DISUSUN OLEH
1. SELA MUTIARA
2. TASYA KARINA
3. ROMI ABADI WIJAYA
KELAS: VII. 8
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shalallahualaihi wasallam. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menyelesaikan
makalah ini yang berisikan tentang,,,,,,,,,,,,,, Makalah ini dibuat dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai,,,,,,,,,,,,,,,, Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami
banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbgai pihak, akhirnya karya ilmiah ini
dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bpk. Rino Agustianto, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami setiap saat.
2. Orang Tua, keluarga dan teman kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan
serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
3. Narasumber terpercaya ini yang sudah banyak membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya
ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa
depan.
Mohon maaf bila ada salah kata dalam pembuatan karya ilmiah kami. Harapan kami, semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca karya ilmiah kami.
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR i
BAB I : PENDAHULUAN..1
1.1 Latar Belakang.1
1.2 Perumusan Masalah.1
1.3 Kegunaan Makalah..2
BAB II : KAJIAN TEORI3-6
BAB III : ISI DAN PEMBAHASAN TENTANG KASUS..7-19
BAB IV : PENUTUP.20
DAFTAR PUSAKA..21
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................
6.1 Gambar Peta Indonesia.3
6.2 Gambar Energy Alternatif..15
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK22
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004), sekitar 6.000 di antaranya tidah berpenghuni
tetap, menyebar sekitar katulistiwa, dan memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa,
di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau
kepulauan Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan
memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-
pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut. Karena hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas
kehidupan flora dan fauna yakni:
Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Indonesia membagi batas-batas wilayah laut Indonesia dengan Negara tetangga yaitu:
Batas Laut Teritorial (suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut)
Batas Landas Kontinen (merupakan dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya
merupakan kelanjutan dari kontinen meter)
Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) (wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut)
Untuk lebih memahami potensi fisik wilayah Indonesia , tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang
mempengaruhi potensi fisik wilayah Indonesia, seperti letak fisiografis. Letak fisiografis adalah letak suatu tempat
berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintas dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada
dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ada 5 macam, yaitu:
Letak Astronomis (letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis
Indonesia, yaitu 6. 08LU-11.15LS dan 95.45BT-141.05BT)
Letak Geografis (letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya
dengan daerah lain di sekitarnya)
Letak Geologis (letak suatu daerah berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya)
Letak Geomorfologis (letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut
atau dilihat dari bentuk permukaan bumi)
Letak Maritim (letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya)
Potensi sosial budaya wilayah Indonesia, cukup kompleks. Sebagian besar penduduk Indonesia, tinggal di beberapa
pedesaan. Di beberapa bagian wilayah, kita masih bisa menemukan bentuk kebudayaan berburu dan meramu.
Bentuk kebudayaan nomaden, juga masih dapat kita temukan. Penduduk Indonesia juga mempunyai corak agraris.
Corak ini diperkuat juga oleh akar primordialisme serta feodalisme.
Secara geografis wilayah Indonesia terdiri atas dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan dengan puncak-
puncaknya yang menjulang tinggi. Hal itu yang menyebabkan terdapat perbedaan variasi suhu, curah hujan, dan
kelembapan udara. Seharusnya Indonesia sebagai negara kepulauan dapat mempertahankan dan mengembangkan
kekayaan dan diwariskan para leluhur kita berupa kekayaan alam, budaya serta agama. Dengan demikian, penduduk
negara Indonesia selayaknya dapat mengandalkan ketahanan pangannya bukan pada satu komoditas unggulan saja
yaitu beras, tetapi pada berbagai komoditas unggulan lainnya, bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok, bahan
pangan nabati (seperti jagung, sagu, sukun, umbi-umbian dll.) dan bahan pangan hewani (dalam bidang peternakan
dan perikanan).
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui system jalur pegunungan
muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan barang barang tambang. Selain barang tambang
potensi alam Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
Hasil pertanian (kedelai dan kacang tanah); perkebunan (tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, cengkih, kapas,
cokelat, lada, dan tembakau).
Hasil hutan (kayu, rotan, dan damar)
Barang tambang (minyak bumi, batu bara, timah putih, bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih
besi, emas, fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes,
tanah liat, tanah tras)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki tingkat curah hujan tinggi, beriklim tropis dan dilewati dua
jalur pegunungan muda yang aktif, faktor-faktor inilah memungkinkan Indonesia memiliki potensi sumber energi.
Akan tetapi, pengelolaan sumber energi belumlah optimal ditambah lagi dengan permasalahan kebutuhan sumber
energi semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang tinggi, sedangkan cadangan sumber energy semakin
menipis. Hal tersebut perlu dicari solusinya, dengan jalan mengembangkan energi alternative untuk memenuhi
kebutuhan energi yang semakin meningkat. Berikut sumber energi alternative yang cocok dibangun di Indonesia
yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan arus listrik.
Tenaga turbin angin (windmill): Untuk keperluan pembangkit listrik dan irigasi.
Tenaga panas bumi (geothermal): Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan pengeboran
tanah di daerah yang berpotensi panas bumi.
Tenaga ombak (wave): Untuk pembangkit listrik dengan memanfaatkan ombak di laut.
Tenaga air (water): Dapat dijadikan sumber energi alternative dengan membangun PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air) dan membangun bendungan.
Energy sampah (biomass): Dapat digunakan sebagai sumber energy alternative PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah)
Tenaga surya: Untuk pembangkit listrik tenaga surya.
Tenaga nuklir: Untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit listrik mikrohidro: Untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang dapat pembangkit listrik sampai
dengan 100 kW sedangkan untuk menghasilkan energy listrik sebesar 100 kW-5 MW.
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah. Namun,
pada kenyataannya potensi sumber energi terbarukan tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini
disebabkan karena saat ini Indonesia masih bergantung pada sumber energi fosil yang sudah jelas menyajikan
masalah besar. Sumber energi fosil yang ketersediaannya di alam sangat terbatas juga dapat menyebabkan polusi
udara, air dan tanah, serta menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Menurut
Greenpeace, Indonesia baru memanfaatkan energi terbarukan hanya sekitar lima persen dari total listrik yang
digunakan di Indonesia. Padahal energi terbarukan di Indonesia layak untuk dikembangkan guna memenuhi
kebutuhan energi dan dapat mengatasi masalah krisis energi serta mengurangi masalah pencemaran lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menunjukkan bahwa kebijakan
pemerintah juga masih kurang mendukung terhadap pemanfatan energi alternatif atau terbarukan untuk tahun 2025
yang hanya sekitar 15%. Hal ini dapat di lihat dalam Bab II Pasal 2 Peraturan Pemerintah bahwa target konsumsi
energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025 antara lain:
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan yang berupa bahan bakar baik padat, cair dan gas
yang dihasilkan dari bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (tebu dan
sorgum) dan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (jarak, ganggang dan kelapa sawit). Kendala
utama dari pemakaian energi bio ini yaitu ongkos produksi yang relatif mahal.
Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan
dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi dianggap cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah
lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di
sekitar lempeng tektonik saja.
Tenaga Air
Air adalah sumber daya terbarukan yang terus diisi oleh siklus global penguapan dan curah hujan. Energi air yang
mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik.Energi air merupakan salah satu alternatif bahan bakar
fosil yang paling umum. Sumber energi ini diperoleh dengan cara memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik
yang dimiliki air.
Tenaga Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin. Energi angin telah digunakan
selama berabad-abad untuk kapal layar, kincir angin dan menggiling gandum. Energi angin ditangkap oleh turbin
angin, kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan dari energi angin menjadi listrik di Indonesia
telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
Tenaga Nuklir
Proses reaksi nuklir yang terkendali dapat menjadi sumber energi alternatif yang berpotensi sangat besar, namun
pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir ini sering sekali di protes oleh masyarakat. Proses reaksi nuklir ini dikenal
sebagai reaksi fisi yang menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk menguapkan air untuk menggerakkan
generator untuk menghasilkan listrik.
Tenaga Surya
Matahari adalah sumber energi yang paling kuat. Energi surya dapat digunakan untuk pemanasan rumah,
pencahayaan dan pendinginan, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri lainnya. Energi
matahari merupakan energi terbarukan yang berasal dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan oleh matahari.
Gelombang Laut
Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan oleh pergerakan gelombang laut menuju daratan dan
sebaliknya.Energi dari gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi laut
memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Indonesia berpotensi
tinggi dalam memanfaatkan energi gelombang laut ini, namun sayangnya sumber energi alternatif ini di Indonesia
masih dalam taraf pengembangan.
Pasang Surut Air Laut
Energi pasang surut adalah energi terbarukan yang dihasilkan oleh pergerakan air laut akibat perbedaan pasang
surut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut,yaiut perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang surut
dan arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Di Indonesia sumber energi alternatif ini belum
termanfaatkan, padahal Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut.
Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi. Pemanfaatan hidrogen masih
terkendala pada teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah
elemen paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiga hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam
kombinasi dengan unsur lain. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk
menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik.
Energi Panas Laut
Panas sinar matahari yang diserap oleh permukaan laut menyebabkan temperatur di permukaan laut lebih hangat.
Temperatur akan turun cukup drastis saat dibawah permukaan laut, perbedaaan temperatur ini dapat dimanfaatkan
pembangkit listrik. Pemanfaatan sumber energi ini disebut dengan konversi energi panas laut atau Ocean Themal
Energy Conversion (OTEC). Kelebihan OTEC yaitu tidak menghasilkan gas rumah kaca, tidak membutuhkan bahan
bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, menghasilkan air pendingin, produksi air minum, ekstraksi
mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Kelemahan OTEC seperti belum adanya analisa mengenai
dampaknya terhadap lingkungan, efisiensi total masih rendah dan biaya pembangunan yang sangat mahal.
BAB IV
PENUTUP
https://ddediary.wordpress.com/2013/09/25/luas-laut-indonesia/
https://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/
http://www.drzpost.com/reading-889-Pengertian-Letak-Geologis,-Geomorfologis-dan-Geografis.html
http://brainly.co.id/tugas/503941
http://www.academia.edu/8205453/pengertian_Bahan_Pangan_Hewani_dan_Nabati_dan_pengolahannya_Secara_g
aris_besar
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20141008060359AA1nWkN