Tengah (Peralihan), dan Bagian Timur (Australis). Selengkapnya dibahas di artikel berikut ini.
Sejak dulu persebaran flora di Indonesia beraneka ragam, kemudian kita dikenalkan tentang istilah flora
saat sekolah dasar. Flora merupakan nama latin dari tumbuhan yang hidup pada suatu wilayah yang
mendukung untuk tumbuh. Kita menemukan banyak sekali flora di sekitar kita. Apakah demikian juga di
tempat lain?
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberadaan flora di setiap wilayah. Jadi perbedaan kondisi fisik
suatu wilayah dapat menghasilkan flora yang berbeda pula.
Ada beberapa faktor umum yang mendukung pertumbuhan serta keragaman flora (tumbuhan) di
Indonesia ini.
Menurut letak geografisnya, persebaran flora dapat dikategorikan berdasarkan wilayah dan karakteristik
yang berhabitat di dalamnya. Seperti pembagian zona fauna di Indonesia, Alfred Russel Wallace juga
membagi persebaran flora menjadi beberapa zona meliputi:
Wilayah flora bagian barat disebut sebagai wilayah asiatis karena memiliki banyak kesamaan dengan
jenis flora yang ada di Asia baik dari segi ukuran, bentuk, dan warna. Daerahnya meliputi Sumatera,
sebagian Kalimantan, dan Jawa.
Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara adalah wilayah yang didominasi flora endemik di Indonesia. Zona
tengah ini biasa disebut juga zona peralihan.
Persebaran flora bagian Timur meliputi wilayah Maluku dan Papua, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Kawasan ini disebut sebagai zona Australis karena memiliki banyak kesamaan dengan flora di Australia.
Flora Indonesia bagian barat/Asiatis (lumut, paku, jamur, meranti, mahoni, dan damar)
Flora Indonesia bagian tengah/peralihan (pala, cengkeh, cendana, eboni, dan anggrek)
Setiap waktu jumlah, jenis, spesies flora akan mengalami perubahan. Baik itu pertambahan maupun
pengurangan.
Guna mencegah punahnya kekayaan flora di Indonesia, kita sebagai manusia yang hidup di sini mestinya
menjaga dengan baik. Contoh nyatanya adalah tidak membuang sampah sembarangan.
Dengan perubahan yang tampak sederhana itu, akan memberikan dampak yang sangat baik. Tanah yang
subur tidak tercemar, artinya terdapat nutrisi yang cukup untuk tumbuhan. Sampai meminimalisir
terjadinya bencana alam banjir.