Garis Lintang
Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan
khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan
belahan selatan. Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis
lintang 0o. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi
yang disebut iklim matahari. (Kota Pontianak dijuluki sebagai “Kota
Khatulistiwa” karenagaris lintang 0o persis berada di Kota Pontianak.)
Garis Bujur
Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub
utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180o garis bujur timur (BT) dan
180o garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0o dimulai dari Kota
Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan
waktu suatu daerah. (Setiap selisih garis bujur 15o selisih waktunya 1 jam .
Pergeseran arah ke timur waktu maju, sedangkan ke arah barat waktu mundur.)
Angin Muson
a. Angin muson barat
Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat kedudukan semu matahari di
belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan
tekanan udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia
(tekanan tinggi ke rendah). Karena angin ini melalui Samudra Hindia, maka angin
tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober sampai
Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.
3. Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di
permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan
muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum
Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia
banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa bumi. Keuntungan
Letak Dan Posisi Geografis Indonesia. Posisi dan letak goegrafis Indonesia
menyebabkan Indonesia mempunyai karakteristik khas dan juga menguntuntungkan
sebagai berikut :
a. Indonesia dialalui jalur perdagangan internasional
b. Indonesia memiliki iklim tropika. Kondisi iklim di dunia dpengaruhi oleh garis
lintang. Berdasarkan garis lintang, Supandan Rubner membagi iklim menjadi tujuh
wilayah.
c. Kondisi vegetasi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sangat beragam.
d. Adanya pembagian tiga daerah waktu di Indonesia
e. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
f. Keragaman jenis tanah di Indonesia
1. Masalah kependudukan
Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia
sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga
Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah
penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu
menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang
belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan
kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara
lain :
a. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :
2. Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka
kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas
kesehatan yang rendah umumnya disebabkan: Kurangnya sarana dan
pelayanan kesehatan.
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita,
yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang
umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
c.
a. Hal rumus pertumbuhan penduduk
Seiring dengan perkembangan kebudayaannya, jumlah manusiapun makin bertambah. Hal itu
karena mereka sudah mampu mengelola dan memanfaatkan alam dengan baik. Kondisi ini tidak
diikuti dengan perluasan daerah karena luas permukaan bumi tetap.
Berbagai permasalahan lain juga akan bermunculan, jika inti permasalahan ini tidak segera
diselesaikan. Apakah yang akan terjadi apabila pertambahan penduduk menjadi tidak terkendali?
Kita akan mempelajarinya lebih mendalam di pembahasan ini.
Secara umum pertumbuhan penduduk terjadi apabila jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian dan jumlah orang yang datang (imigrasi) lebih besar daripada jumlah orang yang pergi
(emigrasi).
Dengan
P = pertumbuhan penduduk
l = jumlah kelahiran (natalitas)
m = jumlah kematian (mortalitas)
i = jumlah orang yang datang (imigrasi)
e = jumlah orang yang pergi (emigrasi)
Besar tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan hanya memerhatikan angka kelahiran
dan kematian. Adapun angka emigrasi dan imigrasi diabaikan karena jumlahnya terlalu kecil. Hal itu
disebut angka pertumbuhan penduduk alamiah.
Ukuran pertumbahan penduduk dalam suatu waktu, misalnya dalam waktu 10 tahun disebut
pertumbuhan per dekade. Hal itu ditunjukkan dalam bentuk persentase.
Tingkat pertumbuhan penduduk (yang ditunjukkan dengan bentuk persentase) berguna untuk
meramalkan jumlah penduduk pada beberapa tahun yang akan datang. Pertumbuhan penduduk per
dekade dirumuskan:
Pt = Po (1 + r)n
Dengan
Pt = jumlah penduduk setelah n tahun
Po = jumlah penduduk permulaan (sebelum n tahun)
a. Natalitas
Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir hidup dari
setiap 1.000 orang dalam satu tahun. Angka kelahiran dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Angka kelahiran berguna untuk melihat tingkat kelahiran per tahun atau laju pertumbuhan
kelahiran. Laju pertumbuhan kelahiran akan memperlihatkan kesuburan di suatu daerah.
Angka kelahiran memiliki beberapa kriteria, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Angka kelahiran
tergolong tinggi, apabila nilainya di atas 30. Angka kelahiran tergolong sedang, apabila nilainya di
antara 20–30. Angka kelahiran tergolong rendah, apabila nilainya di bawah 20.
b. Mortalitas
Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian untuk setiap
1.000 penduduk dalam satu tahun. Angka kematian dihitung dengan rumus.
Angka kematian mempunyai beberapa kriteria, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Angka kematian
tergolong tinggi, apabila nilainya di atas 19. Angka kematian tergolong sedang apabila nilainya di
antara 14–18. Angka kematian tergolong rendah apabila hasilnya menunjukkan angka di bawah 13.
c. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Orang yang melakukan
perpindahan disebut migran. Migrasi dapat terjadi dalam satu negara atau antarnegara.
Migrasi dalam satu negara meliputi urbanisasi dan transmigrasi. Urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau
lain dalam satu negara.
Urbanisasi dan transmigrasi tidak memengaruhi jumlah penduduk dalam suatu negara. Migrasi yang
terjadi antarnegara meliputi imigrasi dan emigrasi.
Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara. Adapun emigrasi adalah keluarnya penduduk
dari suatu negara. Imigrasi dan emigrasi memengaruhi jumlah penduduk suatu negara.
15 Pelajaran IPS
Pa = L – M
Keterangan:
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
Pm = I – E
Keterangan:
Pm = Pertumbuhan penduduk migrasi
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
P = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
Gambar: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2000-2009
Jawab:
Jadi, pertumbuhan penduduk alami di negara X pada periode tahun 2007 sebesar 600.000 jiwa.
Jadi, pertumbuhan penduduk migrasi di negara X selama periode tahun 2007 sebesar 5.000 jiwa.
c. Pertumbuhan Penduduk Total
P = (L – M) + (I – E)
= (1.300.000 – 700.000) – (20.000 – 15.000)
= 600.000 + 5.000
= 605.000 jiwa
Jadi, pertumbuhan penduduk total di negara X selama periode tahun 2007 sebesar 605.000 jiwa.
Secara umum pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang masih relatif tinggi di banding
pertumbuhan penduduk di negara-negara maju.
Demikian juga negara Indonesia mempunyai pertumbuhan penduduk yang masih relatif tergolong
tinggi.
b. Penanggulangan
f. Piramida penduduk
Home Geografi /
Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang menyajikan data kependudukan dalam
bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin. Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan
golongan umur. Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal yang bisa
dicapai oleh penduduk di suatu wilayah.
Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan.
Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi
tergantung pada kuantitas penduduk.
Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun
bentuknya berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing
bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk itu
sebagai berikut.
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-
negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia,
Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan
tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida
ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk
piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.
Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif
seimbang.
Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka
kematian relatif lebih rendah.
Pertumbuhan penduduk kecil.
Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari
tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam
menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini
memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara
Jerman, Belgia, dan Swiss
Dengan melihat bentuk piramida penduduk, maka akan diketahui apakah negara itu
bercirikan penduduk tua atau muda. Suatu negara disebut berpenduduk tua apabila sebagian
besar penduduk di negara itu sudah berumur tua. Sedang suatu negara disebut berpenduduk
muda apabila sebagian penduduk negara itu masih berumur muda.
1. Unsur-Unsur Lingkungan
Unsur abiotik yang terdapat diantara kita antara lain tanah air, sinar matahari, udara, senyawa
kimia, dan makhluk yang tidak hidup lainya.
Fungsi Unsur Abiotik sebagai media berlangsungnya kehidupan
Contoh:
Apabila activitas seluruh kehidupan tumbuhan terganggu akibat unsur abiotik yang tidak
menunjang, maka activitas seluruh kehidupan di seluruh muka bmi akan terhambat.
2. Kerusakan lingkungan
Bentuk- bentuk kerusakan Lingkungan hidup Dan factor penyebabnya
Menurut Otto Soemarwoto (1989) untuk mengatur kwalitas hidup manusia, yaitu
terpenuhinya kebutuhan makhluk hidup hayati seperti air dan udara, terpenuhinya kebutuhan
hidup manusia seperti perumahan, pakaian , pendidikan, dan kesehatan dan terpenuhinya
derajad kebebasan yang dibatasi oleh hukum tertulis ataupun tidak tertulis seperti: aturan-
aturan yang dibuat oleh pemeritah.
1. Terjadinya Iklim Mikro : Ket. Perubahan iklim mikro dan berkurangnya daerah
perserapan air di perkotaan akibat pembangunan gedung- gedungserta berkurangnya
daerah hujan di perkotaan.
2. Terjadinya Pencemaran Lingkunagan : Ket. Itu akan terjadi apabila lingkungan
hidup manusia terdapat suatu polutan dalam jumlah besar yang dihasilkan oleh
activities manusia.
Polutan adalah: zat yang menyebabkan pencemaran. Sifat polutan ada dua antara lain
sebagai berikut:
1. Pencemaran air : Pencemaran air di suatu perairan dapat terjadi akibat bahan limbah
yang berasal dari bahan buangan domestic, industri, dan perairan. Ciri air tercemar
adalah: kandungan kimianya, warna, bau, kandungan oli, benda padat yang ada di
dalamnya
2. Pencemaran udara : Pada umumnya pencemaran udara di sebabkan oleh buangan
emisi atau bahan pencemar proses produksi, seperti buangan pabrik, asap kendaraan
dan asap rumah tangga, dan kebisingan kendaraaan. Akibat dari pencemaran udara
antara lain: hujan asam terjadi karena pencampuran senyawa nitrat, sulfat, dan oksida
dengan air hujan, rusaknya lapisan ozon dan effec rumah kaca.
3. Pencemaran tanah : Pencemaran ini di sebabkan oleh polutan. Seperti : kenaikan
beban limbah, terutama sampah padat, seperti kaleng plastic, kaca.
Kerusakan Hutan
Hutan merupakan paru - paru duniayang dapat menyeimbangkan kadar O2 di udara dan
sumber utama pemenuhan kebutuhan manusia.
Fungsi hutan antara lain: menyimpan air hujan, mengatur kelestarian air di permukaan bumi,
menghasilkan berbagai komoditi, mengatur kesuburan tanah, dan menjadi hanitat Flora dan
Fauna di permukaan bumi.
4. Contoh pelastarian lingkungan hidup
Pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU No.23 1997.
UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi kemampuanlingkungan hidup
terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan.
Upaya ini dilakukan agar kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada
kehidupan.
Contoh usaha dari pemerintah yang di gunakan untuk melestarikan lingkungan hidup:
Q Pelestarian sumberdaya air :
Dilakukan dengan cara mencegah pencemaran, penyediaan resapan air, pengamanan pintu-
pintu air, dan penghematan air. Program yang lain untuk melestarikan air dari pemerintah
adalah program air bersih yang di rencanakan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen
Kesehatan Umum, program penghijauan di area peresapan air, untuk fungsi estetika dan
rekreasi.
Usaha pelestarian ini dapat dilakukan oleh penduduk seperti, penghematan air yang
digunakan sehari- hari, pengelompokan sampah menjadi sampah organic dan anorganic, dan
penggunaan sumberdaya alam yang tidak dapat di perbaharui sehemat mungkin.
Penduduk adalah sekelompok manusia dalam jumlah besar yang menempati suatu wilayah
negara tertentu. Permasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia saat ini dan masa yang akan
datang yaitu pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, persebaran penduduk antarpulau
dan wilayah yang tidak merata, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan (banyaknya
penduduk usia muda), arus urbanisasi yang tinggi.
Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati seluruh wilayah
Indonesia. Sehingga dapat diketahui bahwa permasalahan Indonesia berkaitan dengan kuantitas
penduduk yaitu masalah jumlah dari penduduk itu sendiri. Dari sensus penduduk yang pernah
dilaksanakan BPS, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah hal ini dijelaskan dalam
pernyataan di bawah ini yang di dapat dari BPS
Kualitas penduduk adalah tingkat kemampuan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Permasalahan Indonesia berkaitan dengan kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal mutu
kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya.
1) Masalah pendidikan; Pendidikan merupakan ukuran tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia
dari suatu negara. Di Indonesia tingkat pendidikan dari warganya masih tergolong rendah. Faktor-
faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia diantaranya:
3) Tingkat kesejahteraan penduduk; Dalam hal ini dapat diketahui dari pendapatan perkapita.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata setiap orang dalam satu tahun.
P : Penduduk
a. Jumlah penduduk
Dari sensus penduduk yang telah dilakukan, penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan
jumlahnya. Hal ini dapat menimbulkan dampak diantaranya kebutuhan hidup meningkat, persaingan
kerja semakin tajam, pengangguran semakin bertambah, kriminalitas semakin meningkat.
b. Pertumbuhan penduduk
c. Persebaran penduduk
Persebaran penduduk yang memusat atau tidak merata dapat berdampak turunnya stabilitas
keamanan, lingkungan yang tidak sehat, timbulnya pemukiman kumuh. Sedang usaha untuk
menanggulangi permasalahan ini diantaranya melaksanakan program transmigrasi, pemerataan
pembangunan beserta hasil-hasilnya, meningkatkan sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga
ke daerah-daerah.
a. Masalah pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan akan berdampak pada kemampuan penduduk dalam
menghadapi perkembangan zaman. Karena pendidikan yang rendah sulit untuk menerima
perubahan zaman.
b. Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan yang rendah dapat berdampak rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Keadaan ini dapat berpengaruh pada pola pikir, kreativitas serta tingkat lama dalam belajar.
Pendapatan perkapita yang rendah akan berdampak pada sulitnya penerapan pembangunan
yang akan dilakukan hingga ke pelosok daerah. Sehingga negara tidak berkembang karena tidak
melaksanakan pembangunan dengan baik.
Usaha untuk menanggulangi permasalahan ini diantaranya memberi subsidi melalui program
sosial, meningkatkan upah buruh, memberi fasilitas yang baik dan lengkap, memberi bantuan modal
kepada pengusaha kecil dan menengah dalam rangka menjalankan usahanya.
Proses Kolonialisme
Barat di Indonesia
Pada saat Indonesia dijajah belanda, rakyat Indonesia di wajibkan menanam yang
laku di pasaran dunia. Misalnya: lada,kopi,dan cengkeh. System ini dikenal dengan istilah
Cultuur Stesel atau tanam paksa. System ini dicetuskan oleh Van den Bosch.
Kolonial berasal dari nama seorang petani Romawi yang bernama Colonus. Ia pergi
jauh untuk mencari tanah yang belum dikerjakan. Lama-lama makin banyak orang yang
mengikutnya dan mereka bersama-sama menetap di sebuah tempat yang disebut Colonia.
Di antara jenis tanaman kultur yang diusahakanitu, tebu, dan nila adalah yang
terpenting. Tebu adalah bahan untuk gula, sedangkan nila adalah bahan untuk membuat
pewarna kain. Kemudian menyusul kopi, yang merupakan bahan ekspor yang penting.
Selama tanam paksa, jenis tanaman yang memberi untung banyak ialah kopi dan
gula. Jumlah petani yang terlibat dalam tanam paksa gula dan kopiadalah besar, laba yang
diperoleh juga banyak.
Tanam paksa mencapai puncak perkembangannya sekitar tahun 1830-1840. Rakyat
di negeri Belanda tidak banyak mengetahi tentang tanam paksa di Indonesia. Tetapi sesudah
tahun 1850 terjadi perubahan. Mereka mendengar tenteng sikap pegawai-pegawai Belanda
yang sewenang-wenang.
Pada tahun 1860 di negeri Belanda terbit dua buah yang menentang tanam paksa.
Kedua buku itu ialah Max Havelaar yang dikarang oleh Douwes Dekker dengan nama
samara Multatuli. Buku kedua ialah Suiker Contracten yang ditulis oleh Frans van de Putte.
Tahun 1870 boleh dikatakan semua tanam paksa sudah hapus, kecuali kopi di daerah
Priangan yang baru dihapus pada tahun 1917.
5 Pelaksanaan Politik Kolonial Liberal
Pada tahun 1850, golongan liberal di negeri Belanda mulai memperoleh kemenangan
dalam pemerintahan. Golongan yang menyetujui tanam paksa terdiri dari pegawai-pegawai
pemerintah dan pemegang saham perusahaan Nederlandsche Handel Maattschappy (NHM).
Golongan yang menentang tanam paksa terdiri dari beberapa golongan. Pertama,
ialah mereka yang merasa iba mendengar keadaan petani di Indonesia. Mereka
menghendaki agar tanam paksa dihapuskan. Kedua, ialah golongan menengah yang terdiri
dari pengusaha dan pedagang swasta. Mereka tidak dapat menerima keadaan di mana
pemerintah saja yang memegang kegiatan ekonomi. Golongan ini sering disebut kaum
liberal.
Pada tahun 1870 di Indonesia mulai dilaksanakan politik colonial liberal yang sering
disebut ’’Politik Pintu Terbuka (open door policy)’’. Periode antara tahun 1870-1900 disebut
zaman liberalisme. Pelaksanaan politik colonial liberal ditandai dengan keluarnya undang-
undang agraria dan undang-undang gula.
a Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) 1870
Undang-undang ini merupakan sendi dari peraturan hukum agrarian colonial di
Indonesia yang berlangsung dari 1870-1960. Agrarische Wet itu telah berlangsung selama 90
tahun hampir mendekati 1 abad umumnya. Wet itu tercantumdalam pasal 51 dari Indische
Saatsregeling.
Undang-undang agrarian pada intinya menjelaskan bahwa semua tanah milik
penduduk Indonesia adalah milik pemerintah kerajaan Belanda. Sewa-menyewa tanah itu
diatur dalam Undang-Undang Agraria tahun 1870.
b Undang-Undang Gula (Suiker Wet)
Dalam undang-undang ini ditetapkan bahwa tebu tidak boleh diangkut ke luar
Indonesia. Pabrik gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap dan diambil alih oleh
pihak swasta. Sejak itu Hindia Belanda menjadi negara produsen hasil perkebunan yang
penting. Sesudah terusan Suez dibuka, perkebunan tebu menjadi bertambah luas.
Dalam tahun 1888 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan pertama
mengenai persyaratan hubungan kerja kuli kontrak di Sumatra Timur yang disebut (Koelie
Ordonnantie). Untuk memberi kekuatan pada peraturan-peraturan dalam Koeli
Ordonnantie, dimaksud pula peraturan mengenai hukuman-hukuman yang dapat dikenakan
terhadap pelanggaran.
Ancaman hukuman yang dapat dikenakan pada pekerja-pekerja perkebunan yang
melanggar ketentuan-ketentuan kontrak kerja kemudian terkenal sebagai poenale sanctie.
Pada akhir abad ke-19 di negeri Belanda mulai timbul kontroversi mengenai Poenale
Sanctie.
6 Politik Etis
Pelaksanaan politik pintu terbuka, tidak membawa perubahan bagi bangsa
Indonesia. Bangsa Indonesia tetap buruk nasibnya. Dengan dalih untuk memajukan bangsa
Indonesia itulah kemudian dilaksanakan Politik Etis.
Pencetus politik etis (politik balas budi) ini adalah Van Deventer. Van Deventer
memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dengan menulis karangan dalam majalah De Gids
yang berjudul Eeu Eereschuld (Hutang Budi).
Menurut Van Deventer, ada tiga cara untuk memperbaiki nasib rakyat tersebut yaitu
memajukan ;
a. Edukasi (pendidikan)
b. Irigasi (pengairan)
c. Emigrasi (perpindahan penduduk)
Pendukung Politik Etis usulan Van Deventer adalah sebagai berikut.
Mr. P. Brooshoof
K.F. Holle
Van Vollen Hoven
Abendanon
Leivegoed
Van Kol
Douwes Dekker
Usulan Van Deventer tersebut mendapat perhatian besar dari pemerintah Belanda.
Dalam bidang irigasi (pengairan) diadakan pembangunan dan perbaikan. Emigrasi juga
dilaksanakan oleh Pemerintah Belanda bukan untuk memberikan penghidupan yang layak
serta pemerataan penduduk. Jelaslah bahwa pemerintah Belanda telah menyelewangkan
politik etis. Usaha-usaha yang dilaksanakan baik edukasi, irigasi dan emigrasi dan
kemiskinan rakyat Indonesia dapat memperbaiki jika bangsa Indonesia bebas merdeka dan
berdaulat.
Pengaruh Kebijaksanaan Pemerintah Kolonial
Masuknya kekuasaan Barat ke Indonesia telah membawa perubahaan dan bahkan
kengoncangan dalam kehidupan rakyat Indonesia. Perubahan itu meliputi bidang politik,
social, ekonomi, dan budaya.
a Bidang Politik
Semenjak awal abad ke-19 pengusaha Belanda mulai mengadakan pembaharuan
politik colonial. Pengaruh Belanda makin kuat karena intervensi yang intensif dalam
persoalan-persoalan intern negara-negara tradisional. Tindakan pemerintah Belanda untuk
menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai
pemerintah.
Secara administrative para bupati atau penguasa pribumi lainnya adalah pegawai
pemerintah Belanda yang ditempatkan dibawah pengawasan pemerintah colonial. Hak-hak
yang diberikan oleh adat telah hilang. Pemilikan tanah lungguh atau tanah jabatan dihapus
dan diganti dengan gaji.
b Bidang Sosial Ekonomi
Dengan masuknya system ekonomi uang, maka beban rakyat bertambah berat.
Sementara itu kesejahteraan hidup semakin merosot sehingga mencapai tingkat kemiskinan
yang tinggi mereka tidak memiliki tempat berlindung dan tempat untuk mengatakan
keberatan-keberatan yang dirasakan.
c Bidang Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan pengaruh kehidupan Barat di lingkungan tradisional
makin meluas. Sementara itu beberapa tradisi di lingkungan penduduk mulai luntur dan
hilang. Kuatnya pengaruh barat, menimbulkan kekawatiran bahwa pengaruh kehidupan
Barat dapat merusak nilai-nilai kehidupan tradisional.
Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat dalam Menentang
Kolonialisme Barat di Berbagai Daerah
Kebijaksanaan pemerintah colonial di bidang politik pada abad ke-19 semakin
intensif dan pengaruhnya semakin kuat. Hal ini menyebabkan runtuhnya penduduk pribumi.
Oleh karena itu timbullah berbagai bentuk perlawanan dari rakyat Indonesia.
1 Perlawanan Pattimura (1817)
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanan
Maluku termasukdaerah yang paling awal didatangi oleh Belanda yang berhasil
memaksakan monopoli perdagangan. Rempah-rempah Maluku hanya boleh dijual kepada
Belanda. Maka latar belakangnya adalah sebagai berikut ;
1) Kembalinya pemerintah colonial Belanda di Maluku dari tangan Inggris.
2) Pemerintah colonial Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan kerja wajib.
Pada zaman pemerintah Inggris menyerahkan wajib dan kerja wajib (verplichte leverantien,
herendiensen) dihapus.
3) Pemerintah colonial Belanda mengeluarkan uang kertas sebagai pengganti uang logam yang
sudah berlaku di Maluku.
4) Belanda juga mulai menggerakan tenaga dari kepulauan Maluku untuk menjadi serdadu
(tentara) Belanda.
b Jalannya Perlawanaan.
Protes rakyat dibawah pimpinan Thomas Matulessi diawali dengan penyerahan
daftar keluhan-keluhan kepada Belanda. Pada tanggal 3 mei 1817 kira-kira 100 orang
diantaranya Pattimura berkumpul di hutan Walturun dan memutuskan untuk
menghancurkan benteng di Saparuna.
Serangan dimulai pada tanggal 15 mei 1817 dengan menyerbu pos Belanda di Parto.
Setelah kejadian itu Belanda mengirimkan pasukan yang kuat dari Ambon lengkap dengan
persenjataan di bawah pimpinan Mayor Beetjes.
c Akhir perlawanan
Serangan Belanda tersebut, menyebabkan pasukan Pattimura semakin terdesak.
Banyak daerah yang jatuh ke tangan belanda. Pattimura sendiri akhirnya tertangkap di Siri
Seri yang kemudian di bawa ke Saparuna. Oleh karena itu, pada tanggal 16 Desember 1817
Pattimura dihukum gantung di depan benteng Victoria Ambon. Sebelum digantung
Pattimura bekata ‘’Pattimura-Patimura tua boleh dihancurkan, tetapi sekali waktu kelak
Pattimura-Pattimura muda akan bangkit’’.
2 Perlawanan Kaum Padri (1821-1837)
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanaan
Kaum Adat di Minangkabau mempunyai kebiasaan kurang baik yaitu minum-
minuman keras, berjudi, dan menyambung ayam. Kaum Padri berusaha menghentikan
kebiasaan itu, tetapi Kaum Adat menlaknya maka kemudian terjadilah pertentangan antara
kedua golongan tersebut.
Tujuan gerakan Padri adalah untuk membersikan kehidupan agama Islam dari
pengaruh pengaruh kebudayaan dan adat istiadat setempat yang dianggap menyalahi
ajaran agama Islam. Perang saudara mulai meletus di kota Lawas, kemudian menjalar ke
kota-kota seperti Bonjol, Tanah Datatar, Alahan Pajang.
b Jalannya Perlawanan
Musuh kaum Padri selain kaum adat adalah Belanda. Perlawanan mulai tahun 1821.
Pasukan Belanda mendirikan benteng pertahanan di Batusangkar diberi nama Fort Van Der
Capellen. Tanggal 22 januari 1824 diadakan perjanjian Mosang dengan kaum Padri. Tanggal
15 November 1825 diadakan perjanjian padang. Tahun 1829 daerah kekuasaan Kaum Padri
telah meluas sampai ke Batak Mandailing, Tapanuli. Melihat kenyataan ini baik kaum Adat
maupun kaum Padri menyadari arti pentingnya pertahanan.
c Akhir Perlawanan
Setelah daerah sekitar Bonjol dapat dikuasai oleh Belanda, serangan ditunjukan
langsung ke benteng Bonjol. Belanda memerlukan waktu 2 bulan untuk dapat menduduki
benteng Bonjol yang didahului oleh pertempuran yang sengit.
Perkelahian satu lawan satu tidak dapat dihindarkan lagi. Korban berjatuhan dari
kedua belah pihak setelah itu berakhirlah perang Padri dan daerah Minangkabau dikuasai
oleh Belanda.
3 Perlawanan Diponogoro (1825-1830)
Perlawanan rakyat Jawa di bawah pimpinan Diponogoro merupakan
pengelompokan terbesar yang dihadapi pemerintah colonial Belanda di Jawa. Adapun sebab
terjadinya Perang Diponogoro dapat dibagi menjadi 2 yaitu sebab khusus dan sebab umum.
a Sebab-Sebab Umum
1) Wilayah Mataram semakin dipersempit dan terpecah
2) Masuknya adat Barat ke dalam kraton
3) Belanda ikut campur tangan dalam urusan kraton
4) Hak-hak para bangsawan dan abdi dalem dikurangi
5) Rakyat menderita akibat dibebani berbagai pajak
b Sebab-Sebab khusus
Sebab yang meledakkan perang provokasi yang dilakukan penguasa Belanda
b Jalannya Perlawanan
Pada waktu Belanda menyerang pangeran Diponogoro, beliau lebih menyingkir ke
Goa Salorong dan mendirikan markas di tempat itu. Dalam perlawanannya Pangeran
Diponogoro dibantu oleh Kyai Nojo, Sentot Prawirodirjo dan didukung oleh kaum ulama
sehingga pada tahun 1825 memperoleh kemenangan. Pada tahun 1827 jendral De Cock
menerapkan benteng stelsel untuk mempersempit ruang gerak Diponogoro
c Akhir Perlawanan
Belanda mengajak pangeran Diponogoro untu berunding di Magelang,
Perundingan ini baru dilaksanakan pada tanggal 28 maret 1830 dalam perundingan ini
Pangeran Diponogoro ternyata ditangkap. Dan pada akhirnya Pangeran Diponogoro wafat
pada tanggal 3 mei 1885 dalam usia 70 tahun.
4 Perang Jagaraga
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanaan
1 Pemerintah colonial Belanda ingin menguasai Bali
2 Pemerintah colonial Belanda ingin menghapuskan hak Tawan Karang yang sudah menjadi
tradisi rakyat Bali
b Jalannya Perlawanaan
Pada tahun 1846 Belanda mendaratkan 1700 pasukan di Buleleng sehingga
pertempuran tidak dapat dihindari. Menggalang persatuan dengan raja Karangasem,
Klungkung, dan Badung sepakat untuk bersatu melawan Belanda. Pos-pos Belanda mulai di
serang dan senjata mereka di rampas.
c Akhir Perlawanan
Pada tanggal 19 April 1849 Benteng Jagaraga jatuh ke tanggan Belanda
5 Perang Banjar
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanan
1 Belanda memaksa monopoli perdagangan di Kerajaan Banjar
2 Pemerintah colonial Belanda ikut campur urusan kraton
3 Pemerintah colonial Belanda mengumumkan bahwa Kesultanan Banjarmasin akan
dihapuskan
b Jalannya Perlawanan
Pangeran Antasari seorang pemimpin perlawanan yang sangat anti Belanda.
Pertempuran heat terjadi di salah satu kekuatan Pangeran Antasari, yaitu benteng Gunung
Lawak (27 September1859). Pada tanggal 2 Oktober 1861 Kyai Demang menyerahkan diri.
c Akhir Perlawanan
Pada tanggal 3 Februari 1862 Pangeran Hidayat ditangkap dan diasingkan ke Jawa.
Pada tanggal 14 Maret 1862 Pangeran Antasari diangkat sebagai pemimpin tertinggi agama.
Pangeran Antasari meninggal dunia tanggal 11 Oktober 1862.
6 Perang Aceh(1873-1904)
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanaan
1. Aceh adalah Negara merdeka dan kedaulatannya masih diakui penuh oleh negara-negara
barat
2. Berdasarkan Traktat Sumatra, 2 November 1871, pihak Belanda oleh Inggris diberi
kebebasan memperluas daerah kekuasaannya di Aceh
3. Semakin pentingnya posisiAceh, dengan dibukanya zeus pada tahun 1869
4. Aceh menolak mengakui kedaulatan Hindia Belanda atas kesultanan Aceh
b Jalannya Perlawanaan
Penyerangan pertama terhadap Aceh dipimpin oleh Jendral Kohrel, pejuang Aceh
bertahan di Masjid Raya Aceh. Jendral PCL mengadakan penyerangan gencar kedaerah-
daerah dan dalam pertempuran di Tungga Jendral PCL tewas. Siasat adu domba
dimanfaatkan oleh Teungku Umar debgan menyerahkan diri dan mau bekerja sama dengan
Belanda.
Sebelumnya ia mengadakan penyelidikan terhadap masyarakat Aceh dengan
menyamar sebagai ulama dengan nama samara Abdul Gafar.
c Akhir Perlawanaan
Pada tanggal 26 November 1902, Belanda berhasil menemukan persembunyian
rombongan Sultan dan menawan Sultan Mihamad Daud Syah pada tahun 1903. Pada tahun
1891 Teungku Cit Di Tiro meninggal dan digantikan putranya, yaitu Teungku Mak Amin Di
Tiro.
A. Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaan kolonial Bangsa
Barat datang ke Indonesia karena Indonesia memiliki keanekaragaman kekayaan alam.
Bangsa Barat mencari rempah rempah ke Indonesia. 1.Proses Kedatangan Bangsa Barat
Bangsa barat yang pertama kali tiba di Indonesia adalah bangsa Portugis. Setelah itu disusul
oleh Spanyol, Inggris, dan Belanda 1.1 Portugis Pada tahun 1511 Portugis dibawah
kepemimpinan Alfonso d'Albuquerque berhasil menguasai Malaka. Setelah ditaklukan
Portugis, pusat pusat perdagangan baru bermunculan seperti Aceh dan Banten. Pada tahun
1512 Alfonso mengirim ekspedisi ke Maluku, Kep. Aru, Banda, dan Ambon. Pada tahun
1522 dibawah pimpinan Antonio de Britto mendirikan benteng Saint John di Maluku. 1.2
Spanyol Setelah Magelhaens terbunuh di Filiphina. pelayaran Spanyol dilanjutkan oleh Del
Cano. Del Cano tiba di Maluku pada tahun 1521. Spanyol memusatkan kedudukannya di
Tidore. Kedatangan Spanyol ditentang oleh pihak Portugis karena Spanyol dianggap
melanggar perjanjian Todesillas. Karena menurut Portugis, Maluku berada di garis timur
Todesillas yang menjadi wilayah Portugis. 1.3 Belanda Belanda merupakan negara terlama
yang menguasai Indonesia. Awal kedatangan mereka adalah untuk mencari rempah-rempah.
1.4 Inggris Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-
Inggris. Pada tahun 1600 para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan
dagang yang disebut dengan East Indische Compagnie ( EIC ) Tujuan Bangsa barat ke
Indonesia a. Gospel, untuk menjalankan tugas suci, yaitu menyebarkan agama kristen b.
Gold, Mencari kekayaan c. Glory, mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan. 2.
Awal Perkembangan Pengaruh Barat dan Terbentuknya Kekuasaan Kolonial 2.1 Portugis
Portugis menggunakan cara licik untuk mencapai tujuannya. Contohnya Portugis menandai
setiap tempat tempat yang disinggahi dengan Batu Padrao. untuk mengakui tempat itu
sebagai wilayah kekuasaan Portugis, Portugis juga memonopoli perdagangan di Maluku 2.2
Spanyol Kedatanggan Spanyol di Maluku merupakan kesempatan mereka untuk mengadu
domba kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendukung Ternate dan Spanyol mendukung
Tidore. 2.3 Belanda Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan organisasi yang
disebut dengan VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Pimpinan VOC terdiri atas 17
orang sehingga disebut dengan Heren Zeventien. Tujuan VOC adalah : a. Menghindari
persaingan yang tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda b. Memperkuat kedudukan
Belanda dalam menghadapi persaingan perdagangan barat c. Membantu pemerintah Belanda
menghadapi Spanyol Hak kekuasaan VOC yaitu : a. Memonopoli perdagangan b.
Mengadakan perjanjian dengan raja setempat c. Membentuk angkatan perang sendiri d.
Membuat mata uang sendiri e. Mengangkat pegawai yang dibutuhkan f. Berhak
mengumumkan perang Tindakan VOC : Pieter Both ( 1610-1614 ) diangkat sebagai gubernur
jendral pertama VOC. Ia berkuasa di Jayakarta. Saat itu Jayakarta di perintah oleh seorang
adipati, Pangeran WIjayakrama. Awalnya hubungan VOC dengan kerajaan kerajaan di
Indonesia berjalan baik. Namun semua memburuk ketika masa pemerintahan J.P Coen ( Jan
Pieterzoon Coen ). Pada tahun 1619 Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Tepatnya tanggal 30 mei
1619 Jayakarta berubah nama menjadi Batavia. Nama Batavia digunakan untuk mengabdikan
nama nenek moyang bangsa Belanda, yaitu bangsa Bataaf. ( Jan Pieterzoon Coen ) VOC juga
membangun beberapa benteng yaitu : a. Benteng Victoria di Ambon b. Benteng Duurstede di
Saparua c. Benteng Rotterdam di Makassar d. Benteng Orange di Ternate e. Benteng Nassau
di Banda Untuk mengawasi pelaksanaan monopoli di Maluku VOC mengadakan kegiatan
Pelayaran Hongi . VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. karena banyak pejabat
yang korupsi dan utang VOC semakin besar karena biaya perang B. Perkembangan
Kebijakan dan Tindakann Pemerintah Kolonial 1. Kerja Rodi Masa Pemerintahan Daendels
pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirim Marsekal Herman Williem Daendels untuk
menjadi gubernur jendral di Indonesia. Tugas Daendels yaitu : a. Memperkuat pertahanan
Jawa dari serangan Inggris b. Mengumpulkan dana sebanyak banyaknya untuk biaya perang
melawan Inggris c. Memperbaiki kondisi keuangan pemerintah karena kas yang kosong
Kebijakan Deandels yang paling banyak memakan korban adalah Jalan Raya Anyer sampai
Panarukan. Pada masa itu Deansels dipanggil dengan nama Tuan Guntur karena bersifat kaku
dan kejam. Cara lainnya yaitu Deandels mencetak uang kertas dalam jumlah besar dan
menyita uang di bank dan pegadaian serta menjual tanah pada pihak swasta ( Herman
Williem Daendels ) 2. Sistem sewa tanah pada masa Raffles Pengganti Deandels adalah
Yanssens. Namun pada tahun 1811 Batavia berhasil direbut oleh Inggris. Yanssens menyerah
dengan ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang / Perjanjian Tuntang. Untuk mengatur
pemerintahannya. Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles 3. Sistem sewa tanah
pada masa Pemerintahan Van Den Bosch Pada masa pemerintahannya, ia menerapkan sistem
culturstelsel pada tahun 1830. Dalam pelaksanaannya sistem tanam paksa banyak terjadi
penyelewengan contohnya : Petani masih harus membayar pajak, tanah yang digunakan
untuk sistem tanam paksa adalah tanah yang subur, waktu petani banyak tersita karena sistem
tanam paksa sehingga waktu bertani terbengkalai. Namun ada sisi positif dari sistem tanam
paksa yaitu : a. Masyarakat mengenal jenis tanaman baru seperti indigo dan kopi b.
Dikembangkannya saluran irigasi c. Daerah mengalami peningkatan produksi padi ( Van Den
Bosch ) 4. Sistem Liberal dan Penanaman modal swasta pemerintah belanda berdebat karena
masalah sistem tanam paksa. Ada yang mendukung dan ada yang menolak. yang mendukung
yaitu para pejabat, pegawai pemerintah, dan perusahaan yang diuntungkan. sedangkan yang
menolak yaitu : tokoh yang benar benar kasihan terhadap Indonesia seperti tokoh agama dan
filsuf dan kelompok menengah seperti pengusaha swasta dan kaum liberal. Dukungan
penghapusan sistem tanam paksa semakin kuat setelah pada tahun 1860 di Belanda terbit 2
buka yaitu : a. Max Havelaar yang ditulis oleh Douwes Dekker dengan nama samaran
Multatuli b. Suiker Contracten yang ditulis oleh Frans van de Pute Akhirnya pada tahun 1860
sistem tanam paksa lada dihapuskan, tanaman teh dan nila pada tahun 1865. Dan pada tahun
1870 semua tanaman kecuali kopi di Priangan ( Priangerstelsel ) telah bebas dari sistem
tanam paksa. Dengan demikian para pengusaha mulai menanamkan modalnya. Dengan
begitu bermunculanlah UU yang mengatur tentangpenggunaan tanah contohnya : a. Undang
Undang Agraria tahun 1870 undang undang ini menetapkan bahwa perusahaan perkebunan
dapat menyewa tanah di Indonesia selama 75 tahun, dan penduduk dilarang menjual tanah
kepada orang asing b.Undang undang Gula tahun 1870 undang undang ini menetapkan
bahwa perusahaan gula milik pemerintah akan ditutup dan diganti oleh perusahaan swasta C.
Munculnya Berbagai Perlawanan 1. Perlawanan terhadap Portugis 1.1 Malaka dan Demak
angkat senjata pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan dipimpin oleh Pate
Kadir. lalu Demak pun menyerang Portugis dibawah kepemimpinan Pati Unus ( Pengeran
Sabrang Lor ) 1.2 Perlawanan rakyat Aceh Aceh dan Demak pada tahun 1513 melancarkan
serangan ke Malaka. Untuk menghadapi Portugis langkah langkah yang diambil oleh Aceh
antara lain: a. Kapal Aceh yang berlayar ke Timur Tengah dilengkapi dengan Meriam dan
sejumlah prajurit b. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan Ahli perang dari Turki
dipenuhi pada tahun 1567. c. Aceh juga mendatangkan bantuang dari Kalikut dan Jepara 1.3
Maluku Bergolak Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore.
Portugis dibantu oleh Kerajaan Ternate dan Bacan sedangkan Kerajaan Tidore di bantu oleh
Spanyol. Sultan Hairun dikhianati dan lalu dihukum mati. Itulah yang menyebabkan rakyat
Tidore marah dan menyerang Portugis habis habisan 2. Perlawanan terhadap VOC 2.1
Maluku kembali angkat senjata perlawanann terjadi di beberapa daerah seperti : daerah rakyat
hiu, Ambon, Ternate, Jailolo dan sebagainya 2.2 Perlawanan Makassar ( Gowa ) VOC ingin
menguasai perdagangan di Makassar untuk itu VOC mengusulkan hal berikut kepada
Kerajaan Gowa : a. Sultan Gowa bersama VOC menyerang Banda b. Kerajaan Gowa
hendaknya tidak menjual rempah rempah ke Portugis c. Gowa dilarang membeli rampah
rempah dari Portugis karena tidak disetujui terjadilah perang antara VOC dengan Kerajaan
Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin 2.3 Perlawanan Trunajaya Kerajaan Mataram
mengadakan perjanjian perdamaian dengana VOC. Isi perjanjian tersebut yaitu : a. Mataram
mengakui kekuasaan VOC di Batavia b. Mataram boleh berdagang di seluruh Indonesia
kecuali Maluku c. VOC mengirim duta setiap tahun ke Kerajaan Mataram d. Diadakan tukar
menukar tawanan perang karena Raja Amangkurat bertindak sewenang wenang terhapat
rakyat terjadilah pemberontakan Trunajaya yang dipimpin oleh Pangeran Adipati Anom yang
mendapat bantuan dari Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesung. 3. Perlawanan
terhadap Kolonial Belanda 3.1 Perlawanan di Maluku ( Thomas Matulessy / Pattimura )
Perlawanan terjadi karena Belanda memaksa masyarakat menyerahkan berbagai macam hasil
bumi. Pada malam hari tanggal 15 Mei 1817 para pemuda Saparua di bawah pimpinan
Pattimura mereka mambakar kapal kapal di pelabuhan Belanda. Namun pada tanggal 16
Desember 1817 Pattimura dihukum gantung oleh Belanda 3.2 Perang Padri ( 1815-1837 ) (
Tuanku Imam Bonjol ) perang ini tidak lepas dari pertentangan kaum adat dan kaum padri.
Pertempuran terjadi karena Belanda menyuruh kaum adat dan padri untuk kerja rodi.
Peperangan ini dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan mendapat bantuan dari Sentot
Alibasah. Namun Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur 3.3 Perang Diponegoro ( 1825
- 1830 ) Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya untuk menghadapi Belanda.
Namun Belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel sehingga Pangeran Diponegoro
diasingkan ke Manado. Setelah itu Dipindahkan ke Makassar. ( Pangeran Diponegoro ) 3.4
Perang Jagaraga ( 1849 ) Kapal belanda terjebak di buleleng. sesuai hukum tawab karang,
kapal itu menjadi milik kerajaan buleleng. lalu terjadilah peperangan dengan Belanda
dibawah kepemimpinan Gusti Ketut Jelantik. Perang ini sering disebut dengan Perang
puputan ( perang habis habisan ) namun Belanda memenangkan peperangan sehingga seluruh
Bali dikuasai Belanda
Kebijakan
Pemerintahan
A. Pengaruh Pendidikan Barat Dan Pendidikan Islam Terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia
Di bab depan telah kita bahas, bahwa salah satu kebijakan pemerintah kolonial yang pernah
dilakukan di negri kita adalah pelaksanaan politik etis atau politik balas budi yang dicetuskan oleh
Conrad Theodore Van Deventer dengan triloginya, yaitu :
a. irigasi
b. imigrasi
c. edukasi
Walaupun politik etis tidak sepenuh hati dilaksanakan oleh pemerintah kolonial untuk
kepentingan bangsa Indonesia, karena disesuaikan dengan kepentingan pemerintah penjajah namun
pelaksanaan politik etis di Indonesia membawa beberapa dampak penting, utamanya yang akan kita
bahas adalah bidang edukasi atau pendidikan..
Dalam pelaksanaan politik etis bidang pendidikan dilaksanakan bukan untuk kepentingan
mencedrdaskan kehidupan bangsa Indonesia, melainkan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga
tenaga terdidik untuk dipekerjakan dibidang administrasi murahan.. Dengan program edukasinya
akhirnya pemerintah kolonial belanda banyak, mendirikan sekolah sekolah antara lain :
4. M U L O ( sekolah menengah )
7. S T O V I A ( sekolah kedokteran )
8. R H S ( sekolah hokum)
9. T H S ( sekolah tehnik)
Dengan banyak berdirinya sekolah sekolah untuk golongan pribumi, maka secara perlahan tapi
pasti mulailah muncul bibit bibit kaum terpelajar di Indonesia yang makin lama makin banyak
jumlahnya, hal ini merupakan salah satu dampak positif pelaksanaan politik etis. Karena dengan
munculnya golongan terpelajar inilah yang nanti mejadi motor penggerak lahir dan tumbuhnya
kesadaran nasiomal di Indonesia.
Selain peran pendidikan barat, lahirnya kesadaran nasional juga tidak lepas dari peran
pendidikan Islam, sebagaimana kita tahu bahwa salah satu saluran islamisasi yang dilakukan di
Indonesia adalah melalui kegiatan pendidikan di pondok pondok pesantren. Pendidikan ini memiliki
tradisi yang panjang dan lahir sebelum keberadaan pemerintah kolonial Belanda menyelenggarakan
penndidikan model barat.Santrri santri jebolan pondok pesantren banyak yang berhasil menjadi
tokoh masyarakat dan memiliki pemikiran yang maju akan pentingnya pendidikan bagi generasi
penerusnya.Apalagi diantara mereka banyak yang berhasil menunaikan ibadah haji ke tanah suci
Mekah yang menyebabkan mereka akhirnya bergaul dengan umat islam diseluruh dunia, Melalui
pertemuan,pergaulan dan pertukaran pengetahuan alkhirnya mereka menyadari keberadaan
bangsanya yang masih terbelenggu oleh penjajahan Belanda. Kesadaran inilah yang akhirnya mereka
dengung dengungkan setiba ditanah air.
1. tidak adanya ikatan persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah, karena mereka berjuang untuk
kepentingan daerahnya sendiri-sendiri.
2. perjuangan yang dilakukan terlalu bergantung pada seorang pemimpin, tidak ada regenerasi
Belajar dari kesalahan masa lampau, akhirnya timbullah kesadaran untuk membentuk orgasisasi
perjuangan yang teratur agar tujuan perjuangan dapat segera terwujud.
Tumbuh dan berkembangnya kesadaran nasional Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
a. kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, yang membangkitkan semangat bangsa
Asia melawan bangsa Eropa
b. Masuknya paham paham baru. misalnya paham demokrasi dan liberalisme
c. Munculnya pergerakan nasional diberbagai negara di kawasan Asia.
Semua faktor yang tersebut diatas telah mendorong kaum terpelajar untuk berjuang mengusir
penjajah. Mereka akhirnya menyadari bahwa perjuangan untuk memajukan dan memerdekakan
bangsa Indonesia harus dilakukan dengan mempergunakan organisasi yang bersifat modern, baik
pendidikan,perjuangan politik, perjuangan ekonomi maupun sosial budaya.
Organisasi yang berdiri pada masa pergerakan nasional dibedakan menjadi tiga, yaitu:
BUDI UTOMO ( B U )
Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei1908, didirikan oleh beberapa mahasiswa STOVIA di
Jakarta, antara lain Dr. Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, Dr. Wahidin Sudirohusodo.
“Mencapai kemjuan dan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan” Karena
merupakan organisasi modern yang pertama kali lahir, maka Budi Utomo dipandang sebagai
pelopor pergerakan nasional, oleh karena itu berdirinya budi Utomo tanggal 20 Mei oleh bangsa
Indonesia dipeeringati sebagai “Hari Kebangkitan Nasional”.
SAREKAT ISLAM ( S I )
Pada awal berdirinya, organisasi ini bernama “Sarekat Dagang Islam”, didirikan oleh Haji
Samanhudi pada tahun 1911 dengan tujuan :
Karena sifatnya yang merakyat dan pertumbuhannya yang amat pesat, maka atas usul HOS
Cokroaminoto pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi “Sarekat Islam”.
Organisasi Sarekat Islam memiliki tujuan :
3. memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat
Sarekat Islam dalam waktu relative singkat berhasil menjadi organisasi masa terbesar di
Indonesia saat itu dengan jumlah anggota 800.000 orang yang tersebar dalam 90 Sarekai Islam lokal
diseluruh Indonesia.
Kehadiran Sarekat Islam ditengah tengah alam penjajahan menimbulkan kekawatiran yang besar
bagi Belanda, untuk menghambat Sarekat Islam Belanda senantiasa memantai gerak langkah Sarekat
Islam.
Tokoh tokoh Sarekat Islam yang terkenal adalah HOS Cokroaminoto dan Abdul Muis.Dalam
perkembangannya, akibat taktik infiltrasi yang dilakukan oleh Parat Komunis Indonesia (PKI), pada
tahun 1917 Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu :
1. Sarekat Islam Putih (SI Putih), yaitu Sarekat Islam yang tetap nerlandaskan pada asas perjuangan
semula, dipimpin oleh HOS Cokroaminoto, Abdul Muis dan H. Agus Salim.
2. Sarekat Islam Merah (SI Merah), yaitu Sarekat Islam yang telah terpengaruh oleh paham komunis,
dipimpin oleh Semaun, Darsono dan Alimin
INDISCHE PARJIJ ( I P )
Indische Parjij berdiri pada tanggal 25 Desember 1912, oleh tokoh “Tiga Serangkai”, yaitu :
3. dr.Tjipto Mangunkusumo
Indische Partij dianggap sebagai “organiasi politik” yang pertama kali berdiri karena organisasi
inilah yang pertama kali dengan tegas menyatakan cita citanya mencapai Indonesia merdeka.
Pada tanggal 11 Maret 1913 Indische Partij dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh
pemerintah Belanda, karena dianggap membahayakan kepentingan penjajah dan juga karena
Belanda merasa malu dengan sindiran Suwardi Suryaningrat yang tertuang dalam tulisan “ALS
IKEENS NEDERLANDER WAS” yang berarti “ANDAIKAN AKU SEORANG BELANDA’. Ketiga tokoh tiga
serangkai dijatuhi hukuman buang ke negri Belanda dan sejak itu Indische Partij mundur.
PERHIMPUNAN INDONESIA ( P I )
Organisasi Perhimpunan Indonesia didirikan oleh para pemuda Indonesia yang sedang belajar di
negri Belanda pada tahun 1908, semula bernama INDISCHE VERENIGING, tujuannya semula adalah
“membantu kepentingan para pemuda dan pelajar Indonesia yang ada di negri Belanda.” Pada
tahun 1922 nama Indische Vereniging diubah menjadi “INDONESISCHE VERENIGING”, yang diikuti
pula dengan perubahan tujuan organisasi menjadi bersifat politik yaitu “menuntut kemerdekaan
bagi Indonesia”.
Pada tahun 1924 nama Indonesische Vereniging kembali mengalami perubahan menjadi
“PERHIMPUNAN INDONESIA’ dengan tujuan “berjuang untuk memperoleh suatu pemerintahan di
Indonesia yang hanya bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia”.
4. Ali Sastroamijoyo
5. Gunawan Mangunkusumo
PENTING
Pada tahun 1925 PI mengeluarkan manifesto politik yang berisi tentang tuntutan Indonesia
merdeka, wilayah yang merdeka dan pemberlakuan hukum adat serta menentang hukum kolonial
Karena sepak terjangnya yangsangat keras menentang Belanda, maka keempat tokoh
Perhimpunan Indonesia ditangkap dan dituntut dimuka pengadilan di Den Haag pada tahun 1928,
namun karena tidak terbukti bersalah akhirnya mereka dibeaskan.Sejak saat itu segala kegiatan
PerhimpunanIndonesia diawasi secara ketat.
PKI dalam perjuangannya menggunakan taktik infiltrasi, yaitu dengan cara menyusup kedalam
organisasi lain, diantaranya adalah kedalam tubuh Sarekat Islam, hingga akhirnya Sarekat Islam
pecah menjadi dua..
Partai Nasional Indonesia berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 dikota Bandung. Tokoh tokoh PNI yang
terkenal adalah Ir. Sukarno. Maskun, Supriadinata,dan Gatot Mangkupraja.
Tujuan PNI adalah “Mencapai Indonesoa merdeka yang dilakukan atas usaha sendiri”. Hasil hasil
Pergerakan Partai Nasional Indonesia antara lain adalah
Pada tahun 1929 pemimpin PNI ditangkap, karena semakin meningkatnya nasionalisme dan
radikalisme dianggap sebagai persiapan untuk melakukan pembrontakan. Didepan sidang kolonial, Ir
Sukarno mengemukakan pembelaannya yang terkenal dengan judul “INDONESIA MENGGUGAT’,
namun walaupun pengadilan tidak dapat membuktikan kebenaran atas tuduhannya, Ir Sukarno dan
tokoh-tokoh PNI lainnya tetap dijatuhi hukuman penjara. PNI bubar pada tahun 1931 karena para
pemimpinnya tidak dapat melanjutkan perjuangannya.
Parindra berdiri pada tanggal 26 Desember 1935 di kota Solo, Parindra merupakan fusi
(gabungan) antara Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).
Tokoh tokoh Parindra adalah dr. Sutomo, Moh. Husni Tamrin, R Panji Suroso, R. Sukarji
Wiryopranoto, Mr Susanto. Taktik dan asas perjuangannya adalah kooperatif.
Keanggotaan Gerindo terbuka untuk umum, dan menerima seluruh lapisan masyarakat baik itu
orang pribumi, china, arab maupun Eropa.
Tokoh tokoh Gerindo yang terkenal adalah Drs. AK Ghani, Mr. Sartono, Mr.Muhammad Yamin, R
Wilopo, Amir Syarifudin.
Gabungan politik Indonesia (GAPI) adalah organisasi yang berdiri dengan latar belakang
penolakan “Petisi Sutarjo” oleh pemerintah Belanda. Petisi Sutarjo adalah petisi yang berisi tuntutan
kepada pemerintah Belanda agar Indonesia diberi pemerintahan sendiri, alas an pemerintah Belanda
menolak petisi tersebut adalah Indonesia belum tiba waktunya untuk memiliki pemerintahan
sendiri.
GAPI berdiri tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta dan merupakan fusi dari Parindra,
Gerindo,Pasundan,Persatuan Minahasa, Partai Sarekat Islam Indonesia dan PNI baru. Tokoh tokoh
GAPI yang terkenal adalah Moh.Husni Tamrin,Amir Syarifudin dan Abikusno.
Ketika Budi Utomo terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi ini dipandang sebagai
organisasi yang mampu menjadi wadah aspirasi para pemuda. Namun setelah terselenggaranya
Konggres Budi Utomo yang I, peranan para pemuda didalamnya justru melemah, hal ini karena
dalam kepengurusan Budi Utomo banyak didominasi oleh para pegawai negri dan pensiunan.
Pada tahun 1915, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang bernama TRI KORO
DARMO,yang memiliki tujuan :
Keanggotaan Tri Koro Darmo adalah para pemuda yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda, Bali
dan Lombok. Nama Tri Koro Darmo akhirnya berubah menjadi “Jong Java”. Kelahiran Jong Java
akhirnya disusul dengan kelahiran organisasi organisasi kepemudaan di daerah lainnya, antara lain
Jong Islamienten Bond, Jong Cilebes, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Batak dll.
PENTING
Tri Koro Darmo berarti Tiga Tujuan Mulia, yaitu Sakti, Budi dan Bakti. Trokoro Darmo dipimpin oleh R. Satiman
Wiryosanjoyo
Sejak tahun 1926 mulai terlihat adanya kecenderungan penyatuan organisasi organisasi pemuda
yang telah ada, disamping itu mereka juga mulai memasuki kegiatan politik nasional, hal ini
disebabkan karena semakin tebalnya jiwa kebangsaan bagi pemuda. Gejala ini ditandai dengan
lahirnya beberapa organisasi pemuda yang bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang
politik, yaitu :
1. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yang bertujuan “ menggalang persatuan dari seluruh
organisasi pemuda untuk berjuang bersama sama melawan penjajah Belanda”. PPPI berfikir bahwa
tujuannya akan tercapai apabila sifat kedaerahan dihilangkan.
2. Pemuda Indonesia (PI), yang bertujuan “ memperkuat dan memperluas ide kesatuan nasional
Indonesia” PI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai dengan jalan mendirikan organisasi organisasi
kepanduan dan mengadakan kerjasama dengan organisasi yang lain.
PPPI dan PI adalah dua organisasi pemuda yang mempelopori diselenggarakannya KONGGRES
PEMUDA I dan KONGGRES PEMUDA II.
KONGGRES PEMUDA I
Diselenggarakan pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, di Jakarta, dan diketuai oleh Muhammad
Tabrani dengan dihadiri beberapa tokoh pemuda, dengan dua keputusan penting, yaitu :
Seusai Konggres Pemuda I, para pemuda semakin menyadari bahwa perjuangan kemerdekaan
Indonesia hanya akan dicapai melelui.ersatuan. Pada tahun 1928 alam pikiran pemuda Indonesia
sudah mulai dipenuhi oleh jiwa persatuan, rasa bangga dan rasa memiliki cita cita yang tinggi, yaitu
Indonesia merdeka
KONGGRES PEMUDA II
Diselenggarakan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta, tepatnya di Jalan Kramat Raya no
106 di gedung “Indonesische Clubgebouw” dan diketuai oleh Sugondo Joyo Puspito dengan dihadiri
oleh :
2. Wakil wakil dari partai Budi Utomo (BU), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai Sarekat Islam
(PSI)
2. semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama “Indonesia Muda”
PENTING
Dalam konggres Pemuda II, sebelum dikrarkannya Sumpah Pemuda, telah diperdengarkan lagu Indonesia Raya
karya WR Supratman, yang nanti menjadi lagu kebangsaan Indonesia
Sebelum munculnya Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, hamper diseluruh kota besar di
Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri yang pada umumnya berbahasa melayu, misalnya :
1. Pewarta Surabaya, Pemberitaan Betawi, Sinar Jawa dan Benteng Pagi di pulau Jawa
Perkembangan pers di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari penjajahan Belanda, tentunya pada
saat itu belum ada kebebasan pers, setiap pembertitaan yang bersifat menentang pemerintah
kolonial Belanda penerbitannya langsung dilarang dan pemimpinnya ditangkap. Para pemimpin
Indonesia yang juga sekaligus pemimpin surat kabar, dalam usaha memasyarakatkan cita cita
kemerdekaan nasional terpaksa harus keluar masuk penjara karena dianggap telah melakukan
kejahatan pers.
Walaupun mendapat pengawasan yang. super ketat dari pemerintah Belanda, namun pers
nasional terus berkembang sejalan dengan berkobarnya semangat kebangkitan nasional sebagai
penyebar cita cita kemerdekaan,Beberapa Pers yang terbit dibawah pimpinan para tokoh perintis
pejuang kemerdekaan antara lain :
Selain itu ada pula surat kabar yang khusus membawa buah pikiran Ir Sukarno dan Drs. Moh
Hatta, yaitu :
1. Pikiran Rakyat
3. Daulat Rakyat
4. Penyebar Semangat
Diantara majalah majalah atau pers yang terbit, yang memiliki pengaruh sangat besar dalam
pergerakan Nasional adalah “Indonesia Merdeka” yang diterbitklan oleh Perhimpunan Indonesia di
negri Belanda. Majalah ini ditulis dalam bahasa Belanda dan bahasa Melayu.
Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peran pers dalam pergerakan
nasional adalah “ sebagai penyeru agar rakyat Indonesia bangkit dan bersatu padu untuk
menghadapi imperialisme, kolonialisme dan kapitalisme Belanda.
Selain gerakan sosial, kebudayaan dan politik, pergerakan nasional juga ditandai dengan bangkitnya
wanita Indonesia untuk turut serta aktif menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Gerakan Wanita Indonesia ini pada dasarnya tujuannya adalah untuk
“mengangkat harkat dan derajat wanita Indonesia dari belenggu penjajahan dan adat istiadat yang
kolot”. Tokoh tokoh pergerakan Nasional dari kalangan wanita di Indonesia menghendaki adanya
emansipasi. Tokoh yang dianggap sebagai perintis gerakan wanita di Indonesia adalah R A Kartini
dan R
1. Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat
Islam, dan Indische Partij.
2. Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis
Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
3. Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo,
dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan
organisasi perempuan.
Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5
Oktober 1908. Dalam kongres yang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut.
Istilah “nasional” berarti bahwa pergerakan-pergerakan tersebut mempunyai cita-cita nasional untuk
mencapai kemerdekaan bagi bangsanya yang masih terjajah. Disamping itu, sifat pergerakan pada
masa ini lebih bersifat nasional bila dibanding dengan sifat pergerakan sebelumnya yang bercorak
kedaerahan.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pergerakan nasional, antara lain adalah :
a. Faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal), antara lain: pada waktu itu pada umumnya
bangsa-bangsa di Asia sedang menghadapi imperialisme Barat. Hal inilah yang mendorong
bangkitnya nasionalisme Asia. Selain itu kemenangan Jepang dalam perang melawan Rusia tahun
1905 juga membuktikan bahwa ternyata Bangsa Timur dapat juga mengalahkan Bangsa Barat.
Disamping adanya gerakan Turki Muda yang bertujuan mencari perbaikan nasib.
b. Faktor yang berasal dari dalam negeri (internal), yaitu adanya rasa tidak puas, penderitaan, rasa
kesedihan dan kesengsaraan dari bangsa Indonesia terhadap penjajahan dan penindasan kolonial.
Ketidakpuasan itu sebenarnya sudah lama mereka ungkapkan melalui perlawanan bersenjata
melawan Belanda di berbagi daerah, antara lain: perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura, Teuku
Umar, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro dll. Namun perlawanan-perlawanan itu menemui
kegagalan karena di antara mereka masih belum ada rasa persatuan nasional. Kegagalan demi
kegagalan inilah yang menyadarkan para pemimpin bangsa atau dalam hal ini kaum pergerakan
nasional untuk merubah taktik dan strategi perjuangan melawan penjajah dalam mewujudkan cita-
cita mereka, yaitu mencapai “Indonesia Merdeka” dengan mendirikan organisasi-organisasi modern.
MASA AWAL
Masa awal ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi modern antara lain adalah :
Gagasan pertama pembentukan Budi Utomo berasal dari dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter
Jawa dari Surakarta. Ia menginginkan adanya tenaga-tenaga muda yang terdidik secara Barat,
namun pada umumnya pemuda-pemuda tersebut tidak sanggup membiayai dirinya sendiri.
Sehubungan dengan itu perlu dikumpulkan beasiswa (study fond) untuk membiayai mereka.
Pada tahun 1908 dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, pelajar Stovia. Dokter Wahidin
mengemukakan gagasannya pada pelajar-pelajar Stovia dan para pelajar tersebut menyambutnya
dengan baik. Secara kebetulan para pelajar Stovia juga memerlukan adanya suatu wadah yang dapat
menampung kegiatan dan kehidupan budaya mereka pada umumnya. Sehubungan dengan itu pada
tanggal 20 Mei 1908 diadakan rapat di satu kelas di Stovia. Rapat tersebut berhasil membentuk
sebuah organisasi bernama Budi Utomo dengan Sutomo ditunjuk sebagai ketuanya.
Pasti Lulus!!
Pada awalnya tujuan Budi Utomo adalah menjamin kemajuan kehidupan sebagai bangsa yang
terhormat. Kemajuan ini dapat dicapai dengan mengusahakan perbaikan pendidikan, pengajaran,
kebudayaan, pertanian, peternakan, dan perdagangan. Namun sejalan dengan berkembangnya
waktu tujuan dan kegiatan Budi Utomo pun mengalami perkembangan.
Pada tahun 1914 Budi Utomo mengusulkan dibentuknya Komite Pertahanan Hindia (Comite Indie
Weerbaar). Budi Utomo menganggap perlunya milisi bumiputra untuk mempertahankan Indonesia
dari serangan luar akibat Perang Dunia Pertama (PD I, 1914 – 1918). Namun, usulan itu tidak
dikabulkan dan justru pemerintah Belanda lebih mengutamakan pembentukan Dewan Rakyat Hindia
(Volksraad). Selanjutnya ketika Volksraad (Dewan Rakyat) didirikan, Budi Utomo aktif dalam lembaga
tersebut. Pada tahun 1932 pemahaman kebangsaan Budi Utomo makin berkembang maka pada
tahun itu pula mereka mencantumkan cita-cita Indonesia merdeka dalam tujuan organisasi.
Berbeda dengan Budi Utomo yang mula-mula hanya mengangkat derajat para priyayi khususnya di
Jawa, maka organisasi Serikat Islam mempunyai sasaran anggotanya yang mencakup seluruh rakyat
jelata yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Pada tahun 1909 R.M. Tirtoadisuryo mendirikan
perseroan dalam bentuk koperasi bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Perseroan dagang ini
bertujuan untuk menghilangkan monopoli pedagang Cina yang menjual bahan dan obat untuk
membatik. Persaingan pedagang batik Bumiputra melalui SDI dengan pedagang Cina juga nampak di
Surakarta. Oleh karena itu Tirtoadisuryo mendorong seorang pedagang batik yang berhasil di
Surakarta, Haji Samanhudi untuk mendirikan Serikat Dagang Islam. Setahun setelah berdiri, Serikat
Dagang Islam tumbuh dengan cepat menjadi organisasi raksasa. Sekitar akhir bulan Agustus 1911,
nama Serikat Dagang Islam diganti menjadi Serikat Islam (SI). Hal ini dilakukan karena adanya
perubahan dasar perkumpulan, yaitu mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan
persaudaraan, persatuan dan tolong-menolong di antara kaum muslimin. Anggota SI segera meluas
ke seluruh Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Sebagian besar anggotanya adalah rakyat jelata.
Serikat Islam ini dapat membaca keinginan rakyat, dengan membantu perbaikan upah kerja, sewa
tanah dan perbaikan sosial kaum tani. Perkembangan
Pasti Lulus!!
yang cepat ini terlihat pada tahun 1917 dengan jumlah anggota mencapai 450.000 orang yang
tersebar pada 84 cabang.
Meningkatnya anggota Serikat Islam secepat ini, membuat pemerintah Hindia Belanda menaruh
curiga. Gubernur Jenderal Idenburg berusaha menghambat pertumbuhannya. Kebijakan yang
diambil antara lain dengan cuma memberikan izin sebagai badan hukum pada tingkat lokal.
Sebaliknya pada tingkat pusat tidak diberikan izin sebab dianggap membahayakan, jumlah anggota
yang terlalu besar diperkirakan akan dapat melawan pemerintah.
Dalam kongres tahunannya pada tahun 1916, H.O.S Cokroaminoto mengusulkan kepada pemerintah
untuk membentuk Komite Pertahanan Hindia. Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran politik bangsa
Indonesia mulai meningkat. Dalam kongres itu diputuskan pula adanya satu bangsa yang
menyatukan seluruh bangsa Indonesia.
Sementara itu orang-orang sosialis yang tergabung dalam de Indische Sociaal Democratische
Vereeniging (ISDV) seperti Semaun, Darsono, dan lain-lain mencoba mempengaruhi SI. Sejak itu SI
mulai bergeser ke kiri (sosialis). Melihat perkembangan SI itu, pimpinan SI yang lain kemudian
menjalankan disiplin partai melalui kongres SI bulan Oktober 1921 di Surabaya. Selanjutnya SI pecah
menjadi SI “putih” di bawah Cokroaminoto dan SI “merah” di bawah Semaun dan Darsono. Dalam
Perkembangan SI “merah” ini bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah berdiri
sejak 23 Mei 1920.
Dalam kongres Serikat Islam di Madiun pada tahun 1923 nama Serikat Islam diganti menjadi Partai
Serikat Islam (PSI). Partai ini bersifat nonkooperasi yaitu tidak mau bekerjasama dengan pemerintah
tetapi menginginkan adanya wakil dalam Dewan Rakyat (Volksraad).
Pada tanggal 18 November 1912 Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di
Yogyakarta. Organisasi Muhammadiyah bergerak di bidang pendidikan, sosial dan budaya.
Muhammadiyah bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam dalam pelaksanaan hidup sehari-hari
agar sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits. Muhammadiyah berusaha memberantas semus jenis
perbuatan yang tidak sesuai dengan al-Qur‟an dan hadits. Di samping itu, Muhammadiyah juga giat
10
Pasti Lulus!!
memerangi penyakit TBC (Taklid, Bid’ah dan Churafat) yang menghinggapi masyarakat khususnya di
Jawa.
Praktik Churafat atau lebih dikenal dengan praktik-praktik amalan ibadah yang salah menurut Islam,
karena mendekati takhayul, perilaku syirik (menyekutukan Tuhan) yang banyak terjadi di lingkungan
Kerajaan Mataram Yogyakarta dan sekitarnya seperti: percaya kepada kekuatan keris, tombak,
peristiwa gerhana bulan dianggap sebagai Buta Ijo sedang memakan bulan, dan bahkan ada yang
percaya kepada Nyi Roro Kidul. Hal itu barangkali alasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa
Muhammadiyah lahir di kota Yogyakarta.
Untuk mencapai tujuannya Muhammadiyah melakukan berbagai usaha seperti: mendirikan sekolah-
sekolah, mendirikan rumah sakit, mendirikan panti asuhan, mendirikan rumah anak yatim piatu dan
lain-lain.
Dalam perkumpulan Muhammadiyah terdapat bagian wanita yang disebut Aisyiah, bagian khusus
anak gadis disebut Nasyiatul Aisiyah, dan kepanduan yang disebut, Hizbul Wathan.
Organisasi yang sejak berdirinya sudah bersikap radikal adalah Indische Partij. Organisasi ini dibentuk
pada tanggal 25 Desember 1912 di kalangan orang-orang Indo di Indonesia yang dipimpin oleh
Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (dr. Danudirja Setiabudi). Cita-citanya adalah agar orang-
orang yang menetap di Hindia Belanda (Indonesia) dapat duduk dalam pemerintahan. Adapun
semboyan IP adalah Indie Voor de Indier (Hindia bagi orang-orang yang berdiam di Hindia).
Dalam menjalankan propagandanya ke Jawa Tengah, E.F.E Douwes Dekker bertemu dengan Cipto
Mangunkusumo yang telah meninggalkan Budi Utomo. Cipto Mangunkusumo terkenal dalam Budi
Utomo dengan pandangan-pandangannya yang radikal, segera terpikat pada ide Douwes Dekker.
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) dan Abdul Muis yang berada di Bandung juga tertarik
pada ide Douwes Dekker tersebut. Dengan dukungan tokoh-tokoh tersebut, Indische Partij
11
Pasti Lulus!!
berkembang menjadi 30 cabang dengan 7.300 orang anggota, sebagian besar terdiri atas orang-
orang Indo-Belanda.
Indische Partij berjasa memunculkan konsep Indie voor de Indier yang sesungguhnya lebih luas dari
konsep “Jawa Raya” dari Budi Utomo. Dibandingkan dengan Budi Utomo, Indische Partij telah
mencakup suku-suku bangsa lain di nusantara. Budi utomo dalam perkembangannya terpengaruh
juga oleh cita-cita nasionalisme yang lebih luas. Hal ini dialami juga oleh organisasi-organisasi lain
yang keanggotaannya terdiri atas suku-suku bangsa tertentu, seperti Serikat Ambon, Serikat
Minahasa, Kaum Betawi, Partai Tionghoa Indonesia, Serikat Selebes, dan Partai Arab-Indonesia. Cita-
cita persatuan ini kemudian berkembang menjadi nasionalisme yang kokoh, hal ini menjadi pokok.
Masa akhir Indische Partij terjadi setelah Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo ditangkap.
Pemerintah Belanda menganggap Indische Partij mengganggu serta mengancam ketertiban umum.
Oleh karena itu, para pemimpinnya ditangkap dan dibuang. dr. E.F.E. Douwes Dekker atau dr.
Danudirja Setiabudi dibuang ke Kupang (NTT), dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Bandanaira di
Kepulauan Maluku, dan Raden Mas Suwardi Suryaningrat dibuang ke Pulau Bangka. Akhirnya kedua
tokoh tersebut meminta dibuang ke negeri Belanda. Demikian juga Douwes Dekker dibuang ke
Belanda dari tahun 1913 sampai dengan 1918.
Pada saat pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan negeri Belanda dari
Belgia, tokoh yang disebut terakhir ini juga menulis sebuah artikel berjudul “Als Ik de Netherlander
was” (seandainya aku seorang Belanda) yang berisikan kritikan pedas terhadap pemerintah. Kelak
karena permohonan ketiga tokoh itu sendiri, akhirnya mereka dibuang ke negeri Belanda.
Masa radikal diartikan sebagai suatu masa yang memunculkan organisasi-organisasi politik yang
kemudian dinamakan “partai”. Beberapa partai yang dimaksud antara lain: PKI (1920), PNI (1927)
dan Partindo (1931). Pada umumnya organisasi-organisasi ini tidak mau bekerja sama dengan
pemerintah Hindia Belanda dalam mewujudkan cita-cita organisasinya. Mereka dengan tegas
menyebutkan tujuannya untuk mencapai Indonesia Merdeka. Organisasi-organisasi atau partai ini
sudah bergerak dalam bidang politik, khususnya
12
menentang keputusan pemerintah Belanda. Masa radikal ini juga diwarnai pengaruh Marxisme dan
komunisme.
Pada tahun 1908 di negeri Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging.
Organisasi ini didirikan oleh pelajar-pelajar dari Indonesia. Pada mulanya hanya bersifat sosial yaitu
untuk memajukan kepentingan-kepentingan bersama para pelajar tersebut. Namun sejalan dengan
berkembangnya perasaan anti kolonialisme dan imperialisme setelah berakhirnya Perang Dunia I,
organisasi ini juga menginginkan adanya hak bagi bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya
sendiri. Sehubungan dengan itu Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische
Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) dan bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Sejalan dengan itu majalah Perhimpunan Indonesia yang semula bernama “Hindia Putra” juga
berganti nama menjadi “Indonesia Merdeka”. Para anggota PI berusaha mengadakan propaganda
kemerdekaan Indenesia. Di samping itu mereka mengadakan hubungan dengan gerakan-gerakan
nasional di berbagai negara di dunia. Antara lain dengan Liga Penentang Tindasan Penjajah,
Internasionale Komunis dan ikut serta pada kongres-kongres internasional yang bersifat humanistis.
Dalam perjalanannya pada tanggal 10 – 15 Februari 1927 Liga Penentang Tindakan Penjajahan
menggelar Kongres Internasional pertama di Brussel. Tujuan kongres ini yaitu menentang
imperialisme di dunia dan tindakan penjajahan. Dalan kongres Brussel itu hadir wakil-wakil
pergerakan kebangsaan berbagai negara terjajah di dunia termasuk Indonesia dihadiri oleh
Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Gatot Mangkupraja, Achmad Soebardjo dan Semaun.
1). Memberikan dukungan yang sebesar-besarnya kepada Pergerakan Kemerdekaan Indonesia dan
menyokong pergerakan itu secara terus menerus dengan segala daya upaya apa pun juga;
2). Menuntut dengan keras kepada Pemerintah Belanda agar pergerakan Rakyat Indonesia diberi
kebebasan bergerak, menghapus keputusan-keputusan hukuman mati dan pembuangan, serta
menuntut adanya pembebasan tahanan politik bagi kaum pergerakan.
Dengan lahirnya keputusan-keputusan yang memberikan dukungan kepada kaum pergerakan maka
Perhimpunan Indonesia segera menjadi anggota Liga
13
Pasti Lulus!!
Tindakan Anti Penjajahan. Tujuannya adalah agar kaum pergerakan mendapat perhatian
Internasional serta para pemuda Indonesia bisa berkenalan dengan para tokoh pergerakan bangsa-
bangsa lain. Di samping itu juga untuk menanamkan rasa senasib atau rasa solidaritas dengan
bangsa-bangsa terjajah lainnya seperti: tokoh-tokoh nasional dari India, Indo Cina, Filipina, Mesir
serta tokoh-tokoh pergerakan negara-negara di Pasifik.
Tindakan Perhimpunan Indonesia (PI) itu membuat Pemerintah Kolonial Belanda bertindak tegas.
Empat anggota pengurus Perhimpunan Indonesia yaitu Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Abdul
Madjid, dan Ali Sastroamidjojo ditangkap. Mereka dihadapkan pada sidang pengadilan Maret 1928.
Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Hatta mengajukan pidato pembelaan yang berjudul
“Indonesia Vry” . Pemerintah kolonial Belanda ternyata tidak berhasil membuktikan kesalahannya,
sehingga merekapun dibebaskan. Kejadian ini merupakan peristiwa yang penting bagi perjalanan
Pergerakan Nasional Indonesia. Penentangan yang dilakukan membuat PI semakin mendapat
simpati dari rakyat sehingga PI semakin besar.
Semangat yang tinggi untuk mencapai cita-cita Indonesia merdeka juga nampak pada Partai Nasional
Indonesia. Dalam anggaran dasarnya ditegaskan secara jelas yaitu mencapai kemerdekaan
Indonesia. PNI berkeyakinan bahwa untuk membangun nasionalisme ada tiga syarat yang harus
ditanamkan kepada rakyat yaitu Jiwa Nasional (nationaale geest), Niat/Tekad Nasional (nationaale
wil), dan Tindakan Nasional (nationaale daad). Dengan cara ini Partai Nasional Indonesia berusaha
dengan kekuatan rakyat sendiri, memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan budaya bangsa
Indonesia.
Pemahaman terhadap ketiga unsur itu menjadikan masyarakat sadar akan kemelaratannya dalam
alam penjajahan. Soekarno menjelaskan kepada rakyat bahwa masa lampau Indonesia adalah sangat
gemilang. Manusia Indonesia menurut Soekarno (tokoh PNI) dimiskinkan oleh kolonial. Manusia
Indonesia yang memiliki tanah untuk mencari nafkah, tetapi tetap miskin. Semangat marhaenisme
dan nasionalisme yang ditiupkan oleh Bung Karno mendapat simpati kelompok-kelompok politik.
Semangat marhaenisme dan nasonalisme itulah yang membuat partai-partai politik semakin
terbangun persatuannya. Oleh sebab itu pada akhir tahun 1927 PNI mengadakan suatu rapat di
Bandung yang antara lain dihadiri oleh wakil-wakil dari Partai Serikat Islam, Budi Utomo, Paguyuban
Pasundan,
14
Pasti Lulus!!
Sumatranen Bond dan Kaum Betawi. Rapat yang dipimpin atau dipelopori Partai Nasional Indonesia
(PNI) itu, pada tanggal 17 Desember 1927 sepakat membentuk suatu badan kerjasama yaitu
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Lahirnya PPPKI mendapat respon dalam kongres PNI tahun 1928. Dalam kongres itu dikemukakan
bahwa ada pertentangan tajam antara penjajah dan yang dijajah. Belanda, merupakan suatu
kekuatan imperialisme yang mengeruk kekayaan bumi Indonesia. Itulah sebabnya tatanan-tatanan
sosial, ekonomi dan politik Indonesia hancur lebur. Untuk mengatasi keadaan ini diperlukan
perjuangan politik yaitu mencapai Indonesia merdeka.
Tidak dapat disangkal bahwa pada masa pergerakan nasional ini ada unsur-unsur Marxisme turut
mempengaruhi sikap pergerakan nasional. Pemikiran itu disebarkan dalam rapat-rapat, kursus-
kursus dan sekolah-sekolah serta organisasi-organisasi pemuda yang didirikan oleh PNI. Pers PNI
yang terdiri dari surat-surat kabar Banteng Priangan (Bandung) dan Persatuan Indonesia (Jakarta)
juga membantu penyebaran pandangan ini. Kegiatan PNI ini dengan pesat menarik perhatian massa.
Jumlah anggota PNI pada tahun 1929 diperkirakan 10.000 orang, yang tersebar antara lain di
Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan Makassar. Perkembangan PNI ini semakin
mengkhawatirkan pemerintah Hindia Belanda. Dengan tuduhan akan melakukan pemberontakan,
tokoh-tokoh PNI, Soekarno dkk ditangkap, kemudian diajukan ke pengadilan pada 18 Agustus 1930.
Dalam pengadilan tersebut, Soekarno mengajukan pidato pembelaannya yang berjudul “Indonesia
Menggugat”. Tokoh-tokoh PNI tersebut kemudian dijatuhi hukuman penjara. Setelah tokoh-tokoh
pimpinan PNI ditangkap, PNI kemudian dibubarkan. Selama Ir. Soekarno dipenjara, di dalam tubuh
PNI mengalami pertentangan antara kelompok yang tidak setuju PNI dibubarkan yaitu PNI Merdeka
yang kemudian mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI-Baru yang dipimpin oleh Drs.
Moh. Hatta. Sedangkan kelompok lainnya yang dipimpin Sartono yang lebih memilih PNI dibubarkan
akhirnya mendirikan Partindo (Partai Indonesia). Setelah keluar dari penjara Ir. Soekarno dihadapkan
kepada dua pilihan organisasi yang sama-sama berat di hatinya. Namun demikian, akhirnya Ir.
Soekarno memilih masuk Partindo.
Nasionalisme juga berkembang di kalangan pemuda. Para pemuda yang telah mendirikan berbagai
organisasi pemuda juga merasa perlu untuk menggalang persatuan. Semangat persatuan ini
diwujudkan dalam kongres pemuda pertama di Jakarta pada bulan Mei 1926. Para pemuda
menyadari bahwa nasonalisme perlu ditumbuhkan dari sifat kedaerahan yang sempit menuju
terciptanya kesatuan seluruh bangsa Indonesia. Namun kongres pertama ini belum membuahkan
hasil seperti yang diharapkan.
PPI mengisnisiasi terselenggarakannya Kongres Pemuda II. Dalam Kongres Pemuda II yang
diselenggrakan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 berbagai organisasi pemuda seperti Sumatranen
Bond, Jong Java, Jong Pasundan, Sekar Rukun, Jong Selebes, Pemuda Kaum Betawi. Pada tanggal 28
Oktober 1928, para pemuda peserta Kongres ini berusaha mempertegas kembali makna persatuan
dan berhasil mencapai suatu kesepakatan yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda, yaitu:
Pertama, Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
Kedua, Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indoensia.
Ketiga, Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Dalam penutupan kongres itu pula untuk pertama kali dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan
Bendera Merah Putih dikibarkan untuk mengiringi lagu tersebut. Suasana haru yang sangat
mendalam memenuhi hati para pemuda yang hadir saat itu. Sebagai tindak lanjut Sumpah Pemuda
pada tanggal 31 Desember 1930 di Surakarta dibentuk organisasi Indonesia Muda, yang merupakan
penyatuan dari berbagai organisasi pemuda, yaitu Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa,
Jong Celebes, Sekar Rukun dan Pemuda Indonesia.
Hal itu membuat Pemerintah Belanda semakin serius mengawasi pergerakan politik bangsa
Indonesia. Gubernur Jenderal De Jonge melakukan tekanan keras terhadap organisasi pergerakan
nasional. Ia mempunyai hak luar biasa untuk menindak setiap gerakan nasional yang dianggap
mengganggu ketentraman dan ketertiban. Partai politik dikenakan larangan rapat. surat kabar
diberangus dan dibakar. Para pemimpinnya ditangkap dan dibuang. Tindakan pemerintah berupa
penangkapan dan pembuangan para pemimpin politik inilah yang menyebabkan hubungan partai-
partai politik dengan massa rakyat terputus. Pemimpin dan pengikut dipisahkan dari kegiatan politik.
Polisi rahasia atau Politieke Inlichtingen Dienst (PID) selalu memata-matai setiap gerakan dan siap
menindak.
MASA BERTAHAN
Pada tahap ini kaum pergerakan berusaha mencari jalan baru untuk melanjutkan perjuangan. Hal itu
dilakukan karena adanya tindakan keras dari pemerintah. Mereka menggunakan taktik baru, yaitu
dengan bekerja sama dengan pemerintah melalui parlemen. Partai politik mengirimkan wakil-
wakilnya dalam Dewan Rakyat. Mereka mengambil jalan kooperatif, tetapi sifatnya sementara dan
lebih sebagai taktik perjuangan saja.
Perjuangan moderat dan parlementer ini berlangsung dari tahun 1935 – 1942, pada masa
pemerintahan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1936 – 1942). Hingga saat
pemerintah Hindia Belanda ditaklukkan oleh Jepang, pemberian hak parlementer penuh oleh
pemerintah Belanda kepada wakil-wakil rakyat Indonesia tidak pernah menjadi kenyataan.
Di antara partai-partai politik yang melakukan taktik kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda
adalah Persatuan Bangsa Indonesia dan Partai Indonesia Raya. Kelompok Studi Indonesia di
Surabaya menyarankan agar perbedaan antara gerakan yang berasas kooperasi dan non-kooperasi
tidak perlu dibesar-besarkan. Hal yang lebih penting yaitu tujuan organisasi sama yakni
memperjuangkan pembebasan rakyat dari penderitaan lewat kesejahteraan ekonomi, sosial budaya
dan politik.
Untuk melaksanakan cita-cita kesejahteraan ekonomi maka Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)
mendirikan bank, koperasi serta perkumpulan tani dan nelayan. Pemakarsanya adalah Dokter
Sutomo, seorang pendiri Budi Utomo. Pada tahun 1932, anggota PBI yang berjumlah 2.500 orang
dari 30 cabang menyelenggarakan kongres, kongres tersebut memutuskan bahwa PBI akan tetap
menggalakkan koperasi, serikat kerja, dan pengajaran. Untuk mencapai tujuan itu maka tidak ada
jalan lain yang dilakukan kecuali pendidikan rakyat diperhatikan dengan mengadakan kegiatan
kepanduan .
Pada tahun 1935 terjadi penyatuan antara Budi Utomo dan PBI. Dalam sebuah partai yang disebut
Partai Indonesia Raya (Parindra), Ketuanya adalah Dokter Sutomo. Organisasi-oraganisasi lain yang
ikut bergabung dalam Parindra diantaranya: Serikat Sumatera, Serikat Celebes, Serikat Ambon, dan
Kaum Betawi.
17
Pasti Lulus!!
Dengan bergabungnya berbagai organisasi membuat Parindra semakin kuat dan anggotanya
tersebar di mana-mana. Jumlah anggotanya meningkat pesat. Pada tahun 1936 jumlah anggotanya
berkisar 3.425 orang dari 37 cabang. Cita-cita Parindra pun semakin tegas yaitu mencapai Indonesia
merdeka.
Dalam kongresnya tahun 1937, Wuryaningrat terpilih sebagai ketua dibantu oleh Mohammad Husni
Thamrin, Sukardjo Wiryapranoto, Raden Panji Suroso, dan Susanto Tirtoprojo. Kerjasama antar
anggota cabang-cabangnya menjadikan Parindra sebagai partai politik terkuat menjelang runtuhnya
Hindia Belanda.
Di samping Parindra juga muncul organisasi lain seperti Partindo. Namun karena desakan
pemerintah akhirnya partai itu bubar pada tahun 1936. Para pemimpinnya melanjutkan perjuangan
dengan mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937. Tokoh-
tokoh yang duduk dalam Gerindo antara lain Mr. Mohammad Yamin Mr. Sartono,, dan Mr. Amir
Syarifuddin. Para pemimpinnya menginginkan Gerindo menjadi partai rakyat dengan asas kooperasi.
Prinsip demokrasi dipertahankan untuk menahan desakan ekspansi Jepang yang makin dekat.
Perjuangan melawan pemerintah Belanda terus dilanjutkan. Di pihak lain, para pejuang juga
mempersiapkan diri menghadapi Jepang yang mulai mengarah ke selatan. Namun kemudian terjadi
kericuhan di dalam Gerindo, sehingga perpecahan tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu Mr.
Mohammad Yamin mendirikan Partai Persatuan Indonesia pada tanggal 21 Juli 1939. Asas
perjuangannya adalah demokrasi kebangsaan dan kerakyatan. Namun organisasi ini tidak mendapat
tempat dalam masyarakat.
Pada masa pemerintah Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum (1916 – 1921) dibentuk Volksraad
atau Dewan Rakyat, yaitu pada tanggal 18 Mei 1918. Anggota dewan dipilih dan diangkat dari
golongan orang Belanda, Indonesia, dan bangsa-bangsa lain. Orang Indonesia yang menjadi anggota
mula-mula berjumlah 39%, kemudian bertambah dalam tahun-tahun selanjutnya. Tujuan
pembentukan Dewan Rakyat adalah agar wakil-wakil rakyat Indonesia dapat berperan serta dalam
pemerintahan. Akan tetapi, dewan ini tidak mencerminkan perwakilan rakyat yang sesungguhnya,
karena yang berhak memilih anggota dewan adalah orang-orang yang dekat dengan pemerintah.
Wakil-wakil bumiputra tidak banyak mempunyai hak suara.
18
Pasti Lulus!!
Meskipun demikian, partai politik yang berazaskan kooperatif mengirimkan wakil-wakilnya untuk
duduk dalam Dewan Rakyat. Mereka menyalurkan aspirasi (cita-cita, harapan, keinginan) partainya
melalui dewan itu. Sedang golongan nonkooperatif menganggap Dewan Rakyat hanyalah sandiwara
dan mereka tidak mau duduk dalam dewan itu.
Golongan kooperatif berupaya semaksimal mungkin untuk memanfaatkan Dewan Rakyat. Pada
tahun 1930 Mohammad Husni Thamrin, anggota Dewan Rakyat, membentuk Fraksi Nasional guna
memperkuat barisan dan persatuan nasional. Mereka menuntut perubahan ketatanegaraan dan
penghapusan diskriminasi di berbagai bidang. Mereka juga menuntut penghapusan beberapa pasal
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Belanda tentang penangkapan dan pengasingan
pemimpin perjuangan Indonesia serta pemberangusan pers.
Pada tanggal 15 Juli 1936 Sutarjo Kartohadikusumo, anggota dewan rakyat, menyampaikan petisi
agar Indonesia diberi pemerintahan sendiri (otonomi) secara berangsur-angsur dalam waktu sepuluh
tahun. Jawaban terhadap petisi Sutarjo baru diberikan oleh pemerintah dua tahun kemudian. Dapat
dipastikan bahwa tuntutan untuk otonomi ini ditolak pemerintah, sebab hal ini memberi peluang
yang mengancam runtuhnya bangunan kolonial. Meskipun demikian, para nasionalis tetap gigih
memperjuangkan tuntutan itu lewat forum parlemen semu tersebut.
Kegagalan Petisi Sutarjo bahkan menjadi cambuk untuk meningkatkan perjuangan nasional. Pada
bulan Mei 1939 Muh. Husni Thamrin membentuk Gabungan Politik Indonesia (GAPI) yang
merupakan gabungan dari Parindra, Gerindo, PSII, Partai Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia.
Pasundan, Kaum Betawi, dan Persatuan Minahasa. Tujuannya ialah agar terbentuk kekuatan
nasional tunggal dalam menghadapi pemerintah kolonial. Selain itu, ancaman perang makin terasa
karena Jepang sudah bergerak makin jauh ke selatan dan mengancam Indonesia.
GAPI mengadakan aksi dan menuntut Indonesia Berparlemen yang disusun dan dipilih oleh rakyat
Indonesia, Pemerintah harus bertanggung jawab kepada Parlemen. Jika tuntutan itu diterima
pemerintah, GAPI akan mengajak rakyat untuk mengimbangi kemurahan hati pemerintah.
Untuk mencapai cita-cita GAPI ini maka pada tanggal 24 Desember 1939 kaum pergerakan
mengadakan Kongres Rakyat Indonesia. Kegiatan ini antara lain menuntut pemerintah Belanda agar
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan dan
bendera merah putih sebagai bendera Nasional.
Pemerintah memberikan reaksi dingin. Perubahan ketatanegaraan akan diberikan setelah Perang
Dunia II selesai. Pada 1 September 1939 pecah perang di Eropa yang kemudian berkembang menjadi
Perang Dunia II. Tuntutan GAPI dijawab Pemerintah dengan pembentukan Komisi Visman pada
bulan Maret 1941. Komisi yang diketuai Visman ini bertugas mengetahui keinginan kelompok
masyarakat Indonesia dan perubahan pemerintahan yang diharapkan.
Namun Komisi ini hanya menampung hasrat masayarakat Indonesia yang pro pemerintah dan masih
menginginkan Indonesia tetapi dalam ikatan Kerajaan Belanda. Hasil penyelidikan Komisi Visman
tidak memuaskan. Komisi hanya sekedar memberi angin atau berbasa-basi kepada kaum nasionalis
Indonesia dan tidak sungguh-sungguh menanggapi perubahan ketatanegaraan Indonesia.
Sebelum hasil Komisi Visman diwujudkan, Jepang sudah tiba di Indonesia. Meskipun demikian pihak
Indonesia telah sempat mengusulkan 3 hal, yaitu :
Untuk menguatkan dan mensukseskan perjuangan GAPI yaitu “Mencapai Indonesia Berparlemen”,
maka kaum pergerakan mengadakan kongres. Kongres Rakyat Indonesia (KRI) yang sebelumnya
hanyalah kata kerja/kegiatan (verb) kemudian dirubah menjadi seolah-olah sebuah badan
perwakilan (parlemen) bagi bangsa Indonesia.
Anggota KRI di antaranya: 1. Partai Indonesia Raya (Parindra), 2. Gerakan Rakyat Indonesia
(Gerindo), 3. Paguyuban Pasundan, 4. Persatuan Minahasa, 5. Persatuan Perkumpulan Pemuda
Indonesia (PPPI), 6. Kongres Perempuan Indonesia (KPI), 7. Istri Indonesia (II), 8. Persatuan Djurnalis
Indonesia (Perdi), 9. Persatuan Politik Katolik Indonesia (PPKI), 10. Persatuan Hindustan Indonesia
(PHI), 11. Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), 12. Partai Islam Indonesia (PII), 13. Partai Arab
Indonesia (PAI), 14. Muhammadiyah, 15. Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), 16. Persatuan Islam
(Persis), 17. Nahdhatul Ulama (NU), 18. Gabungan Serikat Pekerja Indonesia (Gaspi), 19. PBMTS, 20.
Partai Persatuan Indonesia (Parpindo), 21. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), kemudian yang berasal
dari organisasi Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri (PVPN) seperti: 22.
20
Pasti Lulus!!
Persatuan Pegawai Pegadaian Hindia (PPPH) yang kemudian berubah menjadi Persatuan Pegawai
Pegadaian Bumiputra (PPPB), 23. Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang berubah menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI yang merupakan gabungan dari: VOB, PGB, OKSB, PGAS dan HKSB),
24. Landelijke Inkomsten Bond (LIB), 25. Perserikatan Kaum Sekerja Boschwezen (PKSB), 26. Pegawai
Mijn Bouw (PMB), 27. Perhimpunan Pegawai Spoor Tram (PPST).
Kongres Rakyat Indonesia yang mempunyai anggota tidak kurang dari 27 perkumpulan tersebut
segera mempersiapkan pembentukan parlemen ala Indonesia, yakni dengan merubah Kongres
Rakyat Indonesia menjadi Majelis Rakyat Indonesia (MRI). MRI dianggap sebagai suatu Badan
Perwakilan Rakyat Indonesia untuk sementara sampai terbentuknya parlemen Indonesia yang
sesungguhnya. Sejak tanggal 14 September 1941, Kongres Rakyat Indonesia secara resmi diganti
menjadi Majelis Rakyat Indonesia (MRI).
Di dalam MRI duduk wakil-wakil dari organisasi politik, organisasi Islam, federasi serikat sekerja, dan
pegawai negeri. Anggota MRI adalah merupakan gabungan dari organisasi-organisasi besar seperti
Gapi, MIAI dan PVPN.
Anggota Gapi (Gabungan Politik Indonesia) meliputi: Parindra, Gerindo, PII, PPKI, PSII, Persatuan
Minahasa dan Paguyuban Pasundan. Federasi ini merupakan wadah baru setelah PPPKI yang
sebelumnya merupakan federasi dari berbagai perkumpulan beraneka warna lumpuh. Kemudian
MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) ini merupakan federasi dari organisasi-organisasi Islam yang
didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya. Anggota MIAI di antaranya ialah NU,
Muhammadiyah, SI dan PII. Rupanya PII disamping sebagai anggota Gapi juga menjadi anggota MIAI.
(PGAS), VOB, Oud Kweekscholieren Bond (OKSB), Persatuan Normaal School (PNS) dan Hogere
Kweekscholieren Bond (HKSB). Sedangkan anggota PVPN lainnya seperti Perserikatan Pegawai
Pegadaian Hindia (PPPH), Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputra (PPPB), Perhimpunan Pegawai
Spoor dan Tram (PPST), Vereniging van Indonesische Personeel bij de Irrigatie, Waterstaat en
Waterschappen (VIPIW), Landelijke Inkomsten Bond (LIB; Kadaster Bond), Perserikatan Kaum Sekerja
Boschwezen (PKSB), VAMOLA, Pegawai Mijn Bouw (PMB), Persatuan Kaum Verplegers (sters) van
Indie (PKVI), PPAVB, Midpost, Opiumregie, PPTR, VOLTA, PMMB, PPP dan ORBHB.
Walaupun terdapat perbedaan pendapat antara organisasi-organisasi yang tergabung dalam MRI,
namun persatuan dan kesatuan kaum Nasionalis terus dipupuk sampai masuknya Tentara Militer
Jepang.
Masa radikal
Masa moderat
Masa bertahan
Bab 7 penyimpangan sosial
Kali ini kita akan membahas tentang pengertian perilaku menyimpang, ciri-ciri perilaku menyimpang,
bentuk-bentuk peyimpangan sosial dan jenis-jenis penyimpangan sosial.
Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di
b. Robert M. Z. Lawang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma norma
yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang berhasil menyesuaikan diri dengan
d. Paul B. Horton
setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam
norma atau tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat sehingga sering
Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai berdasarkan kriteria
tertentu yang bersifat relatif untuk semua orang. Dikatakan relatif karena
perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum,
penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang
lingkungannya.
Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok
masyarakat. Akan tetapi pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh
terhadap segenap peraturan resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan
budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya, peraturan yang telah menjadi
dilanggar.
e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan
Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi
Faktor objektif, adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan
rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.
kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas.
Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya
karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak (broken home). Apabila kedua
orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak
melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku
rekonstruksi cara melakukan kejahatan atau membaca artikel yang memuat tentang
tindakan kriminal. Demikian halnya karir penjahat kelas kakap yang diawali dari
bentuk proses belajar menyimpang. Hal itu juga terjadi pada penjahat berdasi putih
(white collar crime) yakni para koruptor kelas kakap yang merugikan uang negara
berbagai strategi yang sangat rapi dan tidak mengundang kecurigaan karena tertutup
perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan
yang tidak benar. Penarikan pajak yang tinggi akan memunculkan keinginan
memalsukan data, sehingga nilai pajak yang dikenakan menjadi rendah. Seseorang
mencuri arus listrik untuk menghindari beban pajak listrik yang tinggi. Hal ini
Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu
Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tindak kejahatan
perilaku menyimpang tersebut sesuatu yang wajar. Hal inilah yang dikatakan sebagai
dilakukan.
berikut:
positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan
nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk.
Pelanggaran terhadap kaidah susila dan adat istiadat pada umumnya dinilai lebih
berat dari pada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Bentuk
pengemudi yang sesekali melanggar peraturan lalu lintas, dan orang yang terlambat
membayar pajak.
terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta mengganggu orang lain. Misalnya:
orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk,
melekat pada si pelaku setelah ia ditangkap polisi dan diganjar dengan hukuman.
a.) Pembandel yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak patuh pada nasihat
b.) Pembangkang yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak taat pada peringatan
orang-orang.
d.) Perusuh atau penjahat yaitu penyimpangan yang terjadi karena mengabaikan
lingkungannya.
e.) Munafik yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak menepati janji, berkata
a. Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan.
Penyimpangan seksual dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai
berikut:
1.) Perzinaan
Perzinaan adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pria dengan wanita di luar
pernikahan, baik mereka yang sudah pernah melakukan pernikahan yang sah atau
belum.
Suka terhadap sesama jenis dalam penyimpangan seksual dibedakan menjadi dua,
dan ada yang karena faktor bawaan sejak lahir. Tindakan ini bertentangan dengan
Hubungan seksual di luar nikah (kumpul kebo) adalah hubungan suami istri tanpa
ikatan perkawinan. Hal itu merupakan perilaku seks bebas yang mengundang
penyakit AIDS.
4.) Pemerkosaan
Pemerkosaan adalah tindakan pemaksaan dengan kekerasan pada orang lain untuk
pelakunya maupun bagi masyarakat. Bahaya dari penyimpangan seksual antara lain
sebagai berikut:
1.) Pencemaran dan pencampuradukan keturunan. Masyarakat Indonesia masih
kemurnian keturunan.
2.) Penularan penyakit kelamin yang membahayakan pasangan suami istri dan dapat
mengancam keselamatan anak yang dilahirkannya. Penyakit HIV AIDS yang sangat
3.) Ketidakteraturan rumah tangga sebagai akibat perceraian karena suami atau istri
4.) Terlantarnya anak-anak yang tidak berdosa sebagai akibat ulah orang-orang yang
tidak bertanggung jawab (para pelaku zina), sehingga anak yang dilahirkan mendapat
b. Penyalahgunaan narkotika
Penggunaan narkotika di bidang kedokteran, penelitian, dan pengembangan ilmu
digunakan tidak sesuai dengan norma agama dan masyarakat maka akan
Jenis-jenis narkotika antara lain ganja, candu, putaw, sabu-sabu, morfin, dan heroin.
Ada beberapa alasan orang menggunakan narkotika antara lain sebagai berikut:
3.) Ingin melupakan kesulitan atau permasalahan hidup meskipun hanya sebentar.
4.) Ada yang hanya sekedar ingin coba-coba supaya tidak ingin ketinggalan zaman.
1.) Zat yang semestinya diberikan kepada orang sakit untuk mengurangi rasa sakit
2.) Obat penenang semestinya untuk pasien jiwa agar tidak mengamuk justru dipakai
orang sehat.
c. Perkelahian pelajar
Perkelahian pelajar atau tawuran selalu diawali dengan adanya suatu konflik antara
dua pelajar atau lebih yang berlainan sekolah. Perkelahian pelajar atau tawuran
menjadi suatu masalah yang serius karena peserta tawuran cenderung mengabaikan
norma-norma yang ada, membabi buta, melibatkan korban yang tak bersalah dan
merusak apa saja yang ada di sekitarnya. Akibatnya, tawuran mendatangkan bentuk
mengakibatkan mabuk dan tidak dapat berpikir secara normal. Akibatnya seorang
pemabuk mudah melakukan tindakan yang tidak terkendali baik secara fisik, sosial,
Tindakan kejahatan adalah suatu bentuk pelanggaran norma hukum, khususnya yang
menyangkut pidana dan perdata yang pada dasarnya merupakan tindakan yang
Tindak kejahatan mencakup pula semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan
Penyimpangan dalam gaya hidup yang lain dan biasanya, misalnya berikut ini:
1.) Sikap arogansi adalah kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti
kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian. Sikap arogansi bisa saja dilakukan oleh
2.) Sikap eksentrik adalah perbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga
anting di lidahnya, gaya rambut modern (berdiri ke atas) dan seniman berambut
gondrong.
Referensi:
Secara umum, perilaku menyimpang adalah sebuah tindakan yang menyimpang dari norma-norma
yang berlaku di suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang dalam sistem
tersebut untuk memperbaiki perilaku menyimpang itu.
Akibat banyaknya pengangguran dan tingginya biaya hidup, mendorong seseorang melakukan
berbagai jenis-jenis penyimpangan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa penyimpangan
sosial telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Lalu apa pengertian penyimpangan sosial,
contohnya, bentuknya, jenis, ciri-ciri, penyebab dan cara pencegahannya?
Berikut ini pengertian, contoh, bentuk, jenis, ciri-ciri, penyebab dan pencegahan penyimpangan
sosial.
Pengertian Penyimpangan sosial Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa definisi penyimpangan sosial yang menurut para ahli.
Bruce J. Cohen : Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam
masyarakat.
James Vander Zanden : Penyimpangan sosial adalah perilaku yang dianggap sebagai hal
tecela di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
Paul B. Horton : Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Robert M.Z Lawang : Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
Ronald A. Hodert : Penyimpangan sosial adalah tindakan yang melanggar keinginan bersama
karena tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat hingga bisa dikenai sanksi.
Becker : Penyimpangan sosial adalah perilaku menyimpang bukanlah kualitas yang dilakukan
orang, melainkan konsekuensi dari adanya suatu peraturan dan penerapan sanksi yang
dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut.
1. Penyimpangan individu : adalah penyimpangan yang dilakukan sendiri tanpa dengan orang
lain. Hanya satu individu saja yang melakukan berlawanan dengan norma-norma yang
berlaku.
2. Penyimpangan kelompok : adalah penyimpangan yang terjadi jika individu tersebut
melakukan secara bersama-sama disuatu kelompok tertentu.
Jenis penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya
1. Penyimpangan bersifat negatif : adalah penyimpangan sosial yang berwujud dari tindakan ke
arah nilai-nilai sosial yang dianggap tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada.
2. Penyimpangan bersifat positif : adalah penyimpangan sosial yang memiliki dampak yang
positif terhadap sistem sosial karena dianggap ideal dalam masyarakat.
Tindakan Kriminal
Kriminalitas adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Semakin hari semakin
meningkat, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya. Kriminalitas sebenarnya bukan
semata-mata bawaan dari sejak lahir, melainkan bisa terjadi karena bersifat kondisional.
Tindakan kriminalitas pada individu dapat terjadi karena hal-hal berikut ini :
Alasan Psikologis
Penjahat seringkali melakukan aksinya karena didorong oleh keadaan bingung, putus asa, marah,
dendam dan sebagainya. Secara biologis, pelaku kejahatan memiliki kesehatan yang prima.
Contoh : Seseorang yang bertubuh kecil ketika diejek terus menerus dapat melakukan tindakan
pembunuhan terhadap lawannya yang bertubuh lebih besar. Kekuatan timbul karena motivasi yang
timbul mendorong untuk melakukan kejahatan.
Alasan Biologis
Kebutuhan untuk makan menjadi penyebab timbulnya dorongan untuk melakukan kejahatan.
Mungkin alasan ini yang paling banyak dijumpai pada kasus-kasus kejahatan.
Contoh : Orang yang tidak makan dalam beberapa hari dapat mendorong dirinya untuk mencuri
makanan milik orang lain.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan penyimpangan yang dialami para remaja atas norma yang ada.
Perbuatan remaja tersebut merupakan tindakan anti sosial. Dalam usia yang menginjak pubertas,
seringkali para remaja mencari jati dirinya, muncullah sifat sebagai jagoan, solidaritas sosial yang
melewati batas, bahkan ingin eksistensi dirinya diketahui orang lain tetapi dengan tindakan yang
menyimpang.
Para remaja seringkali membentuk sebuah kelompok (geng) yang menjadi kebanggannya. Perilaku
menyimpang para remaja ini dapat berupa tawuran, mabuk-mabukkan, balap di jalanan, bertindak
sesuka hatinya, dan lain sebagainya.
Narkotika dan obat-obatan yang terlarang sebenarnya adalah obat yang digunakan untuk
menyembuhkan penyakit. Apabila pemakaian obat ini sesuai dengan petunjuk dokter, maka tidak
akan terjadi masalah.
Penyalahgunaan narkoba oleh sebagian anggota masyarakat cukup mengkhawatirkan. Bahkan, tidak
sedikit anak-anak usia sekolah yang menjadi korban narkoba. Penyalahgunaan narkoba
menyebabkan kerugian bagi si pemakai maupun bagi masyarakat luas. Oleh karena itu,
penyalahgunaan narkoba digolongan sebagai bentuk perilaku yang menyimpang.
Penggunaan jarum suntik yang bersamaan dapat menularkan penyakit AIDS yang mematikan. Untuk
itu jangan pernah sesekali mencoba/menggunakan narkoba.
Pelacur
Pelacur dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk
melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan upah. Pada umumnya terjadi di
daerah perkotaan atau tempat-tempat yang mempunyai objek wisata. Faktor internal yang
menyebabkan pelacur adalah sifat malas, ingin hidup enak tanpa usaha, rusaknya moral. Sedangkan
faktor eksternal nya adalah faktor ekonomi dan urbanisasi yang tinggi.
Penyimpangan seks
Penyimpangan seksual dengan cara melakukan hubungan seks dengan sesama jenis. Misalnya,
seorang laki-laki dengan laki-laki yang disebut Homoseks, sedangkan seorang perempuan dengan
permpuan disebut lesbian. Salah satu negara yang sudah mengakui perkawinan homoseksual adalah
Belanda.
Penyalahgunaan narkoba
Perkelahian antar pelajar
Penyimpangan Seksual
Tindakan kriminal atau kejahatan
Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan
diketahui penyebabnya.
Perilaku menyimpang tidak selamanya bersifat negatif, ada saatnya perilaku menyimpang bisa
diterima oleh masyarakat, misalnya wanita karier. Adapun pembunuhan dan perampokan
merupakan penyimpangan sosial yang tidak bisa diterima di masyarakat/ditolak masyarakat.
Setiap orang mungkin pernah melakukan penyimpangan sosial, tetapi pada batas-batas tertentu
yang bersifat relatif bagi setiap orang. Dikatakan relatif karena perbedaannya hanya pada frekuensi
dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum, penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung
relatif. Bahkan orang yang telah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi
dengan lingkungan sekitarnya.
Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat.
Akan tetapi pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan
resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu memiliki kesenjangan.
Artinya, peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari
cenderung banyak dilanggar.
Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan oleh orang untuk memenuhi keinginan
mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakukan secara terbuka. Jadi norma-norma
penghindaaran merupakan bentuk penyimpangan yang bersifat setengan melembaga.
Menurut Wilnes dalam bukunya "Punishment and Reformaton" sebab-sebab penyimpangan dibagi
menjadi dua, yaitu.
Faktor subjektif : adalah faktor yang berasal dari diri seseorang itu sendiri (sifat pembawaan
yang dibawa sejak lahir)
Faktor objektif : adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah
tangga, seperti hubungan antara orang tua dengan anaknya yang tidak serasi.
B. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia dapat dilihat berdasarkan :
1. Intensitasnya (tingkat kepentingannya )
Primer : Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi jika tidak akan menggangu kelangsungan
hidup manusia. (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan)
Sekunder : Kebutuhan tambahan yang dipenuhi setelah kebutuhan primernya terpenuhi.
(TV, Meja kursi, Almari, dll)
Tersier : kebutuhan kemewahan / kebutuhan akan barang-barang mewah. (perhiasan, Mobil
mewah, rumah mewah/vila)
2. Waktunya :
Sekarang : kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat itu juga. (obat pada waktu sakit)
Yang akan datang : kebutuhan yang dipenuhi mulai dari sekarang tetapi dimanfaatkan untuk
masa yang akan datang. (menabung, sekolah)
Sewaktu-waktu/tak terduga : kebutuhan yang tidak direncanakan terlebih dahulu kapan
waktu pemenuhanya. (mendapat undangan dari teman)
3. Sifatnya :
Jasmani : kebutuhan dipenuhi diperuntukan bagi tubuh atau fisik kita. (olah raga, makan,
pakaian, istirahat, dll)
Rohani : kebutuhan dipenuhi untuk jiwa kita.(sembahyang, pendidikan, rekreasi, dll)
4. Subyeknya :
Individu : kebutuhan dipenuhi untuk diri kita sendiri / pribadi. (jam tangan, sepatu, dll)
Kelompok : kebutuhan dipenuhi untuk kepentingan bersama / masyarakat / sosial. (jalan
raya, pasar, sekolah, rumah sakit)
C. Macam-macam Barang
Barang dilihar dari :
1. Kelangkaannya :
2. Kualitasnya :
3. Jaminannya :
4. Wujudnya :
Barang konkrit/nyata : alat pemuas kebutuhan manusia yang memiliki wujud fisik (materiil)
sehingga dapat dilihat, disetuh dan diraba.
Jasa / abstrak: alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud (immateriil) sehingga
tidak dapat dilihat, disentuh, ataupun diraba tetapi dapat dirasakan manfaatnya.
5. Pemakaiannya :
Produksi : barang yang digunakan untuk membantu proses produksi lebih lanjut.
Konsumsi : barang yang langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Substitusi/pengganti : barang yang dapat saling menggantikan fungsi barang yang lain.
Komplementer/pelengkap : barang yang dapat saling melengkapi barang lain sehingga
menjadi lebih berfungsi dengan baik.
Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya sesuai urutan tingkat kepentingannya disebut
scarcity/kelangkaan.
Beranda
Tentang Saya
Power Point
o
o
o
Video
o
o
Modul Ekonomi SMA
o
o
o
Diktat Ekonomi SMP
Album Foto
Download
Link
o
o
Beranda > Materi Pelajaran > KEBUTUHAN MANUSIA DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA (bab 1
kelas X)
A. Pengertian Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas sehingga dicapai
kemakmuran.
B. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan ialah keinginan manusia terhadap barang (benda) dan jasa yang dapat
memberikan rasa kepuasan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun
kepuasan rohani.
1. Kebutuhan primer yaitu kebutuhan manusia yang pemuasannya tidak dapat ditunda dan ini
menentukan kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan primer antara lain makanan, pakaian,
perumahan. ( sandang, pangan dan papan)
2. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat dilakukan setelah
kebutuhan primer terpenuhi. Contoh kebutuhan sekunder adalah sepatu, meja makan, tas
dll.
3. Kebutuhan Tersier (lux) atau disebut juga kebutuhan mewah adalah kebutuhan yang secara
umum nenpunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan belum dapat dijangkau oleh sebagian besar
masyarakat. Contoh jenis kebutuhan mewah adalah vila (rumah peristirahatan), mobil
mewah dan lain-lain.
1. Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan manusia yang berkaitan secara langsung dengan
pertumbuhan fisik manusia (jasmani). Contoh kebutuhan jasmani adalah makanan.
minuman, pakaian, vitamin dan lain-lain.
2. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan manusia yang pemenuhannya atau pemuasannya
berhubungan dengan kebutuhan batin manusia atau kejiwaan. Contoh kebutuhan rohani
pendidikan, mendengarkan musik (menonton), ceramah agama dan sebagainya.
1. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda-
tunda misalnya makanan pada waktu lapar, obat saat sakit.
2. 2. Kebutuhan masa datang adalah kebutuhan yang pemuasannya dilakukan pada masa
mendatang , akan tetapi dipersiapkannya masa sekarang .
1. Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang diperlukan manusia secara perseorangan atau
dari segi orang yang membutuhkan , misalnya kebutuhan petani ( cangkul, pupuk, tanah
yang subur dll), kebutuhan seorang siswa ( buku pelajaran, alat-alat tulis).
2. Kebutuhan masyarakat (umum) disebut juga kebutuhan kolektif yaitu alat pemuas
kebutuhan yang kegunaannya dilakukan secara bersama misalnya telepon umum, rumah
sakit umum, sekolah dan lain-lain.
1. Kebutuhan berupa barang atau disebut juga kebutuhan materil yaitu kebutuhan manusia
yang berwujud (nyata = dapat diraba), misalnya makanan, minuman, rumah, kendaraan dll.
2. Kebutuhan berupa jasa atau kebutuhan inmateril (spiritual) adalah kebutuhan manusia yang
tidak dapat dilihat wujud fisiknya, tetapi manfaatnya dapat dirasakan misalnya menonton
(hiburan), ibadah, telepon dan lain-lain.
1. Kebutuhan Sosial yaitu kebutuhan yang timbul karena adanya tuntutan hidup bersama
dalam masyarakat .
2. Kebutuhan Psikologis yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan sifat rohani/kejiwaan
manusia misalnya kebutuhan rasa aman , ingin dihormati, kebebasan untuk mengatur
hidupnya
1. Kondisi alam
2. Peradaban
3. Agama dan kepercayaan
4. Adat istiadat
Kelangkaan atau Scarcity adalah kesenjangan antara jumlah kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan jumlah alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Konsep opportunity cost (biaya peluang) adalah nilai dari kesempatan penggunaan suatu
barang ekonomi berikutnya atau biaya yang harus dikorbankan sebagai akibat kita memilih
kesempatan atau alternatif lain. Contohnya pada suatu saat kita memiliki uang sebesar Rp.
100.000,00 lalu kita dihadapkan pada pilihan untuk membeli tas sekolah seharga Rp.
80.000,00 atau sepatu seharga 90.000,00. Jika kita memutuskan untuk membeli sepatu maka
kita kehilangan tas sekolah yang harganya Rp. 80.000,00 yang berarti biaya peluang atau
opportunity costnya adalah Rp. 80.000,00
Pada dasarnya masalah pokok ekonomi muncul apabila terjadi adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan berupa sumber-sumber ekonomi yang
tersedia.
Untuk lebih jelasnya tentang masalah pokok ekonomi adalah sebagai berikut;
1. What atau barang apa yang akan diproduksi ? mengandung konsep pengertian persoalan
jenis kebutuhan barang dan jasa apa yang akan diproduksi? berapa jumlah barang dan jasa
apa yang akan diproduksi?, bagaimana kualitas dan kuantitas barang dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat?
2. How atau bagaimana cara memproduksi ? Konsep how mengandung pengertian yang
berhubungan dengan penggunaan teknologi yang digunakan , bagaimana kombinasi faktor –
faktor produksi yang akan dipakai?
3. Who atau siapa yang melakukan proses produksi ? Konsep who mengandung pengertian
siapa yang akan memproduksi barang dan jasa ?
4. For Whom atau untuk siapa barang tersebut diproduksi? hal ini mengandung pengertian
siapa yang memerlukan barang dan jasa? masyarakat (pasar) mana yang akan menggunakan
barang dan jasa
I. Sistem Ekonomi
Melalui sistem ekonomi pemerintah atau masyarakat dapat menentukan langkah atau
tindakan yang sesuai dengan falsafah masyarakat suatu negara. Sistem ekonomi terdiri dari :
1. Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang tata cara pengaturan kehidupan
perekonomian didasarkan pada kebiasaan secara turun temurun.
Ciri-cirinya:
– Rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga produksi tidak dibedakan 2. Sistem
ekonomi Komando merupakan sistem ekonomi yang tata cara pengaturan seluruh kegiatan
ekonomi diatur oleh pemerintah pusat (sentralisasi).
Ciri-cirinya:
– Semua faktor produksi dimiliki pemerintah, kepemilikan individu tidak diakui
– Individu dan kelompok tidak memeiliki kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi
3. Sistem ekonomi pasar (sistem ekonomi liberal) yaitu sistem permasalahan pokok ekonomi
dipecahkan oleh mekanisme pasar yaitu oleh kekuatan permintaan dan penawaran ( pembeli
dan penjual).
Ciri-cirinya:
4. Sistem ekonomi campuran dimana pada sistem ini masalah What dan How ditentukan
oleh masyarakat dan pemerintah.
Ciri-cirinya :
– Pemerintah dan swasta memiliki peranan yang simbang dalam kegiatan ekonomi
– Kepemilikan individu diakui, faktor produksi yang strategis dikuasai oleh negara