Anda di halaman 1dari 42

POTENSI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA, DAERAH

PENGHASIL, DAN JUMLAHNYA

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam.


Sumber daya alam ini tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia terdiri atas daratan seluas
1.922.570 kilometer persegi dan perairan seluas 3.257.483 kilometer persegi.
Terletak di titik koordinat astronomis antara 6°LU – 11°LS dan 95°BT – 141°BT, Indonesia
memiliki iklim tropis yang menyimpan banyak sumber daya alam.
Indonesia juga diuntungkan dengan letak geografisnya, yaitu di antara Benua Asia dan Benua
Australia.
Selain itu, Indonesia juga berada diantara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia.
Hal ini menyebabkan bagian kerak Bumi dan mantel Bumi Indonesia kaya akan potensi
sumber daya alam.
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia
1. Hutan
Luas hutan yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi
dan Sumatera.
Di Jawa, luas hutan telah mengalami penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan
permukiman penduduk.
Luas wilayah hutan Indonesia adalah sekitar 95,6 juta hektare (ha) pada 2020.
2. Minyak dan Gas Bumi
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk
keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga.
Daerah penghasil minyak bumi dan gas alam di Indonesia antara lain:
-Pulau Sumatera, meliputi Lhokseumawe dan Peureulak (Aceh), Tanjung Pura (Sumatera
Utara), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), serta Plaju, Sungai Gerong, dan Muara Enim
(Sumatera Selatan).
- Pulau Jawa, meliputi Wonokromo, delta Sungai Brantas (Jawa Timur), serta Majalengka
dan Jatibarang (Jawa Barat).
- Pulau Kalimantan, meliputi terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu
Kalimantan Timur serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan).
- Maluku, cadangan minyak dan gas bumi banyak di Pulau Seram.
- Pulau Papua, meliputi wilayah Klamono, Sorong, dan Babo.
Jumlah minyak dan gas bumi ini masih sangat melimpah untuk menyuplai kebutuhan.
3. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan
mengendap selama jutaan tahun yang lalu.
Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
Daerah penghasil batu bara di Indonesia adalah:
- Bukit Asam, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
- Kota Baru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.
- Lembah Sungai Berau, Samarinda, Kalimantan Timur.
- Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat
Jumlah batu bara di Indonesia sudah semakin menipis, teman-teman. Bahkan di Pabrik
Ombilin Sawahlunto telah ditutup karena sedikitnya batu bara yang tersisa.
4. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan alumunium. Bauksit dimanfaatkan
untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalurgi.
Daerah penghasil bauksit di Indonesia adalah:
- Kalimantan Barat
- Riau
- Bangka Belitung
- Sumatra Utara
5. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam dan industri semen. Daerah penghasil pasir besi
adalah:
- Cilegon, Banten.
- Cilacap, Jawa Tengah.
- Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan.
- Pulau Derawan, Kalimantan Selatan.
- Lengkabana, Sulawesi Tengah.
- Longkana, Sulawesi Tengah.
- Pegunungan Verbeek, Sulawesi Tengah.
- Gunung Tegak, Lampung.
6. Emas
Emas adalah salah satu batu mulia yang berharga mahal. Daerah penghasil emas di Indonesia
adalah:
- Kabupaten Mimikam, Papua.
- Batu Hijau, Sumbawa, NTB.
- Gosowong, Halmahera
- Pujon, Desa Pujon, Kalimantan Tengah
- Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Produksi emas Indonesia tahun mencapai 141.109 ton tiap tahun. Itu adalah potensi sumber
daya alam Indonesia. Melihat dari potensi di atas, ternyata negara kita begitu kaya, ya, teman-
teman!
10 HEWAN ENDEMIK YANG BISA KAMU
TEMUKAN DI INDONESIA

1 | Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)


Eksotisme harimau sumatra telah dikenal hingga seluruh dunia. Hewan
endemik dengan tubuh terkecil dan warna kulit tergelap di antara jenis
harimau lainnya ini, juga memiliki corak loreng hitam yang lebih rapat dan bila
dilihat secara seksama motifnya menyerupai sidik jari manusia. Populasi
harimau Sumatra diperkirakan hanya tinggal tersisa 400 ekor di alam bebas.
Untuk mencegah kepunahan, Taman Nasional Kerinci Seblat, Kawasan
Ekosistem Ulu Masen dan Leuser di Aceh dan Sumatra Utara menjadi pusat
konservasi harimau Sumatra.
2 | Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
Populasi badak sumatra yang tersebar di Taman Nasional Bukit Barisan,
Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Way Kambas kian
terancam punah. Dengan jumlah kurang dari 80 ekor, penghuni hutan tropis
yang hidup secara soliter ini hanya melahirkan satu anak setiap 3 atau 4
tahun sekali. Tapi Sobat Pesona tahu nggak, nih? Satwa langka ini
merupakan spesies badak terkecil dan satu-satunya badak bercula dua yang
ada di Asia, lho! Selain itu, ada pula spesies lainnya, yakni badak jawa atau
juga dikenal dengan sebutan badak sunda yang juga termasuk dalam kategori
satwa langka di Indonesia.
3 | Orangutan (Pongo)
Ada tiga spesies orangutan yang bisa Sobat Pesona temui #DiIndonesiaAja,
yaitu orangutan sumatra (Pongo abelii), orangutan kalimantan (Pongo
pygmaeus), dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis). Populasi
orangutan sumatra yang memiliki ciri khas warna bulu coklat kemerahan
berada di posisi kritis punah. Sedangkan orangutan kalimantan yang identik
dengan bentuk wajah besar dengan pelipis seperti bantal ini populasinya juga
terus menurun dan terancam punah. Untuk orangutan tapanuli yang
digolongkan sebagai “spesies baru” dan ditemukan di Ekosistem Batang Toru
ini kondisinya paling memprihatinkan, karena menempati posisi sangat
terancam punah.

 
4 | Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)
Ada yang berbeda dari jenis gajah asal Kalimantan ini, tubuhnya berukuran
seperlima lebih kecil dari spesies gajah india dan membuat penampakan
telinganya lebih besar dari kebanyakan gajah lainnya. Bentuk gading gajah
kalimantan pun relatif lebih pendek dan lurus. Perilaku gajah kalimantan
tergolong lebih lembut dan tidak agresif. Umumnya hewan endemik asli
Indonesia ini dapat ditemukan di dataran rendah di Kalimantan Timur.
 
5 | Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Di Bali, burung ini disebut curik oleh masyarakat lokal. Ciri khas jalak bali
adalah warna putih di seluruh tubuhnya, kecuali pada ujung ekor dan sayap
yang berwarna hitam. Burung yang pernah menjadi gambar pada keping uang
logam 200 rupiah terbitan 2008 itu, bisa Sobat Pesona temukan di kawasan
Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Jalak bali memiliki karakter yang periang,
suka berkicau, dan tak jarang terlihat seolah menari di atas air. Uniknya lagi,
burung jalak bali memiliki telur mungil berukuran 3 cm dengan warna hijau
kebiruan.
 
6 |  Komodo (Varanus komodoensis)
Sobat Pesona pasti sudah nggak asing lagi dengan hewan endemik khas
Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini, kan? Ya, kadal terbesar
di dunia itu cuma bisa ditemui di habitat aslinya di Taman Nasional Komodo.
Menurut penelitian, komodo merupakan salah satu hewan purba yang sudah
hidup sejak 4 juta tahun yang lalu, lho! Namun fauna asli Indonesia ini
termasuk hewan buas yang berbisa dan cukup berbahaya. Selain karena
besar tubuhnya yang mencapai 2-3 meter, perilakunya yang cukup agresif,
komodo juga punya air liur yang oenuh bakteri berbahaya, sehingga
disarankan untuk tetap menjaga jarak dan cukup mengamati komodo dari
kejauhan.
 
7 | Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Taman Nasional Lore Lindu menjadi habitat burung khas Sulawesi Tengah ini.
Burung maleo merupakan satwa endemik yang tak akan bisa ditemui di
tempat lain di dunia. Fauna asli Indonesia ini memiliki bulu warna hitam
dengan bulu bagian bawah yang berwarna merah muda keputihan. Kulit di
sekitar matanya berwarna kuning, paruhnya warna jingga keabuan dan
memiliki tinggi sekitar 55 cm. Uniknya, burung maleo hanya bertelur sebutir
dalam setiap musim, hal itu pula yang membuat keberadaan satwa ini kian
mengalami kepunahan.

 
8 | Tarsius kerdil (Tarsius pumilus)
Tarius kerdil atau yang juga disebut tarsius gunung merupakan spesies
hewan primata mungil yang berasal dari Sulawesi Tengah dengan bobot
hanya berkisar 50 gram. Tarsius kerdil memiliki bulu yang sangat lembut
dengan warna coklat keabuan atau cokelat kegelapan. Yang menariknya,
hewan nokturnal ini pernah dinyatakan punah pada awal tahun 2000-an
karena tak lagi pernah terlihat, namun di tahun 2008 peneliti kembali
menemukan empat ekor tarsius kerdil di Gunung Rorekatimbu, Sulawesi
Tengah, dan sejak saat itu status punah atas hewan langka ini pun dihapus.
 
9 | Monyet hitam Sulawesi (Macaca Nigra)
Monyet hitam sulawesi adalah hewan endemik dari Sulawesi Utara yang juga
punya nama lain yaki. Monyet ini dikenal dengan kepintarannya dan tubuh
yang dipenuhi bulu serba hitam, lengkap dengan jambul kepala serta warna
merah muda kemerahan di bagian bokongnya. Monyet hitam sulawesi hidup
di hutan tropis yang berada dalam kawasan Cagar Alam Tangkoko.
 
10 | Burung Cenderawasih (Paradisaeidae)
Yang terakhir datang dari bagian paling timur di Indonesia, yaitu Papua.
Secara etimologi, kata cenderawasih berasal dari kata cendra yang berarti
dewa-dewi bulan dan wasih yang berarti utusan, warga lokal menganggap
burung ini adalah reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan Papua. Ada
sekitar 30 spesies cenderawasih di Indonesia dan 28 di antaranya bisa
ditemukan di tanah Papua, beberapa di antaranya seperti cenderawasih
kuning kecil, cenderawasih botak, cenderawasih raja, dan cenderawasih
merah.
TANAMAN KHAS INDONESIA
1. Anggrek Hitam
Anggrek yang biasa kenal umumnya berwarna cerah seperti ungu dan putih, tapi
Indonesia memiliki jenis anggrek yang unik dan berbeda dari kedua warna
tersebut, yaitu anggrek hitam. Ada dua jenis anggrek hitam di Indonesia, yaitu
anggrek hitam Kalimantan dan anggrek hitam Papua.
Walau keduanya dinamai anggrek hitam, baik anggrek hitam Kalimantan dan
Papua punya berbentuk yang berbeda. Anggrek hitam Kalimantan memiliki
helai bunga berwarna hijau dan bunganya yang berwarna hitam. Sedangkan
anggrek hitam Papua memiliki helai bunga berwarna hitam pekat dengan putik
bunga yang berwarna cerah.
2. Bunga Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldii)
Tanaman khas Indonesia selanjutnya ini selain hanya bisa ditemukan di
Indonesia juga termasuk tanaman yang yang langka. Saking langkanya tanaman
ini, Bunga Padma Raksasa menduduki peringkat pertama di dunia sebagai
tanaman yang terancam punah.
Berbeda dengan bunga pada umumnya yang memiliki aroma yang sedap,
Rafflesia Arnoldii punya aroma khas bau busuk yang menyengat. Karena itulah,
Bunga Padma Raksasa atau Rafflesia Arnoldii juga disebut sebagai bunga
bangkai. Bunga dari tanaman khas Indonesia ini memiliki ukuran dan berat
yang sangat besar yaitu dengan diameter 1 meter serta berat mencapai 10
kilogram.
3. Kibut atau Bunga Bangkai Raksasa
Bunga Bangkai Raksasa
Ada satu lagi tanaman di Indonesia yang memiliki bau tak sedap yang sangat
menyengat dan hampir punah yaitu Kibut. Kibut hanya bisa ditemukan di
Indonesia, lebih tepatnya di pulau Sumatera. Walau sama-sama berbau tak
sedap, Kibut berbeda dengan Rafflesia Arnoldii. Tanaman ini memiliki tonggol
atau bagian yang menjulang tinggi.
4. Kayu Hitam Sulawesi
Sudah bukan rahasia lagi jika kayu jati yang bisa ditemukan di Indonesia punya
harga selangit. Nah, tanaman khas Indonesia yang tak bisa ditemukan di tempat
lain satu ini hampir sama mahalnya dengan kayu yang berasal dari pohon Jati.
Adalah Kayu hitam Sulawesi, tanaman warna coklat gelap dan terkadang hitam
belang-belang kemerahan. Kayu yang diambil dari tanaman endemik indonesia
ini punya kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Biasanya tanaman endemik
khas Indonesia ini biasanya digunakan untuk membuat mebel, patung, ukiran,
hingga alat musik. Di luar negeri, Kayu Hitam Sulawesi yang berharga tinggi
ini dikenal dengan nama black ebony.
5. Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa
Tanaman khas Indonesia selanjutnya ini sangat langka karena hanya bisa
tumbuh di dataran tinggi, yakni Edelweiss Jawa. Tanaman ini biasanya bisa
ditemukan di daerah pegunungan dan tumbuh setelah terjadinya erupsi. Kamu
bisa dengan mudah menemukan bunga Edelweiss di Gunung Gede, Pangrango,
Papandayan, dan Rinjani.
Karena kondisi lingkungan yang istimewa tersebut, maka tak heran kamu jarang
menemukan Edelweiss di toko tanaman. Belum lagi populasi bunga ini kian
berkurang akibat tangan jahil para pendaki gunung yang memetik dan
membawa bunga ini pulang sebagai hadiah. Padahal setelah turun dari gunung
bunga ini akan mati dan tidak bisa berkembang biak. Jadi kalau kamu kebetulan
pergi ke daerah-daerah yang telah disebutkan dan menemukan tanaman ini,
jangan dipetik ya!
6. Daun Payung
Daun Sang atau Daun Payung
Kamu bisa dengan mudah menemukan Daun Payung di Pulau Sumatera.
Tanaman khas Indonesia ini memiliki daun yang sangat besar dan kuat dengan
bentuk menyerupai payung. Tak heran tanaman ini kemudian disebut dengan
nama Daun Payung. Saking kuatnya tanaman ini, banyak masyarakat Pulau
Sumatera yang menggunakan daun payung sebagai bahan pembuatan atap
rumah.
7. Mangga Kasturi
Mangga Kasturi
Pulau Kalimantan yang berada di garis khatulistiwa juga memiliki buah eksotis,
yaitu Mangga Kasturi. Mangga asal Pulau Kalimantan ini memiliki bentuk yang
berbeda dari mangga pada umumnya. Ukurannya kecil dengan bentuk lonjong
dengan ukuran panjang kurang lebih 5-6 sentimeter. Keunikan dari pohon
Mangga Kasturi adalah pohonnya yang mampu bertahan hingga puluhan tahun.
8. Bambu Manggong
Bambu manggong adalah tanaman bambu yang hanya bisa kamu temukan di
Banyuwangi. Tanaman khas Indonesia satu ini memiliki banyak sekali fungsi
dan manfaat mulai dari sebagai bahan baku kerajinan tangan, batangnya bisa
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, hingga tanah dimana bambu ini tumbuh
juga difungsikan sebagai pupuk karena tingginya kandungan nitrogen yang
sangat lengkap.
9. Ki Leho Beureum
Ki Leho Beureum yang memiliki nama ilmiah Saurauia cauliflora merupakan
tanaman endemik pulau Jawa. Bentuk tanaman ini berupa pohon kecil atau
semak-semak dan merupakan salah satu tanaman langka yang dilindungi karena
terancam punah.
NEGARA INDONESIA

KELOMPOK 1

1. KENAS EVELINA P.
2. ALIFA DERLINA ZAHRANI
3. ILHAM FADHAIL AKMAL
4. ABRAM PASYA SEPTIYANTO

KELAS : IX F

SMPN 2 MAJALAYA

Anda mungkin juga menyukai