Nama Kelompok :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Persebaran
Fauna di Indonesia" ini tepat waktu.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang persebaran
hewan yang ada di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
C. Tujuan ........................................................................................ 2
Kesimpulan ........................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang
tinggi. Indonesia memiliki keunikan tersendiri keunikannya adalah memiliki areal
tipe oriental, australia dan peralihan. Selain itu Indonesia juga memiliki hewan
langka dan endemik.
Setelah Wallace seorang ahli zoologi Jerman bernama Max Carl Wilhelm Weber
juga meneliti persebaran hewan di Indonesia Weber melihat hewan yang ada di
Sulawesi tidak sepenuhnya di kelompokkan menjadi hewan kelompok Australia.
Hewan yang ada di Sulawesi ada yang sifatnya sama seperti hewan pada daerah
oriental. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah
Timur Sulawesi memanjang ke Utara ke kepulauan Aru garis ini disebut garis
Weber.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persebaran fauna di Indonesia?
2. Bagaimana persebaran Garis Wallace?
3. Bagaimana persebaran Garis Weber?
4. Bagaimana cara pelestariannya?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar mengenal persebaran fauna yang ada
di Indonesia. Dan menambah wawasan mengenai fauna di seluruh bagian wilayah
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persebaran Fauna di Indonesia
Fauna tersebar di berbagai daerah, karena tidak semua daerah bisa menjadi
habitatnya. Persebaran fauna ini dipengaruhi oleh persebaran tumbuhan,
keadaan geografis, dan kondisi geologis Indonesia. Berdasarkan faktor tersebut
persebaran fauna di Indonesia di bedakan menjadi tiga kelompok wilayah. Berikut
persebaran fauna di Indonesia.
Contoh jenis fauna Indonesia bagian barat antara lain sebagai berikut:
1. Mamalia, seperti gajah, harimau sumatra, badak bercula satu, tapir, rusa,
beruang madu, banteng, kerbau, monyet, orangutan, macan, tikus, bajing, kijang,
kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
4. Berbagai macam unggas, berbagai macam serangga, serta berbagai macam ikan
tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam.
1. Mamalia, seperti anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, tarsius, kuda, sapi,
dan banteng.
4. Berbagai macam burung, seperti burung dewata, maleo, mandar, raja udang,
burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, nuri, merpati, dan angsa.
Fauna di area ini dikenal juga dengan zona Australis. Pasalnya, hewan-hewan di
wilayah Indonesia bagian timur memang memiliki karakter dan ciri yang mirip
dengan yang ada di benua Australia, karena lokasi geografisnya yang berdekatan.
3. Binatang berkantung yang hanya bisa ditemukan pada fauna Australis. Fauna
yang termasuk binatang berkantung adalah seperti kangguru, oposum layang
(sugar glider), dan kuskus.
B. Garis Wallace
Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi
hewan Asia dan Australasia. Garis ini diberi nama sesuai nama penemunya, Alfred
Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada saat dia berkunjung
ke Hindia Timur pada abad ke-19.
Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali
(di barat) dan Lombok (di timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio
Pigafetta tentang perbedaan biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku,
tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan pada 1521.
Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur (daratan pulau Sulawesi) oleh
Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu ditentukan secara berbeda-
beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini lalu dinamakan "Wallace-
Weber".
C. Garis Weber
Garis weber adalah garis khayal yang memisahkan flora dan fauna di Indonesia
menjadi tipe asiatis dan tipe australia. Penamaan garis weber itu diambil dari
nama seorang peneliti, yaitu Max Carl Wilhelm Weber yang berasal dari Jerman.
Menurut penelitiannya, ada garis pemisah antara fauna asia dan fauna australia
yang melewati Kepulauan Tanimbar. Untuk flora dan fauna tipe asiatis meliputi
wilayah pulau Jawa, pulau Sumatra, pulau Kalimantan, dan pulau Bali. Untuk flora
dan fauna tipe australia meliputi wilayah Kepulauan Aru, Halmahera, dan pulau
Papua.
Berdasarkan penelitian Max Wilhelm Weber ada beragam jenis-jenis fauna baik
tipe asiatis ataupun tipe australia.
Contoh fauna tipe asiatis meliputi ikan pesut, ular, kura-kura, buaya gajah,
kerbau, dan babi hutan.
Contoh fauna tipe australia meliputi kanguru, kuskus, biawak, burung nuri,
hingga burung cenderawasih.
Gambar Peta Wallace dan Weber
D. Cara Melastarikan
upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian fauna di Indonesia antara
lain mendirikan konservasi agar tidak punah. Selain itu terdapat beberapa
konservasi satwa yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
Memberikan edukasi dan sosialisasi apa yang dapat masyarakat lakukan. Banyak
masyarakat yang tidak tahu jenis satwa apa saja yang dilindungi oleh pemerintah.
3. Membuat Penangkaran
Penangkaran dapat membuat satwa langka bisa berkembang biak agar tidak
punah. Perkembangbiakan ini juga bertujuan agar menjaga satwa dari kepunahan.
Hal ini bertujuan agar membuat efek jera terhadap orang yang melakukan
perburuan tersebut dan memberikan peringatan terhadap masyarakat lain yang
ingin melakukan perbuatan serupa.
Kesimpulan
KATA PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan
dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami mengucapkan
terimakasih, semoga dengan adanya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami
ucapkan terima kasih
iii