Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH IPS

KEAGAAN GEOGRAFI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH
1. SELA MUTIARA
2. TASYA KARINA
3. ROMI ABADI WIJAYA

KELAS: VII. 8

SMP MUHAMMADIYAH PAGAR ALAM


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Kata Pengantar

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shalallahualaihi wasallam. Karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menyelesaikan
makalah ini yang berisikan tentang,,,,,,,,,,,,,, Makalah ini dibuat dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai,,,,,,,,,,,,,,,, Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami
banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbgai pihak, akhirnya karya ilmiah ini
dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bpk. Rino Agustianto, yang tidak lelah dan bosan untuk memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami setiap saat.
2. Orang Tua, keluarga dan teman kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan
serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
3. Narasumber terpercaya ini yang sudah banyak membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya
ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa
depan.
Mohon maaf bila ada salah kata dalam pembuatan karya ilmiah kami. Harapan kami, semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca karya ilmiah kami.

Pagar Alam, April 2017


Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR i
BAB I : PENDAHULUAN..1
1.1 Latar Belakang.1
1.2 Perumusan Masalah.1
1.3 Kegunaan Makalah..2
BAB II : KAJIAN TEORI3-6
BAB III : ISI DAN PEMBAHASAN TENTANG KASUS..7-19
BAB IV : PENUTUP.20
DAFTAR PUSAKA..21
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................
6.1 Gambar Peta Indonesia.3
6.2 Gambar Energy Alternatif..15
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki luas daerah terluas di dunia. Letak
geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan bentuk
letaknya bumi. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan
1.922.570 km dan luas perairan 3.257.483 km. Hal tersebut, membuat Indonesia memiliki
kekayaan alam dan iklim yang memadai dan dapat dijadikan untuk berbagai keperluan, baik
untuk individu maupun kelompok. Tidak hanya itu, di sisi lain secara geografis, posisi Indonesia
berbatasan langsung dengan beberapa Negara. Oleh karena itu, untuk menjaga dan
memanfaatkan kekayaan alamnya yang berlimpah, namun, kita juga harus bertanggung jawab
dengan cara menjaga ekosistemnya agar tidak rusak setelah kita ambil dan pakai berkali-berkali.
Indonesia juga dapat membangun energy alternative, salah satunya adalah membangun turbin
angin yang dapat dibangun di tepi pantai atau laut yang luas dan berpotensi mendapat arus angin
yang tinggi, karena turbin angin membutuhkan energy angin yang cukup tinggi agar dapat
membangkitkan listrik dan untuk irigasi. Oleh karena itu, Indonesia perlu menetapkan batas
wilayah agar kekayaan alam dan perairan Indonesia tak diakui atau direbut oleh bangsa lain.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui dan mempelajari kondisi geografis Indonesia agar
mengetahui batas-batas daerah kekuasaan Republik Indonesia.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengetahui luas dan batas territorial Indonesia?
2. Bagaimana keadaan potensi fisik dan social wilayah Indonesia?
3. Apa saja bahan pangan nabati dan hewani di wilayah indonesia?
4. Apakah keadaan iklim di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri?
5. Apa saja sumber tenaga alternative yang cocok dibangun di wilayah Indonesia?
1.3 KEGUNAAN MAKALAH
Dapat memberikan pengalaman kepada penulis dan pembaca untuk menerapkan dan memperluas
wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam pembelajaran pada
kegiatan nyata dan diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi yang membutuhkan.
BAB II
KAJIAN TEORI

Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004), sekitar 6.000 di antaranya tidah berpenghuni
tetap, menyebar sekitar katulistiwa, dan memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa,
di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau
kepulauan Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan
memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-
pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut. Karena hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas
kehidupan flora dan fauna yakni:
Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Indonesia membagi batas-batas wilayah laut Indonesia dengan Negara tetangga yaitu:
Batas Laut Teritorial (suatu batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut)
Batas Landas Kontinen (merupakan dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya
merupakan kelanjutan dari kontinen meter)
Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) (wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut)
Untuk lebih memahami potensi fisik wilayah Indonesia , tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang
mempengaruhi potensi fisik wilayah Indonesia, seperti letak fisiografis. Letak fisiografis adalah letak suatu tempat
berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintas dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada
dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ada 5 macam, yaitu:
Letak Astronomis (letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis
Indonesia, yaitu 6. 08LU-11.15LS dan 95.45BT-141.05BT)
Letak Geografis (letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya
dengan daerah lain di sekitarnya)
Letak Geologis (letak suatu daerah berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya)
Letak Geomorfologis (letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut
atau dilihat dari bentuk permukaan bumi)
Letak Maritim (letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya)
Potensi sosial budaya wilayah Indonesia, cukup kompleks. Sebagian besar penduduk Indonesia, tinggal di beberapa
pedesaan. Di beberapa bagian wilayah, kita masih bisa menemukan bentuk kebudayaan berburu dan meramu.
Bentuk kebudayaan nomaden, juga masih dapat kita temukan. Penduduk Indonesia juga mempunyai corak agraris.
Corak ini diperkuat juga oleh akar primordialisme serta feodalisme.
Secara geografis wilayah Indonesia terdiri atas dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan dengan puncak-
puncaknya yang menjulang tinggi. Hal itu yang menyebabkan terdapat perbedaan variasi suhu, curah hujan, dan
kelembapan udara. Seharusnya Indonesia sebagai negara kepulauan dapat mempertahankan dan mengembangkan
kekayaan dan diwariskan para leluhur kita berupa kekayaan alam, budaya serta agama. Dengan demikian, penduduk
negara Indonesia selayaknya dapat mengandalkan ketahanan pangannya bukan pada satu komoditas unggulan saja
yaitu beras, tetapi pada berbagai komoditas unggulan lainnya, bahan pangan dibagi dalam 2 kelompok, bahan
pangan nabati (seperti jagung, sagu, sukun, umbi-umbian dll.) dan bahan pangan hewani (dalam bidang peternakan
dan perikanan).
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui system jalur pegunungan
muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan barang barang tambang. Selain barang tambang
potensi alam Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
Hasil pertanian (kedelai dan kacang tanah); perkebunan (tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, cengkih, kapas,
cokelat, lada, dan tembakau).
Hasil hutan (kayu, rotan, dan damar)
Barang tambang (minyak bumi, batu bara, timah putih, bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih
besi, emas, fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes,
tanah liat, tanah tras)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki tingkat curah hujan tinggi, beriklim tropis dan dilewati dua
jalur pegunungan muda yang aktif, faktor-faktor inilah memungkinkan Indonesia memiliki potensi sumber energi.
Akan tetapi, pengelolaan sumber energi belumlah optimal ditambah lagi dengan permasalahan kebutuhan sumber
energi semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang tinggi, sedangkan cadangan sumber energy semakin
menipis. Hal tersebut perlu dicari solusinya, dengan jalan mengembangkan energi alternative untuk memenuhi
kebutuhan energi yang semakin meningkat. Berikut sumber energi alternative yang cocok dibangun di Indonesia
yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan arus listrik.
Tenaga turbin angin (windmill): Untuk keperluan pembangkit listrik dan irigasi.
Tenaga panas bumi (geothermal): Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan pengeboran
tanah di daerah yang berpotensi panas bumi.
Tenaga ombak (wave): Untuk pembangkit listrik dengan memanfaatkan ombak di laut.
Tenaga air (water): Dapat dijadikan sumber energi alternative dengan membangun PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air) dan membangun bendungan.
Energy sampah (biomass): Dapat digunakan sebagai sumber energy alternative PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah)
Tenaga surya: Untuk pembangkit listrik tenaga surya.
Tenaga nuklir: Untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit listrik mikrohidro: Untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang dapat pembangkit listrik sampai
dengan 100 kW sedangkan untuk menghasilkan energy listrik sebesar 100 kW-5 MW.
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN

KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di
dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Satu
ciri utama kajian geografi adalah mengkaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.
Aktivitas penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi
geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi peraian. Pemanfaatan
lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas
manusianya. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk
mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut
dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah,
antara lain sebagai berikut:
Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.
Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang
mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.
1. Letak Fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur,
posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut.
2. Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan
sebagainya.
1. Letak Politis, yaitu letak suatu tempat atau negara terhadap negara-negara lain
2. Letak Perdagangan / Ekonomi, yaitu letak suatu tempat atau negara yang dilihat dari jalur dan kehidupan ekonomi
terhadap negara lain.
3. Letak Kultural, yaitu letak suatu tempat atau negara berkenaan dengan kebudayaan yang hidup dan berkembang
ditengah masyarakat.
LUAS DAN BATAS TERITORIAL INDONESIA
LUAS WILAYAH INDONESIA
Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi oleh lautan yang luas. Terdiri
dari sekitar 13.667 pulau, dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan lautnya mencapai 3.257.483 km2
(belum termasuk perairan ZEE). Panjang garis pantainya mencapai 81.497 km2; merupakan garis pantai terpanjang
di dunia. Jika ditambah dengan ZEE, maka luas perairan Indonesia sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas
keseluruhan.
BATAS TERITORIAL INDONESIA
a) Wilayah Laut Teritorial.
Wilayah laut teritorial Indonesia ditetapkan sejauh 12 mil diukur dari garis pantai terluar. Apabila laut yang lebarnya
kurang dari 24 mil dikuasai oleh dua negara maka penentuan wilayah laut teritorial tiap-tiap negara dilakukan
dengan cara menarik garis yang sama jauhnya dari garis pantai terluar.
b) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif yaitu perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200 mil ke arah laut lepas.
Apabila Zona Ekonomi Eksklusif suatu negara berhimpitan dengan Zona Ekonomi Eksklusif negara lain maka
penetapan melalui perundingan dua negara. Di dalam zona ini, bangsa Indonesia mempunyai hak untuk
memanfaatkan dan mengolah segala sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.
c) Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen adalah garis batas yang merupakan kelanjutan dari benua yang diukur dari garis dasar laut ke
arah laut lepas hingga kedalaman 200 meter di bawah permukaan air laut. Sumber daya alam yang terkandung di
dalam Landas Kontinen Indonesia merupakan kekayaan Indonesia. Pemerintah Indonesia berhak untuk
memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu,
Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut
sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
POTENSI FISIK DAN SOSIAL INDONESIA
POTENSI FISIK INDONESIA
1) Letak Astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis
Indonesia: 6.08LU 11.15LS dan 95.45BT 141.05BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia
mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh
Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran
matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran
matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6.08LU.
Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11.15LS.
Wilayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95.45BT
Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141.05BT.
Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia
Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.
2) Letak Geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam
kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya
ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan
samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua
Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan
sosial maupun ekonomi dan politik.
3) Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya.
Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya,
dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua
rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di
Indonesia:
o Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
o Sering terjadi gempa bumi.
o Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.
4) Letak Geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air
laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak
geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
o Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
o Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
o Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan
penduduknya kecil
o Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-
gedung, dan jalan-jalan raya.
5) Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat
atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritim atau
letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar,
yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan
Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau
kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai
potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik
dunia.
POTENSI SOSIAL BUDAYA INDONESIA
Potensi Sosial Budaya
Potensi sosial budaya merupakan potensi yang terdapat di kehidupan masyarakat. Berbagai jenis kesenian daerah
dan adat istiadat merupakan contoh potensi sosial budaya.
a. Kesenian daerah
Bentuk-bentuk kesenian yang dapat menjadi potensi suatu daerah antara lain:
1) Seni tari tradisional
Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki tarian khas dan unik. Contohnya Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari
Kecak dari Bali dan Tari Nelayan dari Maluku.
2) Seni pertunjukan
Seni pertunjukan disebut juga dengan seni pentas. Drama, wayang serta teater merupakan contoh seni pertunjukan.
Contoh seni pertunjukan di Indonesia adalah Wayang Golek (Jawa Barat), Lenong (Betawi), dan Ogoh-ogoh (Bali).
3) Seni musik tradisional
Seni musik tradisional meliputi lagu dan alat musik tradisional. Contoh lagu daerah antara lain Lagu Apuse (Papua),
Ampar-ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Kicir-kicir (Jakarta) dan Soleram (Riau).
4) Seni rupa
Seni rupa terdiri dari berbagai bentuk, yaitu seni pahat, seni patung dan seni ukir. Daerah di Indonesia yang terkenal
dengan seni pahat dan patung antara lain adalah daerah Bali. Sedangkan seni ukir yang terkenal adalah Jepara.
b. Tradisi atau adat istiadat
Tradisi atau adat istiadat merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh suatu masyarakat. Contoh
tradisi yang dapat menjadi potensi daerah antara lain tradisi gotong royong dan upacara adat.
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK KETAHANAN PANGAN
Ketahanan Pangan terjadi apabila semua orang secara terus menerus baik secara fisik, sosial, dan
ekonomimempunyai akses untuk pangan yang memadai/cukup, bergizi, dan aman yang memenuhi kebutuhan
pangan mereka dan pilihan makanan untuk hidup aktif dan sehat. Sebagai salah satu negara yang ikut
menandatangani, Pemerintah Indonesia menunjukkan tekadnya dengan menuangkan ketahanan pangan dalam
Undang-Undang No. 7 tahun 1996 yang mengartikan ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi
rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan
terjangkau.
Dengan demikian, penduduk negara Indonesia selayaknya dapat mengandalkan ketahanan pangannya bukan pada
satu komoditas unggulan saja yaitu beras, tetapi pada berbagai komoditas unggulan lainnya, bahan pangan dibagi
dalam 2 kelompok yaitu:
BAHAN PANGAN NABATI
Bahan pangan nabati adalah bahan- bahan makanan yang berasal dari tanaman (bisa berupa akar, batang, dahan,
daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari
bahan dasar dari tanaman. Seperti jagung, umbi-umbian dll.
BAHAN PANGAN HEWANI
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya
dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan
dan pengolahan yang berbeda pula. Memperoleh bahan pangan hewani dapat diperoleh dari hasil peternakan (sapi,
ayam, kambing, bebek dll.) dan bisa juga diperoleh dari perikanan (ikan, cumi-cumi, gurita dll).
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui system jalur pegunungan
muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan barang barang tambang. Selain barang tambang
potensi alam Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
o Hasil pertanian
Dengan keadaan tanah yang subur dan beriklim tropis, tanah di Indonesia dapat ditanami berbagai macam tanaman.
Oleh karena itu, tak heran jika tanah di Indonesia dijadikan penanaman untuk bahan baku industry seperti: kedelai,
kacang tanah dsb.
o Perkebunan
Di Indonesia yang kaya akan alam dan SDA ini, juga terdapat perkebunan-perkebunan yang dijadikan bahan baku
industry, antara lain: tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, cengkih, kapas, cokelat, lada, dan tembakau.
o Hasil hutan
Indonesia memiliki 4 macam hutan, yaitu : hutan hujan tropis, hutan musim, hutan bakau dan savanna. Tak heran,
jika Indonesia juga memanfaatkan hasil hutan sebagai bahan baku industry, seperti: kayu, rotan, damar dsb.
o Barang tambang
Tak hanya pertanian, perkebunan dan hasil pertanian saja, Indonesia juga memanfaatkan barang tambang untuk
bahan baku industry, seperti: minyak bumi, batu bara, timah putih, bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih
mangan, bijih besi, emas, fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin,
yodium, asbes, tanah liat, tanah tras dsb.
POTENSI INDONESIA UNTUK PENGEMBANGAN ENERGI ALTERNATIF

Indonesia merupakan salah satu negara yang memliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah. Namun,
pada kenyataannya potensi sumber energi terbarukan tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini
disebabkan karena saat ini Indonesia masih bergantung pada sumber energi fosil yang sudah jelas menyajikan
masalah besar. Sumber energi fosil yang ketersediaannya di alam sangat terbatas juga dapat menyebabkan polusi
udara, air dan tanah, serta menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Menurut
Greenpeace, Indonesia baru memanfaatkan energi terbarukan hanya sekitar lima persen dari total listrik yang
digunakan di Indonesia. Padahal energi terbarukan di Indonesia layak untuk dikembangkan guna memenuhi
kebutuhan energi dan dapat mengatasi masalah krisis energi serta mengurangi masalah pencemaran lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menunjukkan bahwa kebijakan
pemerintah juga masih kurang mendukung terhadap pemanfatan energi alternatif atau terbarukan untuk tahun 2025
yang hanya sekitar 15%. Hal ini dapat di lihat dalam Bab II Pasal 2 Peraturan Pemerintah bahwa target konsumsi
energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025 antara lain:

Minyak bumi kurang dari 20%


Gas bumi lebih dari 30%
Batubara lebih dari 33%
Biofuel lebih sari 5%
Panas bumi lebih dari 5%
Energi baru dan terbarukan lainnya, khususnya Biomassa, Nuklir, Tenaga Air Skala Kecil, Tenaga Surya dan Tenaga
Angin lebih dari 5%. Bahan bakar lain yang berasal dari pencairan batubara lebih dari 2%. Sumber-sumber energi
terbarukan di Indonesia yang layak dikembangkan, antara lain :
Biomassa
Biomassa yaitu bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk ataupun buangan.
Contoh biomassa antara lain: tanaman, rumput, pohon, limbah pertanian, ubi, limbah hutan, tinja dan kotoran
hewan. Kelebihan sumber energi biomassa yaitu sumber energi yang dapat diperbaharui sehingga dapat
menyediakan sumber energi secara berkesinambungan.
Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan yang berupa bahan bakar baik padat, cair dan gas
yang dihasilkan dari bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (tebu dan
sorgum) dan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (jarak, ganggang dan kelapa sawit). Kendala
utama dari pemakaian energi bio ini yaitu ongkos produksi yang relatif mahal.
Panas Bumi

Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan
dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi dianggap cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah
lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di
sekitar lempeng tektonik saja.
Tenaga Air

Air adalah sumber daya terbarukan yang terus diisi oleh siklus global penguapan dan curah hujan. Energi air yang
mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik.Energi air merupakan salah satu alternatif bahan bakar
fosil yang paling umum. Sumber energi ini diperoleh dengan cara memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik
yang dimiliki air.
Tenaga Angin

Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin. Energi angin telah digunakan
selama berabad-abad untuk kapal layar, kincir angin dan menggiling gandum. Energi angin ditangkap oleh turbin
angin, kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan dari energi angin menjadi listrik di Indonesia
telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
Tenaga Nuklir

Proses reaksi nuklir yang terkendali dapat menjadi sumber energi alternatif yang berpotensi sangat besar, namun
pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir ini sering sekali di protes oleh masyarakat. Proses reaksi nuklir ini dikenal
sebagai reaksi fisi yang menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk menguapkan air untuk menggerakkan
generator untuk menghasilkan listrik.
Tenaga Surya

Matahari adalah sumber energi yang paling kuat. Energi surya dapat digunakan untuk pemanasan rumah,
pencahayaan dan pendinginan, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri lainnya. Energi
matahari merupakan energi terbarukan yang berasal dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan oleh matahari.
Gelombang Laut

Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan oleh pergerakan gelombang laut menuju daratan dan
sebaliknya.Energi dari gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi laut
memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya. Indonesia berpotensi
tinggi dalam memanfaatkan energi gelombang laut ini, namun sayangnya sumber energi alternatif ini di Indonesia
masih dalam taraf pengembangan.
Pasang Surut Air Laut

Energi pasang surut adalah energi terbarukan yang dihasilkan oleh pergerakan air laut akibat perbedaan pasang
surut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut,yaiut perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang surut
dan arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Di Indonesia sumber energi alternatif ini belum
termanfaatkan, padahal Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut.
Hidrogen

Hidrogen memiliki potensi luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi. Pemanfaatan hidrogen masih
terkendala pada teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah
elemen paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiga hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam
kombinasi dengan unsur lain. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk
menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik.
Energi Panas Laut

Panas sinar matahari yang diserap oleh permukaan laut menyebabkan temperatur di permukaan laut lebih hangat.
Temperatur akan turun cukup drastis saat dibawah permukaan laut, perbedaaan temperatur ini dapat dimanfaatkan
pembangkit listrik. Pemanfaatan sumber energi ini disebut dengan konversi energi panas laut atau Ocean Themal
Energy Conversion (OTEC). Kelebihan OTEC yaitu tidak menghasilkan gas rumah kaca, tidak membutuhkan bahan
bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, menghasilkan air pendingin, produksi air minum, ekstraksi
mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Kelemahan OTEC seperti belum adanya analisa mengenai
dampaknya terhadap lingkungan, efisiensi total masih rendah dan biaya pembangunan yang sangat mahal.
BAB IV
PENUTUP

SARAN DAN KESIMPULAN


Dari pembahasan materi Potensi Geografis Indonesia, kita dapat menyadari bahwa SDA di Indonesia sangatlah
beragam dan sangat berlimpah. Dalam pembahasan awal, yaitu luas dan batas territorial Indonesia dapat kita pelajari
batas-batas dan luasnya territorial Indonesia dengan bertujuan untuk memahami dan mengetahui agar dapat
melindungi negara Indonesia dari pengakuan wilayah Indonesia oleh bangsa lain. Lalu pembahasan kedua sampai
ketiga, dari potensi dan fisik di Indonesia yang sangat beragam, menjadikan Indonesia negara yang berbubadaya dan
dapat diketahui negara Indonesia kaya akan bahan pangan baik dari peternakan dan perikanan. Perkebunan,
pertanian dan hasil hutan di Indonesia dapat dijadikan bahan baku industry karena tanah dan iklim di Indonesia
sangat mendukung pertumbuhan flora sehingga dapat diperbanyak jumlahnya untuk bahan baku industry.
Di Indonesia juga menggunakan energy alternatif untuk keperluan membangkitkan listrik dan untuk irigasi, karna
iklim yang tropis ini dapat mendukung beberapa energy alternatif untuk dibangun di wilayah Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://ddediary.wordpress.com/2013/09/25/luas-laut-indonesia/
https://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/
http://www.drzpost.com/reading-889-Pengertian-Letak-Geologis,-Geomorfologis-dan-Geografis.html
http://brainly.co.id/tugas/503941
http://www.academia.edu/8205453/pengertian_Bahan_Pangan_Hewani_dan_Nabati_dan_pengolahannya_Secara_g
aris_besar
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20141008060359AA1nWkN

Anda mungkin juga menyukai