MARITIM DUNIA
UPAYA MEMAHAMI POROS MARITIM DUNIA
Disusun Oleh:
Nama : Romdoni
Kelas : XI IPS
MA AL-MASFURIYAH - TANGERANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia akan menjadikan Indonesia sebagai negara
maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai
bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, pemberdayaan seluruh
potensi maritim demi kemakmuran bangsa, pemerataan ekonomi Indonesia melalui tol laut,
dan melaksanakan diplomasi maritim dalam politik luar negeri Indonesia lima tahun
kedepan. Sehingga dapat dimengerti, bahwa untuk menuju negara Poros Maritim Dunia
akan mencakup praktek dan proses pembangunan maritime diberbagai aspek, seperti politik,
sosial-budaya, pertahanan, infrastruktur, dan terutama sekali ekonomi.
Posisi strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia diantara persilangan samudra
Hindia dan samudra Pasifik secara otomatis memberikan banyak potensi sumber daya
ekonomi laut yang bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk masa depan bangsa dan tulang
punggung pembangunan nasional, namun pemanfaatan potensi sumber daya laut secara
optimal haruslah diarahkan pada pendayagunaan sumber daya ikan dengan memperhatikan
daya dukung yang ada dan kelestariannya guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT.
Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan bujur. Indonesia menjadi
Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi, menerima penyinaran matahari
sepanjang tahun, dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara tinggi.
Indonesia secara geologis terletak di pertemuan antara dua lempeng yaitu lempeng
Eurasia, dan lempeng Indoaustralia yang mengakibatkan Indonesia sering terjadi gempa,
menjadi Ring of Fire, dan tanah menjadi subur
BAB II
PEMBAHASAN
2. Letak geografis
Letak geografis adalah letak suatu negara atau daerah di permukaan
bumi.Secarageografis Indonesia terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan
duasamudera (Hindia dan Pasifik). Manfaat letak geografis Indonesia:
Menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia sehingga sangat strategis.
Menjadi jalan masuknya berbagai agama ke Indonesia.
Adanya interaksi sosial dengan negara lain.
3. Letak geologis
Letak geologis Indonesia ditandai dengan tiga hal berikut:
Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar dunia. Yaitu
rangkaian sirkum
mediterania dan sirkum pasifik.
Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng
Indo-Australia,
lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu dangkalan
sunda,dangkalan sahul
dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
2. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan
memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia
daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan
kegiatan penduduk yang sangat beragam.
Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan,
peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan
seluas mungkin.Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran
transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi
penduduk.Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di
daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana.Oleh karena, itu
penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat
usaha juga meningkat.Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga
keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan
bertingkat.Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air
berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan
pada saat musim kemarau.Pada umumnya, daerah dataran rendah terdapat
banyak aliran sungai dan keadaan udaranya panas.Dataran rendah di wilayah
Indonesia membentang luas di sepanjang Pulau Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara serta pulau-pulau kecil.
Penduduk kota yang menetap di dataran rendah memanfaatkan daerahnya
sebagai tempat tinggal. Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat perkebunan
tebu atau kelapa, lahan pertanian, industri dan pemukiman. Contohnya:
1. Pegunungan
2. Gunung
3. Pantai
4. Tanjung
5. Delta
4. Rawa
Rawa adalah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi
air, biasanya banyak Terdapat tumbuhan air.Rawa terbentuk secara alami,
genangannya dapat bersifat musiman ataupun Permanen dan ditumbuhi oleh
tumbuhan.Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa. Ada tiga jenis rawa :
Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral.
Biasanya ditumbuhi hutan lebat.
Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang
proses penguraiannya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki
kandungan bahan organik yang sangat tinggi.
Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun
hanya ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar.
Peran dan manfaat hutan rawa :
Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari
daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat
daerah sekitarnya kering.
Mencegah terjadinya banjir.
Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
Sumber energi
Sumber makanan nabati maupun hewani
5. Teluk
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh
daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak
dimanfaatkan sebagai pelabuhan.
Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat
ditemukanpada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki
puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat
teluk.Teluk adalah laut yang menjorok ke darat. Teluk kebalikan dengan
tanjung.
6. Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua
pulau.Kedalamannya berkisar antara200-1.000 meter.Negara Indonesia dikenal
sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang
luas.Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau
yang satu dengan lainnya.Selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar
pulau.Alat angkutan yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk
kapal penumpang.
7. Samudera
Merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki
kedalaman lebih dari 1.000 meter.Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera
yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.Manfaat samudera menyebabkan
iklim yang menguntungkan yaitu tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak
terlalu dingin pada malam hari.
Hutan Mangrove Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan
yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi
oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air
laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap
garam yang terkandung di dalam air laut.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu
fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat
(tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak.
Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari
abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu
pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk
memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau
juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas.
Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai
ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di
wilayah ini. Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove
tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara
Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah
Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia
mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak
tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang
mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu
ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha). c.
Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang
terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni,
koral-koral tersebut akan membentuk karang.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu
karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau
setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu
karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati
yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber
daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis
ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa
terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat
tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar
atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik.
Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu. perairannya hangat, pantaslah
jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Potensi dan Persebaran Sumber
Daya Laut di Indonesia Terumbu Karang Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik
pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya
terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut,
pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan
tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang
tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar
garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa terumbu
karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat,
baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. Adapun
gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.
Manfaat ekonomi sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari.
Manfaat ekologis mengurangi hempasan gelombang pantai yang
dapatberakibat terjadinya abrasi.
Manfaat sosial ekonomi sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan
pendapatan para nelayan.
Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat
meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata. Terumbu
karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi,
Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan
Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.
D. WISATA BAHARI
1. Potensi Wisata Bahari
Indonesia yang wilayah lautnya mencapai tiga perempat bagian dari luas
wilayah secara keseluruhan, wilayah daratnya terdiri dari pulau-pulau besar dan
pulau-pulau kecil. Tercatat ada 17.805 buah pulau-pulau kecil (sekitar 10.000 buah
di antaranya tidak berpenghuni) yang hingga saat ini belum digarap dan
dikembangkan sehingga dapat mempunyai Andil
bagi perekonomian nasional.Selain itu pula garis pantai pulau di Indonesia begitu
luas yang dapat kita potensikan sebagai daerah wisata bahari yang saat ini sedang
diposisikan untuk menjadikannya sebagai “masa depan” pembangunan, dimana
berbagai potensi yang dimilikinya dipandang sebagai peluang untuk dapat
mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Rencana tersebut merupakan suatu tantangan
yang “tidak” kecil, karena banyak sekali faktor yang mempengaruhinya dan hingga
saat ini belum ditemukenali secara jelas.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah munculnya berbagai pertanyaan
yang sangat mendasar, yakni layakkah pulau-pulau kecil dan pantai-pantai kita untuk
dikembangkan dan dijual atau dipromosikan? Memang dalam upaya membangun
dan mengembangkan dibutuhkan suatu pendekatan pemikiran yang agak sedikit
“meloncat”. Pendekatan dan pemikiran yang terjadi saat ini dinilai tidak akan mampu
untuk menjawab ke arah perkembangan pulau-pulau kecil tersebut.
Disisi lain, karakteristik pulau-pulau kecil dan pantai-pantai di Indonesia
yang ada menjadikan permasalahan yang dihadapi menjadi semakin kompleks,
dimana keterbatasan daya dukung lingkungannya mempunyai konsekwensi terhadap
terbatasnya “skala ekonomi” dari kegiatan yang akan dikembangkan dan produk
yang dihasilkan, dan sekaligus menjadi pembatas terhadap jenis-jenis kegiatan yang
dapat dikembangkan (Clark J, 1996).
Sebaliknya bila kita ingin melakukan pembangunan pertimbangan kelestarian
lingkungan menjadi salah satu faktor utamanya dan didasarkan pada kondisi pulau-
pulau kecil dan pantai-pantai tersebut pada saat ini. Kemudahan atau dukungan
kebijakan terhadap akses pasar marupakan prasyarat yang seyogyanya harus
dilakukan pemerintah agar tercipta iklim investasi yang kondusif bagi masyarakat
dan pihak swasta. Disamping itu, tersedianya sarana dan prasarana juga perlu
memdapatkan perhatian.
2. Upaya Pengembangan
Pada hakekatnya pengembangan wisata bahari merupakan respon dari
perkembangan deman wisatawan pada skala dunia. Hal ini disebabkan karena adanya
pertumbuhan populasi dunia yang relatif cukup tinggi serta meningkatnya
pendapatan masyarakat dunia, sehingga berpengaruh terhadap adanya peningkatan
jumlah wisatawan international yang cukup besar. Disamping itu terjadi pula
peningkatan minat para wisatawan yang mengarah kepada “bahari”.Saat ini kegiatan
wisata bahari di Indonesia belum menggembirakan, dimana jumlah kapal pesiar yang
berlabuh di kawasan Asean masih didominasi oleh Singapura (58,7%); Malaysia
(16,3%); Thailand (16,1%); dan negara Asean lainnya (7,5%). Indonesia hanya
mampu menyerap sekitar 1,4%, padahal dengan keindahan alam dan pulau-pulau
kecil yang dimiliki oleh Indonesia. Mampukah kita bersaing? Ada empat masalah
utama yang kurang mendukung pengembangan wisata bahari di Indonesia,yakni:
Padahal di sisi lain, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan
mengembangkan wisata bahari di Indonesia, yakni:
3.1 KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi oleh
lautan yang luas. Terdiri dari sekitar 17.480 pulau, dengan luas daratan 2,1 juta km2, luas
perairan lautnya mencapai 7,9 juta km2 dan panjang pantainya mencapai 95.181 km. Oleh
karena itu Indonesia seharusnya dan sepantasnya disebut sebagai negara maritim bukan
negara agraris.
Untuk mencapai cita-cita Poros Maritim Dunia tentu tidak akan mudah. Terutama bagi
Indonesia yang sudah berpuluh tahun berorientasi ke darat, komitmen untuk mengelola
kekayaan maritime dan meningkatkan kekuatan Angkatan Laut pasti akan menemui
tantangan dan hambatan yang kebanyakan diantaranya mungkin sekali muncul dari internal
Indonesia. Selama ini Indonesia belum pernah mencoba membangun secara komprehensif
dan berkelanjutan ekonomi maritime. Sehingga Indonesia belum pernah menikmati
keuntungan dari maritime, baik dari segi kemakmuran maupun pengaruh di tingkat
internasional. Namun bagi pihak yang meragu, hendaknya dapat secara bijaksana menengok
kesuksesan ekonomi negara-negara maritime besar. Bagi Indonesia, pengalaman pasang
surut sistem ekonomi asing sejak merkantilisme (VOC), etatisme ala tanam paksa, dan
kapitalisme liberalisme, sangat membekas dan meninggalkan luka-luka dan kerawanan yang
sulit dilupakan. Pengalaman pahit getir sistem ekonomi ”asing” yang semuanya menjajah
dan menghisap rakyat Indonesia kita tolak melalui proklamasi Indonesia merdeka. Aturan-
aturan main asing yang hanya menguntungkan pihak asing kita ganti dengan sistem ekonomi
kekeluargaan, ”susunan” bangsa Indonesia sendiri.