Anda di halaman 1dari 5

ALAT MUSIK TRADISIONAL SULAWESI SELATAN

Tolindo / Popondi

Gambar Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan Tolindo

Tolindo adalah alat musik tradisional khas Sulawesi Selatan yang tepatnya asalnya
dari tanah Toraja, dengan berbentuk unik dan sederhana alat musik
tradisional Tolindo / Popondi dipakai pada berbagai acara adat.
Alat musik ini lumayan dikenal didunia, nama Tolindo adalah julukan alat musik
tradisional ini pada daerah Bugis sedangkan Popondi untuk julukannya di daerah
makassar.

Alat musik tradisional ini dibuat dari bahan yang mudah dicari di alam yaitu kayu,
tempurung kelapa dan tentunya senar karena kita menggunakan cara dipetik. Tolindo
/ Popondi mempunyai bentuk layaknya busur, alat musik ini masuk dalam jenis sitar
berdawai satu. Tempurung kelapa tadi akan dimanfaatkan untuk resonatornya.

Alat musik tradisional Popondi / Tolindo sering dipakai oleh petani saat melakukan
panen mereka atau mengisi waktu senggang oleh para remaja.
RUMAH ADAT TORAJA (SULAWESI SELATAN)

Rumah adat Toraja atau tongkongan mempunyai ciri unik yaitu terbuat dari 100%
material kayu yang berbentuk panggung serta atap dilapisi ijuk berwarna hitam
dengan desain melengkung menyerupai bentuk perahu telungkup. Pada kolong rumah
umumnya digunakan untuk kandang kerbau sehingga atap rumah yang didesain
melengkung sering disebut seperti tanduk kerbau. Sekilas rumah adat ini lebih mirip
rumah gadang di Sumatera.
BAJU TRADISIONAL SULAWESI SELATAN
Baju Bodo (Baju Adat Wanita Suku Bugis)

Baju Bodo adalah pakaian tradisional perempuan suku Bugis Makassar, Sulawesi, dan
Bugis Pagatan, Kalimantan, Indonesia. Baju bodo juga dikenali sebagai salah satu
busana tertua di dunia.

Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas
bagian siku lengan. Dulu, baju bodo bisa dipakai tanpa penutup payudara. Hal ini sudah
sempat diperhatikan James Brooke (yang kemudian diangkat sultan Brunei menjadi
raja Sarawak) tahun 1840 saat dia mengunjungi istana Bone. Perempuan Bugis
mengenakan pakaian sederhana. Sehelai sarung menutupi pinggang hingga kaki dan
baju tipis longgar dari kain muslin (kasa), memperlihatkan payudara dan leluk-lekuk
dada.[2] Cara memakai baju bodo ini masih berlaku pada tahun sampai tahun 1930-
an.
TARI TRADISIONAL SULAWESI SELATAN
Tari Pattennung

Tari

Tari Patenung adalah tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan yang menggambarkan
wanita-wanita tampak sedang menenun. Pesan yang disampaikan lain yaitu sikap
sabar dan tekun serta gigih para perempuan Toraja Sulawesi Selatan dalam menenun
benang menjadi kain.

Penari memakain pakaian adat khas Sulawesi Selatan yaitu berupa baju Bodo Panjang,
Lipaq Sabbe (sarung), Curak Lakba, serta hiasan Bangkara, Rante Ma’bule, Ponto yang
digunakan. Terkait dengan properti, mereka memakai sarung lempar.

Saat pertunjukkan, Tarian Pattennung ini diiringi oleh instrumen alat musik tradisional
Suling dan Gendang.
SENJATA TRADISIONAL SULAWESI SELATAN

Badik

Senjata Tradisional Sulawesi Selatan Badik (dilafalkan badek) adalah senjata berupa
sebuah pisau tajam dan runcing dengan pegangan yang melengkung. Bilah tajam
digunakan untuk menikam, sementara ujun[g yang lancip digunakan untuk menusuk.
Oleh karenanya senjata tradisional Sulawesi Selatan ini masuk dalam jenis senjata
tikam tusuk. Badik sebetulnya tidak hanya ditemukan dalam budaya masyarakat suku
Bugis, melainkan juga dapat ditemukan dalam budaya suku Makassar dan Mandar.
Bentuknya yang mungil dan ukurannya yang pendek membuat senjata ini kerap
dibawa kemanapun oleh para pria ketika bepergian. Selain berfungsi untuk menjaga
diri dari serangan musuh atau hewan buas, juga dapat memberikan rasa aman kepada
mereka. Senjata Tradisional Sulawesi Selatan Selengkapnya : Senjata Tradisional 34
Provinsi di Indonesia Berdasarkan bentuk dan asal daerahnya, Badik dibedakan
menjadi 4 jenis, yaitu badik raja, badik lagencong, badik luwu, dan badik lompo
battang.

Anda mungkin juga menyukai