POKOK BAHASAN
Kompetensi Dasar :
Tujuan pembelajaran :
Menurut Wallace dan Weber, persebaran flora di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
1. Flora di Indonesia bagian Barat adalah tipe Asiatis (memiliki kesamaan dengan benua
Asia), ciri-ciri:
a. Memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga (jati,
meranti,kruing,mahoni,dll).
b. Selalu hijau sepanjang tahun.
c. Bersifat heterogen.
d. Terdapat tumbuhan endemik ( hanya ada di daearah tersebut ) yaitu Raflesia
arnoldi di Sumatra.
A. Garis Wallace
Garis Wallace adalah sebuah garis hipotesis yang memisahkan wilayah
geografi hewan Asia dan Australia. Bagian barat dari garis ini berhubungna
dengan spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia
garis ini dinamakan atas Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang
jelas pada saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19 ( antara tahun
1823-1913). Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi,
serta antara Bali ( di barat ) dan Lombok ( di timur ).
B. Garis Weber
Garis weber adalah sebuah garis khayal pembatas antar dunia flora dan fauna
di paparan sahul dan dibagian lebih barat Indonesia. Garis ini membujur dari
utara ke selatan antara Kepulauan Maluku dan Papua serta Nusa Tenggara Timur
dengan Australia. Garis ini dicetuskan oleh Max Carl Wilhelm Weber atau Max
Wilhelm Carl Weber ( antara tahun 1854-1862).
Dalam usaha menjaga kelestarian sumber daya hayati agar tidak punah adalah
dengan cara menjaga keutuhan lingkungan tempat hidup makhluk hidup.
Jika sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan aktivitas eksploitasi sumber
daya hayati secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan usaha pelestarian maka
dalam waktu yang relatif singkat sumber daya hayati akan punah.
1. CagarAlam
Cagar alam adalah kawasan perlindungan alam yang memiliki tumbuhan, hewan,
dan ekosistem yang khas sehingga perlu dilindungi.
Perkembangan dan pertumbuhan hewan dan tumbuhan, berlangsung secara alami.
Sesuai dengan fungsinya cagar alam dapat dimanfaatkan untuk penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan wisata.
Terdapat dua jenis cagar alam yaitu cagar alam darat dan cagar alam laut. Di
Indonesia cagar alam darat antara lain : Cagar Alam Morowali di Sulawesi tengah,
Cagar Alam Nusa Kambangandi Jawa Tengah, Cagar Alam Gunung Papandayan
di Jawa Barat, Cagar Alam Dolok Sipirok di Sumatera Utara, Cagar Alam Hutan
Pinus Janthoi di NAD (Aceh). Sedangkan cagar alam laut antara lain : Cagar Alam
Kepulauan Aru Tenggara di Maluku, Cagar Alam Pulau Anak Krakatau di
Lampung, dan Cagar Alam Kepulauan Karimata di Kalimantan Barat.
2. Suaka Margasatwa
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa
keanekaragaman dan keunikan jenis satwa, dan untuk kelangsungan hidup satwa
dapat dilakuakan pembinaan terhadap habitatnya.
Di Indonesia suaka margasatwadarat antara lain : Suaka Margasatwa Rawa
Singkil di NAD (Aceh), Suaka Margasatwa Padang Sugihan di Sumatera Selatan,
Suaka Margasatwa Muara Angke di DKI Jakarta, Suaka Margasatwa Tambora
Selatan di Nusa Tenggara Barat, Suaka Margasatwa Lamandau di Kalimantan
Tengah, dan Suaka Margasatwa Buton di Sulawesi Tenggara. Sedangkan Suaka
Margasatwa laut antara lain : Suaka Margasatwa Kepulauan Panjang di Papua,
Suaka Margasatwa Pulau Kassa di Maluku, dan Suaka Margasatwa Foja di
Papua.
3. TamanNasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem
asli yang dikelola dengan sistem zonasi.
Taman nasional dapat dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pengembangan ilmu
pengetahuan, dan wisata.
Terdapat dua jenis taman nasional, yaitu taman nasional darat dan taman nasional
laut. Taman nasional darat antara lain ; Taman Nasional Leuser di Sumatera Utara,
Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Meru Betiri di Jawa
Timur, dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Riau. Sedangkan taman nasional
laut antara lain ; Taman Nasional Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Taman
Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, dan Taman Nasional Bunaken di
Sulawesi Utara.
B. Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara Eksitu
Pelestarian keanekaragaman Hayati secara Eksitu yaitu sutau upaya pelestarian
yang dilakukan dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi
perkembangan kehidupannya. Contoh pelestarian keanekaragaman hayati secara
eksitu sebagi berikut:
a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai tumbuhan langka
dalam rangka melestarikan plasma nuftah.
b. Penangkaran Jalak Bali di kebun binatang Wonokromo.
Salah satu cara untuk ikut melestarikan keanekaragaman hayati secara nyata dan
untuk pemenuhan kebutuhan dapur dan tanaman obat maka kita dapat membuat
kebun tanman obat, baik di sekolah ataupun di rumah kita sendiri. Dengan
menggalakkan kebun tanaman obat ini, diharapkan tidak terjadi kelangkaan
tanaman obat akibat kencenderungan mngkonsumsi obat-obat kimia dan
meninggalkan fungsi tanaman obat-obatan tradisonal bagi kesehatan kita.
Kalsifikasi merupakan suatu carauntuk mengelompokkan mahkluk hidup.
Dalam pengelompokkan mahkluk hidup diperlukan aturan, yaitu dasar yang
digunakan untuk pengelompokkan, seperti persamaan dan perbedaaan ciri-ciri
serta sifat mahkluk hidup, yag meliputi ciri morfologis,anatomis,biokimia, dan
reproduksinya. Pengelompokkan mahkluk hidup yang sudah menggunkan
aturan tertentu ini disebut sistematika.
1. Nathan, Ivan. 2015. Laporan Praktikum Kenakeragaman Hayati Flora Dan Fauna Di
Indonesia. Diakses Pada hari Kamis 18 Oktober 2018 jam 21.00 WIBdari
http://addhy-ardhy.blogspot.co.id/2013/07/laporan-perhitungan-koloni-
bakteri.html.
https://www.slideshare.net/RaissaMaulidya/bab-2-biologi-kelas-x-
keanekaragaman-hayati. Pada hari Kamis 18 Oktober 2018 jam 21.00 WIB.