Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Tradisi membangun rumah-rumah nenekmoyang dahulu dapat diungkap dalam kajian


arsitektur tradisional.Arsitektur tradisional merupakan suatu bangunan yang bentuk, struktur,
fungsi, serta ragamhias dan tata cara pembuatannya diwarisi secara turun temurun serta
fungsi pada ruangnya berdasarkan aktivitas. Dalam rumusan arsitektur dilihat sebagaisuatu
bangunan, yang selanjutnya dapat berarti sebagai konsep yang selaras
denganalamsepertihujan, panasdan lain sebagainya.

Rumahtradisionalhasilciptaannenekmoyangmenjadikanalamdanreligiussebagaikonsepmemba
ngunrumah.Komponenpembentukrumahtradisional yang
responterhadapalammisalnyaorientasibangunan yang menghadapkearah Utara-Selatan
untukkonseppenghawaanalami.Penerapankonsepreligiusterungkappadapenataanruang-ruang
di dalamrumah, dimanatempat yang sucimenurutmerekaharusditempatiolehruang-ruang yang
berhubunganlangsungdengan ritual agama/tempatibadah.

Hal yang menarikdalamkajianarsitekturtradisionalialahmemilikicorakragamtersendiri yang


menjadicirikhas Indonesia.Inimenjadisalahsatukebanggaanbangsa Indonesia yang
patutuntukdilestarikandandikembangkandalampenerapanberarsitektur di masadepan.
Secaratidaklangsungarsitekturtradisionalmemberikangambarantampilanbentukarsitektur yang
khas Indonesia yang hampirdapatdijumpaipadamasing-masingdaerah yang
kehadirannyatanpaadasentuhanarsitek (ataupendidikan formal)
padamasanenekmoyangkita.Istilahlaindarikehadiranarsitekturtradisionaladalah“arsitekturtan
paarsitek”.Hal
demikianmenunjukkankejayaanarsitekturtradisionalperludikembalikanlagidandikembangkanl
agidalamperwujudanmasakini.

Maluku Utara yang


menjadibagiannusantaramemilikikhasanaandalamarsitekturtradisional.Salah
satunyaadalahperwujudanrumah-rumahrakyat yang hinggasaatini pun
masihdirasakankeberadaannya.FalaKancingsebagairumahtradisional
2

(khususnyarumahrakyat) masihdapatdijumpaipadabeberapalokasi di kota Ternate. Bangunan


yang sudahhampirberusia 70-antahunitu,
kinimasihkokohberdiriditengaharusperkembanganrumah-rumah modern minimalis.
Contohstudikasus yang diangkatadalahrumahrakyatFalaKancing didesaForamadiahi.

DesaForamadiahimerupakansalahsatudesatua di Kota Ternate yang


terletakpadadaerahperbukitan.Desainipernahmenjadipusatkerajaan Ternate padamasanya,
dandisini pula terdapatmakam sultan Babullah (salahasatu Sultan
Ternate).Identifikasipermukiman di
desainisudahmenunjukkankeberagamantipikalrumah.Namundemikian,
masihterdapatbeberaparumahrakyatFalaKacingyang masihkokohberdiri di sana.

RumahtersebutdinamakanFalaKancingkarenarumahinimenggunakansistemrangkakayu yang
salingtersambungsehinggatahanterhadapbebangempa.Hal
initerungkapbahawaketikaterjadigempa di wilayah Kota Ternate,
jenisrumahinitidakmudahruntuh.Inidisebabkankarenasistemrangkakayu yang
salingtersambungtersebutbersifatkakusehinggadapatmenahanbebaninersia yang
diakibatkanoleh proses terjadinyagempa.

Namunsaatini, tiperumahFalaKacingsudahmulaiditinggalkanolehkaum urban.Salah


satupenyebabnyaadalah orang-orang mulailatahmengikutitipebangunan modern minimalis
yang sesungguhnyabelumtentusesuaiuntukdaerah Kota
Ternate.Selainitupemahamandankajian-kajianilmiah yang
mengungkaptentangtradisimembangunbelumbanyak yang
terpublikasisehinggakajianinipentingkiranyadalammenyusunsemacammanuskripsebagaipedo
manuntuktatacaramembangun/mendirikanrumahFalaKacingdi masa yang akandatang.
3

1.2 RumusanMasalah
Adapunrumusanmasalahdaripenulisantersebutadalah:

1. Bagaimana Sejarah rumah adat fala kanci?


2. Bagaimana adat dan tradisi membangun rumah adat fala kanci?
3. BagaimanakonseppenerapankonstruksiFalaKancinguntuktiperumahsederhanamasakin
i?

1.3 TujuanPenelitiian
Adapuntujuanpenelitiansebagaiberikut:
1. Memperluas wawasan mengenai sejarah dan seluk beluk rumah adat fala kanci.
2. MengidentifikasitradisimembangunFalaKancing.
3. MerancangrumahsederhanadenganpenerapankonsepkonstruksirumahFalaKancing.

1.4 ManfaatPenelitian
Adapunmanfaatdaripenulisantersebutadalahsebagaiberikut:
1. Agar mahasiswadapatmengetahuisejarah yang melatarbelakangi proses
pembangunansertastrukturdan material yang di gunakanpadarumahFalaKancing.
2. SebagaipedomandalammenerapkankonstruksiFalaKancingpadarumah-
rumahsederhana yang akandibangun.
4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 LandasanTeori

Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, rumah adalah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.

Arsitekturberasaldaridua kata dalambahasaYunani: yaituarkhedantektoon. Arkheberarti yang


asli, awal, utama, otentik.Tektoonberartiberdiri, stabil, kokoh,
stabilstatis.Jadiarkhitektondiartikansebagaipembangunanutama, tukangahli.Jadi,
pengertianarsitekturdapatdisimpulkansebagaisenidanilmubangunan, praktikkeprofesian,
proses membangun, bukansekadarsuatubangunan. [5]
Arsitekturselaluberubahdanmenyesuaikandiridenganperkembanganmanusiadanzamannya.
Karenamanusiaberubahmakasering pula aturan yang
berlakuberubah.Didalambeberapasegibentukmungkintetap,
sedangkanmaknaatauinterpretasidaribentuktersebutberubah.Demikian pula sebaliknya,
karenanilaikemasyarakatanberubahmakabentukturutmenyesuaikankepadaperubahantersebut.
Arsitekturtradisionalialahsuatubangunan yang bentuk, struktur, fungsi,
ragamhiasdancarapembuatannyadiwariskansecaraturuntemurunsertadapatdipakaiuntukmelaku
kanaktivitaskehidupandengansebaik-baiknya. Kebudayaandilihatdarisegibahasa, berasaldari
kata “budaya‟ yang berartisuatucarahidup yang
berkembangdandimilikibersamaolehsebuahkelompok orang
dandiwariskandarigenerasikegenerasi. Kebudayaanmerupakanseluruhsikap, adatistiadat,
dankepercayaan yang membedakansekelompokorang dengankelompoklain,
kebudayaanditransmisikanmelaluibahasa, objek material, ritual, institusi (misalnyasekolah),
dankesenian, darisuatugenerasikepadagenerasiberikutnya (Dictionary of Cultural Literatur).

DitegaskanolehPrijotomo, bahwapengetahuanarsitektur Nusantara


ituberadadalamdisiplinarsitektur (Theory in).Arsitektur Nusantara
bukanlahsinonimdenganarsitekturtradisional, sebabpengetahuan (Theory about)
5

arsitekturtradisionalinitelahberadadalamlingkarandisiplinkebudayaan.Sehinggapakem /
kelompok yang non-
arsitekturalharusditempatkansebagaipengetahuansekunderatautersier.Arsitektur Nusantara
mendasarkanpemahamanterhadapkebahariandanpernaungan.Atapdangeladakadalahkonsekue
nsidaripendayaagunaanlingkungan yang menjaditempatmunculnyaarsitektur
6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1LokasipenelitiandanWaktuPenelitian

Lokasipenelitianinidilakukan di daerah Kota ternate khususnyakecamatanPulau Ternate,


kelurahanJambula, rumahbapakTamrinHjYasinpadaharisabtupukul 02.30 WIT.

3.2 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakandalampenelitianiniadalah data Primer.Data primer adalah data yang
dikumpulkandandisatukansecaralangsungdariobjek yang ditelitiuntukkepentinganpenelitian.
Data daripenelitianiniadalahberupa interview yang
bersumberdaripemilikrumahsecaralangsung

3.3 TeknikPengumpulan Data

Untukpengumpulan data dalampenelitianinidilakukandenganmelakukan survey


lapangan, wawancaralangsungdengansumbertertuju
7

Anda mungkin juga menyukai