Anda di halaman 1dari 103

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 01-A)

Nama Sekolah : SMP Negeri Palu18


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Menunjukan letak geografis (posisi geografis, letak geografis) Indonesia dengan
teliti
 Menunjukan letak astronomis (posisi geografis, letak geografis) Indonesia dengan
teliti
 Menganalisis hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia
dengan tekun dan penuh perhatian
 Menganalisis hubungan letak astronomis dengan iklim dan perubahan waktu di
Indonesia (kratif, ingin tahu )
 Menyajikan informasi tentang arah angin muson di Indonesiadengan Rasa hormat
dan perhatian
 Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan
berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesiadengan
penuh ketelitian

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Kondisi fisik wilayah indonesia
1. Letak Indonesia terdiri dari:
a. Letak Geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbetuk republik, terdapat di kawasan
Asia Tenggara. Indonesia lebih kurang memiliki 17.000 pulau dengan luas daratan
1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Posisi geografis Indonesia terdiri atas
letak astronomis dan letak geografis yang berbeda pengertian dan pandangannya.
Letak geografis adalah letak suatu wilayah atau daerah dilihat dari kenyataannya
(penampakannya) di permukaan bumi. Letak geografis Indonesia adalah: Indonesia
terletak diantara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta diantara dua
samudra yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia. Dengan demikian, wilayah
Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya
dengan iklim dan perekonomian.

Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas sebagai


berikut :
 Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina,Laut Cina Selatan.
 Selatan : Negara Australia, Samudera Hindia
 Barat : Samudera Hindia
 Timur : Negara Papua Nugini,Timor Leste, Samudera Pasifik

Letak astronomis
Letak Astronomis adalah letak suatu wilayah atau daerah berdasarkan garis lintang
dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi
secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan
Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Letak Astronomis Indonesia adalah Indonesia terlertak di 60 08’LU-11015’LS dan
94045’BT-141005’BT
Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis
khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya.
Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.

Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di
permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan
muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum
Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan
Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa bumi.
 Hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia
Letak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim
musim, yang berpengaruh terhadap perubahan musim di Indonesia. Wilayah Indonesia
berada diantara 6 0 LU – 110 LS dan merupakan daerah tropis dengan dua musim
yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali. Musim
kemarau berlangsung antara bulan April sampai Oktober. Adapun musim penghujan
berlangsung antara bulan Oktober sampai April. Terjadinya perubahan musim ini
diseebabkan oleh terjadinya peredaran semu matahari setiap tahun.

 Arah angin muson di Indonesia


Perubahan letak terbitnya matahari berpengaruh terhadap intensitas cahaya
matahari pada wilayah yang berkaitan langsung dengan tempat lintasan peredaran semu
matahari tersebut. Salah satu akibat dari peredaran semu tahunan matahari adalah
terjadinya perubahan gerakan angin yang dikenal dengan nama angin muson.
Angin muson adalah angin yang bertiup setiap enam bulan sekali dan selalu
berganti arah. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu angina muson barat dan
angina muson timur.

 Penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan berlangsungnya


musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia
1. Sebab-sebab terjadinya perubahan musim
Terjadinya perubahan musim disebabkan oleh terjadinya peredaran semu
matahari setiap tahun. Revolusi bumi mengelilingi matahari akan menyebabkan
perubahan musim yang berbeda untuk setiap tempat atau wilayah di muka bumi.
Faktor yang menyebabkan perubahan musim di Indonesia, antara lain letak
lintang Indonesia antara 60 LU – 110LU, menyebabkan daerah Indonesia beriklim
tropis yaitu antara 23,50LU – 230LS dan pola angin yang berkaitan dengan terjadi
tidaknya hujan.
2. Penentuan bulan berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah
Indonesia
Wilayah Indonesia mengalami musim hujan dan musim kemarau secara
bergantian dalam satu tahun. Setiap musim mempunyai periode yang hampir tetap
setiap tahunnya.
Musim hujan adalah musim pada suatu daerah mengalami banyak turun
hujan. Pada bulan Oktober – April, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami
musim hujan dengan curah hujan semakin meningkat pada bulan November dan
semakin menurun mendekati bulan April.
Musim kemarau adalah suatu periode tertentu, pada saat suatu daerah sedikit
atau tidak menerima hujan dan mengalami kekeringan. Pada bulan April – Oktober,
sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Curah hujan yang
mulai berkurang pada bulan April atau Mei menandakan dimulainya musim
kemarau.

b. Iklim di Indonesia
Hubungan posisi geografi dengan perubahan musim di Indonesia menyebabkan musim hujan dan
musim kemarau
4.      Hubungan posisi astronomis dengan iklim dan perbedaan waktu di Indonesia.
-          Indonesia beriklim tropis
-          Indonesia memiliki 3 daerah waktu (WIB, WITA dan WIT)
5.      Proses perubahan musim :
- Kemarau : mei – oktober (dari Australia – Asia) menyebabkan angin muson Timur
- Hujan      : November – April ( Asia – Australia) menyebabkan  angin muson Barat
- Pancaroba atau peralihan : Maret – April ( hujan – kemarau)
                                                  - September – Oktober ( kemarau – Hujan )

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan.

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1
Materi : Kondisi fisik wilayah indonesia
. latak Indonesia
. Iklim di Indonesia

a. Pendahuluan :
1. Berdoa dan memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
2. Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
3. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Berdialog tentang letak geografis Indonesia sangat strategis.
- Indonesia adalah negara kepulauan karena jumlah pulaunya mencapai 17.508 pulau.
4. Motivasi : - Menampilkan gambar peta Wawasan Nusantara
- Memberikan pertanyaan tentang letak astronomis dan letak geografis Indonesia
- Siswa maju ke depan untuk menunjukkan letak astronomis pada peta
Indonesia di depan kelas.
- Menyampaikan KKM mata pelajaran IPS dan menyampaikann KKM pada
standar kompetensiyang akan disampaikan.
Guru menyampaikan informasi tentang tujuan pembelajaran hari ini.

b. Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru meminta siswa untuk memperhatikan peta atau globe
 Guru menanyakan tentang letak astronomis dan geografis suatu wilayah
 Guru menyuruh siswa menunjukkan di peta letak astronomis dan geografis wil
Indonesia.
 Mengarahkan siswa untuk membaca buku sumber dan mengamati peta yang berkaitan
dengan kondisi geografis Indonesia
.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
 Setiap siswa dalam kelompok diberi tugas :
 Menjelaskan letak geografis dan letak astronomis Indonesia.
 Menjelaskan pengaruh/keuntungan dari letak geografis Indonesia
 Menjelaskan hubungan posisi Indonesia dengan perubahan musim di Indonesia
 Menjelaskan penyebab terjadinya perubahan musim
 Setiap kelompok melaporkan hasilnya secara bergantian di depan kelas. Setelah
diskusi kelompok tersebut mempresentasikan hasil diskusi dan kemudian menunjuk
kelompok lain untuk presentasi berikutnya..
 Guru memandu tanya jawab setiap kelompok tentang perbedaan pendapat.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Membuat kesimpulan bersama – sama dari hasil diskusi.
 Melakukan penilaian dengan mengajukan pertanyaan tentang pengaruh – pengaruh dari
letak geografis Indonesia.
 Menyampaikan kepada siswa bahwa materi pertemuan berikutx adalah tentang
persebaran flora dan fauna Indonesia.

E. Sumber Belajar
- Buku IPS terpadu kelas VIII, penerbit Yudistira
- Buku IPS Sosiologi dan Geografi, penerbit Ganesa
- Buku IPS Geografi kelas VIII penerbit Erlangga
- Peta Indonesia
- Peta pembagian wilayah waktu di Indonesia.
- Peta angin muson di Indonesia.
- Peta pembagian wilayaf flora dan fauna Indonesia.
- Peta persebaran jenis tanah di Indonesia.

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen
Instrumen
 Menunjukkan letak Tes lisan Daftar  Sebutkan letak
geografis (letak geografis, pertanyaan astronomis wilayah
letak astronomis) Indonesia. Indonesia?

 Menganalisis hubungan Tes tulis Tes Uraian


letak geografis dengan  Jelaskan kaitan letak
perubahan musim di geografis dengan
Indonesia. perubahan musim di
Indonesia.
 Mengidentifikasi Tes Tulis Tes Uraian
penyebab terjadinya  Sebutkan dua angin
perubahan musim dan muson di INdonesia
menentukan bulan Tugas
Penugasan
berlangsungnya musim rumah  Buatlah peta pola
hujan dan musim kemarau angin muson di Indonesia!
di wilayah Indonesia.

Kunci Jawaban :
1. Secara astronomi, wilayah kepulauan Indonesia terletak antara 6 0 LU – 110 LS dan
950 BT – 1410 BT.( 2 )
2. Letak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim musim,
yang berpengaruh terhadap perubahan musim di Indonesia. Wilayah Indonesia
berada diantara 60 LU – 110 LS dan merupakan daerah tropis dengan dua musim
yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali.
Musim kemarau berlangsung antara bulan April sampai Oktober. Adapun musim
penghujan berlangsung antara bulan Oktober sampai April. Terjadinya perubahan
musim ini disebabkan oleh terjadinya peredaran semu matahari setiap tahun.( 4 )
3. dua angin muson di Indonesia yaitu angin muson barat dan angin muson timur.( 4 )
1. Lembar Pengamatan Diskusi
Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan jawaban Nilai
             
             
             
             
             

*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Juli 2017


Kepala SMPN 18 Palu Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 1-B)
Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Palu
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Menyajikan informasi tentang arah angin muson di Indonesiadengan Rasa hormat
dan perhatian
 Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan
berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesiadengan penuh
ketelitian

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Kondisi fisik wilayah indonesia
Angin Musim di Indonesia
Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya
pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia,
hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan
Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim
kemarau.

Angin Musim (muson) Timur, terjadi antara bulan April - Oktober. Bertiupnya angin ini
disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi selatan dan utara. Pada saat itu
selatan musim dingin, sehingga menyebabkan tekanan di selatan lebih tinggi dari pada utara, maka
angin bertiup dari selatan (Australia) menuju Asia melewati Indonesia.

Angin Musim (muson) Barat, terjadi antara bulan Oktober – April. Bertiupnya angin ini
disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan. Pada saat itu
utara musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di utara lebih tinggi dari pada selatan, maka
angin bertiup dari utara (Asia dan Samudera Pasifik) menuju Australia melewati Indonesia.

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi c. Inquiri

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 2.
Pendahuluan
- Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
- Memotivasi kelas agar siap dalam proses pembelajaran :
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Apa yang diketahui tentang angin/
-
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Informasi angina muson di Indonesia
 Guru menanyakan jenis-jenis agin yang diketahui
 Guru menjelaskan pergerakan angin
 Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari .
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa menunjukan perubahan musim
 Meminta salah seorang siswa menunjukkan pada peta nagaimana pergerakan angin muson
 Meluruskan pejelasan Sisws yang kurang sempurna
 Meminta siswa lain kembali mengulangi penjelasan temannya dan penjelasan
gurumenyimpulkan penjelasan guru
 Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 -  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
 - Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:

 Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil temuan dan diskusi


 Melakukan tes / pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas
 Memberikan tugas kepada siswa dengan membagi lembar tugas untuk dikerjakan dirumah
 Menyampaikan materi pertemuan berikutnya tentang Flora dan Fauna

E. Sumber Belajar
_ Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu
_ Peta Indonesia
_ Atlas
_ Peta pembagian wilayah waktu di Indonesia.
_ Peta angin muson di Indonesia.

F. Penilaian Hasil Belajar


1. Sebutkan dua angin muson di Indonesia!

Jawaban :
Letak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim musim,
yang berpengaruh terhadap perubahan musim di Indonesia. Wilayah Indonesia
berada diantara 60 LU – 110 LS dan merupakan daerah tropis dengan dua musim
yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali.
Musim kemarau berlangsung antara bulan April sampai Oktober. Adapun musim
penghujan berlangsung antara bulan Oktober sampai April. Terjadinya perubahan
musim ini disebabkan oleh terjadinya peredaran semu matahari setiap tahun.( 4 )
dua angin muson di Indonesia yaitu angin muson barat dan angin muson timur.( 4 )

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :

Mengetahui, Palu, Juli 2017


Kepala SMPN 18 Palu Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S.E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 1-C)
Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
- Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia, dan kaitannya dengan
pembagian wilayah Wallance dan Weber
- Mendiskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Kondisi fisik wilayah indonesia
a. latak Indonesia
b. Iklim di Indonesia
c. Wilayah daratan
d. Keanekaragaman hayati
e. Persebaran jenis tanah di Indonesia

1. Persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan
pembagian wilayah Wallace dan Weber
Wilayah Indonesia merupakan wilayah suatu Negara di dunia yang memiliki
keadaan flora yang beragam. Berdasarkan variasi curah hujan, flora di Indonesia
meliputi hutan musim, hutan hujan tropis, hutan padang rumput (sabana), stepa dan
hutan bakau. Indonesia memiliki fauna beraneka ragam yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia.
Pembagian flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) di Indonesia dibedakan
menurut garis yang disebut sebagai garis Wallace dan Weber.
- Antara daerah fauna Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian tengah dibatasi
oleh garis Wallace
- Antara daerah fauna Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian tengah dibatasi
oleh garis Weber
Berdasarkan garis Wallace dan garis Weber maka fauna dan flora di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis fauna, yaitu fauna tipe Asiatis, fauna tipe Australis
dan fauna tipe peralihan ( Austral Asiatis )

FAUNA DI INDONESI
Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya didaerah Indonesia. Fauna
tipe ini di sebut fauna endemik.
Peta persebaran dan fauna di Indonesia bagian barat  ,yang meliputi sumatra,kalimantan ,jawa,dan
pulau-pulau kecil lainnya.Indonesia bagian timur meliputi papua dan pulau-pulau kecil yang dulunya
menyatu dengan benua australia.Sedengkan indonesia bagian tengah pulau sulawesi.
Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah & ahli ilmu alam, geografi,
antropologi, dan biologi yang membagi persebaran flora Indonesia dan fauna menjadi dua bagian
besar. Bagian pertama, yang terletak di wilayah Indonesia bagian barat, memiliki persebaran ciri flora
dan fauna yang mirip dengan persebaran flora dan fauna Asia. Bagian timur Indonesia memiliki ciri
flora & fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan persebaran dua bagian flora &
fauna Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah persebaran untuk
fauna pada barat & Indonesia tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna dari
tengah Indonesia dengan timur Indonesia.

1. Pembagian Fauna menurut Wallace (1910)


Pada tahun 1910,wallace dengan mempertimbangkan keunggulan bentuk fauna Asia di
Sulawesi, menyimpulkan bahwa fauna Sulawesi tampak demikian khas, sehingga Wallace
menduga bahwa Sulawesi dahulu pernah bersambung dengan Benua Asia maupun Benua
Australia. Wallace membuat garis yang ditarik dari sebelah timur Filipina, melalui Selat Makassar
dan antara Bali dan Lombok yang dikenal dengan Garis Wallace dengan kemudian Wallace
menggeser garis yang telah ditetapkan sebelumnya ke sebelah timur Sulawesi (Wallace, 1910).
Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dengan fauna Australia.

2. Pembagian Fauna Menurut Weber 


Banyak ahli yang melakukan telaah tentang persebaran jenis hewan di Indonesia dengan
membuat garis batas yang berbeda-beda. Salah satu ahli adalah Weber, ia menentukan batas
dengan imbangan perbandingan hewan Asia dan Australia 50 : 50. Weber menggunakan burung
dan hewan menyusui sebagai dasar analisisnya, tetapi tidak setiap binatang yang dijadikan dasar
memiliki garis batas yang sama. Contohnya, hewan melata dan kupu-kupu Asia menembus lebih
jauh ke arah timur daripada burung dan siput.
Garis batas antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah disebut garis Wallace dan garis
batas antara Indonesia bagian timur dengan bagian tengah disebut garis Weber.

Persebaran Fauna di Indonesia


Berikut ini persebaran fauna di Indonesia yang dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu:
1. Fauna tipe Asiatis (Wilayah Indonesia bagian barat)
Fauna Asiatis banyak terdapat di Indonesia bagian barat sampai Selat Makassar dan Selat Lombok.
Beberapa jenis fauna Asiatis antara lain:
1.Gajah (Elephas maximus) terdapat di seluruh Sumatera dan menghuni hutan hujan dataran rendah.
2. Badak. Di Indonesia terdapat 2 jenis badak, yaitu badak jawa (Rhinocerus sondaicus) yang beratnya
bisa mencapai sekitar 2 ton dan badak bercula satu. Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang
beratnya mencapai sekitar 1 ton, merupakan badak terkecil yang masih hidup, serta mempunyai
tonjolan kecil selain cula sehingga terkesan bercula dua.
3. Banteng hanya terdapat di Jawa dan di Kalimantan dalam jumlah sedikit.
4. Kerbau liar terdapat di Minangkabau dan Jawa.
5. Harimau sumatera (Panthera tigris). Pada mulanya ada 3 jenis harimau di Indonesia, yaitu harimau
bali, harimau jawa, dan harimau sumatera. Namun kini tinggal harimau sumatra saja yang masih
hidup.
6. Macan tutul (Panthera pardus). Saat ini hanya terdapat di Jawa menghuni kawasan perlindungan
dan sedikit sekali yang secara liar hidup di hutan.
7. Beruang madu (Helarctos malayanus) terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
8. Orang utan (Pongo pyomaeus) terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
9. Bekantan (Nasalis larvatus) hanya terdapat di Kalimantan.
10. Siamang (Hylobates klossi) terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
11. Elang jawa (Spizaetus bartelsi) yang merupakan inspirasi dari lambang negara Indonesia, yaitu
Garuda.
12. Curik bali (Leucopasar rothschildi) merupakan burung endemik di Bali yang menghuni hutan
musim ujung barat Laut Bali.
13. Merak (Pavo muticus) hanya terdapat di Jawa. Populasi terbesar di Jawa terdapat di 3 taman
nasional, yaitu di Ujung Kulon, Alas Purwo, dan Baluran.
14. Burung rangkong yang biasanya menempati pohon-pohon besar seperti beringin di hutan
Sumatera dan Kalimantan.
15. Pesut mahakam merupakan sejenis ikan air tawar yang habitatnya hanya terdapat di Sungai
Mahakam, Kalimantan.
16. Ikan arwana (Scleropages formosus) merupakan salah satu jenis ikan purba. Habitat ikan Arwana
adalah di sungai dan danau.

Trenggiling Elang

Biawak Badak Bercula Satu


Ciri-Ciri Fauna Tipe Asiatis
 Mamaliau (binatang menyusui)y ukuran besar (hariamau, gajah, tapir).
 Berbagai jenis kera.
 Berbagai jenis ikan air tawar.
 Sedikit burung berwarna (burung enggang) namun banyak yang bersuara merdu dengan
ukuran kecil sampai sedang (burung parkit).
 Berbagai jenis reptil.
 Fauna endemik (badak bercula satu, burung merak, jalak bali, orang utan).
 Tidak ada binatang berkantung.

2. Fauna tipe Peralihan (Wilayah Indonesia bagian tengah)


Fauna tipe peralihan memiliki ciri-ciri fauna asiatis dan ciri-ciri fauna australis. Fauna ini
banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku
Tengah, Maluku Tenggara dan beberapa pulau kecil di perairan laut dalam. Dari segi jenis dan
jumlah, boleh jadi fauna tipe ini tidak sebanyak fauna tipe Asia maupun Australia. Namun, di
kawasan ini terdapat beberapa fauna tipe Asia dan Australia, serta terdapat pula fauna yang tidak
terdapat di kawasan lain di dunia.
Beberapa jenis fauna peralihan antara lain:

1. Anoa yaitu sejenis kerbau tetapi kerdil dan merupakan hewan endemik di Sulawesi. Anoa
dibedakan menjadi 2, yaitu anoa dataran rendah (Bubalus depresicornis) dan anoa gunung
(Bubalus quarlesi).
2. Babi rusa (Babyrousa babyrussa) merupakan hewan endemik di Sulawesi, dimana hewan ini
memiliki taring mencuat hingga menyerupai tanduk dan memiliki cula yang melengkung ke atas.
3. Krabuku (Tarsius spectrum) lebih mirip kuskus daripada kera. Kepalanya mirip burung hantu
hingga disebut juga kera hantu.
4. Rangkong sulawesi
5. Burung maleo (Macrocephalon maleo) hanya terdapat di Sulawesi.
6. Komodo (Varanus komodensis) merupakan binatang purba yang masih hidup dan hanya
terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Barat.

Komodo Burung Rangkong

Maluku Utara. Pada umumnya, fauna tipe Australia berukuran tidak terlalu besar. Ciri yang paling
khas di kawasan ini adalah mamalia berkantong.
Beberapa

Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Tengah 


- Banyak terdapat hewan asli Indonesia.
- Memiliki kemiripan dengan fauna tipe asiatis dan australis.
- Terdapat berbagai jenis hewan langka.
- Faunanya sebagai sisa dari hewan purba yang masih mampu untuk bertahan.
3. Fauna tipe Australis (Wilayah Indonesia bagian timur)
Fauna Australis menempati wilayah Indonesia bagian Timur seperti Kepulauan di Papua dan
jenis fauna Australis antara lain:
1. Kanguru 
2. Kuskus merupakan keluarga possum yaitu hewan berkantong khas Australia dan terdapat di
Papua.
3. Burung Cendrawasih yang dominan terdapat di Papua dan beberapa di Maluku.
4. Burung kasuari
5. Burung kakatua
6. Landak Papua

Kanguru Pohon Kasuari Nokdiak


Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Timur 
* Banyak binatang yang berkantung.
* Mempunyai berbagai jenis burung yang memiliki bulu warna-warni.
* Ikan air tawar jumlahnya sedikit.
* Tipe ikan laut kebanyakan memiliki bentuk yang bulat panjang.

FLORA DI INDONESIA
Faktor-faktor yang mempengaruh keanekaragaman flora disuatu daerah adalah: - keadaan tanah
- Relief tanah
- Iklim
- Keadaan tanah
- Biotik atau pengaruh makhluk hidup
Karena adanya faktor-faktor tersebut, Indonesia mempunyai banyak flora yang beranekaragam.
Iklim pada suatu daerah mempunyai pengaruh yang besar terlebih pada suhu udara dan curah hujan.
Daerah yang mempunyai curah hujan yang tinggi memiliki hutan yang lebat serta mempunyai
berbagai jenis tanaman yang bervariasi, misalnya: di Sumatera dan Kalimantan.
Sedangkan daerah yang memiliki curah hujan yang relatif kurang cenderung tidak mempunyai
hutan yang lebat, seperti di Nusa Tenggara. Daerah yang memiliki curah hujan yang kurang banyak di
tumbuhi oleh semak belukar dengan hamparan padang rumput yang luas.

Berdasarkan kebutuhan airnya flora dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Xerfita : tumbuhan yang tumbuh di daerah kering
b. Hidrofita : tumbuhan yang tumbuh didaerah basah, contoh: eceng gondok
c. Mesofita : tumbuhan degan kebutuhan air sedang.

1. Flora Indonesia Bagian Barat


Flora Indonesia barat yaitu flora yang tumbuh di Sumatra, Jawa, Kalimatan, serta pulau-pulau
kecil yang terdapat di sekitarnya. Flora Indonesia barat mempunyai kesamaan dengan tumbuhan-
tumbuhan yangPohon
terdapat di Asia. Flora Indonesia barat mempunyai
Pinang kawasan mangrove yang banyak di
Pohon Pinus
sekitar pantai. Mempunyai jenis tumbuhan yang sangat beragam atau heterogen. Pada setiap tahun
hutannya selalu hijau. Kayu di dalam hutannya dapat bermanfaat dan banyak tumbuhan di hutan yang
mempunyai ketinggian 60 meter. 

Sumatera : pinus, kayu manis, beringin, kamper, meranti, kayu besi, dan raflesia
Jawa : pinang, bunga anggrek,jati meranti, mahoni, beringin, dan bugenvil
Kalimantan : meranti, besi, jelutung, bakau, ramin, kamper, pinus, dan rotan

Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Barat


Terdapat banyak tumbuhan jenis meranti-merantian
Terdapat berbagai macam tumbuh-tumbuhan rotan
Tidak mempunyai hutan kayu putih
Mempunyai jenis tumbuhan sagu yang sedikit

PohonMahoni PohonBeringin

2. Flora Indonesia Bagian Tengah


Flora Indonesia tengah yaitu tumbuhan yang tumbuh di Sulawesi, Nusa Tenggara, serta
Maluku. Nusa Tenggara mempunyai padang rumput yang alami dan baik untuk daerah peternakan.
Hal ini karena di Nusa Tenggara memiliki curah hujan yang rendah. Sehingga kalau di Nusa Tenggara
pada musim saat kemarau banyak menjumpai di daerah tersebut yang mengalami kekeringan. Selain
itu, disana juga banyak pegunungan kapur. 

Sulawesi : eboni, kayu besi, rotan, pinus, kayu hitam, dan berbagai jenis bunga anggrek
Nusa Tenggara : jati, akasia, cendana, sandelwood, dan berbagai jenis bunga anggrek
Maluku : gotasa, kayu besi, lenggua, jati, sagu, meranti, kayu putih, dan anggrek

Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Tengah


Terdapat banyak macam tumbuhan palem
Terdapat banyak tumbuhan paku dan anggrek
Pohon Akasia PohoEboni
Pohon Kayu Putih

3. Flora Indonesia Bagian Timur


Flora Indonesia timur yaitu tumbuhan yang hidup di pulau Papua serta pulau-pulau yang terdapat
di sekitarnya. Tanaman yang dapat dijumpai di Papua adalah tanaman jenis conifera seperti agatis alba
serta obi. 
Flora di wilayah Indonesia timur mempunyai kemiripan dengan flora yang ada di benua Australia.
Memiliki ketinggian pohonnya yang lebih rendah dibandingkan di flora Indonesia bagian barat.
Terdapat Banyak tumbuhan semak belukar, dan pepohonan yang masih jarang. Di daerah dataran
rendah Papua terdapat pohon sagu, bakau, dan nipah. 

Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Timur


* Mempunyai jenis tumbuhan meranti
-merantian yang sedikit.

Pohon Sagu Tumbuhan Nipah


*Terdapat hutan kayu putih
*Tidak mempunyai tumbuhan rotan
*Mempunyai banyak tumbuhan sagu

Selain jenis flora, Indonesia juga mempunyai banyak jenis hutan antara lain :
a. Hutan menurut iklimnya Hutan hujanTropis
1. Hutan tropis merupakan hutan yang terdapat di daerah
tropis,dimana mempunyai curah hujan yang tinggi.

Hutan hujan tropis yang terdapat di Sumatera, Kalimantan,


Sulawesi serta Papua.

Hutan Musim
2. Hutan Musim merupakan hutan yang pada musim kemarau
menggugurkan daunnya. hutan jati dan kapuk randu.
Hutan musim banyak terdapat di provinsi Jawa Tengah
dan Jawa Timur.

3. Hutan Sabana merupakan padang rumput yang diselingi Sabana


perdu dan diselingi oleh berbagai pepohonan yang
bergerombol, dan terdapat didaerah kurang hujan.
Sabana banyak terdapat di NTB dan NTT.

4. Hutan Bakau (mangrove) ialah hutan yang hanya dapat Hutan Bakau(mangrove)
tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau atau
mangrove banyak terdapat di pantai Sumatera bagian
timur, Papua, Kalimantan Barat, serta Kalimantan Selatan.

Stepa
5. Stepa ialah padang rumput yang luas. Stepa dapat hidup
di daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat sedikit.
Stepa banyak terdapat di NTT.

b. Hutan menurut jenis pohonnya


1. Hutan Homogen, merupakan hutan yang ditumbuhi satu jenis pohon.
2. Hutan Heterogen, merupakan hutan yang ditumbuhi berbagai macam pohon.

c. Hutan menurut fungsinya


1. Hutan Lindung, merupakan hutan yang berfungsi untuk melindungi flora tertentu
2. Hutan Suaka Alam, merupakan hutan yang berfungsi melndungi flora dsan fauna
tetentu.pulau
3. Hutan Produksi, merupakan hutan yang diambil hasilnya.
4.
PERSEBARAN JENIS TANAH dan PEMANFAATANNYA
1. Tanah Humus
Tanah Humus berada di lapisan atas, berwarna gelap,
dan bersifat gembur.Tanah humus terbentuk dari pem-
busukan tumbuhan-tumbuhan. Tanah humus
banyak ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia.

2. Tanah Kapur
Tanah kapur terbuat dari pelapukan batuan kapur. Tanah kapur
sangat mudah dilalui air dan sedikit mengandung humus.
Tanah jenis ini cocok untuk pertumbuhan jati.
3. Tanah Gambut
Tanah gambut terbentuk di daerah rawa. Tanah ini bersifat
asam, berwarna gelap, dan bertekstur lunak dan basah.
Tanah gambut kurang subur sehingga tak cocok untuk
pertanian.

4. Tanah Vulkanik
Tanah Vulkanik banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari material
abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah ini bersifat sangat subur
dan sangat cocok untuk bercocok tanam.

5. Tanah Pasir
Tanah Pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat porous.
Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan.Tanah pasir
kurang baik bagi pertanian, karena mengandung sedikit
humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan.

6. Tanah Podzolik
Tanah Podzolik mudah ditemukan di pegunungan bercurah tinggi dan beriklim
sedang.Tanah jenis ini terbetuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak kuarsa
sehingga warna tanah ini kecoklatan. Tanah ini kurang subur karena mineral terbawa oeh
air hujan.

7. Tanah Aluvial
Tanah Aluvial disebut juga tanah endapan karena terbentuk
dari endapan lumpur yang terbawa air hujan ke dataran
rendah. Tanah ini bersifat subur karena terbentuk dari
kikisan tanah humus.

8. Tanah Laterit
Tanah Laterit berada di lapisan bawah. Tanah ini
berwarna kemera-merahan dan tidak subur.

9. Tanah Liat 
Tanah liat tau lempung terdiri atas butiran-butiran liat
yang halus sehingga bersifat liat. Tanah ini sukar
dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehinggadimanfaatkan
untuk membuatgerabah.

10. Tanah Regosol.


Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang
memiliki butir kasar. Penyebaran terutama pada
daerah lereng gunung api. Tanah ini banyak terdapat di
daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan
Nusa Tenggara.

11. Tanah Litosol.


Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan
lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Bahannya berasal
dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses
pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak
ditemukan di lereng gunung dan pegunungan di seluruh
Indonesia.

12. Tanah Latosol.


Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih
dari 300 mm/tahun, dan ketinggian tempat berkisar
300–1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung
api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.

13. Tanah Grumusol.


Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung,
tersebar di daerah iklim subhumid atau subarid, dan
curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.

14. Tanah Podsol.


Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir.
Penyebaran di daerah beriklim basah, topografi
pegunungan, misalnya di daerah Kalimantan
Tengah, Sumatra Utara, dan Papua Barat.
Kesuburan tanah rendah

15. Tanah Andosol.


Tanah jenis ini berasal dari bahan induk abu vulkan.
Penyebaran di daerah beriklim sedang dengan curah hujan
di atas 2.500 mm/ tahun tanpa bulan kering. Umumnya
dijumpai di daerah lereng atas kerucut vulkan pada ketinggian
di atas 800 meter. Warna tanah jenis ini umumnya cokelat,
abu-abu hingga hitam. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

16. Tanah Mediteran Merah Kuning.


Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras
(limestone). Penyebaran di daerah beriklim subhumid,
topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di
bawah 400 m. Warna tanah cokelat hingga merah. Khusus
tanah mediteran merah kuning di daerah topografi karst
disebut ”Terra Rossa”.

17. Hidromorf Kelabu.


Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu topografi yang
berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, dan warna kelabu
hingga kekuningan.

Pemanfaatan tanah dapat dilakukan secara langsung, antara lain untuk membuat genteng,
batu bata dan campuran pembuatan semen, kemudian pemanfataan tanah secara tidak langsung
antara lain mengolah tanah untuk ditanami tanaman, untuk pondasi bangunan dan sarana
transportasi seperti jalan.

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi c. Tanya jawab
b. Diskusi d. Inquiri
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan
- Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
- Memotivasi dan mengingatkan kembali pelajaran tentang letak geografis dan musim yang telah
- Apersepsi : - Pengertian flora dan fauna
- Menanyakan beberapa jenis fauna yang hidup di daerah tempat tinggal kita
- Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Menyampaikan informasi tentang flora dan fauna
 Menjelaskan jenis tanah di Indonesia
 Meminta peserta didik mencari informasi dibuku tentang flora dan fauna serta jenis-jenisnya
 Menggunakan media pembelajaran, dan sumber belajar lain untuk memperlihatkan jenis-jenis
flora dan fauna kepada siswa
 Memfasilitasi peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran hari ini.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Meminta peserta didik membaca dan menulis tentang flora dan fauna
 Menjelaskan tentang garis Wallace dan garis Weber dalam pembagian flora dan fauna
 Membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan tentang:
a. Pembagian flora dan fauna berdasarkan garis Wallace dan garis Weber
b. Jenis-jenis flora dan fauna berdasarka garis Wallace dan dan garis weber
 Meminta siswa membuat laporan/rangkuman tentang hasil diskusi dengan kelompoknya
dengan mengisi lembar kerja yang diberikan.
 Meminta setiap kelompok secara bergantian untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya, dan kelompok lain menanggapinya.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap setiap hasil kerja kelompok,
 Meluruskan setiap permasalahan yang belum jelas dan yang belum dimengerti
 Memfasilitasi peserta didik agar dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih jauh
sehingga siswa mampu untuk bereksplorasi lebih jauh;
 Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan tentang
materi pelajaran hari ini.
 Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan diskusi/kerja kelompok yang sudah
dilaksanakan
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran hari ini
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas individual/kelompok mencari
Jenis-Jenis Flora Fauna berdasarkan tipenya berupa contoh, cirinya dan daerah persebarannya.
 Menyampaikan materi pertemuan berikutnya tentang “Tanah dan pemanfaatannya”

E. Sumber Belajar
_ Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Kelas VIII, Penerbit Yudistira .Hal. 7-11
- Buku Pembelajaran IPS Geografi untuk SMP kelas VIII, Penerbit Erlangga 2007 Hal 06-10
- BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Sanusi Fattah, dkk., Pusat
Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008. Hal. 7-11
- Buku IPS Geografi untuk SMP kelas 8, Penerbit Erlangga, hal 8-11
F. Penilaian Hasil Belajar
Tes Uraian !
1. Sebutkan contoh fauna tipe Asia, tipe Australia !
2. Sebutkan 5 jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia !
jawaban :
1. contoh fauna tipe Asia yaitu harimau, gajah, orang utan, badak, siamang, tapir, banteng,
rusa, dan burung heron.Sedangkan contoh fauna tipe Australia yaitu kangguru,
cendrawasih, kasuari, kakaktua, kuskus dan nuri.( 5 )
2. Jenis tanah di Indonesia yaitu :
Tanah Humus, Tanah Kapur, Tanah Gambut,Tanah Vulkanik, Tanah Pasir, Tanah
Podzolik, Tanah Aluvial, Tanah Laterit, Tanah Liat,
Tanah Regosol,Tanah Litosol,Tanah Latosol, Tanah Grumusol,Tanah Podsol, Tanah
Andosol, Tanah Mediteran Merah Kuning dan Hidromorf Kelabu. ( 5 )

Pemanfaatan tanah: dapat dilakukan secara langsung, antara lain untuk membuat
genteng, batu bata dan campuran pembuatan semen, kemudian pemanfataan tanah secara
tidak langsung antara lain mengolah tanah untuk ditanami tanaman, untuk pondasi
bangunan dan sarana transportasi seperti jalan.

Penugasa Individu:
Mencari jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia berdasarkan tipenya

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa Performanc
e Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Ketepatan Kerapihan
Nilai
waktu Tugas Pekerjaan
           
           
           
           

*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 10
- Aspek Ketepata tugas : 75
- Aspek Kerapihan Pekerjaan : 15

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Juli 2017


Kepala SMPN 18 Palu Guru Mata Pelajaran
Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S E
NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 1-D)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
- Mendiskripsikan persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Persebaran jenis tanah di Indonesia

Persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia


1. Tanah Humus
Tanah Humus berada di lapisan atas, berwarna gelap, dan bersifat gembur.Tanah
humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan. Tanah humus banyak
ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia.
2. Tanah Kapur
Tanah kapur terbuat dari pelapukan batuan kapur.
Tanah kapur sangat mudah dilalui air dan sedikit
mengandung humus. Tanah jenis ini cocok untuk
pertumbuhan jati.

3. Tanah Gambut
Tanah gambut terbentuk di daerah rawa. Tanah ini
bersifat asam, berwarna gelap, dan bertekstur
lunak dan basah. Tanah gambut kurang subur
sehingga tak cocok untuk pertanian.

4. Tanah Vulkanik
Tanah Vulkanik banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari
material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah ini
bersifat sangat subur dan sangat cocok untuk bercocok tanam.

5. Tanah Pasir
Tanah Pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat
porous. Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan.
Tanah pasir kurang baik bagi pertanian, karena
mengandung sedikit humus, tetapi cocok untuk
bahan bangunan.

6. Tanah Podzolik
Tanah Podzolik mudah ditemukan di pegunungan bercurah tinggi dan beriklim
sedang.Tanah jenis ini terbetuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak
kuarsa sehingga warna tanah ini kecoklatan. Tanah ini kurang subur karena mineral
terbawa oeh air hujan.

7. Tanah Aluvial
Tanah Aluvial disebut juga tanah endapan karena terbentukdari endapan lumpur
yang terbawa air hujan ke dataran rendah. Tanah ini bersifat subur karena terbentuk
dari kikisan tanah humus.

8. Tanah Laterit
Tanah Laterit berada di lapisan bawah. Tanah ini berwarna kemera-merahan dan
tidak subur.

9. Tanah Liat 
Tanah liat tau lempung terdiri atas butiran-butiran liat
yang halus sehingga bersifat liat. Tanah ini sukar
dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehingga dimanfaat-
kan untuk membuatgerabah.

18. Tanah Regosol.


Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar.
Penyebaran terutama pada daerah lereng gunung api. Tanah ini banyak terdapat di
daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

19. Tanah Litosol.


Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak
begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami
proses pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng
gunung dan pegunungan di seluruh Indonesia.

20. Tanah Latosol.


Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun,
dan ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan
gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.

21. Tanah Grumusol.


Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim
subhumid atau subarid, dan curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.

22. Tanah Podsol.


Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir. Penyebaran di daerah beriklim
basah, topografi pegunungan, misalnya di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra
Utara, dan Papua Barat. Kesuburan tanah rendah

23. Tanah Andosol.


Tanah jenis ini berasal dari bahan induk abu vulkan. Penyebaran di daerah
beriklim sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm/ tahun tanpa bulan kering.
Umumnya dijumpai di daerah lereng atas kerucut vulkan pada ketinggian di atas
800 meter. Warna tanah jenis ini umumnya cokelat, abu-abu hingga hitam.

24. Tanah Mediteran Merah Kuning.


Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras (limestone). Penyebaran di daerah
beriklim subhumid, topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah
400 m. Warna tanah cokelat hingga merah. Khusus tanah mediteran merah kuning
di daerah topografi karst disebut ”Terra Rossa”.
25. Hidromorf Kelabu.
Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu
topografi yang berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air,
dan warna kelabu hingga kekuningan.

Pemanfaatan tanah dapat dilakukan secara langsung, antara lain untuk membuat
genteng, batu bata dan campuran pembuatan semen, kemudian pemanfataan tanah secara
tidak langsung antara lain mengolah tanah untuk ditanami tanaman, untuk pondasi
bangunan dan sarana transportasi seperti jalan.

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi c. Tanya jawab
b. Diskusi d. Inquiri

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan
- Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
- Memotivasi dan mengingatkan kembali pelajaran tentang letak geografis dan musim yang telah
- Apersepsi : - Pengertian tanah
- Menanyakan beberapa jenis fauna yang hidup di daerah tempat tinggal kita
- Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Menyampaikan informasi tentang tanah
 Menjelaskan jenis tanah di Indonesia
 Meminta peserta didik mencari informasi dibuku tentang tanah jenis-jenis ynha di Indonesia
 Menggunakan media pembelajaran, dan sumber belajar lain untuk memperlihatkan jenis-jenis
tanah kepada siswa
 Memfasilitasi peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran hari ini.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Meminta peserta didik membaca dan mencari informasi tentang jenis-jenis tanah di
Indonesia
 Menampilkan gambar jenis-jens tanah
 Menjelaskan tentang tanah dan jenis-jenisnya
 Meminta siswa membuat laporan/rangkuman tentang materi hari ini dengan kelompoknya .
 Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individu maupun kelompok

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap setiap hasil kerja kelompok,
 Meluruskan setiap permasalahan yang belum jelas dan yang belum dimengerti
 Memfasilitasi peserta didik agar dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih jauh
sehingga siswa mampu untuk bereksplorasi lebih jauh;
 Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan tentang
materi pelajaran hari ini.
 Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan diskusi/kerja kelompok yang sudah
dilaksanakan
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran hari ini
 Menyampaikan materi pertemuan berikutnya tentang “Pertumbuhan penduduk”

E. Sumber Belajar
- Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Kelas VIII, Penerbit Yudistira .Hal. 11-13
- Buku Pembelajaran IPS Geografi untuk SMP kelas VIII, Penerbit Erlangga 2007 Hal 11-15
- BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Sanusi Fattah, dkk., Pusat
Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008. Hal. 7-11

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Bentuk
Teknik Instrumen
Instrumen

 Mendeskripsikan Tes Tulis Uraian 1. Sebutkan 5 j3nis tanah


persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di
dan pemanfaatannya di Indonesia
Indonesia. Penugasan Tugas  Buatlah daftar jenis
rumah tanah di Indonesia dan
pemanfaatannya.

Jawaban :
1. Jenis tanah di Indonesia yaitu :
Tanah Humus, Tanah Kapur, Tanah Gambut,Tanah Vulkanik, Tanah Pasir, Tanah
Podzolik, Tanah Aluvial, Tanah Laterit, Tanah Liat,
Tanah Regosol,Tanah Litosol,Tanah Latosol, Tanah Grumusol,Tanah Podsol, Tanah
Andosol, Tanah Mediteran Merah Kuning dan Hidromorf Kelabu. ( 5 )

Pemanfaatan tanah: dapat dilakukan secara langsung, antara lain untuk membuat genteng,
batu bata dan campuran pembuatan semen, kemudian pemanfataan tanah secara tidak
langsung antara lain mengolah tanah untuk ditanami tanaman, untuk pondasi bangunan dan
sarana transportasi seperti jalan.
1. Lembar Penilaian Tugas :
Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Ketepatan Kerapihan
Nilai
waktu Tugas Pekerjaan
           
           
           
           

*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 10
- Aspek Ketepata tugas : 75
- Aspek Kerapihan Pekerjaan : 15

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Agustus 2017


Kepala SMPN 18 Palu Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
MATERI (BAHAN AJAR)

Persebaran jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia


1. Tanah Humus
Tanah Humus berada di lapisan atas, berwarna gelap, dan bersifat gembur.Tanah
humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan. Tanah humus banyak
ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia.
2. Tanah Kapur

Tanah kapur terbuat dari pelapukan batuan kapur. Tanah kapur sangat mudah
dilalui air dan sedikit mengandung humus. Tanah jenis ini cocok untuk
pertumbuhan jati.

3. Tanah Gambut

Tanah gambut terbentuk di daerah rawa. Tanah ini bersifat asam, berwarna gelap,
dan bertekstur lunak dan basah. Tanah gambut kurang subur sehingga tak cocok
untuk pertanian.

4. Tanah Vulkanik
Tanah Vulkanik banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari
material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah ini
bersifat sangat subur dan sangat cocok untuk bercocok tanam.

5. Tanah Pasir

Tanah Pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat porous. Tanah ini terbentuk dari
pelapukan batuan. Tanah pasir kurang baik bagi pertanian, karena mengandung
sedikit humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan.

6. Tanah Podzolik
Tanah Podzolik mudah ditemukan di pegunungan bercurah tinggi dan beriklim
sedang.Tanah jenis ini terbetuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak
kuarsa sehingga warna tanah ini kecoklatan. Tanah ini kurang subur karena mineral
terbawa oeh air hujan.

7. Tanah Aluvial
Tanah Aluvial disebut juga tanah endapan karena terbentukdari endapan lumpur
yang terbawa air hujan ke dataran rendah. Tanah ini bersifat subur karena terbentuk
dari kikisan tanah humus.
8. Tanah Laterit
Tanah Laterit berada di lapisan bawah. Tanah ini berwarna kemera-merahan dan
tidak subur.

9. Tanah Liat 

Tanah liat tau lempung terdiri atas butiran-butiran liat yang halus sehingga bersifat
liat. Tanah ini sukar dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehingga dimanfaatkan
untuk membuatgerabah.

26. Tanah Regosol.


Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar.
Penyebaran terutama pada daerah lereng gunung api. Tanah ini banyak terdapat di
daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

27. Tanah Litosol.


Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak
begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami
proses pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng
gunung dan pegunungan di seluruh Indonesia.

28. Tanah Latosol.


Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun,
dan ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan
gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.

29. Tanah Grumusol.


Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim
subhumid atau subarid, dan curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.

30. Tanah Podsol.


Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir. Penyebaran di daerah beriklim
basah, topografi pegunungan, misalnya di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra
Utara, dan Papua Barat. Kesuburan tanah rendah

31. Tanah Andosol.


Tanah jenis ini berasal dari bahan induk abu vulkan. Penyebaran di daerah
beriklim sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm/ tahun tanpa bulan kering.
Umumnya dijumpai di daerah lereng atas kerucut vulkan pada ketinggian di atas
800 meter. Warna tanah jenis ini umumnya cokelat, abu-abu hingga hitam.

32. Tanah Mediteran Merah Kuning.


Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras (limestone). Penyebaran di daerah
beriklim subhumid, topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah
400 m. Warna tanah cokelat hingga merah. Khusus tanah mediteran merah kuning
di daerah topografi karst disebut ”Terra Rossa”.
33. Hidromorf Kelabu.
Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu
topografi yang berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air,
dan warna kelabu hingga kekuningan.

Pemanfaatan tanah dapat dilakukan secara langsung, antara lain untuk membuat
genteng, batu bata dan campuran pembuatan semen, kemudian pemanfataan tanah
secara tidak langsung antara lain mengolah tanah untuk ditanami tanaman, untuk
pondasi bangunan dan sarana transportasi seperti jalan.

LATIHAN SOAL :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2-UTAMA )

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan
upaya penanggulangannya
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Mendeskripsikan penduduk , pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk Indonesia
 Mendeskripsikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia dan dunia
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk (kelahiran dan
kematian), dengan tekun dan penuh ketelitian

Pertemuan 2
 Menghitung pertumbuhan penduduk dengan teliti dan tekun
 Menghitung kepadatan penduduk dengan teliti dan tekun
 Menghitung angka kelahiran dan angka kematian dengaan teliti dan tekun
 Mendesripsikan arti dan ukuran angka kelahiran dan angka kematian, dengan penuh
tanggungjawab
 Mengdentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat kelahiran dan kematian, dengan
pemikiran yang logis dan kritis

Pertemuan 3
 Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya.
 Menghitung angka beban ketergantungan penduduk Indonesia
 Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantungan,
serta mengartikan angka tersebut.

Pertemuan 4
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Mengartikan angka Usia Harapan Hidup.
• Mengidentifikasi jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya.
• Menganalisis dampak positif dan negatif migrasi serta usaha penanggulangannya

Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan (unsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya)


• Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan
• Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.
• Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.
• Mendeskripsikan tujuan dan sasaran pembangunan nasional
• Menafsirkan hakekat pembangunan yang berwawasan lingkungan
• Mengidentifikasikan ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan

1. Menjelaskan permasalahan penduduk Indonesia ( kualitas dan kuantitas).


2. Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2-A )

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan
upaya penanggulangannya
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Mendeskripsikan penduduk , pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk Indonesia
 Mendeskripsikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia dan dunia
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk (kelahiran dan
kematian), dengan tekun dan penuh ketelitian

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
B. Materi Ajar
Kondisi penduduk Indonesia
 Kondisi penduduk Indonesia:
- Pengertian Penduduk,
- Pertumbuhan penduduk Indonesia
 Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dan dunia

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi c. Tanya jawab
b. Inquiri

E. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan (10 menit):
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Motivasi dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
*Ada berapa jumlah orang di rumah kalian?
*Apa yang menyebabkan orang di rumahmu berkurang atau bertambah?
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
 Pengertian pertumbuhan penduduk
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan tujan pembelajaran pada hari ini,
 Menyampaikan KKM pada K.D.2

Kegiatan Inti (60 menit)


 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru.
 Siswa dikelompokkan dalam jumlah 3-4 orang untuk melaksanakan diskusi dan secara
bersama-sama mengidentifikasi faktor-faktor pertumbuhan penduduk, menghitung angka
kelahiran dan kematian, serta faktor-faktor penunjang kelahiran dan kematian
 melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan
dipelajari dan belajar dari aneka sumber;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:i
 Meminta peserta didik membaca dan menulis tentang materi hari ini tentang penduduk,
pertumbuhan dan kepadatan penduduk melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
 Memfasilitasi peserta didik melalui pengamatan data tentang penduduk Indonesia
 Memberi kesempatan untuk berpikir dan menganalisis, pulaumana dari data tersebut
yangmemliki kepadatan penduduk yang paling tinggi dan paling rendah.
 mengamati perkembangan jumlah penduduk Indonesia dan dunia
 Diskusi tentang :
*perrtumbuhan , kepadatan penduduk serta persebaran penduduk Indonesia .
* faktor-faktor yang mempenaruhi pertumbuhan penduduk
* mengamati peta dan tabel kepadatan penduduk Indonesia.
* Menghitung kepadatan penduduk Indonesia.
 Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
di depan kelas baik dalam bentuk laporan maupun pemajangan hasil diskusi
 Memfasilitasi peserta didik dalam menanggapi hasil kerja kelompok lain.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


Dalam kegiatan penutup, guru:
 Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
tentang materi pelajaran yang telah dilakukan pada hari ini;
 Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan pada
hari ini
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-masing

E. Sumber Belajar
- Gambar-gambar yang relevan.
_ - Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu , hal 17-20
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Kelas VIII, Penerbit Yudistira .Hal. 15-18
- BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Sanusi Fattah, dkk., Pusat
Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008. Hal. 7-11

F. Penilaian Hasil Belajar.

Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mengidentifikasi Tes tulis Tes Uraian  Sebutkah faktor yang mempengaruhi
faktor-faktor yang pertumbuhan penduduk alami!
mempengaruhi
pertumbuhan
penduduk serta
upaya mengatasi
pertumbuhan
penduduk yang
tinggi.
1. Lembar Pengamatan Diskusi
Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan Jawaban Nilai
             
             
             
             
*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Agustus 2017


Kepala SMPN 18 Palu Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2-B )

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan
upaya penanggulangannya
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Menghitung pertumbuhan penduduk
 Menghitung angka kelahiran dan angka kematian dengaan teliti dan tekun
 Mendesripsikan arti dan ukuran angka kelahiran dan angka kematian, dengan penuh
tanggungjawab
 Mengdentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat kelahiran dan kematian, dengan
pemikiran yang logis dan kritis

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
 Angka Pertumbuhan Penduduk
 Angka Kelahiran dan angka kematian
 faktor-faktor pendorong dan penghambat kelahiran dan kematian

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi c. Tanya jawab
b. Ketja kelompok

E. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Menanyakan garis besar materi tentang kondisi penduduk Indonesia, yang merupakan tugas
membaca yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Salah satu siswa diminta menyampaikan garis besar hasil bacaan/tugasnya.

Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membimbing peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari pada hari ini dan belajar dari aneka sumber yang ada
disekolah ( buku paket IPS Terpadu hal 21-23)
 Menggunakan pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
 Membimbing jalannya diskusi tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
 Diskusi tentang faktor penunjang dan penghambat kelahiran dan kematian.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
 Memberikan tugas (PR) kepada siswa 3 nomor untuk menghitung CBR, CDR, dan
IMR

E. Sumber Belajar
_ Buku IPS Terpadu kelas 8 penerbit Yudistira, hal 20-24
_ Buku IPS Geografi tim Abdi Guru kelas 8 penerbit Erlangga, al 36-46h
_ Data komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
_ Buku IPS Geografi penerbit aneka ilmu
_ BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Sanusi Fattah, dkk.,

F. Penilaian Hasil Belajar


1. Apa yang dimaksud dengan tingkat fertilitas kasar ?
2. Pada tahun 2008 penduduk Negara Y sebanyak
150.600.000 juta jiwa, angka kelahiran kasarnya 20 jiwa, angka kematiannya 10 jiwa.
Diketahui jumlah imigrasi sebanyak 6 jiwa dan jumlah emigrasi 5 jiwa. Hitunglah
jumlah pertumbuhan penduduk alami, migrasi dan penduduk total Negara Y pada
tahun 2008 !
3. Sebutkan 4 faktor penunjang kelahiran!
Jawaban
1. tingkat fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. ( 2 )
2. perhitungannya adalah :
a. Pertumbuhan penduduk alami : c. Pertumbuhan penduduk Total
Pa = L – M P = (L – M) + (I – E)
= 20 – 10 = (20 – 10) + (6 – 5)
Pa = 10 jiwa ( 12 ) = 10 + 1
P = 11 jiwa
b. Pertumbuhan penduduk Migrasi
Pm = I - E
=6–5
Pm = 1 jiwa

3. 4 faktor penunjang kelahiran yaitu :


a. kawin usia muda,
b. rendahnya tingkat kesehatan
c. banyaknya bayi meninggal
d. anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki .( 4 )
-
Mengetahui, Palu, Agustus 2017
Kepala SMPN 18 Palu Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP2-C)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan
upaya penanggulangannya
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap propinsi dan pulau di Indonesia
 Menghitung kepadatan penduduk dengan teliti dan tekun
• Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya.
• Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantungan,
serta mengartikan angka tersebut.

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Tingkat Kepadatan Penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan
penduduk agraris.
1. Kepadatan Penduduk Aritmatika.
Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah
seluas 1 km². Rumus Kepadatan Penduduk Aritmatik adalah sebagai berikut:

2. Kepadatan Penduduk Agraris.


Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas
1 km², yang tanahnya dapat diolah untuk pertanian. Rumus Kepadatan Penduduk Agraris adalah
sebagai berikut:

 Kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya


1. Susunan Penduduk.
Menurut Umur dan Jenis Kelamin. Susunan penduduk menurut umur biasanya
dikelompokkan dengan jarak masing-masing 4 tahun. Piramida penduduk dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu :

a. Piramida Penduduk Muda (Expansive).


Piramida ini berbentuk limas yaitu menunjukkan

• Jumlah usia muda lebih banyak dari penduduk usia tua,


• Angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian.
Negara yang memiliki piramida seperti ini adalah negara berkembang seperti:
Indonesia, malaysia, Filipina, Thailand, RRC, Mesir, India, dan kenya

Ciri-ciri komposisi penduduk muda (ekspansif):


• Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
• Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
• Pertumbuhan penduduk relatif tinggi
Grafik Piramida Expansive

b. Piramida Penduduk Tetap (Stationer).


Piramida ini berbenruk granat , yaitu menunjukkan :
• Jumlah kelompok umur muda, dewasa dan tua sama besarnya,
• jumlah kelahiran dan kematian seimbang atau sama.
Negara yang memiliki piramida seperti ini adalah
negara-negara maju seperti: Prancis, Jerman, Jepang, Singapura, Amerika Serikat,
Belanda, Inggris dan swedia.

Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner


• Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif
seimbang.
• Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka
kematian relatif lebih rendah.
• Pertumbuhan penduduk kecil.
Grafik Piramida Stationer

c.Piramida Penduduk Tua (Constrictive)


Piramida ini berbentuk batu nisan yaitu menunjukkan:
• Penduduk usia muda mengalami penurunan, ini disebabkan tingkat kematian lebih
besar dari angka kelahiran
• Kelahiran dan jumlah penduduk dewasa lebih banyak dari penduduk usia muda.
Negara yang memiliki piramida seperti ini adalah : Jerman, Belgia, Swiss,

Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif:


• Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat
kecil.
• Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
• Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
• Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk
sebagian mencapai tingkat negatif.
• Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
Grafik Piramida Constrictive

2. Susunan Penduduk Menurut Tempat Tinggal.


Susunan penduduk menurut tempat tinggal dapat dijadikan bahan perencanaan bidang
pembangunan, antara lain dalam hal: Pengembangan kota, Pembangunan rumah di kota,
Penyediaan lapangan kerja, Penyediaan air minum, Lalu lintas, Kebersihan dan Fasilitas.
3. Susunan Penduduk Menurut Pendidikan.
Susunan penduduk menurut pendidikan adalah penggolongan penduduk berdasarkan
jenjang pendidikan yang diperoleh.

4. Susunan Penduduk Menurut Lapangan Kerja atau Usaha.


Susunan penduduk menurut pekerjaan/lapangan usaha menunjukkan jenis usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

Angka Beban Ketergantungan


• Pengertian Angka Ketergantungan
Adalah: angka yang menunjukkan besarnya beban yang harus ditanggung penduduk usia
produktif.
Rasio beban ketergantungan (Dependency Ratio) adalah :perbandingan anatara jumlah
penduduk yang belum produkstif (usia <14 tahun) dan tidak produktif (usia > 64 tahun)
denganjumlah penduduk produktif (usia 14- 64 tahun)
Rumus menghitung DR(Dependency Ratio):

Atau ditulis:
DR = Usia non produktif (0-14thn) + usia tua (> 65 thn) X 100
Usia produktif (15-65 tshun)

 Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban


ketergantungan serta mengartikan angka tersebut.
a. Angka Perbandingan Laki-Laki dan Perempuan (sex ratio)
Sex ratio (rasio jenis kelamin) adalah angka perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan.
Rasio jenis kelamin adalah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah laki-laki dari
setiap 100 orang perempuan yang terdapat di suatu wilayah pada waktu tertentu.
Rumusnya:

Contoh: Jumlah penduduk Indonesia tahun 2003 adalah 221.641.600 jiwa, terdiri dari laki-laki
yang berjumlah 112.925.200 jiwa, sedangkan perempuan berjumlah 113.716.400 jiwa.
Hitunglah rsio jenis kelaminnya!
Jawab:
Jumlah laki-laki = 112.925.200 jiwa
Jumlah perempuan = 113.716.400 jiwa

112.925.200
Rasio Jenis Kelamin (SR) = x 100 %
113.716.400
= 99
SR penduduk Indonesia tahun 2003 adalah 99, ini berarti setiap ada 100 perempuan di
Indonesia rata-rata terdapat laki-laki sebanyak 99 jiwa.

b. Angka Beban Ketergantungan.


Berdasarkan kelompok umur, penduduk Indonesia dibagi menjadi 2golongan sebagai
berikut:
a. Golongan Umur bekerja (umur produktif), yaitu golongan berusia 15 – 64 tahun
b. Golongan umur tak produktif, yaitu golongan berusia 0 – 14 tahun dan usia 65 tahun
keatas.

Rasio Ketergantungan adalah : Perbandingan jumlah golongan usia ketergantungan/non


produktif (usia muda +usia tua) dengan jumlah golongan usia produktif.

Rumus mencari rasio ketergantungan:

(Jumlah penduduk umur 10-11thn) + (penduduk>65 thn)


Rasio Ketergantungan = x 100
Jumlah penduduk usia produktif (15-64 thn)

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi c. Tanya jawab
b. Inquiri
E. Langkah-langkah Kegiatan

Pendahuluan (10 menit)


 Salam dan memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
• Bagaimana cara mengetahui daya tampung rumah kalian?
• Umur berapa saja sewajarnya orang bekerja untuk mencari nafkah?
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
 Pengertian kepadatan penduduk, piramida penduduk, sex ratio, beban ketergantungan,
serta angka usia harapan hidup
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (60 menit)


 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan cara bagaimana cara menghitung tingkat kepadatan penduduk, sex
ratio, beban ketergantungan, angka usia harapan hidup, dan membuat piramida
penduduk..
 Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang jenis piramida
penduduk, rasio ketergantungan dan rasio jenis kelamin dari buku bacaan;
 Memfasilitasi peserta didik melakukan perhitungan dari data yang ada..
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Membagi kelas menjadi 5 kelompok, dan memberikan tugas untuk mencari informasi
tentang:
Kelompok 1 : membahas tentang piramida penduduk muda, ciri-cirinya dan contoh
negara
Kelompok 2 : membahas tentang piramida penduduk tua, ciri-cirinya dan contoh
negara
Kelompok 3 : membahas tetang pramida penduduk tetap, ciri-cirinya dan contoh
negara
Kelompok 4: membahas tentang sex ratio, penggunaan rumus dan contoh
perhitungannya
Kelompok 5 : membahas tentang dependency ratio, penggunaan rumus dan contoh
perhitungannya
 Memandu tiap kelompok untuk melakukan diskusi kecil pada kelompoknyamencari
informasi dari beberapa buku yang ada;
 Memfasilitasi kelompok yang terbentuk untuk melakukan presentasi hasil kerja
kelompoknya
 Memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk mempertanggung jawabkan hasil
kerja kelompoknya dengan percaya diri tanpa rasa takut;

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
 Memberi motivasi pada siswa yang masih kurang atau yang belum berpartisipasi dalam
peembelajaran.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


Dalam kegiatan penutup, guru:
 Bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan dari hasil pembelaran hari
ini
 Melakukan penilaian terhadap kegiatan hari ini
 Memberikan tugas kepada siswa untuk melanjutkan membuat grafik piramida
penduduk berdasarkan data komposisi penduduk pada buku IPS kls 8 terpadu halaman
25

E. Sumber Belajar
_ Buku IPS Terpadu kelas 8 penerbit Yudistira
_ Buku IPS Geografi tim Abdi Guru kelas 8 penerbit Erlangga
_ Data komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
_ Gambar-gambar yang relevan.
_ Buku IPS Geografi penerbit aneka ilmu
_ BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Sanusi Fattah, dkk., Pusat
Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008. Hal. 49-53

F. Penilaian Hasil Belajar.

Tes Uraian !
1. Jelaskan 2 jenis kepadatan penduduk !
2. Sebutkan 3 macam bentuk piramida penduduk !
3. Apa yang dimaksud angka usia harapan hidup ?
4. Diketahui jumlah penduduk Indonesia tahun 2005 sebesar 205.843.300 jiwa, jumlah
penduduk laki-laki 103.179.900 dan jumlah penduduk perempuan 102.663.400. hitunglah Sex
Rationya !
5. Diketahui :
- Penduduk belum produktif umur 0 – 4 tahun = 20.021.400 jiwa
- Penduduk Produktif umur 20 – 24 tahun = 20.092.200 jiwa
- Penduduk tidak produktif umur 65 -69 tahun = 3.822.800 jiwa
Hitunglah Rasio Beban Ketergantungan !

Kunci Jawaban
1. Yaitu kepadatan penduduk Aritmatika dan kepadatan penduduk agraris.( 2 )
2. 3 macam bentuk piramida penduduk yaitu piamida penduduk muda, stasioner (seimbang) dan
piramida penduduk tua. (3)
3. angka usia harapan hidup adalah angka rata-rata jumlah tahun tambahan yang dapat
diharapkan oleh seseorang pada umur tertentu untuk dapat hidup terus. ( 2 )
4. SR = M (Jumlah Penduduk Laki –laki)X100
F ( Jumlah Penduduk Perempuan
= 103.179.900 X 100
102.663.400
SR = 100,50 (4)
Artinya setiap 1000 orang penduduk perempuan di Indonesia terdapat 100,50 penduduk laki-
laki.

5. DR = ( Penduduk Belum Produktif ) + ( Penduduk tidak Produktif )


X 100
jumlah penduduk usia produktif

= 20.021.400 + 3.822.800 X 100


20.092.200
= 23,844,200 X 100
20.092.200
DR = 118.67 (4)
Artinya setiap 1000 penduduk produktif menanggung beban hidup sebanyak 118,67 orang yang
dan tidak produktif.
Skor Soal : Skor Penilaian :
1. 2 1. 6,67 6. 40,02 11. 73,37
2. 3 2. 13,34 7. 46,69 12. 80,04
3. 2 3. 20,01 8. 53,36 13. 86,71
4. 4 4. 26,68 9. 60,03 14. 93,38
5. 4 5. 33,35 10.66,7 15. 100
15

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Agustus 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S.E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 2-D)

Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Palu


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan
upaya penanggulangannya
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Mengartikan angka Usia Harapan Hidup.
 Mengidentifikasi jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya.
 Mendeskripsikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya.

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
B. Materi Ajar
Kondisi penduduk Indonesia
 Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia
 Jenis-jenis migrasi dan faktor-faktor Penyebabnya
 Masalah kependudukan, dampak, dan upaya untuk mengatasinya

JENIS-JENIS MIGRASI
Migrasi adalah: perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain dengan tujuan untuk
menetap.
Orang yang melakukan migrasi disebut ‘migran’.
Macam-macam Migrasi:
1. Migrasi internasional yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Yang
termasuk migrasi internasional adalah:
a) Imigrasi yaitu masuknya penduduk kesuatu negara dari negara lain.
Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen ke suatu negara lain yang di
lakukan imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu yang lumayan pendek
tidak dianggap sebagai imigran.
Contoh orang Amerika yang ingin menetap ke Indonesia secara permanen.
b) Emigrasi yaitu keluar penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan
emigrasi disebut emigran. Contoh orang Indonesia pergi ke Amerika dan menjadi tenaga
kerja Indonesia.
c) Remigrasi yaitu kembalinya para emigran ke negara asalnya (penduduk yang pulang ke
negara asal setelah lama menetap di luar negeri)

2. Migrasi nasional yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu
negara. Yang termasuk migrasi internal adalah:
a) Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu pulau (daerah) yang berpenduduk
padat ke pulau(daerah) yang berpenduduk jarang dalam suatu negara. Penduduk yang
melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Dampak Positif Transmigrasi
1) Memeratakan kepadatan penduduk.
2) Meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
3) Merangsang pembangunan di daerah baru.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran antarsuku bangsa.
Dampak Negatif Transmigrasi
1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan permukiman.
2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi.
3) Pada beberapa kasus, pelaksanaan transmigrasi terkadang menimbulkan kecemburuan
sosial antara penduduk asli dengan para pendatang.

b) Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk menetap
dikota. . Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban

Ruralisasi= reurbanisasi yaitu kembalinya pelaku urbanisasi menujuke tempat


asal
c) Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau
tidak menetap.
Contoh penduduk berasal dari desa yang pergi ke Jakarta.

Faktor pendorong dan penarik terjadinya Urbanisasi.


Faktor penarik
 Banyaknya lapangan pekerjaan di kota
 Sarana dan prasarana lebih lengkap 
 Kehidupan di kota lebih modern
 Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi di kota lebih baik dan berkualitas.

Faktor pendorong
 Memiliki impian yang sangat kuat yaitu menjadi orang kaya
 Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan yang bisa didapatkan di desa
 Lahan pertanian semakin kecil/sempit
 Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
 Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di desa
 Diusir dari desa asal tempat tinggal

 Dampak Positif Urbanisasi


1) Mengurangi angka pengangguran di daerah pedesaan.
2) Masyarakat desa yang bekerja di kota dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
3) Para pelaku urbanisasi dapat menularkan pengalaman kerjanya di desa, misalnya dengan
membuka usaha sendiri di desanya.

Dampak Negatif Urbanisasi


1) Desa kehilangan tenaga kerja, khususnya generasi muda sebagai tenaga penggerak
pembangunan.
2) Peluang kerja di kota menjadi semakin sempit karena sebagian telah diisi oleh tenaga
kerja dari luar daerah.
3) Merebaknya kawasan-kawasan kumuh di kota.
4) Meningkatkan kesenjangan sosial masyarakat kota.
5) Merebaknya sektor-sektor informal, seperti PKL, yang dapat mengurangi keindahan kota.
6) Peningkatan jumlah penduduk di kota menuntut penyediaan, sarana dan prasarana sosial
7) Meningkatkan angka kriminalitas di kota karena dampak pengangguran.
d) Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal diluar kota (pinggir kota) tetapi bekerja di kota.
e) Week End yaitu penduduk yang ada dikota pergi keluar kota untuk berlibur.
f) Turisme, yaitu orang-orang yang berpergian keluar negri untuk mengunjungi tempat-
tempat pariwisata (domestik dan mancanegara)
g) Sirkulasi adalah perpindahan penduduk yang tidak menetap, namun ada juga yang
menetap atau tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan.

DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA


Adanya ledakan penduduk. Adapun faktor yang mempengaruhi ledakan penduduk yaitu :
1. Angka kelahiran yang tinggi
2. Angka kematian yang rendah
3. Membaiknya kondisi kesehatan masyarakat
4. Adanya perbaikan gizi masyarakat

Upaya untuk menanggulanginya:


1. Memperluas lapangan kerja
2. Melaksanakan program KB
3. Meningkatkan keahlian dan ketrampilan masyarakat
4. Pembangunan sarana dan prasarana hidup.

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi c. Tanya jawab
b. Inquiri

E. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 4
Pendahuluan
- Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
- Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
- Sudah seimbangkah sumber daya alam dan sumber daya manusia dinegara kita?
- Apa makna penduduk?
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data
kependudukan yang dimiliki suatu daerah atau negar yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 Diskusi tentang dampak dan upaya penanggulang an ledakan penduduk.
 Mengamati dan tanya jawab tentang tabel kependudukan.
 Membuat grafik dan peta kependudukan.
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
 Memberikan tugas rumah untuk CDR dan ASDR

E. Sumber Belajar
_ Peta Indonesia
_ Atlas
_ Peta persebaran penduduk di Indonesia.
_ Gambar-gambar yang relevan.
_ Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu

F. Penilaian Hasil Belajar.


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Membandingkan Te s tertulis  Jelaskan dampak negatif urbanisasi bagi
tingkat kepadatan Proyek daerah tujuan!
penduduk tiap-tiap  Pertumbuhan penduduk yang disebabkan
propinsi dan pulau diTes tulis oleh selisih angka kelahiran dan kematian
Indonesia Tes Uraian disebut.....
 Mendeskripsikan a. pertambahan penduduk
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
kondisi penduduk Tes tulis b. pertumbuhan penduduk
Indonesia Pilihan c. pertambahan penduduk umum
berdasarkan ganda d. pertumbuhan penduduk khusus
piramida  Transmigrasi yang disebabkan tekanan
penduduknya. penduduk didaerah asal disebut
 Mengidentifikasi transmigrasi....
jenis-jenis mobilitas a. swakarya
penduduk, faktor b. umum
penyebab, dampak c. sektoral
positif dan negatif
d. lokal
serta upaya
 Rasio ketergantungan penduduk suatu negara
penanggulangannya.
dapat dihitung dari komposisi penduduk
 Mendeskripsikan
menurut.....
kualitas penduduk
a. mat a pencaharian
dan upaya mengatasi
kualitas penduduk b. umur
yang rendah di c. agama
Indonesia. d. tempat tinggal
 Adanya daerah pemukiman kumuh
merupakan dampak.....
a. emigrasi
b. urbanisasi
c. transmigrasi
d. migrasi
 Indikator kualitas penduduk yang paling
berpengaruh adalah....
a. dependensi rasio
b. angka harapan hidup
c. komposisi penduduk
d. kelahiran
 Provinsi di Indonesia yang mempunyai
kepadatan tertinggi adalah....
a. Jawa barat
b. Jawa tengah
c. Jawa timur
d. DKI -
 Tingkat pendapatan suatu negara merupakan
faktor penting untuk melihat kualitas
penduduk dari aspek.....
a. sosial
b. politik
c. budaya
d. ekonomi
 Berikut ini yang tidak termasuk indikator
kualitas penduduk yang bersifat fisik
adalah....
a. pendidikan
b. kesehatan
c. ekonomi
d. kerjasama
 Dibawah ini adalah faktor geografis yang
mempengaruhi bentuk sarana dan prasaran
perhubungan, kecuali.....
a. iklim
b. morfologi
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
c. geologi
d. kebudayaan
 indikator kualitas penduduk dalam bidang
pendidikan adalah.....
a. besarnya buta huruf
b. banyaknya sekolah kejuruan
c. banyaknya jumlah pengangguran
d. jumlah penduduk yang masih sekolah

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan jawaban Nilai
             
             
             
             
*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Agustus 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd Wiwiek Susilowati, S.E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-2-E)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan
upaya penanggulangannya
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Mengidentifikasi jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya.
• Menganalisis dampak positif dan negatif migrasi serta usaha penanggulangannya

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Kondisi penduduk Indonesia
 Kuantitas penduduk Indonesia
 kualitas penduduk Indonesia
 Dinamika penduduk Indoneisa
 Masalah kependudukan di Indonesia
 Upaya mengatasi masalah kependudukan di Indonesia

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi c. Tanya jawab
b. Inquiri

E. Langkah-langkah Kegiatan

Materi : Dinamika penduduk Indonesia


 Masalah kependudukan di Indonesia Upaya mengatasi masalah kependudukan di Indonesia

Pendahuluan
- Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
- Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
- Sudah seimbangkah sumber daya alam dan sumber daya manusia dinegara kita?
- Apa makna penduduk?
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data
kependudukan yang dimiliki suatu daerah atau negar yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 Tanya jawab tentang jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya.
 Diskusi tentang dampak dan usaha penanggulangan migrasi.
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
 Memberikan tugas rumah untuk CDR dan ASDR

E. Sumber Belajar
_ Peta Indonesia
_ Atlas
_ Peta persebaran penduduk di Indonesia.
_ Gambar-gambar yang relevan.
_ Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu

F. Penilaian Hasil Belajar.


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mendeskripsikan  Pertumbuhan penduduk yang disebabkan
kualitas penduduk Proyek oleh selisih angka kelahiran dan kematian
dan upaya mengatasi Tes tulis disebut.....
kualitas penduduk e. pertambahan penduduk
yang rendah di Tes Uraian f. pertumbuhan penduduk
Indonesia. Tes tulis g. pertambahan penduduk umum
h. pertumbuhan penduduk khusus
Pilihan  Transmigrasi yang disebabkan tekanan
ganda penduduk didaerah asal disebut
transmigrasi....
e. swakarya
f. umum
g. sektoral
h. lokal
 Rasio ketergantungan penduduk suatu negara
dapat dihitung dari komposisi penduduk
menurut.....
e. mat a pencaharian
f. umur
g. agama
h. tempat tinggal
 Adanya daerah pemukiman kumuh
merupakan dampak.....
e. emigrasi
f. urbanisasi
g. transmigrasi
h. migrasi
 Indikator kualitas penduduk yang paling
berpengaruh adalah....
e. dependensi rasio
f. angka harapan hidup
g. komposisi penduduk
h. kelahiran
 Provinsi di Indonesia yang mempunyai
kepadatan tertinggi adalah....
e. Jawa barat
f. Jawa tengah
g. Jawa timur
h. DKI -
 Tingkat pendapatan suatu negara merupakan
faktor penting untuk melihat kualitas
penduduk dari aspek.....
e. sosial
f. politik
g. budaya
h. ekonomi
 Berikut ini yang tidak termasuk indikator
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
kualitas penduduk yang bersifat fisik
adalah....
e. pendidikan
f. kesehatan
g. ekonomi
h. kerjasama
 Dibawah ini adalah faktor geografis yang
mempengaruhi bentuk sarana dan prasaran
perhubungan, kecuali.....
e. iklim
f. morfologi
g. geologi
h. kebudayaan
 indikator kualitas penduduk dalam bidang
pendidikan adalah.....
e. besarnya buta huruf
f. banyaknya sekolah kejuruan
g. banyaknya jumlah pengangguran
h. jumlah penduduk yang masih sekolah

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan jawaban Nilai
             
             
             
             
*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-3 UTAMA)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Alokasi Waktu : 8 X 40 menit (4x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Mendefinisikan pengertian lingkungan hidup dan pelestariannya (Ketelitian)
 Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan (unsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya)
(Ketelitian)
 Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan(tanggung jawab)
 Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.
(tanggung jawab)
 Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.(tanggung jawab)
 Mendeskripsikan tujuan dan sasaran pembangunan nasional(disiplin)
 Menafsirkan hakekat pembangunan yang berwawasan lingkungan(disiplin)
 Mengidentifikasikan ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan(tanggung jawab)

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Teku n ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP- 3 A)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Alokasi Waktu : 8 X 40 menit (4x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Mendefinisikan pengertian lingkungan hidup dan pelestariannya (Ketelitian)
 Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan (unsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya)
(Ketelitian)
 Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan(tanggung jawab)

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Teku n ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
- Lingkungan hidup dan pelestariannya
- Unsur-unsur lingkungan hidup

Lingkungan hidup dan pelestariannya


1. Pengertian Lingkungan Hidup
Materi lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia itu sendiri dengan
lingkungan alam tempat hidupnya. Dengan demikian kita perlu memahami pengertian
lingkungan alam dan lingkungan hidup.
Lingkungan (natural environment) adalah suatu daerah atau kawasan dengan keadaan
sekitarnya yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku biofisik.
Lingkungan hidup adalah kesatuan rung dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnnya.
2. Pelestarian Lingkungan hidup
Pelestarian lingkungan hidup adalah : rangkaian upaya unuk memelihara kelangsungan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya (daya
dukung) dan melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan (daya tampung).

 Unsur-unsur lingkungan :
Lingkungan dapat dibedakan menjadi:
1. Lingkungan mati (abiotik) adalah lingkungan yang ada disekitar kita tidak hidup atau
berupa benda mati seperti: tnah, air, gunung, relief, muka bumi,iklim, suhu udara, angin,
kelembaban udara, sinar matahari, dan hujan.
2. Lingkungan hidup (biotik) adalah lingkungan yang ada disekitar yang berupa makhluk
hidup seperti :hewan, tumbuhan, manusia dan jasad renik.
3. Lingkungan budaya adalah lingkungan yang dipengaruhi oleh hasil ciptaan manusi yang
bersifat abstrak dan konkret.
Contoh hasil budaya yang bersifat konkret : adalah kebendaan seperti gedung, mobil,
meja dan lain-lain.
Contoh hasl budya yang bersifat abstrak : kesenian, bahasa, iptek, religi, dan norma
4. Lingkungan sosial adalah: lingkungan manusia atau antar kelompok mulai dari pr opinsi,
negara, keluarga, tetangga, kempung, desa, kota, propinsi, negara, dan dunia yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi individu termasuk didalamnya segala normaa,
aturan, adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat tetentu.

Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan


1. Arti Penting Kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan manusia
a. Lahan kritis, contohnya karena pencemaran limbah industri, karena sistem ladang berpindah,
karena pengambilan bahan tambang yang berlebihan.
b. Kerusakan hutan
c. Pencemaran (polusi) lingkungan :
- pencemaran air, seperti : akibat pemakaian detergen, debu-debu raioaktif, buann industri
dan sampah rumah tangga.
- pencemaran tanah, seperti suara gemuruh dari suara mesin-mesin berat karenba adanya
kegiatan industri
- pencemaran udara, seperti : pencemaran akibat asap industri, pesawat terbang, kendaraan
bermotor, bau busuk dari sampah, pembakaran sampah, kebakaran hutan.
- pencemaran suara, seperti: suara bising mesin kendaraan bermotor dan suara gemuruh
mesin-mesin industri

2. Kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam


a. Letusan gunung berapi, bentuk kerusakannya :
- Kurang sumber air bersih karena telah tercemar debu dan lumpur
- Menimbulkan kebajaran hutan atau tumbuhan disekitarnya
- Menimbulkan banyak korban manusia, hewan dan tumbuhan
- Menimbulkan polusi udara dan dapat mengganggu jarak pandang penerbangan
- Mengakibatkan kerusakan lahan pertanian dan area pemukiman akibat banjir lahar panas
dan lahar dingin.

b. Gempa bumi, bentuk kerusakannya:


- Runtuhnya rumah-rumah dan gedung-gedung, jembatan, dan terputusnya jalan raya
- Rusaknya sarana dan prasarana kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat
- Munculnya gelombang besar (tsunami) yang membahayakan pelayaran
- Rusak dan hancurnya areal pertanian, perkebunan dan perikanan
- Timbulnya kebocoran atau jebolnya tangggul yang dapat mengakibatkan banjir
- Muncul bencana kebakaran setelah gempa

c. Angin topan
adalah angin yang berhembus dengan kecepatan tinggi (lebih dari 100km/jam). Angin
topan yang disertai hujan disebut badai bentuk kerusakannnyta:
- Robohnya pohon-pohon, tiang listrik dan pemukiman penduduk
- Rusaknya tanaman pertanian, perkebunan
- Tidak stabilnya cuaca atau kondisi angin yang dapat membahayakan penerbangan
- Timbulnya gelombang laut besar yang dapat membahayakan pelayaran dan kehidupan
sekitar pantai
- Munculnya gangguan sistem komunikasi, jaringan listrik, serta gelombang radio dan
televisi.
-

d. Banjir, bentuk kerusakannya:


- Rusaknya areal pemukiman penduduk
- Sulitnya mendapatkan air bersih
- Rusaknya sarana dan prasarana penduduk
- Rusaknya areal pertanian dan perkebunan serta peternakan
- Rusaknya jaringan transportasi, instalasi air minum dan jaringan komunikasi

e. Tanah longsor, bentuk kerusakan:


- Terputusnya jalan raya, sungai dan jembatan
- dangkalnya danau dan jebolnya tanggih
- Rusaknya pemukiman penduduk
- Terputusnya jaringan listrik dan instalasi air minum

 Lingkngan Untuk Kehidupan


Lingkungan hidup dengan segala potensinya memiliki arti penting bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnnya. Selain itu, lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebagai wahana
berikut:
1. Penghasil bahan pangan bagi makhluk hidup.
2. Sumber barang tambang dan sumber mineral
3. Penghasil bahan bakuatau bahan mentah untuk industri
4. Kegiatan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan pertahanan-keamanan.
5. Areal pemukiman atau tempat tinggal dan untuk berinteraksi antar manusia
6. Sumber tenaga untuk prasarana transportasi air,uadara, dan transportasi darat
7. Taman nasional untuk pelestarian flora dan fauna langka yang terancam punah
8. Media ekosistem bagi kelangsungan makhluk hidup yang saling mempengaruhi dengan
lingkungan

 Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup


a. Usaha pelestarian tanah dan hutan,
Contoh pelestarian tanah: penggunaan pupuk, pembuatan terasering, tata guna lahan.
Contoh pelestarian hutan : Tebang Pilih Tanaman Indonesia (TPTI), reboisasi, penghijauan.
b. Usaha Pelestraian sumber DayaAir
c. Usaha Pelestarian Summber Daya Udara
d. Usaha pelestarian Keanekaragaman Hayati

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Observasi / Pengamatan
c. Inquiri

G. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1
Pendahuluan :
Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :- Bagaimana keadaan lingkungan disekitar kalian?

Kegiatan Inti (60 menit) :


 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan
 Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dari aneka sumber;;
 Melibatkan peserta didik kegiatan secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi.
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang :
Ø  lingkungan hidup
Ø  Kerusakan lingkungan hidup
 Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi, dan semua kelompok dipersilahkan
untuk
 mengatur tempat duduk, pembagian tugas menulis hasil diskusi dan berdiskusi.
 Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
 Melakukan penilaian dari hasil pengamatan pelaksanaan diskusi dan presentasi
.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya tentang bentuk kerusakan
lingkungan, usaha pelestariannya
 Meminta siswa untuk mencari informasi tentang materi tersebut.

E. Sumber Belajar
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Kelas VIII, Umasih dkk, Ganeca, Jakarta, 2007.
Hal. 28 - 29
- Buku Pembelajaran IPS Terpadu 2, Sardiman dkk, Platinum, Solo, 2009. Hal. 43-46
- BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Sanusi Fattah, dkk., Pusat
Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008. Hal. 64 - 66
- Lingkungan sekolah
- LKS IPS Terpadu kelas VIII, Drs. Trenggono, dkk, CV. Gema Nusa. Hal.24 - 26

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mengidentifikasi unsur-unsur Tes lisan Daftar  Sebutkan 3 unsur lingkungan
lingkungan (unsur abiotik, pertanyaan hidup.
unsur biotik, sosial budaya)
 Menafsirkan arti penting Tes tulis Tes Uraian  Jelaskan manfaat hutan bagi
lingkungan bagi kehidupan. kehidupan!
 Mengidentifikasi bentuk- Tes unjuk Produk  Buatlah kliping berupa gambar
bentuk kerusakan lingkungan kerja atau baerita dari media cetak
hidup dan faktor penyebabnya. masing-masing 5 buah tentang
keruskan lingkungan alam yang
disebabkan oleh: alam dan
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
manusia.
 Memberi contoh usaha Tes tulis Tes Uraian  Berilah contoh usaha untuk
pelestarian lingkungan hidup. melestarikan daerah aliran
. . sungai!

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan jawaban Nilai
           
           
           
           

*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Agustus 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd WiwiekSusilowati, S E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP- 3 B)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (1x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya.
(tanggung jawab)
 Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup.(tanggung jawab)
 Mendeskripsikan tujuan dan sasaran pembangunan nasional(disiplin)

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Teku n ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
- Kerusakan lingkungan hidup
- Usaha-usaha pelestaria lingkungan hidup
-
Pendahuluan
- Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
- Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
- Kegiatan apa saja yang dapat kalian lakukan dalam rangka melestarikan lingkungan
hidup?
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Menceritakan hasil pembangunan yang ada dilingkungan siswa masing-masing

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 menjelaskan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan usaha pelestariannya.
 melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi yang akan
dipelajari dan belajar dari aneka sumber;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi.
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang :
Ø  lingkungan hidup
Ø  Kerusakan lingkungan hidup
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik
yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Meyampaikan materi pertemuan berikutnya tentang hakekat pemnangunan dan ciri
pembangunan yang berwawasan lingkungan
E. Sumber Belajar
_ Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mengidentifikasi unsur-unsur Tes lisan Daftar  Sebutkan 3 unsur lingkungan
lingkungan (unsur abiotik, pertanyaan hidup.
unsur biotik, sosial budaya) Tes tulis Tes Uraian  Jelaskan manfaat hutan bagi
 Menafsirkan arti penting kehidupan!
lingkungan bagi kehidupan. Tes unjuk Produk  Buatlah kliping berupa gambar
 Mengidentifikasi bentuk- kerja atau baerita dari media cetak
bentuk kerusakan lingkungan masing-masing 5 buah tentang
hidup dan faktor penyebabnya. keruskan lingkungan alam yang
 Memberi contoh usaha disebabkan oleh: alam dan
pelestarian lingkungan hidup. manusia.
Tes tulis Tes Uraian
 Menafsirkan hakekat  Berilah contoh usaha untuk
pembangunan berkelanjutan. melestarikan daerah aliran
 Mengidentifikasi ciri-ciri sungai!
Tes tulis Tes Uraian
pembangunan berkelanjutan.  Jelaskan yang dimaksud dengan
 Mengidentifikasi penerapan pembangunan berkelanjutan.
Tes tulis Uraiakan  Sebutkan 4 ciri pembangunan
pembangunan berkelanjutan.
berkelanjutan.
Observasi Panduan  Amatilah wilayah sekitar kamu
observasi. dan buatlah laporan tentang
penerapan pembangunan
berkelanjutan tersebut !

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan jawaban Nilai
             
             
             
             

*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Agustus 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd WiwiekSusilowati, S E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-3-C)

Nama Sekolah : SMP NEGERI 18 PALU


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1..3 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan
berkelanjutan
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (1x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
- Menafsirkan hakekat pembangunan yang berwawasan lingkungan(disiplin)
- Mengidentifikasikan ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan(tanggung jawab)

B. Materi Ajar
 Hakekat pembangunan yang berwawasan lingkunganadalah pembangunan yang sedang dan
masih terus akan dilanjutkan harus memerhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan, potensi
SDA dan kualitas SDM.

 Ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan:


1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
2. Menghargai keanekaragaman hayati.
3. Menggunakan pendekatan integratif.
4. Menggunakan perencanaan jangka panjang.

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Observasi / Pengamatan
c. Inquiri

D. Langkah-langkah Kegiatan

1. Pendahuluan (10 menit)


- Salam dan memeriksa kehadiran siswa, serta mengontrol kebersihan kelas
- Motivasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
- Mengapa kita harus terus membangun
- Dapatkah kita membangun di sembarang tempat yang kita inginkan
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Hakekat pembangunan nasional.
- Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan

2. Kegiatan Inti (60 menit)


 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Menjelaskan Hakekat pembangunan yang berwawasan lingkungandan Ciri-ciri
pembangunan yang berwawasan lingkungan:
- melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang unsur-unsur
lingkungan dan arti penting lingkungan bagi kehidupan yang akan dipelajari dan belajar
dari aneka sumber;
- melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi.
- memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut;
- Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang :
Ø  lingkungan hidup
Ø  Kerusakan lingkungan hidup

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
-  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


Dalam kegiatan penutup, guru:
- bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
- memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
- merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

E. Sumber Belajar
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Kelas VIII, Umasih dkk, Ganeca, Jakarta, 2007.
Hal. 35 - 35
- Buku Pembelajaran IPS Terpadu 2, Sardiman dkk, Platinum, Solo, 2009. Hal. 43-46
- BSE Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Sanusi Fattah, dkk., Pusat
Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008. Hal. 73 - 75
- Lingkungan sekolah
- LKS IPS Terpadu kelas VIII, Drs. Trenggono, dkk, CV. Gema Nusa. Hal.27 - 30

F.Penilaian Hasil Belajar


Tes uraian
1. Jelaskan hakekat pembangunan yang berwawasan lingkungan !
2. Ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan!
Jawaban :
1. Hakekat pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah
pembangunan yang sedang dan masih terus akan dilanjutkan harus memerhatikan aspek-aspek
pelestarian lingkungan, potensi SDA dan kualitas SDM.
2. Ciri-ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan:
1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
2. Menghargai keanekaragaman hayati.
3. Menggunakan pendekatan integratif.
4. Menggunakan perencanaan jangka panjang

Soal : Skor Penilaian :

1.4 1. 12,5 5. 62,5


2.4 2. 25 6. 75
8 3. 37,5 7. 87,5
4. 50 8. 100
Mengetahui, Palu, Agustus 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Djafar Dj. Sahila, S.Pd WiwiekSusilowati, S E


NIP 19580525 198601 1 002 NIP 19720210 200604 2 018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP – 4 )

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk
Kompetensi Dasar : 1.4. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap
pembangunan
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
3. Menjelaskan permasalahan penduduk Indonesia ( kualitas dan kuantitas).
4. Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
 Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas).
 Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan

G. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1-2
Materi : Permasalahan penduduk Indonesia kuantitas dan kualitas).
Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.
a. Pendahuluan :
1. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan & kerapian kelas.
2. Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;
- Sebutkan jenis fauna yang hidup di Sumatra!
- Bagaimana cara pembangunan yang mensejahterakan rakyat !
- Bagaimana jika pembangunan menimbulkan masalah bagi penduduk !
3. Apersepsi ;
- sebutkan contoh fauna di Kalimantan!, cara pembangunan dan dampaknya.

b. Kegiatan Inti.
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Informasi persebaran flora dan fauna di Indonesia
 Melihat dampak pembangunan daerah tempat tingggal siswa.
 Guru menanyakan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna, dan
dampak pembangunan.
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 Siswa membuat rangkuman tentang hasil tanya jawab dari penjelasan guru.
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
 Refleksi, siswa menyebutkan jenis flora dan fauna di Indonesia.
 Tugas membuat contoh pembangunan di daerahnya dan dampak bagi masyarakat.

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Menjelaskan permasalahan Tes tulis Tes Uraian  Sebutkan t iga permasalahan
kuantitas penduduk (kuantitas utama bidang kependudukan di
dan kualitas). Indonesia.

 Mengidentifikasi dampak Tes tulis Tes Uraian  Jelaskan pengaruh kepadatan


permasalahan penduduk penduduk yang tidak merata bagi
terhadap pembangunan. pembangunan di daerah yang
jarang penduduknya.

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             

*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan jawaban Nilai
             
             
             
             
*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 2. memahami proses kebangkitan
Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme
dan imperalisme Barat, serta pengaruh yang
ditimbulkannya di berbagai daerah
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Mendiskripsikan proses dan tujuan kedatangan bangsa Eropa (Portugis, spanyol, Inggris, dan
Belanda) di Indonesia
• Mengidentifikasi perkembangan kebijakan-kebijakan dan tindakan pemerintah kolonial
• Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonialisme Barat
diberbagai daerah
• Membaca dan membuat peta daerah-daerah persebaran agama kristiani, Islam, dan agama
lainnya di Indonesia pada masa kolonial

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat
kedatangan bangsa barat ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaaan kolonial
perkembangan kebijakan dan tindakan pemerintah kolonial
munculnya berbagai perlawanan

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1 dan 2
Materi :
kedatangan bangsa barat ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaaan kolonial
perkembangan kebijakan dan tindakan pemerintah kolonial

Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling
mengenal dan menghargai. Oleh karena itu, kita sangat dilarang untuk saling
menindas dan menjajah. Penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia
sehingga harus dilawan.

Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membaca referensi tentang kedatangan bangsa barat ke Indonesia sampai terbentuknya
kekuasaaan kolonial
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 Mendiskusikan perkembangan kebijakan dan tindakan pemerintah kolonial
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
 Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi
 Menunjuk salah satu siswa untuk menceritakan kronologis kedatangan bangsa barat ke
Indonesia

Pertemuan 3
Materi :
- Munculnya berbagai perlawanan
Pendahuluan
- Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
- Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
- Mengajak siswa untuk menunjukan bantuk-bentuk perlawanan rakyat diberbagai
daerah.
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
- Tanya jawab tentang bentuk-bentuk perlawanan rakyat di berbagai daerah

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru memandu siswa untuk mengkaji referensi yang berkaitan dengan perlawanan di
berbagai daerah terhadap kolonial barat
 Menelaah bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonialisme Barat di
berbagai daerah dengan mengamati gambar
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi
 Melakukan tes / pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas
 Memberikan tugas untuk mengidentifikasi perang Diponegoro

E. Sumber Belajar
• Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu
• Atlas sejarah
• Foto dan gambar
• Musium
• Masyarakat

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mengidentifikasi kebijakan- Tes tulis Tes Uraian  Uraikan kebijakan yang
kebijaka pemerintah kolonial dikeluarkan pada masa
pemerintahan Daendels, Raffles,
 Mengidentifikasi pengaruh Sistem Tanam Paksa dan sistem
yang ditimbulkan oleh Liberalisme
kebijakan –kebijakan
pemerintah kolonial di Tes tertlis Tes Uraian  Jelaskan pengaruh yang
berbagai daerah ditimbulkan olh kebijakan –
kebijakan pemerintah kolonial
 Mendeskripsikan bentuk- diberbagai daerah
bentuk perlawanan rakyat
dalam menentang kolonialisme  Penyebab perang Banjar ialah ....
Tes tulis Tes pilihan
Barat diberbagai daerah a. perebutan kekuasaan di istana
ganda
b.Belanda campur tangan urusan
 Mengidentifikasi daerah – istana
daerah persebaran agama c. Belanda merebut pertambangan
Kristiani batubara
d.Belanda menduduki Banjarmasin

 Sebutkan daerah-daerah yang


Tes Tulis Tes Uraian dipengaruhi agama Kristiani

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )
2. Lembar Penilaian Tugas :
Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan jawaban Nilai
             
             
             
*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 2. Memahami proses kebangkitan nasional
Kompetensi Dasar : 2.2. Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional,
identitas Indonesia , dan perkembangan pergerakan
kebangsaan Indonesia
Alokasi Waktu : 8 X 40 menit (4x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Menjelaskan pengaruh perluasan kekuasaan kolonial , perkembangan pendidikan Barat ,dan
perkembangan pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia
• Mendiskripsikan peranan golongan terpelajar ,profesional ,dan pers dalam menumbuh
kembangkan kesadaran nasional Indonesia
• Melacak secara kronologis penggunaan istilah Indonesia sebagai identitas nasional
• Mendiskripsikan perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan ,
keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia
• Mendeskripsikan peran manifesto politik 1925, konggres pemuda 1928 dan kongres perempuan
pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia
• Merekonstruksi aktivitas organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia di berbagai
daerah

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia
 munculnya pergerakan kebangsaan
 peranan persuratkabaran bagi kesadaran nasional Indonesia
 penguatan identitas kebangsaan Indonesia
 perkembangan pergerakan kebangsaan
 peran manifento politik, konggres pemuda, dan konggres perempuan dalam proses
pembentukan identitas kebangsaan indonesia

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan
0. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1 dan 2
Materi :
Perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia
 munculnya pergerakan kebangsaan
 peranan persuratkabaran bagi kesadaran nasional Indonesia
 penguatan identitas kebangsaan Indonesia

Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Pendidikan merupakan upaya untuk mengangkat derajat bangsa Indonesia dan
memberikan pelajaran tentang pentingnya persatuan dalam memperjuangkan sesuatu
apalagi nasib sebuah bangsa.

Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 guru meminta siswa untuk memperhatikan dan menjawab siapa saja pahlawan nasional
 Siswa menyebutkan pahlawan nasional
 Guru menjelaskan proses terbentuknya beberapa sekolah yang didirikan oleh
pemerintah Belanda
 Guru memninta siswa melihat surat kabar yang terbit pada jaman Belanda mellaui
gambar
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 Siswa menyebutkan berbagai surat kabar yang terbit saat pendudukan Belanda
 Guru menyimpulkan pendapat siswa
 Guru membiarkan pertanyaan siswa dengan diskusi interaktif
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
 Menunjuk salah satu siswa untuk menceritakan kronologis kedatangan bangsa barat ke
Indonesia

Pertemuan 3 dan 4
Materi :
 perkembangan pergerakan kebangsaan
 peran manifento politik, konggres pemuda, dan konggres perempuan dalam proses
pembentukan identitas kebangsaan indonesia

Pendahuluan
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang pergerakan yang bersifat
kedaerahan
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
 Dapatkah kalian menyebutkan organisasi pergerakan nasional yang bersifat keagamaan?
 - Ingatkah kalian dengan bunyi ikrar sumpah pemuda?

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membaca buku referensi tentang perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat
etnik ,kedaerahan ,keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia
 menelaah peran manifesto politik 1928,dan Konggres Pemuda 1928,dan Konggres
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

E. Sumber Belajar
_ Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu 3

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Menjelaskan pengaruh Tes tulis Tes pilihan  Pengaruh pendidikan Barat
perluasan kekuasaan kolonial , ganda terhadapbangsa Indonesia
perkembangan pendidikan ialah....
Barat ,dan perkembangan a. melahirkan golongan terpelajar
pendidikan islam terhadap b .melahirkan tokoh-tokoh politik
munculnya nasionalisme c. munculnya ahli ekonomi
Indonesia d. munculnya golongan anti
Belanda
 Mendiskripsikan peranan
golongan  Lakukan survei di lingkunganmu
Penugasan Tugas
terpelajar ,profesional ,dan pers tentang peranan golongan
proyek
dalam menumbuh kembangkan terpelajar , profesional dan pers
kesadaran nasional Indonesia dalam pengembangan wilayah
dan lingkunganmu kemudian
 Mendiskripsikan membandingkan peranan yang
perkembangan pergerakan sama pada masa pergerakan
nasional dari yang bersifat nasional dan buatlah laporan
etnik, kedaerahan , keagamaan tertulis !
sampai terbentuknya
nasionalisme Indonesia Tes tulis Tes Uraian  Uraikan perkembangan salah
satu organisasi kebangsaan
 Mendiskripsikan peran yang bersifat etnik ,kedaerahan
manifesto politik 1925, dan keagamaan.
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
Konggres Pemuda 1928, dan
Konggres Perempuan Pertama Portofolio Dokumen  Kumpulkan gambar dari
dalam proses pembentukan pekerjaan referensi , dari sumber-sumber
identitas kebangsaan Indonesia yang relevan atau kunjungan
musium atau monumen tentang
Konggres Pemuda
1928,Konggres Perempuan
Pertama dan buatlah rangkuman
sebagai laporan

1. Lembar Pengamatan Diskusi


Aspek Yang diamati Jumlah
No Nama Siswa
Inisiatif Keaktifan Kerjasama Presentasi Nilai
             
             
             
             
             
*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )

2. Lembar Penilaian Tugas :


Aspek Yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa ketepatan Kerapihan Kerapihan Esensi
waktu Pekerjaan Pekerjaan jawaban Nilai
             
             
             
*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian :
- Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
- Aspek Kerapihan pekerjaan : 10
- Aspek Esensi Jawaban skor maksimal : 75

Jumlah : 100

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP – 3 )

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 3. Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial
(miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat
penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit (2x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Pertemuan 1
 Mendeskripsikan penyimpangan sosial
 Mengidentifikasi sifat-sifat penyimpangan social
 Mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial

Pertemuan 2
 Mengideskripsikan penyimpangan sosial dalam keluarga
 Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial dalam keluarga
 Memberikan contoh penyimpangan sosial dalam keluarga
 Mengidentifikasi dampak/akibat penyimpangan sosial dalam keluarga
 Mengidentifikasi upaya/cara pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga

Pertemuan 3
 Mengideskripsikan penyimpangan sosial masyarakat
 Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial dalam masyarakat
 Memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masyarakat
 Mengidentifikasi dampak/alibat penyimpangan sosial dalam masyarakat
 Mengidentifikasi upaya/cara pencegahan penyimpangan sosial dalam masyarakat

 Mengidentifikasi faktor-faktor penyimpangan sosial


 Memahami berbagai penyakit masyarakat akibat penyimpangan sosial
 Memahami arti dan bahayanya HIV-AIDS

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
 Penyakit sosial akibat penyimpangan sosial
 Penyimpangan sosial di keluarga dan masyarakat
 Faktor-faktor penyimpangan sosial

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan

D . Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan 1
 Mendeskripsikan penyimpangan sosial
 Mengidentifikasi sifat-sifat penyimpangan social
 Mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial

Pertemuan 1
Materi :
 Penyakit sosial akibat penyimpangan sosial
 Sifat-sifat penyimpangan sosial di keluarga dan masyarakat
 faktor-faktor penyimpangan sosial

Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
 Motivasi : bertanya kepada siswa mengenai contoh-contoh penyimpangan sosial yang ada
disekitar lingkungan interaksi siswa
 Guru menceritakan peristiwa-peristiwa sosial dilingkungan sekolah dan sekitarnya
 Siswa diminta memberi contoh penyimpangan sosial yang ada disekitarnya
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
 Guru menyempaikan KKM pada KD.3

Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Tanya jawab tentang penyimpangan sosial
 Meminta Siswa memberikan contoh penyimpangan sosial
 Membaca buku referensi tentang penyimpangan sosial

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Membagi kelas menjadi 5 kelompok
 Masing-masing kelompok membuat laporan tentang tema sebagai berikut:
 Kelompok 1: membahas pengertian dan contoh-contoh penyimpangan sosial.
 Kelompok 2 : membahas sifat-sifat penyimpangan sosial
 Kelompok 3 : membahas bentuk-bentuk penyimpangan sosial
 Kelompok 4 : membahas faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial
 Kelompok 5 : membahas akibat dari penyimpangan sosial
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan ditanggapi
oleh kelompok lain
.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Siswa diminta membuat rangkuman mengenai materi tersebut
 memberikan tugas yang berhubungan dengan materi di atas
 siswa dibagi menjadi 5 kelompok
 setiap siswa diberi tugas:
 kelompok 1: mengidentifikasi penyimpangan sosial didalam keluarga
 kelompok 2: mengidentifikasi penyimpangan sosial didalam masyarakat
 kelompok 3: mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga
 kelompok 4: mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam
masyarakat
 kelompok 5 : mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyimpangan sosial
 setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan mempresentasikan didepan kelas
 tanya jawab tentang pengertian penyimpangan sosial dan bentuk-bentuk penyimpangan
sosial

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Siswa diminta membuat rangkuman mengenai materi tersebut
 memberikan tugas yang berhubungan dengan materi di atas

E. Sumber Belajar
 Gambar-gambar perilaku penyimpangan sosial.
 Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mengidentifikasi Tes tulis Tes Uraian  Berikan 3 contoh penyimpangan
penyimpangan sosial dalam sosial yang terjadi dalam
keluarga dan masyarakat. keluarga!

 Mengidentifikasi bentuk- Tes tulis Tes Uraian  Sebutkan 4 bentuk


bentuk penyimpangan sosial penyimpangan sosial yang
dalam keluarga dan terjadi dalam keluarga dan
masyarakat. masyarakat.

 Memberi contoh Tugas Tugas  Mencari contoh-contoh


penyimpangan sosial yang rumah penyimpangan sosial yang
terjadi dalam keluarga dan terjadi dalam keluarga dan
masyarakat. masyarakat.

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd
NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 3. Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan
penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
 Mengidentifikasi upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.
 Mengidentifikasi sikap terhadap perilaku penyimpangan sosial

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Upaya pencegahan penyimpangan sosial
a. upaya pencegahan penyimpangan sosial
b. sikap terhadap pelaku penyimpangan sosial

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1 s/d 3
Materi :
Upaya pencegahan penyimpangan sosial
b. upaya pencegahan penyimpangan sosial
b. sikap terhadap pelaku penyimpangan sosial

Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
 Siswa diminta untuk saling memberikan contoh bentuk penyimpangan sosial dalam
 keluarga yang ada di televisi/keluarga selebritis.

Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Tanya jawab tentang upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan
masyarakat.
 Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam keluarga dan upaya
pencegahannya
 Membaca buku referensi tentang perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat
etnik ,kedaerahan ,keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia
 menelaah peran manifesto politik 1928,dan Konggres Pemuda 1928,dan Konggres
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masayrakat dan upaya
pemecahannya
 Tanya jawab tentang sikap terhadap perilaku penyimpangan sosial
 maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

E. Sumber Belajar
 Gambar-gambar perilaku penyimpangan sosial.
 Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mengidentifikasi akibat Penugasan Tugas  Mengumpulkan informasi
penyimpangan sosial dalam rumah tentang akibat penyimpangan
keluarga dan masyarakat. sosial dalam keluarga dan
masyarakat.
 Mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab terjadinya Tes tulis Tes Uraian  Jelaskan faktor-faktor penyebab
penyimpangan sosial, terjadinya penyimpangan sosial!

 Mengidentifikasi upaya-upaya Tes tulis Tes Uraian  Sebutkan upaya-upaya untuk


pencegahan penyimpangan mencegah penyimpangan sosial!
sosial dalam keluarga dan
masyarakat.
Tes tulis Tes pilihan  Masalah perilaku menyimpang
ganda menjadi tanggungjawab.....
a. pemerintah
b. seluruh anggota masyarakat
c. keluarga yang bersangkutan
d. tokoh masyarakat

 Tujuan kontrol sosial dalam


upaya pencegahan
penyimpangan sosial adalah....
a. mengendalikan perilaku
individu
b. menekan pelaku
penyimpangan
c. menghukum pelaku
d. memojokan pelaku

 Kesadaran tentang masa depan


merupakan salah satu bentuk
kontrol sosial, yaitu....
a. kepercayaan
b. kasih sayang
c. tanggungjawab
d. partisipasi

 Contoh berikut ini yang


termasuk pranata kesehatan
adalah.....
a. masjid
b. sekolah
c. rumahsakit
d. kepolisian

 Orang dewasa yang pertama dan


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
utama dalam proses sosialisasi
adalah....
a. orang tua
b. guru
c. teman sebaya
d. tokoh masyarakat

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

SMP : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 4. Memahami kegiatan pelaku ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan
sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Mendeskripsikan arti kebutuhan
• Mengidentifikasi penggolongan kebutuhan
• Mendeskripsikan alat pemuas kebutuhan/sumber daya
• Mengidentifikasi arti kelangkaan dalam upaya memenuhi kebutuhan
• Mengidentifikasikan hubungan kelangkaan dengan kebutuhan menusia yang tidak terbatas
• Menjelaskan penger tian skala prioritas dan menyusun skala prioritas kebutuhan manusia pada
umumnya

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
 Kelangkaan sumberdaya dan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan
 Definisi kebutuhan
 Penggolongan kebutuhan
 Alat pemuas kebutuhan (sumber daya)
 Kelangkaan
 Hubungan kelangkaan dengan kebutuhan Manusia yang tidak terbatas
 Skala prioritas kebutuhan

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1 dan 2
Materi :
 Kelangkaan sumberdaya dan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan
 Definisi kebutuhan
 Penggolongan kebutuhan
 Alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Apa saja yang kalian butuhkan untuk memenuhi kebutuhan
Berilah contoh alat pemuas kebutuhan yang kalian butuhkan!
Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengamati kebutuhan pribadi, keluarga, dan masyarakat sekitar untuk
mengidentifikasikan penggolongan kebutuhan
 Membaca buku referensi tentang perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat
etnik ,kedaerahan ,keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia
 menelaah peran manifesto politik 1928,dan Konggres Pemuda 1928,dan Konggres
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 Guru memandu jalannya diskusi, siswa dibagi menjadi kelompok kecil (5 orang)
 Mendiskusikan tentang pengertian dan macam-macam kebutuhan manusia dan faktori-
faktor yang mentukan kebutuhan manusia
 Mendiskusikan tentang penger tian dan macam- macam alat pemenuhan kebutuhan
 Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
 Guru melakukan penilaian dari hasil pengamatan pelaksanaan diskusi dan presentasi
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masayrakat dan upaya
pemecahannya
 Tanya jawab tentang sikap terhadap perilaku penyimpangan sosial
 maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi
 Memberikan tugas induvidual agar siswa menuliskan barang kebutuhan sehari-hari
yang
 biasa dibeli di pasar, berikut menyebutkan harganya

Pertemuan 3
Materi :
 Kelangkaan
 Hubungan kelangkaan dengan kebutuhan Manusia yang tidak terbatas
 Skala prioritas kebutuhan

Pendahuluan
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
 Apakah semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi ?
 Sebutkan barang dan jasa yang kalian pakai
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
 Manusia dalam hidupnya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam memenuhi
kebutuhan yang beraneka ragam diperlukan alat pemuas kebutuhan (sumber daya)

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membaca referensi untuk mengidentifikasikan hubungan kelangkaan dengan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas
 menelaah peran manifesto politik 1928,dan Konggres Pemuda 1928,dan Konggres
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masayrakat dan upaya
pemecahannya
 tanyajawab arti kelangkaan dalam upaya memenuhi kebutuhan
 Tanya jawab tentang penentuan skala
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

E. Sumber Belajar
 Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu
 Lingkungan sekolah
 Lingkungan Keluarga
 Lingkunganmasyarakat
 Foto/gambar /buku perpustakaan yang berhubungan dengan sumber daya alam dan sumber
daya manusia

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mendeskripsikan arti Tes tulis Tes Uraian  Jelaskan pengertian kelangkaan
kelangkaan dan faktor-faktor
penyebab terjadinya Tes Lisan Daftar  Sebutkan faktor-faktor penyebab
kelangkaan pertanyaan ter jadinya kelangkaan

 Mengidentifikasi usaha-usaha  Apa yang harus kita lakukan


manusia dalam mengatasi dalam menggunakan sumber
kelangkaan Tes tulis Tes uraian daya yang langka , seperti BBM
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
misalnya ?
 Mengidetifikasi cara
memanfaatkan sumber daya  Apa arti kebutuhan ? Berikan
yang langka untuk memenuhi Tes tulis Tes uraian contoh kebutuhan yang kamu
kebutuhan ketahui menurut intensitasnya

 Mendeskripsikan pengertian,  Sebutkan faktor-faktor yang


macam-macam, dan faktor- Tes tulis Uraian menyebabkan kebutuhan
faktor yang menentukan manusia bermacam ragam.
kebutuhan
 Apa pengertian skala prioritas
 Mengidentifikasi faktor-faktor kebutuhan ? berikan contohnya.
Tes Tulis Uraian
penyebab kebutuhan manusia
beraneka ragam  Sebutkan tiga macam, alat
pemenuhan kebutuhan
 Menjelaskan pengertian skala
prioritas dan menyusun skala
prioritas kebutuhan manusia
pada umumnya

 Mengidentifikas arti dan


macam-macam alat
pemenuhan kebutuhan

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 4. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 4.2.Mendistribusikan pelakuku ekonomi : rumah tangga, masyarakat,
perusahaan, koperasi, dan negara
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Menggolongkan Pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia
• Mengidentifikasi peranan pemerintah dalam perekonomian
• Mengidentifikasi pokok-pokok perkoperasian di Indonesia
• Mengidentifikasi tentang cara pembagian SHU, pembubaran dan jenis-jenis usaha koperasi
• Mampu menampilkan simulasi dalam tata cara pendirian koperasi

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
 Pelaku kegiatan ekonomi
 Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi
 Peranan pemerintah dalam perekonomian

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1-2-3
Materi :
Pelaku kegiatan ekonomi
 Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi
 Peranan pemerintah dalam perekonomian

Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran

Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :


 Berilah 2 contoh BUMN di sekitar tempat tinggalmu!
 Adakah koperasi didaerahmu?

Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai pelaku ekonomi
 Guru memandu siswa untuk mengkaji referensi dan mendiskusikan Pelaku Ekonomi
 menelaah peran manifesto politik 1928,dan Konggres Pemuda 1928,dan Konggres
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masayrakat dan upaya
pemecahannya
 Tanya jawab mengenai peranan pemerintah dalam perekonomian
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

E. Sumber Belajar
 Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Menggolongkan Pelaku
ekonomi utama dalam Tes tulis Tes Uraian  Sebutkan siapa saja pelaku
perekonomian Indonesia ekonomi utama dalam
perekonomian di Indonesia ?
 Mengidentifikasi peranan
dan tujuan keberadaan 3 Tes Lisan Daftar  Sebutkan tujuan BUMN
sektor usaha formal (BUMN, Pertanyaan didirikan oleh pemerintah
BUMS dan Koperasi )
Penugasan Tugas di  Apabila kamu ingin membuka
 Mengidentifikasi cara rumah (PR) salah satu usaha atau mendirikan
mendirikan dan mengelola BUMS, apa saja yang akan
BUMS kamu persiapkan untuk itu ?

 Mengidentifikasi tentang  Coba sebutkan sumber-sumber


pokok-pokok perkoperasian di modal koperasi !
Tes tulis Tes Uraian
Indonesia (pengertian,
landasaan, azas, sejarah,  Bedakan jenis koperasi
keanggotaannya, sumber konsumsi dan koperasi produksi
modal, prinsip-prinsip dll. ) Tes Tulis Tes Uraian
 Coba amati cara-cara
 Mengidentifikasi tentang cara Observasi Lembar
mendirikan koperasi, bagaimana
pendirian, tujuan, peranan, ciri- observasi
langkah-langkah pendiriannya ?
ciri, manfaat, RAT, cara
pemba-gian SHU, pembubaran
dan jenis-jenis usaha
koperasi.

 Menampilkan simulasi dalam


tata cara pendirian koperasi

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri Model Terpadu Madani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi : 4. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 4.3.Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• Menjelaskan pengertian, fungsi, dan peranan pasar bagi masyarakat
• Mengidentifikasikan syarat-syarat terjadinya pasar
• Mengklasifikasi macam-macam pasar beserta contohnya masing-masing
• Mengidentifikasi ciri-ciri pasar konkret dan pasar abstrak
• Mengidentifikasi kegunaan pasar kongkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Ajar
Pasar
 Pengertian pasar
 macam-macam pasar
 kegunaan pasar kongkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat

C. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi d. Tanya jawab
b. Diskusi e. Simulasi
c. Inquiri f. Observasi / Pengamatan

0. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1-2
Materi :
 Pengertian pasar
 syarat-syarat terjadinya pasar
 faktor-faktor penyebab meluasnya pasar

Pendahuluan :
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
• Apakah kamu pernah berbelanja di pasar?
• Barang-barang apa saja yang diperjualkan dipasar?
• Dipasar tradisional bisa kita ketahui adanya penjual, pembeli dan barang dagangan

Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan mengenai pasar
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masayrakat dan upaya
pemecahannya
 Tanya jawab tentang syarat-syarat pasar
 tanya jawab mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perluasan pasar
 siswa diminta menyebutkan fungsi pasar bagi konsumen dan produsen
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik

Pertemuan 3
Materi : - Macam-macam pasar dan contoh-contohnya
 Perbedaan pasar konkrit dan pasar abstrak
 kegunaan pasar kongkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat

Pendahuluan
 Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
 Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
 Apakah kamu pernah mengunjungi PRJ ?
 Sebutkan nama-nama pasar yang kamu ketahui ?
 Apakah di Indonesia ada bursa efek, jelaskan ?
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
 Pengertian pasar.
 Manfaat pasar bagi masyarakat

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengidentifikasi kegunaan pasar kongkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
Siswa diminta memberikan contoh penyimpangan sosial dalam masayrakat dan upaya
pemecahannya
 Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi, dan semua kelompok dipersilahkan
untuk mengatur tempat duduk, pembagian tugas menulis hasil diskusi dan berdiskusi.
 Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang :
 Macam-macam pasar dan contoh-contohnya
 Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
 Melakukan penilaian dari hasil pengamatan pelaksanaan diskusi dan presentasi
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan;
 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi
 Melakukan tes / pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas
 Memberikan tugas induvidual agar siswa mencari data dari koran/majalah/media
lainnya dan mengelompokkan mana yang termasuk :
 pasar konkrit
 pasar abstrak
 pasar harian
 pasar tahunan
 pasar daerah
 pasar internasional

E. Sumber Belajar
 Buku Platinum Pembelajaran IPS terpadu
 Koperasi/ kantin sekolah
 Pasar
 Koran
 Kegiatan di pasar bursa melalui tayangan di media cetak/ elektronik
 Swalayan
 PKL
 Asongan

F. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
 Mendeskripsikan pengertian, Tes tulis Tes pilihan  Berikut ini yang bukan fungsi
fungsi, dan peranan pasar bagi ganda pasar, adalah pasar sebagai
masyarakat sarana ..
a. distribusi
 Mengidentifikasi syarat-syarat c. promosi
terjadinya pasar b. produksi
d. pembentuk harga
 Mengklasifikasi macam-
macam pasar beserta Tes Lisan Lembar  Sebutkan 4 syarat terjadinya
contohnya masing-masing pertanyaan pasar

 Mengidentifikasi ciri -ciri Penugasan Tes Uraian  Sebutkan macam-macam pasar


pasar konkrit dan pasar abstrak menurut waktu pelaksanaannya
serta menyebutkan contoh-
contohnya  Jelaskan ciri-ciri pasar konkrit
Tes tulis Tes Uraian
dan pasar abstrak
 Mendemonstrasikan /simulasi
kegiatan jual beli di suatu pasar  Lakukan simulasi kegiatan jual
Observasi Lembar
observasi beli di pasar, bandingkan
bagaimana harga barang yang
laku dan yang tidak laku ?
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen

 Apakah perlunya pasar bagi


Tes tulis Tes Lisan keluargamu ?

 Apa saja yang bisa kamu


saksikan/kamu lihat di pasar ?

 Apa tujuan para pedagang


berjualan di pasar ?

 Apakah nama pasar yang


terdekat dengan sekolah kita ?

 Bisakah kantin sekolah disebut


sebagai pasar ?

 Sebelum terjadinya transaksi


jual beli, biasanya penjual dan
pembeli melakukan
kegiatan .......
 Pasar yang hanya menyediakan
contoh barang yang
diperdagangkan disebut
pasar .........

 Pedagang yang membawa


dagangan seperti di bus-bus
kota/di tempat tempat ramai
disebut pedagang ...............

 Bagi produsen pasar bisa


dijadikan tempat
memperkenalkan hasil produksi
terutama

 produk-produk merk baru, hal


ini berarti pasar
berfungsi .........................

Tes pilihan  Menurut barang yang


ganda diaperjualbelikan, pasar
tradisional termasuk
pasar .........................
 Mana pengertian pasar yang
paling sesuai dengan ilmu
ekonomi ....
a. tempat penjual dan pembeli
melakukan transaksi jual beli
b. kesepakatan yang dibuat
bersama antara penjual dan
pembeli
c. bertemunya permintaan dan
penawaran atas barang yang
diperdagangkan
d. tempat berkumpulnya banyak
orang untuk mendapatkan
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
kebutuhan

 Terjadinya pasar harus


memenuhi syarat-syarat berikut,
kecuali ....
a. ada penjual dan pembeli
b. terjadi transaksi jual beli
c. ada barang yang
diperdagangkan
d. ada kegiatan tawar menawar

 Produsen bisa menggunakan


pasar untuk mengenalkan barang
hasil produksi merek
baru,sehingga barang tersebut
dikenal oleh masyarakat
luas.Pernyataan tersebut
menunjukkan pasar berfungsi
sebagai ....
a. sarana distribusi
b. sarana produksi
c. sarana promosi
d. pembentuk harga

 Segala kebutuhan sehari-hari


bisa diperoleh dipasar, hal ini
berarti sesuai dengan peranan
pasar bagi ....
a. pemerintah
b. produsen
c. sumber daya manusia
d. konsumen

 Salah satu pernyataan berikut


bukan fungsi pasar, yaitu
sebagai sarana ....
a. distribusi
b. produksi
c. promosi
d. pembentuk harga

 Pasar tradisional termasuk


kategori pasar ....
a. konkrit
b. abstrk
c. sumber daya
d. regional

 Jika kita membeliu sesuatu tidak


perlu melakukan tawar menawar
dengan penjual, maka kita bisa
ke pasar ....
a. tradisional
b. konkrit
c. swalayan
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
d. abstrak

 Pasar barang konsumsi


menyediakan ....
a. bahan baku industri
b. alat keperluan kantor
c. barang kebutuhan sehari-hari
d. surat-surat berharga

 Salah satu pasar tahunan yang


ada di Indonesia antara lain ....
a. PRJ di - dan sekatenan di
Yogyakarta
b. Pasar Klewer di Solo dan
Pasar Turi di Surabaya
c. Pasar Pagi Manggadua dan
Glodok di -
d. Pasar Swalayan dan
Hipermarket di Medan
 Pasar yang hanya menyediakan
contoh komoditi dan penjual
sertapembelinyatidak perlu
bertemu, merupakan ciri dari
pasar ....
a. tradisional
b. konkrit
c. swalayan
d. abstrak

Mengetahui, Palu, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Suparman, M.Pd Daud Samara, S E, M.Pd


NIP 196405281990021002 NIP 19700530 200501 1 008
Perangkat Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Semester -1

Oleh
Daud Samara, SE
Nip 19700530 200501 008

SMP Negeri Model Terpadu Madani


2012

Anda mungkin juga menyukai