Anda di halaman 1dari 7

A

B HAN
JAR
Persebaran FAuna
di Indonesia

Maulidarni, S.Pd
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menganalisis sebaran flora dan 3.2.4 Menganalisis sebaran fauna di
fauna di Indonesia dan dunia Indonesia
berdasarkan karakteristik
ekosistem

Setelah mengikuti proses pembelajaran,


peserta didik diharapkan dapat:
 menganalisis sebaran fauna di Indonesia

Persebaran fauna di Indonesia


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas wilayah
membentang dari barat hingga ke timur. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan
Australia dan dua samudera yaitu Hindia dan Atlantik. Tak pelak Indonesia memiliki ragam
fauna yang bervariasi dan memiliki beberapa kemiripan dengan negara tetangganya. Namun
ada pula fauna yang hanya bisa ditemui di Indonesia dan menjadi fauna endemik ciri khas
bangsa ini.
Persebaran fauna di Indonesia sangat beragam yang tersebar di 34 provinsi di
Indonesia dibedakan menjadi tipe Asiatis di bagian barat, tipe peralihan di bagian tengah
serta tipe Australis di bagian timur.
Persebaran fauna di Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace dan garis Weber. Garis
Wallace memisahkan Indonesia bagian barat dan tengah. Sementara garis Weber
memisahkan Indonesia bagian tengah dan timur.

1. Garis Wallace
Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace seorang peneliti di bidang
biologi, antropologi, zoologi, dan penjelajah yang berasal dari Inggris. Pada abad ke-19,
Wallace mengunjungi Hindia Timur dan menyadari perbedaan mencolok antara fauna di
Pulau Bali dan Lombok. Walaupun berjarak hanya 24 km, fauna di Pulau Bali dan Lombok
memiliki ciri-ciri yang berbeda. Selanjutnya Wallace membagi fauna Nusantara menjadi dua
bagian, fauna di bagian barat yang memiliki kemiripan dengan hewan di Benua Asia dan
fauna di bagian tengah. Garis Wallace membatasi Pulau Kalimantan dan Sulawesi terus
menuju ke selatan dan melewati antara Bali dan Lombok.

2. Garis Weber
Garis Weber adalah garis hipotesis yang membagi penyebaran fauna Indonesia
menjadi dua bagian, tengah dan timur. Garis ini diprakarsai oleh ilmuwan berkebangsaan
Jerman-Belanda bernama Max Carl Wilhelm Weber. Garis Weber membentang dari bagian
timur Pulau Sulawesi hingga ke Kepulauan Tanimbar di bagian selatan Indonesia. Fauna di
bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna yang berasal dari benua Australia.
Selanjutnya timbul pertanyaan, bagaimana dengan fauna yang berada tepat di bagian
tengah Indonesia? Tentunya bagian tersebut tidak masuk ke dalam bagian Garis Wallace dan
Weber. Di bagian tengah tepatnya fauna yang berada di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
beberapa bagian Kepulauan Maluku adalah hewan endemik Indonesia atau disebut juga fauna
tipe peralihan.

1. Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Persebaran fauna Indonesia bagian barat dikenal dengan tipe Asiatis. Hal ini karena
fauna di bagian barat Indonesia hampir sama dengan jenis fauna di benua Asia secara
keseluruhan. Pengaruh kedekatan letak dan kondisi permukaan bumi menjadi faktor
utamanya.
Wilayah Indonesia bagian barat pada persebaran fauna tipe Asiatis meliputi pulau
Sumatera, Jawa dan juga Kalimantan. Di bagian barat, banyak ditemui fauna tipe mamalia,
reptil, burung hingga ikan yang banyak ditemui di wilayah benua Asia lainnya. Ada banyak
pula hewan endemik khas tipe Asiatis di Indonesia wilayah barat. Contoh hewan endemik
Indonesia yang khas dan unik di bagian barat ini antara lain adalah badak bercula satu, tapir,
harimau sumatera, siamang, ikan pesut mahakam, orangutan, harimau loreng, kera gibon dan
masih banyak lagi yang lainnya.
a. Habitat : Tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
b. Ciri – ciri :
 Hewannya tidak memilki kantung.
 Bisa ditemui banyak jenis kera.
 Mamalia memiliki tubuh yang cukup besar.
 Dapat ditemukan berbagai jenis reptil.
 Jenis burung berwarna cerah sangat terbatas dan mereka berbadan kecil namun
bersuara merdu.
 Memiliki banyak jenis ikan tawar.
c. Contoh fauna:
 Banteng, dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan.
 Badak bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa. Terdapat
penangkaran badak bercula satu tepatnya di Ujung Kulon, Banten. Badak bercula satu
adalah hewan langka dari lima spesies badak di dunia. Menurut data terakhir hanya
terdapat 20 ekor badak bercula satu di dunia. Perburuan liar untuk mendapatkan cula
badak memainkan peran besar dalam kepunahan badak bercula di alam liar.
 Gajah, terdapat di Sumatra.
 Harimau loreng, terdapat di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1970 International Union
of Conservation for Nature (IUCN) menyatakan bahwa harimau loreng Jawa sudah
dinyatakan punah. Hingga saat ini terdapat 3 jenis harimau di dunia yang dinyatakan
punah yaitu harimau Jawa, harimau Bali, dan harimau Kaspia. Namun masih banyak
kalangan yang menyangsikan kepunahan harimau Jawa. Beberapa masyarakat
menyatakan pernah melihat harimau Jawa berkeliaran di hutan liar. Tapi detik ini
kesaksian tersebut belum terbukti secara ilmiah.
 Macan tutul, dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Madura.
 Jalak Bali, burung khas dari Pulau Bali.
 Trenggiling, dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
 Tapir, dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tapir adalah hewan pemakan
tumbuhan yang termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia. Tapir memiliki ciri
khas tubuhnya yang berwarna hitam dan putih.
 Kijang, dapat ditemukan di Jawa, Sumatra, Bali.
 Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
 Orang utan, dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang utan adalah
primata bertubuh besar yang dilindungi. Hutan tempat tinggal mereka dibabat habis
oleh manusia sehingga mereka semakin terusir dari habitat aslinya. Berbagai usaha
dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya. Salah satunya dengan membangun
suaka margasatwa dan cagar alam bagi kelestarian orang utan.
 Kera, banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.
2. Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Persebaran fauna Indonesia bagian tengah dikenal dengan tipe peralihan atau juga
dikenal sebagai fauna kawasan Wallace karena berada di garis wallace yang memisahkan tipe
Asiatis dan Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah meliputi pulau Sulawesi, Bali dan
Nusa Tenggara.
Karena letaknya di tengah, ada beberapa fauna tipe Asiatis dan Australis yang masuk
dalam tipe peralihan ini. Contoh fauna Asiatis seperti kera atau fauna Australis seperti kuskus
juga banyak dijumpai di wilayah Indonesia bagian tengah ini. Ada juga beberapa hewan
endemik khas tipe peralihan di Indonesia wilayah tengah. Contoh hewan endemik Indonesia
yang khas dan unik di bagian tengah antara lain adalah komodo, anoa, babirusa, monyet
hantu, burung maleo dan masih banyak lagi yang lainnya.
a. Habitat : Tersebar di pulau – pulau di bagian tengah Indonesia seperti Sulawesi dan Nusa
Tenggara
b. Ciri – ciri :
 Memiliki ciri fisik campuran antara tipe Asiatis dan Australis.
 Bersifat endemis, hanya terdapat di satu wilayah saja.
 Karena bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam punah dan sangat
langka.
c. Contoh fauna :
 Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo. Komodo
mendapat julukan hewan purba karena ditengarai sudah hidup ribuan tahun lalu
bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo adalah hewan langka yang dilindungi
karena habitatnya yang semakin menyempit.
 Anoa, dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti sapi namun
dengan ukuran badan yang lebih kecil.
 Babi rusa, hanya terdapat di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi Tengah. Babi rusa
memiliki taring yang mengarah ke atas dan melengkung ke arah mata.
 Burung maleo, dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian Kepulauan Maluku. Burung
maleo berukuran kecil seperti ayam dan tidak bisa terbang. Banyak orang yang
memburu telurnya untuk dikonsumsi sehingga jumlahnya semakin terbatas di alam
liar.
 Tarsius, dapat ditemukan di Sulawesi dan bagian selatan negara Filipina. Tarsius
adalah primata berukuran mungil hanya sebesar jempol orang dewasa dan memiliki
mata yang membelalak besar.
 Monyet hitam sulawesi, yang hanya ada di Pulau Sulawesi.
 Kura – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.
 Burung kakatua kecil jambul kuning, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur.
 Kuskus beruang, hanya terdapat di Sulawesi.

3. Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis)

Persebaran fauna di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis, sama
seperti floranya. Hal ini dikarenakan persebaran fauna di Indonesia bagian timur memiliki
kesamaan dengan fauna di benua Australia secara umum. Wilayah Indonesia bagian timur
meliputi Papua, Maluku dan sekitarnya.
Di bagian timur terdapat banyak jenis hewan yang lazim ditemui di benua Australia,
sebut saja seperti kangguru, walaby, koala serta berbagai jenis burung, reptil dan primata
lainnya yang khas. Sementara hewan seperti kera dan mamalia jarang ditemui di wilayah ini.
Ada juga beberapa hewan endemik khas tipe Australis di Indonesia wilayah timur. Contoh
hewan endemik Indonesia yang khas dan unik di bagian timur antara lain adalah burung
cendrawasih, kasuari, merak gouravictori, kangguru mantel emas, nuri sayap hitam, hiu bintik
dan masih banyak lagi yang lainnya.
a. Habitat : Kepulauan Maluku dan Papua
b. Ciri – ciri :
 Mamalia memiliki tubuh yang relatif kecil.
 Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak beragam.
 Tidak ditemukan kera di hutannya.
 Memiliki banyak binatang berkantong.
 Memiliki jenis ikan air tawar yang terbatas.
 Banyak terdapat hewan yang bertanduk.
c. Contoh fauna :
 Burung cendrawasih, yang dapat ditemukan di hutan Papua. Merupakan burung yang
memiliki julukan burung surga karena keindahan bulunya. Saat ini termasuk hewan
yang dilindungi dan sulit ditemukan di alam liar.
 Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis yaitu kasuari
kerdil dan kasuari gelambir tunggal. Jenis kasuari pertama memiliki tubuh paling
kecil dibandingkan kasuari jenis lainnya. Kasuari kerdil bisa dibedakan dari
mahkotanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir tunggal hanya
memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.
 Kangguru pohon, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku. Berbeda dengan
kangguru yang merupakan maskot Australia, kangguru pohon berbadan kecil dan
menghabiskan waktu di atas pohon.
 Mandar gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah hewan
endemik yang hanya dapat ditemui di Pulau Halmahera. Memiliki tubuh berwarna
hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa menemukannya di alam liar pulau ini.
 Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini berbulu putih
bersih yang sudah sangat langka. Kita dapat melihatnya terbang bebas di suaka
margasatwa yang terdapat di Provinsi Maluku tepatnya di Taman Nasional Aketajawe
Lolobata (TNAL) di Pulau Halmahera.
 Burung Bidadari, yang berhabitat asli di Maluku Utara.
 Burung Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian barat. Burung ini
memiliki bulu yang indah dengan dominasi warna merah, bersayap hijau atau biru.
Burung ini hidup di hutan hujan dan hidup secara berkelompok atau berpasangan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wardiyatmoko, K.2013. Geografi untuk SMA/Ma Kelas XI. Jakarta: Erlangga.


2. Gita Arfiani, DKK. 2013.Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Kelas XI. Klaten:
Intan Pariwara
3. Yasinto Sindhu, 2016. Geografi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
4. https://docplayer.info/71899774-Modul-geografi-xi-iis-bab-i-sebaran-flora-dan-fauna-
di-indonesia-dan-dunia.html
5. https://blog.ruangguru.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai