Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH GEOGRAFI

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

DiSusun Oleh :
Kelompok I

SALMA
NIHLA
FADLY
NABIL
HAMDAN

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 POSO


2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Flora dan Fauna Di Indonesia
dengan baik.
Untuk menyelesaikan makalah ini Kami mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini Kami menyampaikan terimakasih kepada guru bidang studi.
Akhirnya, Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan
baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
wawasan Kami. Oleh sebab itu Kami berharap kepada berbagai pihak untuk memberikan saran
dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi Kami dan umumnya bagi pembaca.
Terimakasih.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia................................................................ 3
B. Karakteristik Bioma Di Dunia................................................................................. 7
C. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia................... 15
D. Persebaran Jenis Flora dan Fauna di Indonesia....................................................... 18
E. Konserfasi Flora dan Fauna di Indonesia............................................................... 19
F. Pemanfaatan Flora dan Fauna di Indonesia............................................................ 22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................. 26
B. Saran....................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 27

II
III
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki tingkat keanekaragaman
hayati yang tinggi. Dua negara lainnya yaitu, Brazil dan Zaire. Namun dibandingkan dengan
dengan Brazil dan Zaire,Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di
samping memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe oriental,
australia, dan peralihan. Selain itu, Indonesia juga memiliki hewan langka dan endemik.

Keanekaragaman hayati tersebut, tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Persebaran hewan yang
ada di indonesia berkaitan dengan sejarah terbentuknya wilayah kepulauan Indonesia. Indonesi
bagian barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya,
pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia bagian timur yang meliputi Papua dan
pulau-pulau keci di sekitarnya, pernah menjadi satu dengang Bemua Australia. Indonesia bagian
tengah yang meliputi Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara
serta kepulauan Maluku, merupakan wilayah yang tidak bersatu dengan Benua Asia maupun
Benua Australia.

Ketika Alfred Russel Wallace mengunjungi Indonesia pada tahun 1856, ia menemukan
perbedaan besar fauna di beberapa daerah di Indonesia ( waktu itu Hindia-Belanda). Ketika ia
mengunjungi Bali dan Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di
Bali terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan kelompok oriental, sedangkan di
Lombok hewan-hewannya mirip dengan Australia. Oleh sebab itu, kemudian ia membuat garis
pemisah yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke Utara melewati Selat Makassar dan
Philipina Selatan . Garis ini disebut garis Wallace.

Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Garis Wallace
menbelah Selat Makassar menuju ke Selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, garis Wallace
memisahkan wilayah Oriental dengan wilayah Australia.

Setelah Wallace seorang ahli zoologi Jerman bernama Max Carl Wihelm Weber juga
mengedakan penelitian mengenai persebaran hewan-hewan di Indonesia. Weber melihat bahwa
hewanhewan yang ada di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokkan menjadi hewan
kelompok Australia. Hewan yang ada di Sulawesi ada yang memiliki sifat yang sama halnya
seperti hewan yang ada pada daerah Oriental. Oleh sebab itu Weber menyebutkan bahwa fauna
yang ada di Sulawesi adalah fauna peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang
berada di sebelah Timur Sulawesi memanjang ke Utara ke kepulauan Aru. Garis ini disebut garis
weber. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah Oriental dan Australiaatau
merupakan wilayah peralihan yang paling mencolok.
1
2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka kami penulis dapat membuat beberapa poin yang
akan dijelaskan dalam makalah ini. Hal itu berupa rumusan masalah berikut:

1. Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia?


2. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Barat?
3. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Tengah?
4. Bagaimana persebarannya di Indonesia bagian Timur?
5. Bagaimana pemeliharaan dan pemanfatannya?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini bagi penulis adalah untuk melati penulis dalam mengenal
persebaran flora dan fauna di Indonesia. Dan bagi pembaca adalah untuk, menambah wawasan
pembaca mengenai persebarn flora dan fauna di seluruh bagian wilayah Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Flora dan fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga daerah, yaitu daerah asia (asiatis),
daerah peralihan dan daerah yang mendapatkan pengaaruh dari Australia (australis) antara
Asiatis dengan peralihan dibatasi garis Wallace, sedangkan antara peralihan dengan australis
dipisahkan dengan garis Webber.

a. Persebaran Flora di Indonesia

Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat
besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Jenis-jenis flora di Indonesia antara lain

1) Hutan hujan tropis

Hutan ini merupakan hutam rimba yang lebat. Hutan heterogen adalah naama lain dari hutan
Hujan tropis. Jenis hutan ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Cirinya adalah:

a) Pohonnya besar, tinggi dan rapat

b) Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun

c) Keadaan didalam hutan gelap

d) Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan anggrek

2) Hutan musim

Jenis ini sering disebut hutan homogeny karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis tanaman.
Jenih hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. ciri hutan
ini adalah:

a) Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat


b) Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya jati

c) Hutan menghijau dimusim penghujan dan meranggas pada kemarau

d) Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa tumbuh

3) Stepa

Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi dengan rumput-rumput tanpa pepohonan. Jenis padang
rumput banyak terdapat di daerah yang curah hujan sedikit dan mengalami kemarau cukup
panjnag. Di Indonesia Stepa banyak terdapat di Sumbawa, flores dan timor.

4) Sabana

Sebana memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-semak di
sekitarnya. Di daerah ini memiliki kamrau panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia sabana
terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di Dataran Tinggi Gayo (Aceh).

5) Hutan bakau atau Mangrove

Tumbuh di daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang mampu
menaham hantaman ombak laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataran rendah dan pantai yang
banyak lumpurnya.

4
6) Padang lumut

Terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya terdapat di puncak-puncak
gunung. Di Indonesia, padang lumut dapat dijumpai di Puncak Jayawijaya

Berdasarkan faktor geologi, jenis flora di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Flora di Paparan Sunda

a) Flora di Sumatera terdiri atas:

(1) Flora edemik seperti Bunga Rafflesia Arnoldi

(2) Flora di Pantai Timur terdiri atas mangrove dan rawa gambut

(3) Flora di Pantai Barat terdiri atas meranti, kemuning, rawa gambut, hutan rawa dan rotan.

b) Flora di Kalimantan, terdapat kesamaan dengan flora di Sumatera yaitu hutan hujan tropic,
hutan gambut, dan hutan mangrove

2) Flora di Paparan Sahul, flora di daerah ini terdiri atas hutan tropic, hutan sagu, hutan
nipah dan hutan mangrove.

3) Flora di daerah Peralihan terletak di Sulawesi dan daerah sekitarnya.Terdiri dari hutan hujan
tropic, tumbuhan mangrove, dan nipah.

b. Persebaran Fauna di Indonesa

Dunia hewan di Indonesia dibagi menjadi 3 tempat, yaitu:

1) Fauna Tipe Indonesia Barat (Asiatis)

Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan binatang asiatis memiliki

5
ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui. Binatang jenis asiatis bisanya berbulu
tidak indah. contoh:

a) Harimau di jawa, Madura dan Bali

b) Beruang terdapat di Sumatera, dan Kalimantan

c) Gajah terdapat di Sumatera

d) Badak terdapat di Sumatera

e) Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan

f) Jenis-jenis kera di Kalimantan dan Sumatera

2) Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)

Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa pulau di sekitarnya.
Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil, banyak terdapat burung
berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis mendapatkan pengaruh dari
Australia.Cotohnya sebagai berikut:

a) Kanguru Pohon

b) Musang berkantong

c) Burung kasuari

d) Burung cendrawasih

e) Burung kakatua berjambul merah

6
3) Fauna Tipe Tengah (Peralihan)

Jenis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan fauna di
daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi, Maluku dan Nusa
Tenggara. Contoh fauna peralihan

a) Biawak dan komodo

b) Anoa

c) Babi rusa

B. KARAKTERISTIK BIOMA DI DUNIA

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama sehingga
tidak ditemukan di daerah lain. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen,
dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu
dimulai dari tumbuhan. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak
geografis, curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

Istilah bioma berhubungan dengan kumpulan spesies (terutama tumbuhan) yang dapat hidup
di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya. Jadi bioma adalah
kumpulan spesies (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi dan dicirikan
oleh vegetasi tertentu yang dominan serta langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena
itu biasanya bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut.

Untuk ciri utama bioma ialah dominasi vegetasi tertentu di suatu wilayah dengan pengaruh
kondisi iklim regionlanya. Sehingga perbedaan antarbioma ini tampak jelas dari vegetais yang
tumbuh didalamnya. Pada Bioma ini dibagi dalam beberapa jenis yang ditentukan dari iklim,
curah hujan letak geografis dan intensitas cahaya matahari.

Ada beberapa ciri-ciri dari Bioma sebagai berikut :

1. Terbentuknya interaksi unsur-unsur lingkungan yaitu air, iklim, tanah dan organism yang hidup
disuatu daerah.
2. Merupakan komunitas klimak ( kumpulan macam-macam populasi ) sebagai penanda daerag
tersebut terdapat bentuk vegetasi utama yung mendominasi.
3. Komunitas yang cukup stabil, kecuali disuatu kejadian yang mengganggu dalam kestabilan
komunitas.
7
4. Dapat dikenali dengan melihat dominasi vegetasinya.
5. Penamaan bioma yang umumnya didasarkan pada dominasi vegetasinya.

Fungsi Bioma antara lain:

1. Memudahkan melaksanakan penataan suatu populasi


2. Bisa mengetahui jenis tumbuhan dan hewan berdasarkan cara hidupnya untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
3. Membuat mudah melaksanakan pendataan jenis-jenis tumbuhan dan hewan
4. Mempermudah mengelompokkan hewan serta tumbuhan yang baru ditemukan

Karakteristik Bioma di Dunia dan Persebarannya

1. Gurun (Desert)

Bioma Gurun

Karakteristik:

 Curah hujan kurang dari 250 mm/th


 Penguapan air lebih cepat dari presipitasi
 Kelembapan udara sangat rendah
 Suhu di siang hari mencapai 45°C dan suhu malam mencapai 0°C
 Flora: kaktus, palm, kurma, pohon darah naga
8
 Fauna: kadal, semut, ular derik, unta, kalajengking, tarantula.
 Area:Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia

Peta Bioma Gurun

2. Padang Rumput (Stepa/ Prairie/ Grassland/ Steppe)

Bioma Stepa

Karakteristik:

 Curah hujan 250-500 mm/th


 Hujan turun tidak teratur
 Peresapan air (porositas) tinggi
 Aliran air cepat sehingga tanah tidak mampu menyimpan air
 Flora: rumput: bluestem, indian grasses, bunga poppy
 Fauna: bison, kuda liar (mustang), biri-biri, kanguru, wombat, sapi.
 Area: Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia

Peta Bioma Stepa

3. Hutan Berdaun Jarum (Taiga)

9
Bioma Taiga

Karakteristik:

 Pada musim panas suhu tinggi, sedangkan pada musim dingin suhu sangat rendah
 Pertumbuhan tanaman hanya terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3-6 bulan
 Flora: Jenis konifer pohon pinus, spruce, alder, juniper, cemara, fir
 Fauna: beruang hitam (black bear), ajak, serigala.
 Area: Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada

Peta Bioma Taiga

5. Hutan Lumut (Tundra)

Bioma Tundra

10
Karakteristik:

 Musim dingin yang panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap dan sedikit
energi radiasi matahari
 Musim panas pendek dan terang berlangsung 3 bulan, pada masa ini vegetasi mengalami
pertumbuhan
 Fauna: muskoxem (bison berbulu tebal), reindeer atau caribou (rusa kutub), bison, serigala,
kelinci kutub
 Flora: semak kerdil, lumut kerak, edelweiss, dan rumput
 Area: sekitar Artik dan kepulauan di sekitar Antartika serta puncak-puncak pegunungan tinggi
seperti di wilayah puncak pegunungan di Indonesia

Peta Bioma Tundra

5. Hutan Gugur (Deciduous)

Bioma Hutan gugur (Deciduous)

Karakteristik:

 Curah hujan 750-1.000 mm/th


 Mempunyai 4 musim: panas, dingin, gugur, dan semi
 Musim panas: radiasi matahari, presipitasi dan kelembapan tinggi à pohon tumbuh dengan baik
 Musim dingin: radiasi matahari dan suhu rendah à pohon sulit mendapatkan air, daun menjadi
merah hingga coklat lalu gugur.
 Fauna: rusa ekor putih, beruang, rubah, burung pelatuk, dan chipmunk
 Flora: pohon Oak, mapple, basswood, castanea, walnut, elm, kayu manis, beech, lemon, cherry
blossom (sakura)
 Area: Cina, Korea, Jepang, pantai barat dan timur Amerika Serikat

11
Peta Bioma Hutan Gugur (Deciduous)

6. Hutan Hujan Tropis (Tropical Rainforest)

Bioma Hutan Hujan Tropis

Karakteristik:

 Curah hujan yang cukup dan merata 2000-2.250 mm/th


 Suhu udara 23-31°C
 Sinar matahari yang cukup sepanjang tahun
 Pohon-pohon lebat dan hijau, ketinggian dapat mencapai 50 m.
 Di bawah tudung pohon selalu gelap ssehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan
malam
 Memiliki 4 level vegetasi, yaitu emergent layer, canopy layer, understory layer, dan forest floor
 Flora: lumut, mangrove, rotan, anggrek, raflesia, bunga bangkai
 Fauna: katak pohon, kukang, ular pohon, tapir, babi hutan, harimau, kera, trenggiling, orang utan
 Area:Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, Asia Tenggara, Papua, Lembah Kongo (Afrika)

Peta Bioma Hutan Hujan Tropis

12
7. Hutan Musim Tropika (Hutan Gugur Tropika/ Tropical Deciduous Forest)

Bioma Hutan Musim Tropika

Karakteristik:

 Terdapat di daerah tropis beriklim basah dengan kemarau panjang.


 Selama musim kemarau pohon merontokkan daunnya untuk mengurangi penguapan.
 Flora: pohon Jati, Baobab, Bontaka, Flamboyan, Shala, Kino, Jambul
 Fauna: Fossa, Ulat Jati, Ringtail, Sloth bear, Dhole
 Area: India, Asia Tenggara, dan daerah tropik lainnya

Peta Bioma Hutan Musim Tropika

8. Sabana (Savanna)

Bioma Sabana

13
Karakteristik:

 Padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuh tersebar dan sangat jarang
 Terbentuk di kawasan tropika atau subtropika
 Memiliki temperatur udara panas sepanjang tahun dan hujan turun secara musiman
 Flora: pohon palem, akasia, dan eucalyptus
 Fauna: kuda, zebra, anjing hutan, macan tutul, singa, gajah, koala, jerapah, antelop, hyena,
cheetah
 Area: Benua Afrika, Amerika Selatan, dan Australia

Peta Bioma Sabana

9. Hutan Hujan Iklim Sedang (Temperate Rainforest)

Bioma Hutan Hujan Iklim Sedang

Karakteristik:

 Pohon tertinggi tapi jenisnya lebih sedikit dari hutan daerah tropis
 Memiliki curah hujan antara 140 hingga 167 inchi per tahun
 Memiliki temperatur menengah
 Hampir sama dengan hutan hujan tropis, hutan ini juga memiliki level atau tingkatan-tingkatan
vegetasi
 Contoh flora: Oregon selaginella, Lady fern, Stair-step moss, Salmonberry, Huckleberry,
Lungwort
 Contoh fauna: Racoon, Beaver, Cougar, American Black Bear, Salamander
 Area: sepanjang pantai Pasifik di Amerika Utara dari California-Washington, Australia

14
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI
INDONESIA

Persebaran flora dan fauna di Indonesia dan di dunia, pastinya akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Setiap faktor ini perlu diketahui oleh banyak orang supaya persebaran flora dan
fauna dapat berjalan dengan lancar.

Lalu apa saja faktor-faktor tersebut? Berdasarkan buku Geografi: Uniknya Flora Fauna
Indonesia (Kemdikbud, 2018) faktor-faktor persebaran flora dan fauna dibagi menjadi beberapa
faktor:

1) Iklim

Iklim akan sangat memengaruhi persebaran flora dan fauna. Iklim ini akan memengaruhi
cuaca dan musim yang di mana kedua hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap kualitas
lingkungan dan keberlangsungan hidup flora dan fauna.

Iklim yang stabil membuat flora dan fauna mudah untuk beradaptasi. Lain halnya dengan
iklim yang sudah tidak stabil atau mengalami kerusakan, hal tersebut membuat flora dan fauna
sulit untuk beradaptasi.

Jika sulit untuk beradaptasi pada lingkungan, maka flora dan fauna akan sulit untuk
bertahan hidup.

Oleh karena itu, kita sebagai manusia kita harus berusaha untuk tidak merusak iklim
supaya flora dan fauna yang masih hidup bisa dilihat oleh keturunan kita nanti.

2) Makhluk Hidup

Dalam hal ini, makhluk hidup yang dimaksud adalah manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ketiga makhluk hidup tersebut sangat berperan pentingdalam menjaga kestabilan ekosistem
lingkungan. Pernahkah kamu membayangkan apa jadinya jika tidak ada flora dan fauna di
dunia? Tentunya manusia dan fauna akan sulit untuk mendapatkan oksigen sehingga sulit untuk
bertahan hidup.

15
Begitu pun sebaliknya, flora tidak bisa hidup jika tidak ada manusia dan fauna. Flora dapat
berkembang biak dengan bantuan fauna dan manusia. Selain itu, manusia juga berperan penting
dalam membentuk lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan flora.

Oleh karena itu, manusia, hewan, dan tumbuhan bisa dikatakan sebagai makhluk hidup yang
memiliki simbiosis mutualisme karena saling menguntungkan satu sama lain.

3) Jenis Tanah

Kondisi struktur tanah pada suatu daerah akan sangat memengaruhi kehidupan flora dan fauna.
Hal ini dikarenakan struktur tanah yang baik

akan menghasilkan sirkulasi udara yang baik juga. Dengan sirkulasi yang baik pada tanah, maka
akar-akar tumbuhan bisa tumbuh dan bernapas dengan baik.

Pada umumnya, komposisi tanah yang baik terdiri dari bahan mineral anorganik, bahan mineral
organik, dan udara. Jika kondisi tanah mengandung ketiga komposisi tersebut, maka bisa
dikatakan bahwa kondisi tanah di daerah tersebut sangatlah baik.

Untuk menjaga kualitas pada komposisi tanah, maka dibutuhkan peran manusia. Oleh karena itu,
alangkah baiknya setiap manusia mengurangi kebiasan-kebiasan yang dapat merusak komposisi
tanah atau hingga merusak kondisi tanah tersebut.

4) Topografi

Keadaan tentang kondisi geografis pada suatu daerah harus diperhatikan karena faktor ini
akan memengaruhi penanganan pada flora dan fauna. Penanganan flora dan fauna yang
dilakukan dengan kondisi topografi suatu daerah akan memberikan pengaruh yang baik terhadap
persebaran flora dan fauna.

Dengan memerhatikan topografi pada suatu daerah, maka flora dan fauna bisa tumbuh
dengan baik dan maksimal. Misalnya, flora yang hidup di dataran tinggi tidak bisa hidup atau
pertumbuhannya tidak maksimal di dataran rendah.

Dengan demikian, kondisi topografi merupakan habitat asli dari flora dan fauna. Jika
habitat asli flora dan fauna sudah mulai habis, maka kemungkinan besar persebaran flora dan
fauna tidak akan bertahan lama.

5) Suhu Udara

Seperti yang kita tahu bahwa setiap flora dan fauna dalam bertahan hidup sangat
dipengaruhi oleh suhu udara dari lingkungan tersebut. Suhu udara diperlukan oleh flora dan
fauna untuk bernapas. Suhu udara yang normal membuat flora dan fauna mudah untuk
beradaptasi.

Dengan kata lain, mayoritas flora dan fauna tidak bisa bertahan hidup dengan suhu yang
ekstrim. Suhu ekstrim yang dimaksud adalah suhu yang terlalu dingin dan suhu yang terlalu
panas.

Suhu ekstrim umumnya terjadi karena pencemaran lingkungan dan efek rumah kaca.
Kedua hal tersebut berasal dari aktivitas buruk dan keserakahan manusia dalam bertahan hidup.

16
Jadi, untuk menjaga persebaran flora dan fauna, sebaiknya manusia mengurangi kebiasaan buruk
dan keserakahannya.

6) Angin

Seperti yang kita ketahui bahwa angin dapat membantu keberlangsungan flora dan fauna
terutama dalam proses bernapas.

Angin sangat berperan dalam persebaran flora karena dengan angin, maka biji-bijian
pada tumbuhan dapat tersebar. Biji-biji tumbuhan yang tersebar bisa memberikan manfaat untuk
hewan. Maka dari itu, angin menjadi salah satu faktor penting dalam persebaran flora dan fauna.

Bukan hanya itu, angin juga bisa digunakan sebagai media pemindahan uap air, pembentukan
karbon dioksida, dan yang terpenting adalah penentu kelembapan dari suatu daerah. Jadi, jika
tidak angin dalam suatu daerah, maka kemungkinan besar tak ada flora dan fauna yang hidup di
daerah tersebut.

7) Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangat diperlukan oleh flora dan fauna. Selain sebagai penerangan,
matahari juga bermanfaat bagi flora untuk fotosintesis. Sedangkan pada fauna, matahari sangat
dibutuhkan untuk memberikan kehangatan tubuh.

Cahaya matahari yang diterima oleh flora dan fauna harus dalam keadaan normal atau
tidak boleh berlebih dan tidak boleh kekurangan. Jika flora dan fauna menerima cahaya matahari
yang berlebih, maka bisa merasakan perubahan suhu yang sangat panas. Sedangkan kekurangan
matahari, flora dan fauna dapat akan kekurangan suhu hangat dan flora akan sulit berfotosintetis.

Maka dari itu, matahari bisa dikatakan sebagai sumber cahaya yang dapat memengaruhi
persebaran flora dan fauna di suatu daerah. Dalam melakukan persebaran flora dan fauna
sebaiknya selalu memerhatikan letak dan kondisi cahaya matahari.

8) Air Hujan

Air hujan muncul karena uap air yang ada di udara sudah sangat banyak. Air hujan
memberikan kelembapan udara di suatu daerah. Kelembapan udara inilah yang bisa dikatakan
sebagai penunjang persebaran flora dan fauna.

Air hujan yang turun ke tanah sangat bermanfaat untuk meningkatkan zat hara yang
terkandung di dalam tumbuhan. Zat hara merupakan komposisi tumbuhan yang dapat menjaga
kualitas tumbuhan. Singkatnya, air hujan membuat tumbuhan menjadi lebih subur.

Selain bermanfaat bagi tumbuhan, air hujan juga memberikan manfaat pada fauna. Air
hujan yang jatuh ke tanah akan menjadi sumber penghidupan bagi fauna. Mengapa sumber
penghidupan? Karena dengan air, hewan-hewan bisa mengisi cairan di dalam tubuhnya.

D. PERSEBARAN JENIS FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

1. Jenis-Jenis Flora di Indonesia

17
a) Kawasan Barat (bercorak asiatis)

Flora yang ada di kawasan barat memiliki corak asiatis. Jenis-jenis flora ini bisa
kamu temukan di wilayah Indonesia, seperti pulau Kalimantan dan pulau Sumatera.
Flora yang berada di kawasan barat biasanya hidup di hutan hujan tropis. Hutan hujan
tropis adalah hutan yang didalamnya paling banyak ditemukan beragam jenis flora dan
fauna.

Pada hutan ini umumnya ditumbuhi oleh pohon-pohon yang tinggi dan besar.
Bahkan pohon-pohon tersebut membentuk tajuk yang terdiri dari banyak lapisan. Pohon-
pohon yang ada di hutan hujan tropis biasanya tingginya sampai 45 meter dan akan
selalu memanjang setiap tahunnya.

Selain pohon-pohon, ada juga bunga-bunga yang tumbuh di hutan hujan tropis di
kawasan Barat Indonesia. Bunga yang dimaksud adalah bunga Raflesia Arnoldi atau
bunga bangkai dan bunga Anggrek.

b) Kawasan Peralihan (Wallace)

Kawasan berikutnya yang menjadi pembagian kelompok flora di Indonesia


adalah kawasan peralihan atau Wallace. Pulau-pulau yang termasuk kawasan ini adalah
pulau Sulawesi, Pulau Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta Pulau
Maluku.

Jika dilihat dari letak pulaunya, maka bisa dikatakan kalau flora yang termasuk
ke dalam kawasan peralihan merupakan tanaman yang bisa bertahan hidup di iklim
kering dan suhu yang cenderung panas.

Vegetasi yang ada di kelompok kawasan peralihan, bisa kita lihat di sabana dan
setepa yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Di Sulawesi ada
di hutan pegunungan yang kaya akan floranya. Sedangkan di pulau Maluku terdapat
hutan campuran yang didalamnya terdapat flora, seperti
cengkeh, pala, lontar, pala, kayu manis, dan masih banyak lagi.

c) Kawasan Timur (corak Australiatik)

Flora yang ada di kawasan timur biasanya bercorak Australiatik. Umumnya, flora
yang ada di kawasan timur hidup di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis yang ada di
bagian timur Indonesia bisa ditemukan di pulau Papua. Bahkan, hutan hujan tropis yang
ada di Papua sama dengan hutan hujan tropis di bagian barat Australia.

Oleh karena itu, flora-flora yang termasuk ke dalam kelompok kawasan timur
memiliki corak Australiatik. Tumbuhan-tumbuhan yang dapat kita temukan pada
kawasan timur di Papua, seperti pohon sagu, pohon-pohon mangrove (ada di hutan
mangrove), dan pohon nipah.

2. Jenis-jenis Fauna di Indonesia


18
Jenis-jenis fauna yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
kawasan barat, kawasan peralihan, dan kawasan timur.

a) Kawasan Barat atau Asiatis

Jenis-jenis fauna yang pertama bisa kamu temukan di pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau
Kalimantan, dan Pulau Bali. Semua fauna yang ada di pulau-pulau tersebut biasanya
tinggal di daerah atau hutan dengan suhu yang cenderung sejuk.

Hewan-hewan yang banyak ditemukan di pulau-pulau tersebut, seperti harimau


sumatera, macan tutul harimau jawa, badak jawa, elang jawa, dan masih banyak lagi.

b) Kawasan Tengah atau Peralihan

Jenis-jenis fauna yang kedua bisa ditemukan di pulau yang letaknya ada di bagian tengah
Indonesia. Pulau Sulawesi, pulau Nusa Tenggara Barat dan pulau Nusa Tenggara Timur,
pulau maluku, dan pulau-pulau disekitarnya.

Hewan komodo yang merupakan salah satu hewan langka termasuk jenis hewan
yang hidupnya di kawasan tengah atau peralihan. Selain komodo, masih ada hewan-
hewan lainnya, seperti anoa, burung maleo, dan lain-lain.

c) Kawasan Timur atau Australis

Jenis-jenis fauna yang terakhir bisa ditemukan atau dilihat di pulau Papua dan
pulau-pulau disekitarnya. Fauna yang ada di pulau Papua biasanya memiliki kulit tubuh
yang sangat indah. Selain itu, hewan-hewan di Papua memiliki beberapa kesamaan
seperti hewan yang ada di Australia.

Contoh hewan-hewan yang ada di kawasan timur Indonesia atau di pulau Papua, yaitu
burung cendrawasih, burung kakatua raja, burung kasuari, kuskus, kanguru papua, dan
masih banyak lagi.

E. KONSERFASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi adalah pemliharaan dan


perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan
mengawetkan dan melestarikan. Berdasarkan definisi tersebut, konservasi flora dan fauna dapat
diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memelihara, melindungi, dan melestarikan flora,
fauna, beserta ekosistem tempat tinggalnya.

Tujuan utama konservasi flora dan fauna adalah untuk melindungi dan melestarikan
ekosistem, melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati flora dan fauna, serta menjamin
kelestarian pemanfaatan flora dan fauna. Proses konservasi flora dan fauna di Indonesia
dilaksanakan berdasarkan tiga asas, yaitu tanggung jawab, berkelanjutan, dan bermanfaat.
19
1. Cara konservasi flora dan fauna

Konservasi flora dan fauna bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu:

a. Konservasi eksitu

Dilansir dari buku Konservasi Eksitu Satwa Liar (2016) karya Burhanuddin Masy’ud
dan Lin Nuriah Ginoga, konservasi eksitu adalah metode konservasi flora dan fauna yang
dilakukan di luar habitat alaminya, baik dalam bentuk organisme hidup maupun dalam bentuk
material reproduksi berupa sel atau jaringan hidup. Metode konservasi eksitu dapat dilakukan
dengan cara mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya, kebun koleksi, plasma nutfah,
pusat penyelamatan satwa, pusat rehabilitasi satwa, dan museum zoologi. Contoh penerapan
metode konservasi eksitu di Indonesia adalah Kebun Binatang Surabaya, Kebun Binatang
Ragunan, Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Bali, Kebun Raya Cibodas,
Museum Zoologi Bogor, dan lain-lain.

b. Konservasi insitu

Konservasi insitu adalah metode konservasi flora dan fauna yang dilakukan di dalam
habitat aslinya. Metode konservasi insitu dilakukan untuk melindungi spesies flora dan fauna
yang terancam punah di habitat aslinya atau terancam karena adanya serangan predator. Metode
konservasi insitu dapat dilakukan dengan cara mendirikan cagar alam, taman nasional, dan suaka
marga satwa. Contoh penerapan metode konservasi insitu di Indonesia adalah Suaka
Margasatwa Ujung Kulon, Suaka Margasatwa Gunung Leuser, Suaka Margasatwa Pulau Baun,
Cagar Alam Teluk Baron, Cagar Alam Waigeo Barat, Cagar Alam Sibolangit, Taman Nasional
Wakatobi, Taman Nasional Lorentz, Taman Nasional Baluran, dan sebagainya.

Di bawah ini ada beberapa daerah konservasi flora dan fauna di Indonesia yang dapat
kita kunjungi :

Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi)

Luas daerah ini kurang lebih 217.991.18 ha dengan ketinggian mencapai 1.000 mdpl.
Hutan dan pegunungan merupakan vegetasi utama yang ada di taman nasional di Provinsi
Sulawesi Tengah ini. Daerah ini merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia
atau yang biasa kita kenal dengan garis Wallace itu sebabnya kawasan ini memiliki jenis flora
dan fauna endemik Sulawesi dan bentangan alam yang sangat indah. Kawasan ini merupakan
habitat terbesar mamalia asli Sulawesi seperti anoa, babi rusa, tangkas (kera hantu), kera
kaktonkea, kuskus marsupial dan musang Sulawesi. Taman Nasional Lore Lindu juga memiliki
kurang lebih 55 jenis kelelawar serta lebih dari 230 jenis burung dan masih banyak lagi.

Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

20
Daerah konservasi flora dan fauna di Indonesia ini dikenal sebagai rumah bagi badak
jawa. Bentang alam Ujung Kulon sangatlah menarik untuk dipandang. Hutan dan dataran
rendahnya ditumbuhi oleh rotan dan palm, daerah ini juga memiliki hutan pinggir pantai dan
hutan bakau yang indah.

Waigeo Barat (Raja Ampat)

Merupakan salah satu dari cagar alam yang ada di Raja Ampat. Bentang alam wilayah
ini terdiri dari beberapa pulau yang bersatu padu dan membentuk gugusan yang sangat indah,
yaitu Pulau Sulawesi, Pulau Batanta, dan Pulau Missol. Bak surga dunia di ujung timur
Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri. Terdapat begitu banyak flora dan fauna yang ada
di Indonesia bagian timur ini, jika anda beruntung anda dapat menikmati kehidupan liar fauna
yang sangat indah disana.

Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatra)

Bentang alam yang di tawarkan berupa dataran tinggi, rawa air tawar, pegunungan
yang puncaknya mencapai 3.800 m, hutan, pegunungan dan sub-alpin. Kawasan ini merupakan
daerah konservasi flora fauna khas Sumatra, yang diantaranya 26 jenis Rhododendron dan
terdapat bungaterbesar di dunia Rafflesia, serta bunga tertinggi di dunia Titan Arum
(Amorphopallus Titanum).

Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatra)

21
Dengan luas 1.094.692 ha dan berada pada ketinggian 3.404 mdpl. Taman ini menjadi
salah satu taman terpenting di wilayah Asia karena keragaman habitatnya. Ribuan jenis
tumbuhan hidup di wilayah ini. Hutan hujan tropis yang terbentuk dari pohon-pohon tinggi yang
menjulang tinggi dan membentuk kanopi hutan dan masih banyak lagi. Kurang lebih 89 jenis
spesies langka dikembangbiakkan dan dilindungi di taman nasional ini, diantaranya adalah
orang-utan Sumatra, badak Sumatra, harimau Sumatra, beruang madu, gajah Sumatra, rangkong
papan, ajag, dan siamang.

Tanjung Putting (Kalimantan)

Wilayah konservasi dengan luas area 300.040 ha dan merupakan suaka margasatwa
yang dipilih oleh UNESCO sebagai cagar biosfer. Penghuni kawasan ini merupakan orang-utan.
Wilayah ini menjadi rumah dan daerah konservasi bagi flora fauna. Bentang alam Tanjung
Putting yang paling populer adalah Tanjung Harapan, yang berupa area pantai dengan bebatuan
yang mempertemukan Laut Jawa dengan Kalimantan. Di sana juga terdapat tempat rehabilitasi
orang- hutan yang disebut Camp Leakey.

Itulah beberapa lokasi daerah konservasi flora dan fauna di Indonesia yang dilindungi
oleh pemerintah bahkan diakui oleh UNESCO. Itu merupakan salah satu harta dan warisan yang
dimiliki oleh Indonesia dan kita juga wajib ikut serta dalam pelestariannya..

F. PEMANFAATAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Keberadaan flora dan fauna memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan
manusia, khususnya pada pemenuhan sumber daya alam. Contohmya sebagai berikut :

Sumber Pangan

22
Manfaat yang pertama dari adanya flora dan fauna adalah sebagai sumber
pangan.Bahkan berbagai macam kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia terdapat pada
flora dan fauna.Contohnya seperti beras, gandum, singkong, ikan, unggas, dan berabgai macama
flora dan faunan yang lainnya.Namun, dalam memenuhi kebutuhan pangannya, manusia juga
harus sesuai dengan kebutuhannya saja.Jangan sampai akibat keserakahan manusia, menjadikan
jumlah persediaan flora dan faunan menjadi lebih sedikit.

2. Peternakan

Peternakan merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh manusia dengan maksud untuk
mengembang biakan hewan yang dapat dikonsumsi.Selain sebagai sumber pangan, hewan ternak
juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam aktivitas yang lainnya, sepereti diperjualbelikan
sehingga meningkatkan ekonomi.

3. Perikanan/Tambak

Perikanan atau tambak merupakan sebuah usaha yang di fokuskan pada


pengembangbiakan biota air (baik air laut, tawar, atau payau).Apalagi wilayah Indonesia yang
23
2/3 bagiannya berupa peraian, sektor perikanan bisa menjadi salah satu komoditas andalan dari
negara kita.

4. Sumber Pendapatan Devisa

Devisa adalah valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar
negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.Lalu hubungannya dengan manfaat
flora dan faunan itu apa?Jadi, flora dan fauna di Indonesia yang memiliki nilai jual di pasar
Internasional di budidayakan yang nantinya bisa dijual ke negara lain.Hasil keuntungan tersebut
bisa menjadi devisa bagi negara kita.

5. Sumber Energi

Flora dan fauna bisa dimanfaatkan sebgai sumber energi, contohnya seperti pemanfaatan kotoran
ternak sebagai sumber energi bio gas dan bahan bakar alternatif.

6. Tradisi/Budaya

Indonesia merupakann negara yang memiliki banyak sekali keragaman tradisi dan budaya. Nah
salah satunya adalah musik angkung yang bahannya terbuat dari bambu asli dalam negeri.Selain
musik angklung, ada juga karapan sapi di Madura.

7. Hiasan

24
Pasti kamu pernah melihat hiasan dinding berupa kepala kijang, entah itu dirumah
tetangga, ataupaun di film-film.Nah, tenyata keberadaan flora dan fauna juga bisa dimanfaatkan
sebagai hiasan, baik untuk aksesoris rumah, atau di pakai di tubuh, misalnya seperti mutiara.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan di Dunia – Makhluk hidup


yang tinggal atau hidup di bumi bukan hanya manusia saja, tetapi ada tumbuhan
dan hewan. Tumbuhan disebut juga dengan “flora” dan hewan disebut juga dengan
“fauna”. Flora dan fauna tersebar di berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu, setiap
flora dan fauna yang ada di suatu daerah mempunyai jenis-jenis yang berbeda.
Namun, ada beberapa jenis flora dan fauna yang saat ini sedang terancam
punah. Oleh karena itu, untuk menghindari kepunahan pada flora dan fauna, maka
dibuatlah konservasi flora dan fauna.

B. Saran
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak
diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat
hidupnya dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan,
industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut
dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya
flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya

Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar


perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa
cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.

Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran


bagi hewan-hewan tertentu

Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus


memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan
lingkungannya.Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://duniapendidikan.co.id/flora-dan-fauna/
https://kumparan.com/berita-update/karakteristik-flora-di-indonesia-barat-
dan- contohnya-1wg8Bd256Jl/1

https://www.gramedia.com/literasi/apa-itu-flora-dan-fauna/

https://www.gramedia.com/literasi/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/

http://tugasmakalahproposal.blogspot.co.id

https://donipengalaman9.wordpress.com

27

Anda mungkin juga menyukai