Anda di halaman 1dari 6

Flora Indonesia

Flora Bagian Barat di Indonesia


Flora bagian barat di Indonesia mencakup beberapa daerah, seperti Sumatra, Jawa, Bali, dan
Kalimantan. Namun secara umum, persebaran flora bagian barat di Indonesia banyak
ditemukan di daerah tropis khas Kalimantan dan Sumatra.
Ada dua faktor yang merangsang persebaran flora bagian barat di Indonesia. Pertama, iklim
tropis khas Indonesia yang memiliki dua musim yakni kemarau dan hujan. Kedua, ada di
tengah-tengah pusaran benua Asia dan benua Australia.
Karakteristik Flora Bagian Barat

 Volume iklim dan curah hujan yang tinggi. Flora bagian barat pasti tumbuh subur
dengan iklim dan intensitas hujan yang sering. Sehingga banyak ditemukan flora
bagian barat yang tumbuh subur di Kalimantan dan Sumatra.
 Kondisi dari hutan yang rimbun dan memiliki kontur tanah yang baik bagi
kelangsungan flora. Hal ini dapat ditemukan di dalam empat jenis hutan, seperti hutan
hujan tropis, hutan bakau, hutan musim, dan hutan sabana tropis.
 Adanya hutan bakau dan mangrove di pinggiran pantai sebagai habitat serta ekosistem
yang baik bagi flora bagian barat.
 Ada beberapa flora yang memiliki ukuran tinggi bahkan mencapai 50 meter. Biasanya
flora ini sering ditemukan di hutan hujan tropis yang memang rimbun dan mendistorsi
sinar matahari untuk sampai ke permukaan tanah.
Contoh tumbuhan Flora bagian Barat Indonesia

1. Pohon Jati

Pohon jati adalah jenis pohon dengan nama ilmiah Tectona grandis Linn. f . Pohon ini
termasuk pohon penghasil kayu berkualitas tinggi. Dalam bahasa Inggris, pohon yang dikenal
dengan nama “teak” ini menghasilkan kayu jati yang sangat kuat dan awet. Hasil dari kayu
pohon jati saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, misalnya bahan
baku furniture, mebel, peralatan rumah tangga serta penyangga struktur bangunan.
2. Rafflesia

Rafflesia atau puspa nusa adalah sebuah genus tumbuhan berbunga yang semua
spesiesnya hidup sebagai parasit. Anatomi tumbuhan pada Rafflesia tidak
lengkap.Organ tubuh dari Rafflesia hanya berbentuk bunga yang mekar atau kuncup
saja. Rafflesia tidak memiliki bagian daun, batang dan akar. Sebagai ganti dari tidak
adanya akar, Rafflesia memiliki suatu jaringan bernama haustorium yang mampu
menyerap nutrisi hasil fotosintesis dari jaringan tumbuhan inangnya.

Flora Indo Australia Bagian Timur


Flora Dataran Sahul atau flora Indonesia bagian timur meliputi wilayah Papua dan pulau-
pulau kecil di sekitarnya. Disebut juga dengan flora Australis, tumbuhan di Indonesia bagian
timur terpengaruh oleh karakter tumbuhan di Benua Australia. Jenis tumbuhan yang
mendominasi adalah pohon dari suku Araucariaceae dan Myrtaceae.
Tumbuhan di hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri pohon-pohonnya tinggi, berdaun lebar, di
bawah pohon terdapat tumbuhan yang membelit, tumbuhannya bersifat heterogen, dan
hutannya lebat
Misalnya, jenis tumbuhan pantai, dataran rendah, dan ultra mirip dengan flora Papua,
sedangkan tumbuhan gunung pada ketinggian 1.000 m atau lebih mirip dengan jenis
tumbuhan di Kalimantan
Contoh tumbuhan Flora bagian Timur Indo Australia Timur
1. Pohon Sagu

Pohon sagu atau rumbia dengan nama ilmiahnya Metroxylon sagu. Termasuk dalam
pohon dari famili palmae wilayah tropik basah. Tumbuhan ini tinggal pada umumnya
di daerah rawa-rawa air tawar atau daerah rawa bergambut, daerah pinggir dari aliran
sungai, dekat dengan sumber air dan hutan-hutan rawa.
Sagu atau pohon rumbia merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia
khususnya saudara kita yang ada di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku,
dan Nusa Tenggara.

2. Pohon Eboni

Pohon eboni adalah salah satu pohon yang tumbuh subur di wilayah tropis Indonesia.
Pohon ini banyak dijumpai di kawasan Sulawesi. Namun sayangnya, keberadaan
pohon eboni saat ini mulai langka, bahkan terancam punah, Salah satu penyebab
kelangkaannya adalah akibat banyak orang telah mengetahui kualitas kayu eboni yang
jauh lebih baik daripada kayu jati. Sehingga dalam perdagangan, kayunya termasuk
yang banyak dicari serta diincar orang.

Banyak orang tertarik untuk menanam dan membudidayakan jenis pohon ini untuk
tujuan komersil. Sebab, kayu eboni memiliki kualitas dan jauh lebih baik serta
menarik dibandingkan kayu jati.

Fauna Indonesia
Fauna Asiatis
auna asiatis merupakan hewan yang menempati Indonesia bagian barat, ewan yang hidup di
wilayah ini sama dengan hewan yang hidup di Benua Asia, seperti gajah, harimau, badak dan
beruang.
Fauna tipe asiatis tentu saja memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan fauna lainnya,
antara lain:
- Memiliki ukuran tubuh yang besar.

- Terdapat beragam jenis kera dan reptil.

- Tidak banyak burung dengan beragam warna, namun cenderung memiliki suara merdu.

- Banyak jenis fauna endemik atau jenis hewan yang hidup di wilayah tertentu.
- Tidak ada hewan berkantung.

Contoh Fauna Tipe Asiatis


1. Bekantan

Bekantan atau Nasalis Larvatus adalah salah satu hewan yang punya ciri khas hidung
yang besar.
Tak hanya itu saja, bekantan jantan dan bekantan betina juga memiliki perbedaan fisik
yang mencolok, teman-teman. Sayangnya, bekantan kini dalam status konservasi
terancam. Saat ini populasinya diperkirakan hanya 20 ribuan ekor.

2. Orang Utan

Orang utan atau mawas adalah salah satu jenis kera besar dengan lengan panjang dan
berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropis Indonesia dan Malaysia,
khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatra.
Fauna Peralihan Indonesia Bagian Tengah
auna peralihan adalah istilah bagi spesies hewan endemik yang berasal dari Wallacea.Sebutan
tersebut juga merupakan jenis pengelompokan hewan berdasarkan wilayah persebaran
habitatnya yang dibatasi oleh garis Wallace.Fauna peralihan sering disebut juga satwa
Indonesia bagian tengah karena letak habitatnya yang secara geografis meliputi Pulau
Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Contoh Fauna Peralihan Indonesia Bagian Tengah
1. Komodo

Komodo atau lengkapnya biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies


biawak besar yang terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili
Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Komodo merupakan spesies terbesar dari familia Varanidae, sekaligus kadal terbesar
di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 meter dan beratnya bisa mencapai 100 kg.
Komodo merupakan pemangsa puncak di habitatnya karena sejauh ini tidak diketahui
adanya hewan karnivora besar lain selain biawak ini di sebarang geografisnya.

2. Tarsius tarsier

(Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu) adalah suatu jenis primata kecil,


memiliki tubuh berwarna cokelat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata
besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar. Tarsius
adalah primata mungil karena hanya memiliki panjang sekitar 10–15 cm dengan berat
sekitar 80 gram. Bahkan Tarsius pumilus atau Pygmy tersier yang merupakan jenis
tarsius terkecil hanya memiliki panjang tubuh antara 93–98 milimeter dan berat 57
gram. arsius adalah makhluk nokturnal yang melakukan aktivitas pada malam hari
dan tidur pada siang hari. Oleh sebab itu Tarsius berburu pada malam hari. Mangsa
mereka yang paling utama adalah serangga seperti kecoa, jangkrik, dan kadang-
kadang reptil kecil, burung, dan kelelawar

Fauna Peralihan Indonesia Bagian Timur

Fauna Indonesia bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua,
Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini
antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat
berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar

Contoh Fauna Peralihan Indonesia Bagian Timur


1.Cendrawasih

Burung Cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo


Passeriformes. Cendrawasih biasanya ditemukan di Indonesia seperti di bagian Timur
Papua, Papua Nugini, pulau-pulau selat Torres, dan Australia timur

3. Kuskus

Kuskus adalah mamalia berkantung nokturnal termasuk dalam famili Phalangeridae.


Kelompok hewan ini persebarannya terbatas di Indonesia bagian timur, Australia dan
Papua New Guinea

Anda mungkin juga menyukai