Anda di halaman 1dari 12

B.

KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA

Letak geografis Indonesia diantara dua benua dan dua samudera serta terletak disekitar
garis katulistiwa yang 75% luas wilayahnya merupakan lautan memiliki potensi kekayaan
yang tak ternilai.

1. Luas & batas wilayah Indonesia

Batas : Batasan letak geografis Indonesia secara umum diapit oleh


dua benua dan dua samudra, berikut penjelasannya:

 Bagian barat laut: Wilayah Indonesia di batasi dengan Benua Asia


 Bagian tenggara: Batasan wilayah Indonesia dengan Benua Australia
 Bagian barat: Indonesia sebesar barat berbatasan dengan Samudera Hindia
 Bagian timur: Wilayah laut Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik

Luas : Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sekitar 17.500 pulau dengan
luas total wilayah 7,81 juta km² yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
Dari total luas wilayah tersebut, wilayah Indonesia terdiri atas 3,25 juta km² berupa
lautan; 2,55 juta km² berupa Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE); dan 2,01 juta km²
berupa daratan. Luas wilayah daratan Indonesia hanya sekitar 1,2 persen dari luas
daratan dunia.

Berikut rujukan nasional data kewilayahan RI, yang salah satunya laut Indonesia:

1. Luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah 3.110.000 km²
2. Luas laut teritorial Indonesia adalah 290.000 km²
3. Luas zona tambahan Indonesia adalah 270.000 km²
4. Luas zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah 3.000.000 km²
5. Luas ladas kontinen Indonesia adalah 2.800.000 km²
6. Luas total perairan Indonesia adalah 6.400.000 km²
7. Luas NKRI (darat + perairan) adalah 8.300.000 km²
8. Panjang garis pantai Indonesia adalah 108.000 km
9. Jumlah pulau di Indonesia kurang lebih 17.504 dan yang sudah dibakukan dan
diverifikasi ke PBB adalah sejumlah 16.056 pulau.

Angka rujukan nasional data kewilayahan RI, yang salah satunya luas Indonesia, itu
dikerjakan sejak tahun 2015 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat
Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL.

2. Letak wilayah Indonesia

Letak geografis : Letak geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari
kenyataannya di bumi dan posisi daerah itu pada bumi dibandingkan dengan posisi
daerah lain. Secara geografis Indonesia terletak di antara 2 samudera besar dunia,
yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, di antara 2 benua besar yaitu Benua
Asia dan Benua Australia dan pada pertemuan dua rangkaian pegunungan yaitu
Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Pengaruh letak geografis tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Iklim di Indonesia adalah iklim tropis dengan 2 musim yaitu musim penghujan dan
musim kemarau
2. Letak Indonesia yang berada pada posisi silang mengakibatkan terjadinya aktivitas
perdagangan, dimana letak ini merupakan jalur lalu lintas internasional dan menjadi
tempat persinggahan kapal laut yang menempuh pelayaran antara Asia Timur dengan
Asia Selatan, Asia Barat dengan Afrika dan Eropa.
3. Letak kepulauan Indonesia yang berdekatan dengan Benua Asia yang menyebabkan
sosial budaya masyarakat Indonesia yang beragam, sehingga banyak menerima
pengaruh dari benua tersebut. Demikian juga dengan transportasi dan komunikasi
yang mengglobal menjadikan sosial budaya masyarakat Benua Eropa dan Benua
Amerika juga mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia

Letak Geologis Indonesia : Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa
sudut formasi geologi, keadaan batuan dan jalur-jalur pegunungannya. Formasi
geologi Indonesia dibagi menjadi tiga zona geologi, yaitu:

1. Bagian utara merupakan Paparan Sunda (Lempeng Asia)


2. Bagian barat dan selatan merupakan Paparan Sahul (Lempeng Indo-Australia)
3. Bagian timur merupakan Lempeng Dasar Samudra Pasifik

Indonesia terletak diantara 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng eurasia, indo-australia


dan pasifik. Hal tersebut berpengaruh pada potensi geologis Indonesia:

1. Banyaknya gunung tinggi dan pegunungan


2. Tanah subur akibat banyak gunung berapi
3. Keanekaragaman hayati
4. Keberagaman sumber daya mineral
5. Sumber daya laut yang melimpah
6. Rawan bencana seperti gempa, gunung meletus, dan tsunami

a.Garis Lintang
Garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di
bumi terhadap garis katulistiwa pada peta. Kelompok garis yang berada di
sebelah selatan garis katulistiwa disebut garis lingtak selatan (LS). Sementara
itu, kelompok garis yang berada di sebelah utara garis katulistiwa disebut
garis lintang utara (LU). Dampak garis lintang Indonesia yaitu:
1. Seluruh wilayah Indonesia terletak di daerah beriklim tropis
2. Pulau di Indonesia mudah dipengaruhi peredaran udara yang datang dari laut-laut
yang mengelilinginya, sehingga banyak menerima hujan, hal ini menyebabkan
kelembaban udara rata-rata tinggi
3. Negara Indonesia kaya akan flora dan fauna, karena menerima banyak hujan dan arus
laut yang membawa biji-biji flora ke wilayah Indonesia.

b.Garis Bujur

Garis bujur adalah garis kayal yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan
untuk menentukan lokasi di bumi pada peta. Garis bujur menghubungkan kutub
utara dan selatan. Garis ini menunjukkan posisi timur barat.

Garis bujur utama atau bujur 0° melalui kota Greenwich, Inggris. Garis bujur yang
terletak di sebelah timur Greenwich disebut Bujur Timur (BT). Garis bujur yang
terletak di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat (BB).

Dampak garis bujur Indonesia adalah:

a.Letak Negara Indonesia berada pada bagian bumi sebelah timur


b.Aktivitas penduduk dipengaruhi oleh adanya perbedaan waktu tiap daerah, dimana
penduduk yang berada di daerah bagian barat lebih akhir melakukan aktivitas dibanding
penduduk yang berada di bagian timur.

3. Bentang Alam Indonesia

Bentang alam Indonesia adalah perwujudan muka bumi yang ada di wilayah
kedaulatan NKRI. Jenis-jenis bentang alam yang tersebar di wilayah Indonesia
meliputi dataran tinggi, gunung, pesisir pantai, daratan rendah, lembah, danau, dan
sungai.

Bentang alam tersebut merupakan kekayaan alam yang sangat memesona dan
dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Banyak wisatawan dari
berbagai penjuru datang ke Indonesia untuk berbagai kepentingan, mulai dari
tamasya hingga penelitian.
i.

Gunung : Gunung adalah hamparan tanah yang menjulang lebih tinggi daripada daerah
sekitarnya. Gunung lebih tinggi daripada bukit.
Bukit adalah hamparan tanah yang lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Ada gunung yang
memiliki satu puncak, seperti gunung berapi. Bisa juga menjadi bagian dari rangkaian
pegunungan.
Ukuran ketinggian gunung dinyatakan dengan jarak puncaknya di atas permukaan laut.
Tingginya mencapai ribuan meter di atas permukaan air laut.

Pegunungan : Kumpulan atau rangkaian gunung dan bukit disebut pegunungan.


Ketinggiannya lebih dari seribu meter di atas permukaan air laut. Pegunungan dapat berupa
daerah gunung berapi. Bisa juga berupa gunung tidak berapi. Contohnya, Pegunungan
Jayawijaya, Pegunungan Bukit Barisan, Tengger, Kapuas Hulu, dan sebagainya.
Dalam rangkaian pegunungan kadang terdapat gunung yang masih aktif. Contohnya, Gunung
Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Tambora di Nusa
Tenggara Barat.
ii.

Bukit : Bukit adalah bentang alam, yang mana merupakan lapisan tanah,
dengan ketinggian lebih dari tanah sekitar. Bukit memiliki sisi miring,
tidak seperti kecuraman gunung. Memiliki ukuran dari kecil datar,
hingga tinggi curam. Bentuknya macam-macam, mulai dari bukit
padang rumput yang subur dan hijau.

Dan juga bukit yang tidak terlihat bagus, seperti bukit tandus di padang pasir,
tidak ada tumbuh-tumbuhan hijau sekali. Bukit terbentuk dari berbagai cara,
bisa melalui pencairan dan pergeseran gletser. Cara lain bisa dengan arus air.

Perbukitan : Perbukitan adalah rangkaian atau jajaran beberapa bukit yang


panjang pada suatu wilayah dan perwilayahan yang luas. Perbukitan juga bisa
diartikan sebagai bentang alam yang memiliki tonjolan-tonjolan di daratan,
dan kata dasar dari perbukitan adalah bukit.

Secara alami, perbukitan dibentuk seiring berjalannya waktu, dengan berbagai


aktivitas geologi yang ada. Salah satu kegiatan yang ada, berupa patahan
yang ada, karena bebatuan yang ada di bawah permukaan bumi terus
bergerak secara konstan, dan mengubah lanskap yang ada.
iii. Dataran Tinggi

Dataran Tinggi: wilayah yang memiliki dataran luas dengan ketinggian di atas 200
mdpl. Mari kita baca dan pahami ciri-cirinya

iv. Dataran Rendah

Dataran rendah: wilayah yang memiliki dataran luas dengan ketinggian di bawah 200
mdpl. Berikut adalah ciri-cirinya.
4. Karakteristik Wilayah Daratan Dan Perairan Indonesia

Wilayah Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terdiri atas daratan dan lautan dengan
60% wilayah berupa lautan. Iklim di Indonesia memiliki empat sifat dasar yang dipengaruhi
oleh kondisi geografis wilayahnya. Keempat sifat dasar itu, antara lain sebagai berikut.

1. Bersuhu hangat
2. Pergantian musim penghujan kemarau yang relatif stabil
3. Terbebas dari embusan angin taifun
4. Kelembapan udara yang tinggi

a) Bersuhu hangat
Berdasarkan catatan BMKG, dalam sekitar lima hari terakhir, suhu tertinggi tercatat
di Balai Besar BMKG Wilayah II, Ciputat, yaitu 37,2 derajat celsius pada 17 April
2023
1. BMKG Wilayah II (Tangerang Selatan, Banten): 37,2 derajat (17 April 2023).

2. Stasiun Meteorologi Pangsuma (Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar): 36,6 derajat


celsius (18 April 2023).
3. Stasiun Meteorologi Nangapinoh (Melawi, Kalbar): 36,5 derajat celsius (18 April
2023).

b) Pergantian musim kemarau dan musim hujan relatif stabil

Musim kemarau adalah musim yang terjadi karena adanya angin muson. Banyak tumbuhan-
tumbuhan yang mengering karena kekurangan air, maka musim kemarau mempunyai sebutan lain yaitu
musim kering.

Musim kemarau bisa dikatakan sebagai pasangan musim hujan. Apa jadinya jika daerah beriklim tropis
hanya memiliki satu musim saja. Tentunya akan panas banget atau dingin banget. Dengan kata lain, musim
kemarau dan musim hujan adalah penyeimbang suhu di daerah dengan iklim tropis.
Musim Hujan Musim hujan adalah musim yang terjadi karena peningkatan curah hujan yang terjadi di
suatu wilayah. Musim hujan terjadi di daerah yang beriklim tropis. Musim hujan terjadi setelah musim
kemarau sudah usai. Bahkan musim hujan di daerah tropis sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu
matahari.

Adanya air hujan terjadi karena uap air yang ada di permukaan bumi naik ke udara. Kemudian uap
air tersebut berubah menjadi bentuk cari (air) yang kemudian diturunkan kembali ke daratan

c) Terbebas dari angin taifun

Angin topan/taifun merupakan pusaran angin yang sangat kencang


hingga mencapai kecepata 120 km per jamnya hingga pada level tertinggi
bisa mencapai 250 km per jamnya. Angin topan ini banyak ditemui di
daerah pembagian musim yang berikilim tropis yang berada di antara garis
balik selatan dan utara. Namun angin topan ini tidak melanda pada daerah
yang berdekatan dengan garis khatulistiwa. Oleh karena itulah angin topan
sangat jarang terjadi di Indonesia karena Indonesia berada persis di garis
khatulistiwa.

d) Kelembapan udara yang tinggi

Kelembaban menimbulkan masalah dalam sistem

pendinginan evaporatif itu. Saat kelembaban relatif meningkat,


uap keringat dari kulit Anda melambat.Sebaliknya, keringat hanya
menetes, yang meninggalkan Anda dengan T-shirt basah dan
tidak ada efek pendinginan. Saat kelembapan melonjak, kita
secara efektif kehilangan alat utama yang biasanya mendinginkan
tubuh.Kelembaban mengacu pada jumlah air yang terkandung di
udara. Namun, karena suhu udara berubah, begitu juga jumlah air
yang dapat ditampung oleh udara.Maka, udara dapat menampung
lebih banyak uap air saat suhu memanas. Kelembaban relatif
membandingkan kelembaban aktual dengan jumlah maksimum
uap air yang dapat ditampung udara pada suhu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai