Anda di halaman 1dari 116

1.

Provinsi Nanggro Aceh Darussalam – Pakaian adat tradisional ulee balang

Pakaian adat dari aceh ini biasanya di sebut dengan pakaian ulee balang, pakaian
ini hanya di pakai para raja beserta keluarganya.
2. Provinsi Sumatra Utara – Pakaian adat tradisional ulos

Pakaian adat dari Sumatra Utara ini biasanya di sebut ulos. Pakaian adat ini oleh
masyarakat  batak karo di yakini sebagai ajimat karena pakaian ini di percaya
mempunyai daya magis yang tinggi.

3. Provinsi Sumatra Barat – Pakaian adat tradisional bundo kanduang


Pakaian adat dari Sumatra Barat ini biasanya di bagi dua macam, yaitu Pakaian
adat dan pakaian penghulu, pakaian adat bundo kanduang biasanya terdapat di
minangkabau Sumatra Barat.

4. Provinsi Riau – Pakaian adat tradisional Melayu


Pakaian adat dari Riau biasanya di sebut pakaian Melayu. Di daerah Riau sendiri
ada 3 jenis yaitu Indragiri, Siak, dan Bengkalis Riau.

5. Provinsi Kepulauan Riau – Pakaian adat tradisional belanga

Dalam masyarakat melayu khususnya kaum laki-laki pakaian adat yang di pakai
biasanya berupa pakaian atasan yang mana di sebut teluk belanga. Yang di
maksud tersebut adalah pakaian ini terdiri dari kain samping, celana, dan
songkok khas masyarakat kepulauan Riau. Dan untuk pakaian bagi kaum wanita
biasanya berwujud pakaian kurung dan selendang. Cara memakai selendang
tersebut ialah dengan disampirkan di pundak.

6. Provinsi jambi – Pakaian adat tradisional Melayu Jambi

Pakaian dari Jambi ini hampir sama dengan pakaian adat yang ada di pulau
Sumatra pada umumnya, yakni pakaian adat Melayu. Pakaian yang berasal dari
daerah jambi umumnya memang tergolong glamor sebab di beri sulaman
benang emas dan di tambah hiasan yang mewah untuk melengkapinya.

7. Povinsi Sumatra Selatan – Pakaian adat tradisional aesan gede


Pakaian adat dari Sumatra Utara biasanya di sebut dengan aesan gede. Baju adat
ini dulunya terinspirasi oleh kerajaan Sriwijaya Yang mana kerajaan Sriwijaya pada
masa itu adalah kerajaan yang berjaya di daerah Sumatra Selatan.

8. Provinsi Bangka Belitung – Pakaian adat tradisional paksian


Pakaian adat dari Bangka Belitung ini biasanya di sebut dengan paksian. Kalau
buat kaum perempuan kebanyakan memakai baju kurung yang berwarna merah
yang mana bahannya dari kain sutra dan juga di kepalanya biasanya memakai
mahkota yang mana di sebut dengan paksian. Kalau untuk kaum laki-laki
biasanya memakai sorban  atau yang lebih di kenal dengan nama Sungkon.

9. Provinsi Bengkulu – Pakaian adat tradisional Bengkulu


Pakaian adat yang di pakai untuk kaum perempuan biasanya memakai baju
kurung yang mempunya lengan panjang, di taburi pola-pola, di sulam emas yang
berbentuk lempengan bulat yang mana mirip uang logam. Tetapi kalau pakaian
adat yang di pakai kaum pria biasanya memakai jas, celana panjang, alas kaki,
dan sarung dan alas kaki tersebut juga lengkap beserta penutup kepala dan keris.

10. Provinsi Lampung – Pakaian adat tradisional tulang bawang


Pakaian adat yang berasal dari Lampung ini bila kita amati banyak di temukan
perbedaan antara Lampung bagian pesisir dan Lampung daratan namun walau
memiliki sedikit perbedaan yaitu masih ada kesamaan yaitu masih sama-sama
menggunakan kain tapis di hiasi oleh logam kuningan yang mempercantik dan
terkesan sangat glamor, yang di maksud kain tapis di sini adalah sebuah kain
yang di tenun dengan proses yang masih manual  dengan memakai tinta emas
yang di cetak dengan tangan terampil sehingga terbentuklah kain tapis yang
sangat cantik dan pakaian tersebut jika di pakai oleh pengantin terlihat akan
sangat berkharisma.

11. Provinsi DKI Jakarta – Pakaian adat tradisional betawi


Pakaian adat dari Jakarta di namakan pakaian adat betawi yang mana pakaian ini
sangat dipengaruhi oleh berbagai warga Jakarta yang bemacam-macam budaya
misalnya, Arab, Budaya Barat, dan budaya Melayu.

12. Provinsi Jawa Barat – Pakaian adat tradisional kebaya

Pakaian adat dari Jawa Barat ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok
terutama untuk kaum laki-laki dan kaum perempuan. Kain ini kebanyakan banyak
di gunakan wanita di seluruh tingkatan, baik dari golongan bangsawan maupun
masyarakat biasa. cara membedakannya sangat mudah yaitu terletak pada bahan
yang di pakai serta perbedaan lain terletak pada corak.

13. Provinsi Banten –  Pakaian adat tradisional pangsi

Dalam kehidupan sehari hari masyarakat suku badui masih kental dengan
memakai pakaian adat ini. Suku badui bagian dalam biasanya memakai baju adat
yang berwana putih yang mana warna tersebut di lambangkan sebagai warna
suci. Dan untuk suku badui bagian luar biasanya memakai pakain adat yang
berwarna hitam.

14. Provinsi Jawa Tengah – Pakaian adat tradisioanal kebaya

Pakaian adat yang berasal dari Jawa Tengah lebih di kenal dengan menggunakan
kain kebaya yang memakai motif batik, yang mana batik tersebut merupakan
batik yang masih asli.

15. Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta – Pakaian adat tradisional kesatrian


Pakaian ini ini terdiri atas sepasang pakaian tradisional yang mempunyai bagian
penting yang tidak bisa dapat di pisahkan antara satu dan lainnya. Perlengkapan
berpakaian tersebut adalah ciri khusus untuk memberikan identitas yang sangat
penting. Sebab itu tidak boleh memakai pakaian ini secara sembarangan, oleh
sebab  itu pakaian ini adalah pakaian sakral yang harus kita jaga dan kita rawat.

16. Provinsi Jawa Timur – Pakaian adat tradisional pesa’an


Pakaian adat yang berasal dari Madura Jawa Timur ini di sebut dengan pesa’an.
Pakaian ini sangat sederhana yang hanya berupa kaos mempunyai garis putih
dan celana yang longgar. Kalau yang di pakai wanita biasanya memakai kebaya.

17. Provinsi Bali – Pakaian adat tradisional Bali


Pakaian adat bali ini memiliki banyak jenis, walaupun sekilas memiliki bentuk
yang mirip. Masing-masing baju adat dari daerah bali memiliki ciri yang ornamen
dan simbolik, di bedakan dalam acara upacara, umur, dan jenis kelamin yang
memakainya.  Kita isa membedakan status sosial masyaraktnya berdasarkan corak
busana dan perhiasan yang di milkinya.

18. Provinsi Nusa Tenggara Barat -Pakaian adat tradisional Lombok


Pakaian adat dari Nusa Tenggara Barat adalah pakaian adat lombok. Pakaian ini
biasanya di pakai dalam acara tertentu misalnya seperti acara upacara adat, pesta
perkawinan dan lain-lain.
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur – Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur

Pria Rote biasanya memakai ti’langga untuk aksesoris pakaian tradisional Nusa
Tenggara timur. Dan bagi wanita, memakai baju kebaya yang pendek dan untuk
potongan bawahnya memakai kain tenun.

20. Provinsi Kalimantan Barat – Pakaian adat tradisional perang


Pakaian adat ini telah lama di pakai oleh orang Kalimantan Barat sejak lama.
Bahan utama untuk membuat pakaian ini adalah kulit kayu yang di olah menjadi
kain. Bahan yang di gunakan adalah jenus kulit kayu ampuro. Cara membuat nya
adalah dengan di pukul-pukul dalam pemukulan juga di lakukan di dalam air
agar memperoleh hasil yang sempurna. Kemampuan masyarakat Kalimantan
Barat dalam membuat baju ini adalah warisan turun temurun oleh nenek moyang
mereka.

21.Provinsi Kalimantan Tengah – Pakaian adat tradisional Kalimantan


Tengah
Dalam kehidupan masyarakat Kalimantan tengah Pengantin lak-laki harus
memakai celana panjang yang mencapai lutut, tali pinggang, selempit perak, dan
memakai tutup kepala. Selain itu juga memakai perhiasan yang terdiri dari inuk
atau kalung yang panjang ,cengkoang yang di buat dari gigi hewan. Untuk wanita
nya sendiri memakai kain berupa rok yang pendek, ikat kepala, kalung, subang,
hiasan bulu enggang dan rompi.

22. Provinsi Kalimantan Selatan – Pakaian adat pengantin bagajah gamuling


baular lulut
Terdapat banyak jenis pakaian adat dari suku banjar yang asalnya dari Provinsi
Kalimantan Selatan, diantaranya bagajah gamuling baular lulut, pengantin babaju
kun galung pacinan, pengantin baamar galung pancar matahari, dan pengantin
babaju kubaya panjang.

23. Provinsi kalimantan Timur – Pakaian adat tradisional Kalimantan Timur

Masyarakat sekitar menggunakan pakaian adat ini biasanya berdasarkan


kegunaan mereka sehari-hari. Misalnya untuk pakaian dalam upacara adat dan
saat menari pun pakaian itu sudah berbeda.

24. Provinsi Kalimantan Utara


Berada di ujung utara dari pulau Kalimantan. Meskipun wilayahnya yang luas
yaitu sekitar 75.467,70 km², namun jumlah populasi penduduknya tergolong
sedikit yaitu sekitar 600 ribu jiwa. Sebagian besar penduduknya didominasi oleh
suku Dayak.

Walaupun terlihat sama dengan pakaian adat dari Kalimantan Timur, namun
pakaian ini tetap memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri.

25.Provinsi Sulawesi Utara – Pakaian adat Laku Tepu


Pakaian adat ini dipakai saat ada perayaan upacara tulude. Pakaian adat ini
memiliki beberapa keunikan diantaranya adalah bahan pembuatannya yaitu
berasal dari serat tanaman pisang yang dinamakan dengan serat kofo. Alasan
penggunaan serat kofo sebagai bahan utamanya yaitu karena serat batangnya
yang kuat dan kokoh sehingga mudah ditenun atau dipintal.

26. Provinsi Sulawesi Barat – Pakaian adat tradisional mandar


Sarung sutra dari mandar nampak mirip dengan kain sutra pada umumnya, tapi
di setiap jenis masing-masing memilik ciri yang berbeda yaitu dari corak dan cara
membuatnya.

27. Provinsi Sulawesi Tengah – Pakaian adat tradisional nggembe


Pakaian nggembe ialah pkaian yang biasanya di pakai oleh remaja putri yang
mana di gunakan untuk upacara adat maupun pesta. Ciri-ciri dari baju ini sendiri
adalah mempunyai bentuk segi empat, berlengan lebar selebar kain, berkerah
bulat, panjang blus sampai pinggang dan longgar.

28. Provinsi Sulawesi Tenggara – Pakaian adat tradisional suku tolaki


Pakaian adat provinsi Sulawesi Tenggara ialah pakaian adat suku tolaki.

29. provinsi Sulawesi Selatan – Pakaian adat tradisional bodo


Pakaian bodo adalah pakaian adat untuk wanita suku Bugis, Sulawesi Selatan,
Indonesia. Baju ini berlengan pendek, dan mempunuai bentuk segi empat, baju
ini adalah salah satu baju tertua di dunia.

30. Provinsi Gorontalo – Pakaian adat tradisional Gorontalo


Pakaian adat tradisional ini biasanya di sebut dengan Billu (pakaian mempelai
putri) dan Mukuta  (pakaian pengantin putra). Pakaian adat ini biasanya memiliki
tiga warna dan mempunyai arti tersendiri, warna itu ialah kuning keemasan,
warna hijau, dan warna ungu.

31. Provinsi Maluku – Pakaian adat tradisional baju cele


Baju cele memiliki ciri berkotak-kotak kecil dan geometris bergaris-garis. Pada
umumnya baju ini di padukan dengan sarung yang mempunyai warna yang tak
jauh berbeda, yang terpenting harus serasi dan seimbang. Baju cele ini hanya di
pakai untuk upacara adat.

32. Provinsi Maluku Utara – Pakaian adat tradisional manteren lemo


Pakaian adat ini terdiri atas celana panjang berwarna hitam bersama bis merah
yang memanjang dari atas sampai bawah. Bajunya bentuk jas yang tertutup
dengan kancing yang besar yang terbuat dari sebuah perak yang mempunyai
jumlah sembilan. Dan untuk ujung tangan, saku, dan leher jas semuanya
berwarna merah.

33. Provinsi Papua Barat – Pakaian adat tradisional ewer


pakaian adat ewer ialah pakaian adat tradisional yang berasal dari wilayah papua
barat.

34. Provinsi Papua –  Pakaian adat tradisional papua


Di papua pakaian adat laki-laki dan perempuan bentuknya hampir mirip. Biasanya
mereka meengenakan baju dan penutup pada bagian bawah dengan bentuk
yang mirip. Selain itu di lengkapi dengan memakai dekorasi di kepala berbentuk
burung cendrawasih, kalung, gelang, dan juga ikat pinggang dari manik-manik
dan juga rumbai-rumbai di pergelangan kaki.

Corak pakaian yang di lukis di sini menggambarkan ciptaan yang baru. DI sertai
perisai dan tombak yang di pegang laki-laki memberikan kesan yang sangat
kental bagi warga Papua.

Itulah gambaran tentang nama-nama dan pakaian adat yang terdiri dari 33
provinsi yang ada di Indonesia yang dapat kamu pelajari agar dapat mengenal
setidaknya nama dan pakaian yang ada di negara Indonesia tercinta ini walaupun
kamu belum melihatnya secara langsung. Semoga apa yang kami jelaskan kali ini
dapat bermanfaat dan menambah ilmu kalian.
1. Pakaian Adat Provinsi Nanggro Aceh
Darussalam 
Nama : Ulee Balang

Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para
raja dan keluarganya.

Pakaian Adat Provinsi Nanggro Aceh Darussalam 

Pakaian adat Aceh untuk pria disebut dengan Linto Baro.

Pakaian Adat Provinsi Nanggro Aceh Darussalam 


Linto Baro ini dahulunya merupakan pakaian adat yang dipakai oleh pria dewasa ketika menghadiri
upacara adat atau upacara kepemerintahan. Pakaian adat ini diperkirakan mulai ada sejak pada zaman
kerajaan Perlak dan juga Samudra Pasai.
Baju Linto Baro sendiri terdiri dari baju atasan yang disebut dengan baju Meukasah, celana panjang yang
disebut dengan siluweu, kain sarung yang bernama ijo krong, sebilah senjata siwah atau rencong yang
menjadi senjata tradisional dari Aceh, serta tutup kepala yang bernama Meukeutop.

2. Pakaian Adat Provinsi Sumatera Utara


Nama : Ulos

Pakaian adat tradisional Sumatera Utara adalah Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh masyarakat suku
Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.

Pakaian Adat Provinsi Sumatera Utara

3. Pakaian Adat Provinsi Sumatera Barat


Nama :Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang

Pakaian adat tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian Adat
Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra Barat.
Pakaian Adat Provinsi Sumatera Barat

(Pakaian Adat Tradisional Penghulu)

(Pakaian Adat Tradisional Bundo Kanduang)

4. Pakaian Adat Provinsi Riau


Nama : Baju Kurung Cekak Musang

Pakaian adat tradisional merupakan jenis pakaian yang biasa dipakaian sebagai bagian dari identitas
suatu kelompok masyarakat. Pakaian adat tradisional juga mencerminkan adat yang dianut suatu
kelompok tersebut. Pakaian adat tradisional masyarakat Provinsi Riau terbagi atas pakaian sehari-hari
dan pakaian untuk upacara adat, baik upacara adat perkawinan ataupun upacara adat lainnya.

Pakaian Adat Sehari-Hari Masyarakat Riau

Dalam kehidupan sehari-hari, kau pria dan wanita Provinsi Riau biasa memakai baju kurung yang disebut
baju gunting cina. Kaum pria memakai tutup kepala yang disebut kopiah atau songkok, sedangkan kaum
wanita menutup kepalanya dengan selendang atau kain tudung kepala. Alas kaki mereka mengenakan
sendal atau kasut.

Pakaian Upacara Adat Riau

Pakaian upacara adat pria Riau memakai pakaian baju gunting cina atau baju pesak sebelah dengan kain
sarung atau celana, baju kurung leher tulang belut atau cekak musang dengan celana, dan kain samping
dari bahan songket yang digunakan untuk menutupi celana hingga sebatas lutut. Bagian kepalanya
mengenakan peci atau songkok sebagai penutup kepala. Pada acara formal atau perhelatan kaum pria
mengenakan cincin emas.

Pakaian Adat Pengantin Riau

Pakaian adat pengantin Riau lebih megah dan indah. Hal ini berkaitan dengan kesakralan upacara
tersebut. Pengantin pria memakai pakaian teluk belanga. Pakaian ini hampir sama dengan baju cekak
musang dengan tambahan aksesoris sebilah keris di pinggang. Pada bagian kepala mengenakan
mahkota yang disebut tanjak. Tanjak inilah yang membedakan dengan pakaian pengantin Riau
Kepulauan. Pada pakaian pengantin Riau Kepulauan mahkotanya lebih sederhana. pengantin wanita
memakai baju kebaya labuh/ panjang dengan beberapa aksesoris sebagai pelengkap. Kedua mempelai
sama- sama memakai selop dan capal.

Pakaian Adat Provinsi Riau

5. Pakaian Adat Provinsi Kepulauan Riau


Nama Pakaian Adat Tradisional Belanga

Untuk pakaian adat tradisional pria, baju yang dipakai adalah baju Melayu  berupa atasan yang disebut
teluk belanga. Busana ini terdiri dari celana, kain sampin, dan songkok atau penutup kepala. Untuk
perempuan, pakaian yang dipakai berupa baju kurung, kain, dan selendang. Selendang dipakai dengan
cara disampirkan di bahu.
Pakaian Adat Provinsi Kepulauan Riau

6. Pakaian Adat Provinsi Jambi


Nama Pakaian Adat Tradisional Melayu Jambi

Pakaian adat tradisional Jambi sama seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera yang lain, yaitu pakaian
adat tradisional Melayu. Pakaian adat tradisional Melayu dari Jambi ini biasanya lebih mewah daripada
pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai
hiasan yang mewah untuk kelengkapannya.

Pakaian Adat Provinsi Jambi

7. Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan


Nama Pakaian Adat Tradisional Aesan Gede

Pakaian adat tradisional Sumatera Selatan adalah Aesan Gede. Baju adat tradisional ini terinspirasi dari
zaman kerajaan Sriwijaya yang dulunya berjaya di daerah Sumatera Selatan.
Pakaian Adat Provinsi Sumatera Selatan

8. Pakaian Adat Provinsi Bangka Belitung


Nama Pakaian Adat Tradisional Paksian

Pakaian adat tradisional Bangka Belitung adalah Paksian. Untuk perempuan biasanya memakai baju
kurung berwarna merah yang berbahan kain sutra dan kepalanya memakai mahkota yang biasa disebut
dengan nama Paksian. Sedangkan untuk laki-laki menggunakan sorban atau yang biasa disebut
masyarakat Bangka Belitung sebagai Sungkon.

Pakaian Adat Provinsi Bangka Belitung


9. Pakaian Adat Provinsi Bengkulu
Nama Pakaian Adat Tradisional Bengkulu

Pakaian adat tradisional wanita di Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang, bertabur corak-
corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Pakaian adat
tradisional pria terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang dilengkapi dengan tutup kepala
dan sebuah keris.

Pakaian Adat Provinsi Bengkulu

10. Pakaian Adat Provinsi Lampung


Nama Pakaian Adat Tradisional Tulang Bawang

Pakaian adat tradisional Lampung bila dicermati terdapat perbedaan antara lampung pesisir dengan
lampung daratan tetapi pada dasar masih sama yaitu menggunakan kain tapis di hias dengan logam
kuningan yang memper indah dan mebuat mewah, sedangkan kain tapis adalah suatu kain yang ditenun
secara manual dengan menggunakan tinta mas yang di ukir dengan tangan tangan terampil hingga
membuat yang memakai pakaian penganten tersebut terlihat lebih berwibawa.
Pakaian Adat Provinsi Lampung

11. Pakaian Adat Provinsi DKI Jakarta


Nama : Baju ujung serong

Baju ujung serong terdiri atas dalaman kemeja putih, jas tutup berwarna gelap, batik geometris yang
dikenakan dipinggang sebatas lutut, dan celana pantolan yang warnanya sama dengan jas. Aksesoris
pelengkapnya yaitu tutup kepala berupa kopiah, kuku macan, pisau raut atau senjata semacam badik
yang diselipkan dipinggang, jam rantai untuk hiasan saku, serta alas kaki berupa sepatu pantopel. Baju
ujung serong hanya dikenakan oleh para bangsawan pria, sementara untuk wanita digunakan varian baju
yang sama dengan baju keseharian yaitu baju kurung, kain batik, selendang, dan kerudung, serta
dilengkapi dengan pernik perhiasan emas mulai dari kalung, gelang, giwang, dan cincin.

Pakaian Adat Provinsi DKI Jakarta


12. Pakaian Adat Provinsi Jawa Barat
Pakaian Adat Pria:

Bagi laki-laki, biasa memakai celana dengan ukuran besar (longgar) atau biasa disebut ‘celana
komprang’ atau pangsi. Kemudian untuk atasannya biasa kenakan pakaian yang dinamakan baju
salontréng. Namun seringnya paduan pakaian atas bawah ini disebut sebagai baju pangsi saja. Padahal
nyatanya, yang namanya pangsi tersebut adalah nama untuk celananya (pakaian bawahan). Adapun
atasannya yaitu seperti disebut tadi, yaitu Salontreng.

Pakaian Adat Provinsi Jawa Barat

Pakaian Adat Perempuan :

Adapun untuk pakaian perempuannya itu biasa mengenakan kain batik yang panjang (sarung kebat).
Atau yang punya nama lain yaitu Sinjang Bundel sebagai bawahan (dipakai sebagaimana rok sampai
betis). Kemudian juga memakai beubeur (sejenis ikat pinggang), kamisol, dan kebaya dilengkapi dengan
selendang motif batik. Dan untuk alas kaki itu mengenakan sandal jepit keteplek.
Role model yang bisa kita jadikan contoh adalah sosok Nyi Iteung pada serial Kabayan. Contoh
pemakaian baju adat Jawa Barat kaum jelata kurang lebih seperti itu.

13. Pakaian Adat Provinsi Banten


Nama Pakaian Adat Tradisional Pangsi

Untuk masyarakat Baduy masih mengenakan pakaian adat tradisionalnya dalam kehidupan sehari-hari.
Baduy Dalam sering mengenakan pakaian adat berwarna putih yang melambangkan kesucian.
Sementara Baduy Luar mengenakan pakaian adat berwarna hitam.
Pakaian Adat Provinsi Banten

14. Pakaian Adat Provinsi Jawa Tengah


Nama Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya

Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif batik,
dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli.

Pakaian Adat Provinsi Jawa Tengah


15. Pakaian Tradisional Daerah Istimewa
Yogjakarta
Nama Pakaian Adat Tradisional Kasatrian

Pakaian adat tradisional masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari seperangkat pakaian adat
tradisional yang memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kelengkapan
berbusana tersebut merupakan ciri khusus pemberi identitas bagi pemakainya yang meliputi fungsi dan
peranannya. Oleh karena itu, cara berpakaian biasanya sudah dibakukan secara adat, kapan dikenakan,
di man dikenakan, dan siapa yang mengenakannya.

Pakaian Tradisional Daerah Istimewa Yogjakarta

16. Pakaian Tradisional Jawa Timur


Nama Pakaian Adat Tradisional Pesa’an

Pakaian adat tradisional Madura, Jawa Timur biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana
karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan
kebaya.
Pakaian Tradisional Jawa Timur

17. Pakaian Tradisional Bali


Nama Pakaian Adat Tradisional Bali Kamen

Selain dikenakan oleh kaum lelaki, kamen juga berlaku untuk wanita di bali. Akan tetapi kamen yang
digunakan oleh kaum wanita terdapat banyak motif yang menjadi ciri khas masyarakat bali. Pada bagian
bawahan, pakaian adat bali untuk kaum wanita pun juga memakai kamen.

Kain tersebut memiliki fungsi untuk menutupi tubuh pada bagian bawah dan hanya sampai satu telapak
tangan dari lutut. Dengan adanya batasan tersebut agar pemakainya lebih leluasa saat bergerak
melangkah tetapi masih tampak sopan dan anggun.

Pakaian Tradisional Bali


18. Pakaian Tradisional Nusa Tenggara
Barat
Nama pakaian : Mendakin atau Nyongkol

Pakaian adat lambung yakni pakaian adat NTB yang dikenakan khusus untuk wanita pada masa-masa
menyambut kedatangan tamu dan pada ketika upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau
Nyongkol.

Pakaian itu berbentuk baju dengan warna hitam dengan format kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi
manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bareng dengan selendang yang bercorak Ragi
Genep pada bahu kanan atau kiri pemakainya. Selendang ini tercipta dari bahan kain songket khas suku
sasak.

Untuk busana bawahan, digunakan kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir
kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, digunakan sebuah sabuk anteng atau ikat
pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri

Pakaian Tradisional Nusa Tenggara Barat

19. Pakaian Tradisional Nusa Tenggara


Timur
Pakaian Adat Tradisional Nusa Tenggara Timur
Ti’langga merupakan aksesoris dari pakaian adat tradisional untuk pria Rote, Nusa Tenggara Timur.
Untuk wanita, biasanya mengenakan baju kebaya pendek dan bagain bawahnya mengenakan kain
tenun.

Pakaian Tradisional Nusa Tenggara Timur

20. Pakaian Tradisional Kalimantan Barat


Pakaian Adat Tradisional Perang

Pakaian ini adalah pakaian yang digunakan sudah sejak dulu oleh masyarakat Kalimantan Barat. Pakaian
adat trasional Kalimantan Barat berbahan kulit kayu yang diproses menjadi kain. Untuk bahan utama
yang digunakan sebagai bahan pakaian adat tradisional Kalimantan Barat adalah kulit kayu kapuo atau
ampuro. Kulit kayu tersebut dipukul termasuk di pukul di dalam air menggunakan pemukul yang
berbentuk bulat. Kemampuan mengolah kulit kayu menjadi kain oleh masyarakat merupakan kemampuan
yang secara turun temurun diturunkan oleh nenek moyang.
Pakaian Tradisional Kalimantan Barat

21. Pakaian Tradisional Kalimantan Tengah


Baju Sangkarut yang adalah pakaian adat suku Dayak Ngaju diresmikan sebagai pakaian adat
Kalimantan Tengah.

Baju Sangkarut ialah pakaian yang desainnya berbentuk rompi, dan pada jaman dahulu rompi ini kerap
dipakai untuk berperang, dan pun dapat di kenakan pada ketika upacara adat perkawinan.

Penggalan kata Sangka yang berarti Batas, memiliki makna filosofi bahwa pakaian ini mempunyai
kekuatan magis yang diandalkan dapat mengayomi pemakainya dari segala gangguan roh halus yang
jahat.

Baju Sangkarut diciptakan dari bahan kulit nyamu dari kulit pohon pinang puyu, dan pohon pinang puyu
ini sangat tidak sedikit di temukan di hutan-hutan tropis laksana yang terdapat di Kalimantan Tengah dan
sekitarnya.

Ciri dari kulit nyamu ini yakni mempunyai struktur kulit yang keras sampai-sampai dapat diubah dan
disusun menjadi rompi, di samping dari bahan kulit pinang puyu pakaian adat Kalimantan Tengah ini pun
dapat diciptakan dari bahan serat tenggang dan kulit nanas, Baju Sangkarut dihias dengan lukisan
memakai cat warna dari bahan-bahan alam laksana ;

Untuk warna hitam diciptakan dari bahan jelaga, warna kuning dari kunyit, warna putih dari tanah putih
yang dibaur dengan air, dan guna warna merah dari buah rotan, baju sangkarut pun diberi aksesoris atau
hiasan ragam pernak pernik laksana kulit trenggiling serta sebagai aksesoris kalung ialah pernak-pernik
dari tulang fauna serta duit logam.

Bagian bawahan pada Baju Sangkarut ialah Ewah atau Cawet, dan dilengkapi dengan perangkat lain
berupa senjata tradisional laksana manda, tombak dan perisai.
Pakaian Tradisional Kalimantan Tengah

22. Pakaian Tradisional Kalimantan Selatan


Nama Pakaian Adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut

Ada beberapa jenis pakaian adat tradisional Suku Banjar yang berasal dari provinsi Kalimantan Selatan,
antara lain Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut, Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari,
Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan dan Pengantin Babaju Kubaya Panjang.

Pakaian Tradisional Kalimantan Selatan

23. Pakaian Tradisional Kalimantan Timur


Suku dayak kenyah ialah sub-suku Dayak beberapa besar yang menempati provinsi Kalimantan Timur.
Sub-suku ini pun mempunyai pakaian adat yang lumayan populer juga. pakaian itu mempunyai nama
baju adat ta’a dan bju adat Sape sapaq.
Pakaiana dat ta a yakni pakaian wanita suku Dayak kenyah. pakaian ini terdiri dari da’ a yaitu semacam
ikat kepala yang tercipta dari dain pandan, baju atasan sapei inog, dan rok ta’ a.

Sedangkan pakaian adat Sapai Sapaq adalahpakaian untuk semua laki-lakinua. Tidak jauh bertolak
belakang dengan ta a, Pakain adat Sapai Sapaq pun mempunyai gaya yang sama.

Perbedaan antara keduanya melulu terletak pada pakaian atasnya yang berbentuk laksana rompi, celana
dalam ketat, dan aksesoris senjata tradisional khas Kalimantan unsur timur yaitu mempunyai nama
Mandau.

Perlu diketahui bila, corak Pakaian adat kalimantan unsur timur sangat pelbagai dan bervariasi. terdapat
yang coraknya bergambar burung enggang dan harimau (corak khusus guna bangsawan), dan corak
tanaman (corak guna rakyat jelata.

Pakaian Tradisional Kalimantan Timur

24. Pakaian Tradisional Sulawesi Utara


Nama Pakaian Adat Tradisional Kulavi (Donggala)

Provinsi Kalimantan Utara dapat dikatakan provinsi yang paling muda dalam sejarah berdirinya negara
Indonesia. Provinsi ini juga sekaligus provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Awalnya provinsi ini termasuk kedalam provinsi Kalimantan Timur sehingga untuk suku bangsa dan
kebudayannya pun mirip dengan Kalimantan timur.
Pakaian Tradisional Sulawesi Utara

25. Pakaian Tradisional Sulawesi Barat


Nama Pakaian Adat Tradisional Mandar

Lipa Saqbe Mandar (Sarung Sutra Mandar) adalah pakaian adat Sulawesi Barat yang sepintas memiliki
persamaan dengan kain sutra daerah lain, tapi di setiap jenis dan nama Lipa Saqbe Mandar memiliki ciri
khas khusus yakni dari segi corak (sure’ ataupun bunga) dan cara pembuatannya, yang membuatnya
terkenal ke daerah sekitarnya (bugis dan makassar).

Pakaian Tradisional Sulawesi Barat


26. Pakaian Tradisional Sulawesi Tengah
Nama Pakaian Adat Tradisional Nggembe

Baju Nggembe adalah pakaian adat tradisional yang dipakai oleh remaja putri untuk Upacara Adat atau
pesta. Baju Nggembe berbentuk segi empat, berkerah bulat berlengan selebar kain, panjang blus sampai
pinggang dan berbentuk longgar.

Pakaian Tradisional Sulawesi Tengah

27. Pakaian Tradisional Sulawesi Tenggara


Nama Pakaian Adat Tradisional Suku Tolaki

Sejak dahulu masyarakat Tolaki telah menciptakan bahan pakaian yang dinamakan “Kinawo” dengan
kata lain bahan pakaian yang tercipta dari kulit kayu. Proses penciptaan Kinawo ini dilaksanakan dengan
teknik yang masih paling sederhana yakni dengan teknik mengambil kulit kayu itu yang dinamakan kayu
Usongi, Dalisi, Otipulu, dan wehuka, lantas dikuliti kemudian kulit kayu itu direbus dengan abu dapur.
Selanjutnya direndam sehari, setelah lumayan lembut, lantas dipukul –pukul pada kayu bulat besar
dengan batu segi empat yang pilih sampai menjadi tipis dan lebar. Proses ini dinamakan “Monggawo”
dengan kata lain membuat Kinawo (bahan pakaian).

Apabila dicari proses terciptanya format (model) pakaian adat masyarakat Tolaki, dapat diputuskan
bahwa baju Kinawo itulah yang menjadi dasar yang digunakan dalam menciptakan format baju (model)
guna kurun masa-masa selanjutnya khususnya pada model baju wanita sampai saat ini.

Melalui tahapan pertumbuhan zaman, mulai lah dikenal tekstil sebagai bahan yang dipakai untuk bahan
pakaian. Generasi mula-mula telah membuat pakaian dan kelengkapannya cocok dengan keperluan
zamannya, fungsi, tujuan, fungsinya dan kumpulan usia pemakaiannya, bahkan kedudukan sosial dari
pakaiaannya. Demikian pula halnya dengan Accsoseries dan sanggul telah merasakan perubahan
melewati proses masa-masa yang panjang cocok tahapan pertumbuhan jaman. Juga perawatan rambut
dan kulit / keelokan serta tata rias dan wajah, semenjak dahulu sudah dikenal dan dilakukan meskipun
pada mula usia masih dengan teknik yang serba sederhana.
Dengan demikian dapat diputuskan bahwa proses terciptanya pakaian adat Tolaki / Accsesoris / sanggul,
telah melewati tahapan-tahapan perkembangan, sebagai hasil daya nalar, karsa atau rasa dari hasil daya
budi dari generasi mula-mula yang diwariskan higag ketika ini.

Pakaian Tradisional Sulawesi Tenggara

28. Pakaian Tradisional Sulawesi Selatan


Nama Pakaian Adat Tradisional Bodo

Baju bodo  adalah pakaian adat tradisional perempuan Bugis,  Sulawesi Selatan,  Indonesia. Baju bodo
berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas bagian siku lengan. Baju bodo
juga dikenali sebagai salah satu busana tertua di dunia.

Pakaian Tradisional Sulawesi Selatan

29. Pakaian Tradisional Gorontalo


Nama Pakaian Adat Tradisional Gorontalo
Dalam acara pernikahan pakaian adat tradisional daerah khas Gorontalo disebut Biliu (pakaian pengantin
putri) dan Mukuta (pakaian pengantin putra). Pakaian adat Gorontalo umumnya mempunyaitiga warna
dan memiliki arti tertentu yaitu warna ungu, warna kuning keemasan, dan warna hijau.

Pakaian Tradisional Gorontalo

30. Pakaian Tradisional Maluku


Nama Pakaian Adat Tradisional Baju Cele

Baju Cele bermotif garis-garis geometris atau berkotak-kotak kecil. Biasanya, baju Cele dikombinasikan
dengan kain sarung yang warnanya tidak terlalu jauh berbeda, yang penting harus seimbang dan serasi.
Baju cele dipakai dalam upacara-upacara adat.

Pakaian Tradisional Maluku


31. Pakaian Tradisional Maluku Utara
Nama Pakaian Adat Tradisional Manteren Lamo

Pakaian Manteren Lamo (Sultan) adalah pakaian adat tradisional Maluku Utara yang terdiri atas celana
panjang hitam dengan bis merah memanjang dari atas ke bawah, baju berbentuk jas tertutup dengan
kancing besar terbuat dari perak berjumlah sembilan . Sementara itu, leher jas, ujung tangan, dan saku
jas yang terletak di bagian luar berwarna merah.

Pakaian Tradisional Maluku Utara

32. Pakaian Tradisional Papua Barat


Nama Pakaian Adat Tradisional Ewer

Pakaian ini murni tercipta dari bahan alami yakni jerami yang dikeringkan. Dengan peradaban dan
pengaruh modernisasi, pakaian adat ini lantas dilengkapi dengan kain guna atasannya. Pakaian Adat
Wanita Papua Barat Saat ini, bahan alam berupa jerami atau serat kering hanya dipakai sebagai
bawahan rok untuk semua perempuan. Rok tersebut diciptakan dengan memungut serat-serat tanaman
dan merangkainya memakai tali di unsur atasnya. Rok ini diciptakan dengan 2 lapisan, lapisan dalam
sekedar lutut, dan lapisan luarnya lebih pendek. Bagi menguatkan ikatan rok, dipakai ikat pinggang yang
tercipta dari kulit kayu yang diukir sedemikian rupa. Biasanya motif ukiran itu tidaklah rumit, yakni motif
kotak dengan rangkaian yang geometris. Pakaian Adat Wanita Papua Barat Sebagai atasan, dipakai baju
kurung yang tercipta dari bahan kain beludru dengan pernik rumbai bulu di unsur tepi lengan, leher, atau
pinggangnya. Baju atasan ini sebetulnya ialah pengaruh dari kebiasaan luar dan seringkali hanya dipakai
untuk masyarakat Papua Barat yang berdomisili di dekat kota Manokwari. Pakaian Adat Wanita Papua
Barat Di samping baju dan rok, pakaian adat Papua Barat guna wanita pun dilengkapi dengan pelbagai
aksesoris laksana gelang, kalung, dan penutup kepala. Gelang dan kalung seringkali dibuat dari biji-bijian
keras yang dirangkai memakai seutas benang, sedangkan penutup kepalanya diciptakan dari bulu
burung kasuari.
Pakaian Tradisional Papua Barat

33. Pakaian Tradisional Papua


Nama Pakaian Adat Tradisional Papua

Pakaian adat pria dan wanita di Papua hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan penutup
badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai hiasan kepala berupa
burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada
pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini merupakan ciptaan baru. Dengan tombak/panah
dan perisai yang dipegang mempelai laki-laki menambah kesan adat Papua.

Pakaian Tradisional Papua


34. Pakaian Tradisional Kepulauan Bangka
Belitung
Nama Pakaian adat baju seting dan kain cual

Pakaian Tradisional Kepulauan Bangka Belitung

Berdasarkan kepercayaan dan keterangan banyak orang tua asli penduduk Bangka Belitung, pakaian
adat tersebut awalnya dibawa oleh saudagar Arab yang menikah dengan gadis Cina di sekitar Kota
Mentok. Karena terbilang menarik, masyarakat asli Bangka Belitung kemudian mulai menggunakan jenis
pakaian yang sama dan memadukannya dengan budaya setempat.

Sumber https://www.jatikom.com/34-provinsi-pakaian-adat-tradisional-di/#ixzz6Dmw7uk7U
Aceh
Provinsi aceh memiliki pakaian adat bernama pakaian Ulee Balang.
Pakaian ini dibedakan menjadi dua, yaitu pria dan wanita. Pakaian adat
pria namanya Baju Linto Baro, dan pakaian wanita dinamakan Baju Daro
Baro. Konon, pakaian adat ini hanya digunakan oleh para pembesar
kerajaan, dan di zaman modern ini keduanya sering dikenakan oleh
sepasang pengantin.

Pakaian Adat Aceh

Jika diperhatikan secara seksama, pakaian adat Aceh ini memiliki ciri
khas sendiri yang tidak ditemukan di provinsi lain. Pembahasan
selengkapnya mengenai pakaian Aceh ini silahkan kunjungi
artikel: Pakaian Adat Aceh Lengkap

Sumatera Utara
Penduduk Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak sub suku bangsa
seperti suku Batak, suku Nias, dan suku Melayu. Namun, di Sumut suku
yang paling dominan adalah adalah suku Batak, dengan pakaian
adatnya bernama kain ulos.
Pakaian adat Sumatera Utara

Jika anda suka mengisi teka-teki silang, admin yakin sering terdapat
pertanyaan kain ulos ini. Kain ini menjadi pakaian adat khas Sumatera
Utara di kancah nusantara. Penjelasan lebih lengkap mengenai pakaian
adat ini, silahkan kunjungi artikel: Pakaian Adat Sumatera Utara
Lengkap

Riau
Masyarakat Provinsi Riau memiliki 4 jenis pakaian adat, dimana pakaian
ini hanya dikenakan menurut kepentingan. Tetapi, meski demikian
pakaian adat Melayu Riaulah yang menjadi identitas di kancah nasional.

Pakaian Adat pengantin Riau

Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di


artikel: Pakaian Adat Riau Lengkap
Sumatera Barat
Provinsi Sumatera Barat identik dengan Suku Minangkabau, dengan
rumah gadangnya yang khas dengan bagian ujungnya terdapat elemen
mirip dengan tanduk kerbau. Ikon ini juga terdapat pada pakaian adat
Sumatera Barat terutama pada penutup kepala wanita Minang.

Pakaian adat Sumatera Barat bernama Bundo Kanduang. Pakaian


tersebut bernilai filosofi tinggi, bahwa seorang seorang ibu haruslah
menjadi tiang penyangga utuhnya sebuah rumah tangga yang kuat.

Pakaian Adat Pengantin Sumatera Barat

Pembahasan selengkapnya mengenai pakaian adat ini dapat anda baca


di artikel: Pakaian Adat Sumatera Barat

Kepulauan Riau
Kebudayaan Kepulauan Riau banyak dipengaruhi oleh budaya
pendatang seperti budaya Eropa, budaya Arab, dan budaya China.
Proses. Dengan adanya bangsa pendatang yang masuk, maka terjadi
proses akulturasi dengan budaya lokal.
Pakaian adat Kepulauan Riau

Akulturasi budaya tersebut menghasilkan budaya baru yang unik dan


khas. Salah satu hasilnya tercermin pada pakaian adat di provinsi
tersebut. Pakaian adat Kepulauan Riau adalah kebaya labuh dan teluk
belanga. Pembahasan selengkapnya mengenai pakaian adat Kepulauan
Riau, silahkan kunjungi: 2 Jenis Pakaian adat Kepulauan Riau Lengkap

Bangka Belitung
Di Provinsi Bangka Belitung terdapat pakaian adat namanya baju seting
dan kain cual. Menurut para peneliti sejarah, pakaian ini diduga
mendapat pengaruh dari budaya masyarakat Arab, China, dan Melayu di
masa silam.

Pakaian Adat Bangka Belitung

Meski pulaunya tidak begitu besar, namun Bangka Belitung terletak di


tempat yang strategis, sehingga mengundang para pedagang yang
berlayar untuk singgah di pulau ini. Konon pulau ini sering dikunjungi
oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia ketika sedang melakukan
pelayaran. Ulasan selengkapnya silahkan kunjungi: Pakaian Adat
Bangka Belitung Lengkap

Jambi
Provinsi Jambi memiliki pakaian adat yang beragam. Tetapi, yang
menjadi ikon resmi atau identitas Jambi di kancah nasional adalah
Pakaian adat melayu Jambi, berupa sepasang pakaian pengantin adat.

Pakaian adat Jambi

Selengkapnya tentang pakaian adat Jambi, silahkan kunjungi: Pakaian


Adat Jambi

Bengkulu
Di Bengkulu terdapat beberapa suku asli yang merupakan bagian dari
sub Suku Melayu, yaitu: suku Serawai, Suku Rejang, Suku Lembak, dan
Suku Pekal. Maka tak mengherankan jika adat dan budaya suku-suku
tersebut bersumber dari budaya Melayu.

Pakaian adat Bengkulu

Namun, budaya Melayu Bengkulu terdapat perbedaan dengan budaya


Melayu asli. Perbedaan tersebut tercipta karena adanya pengaruh dari
alam yang memungkinkan adanya penambahan atau bahkan
pengurangan dari budaya Melayu. Selengkapnya silahkan
kunjungi: Pakaian Adat Bengkulu Yang Unik

Sumatera Selatan
Di Sumatera Selatan terdapat dua jenis gaya pakaian adat Palembang
yang cukup dikenal di nusantara, yaitu: Aesan Geda dan Aesan
Pasangko. Kedua pakaian adat tersebut bukan tanpa makna, Aesan
gede merupakan pakaian yang melambangkan keagungan, sedangkan
aesan pasangko merupakan pakaian yang melambangkan keanggunan.

Pakaian adat Sumatera Selatan

Pada zaman kerajaan, pakaian perlambang keagungan dan keagungan


tersebut hanya boleh dikenakan oleh raja dan para pembesar kerajaan.
Tetapi di zaman modern ini pakaian ini telah umum dikenakan oleh
sepasang pengantin pada saat melakukan upacara pernikahannya.
Selengkapnya silahkan kunjungi: 2 Jenis Pakaian Adat Sumatera
Selatan Lengkap Penjelasannya

Lampung
Pakaian adat Lampung tidak memiliki nama khusus, hanya saja
masyarakat setempat menghiasi pakaian adat mereka dengan berbagai
pernik kain yang umumnya terbuat dari bahan kain tapis. Kain tapis
adalah kain yang ditenun dengan alat tenun tradisional khas Lampung,
dengan menonjolkan warna emas sebagai warna utamanya, dengan
berbagai macam motif. Di bawah ini adalah gambar sepasang pengantin
Lampung yang sedang mengenakan pakaian adatnya.
Selengkapnya silahkan kunjungi: Pakaian Adat Lampung Dengan
Penjelasannya

Banten
Kebudayaan Provinsi Banten mirip dengan kebudayaan Sunda di Jawa
Barat. Hal ini bisa kita lihat dari ragam dan jenis pakaian adat yang
dikenakan oleh penduduknya. Pakaian adat Banten bernama baju
panganten. Seperti sebutannya, pakaian ini hanya dikenakan oleh
pengantin yang sedang melakukan upacara pernikahan mereka. Di
bawah ini adalah gambar pakaian adat Pengantin Banten.

Pakaian adat Banten

Seperti telah disinggung di atas, baik bentuk, motif maupun desain


pakaian adat Banten hampir serupa dengan pakaian adat masyarakat
Sunda. Pria Banten mengenakan baju koko berkerah, di bagian bawah
mengenakan kain batik, mengenakan penutup kepala berupa kembang
goyang, serta selendang sebagai ikat pinggangnya. Selengkapnya
silahkan kunjungi: Pakaian Adat Banten Lengkap Dan Penjelasannya

DKI Jakarta
Jika dilihat dari sejarahnya Jakarta tidak memiliki satu suku asli. Namun,
di sana kita kenal dengan suku Betawi, merupakan suku pertama yang
bermukim dan tinggal di wilayah DKI Jakarta. Karena itulah, maka
kebudayaan di Jakarta tidak lepas dari budaya Suku Betawi, salah
satunya adalah pakaian adatnya. Terdapat beberapa jenis pakaian adat
Betawi, tergantung dari kepentingan penggunaanya.

Namun pakaian Betawi yang lazim dikenal adalah baju pengantin


bernama Dandanan Care Haji dan Dandanan Care None Penganten
Chine. Selengkapnya silahkan kunjungi: Pakaian Adat Betawi Lengkap
Beserta Penjelasannya
Di bawah ini adalah gambar pengantin yang sedang mengenakan
pakaian adat Betawi:

Pakaian adat Jakarta

Jawa Barat
Di Provinsi Jawa Barat (Sunda) dikenal beragam jenis pakaian adat
yang dikenakan berdasarkan pada fungsi, umur, dan strata sosial
pemakainya. Namun, karena sikon, pembahasan selengkapnya akan
kami buat di halaman mandiri agar lebih jelas.
Pakaian Adat Pengantin Jawa Barat

Khusus untuk pernikahan, pengantin Suku Sunda mengenakan pakaian


yang disebut pakaian Sukapura. Pembahasan lengkap mengenai
pakaian adat ini bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat Jawa Barat
Lengkap Dengan Penjelasannya

Jawa Tengah
Admin sendiri kelahiran asli Jawa Tengah, khususnya Solo. Terdapat
banyak jenis pakaian adat yang dikenal, namun jenis pakaian adat yang
paling terkenal sekaligus menjadi ikon Jawa Tengah adalah pakaian
Jawi Jangkep dan Kebaya. Agar lebih jelas, di bawah ini kami sertakan
gambar pengantin Jawa Tengah yang sedang mengenakan pakaian
adatnya.
Pakaian adat Jawa Tengah

Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di


artikel: Pakaian Adat Jawa Tengah Yang Indah Dan Unik

Yogyakarta
Dalam sejarahnya, antara Kerajaan Mataram Surakarta mengalami
perpecahan. Hal ini merupakan politik adu domba bangsa Belanda.
Mengingat Kerajaan Mataram merupakan kerajaan terbesar di Jawa
waktu itu, maka Belanda melakukan daya upaya untuk memecahnya
agar mudah untuk ditundukkan dengan membuat sebuah perjanjian,
yaitu perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755. Dari perjanjian tersebut
melahirkan Surakarta dan Yogyakarta.
Pakaian Adat Pengantin Yogyakarta

Wilayah Surakarta menjadi wilayah Paku Buwono dan Yogyakarta


menjadi wilayah Pangeran Mangkubumi. Selengkapnya tentang sejarah
ini, silahkan baca artikel: Kerajaan Mataram Islam
Dengan menilik pada sejarah tersebut, maka tak mengherankan jika
adat dan budaya keduanya tidak jauh berbeda, salah satunya adalah
pakaian adat. Di Yogyakarta, juga terdapat banyak ragam pakaian adat
tradisional. Tetapi, pakaian adat yang paling sering dikenakan adalah
pakaian rakyat. Pakaian adat pria Jogja adalah baju sorjan, kain batik,
dan blangkon sebagai penutup kepala.

Sedangkan pakaian wanita Jogja,mengenakan kebaya, kain batik, serta


sanggul rambut yang ditata unik dan rapi. Pembahasan lengkap
mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di artikel: Jenis Pakaian Adat
Yogyakarta

Jawa Timur
Tahukah anda bahwa pakaian adat Jawa Timur bernama baju pesaan
dan baju mantenan. Admin sendiri baru tahu ketika browsing. Menurut
sumber yang admin dapat, baju pesaan sebenarnya merupakan pakaian
adat masyarakat Madura. Pakaian adat ini melambangkan keberanian
dan kekuatan suku Madura, Jawa Timur.
Pakaian adat Jawa Timur paling tampak ketika mempelai mengenakan
pakaian khusus untuk pengantin yang digunakan saat upacara
pernikahan.

Di bawah ini merupakan gambar pengantin Jawa Timur yang tengah


mengenakan baju mantenan.

Pakaian Adat pengantin Jawa Timur

Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di


artikel: Pakaian Adat Jawa Timur Yang Unik

Kalimantan Barat
Suku Dayak dan Suku Melayu merupakan suku yang dominan di
Provinsi Kalimantan Barat. Tetapi, kedua suku tersebut memiliki
perbedaan dalam hal pakaian adatnya. Pakaian adat Suku Dayak
bernama King Bibinge dan King Baba. King Bibinge pakaian untuk
wanita Dayak, King Baba pakaian yang biasa dikenakan para pria Suku
Dayak.

Pakaian Adat Kalimantan Barat


King Bibinge dan King Baba terbuat dari kulit kayu, dilengkapi dengan
kalung, manik-manik, penutup kepalanya terbuat dari bulu burung, biji-
bijian, dan bahan alami yang didapat dari alam. Pembahasan lengkap
mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat
Kalimantan Barat Lengkap

Kalimantan Tengah
Seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah mayoritas penduduknya
juga di dominasi oleh Suku Dayak, namun suku Dayak Ngaju. Pakaian
adat sub suku Dayak ini disebut baju sangkarut. Baju ini berbentuk
seperti baju rompi dengan bahan dasar serat kulit kayu.

Untuk mempercantik tampilannya, baju tersebut dicat sedemikian rupa


menggunakan pewarna alami dengan hiasan pernik uang logam,
kancing, dan kulit trenggiling. Sedangkan bagian bawah mengenakan
pakaian yang disebut cawat. Di bawah ini adalah gambar pakaian adat
Kalimantan Tengah.

Pakaian Adat Kalimantan


Tengah (Kalteng)

Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di


artikel: Pakaian Adat Kalimantan Tengah Lengkap

Kalimantan Selatan
Jika Kalbar dan Kalteng didominasi oleh Suku Dayak, lain halnya
dengan Kalimantan Selatan. Masyarakat provinsi ini didominasi oleh
suku Banjar. Terdapat empat jenis baju adat di Kalsel, yaitu: 

 Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan 


 Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari 
 Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut 
 Pangantin Babaju Kubaya Panjang. 
Untuk bentuk dan wujud pakaian tersebut bisa anda lihat pada gambar
di bawah ini:

Pakaian Adat Pengantin Kalimantan Selatan

Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di


artikel: Pakaian Adat Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur
Provinsi Kalimantan Timur tersusun dari dua entitas besar, yaitu suku
Dayak dan Suku Kutai. Tetapi, keduanya memiliki pakaian adat yang
berbeda. Pakaian adat Suku Dayak bernama Ta’a dan Sapei Sapaq,
sedangkan pakaian Suku Kutai bernama baju kustim.

Di bawah ini adalah gambar pakaian adat Kalimantan Timur


Pakaian Adat Kalimantan Timur

Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di


artikel: Pakaian Adat Kalimantan Timur LENGKAP

Kalimantan Utara
Provinsi Kalimantan Utara (Kalut) merupakan provinsi termuda yang
merupakan pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur. Maka dari itu tak
mengherankan jika budaya masyarakat kedua provinsi tersebut tidak
jauh berbeda.

Pakaian Adat Kalimantan Utara

Pakaian adat Kalimantan Utara sama persis dengan baju Sapei Sapaq
dan Baju Ta’a khas Kaltim. Namun demikian, baju Sapei Sapaq dan Taa
di Kalimantan Utara mempunyai ciri khusus. Pembahasan lengkap
mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat
Kalimantan Utara LENGKAP

Sulawesi Barat
Di provinsi Sulawesi Barat terdapat empat suku bangsa, yaitu: suku
Bugis, suku Makassar, suku Mandar, dan suku Toraja. Namun dari
keempat suku tersebut, suku Mandarlah yang paling mendominasi, yaitu
sekitar 50%.

Oleh karenanya pakaian adat Sulawesi Barat banyak dipengaruhi oleh


budaya suku Mandar. Pada masa kerajaan pakaian adat Suku Mandar
adalah Pattuqduq Towaine.   Pakaian khas wanita Mandar berbentuk
baju kurung, terdapat beragam aksesoris dengan bahan dasarnya
terbuat dari logam. Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini
bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat Sulawesi Barat LENGKAP

Sulawesi Selatan
Di Sulawesi Selatan (Sulsel) terdapat banyak jenis pakaian adat, namun
hanya beberapa saja yang paling dikenal, yaitu: Baju Bodo. Baju Bodo
merupakan baju sangat sederhana, dengan jahitan yang sangat minim.
Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Baju Bodo dianggap sebagai baju paling tua dan tercantum dalam Kitab
Patuntung. Kitab Patuntung merupakan peninggalan nenek moyang
suku Makassar. Baju Bodo biasanya dihiasi dengan berbagai aksesoris
yang terbuat dari logam. Karena kemajuan zaman, baju Bodo saat ini
hanya dikenakan pada saat upacara adat. Selengkapnya silahkan
baca: Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah
Masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah merupakan masyarakat
heterogen. Di sana terdapat delapan suku besar, yaitu: 

 suku Kaili 
 suku Mori 
 suku Bugis 
 suku Toli Toli 
 suku Babasal 
 suku Saluan 
 suku Gorontalo 
 suku Pamona 
Delapan suku tersebut masing-masing memiliki budaya yang khas.
Pakaian Adat Suku Kaili Sulawesi
Tengah

Namun, untuk pakaian adat Sulawesi Tengah, kita hanya dapat merujuk
pada pakaian adat suku Kaili bernama Baju Nggembe dan Baju Koje.
Baju ini merupakan baju adat khusus wanita atau remaja putri,
sedangkan baju adat prianya disebut Baju Koje. Baju Nggembe dan
Baju Koje biasanya hanya dikenakan pada saat pesta dan upacara adat.
Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di
artikel: Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara
Masyarakat Sulawesi Tenggara didominasi oleh suku Tolaki. Pakaian
adatnya bernama Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai. Babu
Nggawi pakaian khusus untuk pengantin Wanita, sedangkan Babu
Nggawi Langgai pakaian khusus untuk pengantin pria. Kedua pakaian
merupakan ikon pakaian adat Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara


Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di
artikel: Pakaian Adat Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara
Pakaian Laku Tepu dari suku Sangihe Talaud merupakan pakaian adat
Provinsi Sulawesi Utara. Pakaian Laku Tepu terbuat dari bahan serat
kofo, yaitu sejenis tanaman pisang yang mempunyai serat batang yang
kuat.

Kadua pakaian ini biasanya hanya dikenakan pada saat upacara Tulude.
Pakaian adat Laku tepu merupakan pakaian dengan baju lengan
panjang dan untaiannya sampai tumit, dilengkapi dengan ikat pinggang
disebut popehe, penutup kepala disebut paporong, selendang di bahu
disebut bandang, dan rok rumbai disebut kahiwu. Biasanya dikenakan
oleh wanita maupun para pria dengan warna cerah, seperti kuning,
merah, ataupun hijau.

Pakaian Adat Sulawesi Utara

Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di


artikel: Pakaian Adat Sulawesi Utara

Gorontalo
Pakaian adat Gorontalo bernama Mukuta dan Biliu dari suku Gorontalo.
Pakaian adat tersebut biasanya hanya dikenakan pada saat upacara
pernikahan. Mempelai pria mengenakan pakaian Mukuta dan mempelai
wanita mengenakan Biliu. Pakaian tersebut menggunakan warna hijau,
merah tua, dan ungu. Bukan tanpa makna, setiap warna tersebut
menunjukkan kelas kasta yang mengenakannya.
Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di
artikel: Pakaian Adat Gorontalo

Maluku
Pakaian adat Maluku bernama baju cele atau kain salele. Baju cele
berupa baju sederhana yang mewakili karakteristik adat suku-suku di
Kepulauan Maluku. Warnanya merah terang dengan motif garis-garis
geometris warna emas atau perak yang terbuat dari kain tebal.

Pakaian Adat Maluku baju cele

Baju cele yang dikenakan wanita, umumnya dipadukan dengan kain


kebaya atau sarung tenun dengan warna yang sama.

Sedangkan baju cele untuk para pria, bentuknya menyerupai jas yang
dikenakan bersama dengan kemeja sebagai pakaian dalam dan celana
panjang formal berwarna hitam atau putih sebagai bawahannya.
Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di
artikel: Pakaian Adat Maluku LENGKAP

Maluku Utara
Pakaian adat Maluku Utara ada empat jenis, tetapi yang paling unik,
khas dan dikenal di nusantara Manteren Lamo dan Kimun Gia. Pada
zaman kerajaan, manteren lamo hanya dikenakan oleh sultan dan
sedangkan kimun gia digunakan oleh permaisuri kerajaan Ternate dan
Tidore.

Pada kedua pakaian adat ini biasanya disematkan beragam pernik yang
menunjukan kemewahan, seperti mahkota, cincin, konde, gelang, dan
berbagai aksesoris yang terbuat dari emas. Pembahasan lengkap
mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat
Maluku Utara LENGKAP

Bali
Pernahkah anda mendengar apa nama pakaian adat Bali? Ternyata tak
ada nama khusus untuk pakaian adat Bali. Karenanya, saat para
wisatawan asing menanyakan tentang hal ini, masyarakat Bali biasanya
akan kebingungan untuk menjawabnya.
Pakaian Adat Bali
dewasa dan anak

Orang Bali hanya akan menyebutnya dengan nama pakaian adat Bali,
tetapi dengan menjelaskan nama-nama aksesoris yang disematkan
bersama pakaian tersebut dan fungsinya. Pakaian adat Bali untuk pria
terdiri dari beberapa aksesoris, antara lain udeng (ikat kepala), baju,
saput (kampuh), dan umpal (selendang pengikat).

Sedangkan pakaian adat wanita Bali terdiri atas kebaya, kamen,


senteng atau selendang, bulang pasang, sanggul, dan bunga yang
disematkan di rambut.   Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat
ini bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat Bali Pria Dan Wanita
LENGKAP

Nusa Tenggara Barat (NTB)


Penduduk mayoritas Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Suku Sasak
dan Suku Bimat. Meski mereka hidup berdampingan dalam satu
provinsi, namun budaya keduanya memiliki karakteristik yang berbeda,
salah satunya dalam hal pakaian adat.
Pakaian adat Nusa
Tenggara Barat

Dalam kancah nasional, pakaian adat yang acap kali menjadi ikon Nusa
Tenggara Barat adalah pakaian Lambung dan Pegon, yang merupakan
pakaian khas Suku Sasak. Para wanita mengenakan Lambung,
sedangkan para prianya mengenakan Pegon.

Pakaian adat tersebut biasa dikenakan saat acara adat, seperti upacara
penyambutan tamu, upacara mendakin, dan upacara nyongkol.
Pembahasan lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di
artikel: Pakaian Adat NTB (Nusa Tenggara Barat) Lengkap
Penjelasannya

Nusa Tenggara Timur (NTT)


Terdapat tujuh suku bangsa di Provinsi NTT, yaitu: 

 suku Rote 
 suku Helong 
 suku Sabu 
 suku Atoni atau Dawan 
 suku Sumba 
 suku Manggarai 
 suku Lio 
Dari setiap suku tersebut masing-masing memiliki pakaian adat yang
khas. Namun dalam dikancah nasional, pakaian adat NTT yang paling di
kenal adalah pakaian adat Suku Rote.

Pakaian Adat Nusa Tenggara


Timur

Karena desainnya yang sangat estetis inilah maka pakaian ini begitu
dikenal. Salah satu keunikan pakaian adat tersebut terletak pada desain
Ti’i langga. Ti’i langga berupa sebuah penutup kepala berbentuk seperti
topi sombrero khas Meksiko yang terbuat dari daun lontar kering.

Selain karena penampilannya, topi adat suku Rote dianggap sebagai


simbol wibawa dan kepercayaan diri bagi para pria Rote.   Pembahasan
lengkap mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di artikel: Pakaian
Adat Nusa Tenggara Timur-NTT

Papua Barat
Pernah mendengar pakaian adat Ewer? Itulah nama pakaian adat
Papua Barat. Pakaian adat tersebut murni terbuat dari jerami yang
dikeringkan. Karena kemajuan zaman, pakaian tersebut kemudian
dilengkapi dengan kain sebagai pakaian atasnya.
Pakaian Adat Papua Barat

Sekarang bahan jerami hanya digunakan sebagai bahan bawahan rok


untuk para wanitanya. Rok tersebut terbuat dari serat-serat tumbuhan
kemudian dirangkai menggunakan tali di bagian atasnya. Rok ini dibuat
dengan 2 lapisan, lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih
pendek.

Kemudian agar lebih kuat, digunakan ikat pinggang terbuat dari kulit
kayu yang diukir. Motif ukirannya sederhana dan tidak rumit. Motifnya
kotak dengan susunan yang geometris.   Pembahasan lengkap
mengenai pakaian adat ini bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat
Papua Barat Lengkap

Papua
Pakaian adat masyarakat Papua 100% terbuat dari bahan alami. Cara
pembuatan sangat sederhana. Pakaian adat Papua bernama koteka dan
rok rumbai.

Pakaian Adat Papua memakai koteka

Koteka adalah penutup alat pria yang merupakan pakaian adat laki-laki
Papua. Bentuknya selongsong yang mengerucut ke bagian depannya.
Bahan koteka adalah buah labu air tua yang telah dikeringkan dan biji
dan daging buahnya dibuang. Pembahasan lengkap mengenai pakaian
adat ini bisa anda baca di artikel: Pakaian Adat Papua Lengkap
Pakaian Adat di Indonesia

Meskipun pakaian yang dipakai oleh mayoritas masyarakat Indonesia sudah terpengaruh oleh
mode pakaian asing, pada jaman yang sudah serba modern ini pakaian adat masih tetap dipakai
dalam acara-acara adat atau acara lainnya oleh masyarakat negara Indonesia.

Hal ini adalah sebagai wujud dari usaha pelestarian budaya khususnya dalam hal pakaian adat
walaupun tidak digunakan sebagai pakaian harian. Untuk mengenal lebih dalam tentang pakaian
adat ini, berikut adalah nama pakaian adat dari 24 provinsi yang ada di Indonesia serta
gambarnya:

1. Pakaian Adat Aceh (Ulee balang)

Nama panjang dari provinsi Aceh ini adalah Nanggro Aceh Darussalam dan memiliki pakaian
adat tradisional yang disebut dengan Ulee Balang. Pakaian adat ini hanya dipakai oleh Raja dan
keluarganya saja pada saat acara tertentu.
Pada dasarnya pakaian ini bentuk dasarnya adalah sama tapi pada saat ini sudah ada yang
mengembangkannya dengan sentuhan corak yang bermacam-macam dan hiasan yang
menyertainya juga bebeda-beda.

2. Pakaian Adat Sumatera Utara (Ulos)

Provinsi Sumatera Utara ini sangat terkenal dengan suku yang sangat besar dan mendiami di
daerah Sumatera Untara dan saat ini sudah menyebar di seluruh Indonesia. Suku ini namanya
adalah suku Batak yang memiliki banyak marga di dalamnya.

Suku Batak ini memiliki pakaian adat tradisional yang bernama Ulos dan menjadi pakaian khas
dari provinsi Sumatera utara. Pakaian adat ini dipercaya memiliki kekuatan magis dan dijadikan
sebagai ajimat oleh masyarakat Batak Karo.
3. Pakaian Adat Sumatera Barat (Bundo Kanduang)

Pakaian adat dari sumatra Barat ini sering kita lihat sehingga tidak asing lagi dengan bentuknya
yang identik dengan suku minang ini. Meskipun tidak asing dengan bentuknya tapi sebagian dari
kita mungkin belum tahu namanya. Nama pakaian tradisional dari Sumatera Barat ini adalah
pakaian adat Bundo Kanduang.

Pakaian adat bundo kanduang ini berasal dari Minangkabau dan jenisnya tidak hanya satu.
Macam dari pakaian adat Sumatera Barat ini adalah pakaian adat dan pakaian penghulu.
4. Pakaian Adat Riau

Suku yang tinggal di daerah provinsi Riau dan sekitarnya ini adalah suku Melayu. Pakaian adat
yang dimilikinya juga mempunyai nama pakaian adat Melayu yang memiliki perbedaan bentuk
berdasarkan pemakaiannya yaitu untuk pakaian sehari-hari, upacara dan pengantin.
5. Pakaian Adat Kepulauan Riau (Teluk Belanga)

Pakaian adat yang berasal dari provinsi Riau ini bentuknya bermacam-macam, begitu juga
pakaian adat yang berasal dari Kepulauan Riau ini meskipun pada dasarnya adalah sama. Nama
dari pakaian tradisional Kepulauan Riau ini adalah Teluk Belanga yang dipakai oleh kaum laki-
laki.

Sedangkan pakaian yang dipakai oleh kaum wanitanya adalah berupa pakaian kurung dan kain
yang disampirkan pada bagian pundak yang disebut dengan selendang. Uniknya lagi, setiap
daerah yang ada di kepulauan ini seperti Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, Tanjungpinang dan
sebagainya mempunyai corak sendiri-sendiri.
6. Pakaian Adat Jambi (Melayu Jambi)

Pakaian adat dari provinsi jambi ini bentuknya secara umum sama seperti dari provinsi yang
berada di sekitarnya yaitu pakaian adat melayu karena masyarakat yang tinggal di sini sebagian
besar adalah suku melayu dan namanya adalah Melayu Jambi.

Perbedaan yang terlihat pada pakaian adat dari Jambi ini adalah adanya hiasan yang berupa
sulaman emas atau berwarna emas dan membuat pakaian tradisional ini terlihat glamor dan
mewah dibandingkan dengan pakaian adat melayu lainnya.
7. Pakaian Adat Bengkulu (Bengkulu)

Baju kurung yang dipakai oleh kaum wanita yang tinggal di pulau Sumatera adalah bentuk
pakaian adat yang sering dipakai oleh masyarakat Melayu termasuk pakaian adat yang berasal
dari provinsi Bengkulu ini. Ada sulaman emas yang menghiasi pakaian adat ini tapi tidak
seglamor pakaian tradisional dari Jambi.

Untuk kaum prianya memakai jas, celana panjang, sarung, sepatu, tutup kepala dan keris. Karena
tidak hanya suku melayu saja yang tinggal di Bengkulu, maka ada sedikit perbedaan bentuk
pakaian adat ini seperti yang ada pada suku Rejang dan Pasemah. Namanya dari pakaian ini
adalah pakaian adat Bengkulu.
8. Pakaian Adat Sumatera Selatan (Aesan Gede)

Pakaian adat tradisional yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan ini dipengaruhi oleh
kerajaan yang pernah berjaya di situ yaitu kerajaan Sriwijaya. Maka dari itu bentuk pakaian
adatnya seperti tidak mirip dengan pakaian melayu.

Nama pakaian adat ini adalah Aesan Gede yang bentuknya mewah dan terlihat sekali seperti
pakaian para bangsawan lengkap dengan mahkota yang menghiasinya yang tinggal di keraton.
9. Pakaian Adat Kepulauan Bangka Belitung (Paksian)

Bentuk dari pakaian adat tradisional yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung ini
terpengaruh dengan budaya Melayu. Untuk pakaian wanitanya memakai baju kurung dan pilihan
warnanya sering berwarna merah dengan bahan kain sutra.

Nama pakaian adat ini adalah Paksian dan untuk pakaian prianya dilengkapi dengan surban yang
disebut dengan Sungkon. Penutup kepala wanitanya berupa mahkota yang penuh dengan hiasan
mewah dan bernama Paksian juga.
10. Pakaian Adat Lampung (Tulang Bawang)

Ada sedikit perbedaan pada pakaian adat tradisional yang berasal dari Lampung ini bagi mereka
yang tinggal di daerah pesisir dengan mereka yang tinggal di daratan. Namun yang membuatnya
sama adalah kain tapis yang digunakan dalam membuat pakaian tradisional ini.

Ada hiasan yang menghiasi pakaian ini berupa kuningan yang dikombinasikan dengan kain tapis
yang ditenun secara manual. Dengan begitu, membuat pakaian adat yang bernama Tulang
Bawang ini terlihat berkarisma dan khas.
11. Pakaian Adat Banten (Pangsi)

Untuk masyarakat yang tinggal di pulai Jawa, ada kemiripan pakaian yang dipakai oleh
masyarakatnya yang menjadi pakaian adat tradisional dari masing-masing provinsi yang ada di
pulau jawa meskipun sukunya bukan suku jawa. Contohnya adalah pakaian adat dari Banten
yang bernama Pangsi ini meskipun suku yang tinggal di situ sebagian suku Badui dan sebagian
lagi suku Sunda.

Untuk suku Badui dalam, pakaian tradisionalnya menggunakan kain yang berwarna putih polos
yang melambangkan kesucian. Kemudian untuk suku Badui luar yang sudah terpengaruh oleh
kebiasaan orang luar memakai baju dengan warna dasar hitam.
12. Pakaian Adat Jawa Barat (Kebaya)

Pakaian adat yang bernama Kebaya dan bentuk riasan yang berasal dari Jawa Barat ini sangat
terlihat dengan khas jawanya. Namun ada perbedaan antara pakaian yang dipakai oleh kaum
wanita dan prianya yang terletak pada bahan atau kain yang digunakan.
13. Pakaian Adat DKI Jakarta (Betawi)

Meskipun Jakarta berada di pulau Jawa, pakaian adat yang berasal dari DKI Jakarta ini agak
berbeda dengan pakaian adat jawa pada umumnya. Karena pakaian adat tradisional Jakarta ini
dipengaruhi oleh berbagai budaya seperti Melayu, Arab dan Barat.

Pakaian tradisional yang berasal dari DKI Jakarta ini adalah pakaian adat Betawi. Betawi adalah
masyarakat asli yang tinggal di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya.
14. Pakaian Adat Jawa Tengah (Kebaya)

Kain dan motif yang digunakan pada pakaian adat tradisional yang berasal dari Jawa Tengah ini
adalah kain kebaya dengan motifnya yang disebut dengan batik. Motif batik ini tidak hanya
berupa satu jenis saja tapi bermacam-macam dengan nama yang berbeda-beda juga.
15. Pakaian Adat DI Yogyakarta (Kesatrian)

Pakaian adat tradisional dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang namanya Kesatrian ini bisa
dikatakan pakaian kraton dan disakralkan yang pemakaiannya tidak boleh sembarangan.
Kemudian pakaian ini berupa sepasang yang coraknya serasi dan jenisnya tidak hanya satu
bentuk, diantaranya adalah Paes Ageng dan Paes Ageng Basahan.
16. Pakaian Adat Jawa Timur (Pesa’an)

Walaupun suku yang ada di Jawa Timur ini tidak hanya satu, tetapi pakaian adat yang identik
dengan orang Jawa Timur ini adalah pakaian adat yang berasal dari Madura. Bentuknya
sederhana dan khas yaitu wanitanya memakai Kebaya sederhana dan prianya memakai pakaian
hitam longgar dengan kaos di dalamnya yang coraknya berupa garis.
17. Pakaian Adat Bali (Bali)

Pakaian adat Bali yang berasal dari provinsi Bali ini terlihat sangat mewah dan glamor serta
sekilas jika dipandang sama atau satu jenis. Akan tetapi pakaian tradisional yang berasal dari
Bali ini tidak hanya satu jenis karena setiap daerah mempunyai bentuk sendiri dengan corak yang
berbeda juga.

Perbedaan ini bisa ada disebabkan karena daerah asalnya, perbedaan status, umur, jenis kelamin
dan lain-lain. Sehingga seseorang bisa mengetahui status sosial seseorang hanya dengan melihat
corak pakaian adat yang dipakainya.
18. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat (Lombok)

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki pakaian adat yang bernama pakaian adat Lombok.
Pakaian ini sering dipakai oleh masyarakat NTB ketika dalam upacara adat maupun ketika dalam
acara pernikahan.
19. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur (Nusa Tenggara Timur)

Kain tenun yang berasal dari Nusa Tenggara baik itu Nusa Tenggara Barat maupun Nusa
Tenggara Timur memiliki corak atau motif yang khas. Meskipun tempatnya berdampingan
antara NTB dan NTT, bentuk pakaian adat yang dipakai oleh masyarakatnya ada perbedaan yang
cukup menonjol.

Wanitanya memakai kebaya dengan kombinasi kain tenun, sedangkan pakaian adat prianya
disebut dengan Ti’langga
20. Pakaian Adat Kalimantan Utara (Dayak)

Mayoritas penduduk provinsi Kalimantan Utara ini adalah suku Dayak yang sangat terkenal dan
memiliki motif Dayak yang khas. Karena penduduk yang tinggal di daerah ini adalah suku
Dayak, maka pakaian adat tradisional dari Kalimantan Utara ini berupa pakaian adat dayak
dengan corak yang khusus.
21. Pakaian Adat Kalimantan Barat (Perang)

Ada keunikan dari pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Barat ini. Karena didominasi oleh
masyarakat suku Dayak, pakaian tradisionalnya pun berupa pakaian adat Dayak. Khusus untuk
Kalimantan Barat jenis pakaiannya adalah pakaian adat perang suku Dayak.

Bahan yang digunakan dalam membuat pakaian adat ini adalah dari kulit kayu Ampuro yang
diolah menjadi kain dengan teknik yang diturunkan turun temurun dari leluhurnya dulu.
22. Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Kalimantan Tengah)

Pakaian Adat Kalimantan Tengah ini corak dan bentuknya masih dipengaruhi oleh suku Dayak
yang menjadi penduduk mayoritas dan tinggal di daerah pulau Kalimantan. Ada hiasan bulu
yang menjadi ciri khas Dayak dan corak atau lukisan Dayak.
23. Pakaian Adat Kalimantan Selatan (Bagajah Gamuling Baular Lulut)

Untuk pakaian adat tradisional yang berasal dari provinsi Kalimantan Selatan ini berbeda dengan
provinsi-provinsi yang ada di sekitarnya yang banyak terpengaruh oleh suku Dayak. Pakaian
adat Kalimantan Selatan dipengaruhi oleh kerajaan Banjar yang bercorak Islam.

Bentuk dan nama-nama dari pakaian adat banjar ini juga tidak hanya satu jenis saja, diantaranya
adalah pengantin babaju kubaya panjang, bagajah gamuling baular lulut, pengantin baamar
galung pancar matahari dan pengantin babaju kun galung pacinan.
24. Pakaian Adat Kalimantan Timur (Kalimantan Timur)

Corak yang dipakai oleh pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Timur ini sangat kental
dengan corak khasnya suku Dayak. Hampir sama dengan pakaian adat yang berasal dari
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
25. Pakaian Adat Gorontalo (Gorontalo)

Nama dari pakaian adat yang berasal dari Gorontalo ini antara pakaian pria dan wanitanya
mempunyai nama sendiri-sendiri dan warna yang berbeda-beda juga yang setiap warna tersebut
mempunyai arti atau makna masing-masing.

Untuk pakaian prianya bernama Mukuta dan Billu untuk pakaian wanitanya. Sedangkan warna
yang dipakainya adalah seperti hijau, kuning keemasan dan ungu.
26. Pakaian Adat Sulawesi Utara (Laku Tepu)

Nama dari pakaian adat yang berasal dari provinsi Sulawesi Utara ini adalah Laku Tepu yang
bahannya dibuat dari serat pohon pisang yang disebut dengan Kofo. Serat Kofo ini ditenun atau
dipintal yang hasilnya menjadi kain yang kuat.

Pakaian adat Laku Tepu ini sering dipakai ketika dalam upacara atau perayaan yang disebut
dengan Tulude. Jika dilihat dari bentuk pakaian yang berasal dari Sulawesi Utara ini seperti
pakaian orang Melayu.
27. Pakaian Adat Sulawesi Barat (Mandar)

Bahan yang dipakai dalam membuat pakaian adat yang berasal dari Sulawesi Barat ini adalah
sutra. Akan tetapi yang membuat beda dengan sutra lainnya pada pakaian adat yang namanya
Mandar ini adalah dari teknik membuat dan corak yang dimilikinya.
28. Pakaian Adat Sulawesi Tengah (Nggembe)

Nama dari pakaian adat yang berasal dari provinsi Sulawesi Tengah ini adalah pakaian adat
tradisional Nggembe. Pakaian ini dipakai ketika dalam acara pesta maupun upacara adat tertentu.
29. Pakaian Adat Sulawesi Selatan (Bodo)

Disinyalir pakaian adat tradisional yang namanya Bodo dan berasal dari Sulawesi Selatan ini
adalah pakaian adat tertua yang dipakai oleh para wanita suku Bugis. Bentuknya adalah segi
empat dengan lengannya pendek.
30. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara (Suku Tolaki)

Pakaian adat tradisional Suku Tolaki adalah nama dari pakaian yang bersal dari Sulawesi
Tenggara ini dan menjadi pakaian adat bagi mereka. Bentuk pakaiannya mirip dengan pakaian
orang Melayu.
31. Pakaian Adat Maluku Utara (Manteren Lemo)

Manteren Lemo adalah nama dari pakaian adat tradisonal yang bersal dari provinsi Maluku
Utara. Laki-lakinya memakai jas dan celana panjang yang kancing bajunya berjumlah sembilan
dan besar.

Baca juga:

 Pahlawan Nasional Indonesia dan Biografi Lengkapnya


 34 Rumah Adat dari Seluruh Provinsi Indonesia
 9 Pakaian Adat Aceh untuk Pria dan Wanita
32. Pakaian Adat Maluku (Baju Cele)

Nama dari pakaian adat yang berasal dari provinsi Maluku ini adalah pakaian adat tradisional
Baju Cele. Baju Cele ini tidak sembarangan dipakai tapi hanya dipakai dalam acara tertentu
seperti upacara adat.
33. Pakaian Adat Papua Barat (Ewer)

Pakaian adat yang berasal dari Papua Barat ini bernama pakaian adat Ewer. Bentuknya hampir
sama saja dengan pakaian adat yang berasal dari tanah papua yang khas dan mudah untuk
dikenali.
34. Pakaian Adat Papua (Ewer)

Pakaian tradisional yang berasal dari tanah Papua pada umumnya adalah memakai penutup
bagian bawah yang mempunyai kemiripan antara yang dipakai oleh kaum laki-laki dan
perempuan. Selain itu juga memakai penutup kepala yang menyerupai burung Cendrawasih yang
sebagai ikon tanah papua juga.

Kelengkapan lainnya dari pakaian adat papua ini adalah tombak, kalung, manik-manik dan
tameng yang khasnya orang papua. Ada juga lukisan yang digambarkan pada tubuh dan tameng
mereka.

Demikian pembahasan tentang pakaian adat dan nama-namanya yang berasal dari 34 provinsi
seperti dari pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Jambi dan sebagainya yang menjadi
kekayaan bagi bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai