Anda di halaman 1dari 5

Hotel Omah Daroesallam Kota Pasuruan , Jawa Timur

Yofieta Cahya Amara / 16512114


1
Hotel Omah Daroesallam terletak di Kota
Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Bangunan ini
termasuk bangunan heritage dengan beberapa
percampuran budaya yaitu yang memadukan
Arsitektur Tionghoa dan Eropa (Indische).

2
Teras depan bangunan utama dengan pilar -
pilar tinggi besar dan hiasan lampu gantung dan
beberapa kursi kuno sebagai lobby outdoor
hotel.

3
3 pintu utama kayu berukuran besar dengan
beberapa 2 layer daun pintu serta ukiran pada
tralis ventilasi dengan ciri khas heritage sebagai
enterance bangunan utama.

4
Ruang Lobby utama hotel pada selasar
ruangan yang di samping kanan dan kirinya
terdapat ruangan yang saat ini di fungsikan
sebagai ruang kantor, sangat menggambarkan
tata ruang bangunan eropa yang memiliki
selasar ata area kosong di bagian tengah
bangunan.

5
Ruang tengah bangunan utama hotel yang
dulunya adalah selasar utama saat ini di
fungsikan sebagai lobby dengan tetap
mempertahankan perabotan asli sebagai
furniture ruangan ini sangat menambah kesan
heritage pada area ini. selain itu ruang tengah
ini memiliki akses keluar ke sisi kanan dan sisi
kiri bangunan
6
Ruang Tengah yang dulunya di gunakan
sebagai tempat ibadah pemilik pertama
bangunan ini ( etnis tionghoa ) yang terdapat
altar doa di tengahnya.saat ini di manfaatkan
untuk ruangan meeting.

7 Salah satu bukti bahwa bangunan ini


merupakan bangunan dengan budaya tionghoa
adalah dengan adanya sebuah kuil pemujaan
pada ruang tengah utama yang awalnya
ruangan ini adalah ruang peribadatan keluarga
pemilik pertama bangunan ini. kini menajdi
ruangan meeting. Ukiran yang ada pada
bangunan ini tetap pada keaslianya hanya
menghilangkan ukiran kepala naga dan
penambahan lafadz Allah swt. karena
pergantian pemilik kepada keluarga
berketurunan Arab - Yaman

Terdapat Bangunan pada sisi kiri depan area


hotel yang berfungsi sebagai zona komersial
yang berupa restaurant dan café . area ini juga
memanfatkan koridor teras sebagai ruang
makan outdoor.

Lantai 2 bangunan café dan restaurant yang


tetap memiliki penataan fungsi ruang sama
dengan lantai 1 yaitu memanfaatkan koridor
teras sebagai sirkulasi dan ruang makan
outdoor sehingga pengunjung bisa melihat view
keluar.
10

Koridor utama sebagai penghubung antara


bangunan utama menuju area restaurant dan
area penginapan lantai 1 dan akses vertikal ke
area penginapan lantai 2.

11

Lampu gantung pada setiap koridor yang


memanfaatkan botol kaca bekas sebagai
penutup lampu semakin menambah efek kuno
pada bangunan ini.

12
Area hotel ini memiliki ruang terbuka di area
tengah bangunan. ruang terbuka berupa taman
yang memiliki kolam di tengahnya. taman ini
sebagai penghijau dan penyejuk bangunan
dimana wana yang kontras dengan warna
bangunan yang memiliki tone warna klasik ,
menjadikan taman ini sebagai point of view.
13
Menjadikan ruang terbuka pada tengah area
bangunan sebagai point of view juga
merupakan salah satu tata ruang yang biasanya
di temukan pada bangunan heritage atau
kolonial. letaknya yang di tengah - tengah
sehingga dapat diakses dari segala sisi
bangunan.
14
Langgam arsitektur - struktur atap pelana
dengan permukaan segitiga dan trapesium
dengan sudut kemiringan tajam sanga
mencerminkan ciri khas bangunan tionghoa.
atap ini memiliki gaya arsitektur cina fuji dengan
ciri khas atap seperti burung walet. dan dulu
ruang dalam atap tersebut di manfaatkan untuk
sarang burung walet.
15

Arsitektur bergaya eropa dapat di rasakan pada


bangunan ini dengan banyaknya pilar pada
bangunan sebagai penyangga bangunan yang
memiliki repitisi tetap.

16

Pilar - pilar kecil dengan lengkungan berdiri


kokoh sepanjang koridor bangunan dengan
ukiran pada ralling sangat mencerminkan
langgam arsitektur eropa ( Indische )

17

Lantai 1 pada bangunan area kamar hotel yang


memiliki koridor sebagai akses sirkulasi utama
pada bangunan untuk pengunjung. dan
sepanjang koridor ini berderet kamar - kamar.

18

Koridor pada lantai 2 pada sepanjang bangunan


sebagai teras kamar untuk orang bersantai
menikmati view ke taman yang ada di tengah
bangunan.
19

Koridor di sepanjang lantai 1 yang berbatasan


langsung dengan ruang terbuka di tengah
bangunan membuat pengunjung bisa berjalan
mengakses setiap sisi area hotel dengan
menikmati view di tengah bangunan. selain itu
juga bisa berjalan di sekeliling taman , yang
sudah di sediakan jalan setapak.

20

Lampu taman dinding model klkasik yang ada


pada setiap pilar menambah estetika bangunan
sehingga menciptakan “ sense of place “ area
kolonial( indische) dan area heritage di tambah
dengan tritisan atap yang berukir .

Anda mungkin juga menyukai