Anda di halaman 1dari 9

Perbatasan Indonesia yaitu secara

geologis, geografis, dan astronomis

Secara geologis, letak Indonesia berada pada 3 lempeng,


yaitu Lempeng Indo- Australia, Lempeng Eurasia dan
Lempeng Pasifik. Secara geologis, Indonesia terletak di
antara 3 lempeng tektonik besar. Selain itu, wilayah
Indonesia juga dilalui dua jalur pegunungan muda.

Secara geografis, Batas daratan sebelah utara


negara Indonesia terdiri dari Malaysia, Filipina,
Singapura, serta Laut Cina Selatan. Batas
daratan sebelah selatan negara Indonesia terdiri
dari Timor Leste, Australia, serta Samudera
Hindia. Batas daratan sebelah barat negara Indonesia
terdiri dari Samudera Hindia.

Berdasarkan letak astronomisnya,


Indonesia berada di garis lintang
6° LU – 11° LS dan garis bujur
95° BT – 141° BT dengan total luas
wilayah 5.180.053 km².

Persebaran flora di Indonesia


dikelompokkan atas tiga wilayah, yaitu:

Flora Asiatis (kawasan barat)

Flora peralihan ( kawasan tengah)

Flora Australis ( kawasan timur)


Kekuatan poros maritim Indonesia
sebagai berikut:

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia


yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia.

Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia


sebagai negara maritim yang besar,
kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia
sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan
keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk
mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

Dengan kekayaan yang melimpah,


tentu Indonesia memanfaatkannya sebagai
keunggulan di bidang perikanan.
Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa
Indonesia disebut sebagai negara maritim.

Kekuatan maritim Indonesia pada masa kini


sudah termasuk kuat atau cukup baik.
Hal ini terbukti dari sudah terbentuknya
kekuatan kementerian untuk mengatur dan
menangani segala kegiatan di kelautan di Indonesia.

Persebaran fauna di Indonesia


dikelompokkan atas tiga wilayah, yaitu:

Fauna Asiatis (kawasan barat)

Fauna peralihan ( kawasan tengah)

Fauna Australis ( kawasan timur)


Berikut ini tiga fauna khas Indonesia yaitu:

Berikut ini tiga flora khas Indonesia yaitu:


Tapir, tenuk, atau badak babi adalah
kelompok hewan herbivor dari genus
Tapirus. Kelompok hewan ini umumnya
hidup memakan dedaunan muda di
sepanjang hutan atau pinggiran sungai.

Tapir merupakan mamalia besar


endemik di Pulau Sumatera.

Sebagai hewan langka yang


terancam punah, keberadaan
tapir kini dilindungi oleh negara.

Tarsius adalah primata dari genus Tarsius,


suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae,
satu-satunya famili yang bertahan dari ordo
Tarsiiformes. Meskipun grup ini dahulu kala
memiliki penyebaran yang luas, akan tetapi
semua spesies yang hidup sekarang jumlahnya
terbatas dan ditemukan di pulau-pulau di Asia Tenggara.

Tarsius merupakan salah satu dari


25 spesies primata yang paling
terancam punah di dunia. Hutan
hujan tropis Sumatra adalah habitat
asli dari salah satu jenis Tarsius di
indonesia karena Sumatra termasuk
dalam home range area persebaran
Western Tarsius ( Tarsius bancanus ).

Raja-udang adalah nama umum


bagi sejenis burung pemakan ikan
dari suku Alcedinidae. Di seluruh
dunia, terdapat kurang lebih 90
spesies burung raja-udang. Pusat
keragamannya adalah di daerah
tropis di Afrika, Asia dan Australasia.
Semua raja-udang memiliki kepala
besar, paruh runcing, kaki pendek,
dan ekor pendek.

Raja-udang Marquesan dari


Polinesia Prancis terdaftar
sebagai spesies yang terancam
punah karena kombinasi dari
hilangnya habitat, degradasi
yang disebabkan oleh sapi
pendatang, dan karena predasi
oleh spesies pendatang.

Burung ini, yang biasa ditemui


di rawa pesisir, mangrove, dan
muara sungai, menyebar
terbatas di Indonesia, mulai dari
Sumatra hingga Nusa Tenggara.
Hutan bakau adalah hutan yang
tumbuh di air payau, dan
dipengaruhi oleh pasang-surut air
laut. Hutan ini tumbuh khususnya
di tempat-tempat di mana terjadi
pelumpuran dan akumulasi bahan organik.

Hutan Bakau Di Sekitar Kawasan


Wisata Mandeh, Sumatera Barat.

Hutan bakau merupakan salah satu


contoh ekosistem alam yang tumbuh
dengan sangat baik di pesisir pantai
untuk menjaga keseimbangan
perbatasan antara darat dan laut agar
air laut yang pasang tidak mengikis
sedikit demi sedikit daratan yang ada.

Eboni (Diospyros celebica Bakh.)


merupakan komoditi primadona
dari hutan Sulawesi. Dunia mengenal
bahwa jenis pohon eboni hanya dapat
dijumpai tumbuh di hutan-hutan
Sulawesi yang masuk ke dalam
wilayah Wallacea.

Tingginya tingkat eksploitasi dan


rendahnya tingkat keberhasilan
tumbuh akan dapat menyebabkan
pohon eboni menjadi salah satu
pohon langka di dunia yang
terancam punah jika perdagangan
tidak diatur secara ketat.

Lebih dikenal dengan nama


‘semak burung emu’, bunga
Eremophila adalah kelas
tumbuhan endemis Australia
dengan lebih dari 200 spesies
di dalamnya. Tanaman ini biasa
dijumpai di daerah gersang
maupun semi gersang, serta
biasa ditemukan di Australia Barat.

Jalak Bali adalah sejenis burung


pengicau berukuran sedang,
dengan panjang lebih kurang
25 cm, dari suku Sturnidae.
Ia turut dikenali sebagai Curik
Ketimbang Jalak. Jalak Bali
hanya ditemukan di hutan
bagian barat Pulau Bali dan
merupakan hewan endemik Indonesia.

Jalak Bali terancam punah akibat


adanya perburuan liar untuk
perdagangan ilegal karena harganya
yang tergolong fantastis, mencapai
puluhan juta untuk satu ekor burung.
Ketika pertama kali ditemukan tahun
1912, Jalak Bali tercatat sebanyak
900-an ekor.
Elang Flores merupakan salah satu
jenis raptor endemik yang dipunyai
Indonesia dari keluarga Accipitridae
dan Genus Nisaetus. Elang flores
sebelumnya dianggap sebagai ras
elang brontok tetapi Gjershaug et al
menunjukkan bahwa perbedaan
morfologis yang signifikan antara
bentuk ini denga elang brontok.

Yang menghuni wilayah Sunda kecil


dengan sebaran terbatas pada tiga
pulau yaitu Lombok, Sumbawa dan
Flores serta beberapa pulau kecil
lainnya termasuk Komodo dan Rinca.

Saat ini status konservasi Elang Flores


disebut sangat terancam akibat
terkikisnya habitat mereka serta
perburuan yang dilakukan bahkan oleh
masyarakat lokal kesalahpahaman dan
ketidakpahaman akan spesies tersebut.

Gajah Kalimantan atau di sebut juga


gajah Borneo adalah subspesies dari
gajah asia dan dapat ditemukan di
Kalimantan Utara dan Sabah. Asal usul
gajah yang di sebut sebagai nenek atau
Gadingan ini oleh Suku Agabag masih
merupakan kontroversi. Terdapat hipotesis
bahwa mereka dibawa ke pulau Kalimantan.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata)


adalah spesies anggrek yang tumbuh
di Semenanjung Malaya, Kalimantan,
dan Sumatra.

Saat ini, habitat asli anggrek hitam


mengalami penurunan jumlah yang
cukup besar karena semakin
menyusutnya luas hutan di Kalimantan
namun masih bisa ditemukan di Cagar
Alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit.

Daun payung, daun raksasa, daun sang,


atau salo adalah sejenis palem yang
mempunyai daun yang besar, lebar, dan
relatif kuat. Di pedalaman Semenanjung
Malaya dan Sarawak, ia dipergunakan
sebagai atap.

Daun sang adalah jenis flora dengan


daun raksasa yang ditemukan di
Sumatera Utara dengan lebar daun
tanaman ini mencapai 6 meter.

Keberadaan tanaman raksasa saat


ini sudah semakin berkurang karena
banyak kebakaran hutan sehingga
pohon tempat berlindung tanaman
ini juga berkurang.
Mangga kasturi atau Mangifera casturi
merupakan buah mangga spesifik
Kalimantan Selatan.

Berkurangnya populasi mangga kasturi


dikarenakan banyak pohon buah-buahan
mangga lokal, termasuk mangga kasturi,
yang ditebang untuk digunakan sebagai
bahan bangunan. Akibatnya, tanaman
tersebut menjadi langka atau bahkan
musnah sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai