Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOLOGI

PERSEBARAN FLORA & FAUNA DI INDONESIA

BAGIAN AUSTRALIS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Muh.Ayatullah Maghribi P.R

Aidil Prasetya

Rezky Mustari

Abrar Ziddiq

Dias Saputra

Ibnu Khaldun

SMAIT INSAN MADANI PALOPO


KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
pelajaran Biologi dengan judul:”Persebaran Flora & Fauna Di Indonesia
Bagian Australis”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas


dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terslesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki.Oleh karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...........................................................................................
B.Rumusan Masalah.....................................................................................
C.Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.Persebaran Flora di Indonesia bagian Australis...........................................
B.Faktor Penyebab Adanya Perbedaan Flora di Indonesia Bagian Australis....
C.Persebaran Fauna di Indonesia Bagian Australis.........................................
D.Faktor Penyebab Adanya Perbedaan Fauna di Indonesia bagian Australis..
E.Upaya Pencegahan Punahnya Flora dan Fauna di Indonesia bagian Australis
BAB III PENUTUPAN
A.Kesimpulan..........................................................................................
B.Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Flora Indonesia bagian timur disebut juga dengan tipe Australis. Disebut Australis
karena persebaran flora di bagian ini hampir sama dengan flora di benua Australia
secara umum. Bagian timur Indonesia meliputi Maluku, Papua dan sekitarnya.
Iklim di bagian ini didominasi oleh hutan hujan tropis dan hutan pegunungan. Ada
banyak tanaman yang bisa ditemui di bagian timur seperti pohon sagu, pohon
nipah dan hutan bakau atau mangrove. Selain itu, ada juga tanaman khas Australis
seperti tanaman eucalyptus, pohon rasamala dan jenis pometia pinnata (motea)
yang lazim ditemui di benua Australia.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana persebaran flora di Indonesia bagian Australis?
2.Apa faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Indonesia Australis?
3.Bagaimana persebaran fauna di Indonesia bagian Australis?
4.Apa faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Indonesia Australis?
5.Bagaimana upaya untuk mmencegah kepunahan flora fauna di Indonesia
Australis?

C.Tujuan
1.Mengetahui bagaimana persebaran flora di Indonesia bagian Australis
2.Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Indonesia Australis
3.Mengetahi bagaimana persebaran fauna di bagian Australis
4.Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran fauna di Indonesia Australis
5.Mengetahui upaya untuk mencegah kepunahan flora fauna di Indonesia
Australis
BAB II
PEMBAHASAN
A.Persebaran Flora di Indonesia bagian Australis
Flora Indonesia bagian timur disebut juga dengan tipe Australis. Disebut
Australis karena persebaran flora di bagian ini hampir sama dengan flora di benua
Australia secara umum. Bagian timur Indonesia meliputi Maluku, Papua dan
sekitarnya.
Iklim di bagian ini didominasi oleh hutan hujan tropis dan hutan pegunungan.
Ada banyak tanaman yang bisa ditemui di bagian timur seperti pohon sagu, pohon
nipah dan hutan bakau atau mangrove. Selain itu, ada juga tanaman khas Australis
seperti tanaman eucalyptus, pohon rasamala dan jenis pometia pinnata (motea)
yang lazim ditemui di benua Australia.

B.Faktor Penyebab Adanya Perbedaan Flora di Indonesia Bagian Australis

Menurut Kusmana dan Hikmat, (2015:187) menjelaskan pola persebaran flora di


Indonesia sama dengan pola persebaran faunanya yang berpangkal pada sejarah
pembentukan daratan kepulauan Indonesia pada masa zaman es. Pada awal masa
zaman es, wilayah bagian barat Indonesia (Dataran Sunda: Jawa, Bali, Sumatera,
dan Kalimantan) menyatu dengan benua Asia, sedangkan wilayah bagian timur
Indonesia (Dataran Sahul) menyatu dengan benua Australia. Dengan demikian,
wilayah Indonesia merupakan daerah migrasi fauna dan flora antar kedua benua
tersebut. Selanjutnya, pada akhir zaman es, dimana suhu permukaan bumi
meningkat, permukaan air lautpun naik kembali, sehingga Pulau Jawa terpisah
dari benua Asia, Kalimantan, dan Sumatera. Begitu pula pulau-pulau lainnya saling
terpisah satu sama lain. Hasil penelitian biogeografi hewan oleh Wallace
menunjukkan bahwa jenis-jenis hewan yang hidup di wilayah bagian barat
Indonesia berbeda dengan jenis-jenis hewan di wilayah bagian timur Indonesia,
batasnya kira-kira dari Selat Lombok ke Selat Makassar. Garis batas ini dikenal
dengan Garis Wallace. 

Menurut Kusmana dan Hikmat, (2015:188) Selain Wallace, peneliti berkebangsaan


Jerman, Weber, mengadakan penelitian tentang biogeografi fauna di Indonesia,
yang hasilnya mencetuskan Garis Weber yang menetapkan batas penyebaran
hewan dari benua Australia ke wilayah bagian timur Indonesia. Berdasarkan hasil
proses pembentukan daratan wilayah Indonesia serta hasil penelitian Wallace dan
Weber, maka secara geologis, persebaran flora (begitu pula fauna) di Indonesia
dibagi ke dalam 3 wilayah, yaitu: 

1. Flora Dataran Sunda yang meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali.
Flora di pulau-pulau tersebut berada di bawah pengaruh flora Asia karena ciri-
cirinya mirip dengan ciri-ciri flora benua Asia disebut juga flora Asiatis yang
didominasi oleh jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku Dipterocarpaceae. 

2. Flora Dataran Sahul yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil di


sekitarnya. Flora di pulau-pulau tersebut berada di bawah pengaruh benua
Australia, biasa disebut flora Australis yang didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan
berhabitus pohon dari suku Araucariaceae dan Myrtaceae. 

C.Persebaran Fauna di Indonesia Bagian Australis

Fauna Australis memiliki kesamaan dengan fauna yang ada di benua Australia.
Jenis hewan tipe ini banyak hidup di wilayah Indonesia bagian Timur, Maluku
bagian timur, dan irian. Jenis hewan tipe Australis antara lain burung
cendrawasih, nuri raja, kanguru, kuskus, musang berkantung.

D.Faktor Penyebab Adanya Perbedaan Fauna di Indonesia bagian Australis

Seperti yang diketahui, pola penyebaran fauna di Indonesia sangatlah dipengaruhi


oleh beberapa faktor, seperti kondisi geografis Indonesia yang berada di antara
Benua Asia dan Australia.

Tak hanya itu, pola penyebarannya juga diakibatkan oleh kondisi geologis
Indonesia. Indonesia terletak di dua landas kontinen (continental shelf), yaitu
landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di Indonesia
bagian timur.

Akibatnya, untuk pembagian wilayah fauna, Indonesia terbagi ke dalam beberapa


wilayah, salah satunya adalah wilayah fauna Indonesia tipe Australis.
Fauna-fauna yang ada di daerah ini memiliki karakteristik yang hampir sama
dengan fauna yang ada di daerah benua Australia. Oleh karena itu, fauna-fauna
ini disebut sebagai fauna tipe Australis.

E.Upaya Pencegahan Punahnya Flora dan Fauna di Indonesia bagian Australis

Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu
untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya
dirusak manusia misalnya untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri,
dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut
dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya
flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar


perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa
cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.

2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran


bagi hewan hewan tertentu, seperti :

a. Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.

b. Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.

c. Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.

3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus


memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.

4. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti : soa-soa


(biawak), komodo, landak semut Irian, kanguru pohon, bekantan, orang utan
(Mawas), kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, siamang, macan kumbang,
beruang madu, macan dahan kuwuk, pesut, ikan duyung, gajah, tapir, badak,
anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, sarudung, owa, sing puar, peusing.

5. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:


a. Mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.

b. Perbaikan kondisi lingkungan hutan.

c. Menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.

d. Sistem tebang pilih.

6. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain :

a. Melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.

b. Mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.

c. Mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.

7. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain :

a. Mencegah perusakan wilayah perairan.

b. Melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota


lainnya, misalnya dengan bahan peledak.

c. Melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.

Sejak tahun 1980, beberapa kawasan cagar alam atau suaka margasatwa telah
diubah statusnya menjadi Taman Nasional. Dewasa ini terdapat 320 tempat untuk
Taman Nasional dan Hutan Lindung, antara lain di Sumatera, Irian Jaya, Jawa,
Kalimantan, dan Sulawesi. Taman nasional dan hutan lindung mempunyai fungsi
sebagai:

1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan.

2. Pengawetan jenis tumbuhan dan hewan.

3. Pelestarian pemanfaatan sumber daya hayati dan tata lingkungan.

BAB III
PENUTUPAN
A.Kesimpulan

Sejak dulu persebaran flora di Indonesia beraneka ragam, kemudian kita


dikenalkan tentang istilah flora saat sekolah dasar. Flora merupakan nama latin
dari tumbuhan yang hidup pada suatu wilayah yang mendukung untuk tumbuh.
Kita menemukan banyak sekali flora di sekitar kita. Apakah demikian juga di
tempat lain?

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberadaan flora di setiap wilayah. Jadi
perbedaan kondisi fisik suatu wilayah dapat menghasilkan flora yang berbeda
pula. Tak terkecuali di Indonesia.

Kita ketahui bahwa Indonesia memiliki kondisi fisik yang sangat beragam dari
ujung timur hingga baratnya.

Sebelum menginjak ke persebaran flora tersebut, sebaiknya kita mengenal


terlebih dahulu kenapa Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang memiliki
keanekaragaman flora tertinggi di dunia.

B.Saran

Cara untuk meminimalisir punahnya flora dan fauna di Indonesia dapat


dimulai dari anak-anak dimana mereka diberi pengetahuan melalui flora dan
faunalangka di Indonesia melalui pendidikan.Disamping itu,perlu diadakan
penyuluhan tentang pelestarian satwa oleh lembaga-lembaga tertentu seperti
lembaga pemerintah,dinas kehutanan,dan sebagainya.Kemudian,masyarakat juga
perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya flora dan fauna bagi ekosistem
kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
(Ayatullah,
(Ayatullah, Persebaran Flora & Fauna di Indonesia, 2022)

https://www.blogliterasi.com/persebaran-fauna-di-
indonesia#:~:text=Pola%20persebaran%20fauna%20di
%20Indonesia%20sama%20yaitu%20bagian,es%20Indonesia
%20pernah%20menyatu%20dengan%20Asia%20dan
%20Australia., 2022)

Anda mungkin juga menyukai