Anda di halaman 1dari 10

RUMAH JULANG

NGAPAK
- N AUFA L N A JI B M I R JAZ ( 1 0 4 20016)
- KUR N I A ( 1 0 4 20023 )
- R I E KE AUL I A A N DI NI ( 1 0 4 20035)
RUMAH JULANG NGAPAK
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Julang Ngapak
berarti burung yang mengepakkan sayapnya.

Disebut demikian karena desain atap dari rumah Julang


Ngapak ini yang tampak melebar di sisi kanan dan kirinya.
Namun jika dilihat dari depan maka bentuk atapnya tampak
seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya.

Rumah-rumah atau bangunan dengan desain atap Julang


Ngapak ini kerap dilengkapi dengan cagak gunting pada
bagian pertemuan antar atapnya yang terletak di ujung atas
rumah.

Atap dengan cagak gunting


STRUKTUR PANGGUNG
Kebanyakan rumah adat Julang Ngapak dibangun dengan
arsitektur panggung. Hal ini bertujuan untuk memperlancar
sirkulasi angin dan udara agar sejuk dan menghindari panas.

Rumah adat panggung juga menmiliki keunggulan untuk


menghindari genangan air dan banjir, menghindari binatang
melata, dan bisa sebagai tempat untuk menyimpan alat
kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, bentuk panggung juga dibuat untuk menghormati


adat yang berlaku di setiap kampung dan sebagai tempat
menyimpan hewan ternak.
BENTUK ATAP
Bentuk atap pada Rumah Julang Ngapak berbentuk sudut
lancip pada bagian atasnya, lalu pada bagian kiri dan
kanannya lebih melebar kesamping dan lebih landai.

Atap pada rumah-rumah Julang Ngapak bisa dibuat dari


bahan ijuk, rumbia, atau alang alang yang diikat pada
kerangka atap yang terbuat dari bambu.

Rumah dengan desain atap Julang Ngapak ini biasanya


diengkapi dengan cagak gunting atau capit hurang pada
bagian bubungannya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
air agar tidak merembas di bagian pertemuan antar atapnya
yang terletak di ujung atas rumah.
PENCAHAYAAN INTERIOR
Elemen interior yang mengisi ruang dibuat dengan konsep
tradisional. untuk penerangan pada malam hari,
menggunakan alat penerangan tradisional yaitu cempor yang
berbahan baku minyak tanah.

Sedangkan untuk siang hari, pencahayaan alami yang


berasal dari cahaya matahari masuk ke dalam rumah, melalui
bukaan jendela, maupun dari bagian lubang di atap yang di
tutup oleh material transparan sehingga cahaya matahari
dapat masuk.
SIRKULASI
Selain pencahayaan yang cukup baik, kualitas udara di dalam
rumah pun sangat baik, dikarenakan udara yang masuk dan
udara yang keluar tersalur dengan baik melalui konsep
desain panggung pada rumah, material dinding berupa
anyaman bambu sehingga ada celah tempat keluar masuknya
udara, desain pintu yang juga menggunakan anyaman, dan
terdapat juga lubang-lubang ventilasi yang berada di bagian
dinding atas rumah.
Pada Rumah Panggung suku Sunda tentunya tidak terdapat
alat ataupun mekanik untuk membantu pertukaran udah,
seperti hal nya Air Conditioner dan kipas angin.
Namun pada Rumah Panggung suku Sunda sudah didesain
sehingga memiliki sirkulasi udara/ventilasi agar udara dapat
mengalir dari dalam keluar dan sebaliknya.
SIRKULASI
SUHU UDARA YANG TINGGI
•Panas dari matahari sebagai unsur utama sumber terbentuknya iklim dapat disimpan atau
dilepaskan dengan jangka waktu tertentu tergantung media yang terkena panas tersebut.
•Thermal capacity atau kapasitas termal adalah kemampuan sebuah material untuk menahan
sejumlah panas dalam rentang waktu tertentu.
•Unsur dengan kandungan air tertentu seperti udara lembap lebih mampu menahan panas
dibanding udara kering.
MATERIAL
Pada bagian dinding terbuat dari bilik atau anyaman bambu sebagai
penutupnya maupun untuk penyekat ruangan. Bilik atau anyaman
bambu bentuknya memiliki lubang-lubang kecil yang berfungsi
sebagai ventilasi untuk udara maupun menyalurkan cahaya dari
dalam ruangan ataupun sebaliknya.
Dengan demikian, didalam Rumah Panggung suhu selalu terjaga
dengan alami menyesuaikan dengan kondisi cuaca di luar. Dengan
begitu tidak perlu mengandalkan cahaya melalui jendela saja.
Sebetulnya, menggunakan bahan-bahan alami disekitar merupakan
hal yang lumrah dikalagan masyarakat suku Sunda juga masyarakat
tradsional lainnya.
Namun pemanfaatan bahan-bahan alami pada bangunan Rumah
Panggung lebih optimal pemakaian dan pelestariannya (Sriwadani,
2018, h.7). Bagian pintu di Rumah Panggung suku Sunda pun
menggunakan anyaman yang terbuat dari bambu dan diberi nama
sarigsig (anyaman) namun pada bagian daun pintu terbuat dari kayu.

Anda mungkin juga menyukai