4 | Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)
Ada yang berbeda dari jenis gajah asal Kalimantan ini, tubuhnya berukuran
seperlima lebih kecil dari spesies gajah india dan membuat penampakan
telinganya lebih besar dari kebanyakan gajah lainnya. Bentuk gading gajah
kalimantan pun relatif lebih pendek dan lurus. Perilaku gajah kalimantan
tergolong lebih lembut dan tidak agresif. Umumnya hewan endemik asli
Indonesia ini dapat ditemukan di dataran rendah di Kalimantan Timur.
5 | Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Di Bali, burung ini disebut curik oleh masyarakat lokal. Ciri khas jalak bali
adalah warna putih di seluruh tubuhnya, kecuali pada ujung ekor dan sayap
yang berwarna hitam. Burung yang pernah menjadi gambar pada keping uang
logam 200 rupiah terbitan 2008 itu, bisa Sobat Pesona temukan di kawasan
Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Jalak bali memiliki karakter yang periang,
suka berkicau, dan tak jarang terlihat seolah menari di atas air. Uniknya lagi,
burung jalak bali memiliki telur mungil berukuran 3 cm dengan warna hijau
kebiruan.
6 | Komodo (Varanus komodoensis)
Sobat Pesona pasti sudah nggak asing lagi dengan hewan endemik khas
Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini, kan? Ya, kadal terbesar
di dunia itu cuma bisa ditemui di habitat aslinya di Taman Nasional Komodo.
Menurut penelitian, komodo merupakan salah satu hewan purba yang sudah
hidup sejak 4 juta tahun yang lalu, lho! Namun fauna asli Indonesia ini
termasuk hewan buas yang berbisa dan cukup berbahaya. Selain karena
besar tubuhnya yang mencapai 2-3 meter, perilakunya yang cukup agresif,
komodo juga punya air liur yang oenuh bakteri berbahaya, sehingga
disarankan untuk tetap menjaga jarak dan cukup mengamati komodo dari
kejauhan.
7 | Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Taman Nasional Lore Lindu menjadi habitat burung khas Sulawesi Tengah ini.
Burung maleo merupakan satwa endemik yang tak akan bisa ditemui di
tempat lain di dunia. Fauna asli Indonesia ini memiliki bulu warna hitam
dengan bulu bagian bawah yang berwarna merah muda keputihan. Kulit di
sekitar matanya berwarna kuning, paruhnya warna jingga keabuan dan
memiliki tinggi sekitar 55 cm. Uniknya, burung maleo hanya bertelur sebutir
dalam setiap musim, hal itu pula yang membuat keberadaan satwa ini kian
mengalami kepunahan.
8 | Tarsius kerdil (Tarsius pumilus)
Tarius kerdil atau yang juga disebut tarsius gunung merupakan spesies
hewan primata mungil yang berasal dari Sulawesi Tengah dengan bobot
hanya berkisar 50 gram. Tarsius kerdil memiliki bulu yang sangat lembut
dengan warna coklat keabuan atau cokelat kegelapan. Yang menariknya,
hewan nokturnal ini pernah dinyatakan punah pada awal tahun 2000-an
karena tak lagi pernah terlihat, namun di tahun 2008 peneliti kembali
menemukan empat ekor tarsius kerdil di Gunung Rorekatimbu, Sulawesi
Tengah, dan sejak saat itu status punah atas hewan langka ini pun dihapus.
9 | Monyet hitam Sulawesi (Macaca Nigra)
Monyet hitam sulawesi adalah hewan endemik dari Sulawesi Utara yang juga
punya nama lain yaki. Monyet ini dikenal dengan kepintarannya dan tubuh
yang dipenuhi bulu serba hitam, lengkap dengan jambul kepala serta warna
merah muda kemerahan di bagian bokongnya. Monyet hitam sulawesi hidup
di hutan tropis yang berada dalam kawasan Cagar Alam Tangkoko.
10 | Burung Cenderawasih (Paradisaeidae)
Yang terakhir datang dari bagian paling timur di Indonesia, yaitu Papua.
Secara etimologi, kata cenderawasih berasal dari kata cendra yang berarti
dewa-dewi bulan dan wasih yang berarti utusan, warga lokal menganggap
burung ini adalah reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan Papua. Ada
sekitar 30 spesies cenderawasih di Indonesia dan 28 di antaranya bisa
ditemukan di tanah Papua, beberapa di antaranya seperti cenderawasih
kuning kecil, cenderawasih botak, cenderawasih raja, dan cenderawasih
merah.
TANAMAN KHAS INDONESIA
1. Anggrek Hitam
Anggrek yang biasa kenal umumnya berwarna cerah seperti ungu dan putih, tapi
Indonesia memiliki jenis anggrek yang unik dan berbeda dari kedua warna
tersebut, yaitu anggrek hitam. Ada dua jenis anggrek hitam di Indonesia, yaitu
anggrek hitam Kalimantan dan anggrek hitam Papua.
Walau keduanya dinamai anggrek hitam, baik anggrek hitam Kalimantan dan
Papua punya berbentuk yang berbeda. Anggrek hitam Kalimantan memiliki
helai bunga berwarna hijau dan bunganya yang berwarna hitam. Sedangkan
anggrek hitam Papua memiliki helai bunga berwarna hitam pekat dengan putik
bunga yang berwarna cerah.
2. Bunga Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldii)
Tanaman khas Indonesia selanjutnya ini selain hanya bisa ditemukan di
Indonesia juga termasuk tanaman yang yang langka. Saking langkanya tanaman
ini, Bunga Padma Raksasa menduduki peringkat pertama di dunia sebagai
tanaman yang terancam punah.
Berbeda dengan bunga pada umumnya yang memiliki aroma yang sedap,
Rafflesia Arnoldii punya aroma khas bau busuk yang menyengat. Karena itulah,
Bunga Padma Raksasa atau Rafflesia Arnoldii juga disebut sebagai bunga
bangkai. Bunga dari tanaman khas Indonesia ini memiliki ukuran dan berat
yang sangat besar yaitu dengan diameter 1 meter serta berat mencapai 10
kilogram.
3. Kibut atau Bunga Bangkai Raksasa
Bunga Bangkai Raksasa
Ada satu lagi tanaman di Indonesia yang memiliki bau tak sedap yang sangat
menyengat dan hampir punah yaitu Kibut. Kibut hanya bisa ditemukan di
Indonesia, lebih tepatnya di pulau Sumatera. Walau sama-sama berbau tak
sedap, Kibut berbeda dengan Rafflesia Arnoldii. Tanaman ini memiliki tonggol
atau bagian yang menjulang tinggi.
4. Kayu Hitam Sulawesi
Sudah bukan rahasia lagi jika kayu jati yang bisa ditemukan di Indonesia punya
harga selangit. Nah, tanaman khas Indonesia yang tak bisa ditemukan di tempat
lain satu ini hampir sama mahalnya dengan kayu yang berasal dari pohon Jati.
Adalah Kayu hitam Sulawesi, tanaman warna coklat gelap dan terkadang hitam
belang-belang kemerahan. Kayu yang diambil dari tanaman endemik indonesia
ini punya kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Biasanya tanaman endemik
khas Indonesia ini biasanya digunakan untuk membuat mebel, patung, ukiran,
hingga alat musik. Di luar negeri, Kayu Hitam Sulawesi yang berharga tinggi
ini dikenal dengan nama black ebony.
5. Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa
Tanaman khas Indonesia selanjutnya ini sangat langka karena hanya bisa
tumbuh di dataran tinggi, yakni Edelweiss Jawa. Tanaman ini biasanya bisa
ditemukan di daerah pegunungan dan tumbuh setelah terjadinya erupsi. Kamu
bisa dengan mudah menemukan bunga Edelweiss di Gunung Gede, Pangrango,
Papandayan, dan Rinjani.
Karena kondisi lingkungan yang istimewa tersebut, maka tak heran kamu jarang
menemukan Edelweiss di toko tanaman. Belum lagi populasi bunga ini kian
berkurang akibat tangan jahil para pendaki gunung yang memetik dan
membawa bunga ini pulang sebagai hadiah. Padahal setelah turun dari gunung
bunga ini akan mati dan tidak bisa berkembang biak. Jadi kalau kamu kebetulan
pergi ke daerah-daerah yang telah disebutkan dan menemukan tanaman ini,
jangan dipetik ya!
6. Daun Payung
Daun Sang atau Daun Payung
Kamu bisa dengan mudah menemukan Daun Payung di Pulau Sumatera.
Tanaman khas Indonesia ini memiliki daun yang sangat besar dan kuat dengan
bentuk menyerupai payung. Tak heran tanaman ini kemudian disebut dengan
nama Daun Payung. Saking kuatnya tanaman ini, banyak masyarakat Pulau
Sumatera yang menggunakan daun payung sebagai bahan pembuatan atap
rumah.
7. Mangga Kasturi
Mangga Kasturi
Pulau Kalimantan yang berada di garis khatulistiwa juga memiliki buah eksotis,
yaitu Mangga Kasturi. Mangga asal Pulau Kalimantan ini memiliki bentuk yang
berbeda dari mangga pada umumnya. Ukurannya kecil dengan bentuk lonjong
dengan ukuran panjang kurang lebih 5-6 sentimeter. Keunikan dari pohon
Mangga Kasturi adalah pohonnya yang mampu bertahan hingga puluhan tahun.
8. Bambu Manggong
Bambu manggong adalah tanaman bambu yang hanya bisa kamu temukan di
Banyuwangi. Tanaman khas Indonesia satu ini memiliki banyak sekali fungsi
dan manfaat mulai dari sebagai bahan baku kerajinan tangan, batangnya bisa
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, hingga tanah dimana bambu ini tumbuh
juga difungsikan sebagai pupuk karena tingginya kandungan nitrogen yang
sangat lengkap.
9. Ki Leho Beureum
Ki Leho Beureum yang memiliki nama ilmiah Saurauia cauliflora merupakan
tanaman endemik pulau Jawa. Bentuk tanaman ini berupa pohon kecil atau
semak-semak dan merupakan salah satu tanaman langka yang dilindungi karena
terancam punah.
NEGARA INDONESIA
KELOMPOK 1
1. KENAS EVELINA P.
2. ALIFA DERLINA ZAHRANI
3. ILHAM FADHAIL AKMAL
4. ABRAM PASYA SEPTIYANTO
KELAS : IX F
SMPN 2 MAJALAYA