Anda di halaman 1dari 29

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SMP KELAS VII SEMESTER SATU


TAHUN PELAJARAN
2021-2022
GURU MATA PELAJARAN
Dra. SULASTRI
PERTEMUAN 5
1 September 2021

E. KONDISI ALAM INDONESIA


Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik yang mengajak peserta didik untuk mengamati,
membaca, mengidentifikasi permasalahan, menuliskan
penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya. Karena itu
selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta
didik diharapkan dapat
1. Mendeskripsikan keadaan fisik wilayah Indonesia
2. Megidentifikasi flora dan fauna wilayah Indonesia
3. Mendeskripsikan perubahan akibat interaksi
antarruang
1. Keadaan Fisik Wilayah

Keadaan fisik wilayah Keadaan fisik Indonesia dapat


dikenali dari keadaan geologi, iklim dan bentuk muka
bumi (fisiografis). Keadaan fisik wilayah memengaruhi
corak atau karakteristik kehidupan makhluk hidup
yang tinggal di atasnya.
a. Kondisi Geologi Indonesia
Kondisi geologi Indonesia Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng
tektonik besar yaitu
a. lempeng Indo-Australia,
b. Eurasia,
c. Lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di


lepas pantai Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.

Lempeng Pasifik bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di utara Papua dan


Maluku Utara.
Tumbukan lempeng membentuk rangkaian pegunungan termasuk gunung api
di sepanjang
Pulau Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Peta Tumbukan lempeng dan rangkaian gunung api di Indonesia
Tumbukan lempeng juga mengakibatkan gempa bumi. Gempa bumi
menyebabkan bencana gelombang tsunami. Indonesia rawan gempa
bumi dan letusan gunung api. Sebagian gunung di Indonesia adalah
gunung berapi aktif. Gunung api aktif tersebar di sepanjang Pulau
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku
Pesebaran gunung api di Indonesia dapat diamati pada peta beriukut
ini:
Peta Sebaran Gunung Berapi di Indonesia
b. Bentuk muka bumi Luas wilayah Indonesia

Bentuk muka bumi Luas wilayah Indonesia mencapai


5.180.053 km2, terdiri dari
1. Daratan seluas 1.922.570 km2
2. Lautan seluas 3.257.483 km2.
3. Jumlah pulau di Indonesia mencapai 16.056 pada
2018.

Bentuk muka bumi Indonesia dibedakan menjadi dataran


rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.
a. Relief Daratan
Daratan di permukaan bumi memiliki berbagai macam bentuk di antaranya berikut
ini.
1. Dataran rendah  yaitu dataran yang tingginya sekitar 200 – 300 meter di atas
permukaan laut. Contoh daratan rendah Cianjur di Jawa Barat. 
2. Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau
perbukitan 
3. Dataran tinggi (plato) yaitu wilayah dataran yang terdapat di daerah dengan
ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Contohnya dataran tinggi
Dieng di Jawa Tengah dan dataran tinggi Bandung di Jawa Barat.
4. Bukit atau perbukitan adalah wilayah di permukaan bumi yang berketinggian
antara 200 – 500 meter di atas permukaan laut dan disertai beberapa bagian yang
merupakan lembah. 
5. Gunung yaitu bentuk permukaan bumi yang menjulang tinggi dan memiliki
puncak, lereng serta kaki gunung. 
6. Pegunungan adalah kumpulan atau gugusan beberapa gunung.
Gambar: relief daratan
b) Relief Dasar Laut
1. Igir Tengah Samudra (Mid Ocenic Ridge) yaitu jalur gunung api yang
memanjang di tengah samudra
2. Palung Laut (trench) yaitu jurang di dasar laut yang dalam; terbentuk
didaerah sepanjang zona tumbukan antara lempeng benua dan lempeng
samudra yang berada didasar laut. Potongan melintangnya membentuk huruf V
Missal : palung sunda, palung jepang, palung filiphina, palung new Britain dan
palung Izu.
3. Abisal lantai dasar samudra dengan kedalaman kurang dari 3000 m.
Missal : dasar samudra Pasifik, dasar samudra Hindia, dan samudra Atlantik
4. Gunung Laut (Seamount) gunung yang kakinya berada di dasar laut
5. Lubuk Laut (basin) adalah dasar laut yang bulat cekung seperti jambagan
akibat ingresi, seperti Lubuk Banda, Maluku.
6. Lereng Benua : kelanjutan dangkalan dengan kedalaman kurang dari 1500
m
Gambar: relief dasar laut
Peta Fisiografis Indonesia
c. Kondisi Iklim Indonesia
Kondisi iklim Indonesia Indonesia berada di wilayah iklim tropis. Ciri iklim
tropis adalah
a. suhu udara yang tinggi sepanjang tahun yaitu sekitar 27
derajat Celcius.
b. Perbedaan suhu pada musim kemarau dan musim hujan
relatif kecil di Indonesia.
Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi tiga jenis iklim, yaitu
a. iklim muson / iklim musim dipengaruhi angin musim yang
berubah-ubah setiap periode waktu tertentu, satu periode
perubahan adalah 6 bulan.
b. Iklim tropis: terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis, suhu
tinggi mengakibatkan penguapan tinggi dan berpotensi terjadinya hujan.
c. Iklim laut: terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut luas, sehingga
banyak penguapan dan mengakibatkan hujan.
Dampak dari ketiga jenis iklim di Indonesia
1. Tingginya curah hujan. Curah hujan di Indonesia
bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya curah
hujan di Indonesia sekitar 2.500 milimeter per
tahun.

2. Kondisi curah hujan tinggi dan penyinaran matahari


yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk
kegiatan pertanian, sehingga mampu memenuhi kebutuhan
pangan penduduk.

3. Di Indonesia terjadi angin muson.


Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara antara samudera dan benua.
2. Flora dan Funa Indonesia
Keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di
dunia, bersama dengan Brazil di Amerika Selatan dan
Zaire di Afrika.
Di Indonesia terdapat 8.000 jumlah spesies tumbuhan
dan 2.215 spesies hewan yang sudah teridentifikasi.
Spesies hewan terdiri dari 515 mamalia, 60 reptil 1.519
burung dan 121 kupu-kupu.
Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia terkait
erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah.
Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan
tumbuhnya beragam jenis tumbuhan
Persebaran flora di Indonesia
Persebaran flora di Indonesia Flora di Indonesia dapat dibedakan
menjadi dua kelompok besar

1. Indo-Malayan dan Indo-Australian.


Flora Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia
barat, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
2. Flora Indo-Australian meliputi tumbuhan di
kawasan Indonesia timur, yaitu Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua.
Berbagai jenis flora itu dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, sebagai bahan
furnitur, bahan bangunan, bahan makanan dan lain
Persebaran fauna di indonesia
Persebaran fauna di Indonesia Fauna Indonesia dikelompokkan menjadi tiga corak yaitu
1. bagian barat,
2. tengah
3. timur.
Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan tengah disebut garis Wallace. Garis yang
memisahkan fauna Indonesia bagian tengah dan timur disebut Garis Weber.
4. Fauna bagian barat disebut tipe Asiatis (Asiatic) karena memiliki ciri atau tipe seperti fauna Asia.
Mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Contoh, gajah, macan, tapir, banteng, badak
bercula satu, monyet, orang utan, tokek, biawak, kura-kura, trenggiling, burung hantu, gagak, jalak,
elang, merak, pesut

5. Fauna bagian timur disebut tipe Australis (Australic) karena memiliki ciri atau tipe mirip di benua
Australia. Mencakup wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Contoh, kanguru, beruang,
walabi, kuskus, biawak, buaya, cenderawasih, kasuari, nuri, udang, dan lain-lain.

6. Fauna bagian tengah disebut fauna endemis, yaitu fauna tipe peralihan yang punya ciri atau tipe berbeda
dari fauna Asiatis dan Australis. Mencakup wilayah Indonesia tengah seperti Sulawesi, Maluku, dan
Nusa Tenggara. Contoh, anoa, ikan duyung, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius,
banteng, biawak, komodo, buaya, maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong.
F. Perubahan Akibat Interaksi Antarruang
Interaksi keruangan meliputi beragam jenis pergerakan seperti
perjalanan ke tempat kerja, migrasi, pemanfaatan fasilitas
umum, transmisi informasi dan modal, wilayah pemasaran
kegiatan retail, perdagangan internasional, dan distribusi
barang.
Semua bentuk interaksi antarruang itu berdampak pada
adanya perubahan.
Jika banyak orang dengan berbagai kepentingan selalu datang
pada suatu tempat, maka tempat yang dituju akan
berkembang menjadi pusat kegiatan manusia yang disebut
kota.
1. Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan
Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan
Pergerakan orang, barang, dan jasa pada suatu
lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan
aktivitas manusia pada lokasi tujuan.

Pemusatan aktivitas penduduk akan membentuk


daerah perkotaan. Daerah perkotaan merupakan
pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian
besar aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan.
2.Perubahan penggunaan lahan
Perubahan penggunaan lahan Akibat interaksi antar ruang akan terjadi alih
fungsi lahan dari lahan pertanian ke nonpertanian (permukiman, industri,
perdagangan, jasa, dan lainnya).
Aktivitas penduduk yang terus meningkat memerlukan lahan untuk menampung
aktivitas itu.

Semakin banyak penduduk yang datang ke suatu kota disertai dengan


kebutuhan tempat tinggal.

Lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan permukiman. Industri,


perdagangan, jasa dan lainnya juga memerlukan lahan untuk menampung
aktivitas.

Sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke nonpertanian.


3. PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN
Perubahan orientasi mata pencaharian Interaksi spasial umumnya
terjadi karena kepentingan ekonomi, khususnya terkait pekerjaan.

Daerah tujuan pergerakan penduduk akan dihuni orang-orang dengan


pekerjaan beragam. Jenis pekerjaan juga berkembang karena kebutuhan
barang dan jasa semakin beragam.
Orientasi pekerjaan berubah dari berorientasi pada sumber daya alam
menjadi pekerjaan lain, khususnya petani. Berkembangnya sarana dan
prasarana

Perubahan sosial budaya Pergerakan penduduk dari satu tempat ke


tempat lain disertai interaksi sosial. Terjadinya interaksi sosial
antaranggota masyarakat akan disertai saling pengaruh norma dan nilai
yang dianut masing-masing individu atau kelompok masyarakat.
Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli memiliki norma
dan nilai berbeda.
4. BERKEMBANGNYA SARANA DAN
PRASARANA
Terjadinya pergerakan orang, barang dan informasi
memerlukan sarana dan prasarana.
Pembangunan sarana dan prasarana semakin
meningkat dengan meningkatnya pergerakan itu.
Kendaraan, jalan, fasilitas umum, pusat-pusat
perdagangan, dan lain-lain terus bertambah dengan
semakin meningkatnya interaksi keruangan
5. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Perubahan sosial budaya Pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain disertai
interaksi sosial. Terjadinya interaksi sosial antaranggota masyarakat akan disertai saling
pengaruh norma dan nilai yang dianut masing-masing individu atau kelompok masyarakat.
Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli memiliki norma dan nilai berbeda.
Perubahan sosial menyangkut perubahan status sosial.
Berkembangnya suatu wilayah karena interaksi spasial akan memengaruhi status sosial
masyarakat.

Perubahan juga terjadi pada aspek budaya karena penduduk pendatang dan penduduk asli
memiliki budaya berbeda.

Perubahan sosial dan budaya saat ini tidak lagi hanya karena pergerakan penduduk, tetapi
juga aliran informasi dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan antarnegara atau benua yang
berjarak jauh sekali. Contoh gaya busana artis Amerika ditiru masyarakat Indonesia.
6. Berubahnya komposisi penduduk

Berubahnya komposisi penduduk Interaksi keruangan


dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan
konsentrasi penduduk dalam suatu wilayah.
Akibatnya, komposisi penduduk berubah dari awalnya
relatif seragam berkembang menjadi beragam etnik.
Karena penduduk tersebut memiliki latar belakang
berbeda-beda. Misal agama, status sosial, usia, jenis
kelamin, mata pencaharian, etnik atau suku bangsa, dan
lain-lain.
SELAMAT BELAJAR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai