Anda di halaman 1dari 17

Nama Mahasiswa : Lailatul Fauziah Offering : A

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran IPS Angkatan : 2021


Dosen Pengampu : Khofifatu Rohmah Adi, M.Pd NIM : 210741610083

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah/Madrasah : SMPN 13 Malang


Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VII/Gasal
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : Kondisi geografis Indonesia
Sub Materi : Keadaan Fisik Wilayah, Flora dan Fauna
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya; terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dab ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang); sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1. Memahami konsep ruang 3.1.1. Memahami keadaan fisik wilayah Indonesia.
(lokasi, distribusi, potensi, iklim, 3.1.2. Menjelaskan keadaan iklim di Indonesia.
bentuk muka bumi, geologis, flora, 3.1.3. Mengklasifikasikan persebaran flora di Indonesia.
dan fauna) dan interaksi antar ruang 3.1.4. Menguraikan persebaran fauna di Indonesia.
di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam
aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
pendidikan.
4.1. Menjelaskan konsep ruang 4.1.1. Mempresentasikan konsep ruang keadaan fisik
(lokasi, distribusi, potensi, iklim, wilayah dan persebaran flora fauna di Indonesia
bentuk muka bumi, geologis, flora dalam bentuk laporan tulis hasil diskusi dengan
dan fauna) dan interaksi antarruang baik.
di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia
Indonesia dalam aspek ekonomi,
sosial, budaya, dan pendidikan.

FOKUS PENGUATAN KARAKTER


Karakter utama : Mandiri.
Sub karakter : Memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional,
kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN

A : Audience B : Behavior C : Condition D : Degree

1. Siswa mampu memahami keadaan fisik wilayah Indonesia setelah membaca buku paket dengan
pemahaman masing-masing.
2. Siswa mampu menjelaskan keadaan iklim di Indonesia setelah mengamati video dengan bahasa
sendiri.
3. Siswa mampu mengklasifikasikan persebaran flora di Indonesia setelah diskusi dengan
penyimpulan bersama kelompok.
4. Siswa mampu menguraikan persebaran fauna di Indonesia setelah diskusi dengan penyimpulan
bersama kelompok.
5. Siswa mampu mempresentasikan konsep ruang keadaan fisik wilayah dan persebaran flora
fauna di Indonesia dengan baik dalam bentuk laporan tulis hasil diskusi.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Keadaan Fisik Wilayah
➢ Kondisi Geologi Indonesia
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-
Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan
Lempeng Eurasia di wilayah pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Sedangkan
Lempeng Pasifik bertumbukkan dengan Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara.
Tumbukan lempeng tersebut kemudian membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian
menjadi gunung api di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.
Selain terbentuk pegunungan dan gunung api, tumbukkan antar lempeng juga
menghasilkan fenomena gempa bumi. Gempa bumi dapat terjadi karena lempeng yang
saling bertumbukkan kemudian menghasilkan getaran yang sampai ke permukaan bumi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi, terutama
pada pulau-pulau sepanjang pertemuan lempeng Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku
dan Sulawesi. Adapun gempa yang terjadi dapat dibedakan menjadi gempa tektonik
maupun vulkanik. Gempa tektonik adalah gempa karena pergerakan lempeng tektonik,
sedangkan gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas
kegunungapian.
Gempa bumi dapat menimbulkan bencana lainnya yaitu Tsunami. Goncangan akibat
gempa bumi membuat gerakan tanah di dasar laut, sehingga menimbulkan gelombang.
Ketika sampai di pantai, gelombang tersebut semakin besar dan menimbulkan bencana
tsunami. Selain gempa bumi, Indonesia juga rawan akan bencana letusan gunung api.
Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya
cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah
adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus.
Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif. Ciri gunung
berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan
material dari dalam gunung berapi. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar
di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak
ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat
terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora
dan Krakatau. Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi
tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri
gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut
dapat meletus.
Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa,
sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan
Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya
yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau

➢ Bentuk Muka Bumi


Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia
mencapai 5.180.053 km2 , terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas
3.257.483 km2 . Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari wilayah daratannya.
Pada peta fisiografi tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia dari mulai dataran
rendah sampai pegunungan. Untuk membaca peta tersebut perhatikanlah legenda atau
keterangan peta. Simbol berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau
menunjukkan daerah perbukitan, warna oranye menunjukkan dataran tinggi, dan warna
coklat menunjukkan pegunungan.

➢ Kondisi Iklim Indonesia


Iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun yaitu sekitar 27⁰C. Di daerah
iklim tropis, tidak ada perbedaan yang jauh antara suhu pada musim hujan dan musim
kemarau. Kondisi ini berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat
jauh antara musim dingin dengan musim panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai
sekitar - 20⁰C, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40⁰C.
Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim yaitu iklim
muson, iklim laut dan iklim tropis. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah:
1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu
tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
2. Iklim tropis, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
3. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, sehingga banyak
menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
Berbagai jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah
hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2500 mm/tahun.
Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilayah di Indonesia, tetapi pada umumnya
tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari
yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian, sehingga mampu
memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan. Hal yang menarik bagi Indonesia adalah
terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan
tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat lautan atau samudra menerima
penyinaran matahari, maka diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan lautan.
Sementara itu, daratan lebih cepat menerima panas. Akibatnya lautan bertekanan lebih
tinggi dibandingkan dengan daratan. Bergeraklah udara dari lautan ke daratan. Pada saat
musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari
Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga
berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak
menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak
uap air, sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia.
Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat
itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan
maksimum bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah
Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, maka udara yang
bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya
melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia, sehingga sedikit pula
uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.
Pada musim hujan, petani Indonesia mulai menyiapkan lahannya untuk bercocok tanam.
Jenis tanaman yang ditanam adalah yang membutuhkan air pada awal pertumbuhannya,
contohnya padi. Sementara itu, nelayan Indonesia justru mengurangi frekuensi melaut
karena biasanya pada saat tersebut sering terjadi cuaca buruk dan gelombang laut cukup
besar, sehingga membahayakan mereka. Ikan juga lebih sulit ditangkap, sehingga terjadi
kelangkaan pasokan ikan dan akibatnya harga ikan lebih mahal dari biasanya. Musim
hujan tentu tidak banyak berpengaruh pada aktivitas masyarakat Indonesia yang
pekerjaannya tidak berhubungan langsung dengan alam, misalnya pegawai atau
karyawan.
Pada saat musim kemarau, sebagian petani terpaksa membiarkan lahannya tidak ditanami
karena tidak adanya pasokan air. Sebagian lainnya, masih dapat bercocok tanam dengan
mengandalkan air dari sungai atau dari saluran irigasi. Ada pula petani yang berupaya
bercocok tanam walaupun tidak ada air yang cukup dengan memilih jenis tanaman atau
varietas yang tidak memerlukan banyak air. Pada saat musim kemarau, nelayan dapat
mencari ikan di laut tanpa banyak terganggu oleh cuaca yang buruk. Hasil tangkapan ikan
juga biasanya lebih besar dibanding musim hujan, sehingga pasokan ikan juga cukup
berlimpah.
Pola angin muson yang bergerak menuju wilayah Indonesia pada saat angin barat
dimanfaatkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia untuk melakukan perpindahan atau
migrasi dari Asia ke berbagai wilayah di Indonesia. Perahu yang digunakan untuk
melakukan migrasi tersebut masih sangat sederhana dan pada saat itu masih
mengandalkan kekuatan angin, sehingga arah gerakannya mengikuti arah gerakan angin
muson.
Pada sekitar 2000 tahun sebelum masehi terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa
yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-Austrononesia
ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat
itu mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di Teluk Tonkin. Pada sekitar
200 SM (Sebelum Masehi), mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung
Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau Lautan Teduh sampai ke Madagaskar.
Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal mula nenek
moyang bangsa Indonesia Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia
tidak berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Secara umum, keadaan curah hujan di
Indonesia tergolong tinggi tetapi tidak merata. Ada wilayah yang sangat tinggi curah
hujannya, tetapi ada yang sangat rendah.

2. Flora dan Fauna


Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat
besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama
dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen
Kehutanan dan Perkebunan tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000
spesies yang sudah teridentifikasi, sedangkan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies.
Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptile, 1519 burung, dan 121 kupu-kupu.
➢ Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu Indo-
Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia
Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan,
Jawa, dan Bali. Kelompok Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada kawasan
Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua.
➢ Persebaran Fauna di Indonesia
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda yaitu fauna
bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Barat
dengan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna
Indonesia Bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber. Fauna bagian barat
memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic).
Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua
Australia, sehingga disebut Tipe Australis (Australic). Fauna bagian tengah merupakan
fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis.
Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia.
Fauna tipe ini disebut fauna endemis.
1) Fauna Indonesia Bagian Barat
Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe Asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa,
Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti
gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan,
monyet, bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui
reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan
trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui diantaranya burung hantu,
gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. Berbagai macam
ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui
di wilayah ini.
2) Fauna Indonesia Tengah atau tipe Peralihan Wilayah fauna Indonesia Tengah atau
disebut pula wilayah fauna Kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor,
dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut.
Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus,
monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng. Selain itu
terdapat pula reptil, Amphibia, dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di
daerah ini, diantaranya biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam burung
yang terdapat di wilayah ini diantaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang,
rangkong, dan kakaktua nuri.
3) Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia Bagian Timur atau disebut tipe Australic tersebar di wilayah Papua,
Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini
antara lain kanguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat
berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar. Di wilayah ini tidak
ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut terdapat pula reptil seperti biawak,
buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini diantaranya burung
cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada
relatif sedikit.

E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
2. Metode pembelajaran : Problem Based Learning
3. Model pembelajaran : Diskusi

F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Buku Paket IPS Kelas VII
2. Lembar Kerja Siswa
3. Video Pembelajaran Keadaan Fisik Wilayah(Kondisi Iklim Indonesia)
4. Laptop
5. Proyektor
6. Ponsel
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan a) Guru membuka kegiatan pembelajaran diawali 10 Menit


dengan mengucapkan salam, sapa, senyum,
berdo’a bersama.(Religius)
b) Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
“Indonesia Raya” bersama-sama agar lebih
mencintai dan membela Negara
Indonesia.(Nasionalis)
c) Guru mengecek presensi kehadiran siswa,
kerapihan berpakaian siswa, tempat duduk, dan
kebersihan kelas. (Literasi sosial)
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
mengenai materi keadaan fisik wilayah, flora
dan fauna yang akan dibahas selama proses
pembelajaran.
e) Guru memberikan apersepsi dan stimus dengan
cara tanya jawab mengenai materi keadaan fisik
wilayah, flora dan fauna yang akan dibahas pada
pertemuan kali ini.
Inti a) Siswa menyimak materi ajar mengenai keadaan 60 Menit
Orientasi fisik wilayah Indonesia serta persebaran flora
terhadap dan fauna yang dijelaskan oleh guru, kemudian
masalah dilanjutkan dengan membaca buku paket.
b) Siswa mengamati video pembelajaran mengenai
keadaan fisik wilayah di Indonesia(Iklim) dari
Youtube (https://youtu.be/ixjAGGX-vcM) yang
telah ditayangkan oleh guru.

Organisasi a) Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil


belajar yang terdiri dari 4 anggota pada masing-masing
kelompok.
b) Guru memberikan materi penyebaran flora dan
fauna di Indonesia yang berbeda pada masing-
masing kelompok.
c) Guru membagikan lembar kerja dan mengajak
para siswa untuk mengerjakan lembar kerja
tersebut.
d) Guru memberikan waktu untuk berdiskusi
bersama kelompok.

Penyelidikan a) Siswa melakukan eksplorasi mengenai materi


individu atau yang diajarkan dari berbagai sumber(buku paket,
kelompok internet) agar dapat menemukan pemecahan
masalah.

Pengembangan a) Siswa saling merumuskan hasil diskusi bersama


dan penyajian kelompok mengenai persebaran flora dan fauna
hasil di Indonesia.
penyelesaian b) Siswa menguraikan hasil diskusinya pada
masalah lembar kerja yang telah diberikan oleh guru.

Penutup a) Guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai 10 Menit


materi pembelajaran yang telah dibahas.
b) Guru melakukan refleksi dan evaluasi
pembelajaran
c) Guru menyampaikan informasi mengenai materi
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
d) Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam penutup.

H. SUMBER BELAJAR
Setiawan, I., dkk. (2017). Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek RI).

I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Penilaian Pengetahuan (Terlampir)
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk instrumen : LKPD

2. Penilaian Keterampilan (Terlampir)


Teknik penilaian : Kinerja
Bentuk instrumen : Diskusi dan Presentasi

3. Penilaian Sikap (Terlampir)


Teknik penilaian : Observasi
Bentuk instrumen : Jurnal Penilaian Sikap

J. RENCANA TINDAK LANJUT


Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan dalam pemberian tugas bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.

Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi
kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/pendalaman materi.

Mengetahui, Malang, 08 Maret 2023


Kepala SMPN 13 Malang Guru Mata Pelajaran IPS

Bambang Tri Budiono, M. Pd Lailatul Fauziah, S. Pd


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Penilaian Pengetahuan

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Nama :…
Hari/Tanggal :…

Skor
No Aspek Penilaian
3 2 1
1. Uraian ciri-ciri flora
maupun fauna
2. Ketepatan pemilihan
gambar flora maupun fauna
3. Ketepatan jawaban
mengenai daerah
ditemukannya flora
maupun fauna
Skor Akhir
Skor Maksimal
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓
Nilai =𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 × 𝟏𝟎𝟎

RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

Penilaian
Aspek Penilaian
3 2 1
Uraian ciri-ciri Menuliskan dengan Menuliskan dengan Menuliskan dengan benar
flora maupun benar: benar ketiga aspek satu aspek
fauna - Fauna Asiatis
- Fauna Peralihan
- Fauna Australis
- Flora Indonesia
Barat
- Flora Indonesia
Timur
Ketepatan Menggolongkan Menggolongkan Menggolongkan sebuah
pemilihan gambar keempat gambar kedua gambar flora gambar flora maupun
flora maupun flora maupun fauna maupun fauna secara fauna secara tepat
fauna secara tepat di tepat diberbagai diberbagai wilayah
berbagai wilayah wilayah
Ketepatan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan dengan
jawaban dengan lengkap dan dengan tepat daerah kurang tepat daerah
mengenai daerah tepat daerah ditemukannya flora ditemukannya flora
ditemukannya ditemukannya flora maupun fauna maupun fauna
flora maupun maupun fauna
fauna
Lampiran 2. Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama :…
Hari/Tanggal :…

Penggunaan Sistematika
Kedalaman
No Nama Peserta Didik Gestur Penyajian
Materi
Presentasi
1
2
3
4
dst

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


Indikator
No Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
Penilaian
Kurang(1) Cukup(2) Baik(3) Sangat Baik(4)
1 Penggunaan Hanya Hanya Hanya Sikap badan
Gestur menunjukkan 1 menunjukkan menunjukkan yang tegap,
kriteria 2 kriteria 3 kriteria gerakan tangan
harmonis
dengan hal yang
disampaikan,
tidak
membelakangi
audiens, tidak
melakukan
banyak gerakan
yang tidak
penting
2 Sistematika Tidak Hanya Hanya Menyajikan
Penyajian memenuhi mencakup 1 mencakup 2 presentasi
Presentasi seluruh kriteria kriteria kriteria dengan
terorganisir dari
pembuka
hingga penutup,
menyajikan
presentasi
dengan
terorganisir
mulai dari
sebab akibat
hingga
penyelesaian
permasalahan
dari materi,
menyajikan
presentasi
dengan
terorganisir dari
penjelasan
materi hingga
tanya jawab
3 Kedalaman Materi Tidak Hanya Hanya Mampu
memenuhi mencakup 1 mencakup 2 menjelaskan
seluruh kriteria kriteria kriteria konsep materi
dengan praktis,
mampu
menjelaskan
akibat dari
permasalahan
materi secara
praktis, mampu
menyelesaikan
persoalan
terkait materi
secara praktis
Lampiran 3. Penilaian Sikap

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Perkembangan Perilaku
No Nama Siswa Tanggung Jawab Toleransi Disiplin
SB B C K SB B C K SB B C K

Keterangan:
• SB = Sangat Baik
• B = Baik
• C = Cukup
• K = Kurang

RUBIK PENILAIAN SIKAP

Aspek SB (4) B (3) C (2) K (1)


Tanggung Siswa selalu Siswa sudah Siswa kadang- Siswa belum
Jawab melaksanakan melaksanakan kadang melaksanakan tugas
tugas dan tugas dan melaksanakan dan kewajiban yang
kewajiban yang kewajiban yang tugas dan seharusnya dilakukan
seharusnya seharusnya kewajiban yang
dilakukan dilakukan seharusnya
dilakukan
Toleransi Siswa sangat Siswa mampu Siswa mulai Siswa belum mampu
mampu bekerjasama mampu bekerjasama dalam
bekerjasama dalam diskusi bekerjasama diskusi bersama
dalam diskusi bersama dalam diskusi temannya yang
bersama temannya yang bersama memiliki keragaman
temannya yang memiliki temannya yang latar belakang
memiliki keragaman latar memiliki
keragaman latar belakang keragaman latar
belakang belakang

Disiplin Siswa selesai Siswa selesai Siswa selesai Siswa selesai


membuat membuat membuat membuat laporan
laporan diskusi laporan diskusi laporan diskusi diskusi setelah ≥3
sebelum waktu tepat waktu setelah 1-2 menit dari waktu yang
yang ditentukan yang ditentukan menit dari ditentukan
waktu yang
ditentukan
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Anda mungkin juga menyukai