Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA
“PETA PEREKONOMIAN INDONESIA”

Mata kuluiah perekonomian Indonesia


Program studi S1 Manajemen
Dosen Pengampu Rr Lulus Prapti N.S.S,SE,M.SI

Di susun oleh
Kelompok 10

1. Izzul Mahya (B.111.16.0016)


2. Ongki Ahmad N (B.111.16.0162)
3. Aulia Maulifatun T (B.111.16.0260)
4. Vita Audia R (B.111.16.0290)
5. Dignu Akbar (B.111.16.0314)
6. Intan Permatasari (B.111.16.0325)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Peta Perekonomian
Indonesia", yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita guna
memilih strategi yang tepat untuk pembangunan ekonomi yang tepat untuk Negara.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Semarang, 15 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. i

Daftar isi ……………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….1

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………...1


B. TUJUAN ……………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………2

A. Kondisi Geografis Republik Indonesia ……………………………………………...2


B. Mata Pencaharian ……………………………………………………………………4
C. Sumber Daya Manusia ………………………………………………………………6
D. Investasi ……………………………………………………………………………...7

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….8

A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..9


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Telah kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak
gugusan pulau. Pulau di Indonesia terdiri dari tiga gugusan besar yaitu kepulauan Sunda Besar
yang terdiri dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, kemudian yang kedua adalah gugusan
Sunda Kecil yang meliputi Bali, Nusa Tenggara, dan yang terakhir adalah gugusan Maluku dan
Irian.

Selain itu, letak geografis Indonesia yang sedemikian rupa menyebabkan Indonesia memiliki
potensi alam yang luar biasa. Misalnya, letak Indonesia dikelilingi oleh Sirkum Pasifik dan
Mediteran, hal ini yang menyebabkan banyaknya gunung berapi aktif di Indonesia. Efek dari
banyaknya gunung berapi ini adalah tanah subur, yang berdampak pada jenis mata pencaharian
sebagian besarnya adalah agraris atau pertanian.

B. Tujuan
1. Ingin memeberikan gambaran tentang Peta Perekonomian di Indonesia
2. Sebagai tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi Geografis Republik Indonesia

Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-
beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai.
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai
berikut:

Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.


Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.
Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-
hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.

a. Letak Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis
lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief
permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:

b. Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis
bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6°.08′LU – 11°.15′LS dan 95°.45′BT – 141°.05‘BT.
Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa
keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi /
letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari
sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan
penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan
demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak
terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan
bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08′LU.
Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada
11°.15′LS.
WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada
95°.45′BT
Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05′BT.
Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT
+7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
GMT +9.

c. Letak geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak
suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga
letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis
yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua
Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia
dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat
dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

d. Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada
pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari
sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari
jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan
muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di
Indonesia:
Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
Sering terjadi gempa bumi.
Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara
dan bauksit.
e. Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis
Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang
bermacam-macam, misalnya:
Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya
berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan,
jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.

f. Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni
apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi
oleh laut, dan sebagainya.
Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk
kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan
Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian
utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan (Lihat gambar: Letak Geografis
Indonesia).

Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya,
adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah
Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan,
dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
B. Mata Pencarian

Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan
dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan, dan
perikanan. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi penduduk di
Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.

1. Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.
Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Persawahan
Persawahan merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang
diairi secara teratur. Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah padi.
Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai beriku:
 Persawahan irigasi, yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap
dan teratur dengan membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari
sungai atau danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
 Persawahan lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang
besar. Sistem pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
 Persawahan tadah hujan, yakni persawahan yang sistem pengairannya
mengandalkan air hujan atau tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau,
biasanya lahan ditanami tanaman-tanaman palawija.
 Persawahan pasang-surut, yakni persawahan yang sistem pengairannya
memanfaatkan air muara atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan ini
biasanya ditemukan di kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan memiliki
lahan pasang surut.

b. Tagalan
Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat juga
dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan tegalan. Tegalan berlokasi
pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah. Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan
biasanya lebih beragam dibandingkan ladang.

c. Perladangan
Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah yang
disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari
lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam perladangan biasanya
merupakan lahan kering. Selain berpindah-pindah, pertanian ladang juga belum mengenal
sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan. Perladangan biasanya dilakukan penduduk
dengan cara membabat pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami
dengan tanaman-tanaman tertentu. Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain
tanamantanaman palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.

Perladangan kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat
membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi. Sistem pertanian ladang
atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang masih mempunyai kawasan hutan
yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.

2. Perkebunan
Pernahkah kamu mengunjungi atau melihat perkebunan the atau kelapa sawit? Bagaimana luas
perkebunan itu menurutmu? Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada
tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-
buahan dan sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga
biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas
yang memerlukan modal besar.

3. Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai yang
panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua potensi tersebut
dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan. Berdasarkan jenis perairannya, usaha
perikanan dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Perikanan Darat
Perikanan darat merupakan usaha pembudidayaan atau penangkapan ikan yang dilakukan di
daratan. Pembudidayaan perikanan darat dapat dilakukan di tambak, keramba, kolam, empang,
dan lainnya. Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

 Perikanan air payau, dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam bentuk tambak atau
empang. Jenis ikan yang diusahakan adalah udang dan bandeng.
 Perikanan air tawar, meliputi perikanan di sawah, kolam, danau, sungai, dan keramba.
Jenis-jenis ikan yang diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.

b. Perikanan Laut
Usaha pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut disebut dengan perikanan laut.
Penangkapan hewan-hewan laut biasanya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di kawasan
pesisir. Nelayan biasanya menangkap hewan-hewan laut di kawasan laut-laut dangkal atau
zona neritik. Secara tradisional, para nelayan biasanya menggunakan perahuperahu kecil.
Penangkapan besar-besaran biasanya menggunakan perahu motor yang besar. Jenis peralatan
yang digunakan untuk menangkap ikan sangat beragam, misalnya pancing, jala, jaring, sero,
dan lainnya. Potensi perikanan laut Indonesia sangat besar, karena hampir 60% wilayah
Indonesia merupakan perairan laut. Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut, dan
tuna.

C. Sumber Daya Manusia

Laju pertumbuhan penduduk


Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi yang tidak
merata. Sejak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal
luas pulau itu kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan Indonesia. Namun secara
perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa terus menurun dari sekitar
59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4 persen pada tahun 2025. Sebaliknya
persentase penduduk yang tinggal di pulau pulau lain meningkat seperti, Pulau Sumatera naik
dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen, Kalimantan naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada
periode yang sama. Selain pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi
dari pertumbuhan alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulau-pulau
tersebut juga menentukan distribusi penduduk

Keadaan angkatan kerja di Indonesia


Angkatankerja Indonesia selama 1997 - 2010 tumbuh sebesar 26,13% dengan rata-rata
pertumbuhan 2,01% /tahun. Tingkat partisipasi angkatan kerjajuga mengalami sedikit
kenaikan, dari 66,3% tahun 1997 menjadi 67,7% tahun 2010. Kenaikan
jumlah angkatan kerja dan tingkat partisipasi angkatan kerjaini disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk. Sedang pertumbuhan penduduk yang bekerja selama periode tersebut mencapai
sekitar 23,2% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,78% /tahunnya.

Sistem pendidikan
Sistem pendidikan di Indonesia belum spesifik. Artinya, apa yang diajarkan masih bersifat
umum. Padahal, ketika masuk ke jenjang perkuliahan, mereka sudah dituntut untuk mendalami
ilmu yang lebih khusus.

D. Investasi
Investasi menjadi salah satu kata kunci dalam setiap upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi
baru bagi perluasan penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan penanggulangan
kemiskinan. Melalui peningkatan kegiatan investasi, baik dalam bentuk akumulasi kapital
domestik maupun luar negeri, akan menjadi faktor pengungkit yang sangat dibutuhkan bagi
suatu negara dalam menggerakan mesin ekonomi mengawal pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kegiatan investasi telah memberikan kontribusi yang besar dalam mendorong kinerja laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia, mendorong timbulnya industri pasokan bahan baku lokal,
proses alih teknologi dan manajemen, serta manfaat bagi investor lokal. Manfaat yang paling
menonjol adalah berkembangnya kolaborasi yang saling menguntungkan dan terjalin antar
investor asing dengan kalangan pebisnis lokal, bisnis dan industri komponen berkembang
dengan pesat, termasuk berbagai kegiatan usaha yang berorientasikan ekspor.

Salah satu hal yang menggembirakan dalam struktur realisasi investasi di Indonesia tersebut
adalah mulai terjadinya pemerataan, tercermin dari porsi investasi di luar Jawa yang terus naik.
Pada Januari–September 2012, investasi di luar Jawa mencapai Rp107,0 triliun atau 46,5
persen di antara total investasi. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan periode sama
tahun lalu Rp81,1 triliun atau 44,8 persen di antara total realisasi investasi, pemerataan
investasi ini sangat penting untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pencapaian kinerja investasi tersebut di atas, sesungguhnya menunjukkan indikator mulai
berhasilnya berbagai upaya perbaikan iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan investasi dan memberikan nilai tambah dan daya saing perekonomian
nasional, di sisi lain, kinerja investasi menunjukkan meningkatkan kepercayaan dunia usaha
kepada Indonesia, jumlah penduduk yang besar serta meningkatnya jumlah kelas
menengah menjadi daya tarik utama bagi kegiatan investasi, disamping terus membaiknya
makro ekonomi Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu
Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan
wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

Secara letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan
garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia antara 6°.08′LU – 11°.15′LS dan 95°.45′BT –
141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang
sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh
Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi
dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan
curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan
pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu,
wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun
beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, semakin
membaiknya perekonomian Indonesia di mata dunia, menyebabkan iklim investasi di
Indonesia semakin membaik sangat menguntungkan bagi bagsa indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2013/04/peta-perekonomian-indonesia.html
http://noviantoromuhammad.blogspot.com/2013/06/makalah-perekonomian-indonesia.html
http://apriansyahparapat.blogspot.com/2016/03/peta-perekonomian-indonesia.html
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/02/16/145695/Sistem-
Pendidikan-Indonesia-Belum-Spesifik
http://www.setkab.go.id/artikel-6616-.html.

Anda mungkin juga menyukai