Anda di halaman 1dari 89

Tugas Dina IPS Kelas 8

Bab I : Kondisi Fisik Wilayah Dan Penduduk


1. LETAK INDONESIA
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan
Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan
1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 Letak Indonesia artinya tempat
beradanya wilayah Indonesia di permukaan bumi. Berdasarkan sifatnya, letak dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu letak astronomis atau letak absolut dan letak geografis atau
letak relatif.

a. Letak Astronomis ( letak absolute )


Letak astronomis dapat diartikan sebagai letak wilayah berdasarkan kedudukan garis
lintang dan bujur. Secara astronomis, wilayah Indonesia berada antara 6° LU – 11°
LS dan 95° BT – 141° BT. Berdasarkan letak astronomis Indonesia tersebut maka

- Wilayah Indonesia paling utara terletak di Pulau Weh ( 6° LU. )


- Wilayah Indonesia paling selatan terletak di Pulau Roti (11° LS.)
- Wilayah Indonesia paling barat terletak di kota Sabang (95° BT.)
- Wilayah Indonesia paling timur terletak di kota Merauke (141° BT.)

Garis Lintang

Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan
khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan
belahan selatan. Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis
lintang 0o. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi
yang disebut iklim matahari. (Kota Pontianak dijuluki sebagai “Kota
Khatulistiwa” karenagaris lintang 0o persis berada di Kota Pontianak.)

Garis Bujur
Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub
utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180o garis bujur timur (BT) dan
180o garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0o dimulai dari Kota
Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan
waktu suatu daerah. (Setiap selisih garis bujur 15o selisih waktunya 1 jam .
Pergeseran arah ke timur waktu maju, sedangkan ke arah barat waktu mundur.)

Pengaruh letak astronomis Indonesia

Letak lintangnya menyebabkan Indonesia beriklim tropis. dengan ciri-ciri


sebagai berikut :
- memiliki curah hujan yang tinggi,
- memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang
tinggi,
- menerima penyinaran matahari sepanjang tahun,
- banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
Letak bujurnya membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga daerah waktu berikut
ini.
- Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan patokan garis bujur 105° BT Daerah
waktunya meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
- Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan patokan garis bujur 120° BT Daerah
waktunya meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB,
Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
- Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan patokan garis bujur 135° BT. Daerah
waktunya meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulaupulau kecil di
sekitarnya.
-
b. Letak Geografis
Letak geografis diartikan sebagai letak suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain
di muka bumi. Secara geografis. Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua
Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis
Indonesia yang demikian menempatkan Indonesia di posisi silang, sehingga
Indonesia berada pada jalur transportasi perdagangan yang ramai. Dampak dari posisi
silang tersebut menyebabkan Indonesia kaya akan keragaman budaya dan suku
bangsa.Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut
menimbulkan kondisi sebagai berikut :
- Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
- Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
- Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
- Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
- Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sebagai akibat
pergerakan angin muson.

2. Peredaran Semu Matahari Tahunan


Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju
garis lintang balik utara 23½o LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke
garis lintang balik selatan 23½o LS dan kembali lagi ke khatulistiwa. Pada tanggal 23
Maret, posisi matahari tepat di atas khatulistiwa (0°), kemudian matahari seolah-
olah bergeser ke arah Utara, hingga pada tanggal 21 Juni, matahari seolah-olah
berada agak condong di Utara, yaitu di titik balik Utara. Pergerakan matahari seolah-
olah terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke
Selatan, hingga pada tanggal 23 September, matahari kembali tepat di atas
khatulistiwa, kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Selatan, hingga pada
tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada agak condong di Selatan, yaitu di
titik balik Selatan. Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi, seiring dengan
berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Utara, hingga pada tanggal 23
Maret, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa. Kondisi ini berjalan terus
menerus sepanjang waktu

Angin Muson
a. Angin muson barat
Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat kedudukan semu matahari di
belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan
tekanan udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia
(tekanan tinggi ke rendah). Karena angin ini melalui Samudra Hindia, maka angin
tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober sampai
Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.

b. Angin muson timur


Bertiup mulai bulan April sampai September, di mana kedudukan semu matahari di
belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di
Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut
melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu
Indonesia saat itu mengalami musim kemarau.

3. Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di
permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan
muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum
Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia
banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa bumi. Keuntungan
Letak Dan Posisi Geografis Indonesia. Posisi dan letak goegrafis Indonesia
menyebabkan Indonesia mempunyai karakteristik khas dan juga menguntuntungkan
sebagai berikut :
a. Indonesia dialalui jalur perdagangan internasional
b. Indonesia memiliki iklim tropika. Kondisi iklim di dunia dpengaruhi oleh garis
lintang. Berdasarkan garis lintang, Supandan Rubner membagi iklim menjadi tujuh
wilayah.
c. Kondisi vegetasi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sangat beragam.
d. Adanya pembagian tiga daerah waktu di Indonesia
e. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
f. Keragaman jenis tanah di Indonesia

4. Perubahan musim di indonesia


Seperti yang sudah kamu ketahui dari pembahasan sebelumnya, Indonesia merupakan
wilayah iklim tropik dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
a. Musim Kemarau di Indonesia
Berlangsungnya musim kemarau di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin
musim timur dan terjadi antara bulan Maret-September. Namun pada bulan Maret dan
September, gerakan angin belum menentu sehingga pada bulan tersebut dapat terjadi
turun hujan. Secara umum, jika iklimnya berjalan normal, musim kemarau di
Indonesia kebanyakan berlangsung antara bulan April sampai bulan September. Pada
saat itu, kelembapan udara sangat rendah sehingga terjadi kekeringan di beberapa
daerah Indonesia.

b. Musim Hujan di Indonesia


Berlangsungnya musim hujan di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin
musim barat dan terjadi antara bulan September dan bulan Maret. Namun pada bulan
itu, gerakan angin belum menentu sehingga kemungkinan bulan tersebut curah
hujannya belum menentu.Secara umum jika iklimnya berjalan normal, musim hujan
di Indonesia kebanyakan berlangsung antara bulan Oktober sampai bulan Febuari.
Di beberapa wilayah sering kali hujannya sedemikian lebat hingga terjadi banjir.
Bab II : Permasalahan Kependudukan Dan Upaya Penanggulangan

1. Masalah kependudukan
Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia
sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga
Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah
penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu
menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang
belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan
kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara
lain :
a. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :

- Jumlah Penduduk Indonesia


Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada.
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India,
dan Amerika Serikat.
- Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan
penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.
- Kepadatan penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah
yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2
atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang
tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya
pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
- Susunan penduduk Indonesia
Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas
atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak
daripada penduduk usia tua.

b. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia

Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya


terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :

1. Masalah Tingkat Pendidikan

Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat


pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara
maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.

2. Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka
kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas
kesehatan yang rendah umumnya disebabkan: Kurangnya sarana dan
pelayanan kesehatan.

1. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.


2. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
3. Gizi yang rendah.
4. Penyakit menular.
5. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).

Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :

1. Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan


yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.
2. Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam
melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.

Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :

1) Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.

2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

3) Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.

4) Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.

5) Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.

6) Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.

c. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan

Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita,
yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang
umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:

1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.


2. Jumlah penduduk banyak.
3. Besarnya angka ketergantungan.

Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.


2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.

Dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:


1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang
berkembang baik.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak
dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.

c.
a. Hal rumus pertumbuhan penduduk

engertian dan Rumus Pertumbuhan


Penduduk
Pada pembahasan kali ini kita akan menjelaskan secara gamblang tantang pertumbuhan penduduk;
pengertian pertumbuhan penduduk, rumus pertumbuhan penduduk, dan dampak dari pertumbuhan
penduduk serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Seiring dengan perkembangan kebudayaannya, jumlah manusiapun makin bertambah. Hal itu
karena mereka sudah mampu mengelola dan memanfaatkan alam dengan baik. Kondisi ini tidak
diikuti dengan perluasan daerah karena luas permukaan bumi tetap.

Dampak pertumbuhan penduduk


Akibatnya, penduduk di bumi makin padat. Pertambahan manusia yang selalu meningkat menuntut
berbagai sarana untuk memenuhi semua kebutuhan setiap manusia. Berbagai permasalahan di
bidang ekonomi dan sosial akan timbul akibat pengaruh kepadatan populasi manusia.

Berbagai permasalahan lain juga akan bermunculan, jika inti permasalahan ini tidak segera
diselesaikan. Apakah yang akan terjadi apabila pertambahan penduduk menjadi tidak terkendali?
Kita akan mempelajarinya lebih mendalam di pembahasan ini.

Dampak Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk mengalami perubahan dari waktu ke waktu disebut dinamika penduduk.
Perubahan jumlah penduduk disebabkan oleh kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan (migrasi).

Kemajuan teknologi di segala bidang, termasuk di bidang kesehatan, menjadikan kesejahteraan


manusia semakin meningkat. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk.

Secara umum pertumbuhan penduduk terjadi apabila jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian dan jumlah orang yang datang (imigrasi) lebih besar daripada jumlah orang yang pergi
(emigrasi).

Rumus Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk dapat dirumuskan:
P = (l - m) + (i - e)

Dengan
P = pertumbuhan penduduk
l = jumlah kelahiran (natalitas)
m = jumlah kematian (mortalitas)
i = jumlah orang yang datang (imigrasi)
e = jumlah orang yang pergi (emigrasi)

Besar tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan hanya memerhatikan angka kelahiran
dan kematian. Adapun angka emigrasi dan imigrasi diabaikan karena jumlahnya terlalu kecil. Hal itu
disebut angka pertumbuhan penduduk alamiah.

Ukuran pertumbahan penduduk dalam suatu waktu, misalnya dalam waktu 10 tahun disebut
pertumbuhan per dekade. Hal itu ditunjukkan dalam bentuk persentase.

Tingkat pertumbuhan penduduk (yang ditunjukkan dengan bentuk persentase) berguna untuk
meramalkan jumlah penduduk pada beberapa tahun yang akan datang. Pertumbuhan penduduk per
dekade dirumuskan:

Pt = Po (1 + 􀀎r)n

Dengan
Pt = jumlah penduduk setelah n tahun
Po = jumlah penduduk permulaan (sebelum n tahun)

r = tingkat pertumbuhan penduduk (dalam desimal)


n = jumlah selisih tahun

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk

a. Natalitas
Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir hidup dari
setiap 1.000 orang dalam satu tahun. Angka kelahiran dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Angka kelahiran berguna untuk melihat tingkat kelahiran per tahun atau laju pertumbuhan
kelahiran. Laju pertumbuhan kelahiran akan memperlihatkan kesuburan di suatu daerah.

Angka kelahiran memiliki beberapa kriteria, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Angka kelahiran
tergolong tinggi, apabila nilainya di atas 30. Angka kelahiran tergolong sedang, apabila nilainya di
antara 20–30. Angka kelahiran tergolong rendah, apabila nilainya di bawah 20.
b. Mortalitas
Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian untuk setiap
1.000 penduduk dalam satu tahun. Angka kematian dihitung dengan rumus.

Angka kematian mempunyai beberapa kriteria, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Angka kematian
tergolong tinggi, apabila nilainya di atas 19. Angka kematian tergolong sedang apabila nilainya di
antara 14–18. Angka kematian tergolong rendah apabila hasilnya menunjukkan angka di bawah 13.

c. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Orang yang melakukan
perpindahan disebut migran. Migrasi dapat terjadi dalam satu negara atau antarnegara.

Migrasi dalam satu negara meliputi urbanisasi dan transmigrasi. Urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau
lain dalam satu negara.

Urbanisasi dan transmigrasi tidak memengaruhi jumlah penduduk dalam suatu negara. Migrasi yang
terjadi antarnegara meliputi imigrasi dan emigrasi.

Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara. Adapun emigrasi adalah keluarnya penduduk
dari suatu negara. Imigrasi dan emigrasi memengaruhi jumlah penduduk suatu negara.

15 Pelajaran IPS

Rumus Pertumbuhan Penduduk (Alami,


Migrasi, Total)
Melalui pembahasan kali ini kita akan mengetahui macam-macam pertumbuhan penduduk, rumus
pertumbuhan penduduk alami, rumus pertumbuhan penduduk migrasi, rumus pertumbuhan
penduduk total dan contoh soal pertumbuhan penduduk.

Macam-macam Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan
alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.

a. Pertumbuhan Penduduk Alami


Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran
dan kematian.
Rumus pertumbuhan penduduk alami
Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Pa = L – M

Keterangan:
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian

b . Pertumbuhan Penduduk Migrasi


Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi
masuk dan migrasi keluar.

Rumus pertumbuhan penduduk migrasi


Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Pm = I – E

Keterangan:
Pm = Pertumbuhan penduduk migrasi
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi

c . Pertumbuhan Penduduk Total


Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran,
kematian, dan migrasi.

Rumus pertumbuhan penduduk alami


Pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

P = (L – M) + (I – E)

Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
Gambar: Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2000-2009

Contoh soal pertumbuhan penduduk


Contoh:
Jumlah penduduk di negara X pada pertengahan tahun 2007 sebesar 24.500.000 jiwa. Pada tahun
tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa. Jumlah migrasi masuk
(imigrasi) pada tahun tersebut sebesar 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa.

Dari data tersebut hitunglah!


a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total

Jawab:

a. Pertumbuhan Penduduk Alami


Pa = L – M
= 1.300.000 – 700.000
= 600.000 jiwa

Jadi, pertumbuhan penduduk alami di negara X pada periode tahun 2007 sebesar 600.000 jiwa.

b. Pertumbuhan Penduduk Migrasi


Pm = I – E
= 20.000 – 15.000
= 5.000 jiwa

Jadi, pertumbuhan penduduk migrasi di negara X selama periode tahun 2007 sebesar 5.000 jiwa.
c. Pertumbuhan Penduduk Total
P = (L – M) + (I – E)
= (1.300.000 – 700.000) – (20.000 – 15.000)
= 600.000 + 5.000
= 605.000 jiwa

Jadi, pertumbuhan penduduk total di negara X selama periode tahun 2007 sebesar 605.000 jiwa.

Secara umum pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang masih relatif tinggi di banding
pertumbuhan penduduk di negara-negara maju.

Demikian juga negara Indonesia mempunyai pertumbuhan penduduk yang masih relatif tergolong
tinggi.

b. Penanggulangan

c. PENGERTIAN, DAMPAK, DAN


CARA MENGATASI
PERTUMBUHAN PENDUDUK
d. Pertumbuhan penduduk atau yang lebih dikenal sebagai ledakan penduduk
adalah berubahnya jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu dan pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.ledakan penduduk terjadi karena
jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata serta angka
fertilitas dan mortalitas yang relative tinggi.
e. Berikut adalah beberapa faktor terjadinya ledakan penduduk :
1. Jumlah penduduk yang begitu besar,
2. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat,
3. Banyaknya pernikahan di usia dini,
4. Menurunnya angka kematian
5. Dan lain-lain.
Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan
sosial kehidupan masyarakat.berikut adalah dampak sosial dari pertumbuhan
penduduk :
1. Semakin banyak jumlah pengangguran,
2. Tingginya angka kelaparan dan gizi yang rendah karena kekurangan
pangan,
3. Meningkatnya angka kemiskinan,
4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan,
5. Dan lain-lain.
Apabila pertumbuhan penduduk tidak segera ditangani, maka akan
menimbulkan beberapa masalah.oleh karena itu, Pemerintah telah melakukan
beberapa cara yang dapat mencegah membludaknya pertumbuhan penduduk,
yaitu sebagai berikut :
1. Menjalankan program transmigrasi,
2. Menggalakkan program Keluarga Berencana,
3. Memperluas lapangan pekerjaan melalui industrialisasi,
4. Meningkatkan produksi pangan yang sesuai dengan kebutuhan penduduk,
5. Serta Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
Kebudayaan juga memegang peran penting dalam pertumbuhan penduduk
serta memiliki korelasi antara corak kebudayaan dengan corak kepribadian
seseorang maupun anggota-anggota masyarakat.setiap masyarakat memiliki
sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi.nilai dan kaedah tersebut
berisikan harapan-harapan masyarakat yang behubungan dengan perilaku
masyarakat yang pantas.dalam berperilaku dan bertingkahlaku masyarakat
memiliki batas-batas dan aturan-aturan sendiri agar tidak menyimpang dari
yang seharusnya.segala sesuatu yang berbeda dari kebudayaan mereka maka
akan dianggap kurang susila serta bertentangan dengan kodrat alam.
Kepribadian suatu bangsa dapat dilihat dari macam ragam karya
budayanya.seperti, karya seni sastra dan bangunan.kepribadian bangsa
Indonesia sendiri tercermin dari sikapnya yang terkenal ramah tamah, suka
menolong serta memiliki sifat kegotong royongan.
Sedangkan arti dari masyarakat sendiri adalah sekelompok manusia yang
hidup bersama dan menetap pada suatu wilayah tertentu serta
teratur.sekelompok manusia dapat dikatakan masyarakat apabila memiliki
pemikiran, perasaan, dan sistem aturan yang sama.yang menyebabkan
munculnya masyarakat adalah naluri alamiah darimanusia sebagai makhluk
sosial.

f. Piramida penduduk

Home Geografi /

3 Bentuk Piramida Penduduk: Expansive,


Stasioner, & Constructive
Ahmad Fathoni 07.23
Piramida Penduduk - Komposisi penduduk suatu wilayah atau negara dapat disajikan dalam
bentuk diagram yang berbentuk piramida atau yang kemudian disebut dengan piramida
penduduk. Apa sih piramida penduduk itu? Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan
mencoba membahasnya secara lengkap dengan jenis-jenisnya. Semoga bisa bermanfaat.
Check this out!!!

Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang menyajikan data kependudukan dalam
bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin. Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan
golongan umur. Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal yang bisa
dicapai oleh penduduk di suatu wilayah.
Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan.
Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi
tergantung pada kuantitas penduduk.

Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun
bentuknya berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing
bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk itu
sebagai berikut.

1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-
negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.

Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.

 Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
 Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
 Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
 Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia,
Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.

2. Piramida Penduduk Stasioner

Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan
tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida
ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk
piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.

Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.

 Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif
seimbang.
 Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka
kematian relatif lebih rendah.
 Pertumbuhan penduduk kecil.
 Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)

Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari
tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam
menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini
memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara
Jerman, Belgia, dan Swiss

Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.


 Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat
kecil.
 Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
 Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
 Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk
sebagian mencapai tingkat negatif.
 Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
 Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.

Contoh Tiga Bentuk Piramida Penduduk

Dengan melihat bentuk piramida penduduk, maka akan diketahui apakah negara itu
bercirikan penduduk tua atau muda. Suatu negara disebut berpenduduk tua apabila sebagian
besar penduduk di negara itu sudah berumur tua. Sedang suatu negara disebut berpenduduk
muda apabila sebagian penduduk negara itu masih berumur muda.

BAB III Permasalahan lingkungan hidup dan upaya


penanggulangan

1. Unsur-Unsur Lingkungan

Unsur- unsur Lingkungan


Pengertian:
Lingkungan terdiri atas unsur biotik (unsur hayati atau makhluk hidup), Unsur abiotik (unsur
fisik atau benda mati), dan unsur sosial budaya.
a. Unsur Biotik
Unsur biotik yang terdapat dalam lingkungan hidup adalah manusia, hewan [Fauna],
tumbuhan [Flora]dan jasat renik.
Berdasarkan pada interaksi dan kemampuanya dalam mengikat energi, unsur biotik dalam
lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Produsen : Produsen adalah: makhluk hidup yang dapat mensintesis zat makanan
sendiri dengan bantuan energi matahari.
2. Konsumen : Konsumen adalah:kelompok organisme yang tidak mampu mensintesis
makanan sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengambil dari
produsen. Contoh yang termasuk Produsen adalah: Manusia, hewan, organisme
heterotrof
3. Pengurai : Pengurai adalah organisme yang berperan dalam menguraikan sisa- sisa
makhluk hidup. Pengurai disebut juga decomposer. Pengurai akan menguraikan
senyawa organic menjadi senyawa anorganic.

b. Unsur Abiotik (Unsur Fisik)

Unsur abiotik yang terdapat diantara kita antara lain tanah air, sinar matahari, udara, senyawa
kimia, dan makhluk yang tidak hidup lainya.
Fungsi Unsur Abiotik sebagai media berlangsungnya kehidupan
Contoh:

1. Tanah diperlukan tumbuhan untuk tempat hidup


2. Air diperlukan tumbuhan untuk mengalirkan zat makanan
3. Udara diperlukan tumbuhan untuk bernafas

Apabila activitas seluruh kehidupan tumbuhan terganggu akibat unsur abiotik yang tidak
menunjang, maka activitas seluruh kehidupan di seluruh muka bmi akan terhambat.

c. Unsur sosial dan budaya


Unsur sosial adalah: hal- hal yang berkaitan dengan masyarakat. Unsur budaya adalah:
keseluruhan system, nilai, atau gagasan tindakan dan kewajiban yang dimiliki manusia untuk
menentukan perilaku sebagai makhluk sosial dan dalam kehidupan bermasyarakat yang
didapatnya dengan cara belajar. Unsur sosal budaya dapat dikembangkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Kerusakan lingkungan
Bentuk- bentuk kerusakan Lingkungan hidup Dan factor penyebabnya
Menurut Otto Soemarwoto (1989) untuk mengatur kwalitas hidup manusia, yaitu
terpenuhinya kebutuhan makhluk hidup hayati seperti air dan udara, terpenuhinya kebutuhan
hidup manusia seperti perumahan, pakaian , pendidikan, dan kesehatan dan terpenuhinya
derajad kebebasan yang dibatasi oleh hukum tertulis ataupun tidak tertulis seperti: aturan-
aturan yang dibuat oleh pemeritah.

Berdasarkan factor penyebabnya,bentuk kerusakan lingkungan hidup yaitu:

Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat proses alam


Contoh:

1. Pemukiman rusak akibat hujan


2. Hancurnya bangunan akibat gempa
3. Hancurnya wilayah akibat tsunami

Akibat aktifitas manusia


Contoh:

1. Terjadinya Iklim Mikro : Ket. Perubahan iklim mikro dan berkurangnya daerah
perserapan air di perkotaan akibat pembangunan gedung- gedungserta berkurangnya
daerah hujan di perkotaan.
2. Terjadinya Pencemaran Lingkunagan : Ket. Itu akan terjadi apabila lingkungan
hidup manusia terdapat suatu polutan dalam jumlah besar yang dihasilkan oleh
activities manusia.

Polutan adalah: zat yang menyebabkan pencemaran. Sifat polutan ada dua antara lain
sebagai berikut:

1. Merusak sementara : Dalam kondisi rendah, polutan dapat merusak lingkungan


hidup tetapi hanya bersifat sementara. Apabila polutan telah bereaksi terhadap
lingkungan maka tralisir polutan.
2. Merusak dalam waktu lama : Dalam permasalahan pencemaran lingkungan,
terdapat tiga komponen pokok yaitu lingkungan yang terkena adalah lingkungan
hidup manusia, yang terkena akibat negative adalah manusia, dan terdapat bahan
berbahaya sebagai akibat activities manusia.

Macam pencemaran menurut tempat terjadinya dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Pencemaran air : Pencemaran air di suatu perairan dapat terjadi akibat bahan limbah
yang berasal dari bahan buangan domestic, industri, dan perairan. Ciri air tercemar
adalah: kandungan kimianya, warna, bau, kandungan oli, benda padat yang ada di
dalamnya
2. Pencemaran udara : Pada umumnya pencemaran udara di sebabkan oleh buangan
emisi atau bahan pencemar proses produksi, seperti buangan pabrik, asap kendaraan
dan asap rumah tangga, dan kebisingan kendaraaan. Akibat dari pencemaran udara
antara lain: hujan asam terjadi karena pencampuran senyawa nitrat, sulfat, dan oksida
dengan air hujan, rusaknya lapisan ozon dan effec rumah kaca.
3. Pencemaran tanah : Pencemaran ini di sebabkan oleh polutan. Seperti : kenaikan
beban limbah, terutama sampah padat, seperti kaleng plastic, kaca.

Kerusakan Hutan
Hutan merupakan paru - paru duniayang dapat menyeimbangkan kadar O2 di udara dan
sumber utama pemenuhan kebutuhan manusia.

Fungsi hutan antara lain: menyimpan air hujan, mengatur kelestarian air di permukaan bumi,
menghasilkan berbagai komoditi, mengatur kesuburan tanah, dan menjadi hanitat Flora dan
Fauna di permukaan bumi.
4. Contoh pelastarian lingkungan hidup
Pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU No.23 1997.
UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi kemampuanlingkungan hidup
terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan.
Upaya ini dilakukan agar kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada
kehidupan.

Contoh usaha dari pemerintah yang di gunakan untuk melestarikan lingkungan hidup:
Q Pelestarian sumberdaya air :

Dilakukan dengan cara mencegah pencemaran, penyediaan resapan air, pengamanan pintu-
pintu air, dan penghematan air. Program yang lain untuk melestarikan air dari pemerintah
adalah program air bersih yang di rencanakan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen
Kesehatan Umum, program penghijauan di area peresapan air, untuk fungsi estetika dan
rekreasi.

1. Pelestarian sumber daya udara : Dilakukan dengan cara penyaringan terhadap


pembuangan gas yang berasal dari pabrik dan sebagainya, penanaman di area
pembatas jalan raya dan hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
2. Pelestarian sumberdaya hutan : Pelestarian ini dilakukan dengan cara seperti
system tumpang sari pada lahan pertanian, reboisasi, tata guna lahan, dan peraturan
tebang pilih tanam Indonesia .
3. Pelestarian keanekaragaman hayati : Pelestarian ini dapat berupa pelestarian hutan,
varietas tenaman asli dan fauna asli, seperti jenis rojolele, serta tanaman asli bunga
melati dan satwa nasional komodo.

Usaha pelestarian ini dapat dilakukan oleh penduduk seperti, penghematan air yang
digunakan sehari- hari, pengelompokan sampah menjadi sampah organic dan anorganic, dan
penggunaan sumberdaya alam yang tidak dapat di perbaharui sehemat mungkin.

Bab IV . permasalahan kependudukan dan dampak


terhadap pembangunan
ermasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

A. Permasalahan Penduduk Indonesia

Penduduk adalah sekelompok manusia dalam jumlah besar yang menempati suatu wilayah
negara tertentu. Permasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia saat ini dan masa yang akan
datang yaitu pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, persebaran penduduk antarpulau
dan wilayah yang tidak merata, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan (banyaknya
penduduk usia muda), arus urbanisasi yang tinggi.

1. Kuantitas penduduk Indonesia


a. Pengertian kuantitas penduduk

Kuantitas penduduk adalah jumlah keseluruhan penduduk yang menempati seluruh wilayah
Indonesia. Sehingga dapat diketahui bahwa permasalahan Indonesia berkaitan dengan kuantitas
penduduk yaitu masalah jumlah dari penduduk itu sendiri. Dari sensus penduduk yang pernah
dilaksanakan BPS, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah hal ini dijelaskan dalam
pernyataan di bawah ini yang di dapat dari BPS

1) Tahun 1930, jumlah penduduk Indonesia 60,7 juta jiwa.

2) Tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia 97,1 juta jiwa.

3) Tahun 1971, jumlah penduduk Indonesia 119,2 juta jiwa.

4) Tahun 1980, jumlah penduduk Indonesia 146,9 juta jiwa.

5) Tahun 1990, jumlah penduduk Indonesia 178,5 juta jiwa.

6) Tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia 205,1 juta jiwa.

7) Tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa.

b. Ciri-ciri kuantitas penduduk Indonesia

1) Jumlah penduduk Indonesia yang besar.

2) Kepadatan penduduk yang tidak merata.

3) Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.

2. Kualitas penduduk Indonesia

a. Pengertian kualitas penduduk

Kualitas penduduk adalah tingkat kemampuan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Permasalahan Indonesia berkaitan dengan kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal mutu
kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya.

b. Faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk Indonesia

1) Masalah pendidikan; Pendidikan merupakan ukuran tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia
dari suatu negara. Di Indonesia tingkat pendidikan dari warganya masih tergolong rendah. Faktor-
faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia diantaranya:

- Kesadaran akan pentingnya pendidikan masih kurang.

- Pendapatan yang minim, sehingga untuk biaya sekolah sulit.

- Masih banyak sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai.

- Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan


yang terjangkau masyarakat.
2) Masalah kesehatan; Permasalahan ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok, angka
kematian anak maupun ibu melahirkan, ketercukupan gizi, usia harapan hidup. Tingkat kesehatan di
Indonesia masih tergolong rendah, hal ini disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar, jumlah
penduduk, kurangnya fasilitas kesehatan, jumlah tenaga medis yang masih kurang.

3) Tingkat kesejahteraan penduduk; Dalam hal ini dapat diketahui dari pendapatan perkapita.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata setiap orang dalam satu tahun.

Rumus: Pendapatan per kapita = GNP/P

Di mana: GNP : Gross National Product (pendapatan nasional bruto)

P : Penduduk

B. Dampak Dari Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan

1. Dampak dari permasalahan kuantitas penduduk

a. Jumlah penduduk

Dari sensus penduduk yang telah dilakukan, penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan
jumlahnya. Hal ini dapat menimbulkan dampak diantaranya kebutuhan hidup meningkat, persaingan
kerja semakin tajam, pengangguran semakin bertambah, kriminalitas semakin meningkat.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan,


diantaranya mencanangkan program Keluarga Berencana, menetapkan UU perkawinan, membatasi
tunjangan anak bagi PNS/ABRI hingga anak kedua.

b. Pertumbuhan penduduk

Permasalahan yang ditimbulkan dari adanya pertumbuhan penduduk memiliki kesamaan


dengan permasalahan yang ditimbulkan dari meningkatnya jumlah penduduk. Usaha
penanggulangan dari adanya pertumbuhan penduduk diantaranya meningkatkan pelayanan
kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor KB, mempermudah dan meningkatkan
pelayanan dalam bidang pendidikan sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat,
meningkatkan wajib belajar 9 tahun bagi pendidikan dasar.

c. Persebaran penduduk

Persebaran penduduk yang memusat atau tidak merata dapat berdampak turunnya stabilitas
keamanan, lingkungan yang tidak sehat, timbulnya pemukiman kumuh. Sedang usaha untuk
menanggulangi permasalahan ini diantaranya melaksanakan program transmigrasi, pemerataan
pembangunan beserta hasil-hasilnya, meningkatkan sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga
ke daerah-daerah.

2. Dampak dari permasalahan kualitas penduduk

a. Masalah pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan akan berdampak pada kemampuan penduduk dalam
menghadapi perkembangan zaman. Karena pendidikan yang rendah sulit untuk menerima
perubahan zaman.

Usaha untuk menanggulangi permasalahan tersebut meningkatkan wajib belajar 9 tahun,


memberi beasiswa untuk siswa yang berprestasi, mendirikan lembaga-lembaga pendidikan,
menambah pengajar yang baik dan berkualitas.

b. Masalah kesehatan

Tingkat kesehatan yang rendah dapat berdampak rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Keadaan ini dapat berpengaruh pada pola pikir, kreativitas serta tingkat lama dalam belajar.

Permasalahan ini dapat ditanggulangi dengan melaksanakan program kesehatan misalnya


Posyandu, melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, mendistribusikan obat-obatan
hingga ke pelosok, mengirim tenaga medis hingga ke pelosok, meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.

c. Masalah pendapatan perkapita

Pendapatan perkapita yang rendah akan berdampak pada sulitnya penerapan pembangunan
yang akan dilakukan hingga ke pelosok daerah. Sehingga negara tidak berkembang karena tidak
melaksanakan pembangunan dengan baik.

Usaha untuk menanggulangi permasalahan ini diantaranya memberi subsidi melalui program
sosial, meningkatkan upah buruh, memberi fasilitas yang baik dan lengkap, memberi bantuan modal
kepada pengusaha kecil dan menengah dalam rangka menjalankan usahanya.

Diposkan oleh Adlan Zaman di 2:56 PM

Bab 5 proses kolonialisme barat di indonesia

Proses Kolonialisme
Barat di Indonesia

Pada saat Indonesia dijajah belanda, rakyat Indonesia di wajibkan menanam yang
laku di pasaran dunia. Misalnya: lada,kopi,dan cengkeh. System ini dikenal dengan istilah
Cultuur Stesel atau tanam paksa. System ini dicetuskan oleh Van den Bosch.

Kedatangan bangsa barat di Indonesia dipelopori oleh bangsa Portugis yang


kemidian disusul oleh bangsa Spanyol,Belanda,dan Inggris. Bangsa barat setelah sampai di
Indonesia mendirikan koloni, mengadakan perdagangan,serta mengadakan monopoli
perdagangan.

Kebijakan-kebijakan pemerintah colonial di Indonesia, antara lain system


penyerahan wajib oleh VOC, system kerja wajib oleh Daendels, system sewa tanah oleh
Raffles, system tanam paksa oleh Van den Bosch, system politik liberal dan system politik
etis oleh Van Deventer.

Semua kebijakan pemerintah colonial, sangat merugikan bangsa Indonesia. Rakyat


sangat tertindas, terbelakang, dan menderita. Hal tersebut yang melatar belakangi
terjadinya perlawanan rakyat terhadap pemerintah colonial, antara lain perlawanan
Pattimura, Diponogoro, Hasanuddin dan lain-lain.

Kebijakan-Kebijakan Pemarintah Kolonial


Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia, pada awalnya untuk mencari sumber rempa-
rempah. Namun tujuan mereka berkembang, mereka tidak hanya mencari sumber rempah-
rempah, tetapi juga ingin nelaksanakan monopoli perdagangan, bahkan ingin menanamkan
kekuasaanya di Indonesia.

Kolonial berasal dari nama seorang petani Romawi yang bernama Colonus. Ia pergi
jauh untuk mencari tanah yang belum dikerjakan. Lama-lama makin banyak orang yang
mengikutnya dan mereka bersama-sama menetap di sebuah tempat yang disebut Colonia.

1 Sistem Penyerahan Wajib oleh VOC


Dengan hak-hak yang dimiki VOC, maka kongsi dagang yang bernama kongsi dagang
bisa berkembang dengan cepat. Kedudukan Portugis mulai terdesak,dan bendera kompeni
mulai berkibar.
Kompeni mengikat raja-raja kita dengan berbagai macam perjanjian yang merugikan.
Makin lama Kompeni makin berubah menjadi kekuatan yang tidak hanya berdagang, tetapi
ikut mengendalikan pemerintahan Indonesia. Kompeni mempunyai pegawai dan anggota
tentara yang semakin banyak.
Kompeni membutuhkan biaya besar untuk memelihara pegawai dan tentaranya.
Biaya itu diambil dari penduduk. Kepala desa menyerahkan kepada bupati untuk
disampaikan kepada kompeni. Tentu saja Kompeni tidak mendapatkannya dengan gratis,
tetapi juga memberi imbalan berupa harga hasil bumi. Tetapi harga itu ditetapkan oleh
kompeni, uang harga belinya itu tidak untuk sampai ke tangan petani di desa-desa. Biasanya
uang itu sudah dipotong oleh pegawai VOC maupun oleh kepala daerah pribumi.
2 Sistem Kerja Wajib (Kerja Rodi)
Setelah lebih kurang 200 tahun berkuasa, akhirnya VOC (Kompeni) mengalami
kemunduran dan kebangkrutan. Hal ini disebabkan banyak biaya perang yang dikeluarkan
untuk mengatasi perlawanan penduduk, terjadinya korupsi di antara pegawai-pegawainya.
Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, secara resmi VOC dibubarkan. Kekuasaan VOC
diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda.
Perubahan politik terjadi di Belanda, merupakan pengaruh revolusi yang
dikendalikan oleh Prancis. Di revolusi ini, kekuasaan raja willem v runtuh, Belanda dijadikan
kerajaan di bawah pengaruh Prancis, sebagai rajanya adalah Louis Napoleon. Louis
Napoleon kemudian mengirim Herman Willem Daendels sebagai gubernur jendral dengan
tugas utama mempertahankan pulau jawa dari ancaman Inggris.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Daendels mengambil beberapa langkah, antara
lain sebagai berikut .
- Menarik orang-orang Indonesia untuk dijadikan tentara.
- Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
- Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon.
- Membangun benteng-benteng.
- Membangun jalan raya dari Anyer sampai Penarukan, yang panjangya ± 1.000 km.

Untuk mewujudkan langkah tersebut, Daendels menerapkan system kerja wajib


(kerja rodi).Untuk menghadapi inggris Daendels melakukan beberapa cara yaitu.
- Melaksanakan contingenten stelsel, yaitu pajak yang harus di bayar
- Menetapkan verplichte leverentie, yaitu kewajiban menjual hasil bumi
- Melaksanakan preanger stelsel, yaitu kewajiban dibebenkan kepada rakyat
- Menjual tanah-tanah Negara kepada pihak swasta asing
Daendels dikenal sebagai penuasa yang disipin, keras, dan kejam. Daendels
berkuasa di Indonesia pada tahub 1808 - 1811. Sebagai pengganti daendels adalah Janssens
sebagai gubernur jendral di Indonesia
3 Sistem Sewa Tanah (Lande Lijk Stelsel)
Dengan adanya kapitulasi tuntang Indonesia mejadi jatuh ke tangan Inggris. Inggris
mengirimkan Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur di Indonesia zaman
kedudukan Inggis hanya berlangsung lima tahun, yaitu tahun 1811 dan 1816.
Raffles ingin agar para petani dapat berdiri sendiri dan bebas menentukan sendiri
tanaman apa yang akan dikerjakan seperti tebu, kopi, nila dan sebagainya.
Untuk menegakan suatu kebijaksanaan colonial yang baru, Raffles ingin berpatokan
pada 3 asas yaitu :
- Segala bentuk penyerahan wajib maupun pekerja rodi perlu dihapuskan
- Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan
- Raffles beranggaan bahwa pemerintah colonial adalah pemilik tanah
Raffles membagi pulau Jawa dan Madura menjadi 16 eresidenan yang dikepalai oleh
seorang Residen dan dibantu oleh asisten residen dari Eropa.
Sistem sewa tanah tidak meliputi seluruh pulau Jawa. Seperi Jakarta karena daerah-
daerah pada umumnya adalah milik swasta, sedangkan di daerah Parahiayangan
pemerintah colonial keberatan untuk menghapus system tanam paksa kopi yang member
keuntungan besar.
Pemerintah kolonialtidak bersedia untuk menerapkan asas-asas liberal secara
konsisten jika hal ini mengandung kerugian material yang besar. Gagasan Raffles mengenai
kebijaksanaan ekonomi colonial yang baru, kebijakan Raffles pada umumnya diteruskan
oleh pemerintah colonial Belanda yang baru, pertama-tama di bawah Komisaris Jendral
Elout, Buyskes, dan Van der Capellen (1816-1819), Komisaris Jendral du Bus de Gisignies
(1826-1830). System sewa tanah baru dihapuskan oleh gubernur jendral yang bernama Van
den Bosch, pada tahun 1830.
4 Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
Ketika itu negeri Belanda sangat payah keuangannya karena harus membiayai
perang Diponogoro. Van den Bosch, kemudian mengajukan rencana untuk dapat
meningkatkan produksi tanaman eksport di Indonesia. System dinamakan Cultuur stelsel
atau tanam paksa.
Ketentuan – ketentuan pokok dari system tanam paksa tentara dalam Staatsblad
(Lembaran Negara) tahun 1834, No. 22 . Ketentuan pokok bunyinya memeng bagus dan
baik. Ketentuan itu antara lain;
1. Persetujuan yang akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian dari
tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa. Tiap
pegawai akan mendapatkan persen tertentu (cultuur procenten) kalau berhasil
menyerahkan hasil tanaman kepada pemerintah.
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan ini tidak boleh melebihi seperlima
dari tanah pertanian yang mereka miliki. Tanah-tanah milik petani itu dipersatukan dan
diambil sebagian untuk tanam paksa.
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman cultuur stelsel itu tidak boleh melebihi
pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi. Tetapi dalam praktik, para petani itu
dipaksa mencurahkan lebih banyak perhatian dan waktu serta tenaga untuk tanam paksa,
sehingga mereka tidak sempat mengerjakan sawah ladangnya
4. Bagaian dari tanah yang disediakan untuk cultuur stelsel, dibebaskan dari pembayaran
pajak. Ketentuan itu tentu masuk akal. Buktinya, pajak-pajak tanah tidak makin turu, tetapi
malahan naik terus.
5. Tanaman hasil cultuur stelsel itu diserahkan kepada pemerintah. Sedangkan diantara
pegawai pemerintah itu banyak pula yang sampai hati mengelabuhi para petani dangan
akibatnya bahwa ketentuan itu tidak dapat dijalankan.
6. Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan kepada pemerintah, sedikitnya jika
kegagalan itu tidak disebabkan oleh kurang rajin atau ketentuan dari pihak rakyat, misalnya,
banjir, kekeringan, hama, dan lain-lain.
7. Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka dibawah pengawasan kepala-kepala
mereka.

Di antara jenis tanaman kultur yang diusahakanitu, tebu, dan nila adalah yang
terpenting. Tebu adalah bahan untuk gula, sedangkan nila adalah bahan untuk membuat
pewarna kain. Kemudian menyusul kopi, yang merupakan bahan ekspor yang penting.
Selama tanam paksa, jenis tanaman yang memberi untung banyak ialah kopi dan
gula. Jumlah petani yang terlibat dalam tanam paksa gula dan kopiadalah besar, laba yang
diperoleh juga banyak.
Tanam paksa mencapai puncak perkembangannya sekitar tahun 1830-1840. Rakyat
di negeri Belanda tidak banyak mengetahi tentang tanam paksa di Indonesia. Tetapi sesudah
tahun 1850 terjadi perubahan. Mereka mendengar tenteng sikap pegawai-pegawai Belanda
yang sewenang-wenang.
Pada tahun 1860 di negeri Belanda terbit dua buah yang menentang tanam paksa.
Kedua buku itu ialah Max Havelaar yang dikarang oleh Douwes Dekker dengan nama
samara Multatuli. Buku kedua ialah Suiker Contracten yang ditulis oleh Frans van de Putte.
Tahun 1870 boleh dikatakan semua tanam paksa sudah hapus, kecuali kopi di daerah
Priangan yang baru dihapus pada tahun 1917.
5 Pelaksanaan Politik Kolonial Liberal
Pada tahun 1850, golongan liberal di negeri Belanda mulai memperoleh kemenangan
dalam pemerintahan. Golongan yang menyetujui tanam paksa terdiri dari pegawai-pegawai
pemerintah dan pemegang saham perusahaan Nederlandsche Handel Maattschappy (NHM).
Golongan yang menentang tanam paksa terdiri dari beberapa golongan. Pertama,
ialah mereka yang merasa iba mendengar keadaan petani di Indonesia. Mereka
menghendaki agar tanam paksa dihapuskan. Kedua, ialah golongan menengah yang terdiri
dari pengusaha dan pedagang swasta. Mereka tidak dapat menerima keadaan di mana
pemerintah saja yang memegang kegiatan ekonomi. Golongan ini sering disebut kaum
liberal.
Pada tahun 1870 di Indonesia mulai dilaksanakan politik colonial liberal yang sering
disebut ’’Politik Pintu Terbuka (open door policy)’’. Periode antara tahun 1870-1900 disebut
zaman liberalisme. Pelaksanaan politik colonial liberal ditandai dengan keluarnya undang-
undang agraria dan undang-undang gula.
a Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) 1870
Undang-undang ini merupakan sendi dari peraturan hukum agrarian colonial di
Indonesia yang berlangsung dari 1870-1960. Agrarische Wet itu telah berlangsung selama 90
tahun hampir mendekati 1 abad umumnya. Wet itu tercantumdalam pasal 51 dari Indische
Saatsregeling.
Undang-undang agrarian pada intinya menjelaskan bahwa semua tanah milik
penduduk Indonesia adalah milik pemerintah kerajaan Belanda. Sewa-menyewa tanah itu
diatur dalam Undang-Undang Agraria tahun 1870.
b Undang-Undang Gula (Suiker Wet)
Dalam undang-undang ini ditetapkan bahwa tebu tidak boleh diangkut ke luar
Indonesia. Pabrik gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap dan diambil alih oleh
pihak swasta. Sejak itu Hindia Belanda menjadi negara produsen hasil perkebunan yang
penting. Sesudah terusan Suez dibuka, perkebunan tebu menjadi bertambah luas.
Dalam tahun 1888 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan pertama
mengenai persyaratan hubungan kerja kuli kontrak di Sumatra Timur yang disebut (Koelie
Ordonnantie). Untuk memberi kekuatan pada peraturan-peraturan dalam Koeli
Ordonnantie, dimaksud pula peraturan mengenai hukuman-hukuman yang dapat dikenakan
terhadap pelanggaran.
Ancaman hukuman yang dapat dikenakan pada pekerja-pekerja perkebunan yang
melanggar ketentuan-ketentuan kontrak kerja kemudian terkenal sebagai poenale sanctie.
Pada akhir abad ke-19 di negeri Belanda mulai timbul kontroversi mengenai Poenale
Sanctie.
6 Politik Etis
Pelaksanaan politik pintu terbuka, tidak membawa perubahan bagi bangsa
Indonesia. Bangsa Indonesia tetap buruk nasibnya. Dengan dalih untuk memajukan bangsa
Indonesia itulah kemudian dilaksanakan Politik Etis.
Pencetus politik etis (politik balas budi) ini adalah Van Deventer. Van Deventer
memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dengan menulis karangan dalam majalah De Gids
yang berjudul Eeu Eereschuld (Hutang Budi).
Menurut Van Deventer, ada tiga cara untuk memperbaiki nasib rakyat tersebut yaitu
memajukan ;
a. Edukasi (pendidikan)
b. Irigasi (pengairan)
c. Emigrasi (perpindahan penduduk)
Pendukung Politik Etis usulan Van Deventer adalah sebagai berikut.
 Mr. P. Brooshoof
 K.F. Holle
 Van Vollen Hoven
 Abendanon
 Leivegoed
 Van Kol
 Douwes Dekker

Usulan Van Deventer tersebut mendapat perhatian besar dari pemerintah Belanda.
Dalam bidang irigasi (pengairan) diadakan pembangunan dan perbaikan. Emigrasi juga
dilaksanakan oleh Pemerintah Belanda bukan untuk memberikan penghidupan yang layak
serta pemerataan penduduk. Jelaslah bahwa pemerintah Belanda telah menyelewangkan
politik etis. Usaha-usaha yang dilaksanakan baik edukasi, irigasi dan emigrasi dan
kemiskinan rakyat Indonesia dapat memperbaiki jika bangsa Indonesia bebas merdeka dan
berdaulat.
Pengaruh Kebijaksanaan Pemerintah Kolonial
Masuknya kekuasaan Barat ke Indonesia telah membawa perubahaan dan bahkan
kengoncangan dalam kehidupan rakyat Indonesia. Perubahan itu meliputi bidang politik,
social, ekonomi, dan budaya.
a Bidang Politik
Semenjak awal abad ke-19 pengusaha Belanda mulai mengadakan pembaharuan
politik colonial. Pengaruh Belanda makin kuat karena intervensi yang intensif dalam
persoalan-persoalan intern negara-negara tradisional. Tindakan pemerintah Belanda untuk
menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai
pemerintah.
Secara administrative para bupati atau penguasa pribumi lainnya adalah pegawai
pemerintah Belanda yang ditempatkan dibawah pengawasan pemerintah colonial. Hak-hak
yang diberikan oleh adat telah hilang. Pemilikan tanah lungguh atau tanah jabatan dihapus
dan diganti dengan gaji.
b Bidang Sosial Ekonomi
Dengan masuknya system ekonomi uang, maka beban rakyat bertambah berat.
Sementara itu kesejahteraan hidup semakin merosot sehingga mencapai tingkat kemiskinan
yang tinggi mereka tidak memiliki tempat berlindung dan tempat untuk mengatakan
keberatan-keberatan yang dirasakan.
c Bidang Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan pengaruh kehidupan Barat di lingkungan tradisional
makin meluas. Sementara itu beberapa tradisi di lingkungan penduduk mulai luntur dan
hilang. Kuatnya pengaruh barat, menimbulkan kekawatiran bahwa pengaruh kehidupan
Barat dapat merusak nilai-nilai kehidupan tradisional.
Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat dalam Menentang
Kolonialisme Barat di Berbagai Daerah
Kebijaksanaan pemerintah colonial di bidang politik pada abad ke-19 semakin
intensif dan pengaruhnya semakin kuat. Hal ini menyebabkan runtuhnya penduduk pribumi.
Oleh karena itu timbullah berbagai bentuk perlawanan dari rakyat Indonesia.
1 Perlawanan Pattimura (1817)
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanan
Maluku termasukdaerah yang paling awal didatangi oleh Belanda yang berhasil
memaksakan monopoli perdagangan. Rempah-rempah Maluku hanya boleh dijual kepada
Belanda. Maka latar belakangnya adalah sebagai berikut ;
1) Kembalinya pemerintah colonial Belanda di Maluku dari tangan Inggris.
2) Pemerintah colonial Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan kerja wajib.
Pada zaman pemerintah Inggris menyerahkan wajib dan kerja wajib (verplichte leverantien,
herendiensen) dihapus.
3) Pemerintah colonial Belanda mengeluarkan uang kertas sebagai pengganti uang logam yang
sudah berlaku di Maluku.
4) Belanda juga mulai menggerakan tenaga dari kepulauan Maluku untuk menjadi serdadu
(tentara) Belanda.
b Jalannya Perlawanaan.
Protes rakyat dibawah pimpinan Thomas Matulessi diawali dengan penyerahan
daftar keluhan-keluhan kepada Belanda. Pada tanggal 3 mei 1817 kira-kira 100 orang
diantaranya Pattimura berkumpul di hutan Walturun dan memutuskan untuk
menghancurkan benteng di Saparuna.
Serangan dimulai pada tanggal 15 mei 1817 dengan menyerbu pos Belanda di Parto.
Setelah kejadian itu Belanda mengirimkan pasukan yang kuat dari Ambon lengkap dengan
persenjataan di bawah pimpinan Mayor Beetjes.
c Akhir perlawanan
Serangan Belanda tersebut, menyebabkan pasukan Pattimura semakin terdesak.
Banyak daerah yang jatuh ke tangan belanda. Pattimura sendiri akhirnya tertangkap di Siri
Seri yang kemudian di bawa ke Saparuna. Oleh karena itu, pada tanggal 16 Desember 1817
Pattimura dihukum gantung di depan benteng Victoria Ambon. Sebelum digantung
Pattimura bekata ‘’Pattimura-Patimura tua boleh dihancurkan, tetapi sekali waktu kelak
Pattimura-Pattimura muda akan bangkit’’.
2 Perlawanan Kaum Padri (1821-1837)
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanaan
Kaum Adat di Minangkabau mempunyai kebiasaan kurang baik yaitu minum-
minuman keras, berjudi, dan menyambung ayam. Kaum Padri berusaha menghentikan
kebiasaan itu, tetapi Kaum Adat menlaknya maka kemudian terjadilah pertentangan antara
kedua golongan tersebut.
Tujuan gerakan Padri adalah untuk membersikan kehidupan agama Islam dari
pengaruh pengaruh kebudayaan dan adat istiadat setempat yang dianggap menyalahi
ajaran agama Islam. Perang saudara mulai meletus di kota Lawas, kemudian menjalar ke
kota-kota seperti Bonjol, Tanah Datatar, Alahan Pajang.
b Jalannya Perlawanan
Musuh kaum Padri selain kaum adat adalah Belanda. Perlawanan mulai tahun 1821.
Pasukan Belanda mendirikan benteng pertahanan di Batusangkar diberi nama Fort Van Der
Capellen. Tanggal 22 januari 1824 diadakan perjanjian Mosang dengan kaum Padri. Tanggal
15 November 1825 diadakan perjanjian padang. Tahun 1829 daerah kekuasaan Kaum Padri
telah meluas sampai ke Batak Mandailing, Tapanuli. Melihat kenyataan ini baik kaum Adat
maupun kaum Padri menyadari arti pentingnya pertahanan.
c Akhir Perlawanan
Setelah daerah sekitar Bonjol dapat dikuasai oleh Belanda, serangan ditunjukan
langsung ke benteng Bonjol. Belanda memerlukan waktu 2 bulan untuk dapat menduduki
benteng Bonjol yang didahului oleh pertempuran yang sengit.
Perkelahian satu lawan satu tidak dapat dihindarkan lagi. Korban berjatuhan dari
kedua belah pihak setelah itu berakhirlah perang Padri dan daerah Minangkabau dikuasai
oleh Belanda.
3 Perlawanan Diponogoro (1825-1830)
Perlawanan rakyat Jawa di bawah pimpinan Diponogoro merupakan
pengelompokan terbesar yang dihadapi pemerintah colonial Belanda di Jawa. Adapun sebab
terjadinya Perang Diponogoro dapat dibagi menjadi 2 yaitu sebab khusus dan sebab umum.
a Sebab-Sebab Umum
1) Wilayah Mataram semakin dipersempit dan terpecah
2) Masuknya adat Barat ke dalam kraton
3) Belanda ikut campur tangan dalam urusan kraton
4) Hak-hak para bangsawan dan abdi dalem dikurangi
5) Rakyat menderita akibat dibebani berbagai pajak
b Sebab-Sebab khusus
Sebab yang meledakkan perang provokasi yang dilakukan penguasa Belanda
b Jalannya Perlawanan
Pada waktu Belanda menyerang pangeran Diponogoro, beliau lebih menyingkir ke
Goa Salorong dan mendirikan markas di tempat itu. Dalam perlawanannya Pangeran
Diponogoro dibantu oleh Kyai Nojo, Sentot Prawirodirjo dan didukung oleh kaum ulama
sehingga pada tahun 1825 memperoleh kemenangan. Pada tahun 1827 jendral De Cock
menerapkan benteng stelsel untuk mempersempit ruang gerak Diponogoro
c Akhir Perlawanan
Belanda mengajak pangeran Diponogoro untu berunding di Magelang,
Perundingan ini baru dilaksanakan pada tanggal 28 maret 1830 dalam perundingan ini
Pangeran Diponogoro ternyata ditangkap. Dan pada akhirnya Pangeran Diponogoro wafat
pada tanggal 3 mei 1885 dalam usia 70 tahun.
4 Perang Jagaraga
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanaan
1 Pemerintah colonial Belanda ingin menguasai Bali
2 Pemerintah colonial Belanda ingin menghapuskan hak Tawan Karang yang sudah menjadi
tradisi rakyat Bali
b Jalannya Perlawanaan
Pada tahun 1846 Belanda mendaratkan 1700 pasukan di Buleleng sehingga
pertempuran tidak dapat dihindari. Menggalang persatuan dengan raja Karangasem,
Klungkung, dan Badung sepakat untuk bersatu melawan Belanda. Pos-pos Belanda mulai di
serang dan senjata mereka di rampas.
c Akhir Perlawanan
Pada tanggal 19 April 1849 Benteng Jagaraga jatuh ke tanggan Belanda
5 Perang Banjar
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanan
1 Belanda memaksa monopoli perdagangan di Kerajaan Banjar
2 Pemerintah colonial Belanda ikut campur urusan kraton
3 Pemerintah colonial Belanda mengumumkan bahwa Kesultanan Banjarmasin akan
dihapuskan
b Jalannya Perlawanan
Pangeran Antasari seorang pemimpin perlawanan yang sangat anti Belanda.
Pertempuran heat terjadi di salah satu kekuatan Pangeran Antasari, yaitu benteng Gunung
Lawak (27 September1859). Pada tanggal 2 Oktober 1861 Kyai Demang menyerahkan diri.
c Akhir Perlawanan
Pada tanggal 3 Februari 1862 Pangeran Hidayat ditangkap dan diasingkan ke Jawa.
Pada tanggal 14 Maret 1862 Pangeran Antasari diangkat sebagai pemimpin tertinggi agama.
Pangeran Antasari meninggal dunia tanggal 11 Oktober 1862.
6 Perang Aceh(1873-1904)
a Latar Belakang Terjadinya Perlawanaan
1. Aceh adalah Negara merdeka dan kedaulatannya masih diakui penuh oleh negara-negara
barat
2. Berdasarkan Traktat Sumatra, 2 November 1871, pihak Belanda oleh Inggris diberi
kebebasan memperluas daerah kekuasaannya di Aceh
3. Semakin pentingnya posisiAceh, dengan dibukanya zeus pada tahun 1869
4. Aceh menolak mengakui kedaulatan Hindia Belanda atas kesultanan Aceh
b Jalannya Perlawanaan
Penyerangan pertama terhadap Aceh dipimpin oleh Jendral Kohrel, pejuang Aceh
bertahan di Masjid Raya Aceh. Jendral PCL mengadakan penyerangan gencar kedaerah-
daerah dan dalam pertempuran di Tungga Jendral PCL tewas. Siasat adu domba
dimanfaatkan oleh Teungku Umar debgan menyerahkan diri dan mau bekerja sama dengan
Belanda.
Sebelumnya ia mengadakan penyelidikan terhadap masyarakat Aceh dengan
menyamar sebagai ulama dengan nama samara Abdul Gafar.
c Akhir Perlawanaan
Pada tanggal 26 November 1902, Belanda berhasil menemukan persembunyian
rombongan Sultan dan menawan Sultan Mihamad Daud Syah pada tahun 1903. Pada tahun
1891 Teungku Cit Di Tiro meninggal dan digantikan putranya, yaitu Teungku Mak Amin Di
Tiro.
A. Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaan kolonial Bangsa
Barat datang ke Indonesia karena Indonesia memiliki keanekaragaman kekayaan alam.
Bangsa Barat mencari rempah rempah ke Indonesia. 1.Proses Kedatangan Bangsa Barat
Bangsa barat yang pertama kali tiba di Indonesia adalah bangsa Portugis. Setelah itu disusul
oleh Spanyol, Inggris, dan Belanda 1.1 Portugis Pada tahun 1511 Portugis dibawah
kepemimpinan Alfonso d'Albuquerque berhasil menguasai Malaka. Setelah ditaklukan
Portugis, pusat pusat perdagangan baru bermunculan seperti Aceh dan Banten. Pada tahun
1512 Alfonso mengirim ekspedisi ke Maluku, Kep. Aru, Banda, dan Ambon. Pada tahun
1522 dibawah pimpinan Antonio de Britto mendirikan benteng Saint John di Maluku. 1.2
Spanyol Setelah Magelhaens terbunuh di Filiphina. pelayaran Spanyol dilanjutkan oleh Del
Cano. Del Cano tiba di Maluku pada tahun 1521. Spanyol memusatkan kedudukannya di
Tidore. Kedatangan Spanyol ditentang oleh pihak Portugis karena Spanyol dianggap
melanggar perjanjian Todesillas. Karena menurut Portugis, Maluku berada di garis timur
Todesillas yang menjadi wilayah Portugis. 1.3 Belanda Belanda merupakan negara terlama
yang menguasai Indonesia. Awal kedatangan mereka adalah untuk mencari rempah-rempah.
1.4 Inggris Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-
Inggris. Pada tahun 1600 para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan
dagang yang disebut dengan East Indische Compagnie ( EIC ) Tujuan Bangsa barat ke
Indonesia a. Gospel, untuk menjalankan tugas suci, yaitu menyebarkan agama kristen b.
Gold, Mencari kekayaan c. Glory, mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan. 2.
Awal Perkembangan Pengaruh Barat dan Terbentuknya Kekuasaan Kolonial 2.1 Portugis
Portugis menggunakan cara licik untuk mencapai tujuannya. Contohnya Portugis menandai
setiap tempat tempat yang disinggahi dengan Batu Padrao. untuk mengakui tempat itu
sebagai wilayah kekuasaan Portugis, Portugis juga memonopoli perdagangan di Maluku 2.2
Spanyol Kedatanggan Spanyol di Maluku merupakan kesempatan mereka untuk mengadu
domba kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendukung Ternate dan Spanyol mendukung
Tidore. 2.3 Belanda Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan organisasi yang
disebut dengan VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Pimpinan VOC terdiri atas 17
orang sehingga disebut dengan Heren Zeventien. Tujuan VOC adalah : a. Menghindari
persaingan yang tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda b. Memperkuat kedudukan
Belanda dalam menghadapi persaingan perdagangan barat c. Membantu pemerintah Belanda
menghadapi Spanyol Hak kekuasaan VOC yaitu : a. Memonopoli perdagangan b.
Mengadakan perjanjian dengan raja setempat c. Membentuk angkatan perang sendiri d.
Membuat mata uang sendiri e. Mengangkat pegawai yang dibutuhkan f. Berhak
mengumumkan perang Tindakan VOC : Pieter Both ( 1610-1614 ) diangkat sebagai gubernur
jendral pertama VOC. Ia berkuasa di Jayakarta. Saat itu Jayakarta di perintah oleh seorang
adipati, Pangeran WIjayakrama. Awalnya hubungan VOC dengan kerajaan kerajaan di
Indonesia berjalan baik. Namun semua memburuk ketika masa pemerintahan J.P Coen ( Jan
Pieterzoon Coen ). Pada tahun 1619 Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Tepatnya tanggal 30 mei
1619 Jayakarta berubah nama menjadi Batavia. Nama Batavia digunakan untuk mengabdikan
nama nenek moyang bangsa Belanda, yaitu bangsa Bataaf. ( Jan Pieterzoon Coen ) VOC juga
membangun beberapa benteng yaitu : a. Benteng Victoria di Ambon b. Benteng Duurstede di
Saparua c. Benteng Rotterdam di Makassar d. Benteng Orange di Ternate e. Benteng Nassau
di Banda Untuk mengawasi pelaksanaan monopoli di Maluku VOC mengadakan kegiatan
Pelayaran Hongi . VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. karena banyak pejabat
yang korupsi dan utang VOC semakin besar karena biaya perang B. Perkembangan
Kebijakan dan Tindakann Pemerintah Kolonial 1. Kerja Rodi Masa Pemerintahan Daendels
pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirim Marsekal Herman Williem Daendels untuk
menjadi gubernur jendral di Indonesia. Tugas Daendels yaitu : a. Memperkuat pertahanan
Jawa dari serangan Inggris b. Mengumpulkan dana sebanyak banyaknya untuk biaya perang
melawan Inggris c. Memperbaiki kondisi keuangan pemerintah karena kas yang kosong
Kebijakan Deandels yang paling banyak memakan korban adalah Jalan Raya Anyer sampai
Panarukan. Pada masa itu Deansels dipanggil dengan nama Tuan Guntur karena bersifat kaku
dan kejam. Cara lainnya yaitu Deandels mencetak uang kertas dalam jumlah besar dan
menyita uang di bank dan pegadaian serta menjual tanah pada pihak swasta ( Herman
Williem Daendels ) 2. Sistem sewa tanah pada masa Raffles Pengganti Deandels adalah
Yanssens. Namun pada tahun 1811 Batavia berhasil direbut oleh Inggris. Yanssens menyerah
dengan ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang / Perjanjian Tuntang. Untuk mengatur
pemerintahannya. Lord Minto mengangkat Thomas Stamford Raffles 3. Sistem sewa tanah
pada masa Pemerintahan Van Den Bosch Pada masa pemerintahannya, ia menerapkan sistem
culturstelsel pada tahun 1830. Dalam pelaksanaannya sistem tanam paksa banyak terjadi
penyelewengan contohnya : Petani masih harus membayar pajak, tanah yang digunakan
untuk sistem tanam paksa adalah tanah yang subur, waktu petani banyak tersita karena sistem
tanam paksa sehingga waktu bertani terbengkalai. Namun ada sisi positif dari sistem tanam
paksa yaitu : a. Masyarakat mengenal jenis tanaman baru seperti indigo dan kopi b.
Dikembangkannya saluran irigasi c. Daerah mengalami peningkatan produksi padi ( Van Den
Bosch ) 4. Sistem Liberal dan Penanaman modal swasta pemerintah belanda berdebat karena
masalah sistem tanam paksa. Ada yang mendukung dan ada yang menolak. yang mendukung
yaitu para pejabat, pegawai pemerintah, dan perusahaan yang diuntungkan. sedangkan yang
menolak yaitu : tokoh yang benar benar kasihan terhadap Indonesia seperti tokoh agama dan
filsuf dan kelompok menengah seperti pengusaha swasta dan kaum liberal. Dukungan
penghapusan sistem tanam paksa semakin kuat setelah pada tahun 1860 di Belanda terbit 2
buka yaitu : a. Max Havelaar yang ditulis oleh Douwes Dekker dengan nama samaran
Multatuli b. Suiker Contracten yang ditulis oleh Frans van de Pute Akhirnya pada tahun 1860
sistem tanam paksa lada dihapuskan, tanaman teh dan nila pada tahun 1865. Dan pada tahun
1870 semua tanaman kecuali kopi di Priangan ( Priangerstelsel ) telah bebas dari sistem
tanam paksa. Dengan demikian para pengusaha mulai menanamkan modalnya. Dengan
begitu bermunculanlah UU yang mengatur tentangpenggunaan tanah contohnya : a. Undang
Undang Agraria tahun 1870 undang undang ini menetapkan bahwa perusahaan perkebunan
dapat menyewa tanah di Indonesia selama 75 tahun, dan penduduk dilarang menjual tanah
kepada orang asing b.Undang undang Gula tahun 1870 undang undang ini menetapkan
bahwa perusahaan gula milik pemerintah akan ditutup dan diganti oleh perusahaan swasta C.
Munculnya Berbagai Perlawanan 1. Perlawanan terhadap Portugis 1.1 Malaka dan Demak
angkat senjata pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan dipimpin oleh Pate
Kadir. lalu Demak pun menyerang Portugis dibawah kepemimpinan Pati Unus ( Pengeran
Sabrang Lor ) 1.2 Perlawanan rakyat Aceh Aceh dan Demak pada tahun 1513 melancarkan
serangan ke Malaka. Untuk menghadapi Portugis langkah langkah yang diambil oleh Aceh
antara lain: a. Kapal Aceh yang berlayar ke Timur Tengah dilengkapi dengan Meriam dan
sejumlah prajurit b. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan Ahli perang dari Turki
dipenuhi pada tahun 1567. c. Aceh juga mendatangkan bantuang dari Kalikut dan Jepara 1.3
Maluku Bergolak Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore.
Portugis dibantu oleh Kerajaan Ternate dan Bacan sedangkan Kerajaan Tidore di bantu oleh
Spanyol. Sultan Hairun dikhianati dan lalu dihukum mati. Itulah yang menyebabkan rakyat
Tidore marah dan menyerang Portugis habis habisan 2. Perlawanan terhadap VOC 2.1
Maluku kembali angkat senjata perlawanann terjadi di beberapa daerah seperti : daerah rakyat
hiu, Ambon, Ternate, Jailolo dan sebagainya 2.2 Perlawanan Makassar ( Gowa ) VOC ingin
menguasai perdagangan di Makassar untuk itu VOC mengusulkan hal berikut kepada
Kerajaan Gowa : a. Sultan Gowa bersama VOC menyerang Banda b. Kerajaan Gowa
hendaknya tidak menjual rempah rempah ke Portugis c. Gowa dilarang membeli rampah
rempah dari Portugis karena tidak disetujui terjadilah perang antara VOC dengan Kerajaan
Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin 2.3 Perlawanan Trunajaya Kerajaan Mataram
mengadakan perjanjian perdamaian dengana VOC. Isi perjanjian tersebut yaitu : a. Mataram
mengakui kekuasaan VOC di Batavia b. Mataram boleh berdagang di seluruh Indonesia
kecuali Maluku c. VOC mengirim duta setiap tahun ke Kerajaan Mataram d. Diadakan tukar
menukar tawanan perang karena Raja Amangkurat bertindak sewenang wenang terhapat
rakyat terjadilah pemberontakan Trunajaya yang dipimpin oleh Pangeran Adipati Anom yang
mendapat bantuan dari Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesung. 3. Perlawanan
terhadap Kolonial Belanda 3.1 Perlawanan di Maluku ( Thomas Matulessy / Pattimura )
Perlawanan terjadi karena Belanda memaksa masyarakat menyerahkan berbagai macam hasil
bumi. Pada malam hari tanggal 15 Mei 1817 para pemuda Saparua di bawah pimpinan
Pattimura mereka mambakar kapal kapal di pelabuhan Belanda. Namun pada tanggal 16
Desember 1817 Pattimura dihukum gantung oleh Belanda 3.2 Perang Padri ( 1815-1837 ) (
Tuanku Imam Bonjol ) perang ini tidak lepas dari pertentangan kaum adat dan kaum padri.
Pertempuran terjadi karena Belanda menyuruh kaum adat dan padri untuk kerja rodi.
Peperangan ini dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan mendapat bantuan dari Sentot
Alibasah. Namun Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur 3.3 Perang Diponegoro ( 1825
- 1830 ) Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya untuk menghadapi Belanda.
Namun Belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel sehingga Pangeran Diponegoro
diasingkan ke Manado. Setelah itu Dipindahkan ke Makassar. ( Pangeran Diponegoro ) 3.4
Perang Jagaraga ( 1849 ) Kapal belanda terjebak di buleleng. sesuai hukum tawab karang,
kapal itu menjadi milik kerajaan buleleng. lalu terjadilah peperangan dengan Belanda
dibawah kepemimpinan Gusti Ketut Jelantik. Perang ini sering disebut dengan Perang
puputan ( perang habis habisan ) namun Belanda memenangkan peperangan sehingga seluruh
Bali dikuasai Belanda

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Kebijakan
Pemerintahan

Bab 6 terbentuknya kesadaran nasional dan


pergerakan nasional

PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN


INDONESIA

A. Pengaruh Pendidikan Barat Dan Pendidikan Islam Terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia

1. Pengaruh politik etis terhadap lahirnya golongan terpelajar,

Di bab depan telah kita bahas, bahwa salah satu kebijakan pemerintah kolonial yang pernah
dilakukan di negri kita adalah pelaksanaan politik etis atau politik balas budi yang dicetuskan oleh
Conrad Theodore Van Deventer dengan triloginya, yaitu :

a. irigasi

b. imigrasi

c. edukasi

Walaupun politik etis tidak sepenuh hati dilaksanakan oleh pemerintah kolonial untuk
kepentingan bangsa Indonesia, karena disesuaikan dengan kepentingan pemerintah penjajah namun
pelaksanaan politik etis di Indonesia membawa beberapa dampak penting, utamanya yang akan kita
bahas adalah bidang edukasi atau pendidikan..

Dalam pelaksanaan politik etis bidang pendidikan dilaksanakan bukan untuk kepentingan
mencedrdaskan kehidupan bangsa Indonesia, melainkan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga
tenaga terdidik untuk dipekerjakan dibidang administrasi murahan.. Dengan program edukasinya
akhirnya pemerintah kolonial belanda banyak, mendirikan sekolah sekolah antara lain :

1. Volks School (SR 3 tahun)

2. Vervolg School ( SR sambungan 3 + 2 tahun )

3. H I S ( Hollands Inlandsche School, 0 – 6 tahun )

4. M U L O ( sekolah menengah )

5. A M S ( sekolah menengah atas )

6. O S V I A (sekolah Pamong Praja)

7. S T O V I A ( sekolah kedokteran )

8. R H S ( sekolah hokum)

9. T H S ( sekolah tehnik)

Dengan banyak berdirinya sekolah sekolah untuk golongan pribumi, maka secara perlahan tapi
pasti mulailah muncul bibit bibit kaum terpelajar di Indonesia yang makin lama makin banyak
jumlahnya, hal ini merupakan salah satu dampak positif pelaksanaan politik etis. Karena dengan
munculnya golongan terpelajar inilah yang nanti mejadi motor penggerak lahir dan tumbuhnya
kesadaran nasiomal di Indonesia.

2. Peranan Pendidikan Islam Terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia

Selain peran pendidikan barat, lahirnya kesadaran nasional juga tidak lepas dari peran
pendidikan Islam, sebagaimana kita tahu bahwa salah satu saluran islamisasi yang dilakukan di
Indonesia adalah melalui kegiatan pendidikan di pondok pondok pesantren. Pendidikan ini memiliki
tradisi yang panjang dan lahir sebelum keberadaan pemerintah kolonial Belanda menyelenggarakan
penndidikan model barat.Santrri santri jebolan pondok pesantren banyak yang berhasil menjadi
tokoh masyarakat dan memiliki pemikiran yang maju akan pentingnya pendidikan bagi generasi
penerusnya.Apalagi diantara mereka banyak yang berhasil menunaikan ibadah haji ke tanah suci
Mekah yang menyebabkan mereka akhirnya bergaul dengan umat islam diseluruh dunia, Melalui
pertemuan,pergaulan dan pertukaran pengetahuan alkhirnya mereka menyadari keberadaan
bangsanya yang masih terbelenggu oleh penjajahan Belanda. Kesadaran inilah yang akhirnya mereka
dengung dengungkan setiba ditanah air.

3. Peranan Golongan Terpelajar Dalam Pergerakan Kebangsaan Indonesia


Tumbuhnya golongan terpelajar sebagai akibat dari perkembangan pendidikan baik yang
bercorak barat maupun islam akhirnya membangkitkan suatu kekuatan baru dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Dari pendidikan yang mereka dapat itulah mereka akhirnya dapat menemukan
kesalahan dalam perjuangan bangsanya dalam mengusir penjajah, yaitu :

1. tidak adanya ikatan persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah, karena mereka berjuang untuk
kepentingan daerahnya sendiri-sendiri.

2. perjuangan yang dilakukan terlalu bergantung pada seorang pemimpin, tidak ada regenerasi

3. perjuangan yang dilakukan tidak terorganissir dengan baik

4. perjuangan yang dilakukan tidak memiliki tujuan yang jelas

Belajar dari kesalahan masa lampau, akhirnya timbullah kesadaran untuk membentuk orgasisasi
perjuangan yang teratur agar tujuan perjuangan dapat segera terwujud.

Tumbuh dan berkembangnya kesadaran nasional Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :

1. Faktor dari dalam negeri :

a. lahirnya golongan terpelajar/cerdik pandai


b. timbulnya perasaan senasib sepenanggungan akibat penjajahan
c. timbulnya kesadaran pentingnya persatuan dan kesatuan
d. timbulnya dorongan untuk mengembalikan kejayaan bangsa dimasa lalu, seperti
dulu masa sriwijaya dan Majapahit

2. Faktor dari Luar negeri :

a. kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, yang membangkitkan semangat bangsa
Asia melawan bangsa Eropa
b. Masuknya paham paham baru. misalnya paham demokrasi dan liberalisme
c. Munculnya pergerakan nasional diberbagai negara di kawasan Asia.

Semua faktor yang tersebut diatas telah mendorong kaum terpelajar untuk berjuang mengusir
penjajah. Mereka akhirnya menyadari bahwa perjuangan untuk memajukan dan memerdekakan
bangsa Indonesia harus dilakukan dengan mempergunakan organisasi yang bersifat modern, baik
pendidikan,perjuangan politik, perjuangan ekonomi maupun sosial budaya.

B. Perkembangan Pergerakan Nasional di Indonesia

1. Organisasi organisasi yang berdiri pada masa pergerakan Nasional

Organisasi yang berdiri pada masa pergerakan nasional dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Organisasi yang berdiri pada masa awal pergerakan nasional

b. Organisasi yang berdiri pada masa Radikal (non cooperation)


c. Organisasi yang berdiri pada masa moderat (cooperation)

Organisasi yang berdiri pada masa awal pergerakan nasional adalah :

 BUDI UTOMO ( B U )

Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei1908, didirikan oleh beberapa mahasiswa STOVIA di
Jakarta, antara lain Dr. Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Budi Utomo didirikan dengan tujuan :

“Mencapai kemjuan dan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan” Karena
merupakan organisasi modern yang pertama kali lahir, maka Budi Utomo dipandang sebagai
pelopor pergerakan nasional, oleh karena itu berdirinya budi Utomo tanggal 20 Mei oleh bangsa
Indonesia dipeeringati sebagai “Hari Kebangkitan Nasional”.

 SAREKAT ISLAM ( S I )

Pada awal berdirinya, organisasi ini bernama “Sarekat Dagang Islam”, didirikan oleh Haji
Samanhudi pada tahun 1911 dengan tujuan :

1. memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji panji Islam

2. mengadakan persaingan dengan pedagang pedagang China

Karena sifatnya yang merakyat dan pertumbuhannya yang amat pesat, maka atas usul HOS
Cokroaminoto pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi “Sarekat Islam”.
Organisasi Sarekat Islam memiliki tujuan :

1. mengembangkan jiwa dagang

2. membantu anggota yang mengalami kesulitan dalam berusaha

3. memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat

4. memperbaiki pendapat pendapat yang keliru mengenai agama islam

5. hidup menurut perintah agama islam

Sarekat Islam dalam waktu relative singkat berhasil menjadi organisasi masa terbesar di
Indonesia saat itu dengan jumlah anggota 800.000 orang yang tersebar dalam 90 Sarekai Islam lokal
diseluruh Indonesia.

Kehadiran Sarekat Islam ditengah tengah alam penjajahan menimbulkan kekawatiran yang besar
bagi Belanda, untuk menghambat Sarekat Islam Belanda senantiasa memantai gerak langkah Sarekat
Islam.

Tokoh tokoh Sarekat Islam yang terkenal adalah HOS Cokroaminoto dan Abdul Muis.Dalam
perkembangannya, akibat taktik infiltrasi yang dilakukan oleh Parat Komunis Indonesia (PKI), pada
tahun 1917 Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu :
1. Sarekat Islam Putih (SI Putih), yaitu Sarekat Islam yang tetap nerlandaskan pada asas perjuangan
semula, dipimpin oleh HOS Cokroaminoto, Abdul Muis dan H. Agus Salim.

2. Sarekat Islam Merah (SI Merah), yaitu Sarekat Islam yang telah terpengaruh oleh paham komunis,
dipimpin oleh Semaun, Darsono dan Alimin

 INDISCHE PARJIJ ( I P )

Indische Parjij berdiri pada tanggal 25 Desember 1912, oleh tokoh “Tiga Serangkai”, yaitu :

1. Suwardi Suryaningrat (Kihajar Dewantara)

2. Douwes Dekker (dr.Danudirja Setiabudi)

3. dr.Tjipto Mangunkusumo

Tujuan dari Indische Partij adalah :

1. menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua golongan

2. memajukan tanah air dengan dilandasi jiwa nasional

3. mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka

Indische Partij dianggap sebagai “organiasi politik” yang pertama kali berdiri karena organisasi
inilah yang pertama kali dengan tegas menyatakan cita citanya mencapai Indonesia merdeka.

Pada tanggal 11 Maret 1913 Indische Partij dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh
pemerintah Belanda, karena dianggap membahayakan kepentingan penjajah dan juga karena
Belanda merasa malu dengan sindiran Suwardi Suryaningrat yang tertuang dalam tulisan “ALS
IKEENS NEDERLANDER WAS” yang berarti “ANDAIKAN AKU SEORANG BELANDA’. Ketiga tokoh tiga
serangkai dijatuhi hukuman buang ke negri Belanda dan sejak itu Indische Partij mundur.

Organisasi yang berdiri pada masa radikal (non cooperation) adalah :

 PERHIMPUNAN INDONESIA ( P I )

Organisasi Perhimpunan Indonesia didirikan oleh para pemuda Indonesia yang sedang belajar di
negri Belanda pada tahun 1908, semula bernama INDISCHE VERENIGING, tujuannya semula adalah
“membantu kepentingan para pemuda dan pelajar Indonesia yang ada di negri Belanda.” Pada
tahun 1922 nama Indische Vereniging diubah menjadi “INDONESISCHE VERENIGING”, yang diikuti
pula dengan perubahan tujuan organisasi menjadi bersifat politik yaitu “menuntut kemerdekaan
bagi Indonesia”.

Pada tahun 1924 nama Indonesische Vereniging kembali mengalami perubahan menjadi
“PERHIMPUNAN INDONESIA’ dengan tujuan “berjuang untuk memperoleh suatu pemerintahan di
Indonesia yang hanya bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia”.

Tokoh tokoh Perhimpunan Indonesia yang terkenal antara lain adalah :

1. Drs. Moh Hatta

2. Nazir Datuk Pamuncak

3. Abdul Madjid Djoyoadiningrat

4. Ali Sastroamijoyo

5. Gunawan Mangunkusumo

6. Iwa Kusuma Sumantri

PENTING

Pada tahun 1925 PI mengeluarkan manifesto politik yang berisi tentang tuntutan Indonesia
merdeka, wilayah yang merdeka dan pemberlakuan hukum adat serta menentang hukum kolonial

Para pemimpin Perhimpunan Indonesia menyatakan bahwa organisasinya merupakan organisasi


pergerakan nasional. Merekalah yang akan memainkan peran penting sebagai agen pengubah
masyarakat dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat yang merdeka, bebas dan pintar. Hal ini
menunjukkan bahwa Perhimpunan Indonesia sebagai”MANIFESTO POLITIK”

Karena sepak terjangnya yangsangat keras menentang Belanda, maka keempat tokoh
Perhimpunan Indonesia ditangkap dan dituntut dimuka pengadilan di Den Haag pada tahun 1928,
namun karena tidak terbukti bersalah akhirnya mereka dibeaskan.Sejak saat itu segala kegiatan
PerhimpunanIndonesia diawasi secara ketat.

 PARTAI KOMUNIS INDONESIA ( P K I )

Pada awalnya Partai Komunis Indonesia bernama “INDISCHE SOCIAL DEMOCRATISHE


VERENIGING’ ( ISDV ) , berdiri pada tanggal 9 Mei 1914. Pada tanggal 23 Mei 1920 namanya diubah
menjadi PARTAI KOMUNIS HINDIA, dan baru pada bulan Desember 1920 namanya diubah lagi
menjadi PARTAI KOMUNIS INDONESIA. Tokoh tokoh PKI antara lain adalah Semaun, Alimin dan
Darsono.

Tujuan PKI adalah “melaksanakan garis politik yang ditetapkan komunisme


internasional(komintern) dengan cara mengusir penjajah Belanda dan mendirikan Negara komunis
Indonesia”

PKI dalam perjuangannya menggunakan taktik infiltrasi, yaitu dengan cara menyusup kedalam
organisasi lain, diantaranya adalah kedalam tubuh Sarekat Islam, hingga akhirnya Sarekat Islam
pecah menjadi dua..

 PARTAI NASIONAL INDONESIA ( P N I )

Partai Nasional Indonesia berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 dikota Bandung. Tokoh tokoh PNI yang
terkenal adalah Ir. Sukarno. Maskun, Supriadinata,dan Gatot Mangkupraja.

Tujuan PNI adalah “Mencapai Indonesoa merdeka yang dilakukan atas usaha sendiri”. Hasil hasil
Pergerakan Partai Nasional Indonesia antara lain adalah

1. Makin kuatnya kesadaran Nasional

2. Membentuk Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

3. mendirikan kursus kursus, sekolah, bank. Koperasi dan rumah sakit

4. bekerjasama dengan Perhimpunan Indonesia menggelorakan anti imperialis

5. Ir. Sukarno memiliki pengaruh yang meluas dikalangan masyarakat.

Ir. Sukarno dalam sidang Pengadilan di Bandung denganPembelaannya “Indonesia Menggugat

Pada tahun 1929 pemimpin PNI ditangkap, karena semakin meningkatnya nasionalisme dan
radikalisme dianggap sebagai persiapan untuk melakukan pembrontakan. Didepan sidang kolonial, Ir
Sukarno mengemukakan pembelaannya yang terkenal dengan judul “INDONESIA MENGGUGAT’,
namun walaupun pengadilan tidak dapat membuktikan kebenaran atas tuduhannya, Ir Sukarno dan
tokoh-tokoh PNI lainnya tetap dijatuhi hukuman penjara. PNI bubar pada tahun 1931 karena para
pemimpinnya tidak dapat melanjutkan perjuangannya.

Organisasi Yang Berdiri Pada Masa Moderat (Cooperativ) adalah :

 PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA)

Parindra berdiri pada tanggal 26 Desember 1935 di kota Solo, Parindra merupakan fusi
(gabungan) antara Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).
Tokoh tokoh Parindra adalah dr. Sutomo, Moh. Husni Tamrin, R Panji Suroso, R. Sukarji
Wiryopranoto, Mr Susanto. Taktik dan asas perjuangannya adalah kooperatif.

Tujuan Parindra adalah “ Mencapai Rindonesia Raya” dengan jalan :

1. memperkokoh persatuan dan kesatuam bangsa

2. menjalankan aksi polotok untuk mencapai pemerintahan yang demokratis

3. memajukan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.

 GERAKAN RAKYAT INDONESIA ( GERINDO )

Gerindo berdiri pada tanggal 24 Mei 1937 di Jakarta.

Tujuan Gerindo adalah :

1. mencapai Indonesia merdeka

2. memperkokoh ekonomi Indonesia

3. mengangkat kesejahteraan kaum buruh

4. memberi bantuan bagi para pengangguran

Keanggotaan Gerindo terbuka untuk umum, dan menerima seluruh lapisan masyarakat baik itu
orang pribumi, china, arab maupun Eropa.

Tokoh tokoh Gerindo yang terkenal adalah Drs. AK Ghani, Mr. Sartono, Mr.Muhammad Yamin, R
Wilopo, Amir Syarifudin.

 GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI )

Gabungan politik Indonesia (GAPI) adalah organisasi yang berdiri dengan latar belakang
penolakan “Petisi Sutarjo” oleh pemerintah Belanda. Petisi Sutarjo adalah petisi yang berisi tuntutan
kepada pemerintah Belanda agar Indonesia diberi pemerintahan sendiri, alas an pemerintah Belanda
menolak petisi tersebut adalah Indonesia belum tiba waktunya untuk memiliki pemerintahan
sendiri.

GAPI berdiri tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta dan merupakan fusi dari Parindra,
Gerindo,Pasundan,Persatuan Minahasa, Partai Sarekat Islam Indonesia dan PNI baru. Tokoh tokoh
GAPI yang terkenal adalah Moh.Husni Tamrin,Amir Syarifudin dan Abikusno.

Hal hal yang diperjuangkan GAPI antara lain adalah :

1. memperjuangkan pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad


2. penghapusan diskriminasi

3. perubahan kata inlander menjadi orang Indonesia

2. Sumpah Pemuda dan Pengaruhnya Terhadap Perjuangan Indonesia Merdeka

Ketika Budi Utomo terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi ini dipandang sebagai
organisasi yang mampu menjadi wadah aspirasi para pemuda. Namun setelah terselenggaranya
Konggres Budi Utomo yang I, peranan para pemuda didalamnya justru melemah, hal ini karena
dalam kepengurusan Budi Utomo banyak didominasi oleh para pegawai negri dan pensiunan.

Pada tahun 1915, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang bernama TRI KORO
DARMO,yang memiliki tujuan :

1. menjalin persatuan diantara para siswa sekolah menengah dan kejuruan

2. memperluas pengetahuan umum bagi para anggotanya

3. membangkitkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri

Keanggotaan Tri Koro Darmo adalah para pemuda yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda, Bali
dan Lombok. Nama Tri Koro Darmo akhirnya berubah menjadi “Jong Java”. Kelahiran Jong Java
akhirnya disusul dengan kelahiran organisasi organisasi kepemudaan di daerah lainnya, antara lain
Jong Islamienten Bond, Jong Cilebes, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Batak dll.

Gambar pengurus jong Islamienten Bond

PENTING

Tri Koro Darmo berarti Tiga Tujuan Mulia, yaitu Sakti, Budi dan Bakti. Trokoro Darmo dipimpin oleh R. Satiman
Wiryosanjoyo

Sejak tahun 1926 mulai terlihat adanya kecenderungan penyatuan organisasi organisasi pemuda
yang telah ada, disamping itu mereka juga mulai memasuki kegiatan politik nasional, hal ini
disebabkan karena semakin tebalnya jiwa kebangsaan bagi pemuda. Gejala ini ditandai dengan
lahirnya beberapa organisasi pemuda yang bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang
politik, yaitu :

1. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yang bertujuan “ menggalang persatuan dari seluruh
organisasi pemuda untuk berjuang bersama sama melawan penjajah Belanda”. PPPI berfikir bahwa
tujuannya akan tercapai apabila sifat kedaerahan dihilangkan.
2. Pemuda Indonesia (PI), yang bertujuan “ memperkuat dan memperluas ide kesatuan nasional
Indonesia” PI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai dengan jalan mendirikan organisasi organisasi
kepanduan dan mengadakan kerjasama dengan organisasi yang lain.

PPPI dan PI adalah dua organisasi pemuda yang mempelopori diselenggarakannya KONGGRES
PEMUDA I dan KONGGRES PEMUDA II.

KONGGRES PEMUDA I

Diselenggarakan pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, di Jakarta, dan diketuai oleh Muhammad
Tabrani dengan dihadiri beberapa tokoh pemuda, dengan dua keputusan penting, yaitu :

1. semua perkumpulan pemuda bersatu dalam wadah organisasi “Pemuda Indonesia”

2. mempersiapkan pelaksanaan Konggres Pemuda II

Seusai Konggres Pemuda I, para pemuda semakin menyadari bahwa perjuangan kemerdekaan
Indonesia hanya akan dicapai melelui.ersatuan. Pada tahun 1928 alam pikiran pemuda Indonesia
sudah mulai dipenuhi oleh jiwa persatuan, rasa bangga dan rasa memiliki cita cita yang tinggi, yaitu
Indonesia merdeka

KONGGRES PEMUDA II

Diselenggarakan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta, tepatnya di Jalan Kramat Raya no
106 di gedung “Indonesische Clubgebouw” dan diketuai oleh Sugondo Joyo Puspito dengan dihadiri
oleh :

1. Wakil wakil dari organisasi pemuda

2. Wakil wakil dari partai Budi Utomo (BU), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai Sarekat Islam
(PSI)

3. Pejabat pejabat kolonial Hindia Belanda

Tujuan diselenggarakannya Konggres Pemuda II adalah :


1. hendak melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda Indonesia

2. membicarakan masalah masalah tentang pergerakan pemuda Indonesia

3. memperkuat perasaan kebangsaan Indonesia dan memperteguh persatuan Indonesia

Keputusan penting Konggres Pemuda II adalah :

1. di ikrarkannya Sumpah Pemuda

2. semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama “Indonesia Muda”

PENTING

Dalam konggres Pemuda II, sebelum dikrarkannya Sumpah Pemuda, telah diperdengarkan lagu Indonesia Raya
karya WR Supratman, yang nanti menjadi lagu kebangsaan Indonesia

3. Peranan Pers Dan Perana Wanita Dalam Pergerakan Nasional

1. Peranan Pers Dalam Pergerakan Nasional

Sebelum munculnya Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, hamper diseluruh kota besar di
Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri yang pada umumnya berbahasa melayu, misalnya :

1. Pewarta Surabaya, Pemberitaan Betawi, Sinar Jawa dan Benteng Pagi di pulau Jawa

2. Pemberitaan Aceh, Cahaya Sumatra, Sinar Sumatra di pulau Sumatra

3. Pewarta Borneo di pulau Kalimantan

4. Pewarta Menado di pulau Sulawesi

Perkembangan pers di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari penjajahan Belanda, tentunya pada
saat itu belum ada kebebasan pers, setiap pembertitaan yang bersifat menentang pemerintah
kolonial Belanda penerbitannya langsung dilarang dan pemimpinnya ditangkap. Para pemimpin
Indonesia yang juga sekaligus pemimpin surat kabar, dalam usaha memasyarakatkan cita cita
kemerdekaan nasional terpaksa harus keluar masuk penjara karena dianggap telah melakukan
kejahatan pers.

Walaupun mendapat pengawasan yang. super ketat dari pemerintah Belanda, namun pers
nasional terus berkembang sejalan dengan berkobarnya semangat kebangkitan nasional sebagai
penyebar cita cita kemerdekaan,Beberapa Pers yang terbit dibawah pimpinan para tokoh perintis
pejuang kemerdekaan antara lain :

1. De Express, dibawah pimpinan dr. Ciptomangunkusumo

2. Suara Umum, dibawah pimpinan Tohir Cindarbumi

3. Benih Merdeka, dibawah pimpinan Moh.Yunus dan O K Ozir

4. Oetoesan Indonesia dibawah pimpinan HOS Ckroaminoto

Selain itu ada pula surat kabar yang khusus membawa buah pikiran Ir Sukarno dan Drs. Moh
Hatta, yaitu :

1. Pikiran Rakyat

2. Serikat Indonersia Muda

3. Daulat Rakyat

4. Penyebar Semangat

Diantara majalah majalah atau pers yang terbit, yang memiliki pengaruh sangat besar dalam
pergerakan Nasional adalah “Indonesia Merdeka” yang diterbitklan oleh Perhimpunan Indonesia di
negri Belanda. Majalah ini ditulis dalam bahasa Belanda dan bahasa Melayu.

Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peran pers dalam pergerakan
nasional adalah “ sebagai penyeru agar rakyat Indonesia bangkit dan bersatu padu untuk
menghadapi imperialisme, kolonialisme dan kapitalisme Belanda.

2. Peranan Wanita Dalam Pergerakan Nasional

Selain gerakan sosial, kebudayaan dan politik, pergerakan nasional juga ditandai dengan bangkitnya
wanita Indonesia untuk turut serta aktif menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Gerakan Wanita Indonesia ini pada dasarnya tujuannya adalah untuk
“mengangkat harkat dan derajat wanita Indonesia dari belenggu penjajahan dan adat istiadat yang
kolot”. Tokoh tokoh pergerakan Nasional dari kalangan wanita di Indonesia menghendaki adanya
emansipasi. Tokoh yang dianggap sebagai perintis gerakan wanita di Indonesia adalah R A Kartini
dan R

Perkumpulan wanita yang muncul pada masa pergerakan nasional adalah :

1. Perkumpulan Kartini Found di Semarang


2. Putri Mardika di Semarang

3. Maju Kemuliaan di Bnadung

4. Wanita Rukun Sentosa di Malang

5. Budi Wanita di Solo

6. Kerajinan Amal Setia di Kota Gadang

7. Serikat Kaum Ibu Sumatra di Bukit Tinggi

Masa pergerakan nasional


Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi
pergerakan. Masa pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap berikut.

1. Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat
Islam, dan Indische Partij.
2. Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis
Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
3. Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo,
dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan
organisasi perempuan.

Masa pembentukan ( 1908 – 1920 )


a. Budi Utomo
Budi Utomo berdiri atas prakarsa dari Dokter Wahidin Sudirohusodo yang berpendapat
bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang maju pendidikan harus diperluas. Gagasan
Dokter Wahidin Sudirohusodo ini pun mendapat dukungan dari masyarakat luas. Pada akhir
tahun 1907 Dr. Wahidin Sudirohusodo berpidato menyampaikan gagasan ini di depan
mahasiswa Stovia (Sekolah Dokter Pribumi) di Jakarta. Pidato Dr. Wahidin Sudirohusodo
mendapat tanggapan positif dari mahasiswa Stovia. Kemudian Sutomo seorang mahasiswa
Stovia segera mengadakan pertemuan dengan teman-temannya guna membicarakan usaha
memperbaiki nasib bangsa. Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo beserta kawan-
kawannya berkumpul di Jakarta dan sepakat mendirikan Budi Utomo yang berarti “usaha
mulia”. Tujuan Budi Utomo adalah mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa
melalui pendidikan dan kebudayaan.

Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5
Oktober 1908. Dalam kongres yang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut.

 Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura.


 Tidak melibatkan diri dalam politik.
 Bidang kegiatan adalah bidang pendidikan dan budaya.
 Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai oleh R.T. Tirtokusumo.
 Merumuskan tujuan utama Budi Utomo yaitu kemajuan yang selaras untuk negara
dan bangsa.
Budi Utomo merupakan pelopor organisasi moderen. Organissi ini menjadi model bagi
gerakan berikutnya. Walaupun ruang lingkup kegiatan Budi Utomo terbatas pada golongan
terpelajar dan wilayahnya meliputi Jawa, Madura dan Bali, akan tetapi Budi Utomo menjadi
tonggak awal kebangkitan nasional. Karena itu, oleh Bangsa Indonesia, kelahiran Budi
Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Keputusan tersebut tertuang dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 31, tanggal 16 Desember 1959.

2. Sarekat Islam (SI)


Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama
Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi
sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi,
dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan
SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup
banyak. Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya,
maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam). Organisasi
Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul
Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam.
Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:

 perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,


 isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya,
dan
 membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.

Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:

 mengembangkan jiwa berdagang,


 memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
 memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumi putera,
 menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam,
 tidak bergerak dalam bidang politik, dan
 menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.

3. Indische Partij (IP)


IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh tokoh Tiga Serangkai, yaitu
E.F.E Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Indische Partij
merupakan satu-satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan bergerak di
bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij adalah untuk
membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP menggunakan media
majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar ‘De Expres’ pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai
sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia. Tujuan dari
partai ini benar-benar revolusioner karena mau mendobrak kenyataan politik rasial yang
dilakukan pemerintah kolonial. Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itu
pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya Belanda dari tangan
Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan ini direncanakan diperingati juga oleh pemerintah
Hindia Belanda. Adalah suatu yang kurang pas di mana suatu negara penjajah melakukan
upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsa yang dia sebagai
penjajahnya. Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para pemimpin
Indische Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul
‘Als ik een Nederlander was’, Andaikan aku seorang Belanda. Akibat dari tulisan itu R.M.
Suwardi Suryaningrat ditangkap oleh Belanda.

Masa awal perkembangan


Kata “Pergerakan Nasional“ memiliki suatu pengertian yang khas yakni merupakan sebuah
perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa
Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Dengan
demikian istilah ini mengandung arti yang sangat luas. Gerakan yang mereka jalankan memang tidak
hanya terbatas untuk memperbaiki taraf hidup bangsa tetapi juga meliputi gerakan di berbagai
sektor, seperti: sosial, ekonomi, pendidikan, keagamaan, kebudayaan, wanita, pemuda dan lain-lain.

Istilah “nasional” berarti bahwa pergerakan-pergerakan tersebut mempunyai cita-cita nasional untuk
mencapai kemerdekaan bagi bangsanya yang masih terjajah. Disamping itu, sifat pergerakan pada
masa ini lebih bersifat nasional bila dibanding dengan sifat pergerakan sebelumnya yang bercorak
kedaerahan.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pergerakan nasional, antara lain adalah :

a. Faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal), antara lain: pada waktu itu pada umumnya
bangsa-bangsa di Asia sedang menghadapi imperialisme Barat. Hal inilah yang mendorong
bangkitnya nasionalisme Asia. Selain itu kemenangan Jepang dalam perang melawan Rusia tahun
1905 juga membuktikan bahwa ternyata Bangsa Timur dapat juga mengalahkan Bangsa Barat.
Disamping adanya gerakan Turki Muda yang bertujuan mencari perbaikan nasib.

b. Faktor yang berasal dari dalam negeri (internal), yaitu adanya rasa tidak puas, penderitaan, rasa
kesedihan dan kesengsaraan dari bangsa Indonesia terhadap penjajahan dan penindasan kolonial.
Ketidakpuasan itu sebenarnya sudah lama mereka ungkapkan melalui perlawanan bersenjata
melawan Belanda di berbagi daerah, antara lain: perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura, Teuku
Umar, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro dll. Namun perlawanan-perlawanan itu menemui
kegagalan karena di antara mereka masih belum ada rasa persatuan nasional. Kegagalan demi
kegagalan inilah yang menyadarkan para pemimpin bangsa atau dalam hal ini kaum pergerakan
nasional untuk merubah taktik dan strategi perjuangan melawan penjajah dalam mewujudkan cita-
cita mereka, yaitu mencapai “Indonesia Merdeka” dengan mendirikan organisasi-organisasi modern.

MASA AWAL

Masa awal ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi modern antara lain adalah :

a. Budi Utomo (BU, 20 Mei 1908)

Gagasan pertama pembentukan Budi Utomo berasal dari dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter
Jawa dari Surakarta. Ia menginginkan adanya tenaga-tenaga muda yang terdidik secara Barat,
namun pada umumnya pemuda-pemuda tersebut tidak sanggup membiayai dirinya sendiri.
Sehubungan dengan itu perlu dikumpulkan beasiswa (study fond) untuk membiayai mereka.

Pada tahun 1908 dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, pelajar Stovia. Dokter Wahidin
mengemukakan gagasannya pada pelajar-pelajar Stovia dan para pelajar tersebut menyambutnya
dengan baik. Secara kebetulan para pelajar Stovia juga memerlukan adanya suatu wadah yang dapat
menampung kegiatan dan kehidupan budaya mereka pada umumnya. Sehubungan dengan itu pada
tanggal 20 Mei 1908 diadakan rapat di satu kelas di Stovia. Rapat tersebut berhasil membentuk
sebuah organisasi bernama Budi Utomo dengan Sutomo ditunjuk sebagai ketuanya.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

Pasti Lulus!!

Pada awalnya tujuan Budi Utomo adalah menjamin kemajuan kehidupan sebagai bangsa yang
terhormat. Kemajuan ini dapat dicapai dengan mengusahakan perbaikan pendidikan, pengajaran,
kebudayaan, pertanian, peternakan, dan perdagangan. Namun sejalan dengan berkembangnya
waktu tujuan dan kegiatan Budi Utomo pun mengalami perkembangan.

Pada tahun 1914 Budi Utomo mengusulkan dibentuknya Komite Pertahanan Hindia (Comite Indie
Weerbaar). Budi Utomo menganggap perlunya milisi bumiputra untuk mempertahankan Indonesia
dari serangan luar akibat Perang Dunia Pertama (PD I, 1914 – 1918). Namun, usulan itu tidak
dikabulkan dan justru pemerintah Belanda lebih mengutamakan pembentukan Dewan Rakyat Hindia
(Volksraad). Selanjutnya ketika Volksraad (Dewan Rakyat) didirikan, Budi Utomo aktif dalam lembaga
tersebut. Pada tahun 1932 pemahaman kebangsaan Budi Utomo makin berkembang maka pada
tahun itu pula mereka mencantumkan cita-cita Indonesia merdeka dalam tujuan organisasi.

b. Serikat Islam (SI, Agustus 1911)

Berbeda dengan Budi Utomo yang mula-mula hanya mengangkat derajat para priyayi khususnya di
Jawa, maka organisasi Serikat Islam mempunyai sasaran anggotanya yang mencakup seluruh rakyat
jelata yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Pada tahun 1909 R.M. Tirtoadisuryo mendirikan
perseroan dalam bentuk koperasi bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Perseroan dagang ini
bertujuan untuk menghilangkan monopoli pedagang Cina yang menjual bahan dan obat untuk
membatik. Persaingan pedagang batik Bumiputra melalui SDI dengan pedagang Cina juga nampak di
Surakarta. Oleh karena itu Tirtoadisuryo mendorong seorang pedagang batik yang berhasil di
Surakarta, Haji Samanhudi untuk mendirikan Serikat Dagang Islam. Setahun setelah berdiri, Serikat
Dagang Islam tumbuh dengan cepat menjadi organisasi raksasa. Sekitar akhir bulan Agustus 1911,
nama Serikat Dagang Islam diganti menjadi Serikat Islam (SI). Hal ini dilakukan karena adanya
perubahan dasar perkumpulan, yaitu mencapai kemajuan rakyat yang nyata dengan jalan
persaudaraan, persatuan dan tolong-menolong di antara kaum muslimin. Anggota SI segera meluas
ke seluruh Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Sebagian besar anggotanya adalah rakyat jelata.
Serikat Islam ini dapat membaca keinginan rakyat, dengan membantu perbaikan upah kerja, sewa
tanah dan perbaikan sosial kaum tani. Perkembangan

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I


9

Pasti Lulus!!

yang cepat ini terlihat pada tahun 1917 dengan jumlah anggota mencapai 450.000 orang yang
tersebar pada 84 cabang.

Meningkatnya anggota Serikat Islam secepat ini, membuat pemerintah Hindia Belanda menaruh
curiga. Gubernur Jenderal Idenburg berusaha menghambat pertumbuhannya. Kebijakan yang
diambil antara lain dengan cuma memberikan izin sebagai badan hukum pada tingkat lokal.
Sebaliknya pada tingkat pusat tidak diberikan izin sebab dianggap membahayakan, jumlah anggota
yang terlalu besar diperkirakan akan dapat melawan pemerintah.

Dalam kongres tahunannya pada tahun 1916, H.O.S Cokroaminoto mengusulkan kepada pemerintah
untuk membentuk Komite Pertahanan Hindia. Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran politik bangsa
Indonesia mulai meningkat. Dalam kongres itu diputuskan pula adanya satu bangsa yang
menyatukan seluruh bangsa Indonesia.

Sementara itu orang-orang sosialis yang tergabung dalam de Indische Sociaal Democratische
Vereeniging (ISDV) seperti Semaun, Darsono, dan lain-lain mencoba mempengaruhi SI. Sejak itu SI
mulai bergeser ke kiri (sosialis). Melihat perkembangan SI itu, pimpinan SI yang lain kemudian
menjalankan disiplin partai melalui kongres SI bulan Oktober 1921 di Surabaya. Selanjutnya SI pecah
menjadi SI “putih” di bawah Cokroaminoto dan SI “merah” di bawah Semaun dan Darsono. Dalam
Perkembangan SI “merah” ini bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah berdiri
sejak 23 Mei 1920.

Dalam kongres Serikat Islam di Madiun pada tahun 1923 nama Serikat Islam diganti menjadi Partai
Serikat Islam (PSI). Partai ini bersifat nonkooperasi yaitu tidak mau bekerjasama dengan pemerintah
tetapi menginginkan adanya wakil dalam Dewan Rakyat (Volksraad).

c. Muhammadiyah (18 November 1912)

Pada tanggal 18 November 1912 Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di
Yogyakarta. Organisasi Muhammadiyah bergerak di bidang pendidikan, sosial dan budaya.
Muhammadiyah bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam dalam pelaksanaan hidup sehari-hari
agar sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits. Muhammadiyah berusaha memberantas semus jenis
perbuatan yang tidak sesuai dengan al-Qur‟an dan hadits. Di samping itu, Muhammadiyah juga giat

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

10

Pasti Lulus!!

memerangi penyakit TBC (Taklid, Bid’ah dan Churafat) yang menghinggapi masyarakat khususnya di
Jawa.

Praktik Churafat atau lebih dikenal dengan praktik-praktik amalan ibadah yang salah menurut Islam,
karena mendekati takhayul, perilaku syirik (menyekutukan Tuhan) yang banyak terjadi di lingkungan
Kerajaan Mataram Yogyakarta dan sekitarnya seperti: percaya kepada kekuatan keris, tombak,
peristiwa gerhana bulan dianggap sebagai Buta Ijo sedang memakan bulan, dan bahkan ada yang
percaya kepada Nyi Roro Kidul. Hal itu barangkali alasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa
Muhammadiyah lahir di kota Yogyakarta.

Untuk mencapai tujuannya Muhammadiyah melakukan berbagai usaha seperti: mendirikan sekolah-
sekolah, mendirikan rumah sakit, mendirikan panti asuhan, mendirikan rumah anak yatim piatu dan
lain-lain.

Di bidang pendidikan Muhammadiyah mendirikan dan mengelola sekolah-sekolah dari tingkat


Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. Di sekolah-sekolah Muhammadiyah selain diajarkan
agama juga diajarkan pelajaran umum yang mengacu pada kaidah-kaidah modern. Pendidikan
mengenal sistem kurikulum kelas atau tingkatan, sebagaimana dilakukan sekolah model Barat.

Dalam perkumpulan Muhammadiyah terdapat bagian wanita yang disebut Aisyiah, bagian khusus
anak gadis disebut Nasyiatul Aisiyah, dan kepanduan yang disebut, Hizbul Wathan.

d. Indische Partij (IP, 1912 )

Organisasi yang sejak berdirinya sudah bersikap radikal adalah Indische Partij. Organisasi ini dibentuk
pada tanggal 25 Desember 1912 di kalangan orang-orang Indo di Indonesia yang dipimpin oleh
Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (dr. Danudirja Setiabudi). Cita-citanya adalah agar orang-
orang yang menetap di Hindia Belanda (Indonesia) dapat duduk dalam pemerintahan. Adapun
semboyan IP adalah Indie Voor de Indier (Hindia bagi orang-orang yang berdiam di Hindia).

Dalam menjalankan propagandanya ke Jawa Tengah, E.F.E Douwes Dekker bertemu dengan Cipto
Mangunkusumo yang telah meninggalkan Budi Utomo. Cipto Mangunkusumo terkenal dalam Budi
Utomo dengan pandangan-pandangannya yang radikal, segera terpikat pada ide Douwes Dekker.
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) dan Abdul Muis yang berada di Bandung juga tertarik
pada ide Douwes Dekker tersebut. Dengan dukungan tokoh-tokoh tersebut, Indische Partij

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

11

Pasti Lulus!!

berkembang menjadi 30 cabang dengan 7.300 orang anggota, sebagian besar terdiri atas orang-
orang Indo-Belanda.

Indische Partij berjasa memunculkan konsep Indie voor de Indier yang sesungguhnya lebih luas dari
konsep “Jawa Raya” dari Budi Utomo. Dibandingkan dengan Budi Utomo, Indische Partij telah
mencakup suku-suku bangsa lain di nusantara. Budi utomo dalam perkembangannya terpengaruh
juga oleh cita-cita nasionalisme yang lebih luas. Hal ini dialami juga oleh organisasi-organisasi lain
yang keanggotaannya terdiri atas suku-suku bangsa tertentu, seperti Serikat Ambon, Serikat
Minahasa, Kaum Betawi, Partai Tionghoa Indonesia, Serikat Selebes, dan Partai Arab-Indonesia. Cita-
cita persatuan ini kemudian berkembang menjadi nasionalisme yang kokoh, hal ini menjadi pokok.
Masa akhir Indische Partij terjadi setelah Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo ditangkap.
Pemerintah Belanda menganggap Indische Partij mengganggu serta mengancam ketertiban umum.
Oleh karena itu, para pemimpinnya ditangkap dan dibuang. dr. E.F.E. Douwes Dekker atau dr.
Danudirja Setiabudi dibuang ke Kupang (NTT), dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Bandanaira di
Kepulauan Maluku, dan Raden Mas Suwardi Suryaningrat dibuang ke Pulau Bangka. Akhirnya kedua
tokoh tersebut meminta dibuang ke negeri Belanda. Demikian juga Douwes Dekker dibuang ke
Belanda dari tahun 1913 sampai dengan 1918.

Pada saat pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan negeri Belanda dari
Belgia, tokoh yang disebut terakhir ini juga menulis sebuah artikel berjudul “Als Ik de Netherlander
was” (seandainya aku seorang Belanda) yang berisikan kritikan pedas terhadap pemerintah. Kelak
karena permohonan ketiga tokoh itu sendiri, akhirnya mereka dibuang ke negeri Belanda.

2.1.2. MASA RADIKAL

Masa radikal diartikan sebagai suatu masa yang memunculkan organisasi-organisasi politik yang
kemudian dinamakan “partai”. Beberapa partai yang dimaksud antara lain: PKI (1920), PNI (1927)
dan Partindo (1931). Pada umumnya organisasi-organisasi ini tidak mau bekerja sama dengan
pemerintah Hindia Belanda dalam mewujudkan cita-cita organisasinya. Mereka dengan tegas
menyebutkan tujuannya untuk mencapai Indonesia Merdeka. Organisasi-organisasi atau partai ini
sudah bergerak dalam bidang politik, khususnya

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

12

menentang keputusan pemerintah Belanda. Masa radikal ini juga diwarnai pengaruh Marxisme dan
komunisme.

Pada tahun 1908 di negeri Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging.
Organisasi ini didirikan oleh pelajar-pelajar dari Indonesia. Pada mulanya hanya bersifat sosial yaitu
untuk memajukan kepentingan-kepentingan bersama para pelajar tersebut. Namun sejalan dengan
berkembangnya perasaan anti kolonialisme dan imperialisme setelah berakhirnya Perang Dunia I,
organisasi ini juga menginginkan adanya hak bagi bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya
sendiri. Sehubungan dengan itu Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische
Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) dan bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Sejalan dengan itu majalah Perhimpunan Indonesia yang semula bernama “Hindia Putra” juga
berganti nama menjadi “Indonesia Merdeka”. Para anggota PI berusaha mengadakan propaganda
kemerdekaan Indenesia. Di samping itu mereka mengadakan hubungan dengan gerakan-gerakan
nasional di berbagai negara di dunia. Antara lain dengan Liga Penentang Tindasan Penjajah,
Internasionale Komunis dan ikut serta pada kongres-kongres internasional yang bersifat humanistis.

Dalam perjalanannya pada tanggal 10 – 15 Februari 1927 Liga Penentang Tindakan Penjajahan
menggelar Kongres Internasional pertama di Brussel. Tujuan kongres ini yaitu menentang
imperialisme di dunia dan tindakan penjajahan. Dalan kongres Brussel itu hadir wakil-wakil
pergerakan kebangsaan berbagai negara terjajah di dunia termasuk Indonesia dihadiri oleh
Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Gatot Mangkupraja, Achmad Soebardjo dan Semaun.

Adapun hasil-hasil yang diputuskan dalam Kongres Brussel adalah:

1). Memberikan dukungan yang sebesar-besarnya kepada Pergerakan Kemerdekaan Indonesia dan
menyokong pergerakan itu secara terus menerus dengan segala daya upaya apa pun juga;

2). Menuntut dengan keras kepada Pemerintah Belanda agar pergerakan Rakyat Indonesia diberi
kebebasan bergerak, menghapus keputusan-keputusan hukuman mati dan pembuangan, serta
menuntut adanya pembebasan tahanan politik bagi kaum pergerakan.

Dengan lahirnya keputusan-keputusan yang memberikan dukungan kepada kaum pergerakan maka
Perhimpunan Indonesia segera menjadi anggota Liga

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

13

Pasti Lulus!!

Tindakan Anti Penjajahan. Tujuannya adalah agar kaum pergerakan mendapat perhatian
Internasional serta para pemuda Indonesia bisa berkenalan dengan para tokoh pergerakan bangsa-
bangsa lain. Di samping itu juga untuk menanamkan rasa senasib atau rasa solidaritas dengan
bangsa-bangsa terjajah lainnya seperti: tokoh-tokoh nasional dari India, Indo Cina, Filipina, Mesir
serta tokoh-tokoh pergerakan negara-negara di Pasifik.

Tindakan Perhimpunan Indonesia (PI) itu membuat Pemerintah Kolonial Belanda bertindak tegas.
Empat anggota pengurus Perhimpunan Indonesia yaitu Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Abdul
Madjid, dan Ali Sastroamidjojo ditangkap. Mereka dihadapkan pada sidang pengadilan Maret 1928.
Dalam kesempatan tersebut, Mohammad Hatta mengajukan pidato pembelaan yang berjudul
“Indonesia Vry” . Pemerintah kolonial Belanda ternyata tidak berhasil membuktikan kesalahannya,
sehingga merekapun dibebaskan. Kejadian ini merupakan peristiwa yang penting bagi perjalanan
Pergerakan Nasional Indonesia. Penentangan yang dilakukan membuat PI semakin mendapat
simpati dari rakyat sehingga PI semakin besar.

Semangat yang tinggi untuk mencapai cita-cita Indonesia merdeka juga nampak pada Partai Nasional
Indonesia. Dalam anggaran dasarnya ditegaskan secara jelas yaitu mencapai kemerdekaan
Indonesia. PNI berkeyakinan bahwa untuk membangun nasionalisme ada tiga syarat yang harus
ditanamkan kepada rakyat yaitu Jiwa Nasional (nationaale geest), Niat/Tekad Nasional (nationaale
wil), dan Tindakan Nasional (nationaale daad). Dengan cara ini Partai Nasional Indonesia berusaha
dengan kekuatan rakyat sendiri, memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan budaya bangsa
Indonesia.

Pemahaman terhadap ketiga unsur itu menjadikan masyarakat sadar akan kemelaratannya dalam
alam penjajahan. Soekarno menjelaskan kepada rakyat bahwa masa lampau Indonesia adalah sangat
gemilang. Manusia Indonesia menurut Soekarno (tokoh PNI) dimiskinkan oleh kolonial. Manusia
Indonesia yang memiliki tanah untuk mencari nafkah, tetapi tetap miskin. Semangat marhaenisme
dan nasionalisme yang ditiupkan oleh Bung Karno mendapat simpati kelompok-kelompok politik.
Semangat marhaenisme dan nasonalisme itulah yang membuat partai-partai politik semakin
terbangun persatuannya. Oleh sebab itu pada akhir tahun 1927 PNI mengadakan suatu rapat di
Bandung yang antara lain dihadiri oleh wakil-wakil dari Partai Serikat Islam, Budi Utomo, Paguyuban
Pasundan,

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

14

Pasti Lulus!!

Sumatranen Bond dan Kaum Betawi. Rapat yang dipimpin atau dipelopori Partai Nasional Indonesia
(PNI) itu, pada tanggal 17 Desember 1927 sepakat membentuk suatu badan kerjasama yaitu
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).

Lahirnya PPPKI mendapat respon dalam kongres PNI tahun 1928. Dalam kongres itu dikemukakan
bahwa ada pertentangan tajam antara penjajah dan yang dijajah. Belanda, merupakan suatu
kekuatan imperialisme yang mengeruk kekayaan bumi Indonesia. Itulah sebabnya tatanan-tatanan
sosial, ekonomi dan politik Indonesia hancur lebur. Untuk mengatasi keadaan ini diperlukan
perjuangan politik yaitu mencapai Indonesia merdeka.

Tidak dapat disangkal bahwa pada masa pergerakan nasional ini ada unsur-unsur Marxisme turut
mempengaruhi sikap pergerakan nasional. Pemikiran itu disebarkan dalam rapat-rapat, kursus-
kursus dan sekolah-sekolah serta organisasi-organisasi pemuda yang didirikan oleh PNI. Pers PNI
yang terdiri dari surat-surat kabar Banteng Priangan (Bandung) dan Persatuan Indonesia (Jakarta)
juga membantu penyebaran pandangan ini. Kegiatan PNI ini dengan pesat menarik perhatian massa.
Jumlah anggota PNI pada tahun 1929 diperkirakan 10.000 orang, yang tersebar antara lain di
Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan Makassar. Perkembangan PNI ini semakin
mengkhawatirkan pemerintah Hindia Belanda. Dengan tuduhan akan melakukan pemberontakan,
tokoh-tokoh PNI, Soekarno dkk ditangkap, kemudian diajukan ke pengadilan pada 18 Agustus 1930.

Dalam pengadilan tersebut, Soekarno mengajukan pidato pembelaannya yang berjudul “Indonesia
Menggugat”. Tokoh-tokoh PNI tersebut kemudian dijatuhi hukuman penjara. Setelah tokoh-tokoh
pimpinan PNI ditangkap, PNI kemudian dibubarkan. Selama Ir. Soekarno dipenjara, di dalam tubuh
PNI mengalami pertentangan antara kelompok yang tidak setuju PNI dibubarkan yaitu PNI Merdeka
yang kemudian mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI-Baru yang dipimpin oleh Drs.
Moh. Hatta. Sedangkan kelompok lainnya yang dipimpin Sartono yang lebih memilih PNI dibubarkan
akhirnya mendirikan Partindo (Partai Indonesia). Setelah keluar dari penjara Ir. Soekarno dihadapkan
kepada dua pilihan organisasi yang sama-sama berat di hatinya. Namun demikian, akhirnya Ir.
Soekarno memilih masuk Partindo.

Nasionalisme juga berkembang di kalangan pemuda. Para pemuda yang telah mendirikan berbagai
organisasi pemuda juga merasa perlu untuk menggalang persatuan. Semangat persatuan ini
diwujudkan dalam kongres pemuda pertama di Jakarta pada bulan Mei 1926. Para pemuda
menyadari bahwa nasonalisme perlu ditumbuhkan dari sifat kedaerahan yang sempit menuju
terciptanya kesatuan seluruh bangsa Indonesia. Namun kongres pertama ini belum membuahkan
hasil seperti yang diharapkan.
PPI mengisnisiasi terselenggarakannya Kongres Pemuda II. Dalam Kongres Pemuda II yang
diselenggrakan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 berbagai organisasi pemuda seperti Sumatranen
Bond, Jong Java, Jong Pasundan, Sekar Rukun, Jong Selebes, Pemuda Kaum Betawi. Pada tanggal 28
Oktober 1928, para pemuda peserta Kongres ini berusaha mempertegas kembali makna persatuan
dan berhasil mencapai suatu kesepakatan yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda, yaitu:

Pertama, Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.

Kedua, Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indoensia.

Ketiga, Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Dalam penutupan kongres itu pula untuk pertama kali dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan
Bendera Merah Putih dikibarkan untuk mengiringi lagu tersebut. Suasana haru yang sangat
mendalam memenuhi hati para pemuda yang hadir saat itu. Sebagai tindak lanjut Sumpah Pemuda
pada tanggal 31 Desember 1930 di Surakarta dibentuk organisasi Indonesia Muda, yang merupakan
penyatuan dari berbagai organisasi pemuda, yaitu Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa,
Jong Celebes, Sekar Rukun dan Pemuda Indonesia.

Hal itu membuat Pemerintah Belanda semakin serius mengawasi pergerakan politik bangsa
Indonesia. Gubernur Jenderal De Jonge melakukan tekanan keras terhadap organisasi pergerakan
nasional. Ia mempunyai hak luar biasa untuk menindak setiap gerakan nasional yang dianggap
mengganggu ketentraman dan ketertiban. Partai politik dikenakan larangan rapat. surat kabar
diberangus dan dibakar. Para pemimpinnya ditangkap dan dibuang. Tindakan pemerintah berupa
penangkapan dan pembuangan para pemimpin politik inilah yang menyebabkan hubungan partai-
partai politik dengan massa rakyat terputus. Pemimpin dan pengikut dipisahkan dari kegiatan politik.
Polisi rahasia atau Politieke Inlichtingen Dienst (PID) selalu memata-matai setiap gerakan dan siap
menindak.

MASA BERTAHAN

Pada tahap ini kaum pergerakan berusaha mencari jalan baru untuk melanjutkan perjuangan. Hal itu
dilakukan karena adanya tindakan keras dari pemerintah. Mereka menggunakan taktik baru, yaitu
dengan bekerja sama dengan pemerintah melalui parlemen. Partai politik mengirimkan wakil-
wakilnya dalam Dewan Rakyat. Mereka mengambil jalan kooperatif, tetapi sifatnya sementara dan
lebih sebagai taktik perjuangan saja.

Perjuangan moderat dan parlementer ini berlangsung dari tahun 1935 – 1942, pada masa
pemerintahan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1936 – 1942). Hingga saat
pemerintah Hindia Belanda ditaklukkan oleh Jepang, pemberian hak parlementer penuh oleh
pemerintah Belanda kepada wakil-wakil rakyat Indonesia tidak pernah menjadi kenyataan.

Di antara partai-partai politik yang melakukan taktik kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda
adalah Persatuan Bangsa Indonesia dan Partai Indonesia Raya. Kelompok Studi Indonesia di
Surabaya menyarankan agar perbedaan antara gerakan yang berasas kooperasi dan non-kooperasi
tidak perlu dibesar-besarkan. Hal yang lebih penting yaitu tujuan organisasi sama yakni
memperjuangkan pembebasan rakyat dari penderitaan lewat kesejahteraan ekonomi, sosial budaya
dan politik.

Untuk melaksanakan cita-cita kesejahteraan ekonomi maka Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)
mendirikan bank, koperasi serta perkumpulan tani dan nelayan. Pemakarsanya adalah Dokter
Sutomo, seorang pendiri Budi Utomo. Pada tahun 1932, anggota PBI yang berjumlah 2.500 orang
dari 30 cabang menyelenggarakan kongres, kongres tersebut memutuskan bahwa PBI akan tetap
menggalakkan koperasi, serikat kerja, dan pengajaran. Untuk mencapai tujuan itu maka tidak ada
jalan lain yang dilakukan kecuali pendidikan rakyat diperhatikan dengan mengadakan kegiatan
kepanduan .

Pada tahun 1935 terjadi penyatuan antara Budi Utomo dan PBI. Dalam sebuah partai yang disebut
Partai Indonesia Raya (Parindra), Ketuanya adalah Dokter Sutomo. Organisasi-oraganisasi lain yang
ikut bergabung dalam Parindra diantaranya: Serikat Sumatera, Serikat Celebes, Serikat Ambon, dan
Kaum Betawi.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

17

Pasti Lulus!!

Dengan bergabungnya berbagai organisasi membuat Parindra semakin kuat dan anggotanya
tersebar di mana-mana. Jumlah anggotanya meningkat pesat. Pada tahun 1936 jumlah anggotanya
berkisar 3.425 orang dari 37 cabang. Cita-cita Parindra pun semakin tegas yaitu mencapai Indonesia
merdeka.

Dalam kongresnya tahun 1937, Wuryaningrat terpilih sebagai ketua dibantu oleh Mohammad Husni
Thamrin, Sukardjo Wiryapranoto, Raden Panji Suroso, dan Susanto Tirtoprojo. Kerjasama antar
anggota cabang-cabangnya menjadikan Parindra sebagai partai politik terkuat menjelang runtuhnya
Hindia Belanda.

Di samping Parindra juga muncul organisasi lain seperti Partindo. Namun karena desakan
pemerintah akhirnya partai itu bubar pada tahun 1936. Para pemimpinnya melanjutkan perjuangan
dengan mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937. Tokoh-
tokoh yang duduk dalam Gerindo antara lain Mr. Mohammad Yamin Mr. Sartono,, dan Mr. Amir
Syarifuddin. Para pemimpinnya menginginkan Gerindo menjadi partai rakyat dengan asas kooperasi.
Prinsip demokrasi dipertahankan untuk menahan desakan ekspansi Jepang yang makin dekat.

Perjuangan melawan pemerintah Belanda terus dilanjutkan. Di pihak lain, para pejuang juga
mempersiapkan diri menghadapi Jepang yang mulai mengarah ke selatan. Namun kemudian terjadi
kericuhan di dalam Gerindo, sehingga perpecahan tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu Mr.
Mohammad Yamin mendirikan Partai Persatuan Indonesia pada tanggal 21 Juli 1939. Asas
perjuangannya adalah demokrasi kebangsaan dan kerakyatan. Namun organisasi ini tidak mendapat
tempat dalam masyarakat.

Pada masa pemerintah Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum (1916 – 1921) dibentuk Volksraad
atau Dewan Rakyat, yaitu pada tanggal 18 Mei 1918. Anggota dewan dipilih dan diangkat dari
golongan orang Belanda, Indonesia, dan bangsa-bangsa lain. Orang Indonesia yang menjadi anggota
mula-mula berjumlah 39%, kemudian bertambah dalam tahun-tahun selanjutnya. Tujuan
pembentukan Dewan Rakyat adalah agar wakil-wakil rakyat Indonesia dapat berperan serta dalam
pemerintahan. Akan tetapi, dewan ini tidak mencerminkan perwakilan rakyat yang sesungguhnya,
karena yang berhak memilih anggota dewan adalah orang-orang yang dekat dengan pemerintah.
Wakil-wakil bumiputra tidak banyak mempunyai hak suara.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

18

Pasti Lulus!!

Meskipun demikian, partai politik yang berazaskan kooperatif mengirimkan wakil-wakilnya untuk
duduk dalam Dewan Rakyat. Mereka menyalurkan aspirasi (cita-cita, harapan, keinginan) partainya
melalui dewan itu. Sedang golongan nonkooperatif menganggap Dewan Rakyat hanyalah sandiwara
dan mereka tidak mau duduk dalam dewan itu.

Golongan kooperatif berupaya semaksimal mungkin untuk memanfaatkan Dewan Rakyat. Pada
tahun 1930 Mohammad Husni Thamrin, anggota Dewan Rakyat, membentuk Fraksi Nasional guna
memperkuat barisan dan persatuan nasional. Mereka menuntut perubahan ketatanegaraan dan
penghapusan diskriminasi di berbagai bidang. Mereka juga menuntut penghapusan beberapa pasal
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Belanda tentang penangkapan dan pengasingan
pemimpin perjuangan Indonesia serta pemberangusan pers.

Pada tanggal 15 Juli 1936 Sutarjo Kartohadikusumo, anggota dewan rakyat, menyampaikan petisi
agar Indonesia diberi pemerintahan sendiri (otonomi) secara berangsur-angsur dalam waktu sepuluh
tahun. Jawaban terhadap petisi Sutarjo baru diberikan oleh pemerintah dua tahun kemudian. Dapat
dipastikan bahwa tuntutan untuk otonomi ini ditolak pemerintah, sebab hal ini memberi peluang
yang mengancam runtuhnya bangunan kolonial. Meskipun demikian, para nasionalis tetap gigih
memperjuangkan tuntutan itu lewat forum parlemen semu tersebut.

Kegagalan Petisi Sutarjo bahkan menjadi cambuk untuk meningkatkan perjuangan nasional. Pada
bulan Mei 1939 Muh. Husni Thamrin membentuk Gabungan Politik Indonesia (GAPI) yang
merupakan gabungan dari Parindra, Gerindo, PSII, Partai Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia.
Pasundan, Kaum Betawi, dan Persatuan Minahasa. Tujuannya ialah agar terbentuk kekuatan
nasional tunggal dalam menghadapi pemerintah kolonial. Selain itu, ancaman perang makin terasa
karena Jepang sudah bergerak makin jauh ke selatan dan mengancam Indonesia.

GAPI mengadakan aksi dan menuntut Indonesia Berparlemen yang disusun dan dipilih oleh rakyat
Indonesia, Pemerintah harus bertanggung jawab kepada Parlemen. Jika tuntutan itu diterima
pemerintah, GAPI akan mengajak rakyat untuk mengimbangi kemurahan hati pemerintah.

Untuk mencapai cita-cita GAPI ini maka pada tanggal 24 Desember 1939 kaum pergerakan
mengadakan Kongres Rakyat Indonesia. Kegiatan ini antara lain menuntut pemerintah Belanda agar
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan dan
bendera merah putih sebagai bendera Nasional.
Pemerintah memberikan reaksi dingin. Perubahan ketatanegaraan akan diberikan setelah Perang
Dunia II selesai. Pada 1 September 1939 pecah perang di Eropa yang kemudian berkembang menjadi
Perang Dunia II. Tuntutan GAPI dijawab Pemerintah dengan pembentukan Komisi Visman pada
bulan Maret 1941. Komisi yang diketuai Visman ini bertugas mengetahui keinginan kelompok
masyarakat Indonesia dan perubahan pemerintahan yang diharapkan.

Namun Komisi ini hanya menampung hasrat masayarakat Indonesia yang pro pemerintah dan masih
menginginkan Indonesia tetapi dalam ikatan Kerajaan Belanda. Hasil penyelidikan Komisi Visman
tidak memuaskan. Komisi hanya sekedar memberi angin atau berbasa-basi kepada kaum nasionalis
Indonesia dan tidak sungguh-sungguh menanggapi perubahan ketatanegaraan Indonesia.

Sebelum hasil Komisi Visman diwujudkan, Jepang sudah tiba di Indonesia. Meskipun demikian pihak
Indonesia telah sempat mengusulkan 3 hal, yaitu :

1. pelaksanaan hak menentukan nasib sendiri;

2. penggunaan bahasa Indonesia dalam sidang Dewan Rakyat;

3. pergantian kata Inlander (pribumi) menjadi Indonesier.

Untuk menguatkan dan mensukseskan perjuangan GAPI yaitu “Mencapai Indonesia Berparlemen”,
maka kaum pergerakan mengadakan kongres. Kongres Rakyat Indonesia (KRI) yang sebelumnya
hanyalah kata kerja/kegiatan (verb) kemudian dirubah menjadi seolah-olah sebuah badan
perwakilan (parlemen) bagi bangsa Indonesia.

Anggota KRI di antaranya: 1. Partai Indonesia Raya (Parindra), 2. Gerakan Rakyat Indonesia
(Gerindo), 3. Paguyuban Pasundan, 4. Persatuan Minahasa, 5. Persatuan Perkumpulan Pemuda
Indonesia (PPPI), 6. Kongres Perempuan Indonesia (KPI), 7. Istri Indonesia (II), 8. Persatuan Djurnalis
Indonesia (Perdi), 9. Persatuan Politik Katolik Indonesia (PPKI), 10. Persatuan Hindustan Indonesia
(PHI), 11. Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), 12. Partai Islam Indonesia (PII), 13. Partai Arab
Indonesia (PAI), 14. Muhammadiyah, 15. Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), 16. Persatuan Islam
(Persis), 17. Nahdhatul Ulama (NU), 18. Gabungan Serikat Pekerja Indonesia (Gaspi), 19. PBMTS, 20.
Partai Persatuan Indonesia (Parpindo), 21. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), kemudian yang berasal
dari organisasi Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri (PVPN) seperti: 22.

Modul Sejjarah Indonesia DUD Tk.. I

20

Pasti Lulus!!

Persatuan Pegawai Pegadaian Hindia (PPPH) yang kemudian berubah menjadi Persatuan Pegawai
Pegadaian Bumiputra (PPPB), 23. Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang berubah menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI yang merupakan gabungan dari: VOB, PGB, OKSB, PGAS dan HKSB),
24. Landelijke Inkomsten Bond (LIB), 25. Perserikatan Kaum Sekerja Boschwezen (PKSB), 26. Pegawai
Mijn Bouw (PMB), 27. Perhimpunan Pegawai Spoor Tram (PPST).

Kongres Rakyat Indonesia yang mempunyai anggota tidak kurang dari 27 perkumpulan tersebut
segera mempersiapkan pembentukan parlemen ala Indonesia, yakni dengan merubah Kongres
Rakyat Indonesia menjadi Majelis Rakyat Indonesia (MRI). MRI dianggap sebagai suatu Badan
Perwakilan Rakyat Indonesia untuk sementara sampai terbentuknya parlemen Indonesia yang
sesungguhnya. Sejak tanggal 14 September 1941, Kongres Rakyat Indonesia secara resmi diganti
menjadi Majelis Rakyat Indonesia (MRI).

Di dalam MRI duduk wakil-wakil dari organisasi politik, organisasi Islam, federasi serikat sekerja, dan
pegawai negeri. Anggota MRI adalah merupakan gabungan dari organisasi-organisasi besar seperti
Gapi, MIAI dan PVPN.

Anggota Gapi (Gabungan Politik Indonesia) meliputi: Parindra, Gerindo, PII, PPKI, PSII, Persatuan
Minahasa dan Paguyuban Pasundan. Federasi ini merupakan wadah baru setelah PPPKI yang
sebelumnya merupakan federasi dari berbagai perkumpulan beraneka warna lumpuh. Kemudian
MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) ini merupakan federasi dari organisasi-organisasi Islam yang
didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya. Anggota MIAI di antaranya ialah NU,
Muhammadiyah, SI dan PII. Rupanya PII disamping sebagai anggota Gapi juga menjadi anggota MIAI.

Sedangkan PVPN (Persatuan Vakbonden Pegawai Negeri), merupakan federasi perkumpulan-


perkumpulan sarikat sekerja pegawai negeri yang pada tahun 1930 jumlah anggotanya mencapai
29.700 orang dan meliputi 13 perkumpulan dan pada akhir masa pergerakan nasional PVPN
beranggotakan 18 organisasi di antaranya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB; di mana PGHB
sendiri merupakan gabungan dari 7 perkumpulan guru-guru dengan jumlah anggota 15.000, di
antaranya yang paling besar dari perkumpulan Volks Onderwijzers Bond [VOB] yang mempunyai 103
cabang dan 9.000 anggota), dan PGHB kemudian namanya diubah menjadi Persatuan Guru
Indonesia (PGI) yang mencakup Persatuan Guru Bantu (PGB), Persatuan Guru Ambacht School

(PGAS), VOB, Oud Kweekscholieren Bond (OKSB), Persatuan Normaal School (PNS) dan Hogere
Kweekscholieren Bond (HKSB). Sedangkan anggota PVPN lainnya seperti Perserikatan Pegawai
Pegadaian Hindia (PPPH), Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputra (PPPB), Perhimpunan Pegawai
Spoor dan Tram (PPST), Vereniging van Indonesische Personeel bij de Irrigatie, Waterstaat en
Waterschappen (VIPIW), Landelijke Inkomsten Bond (LIB; Kadaster Bond), Perserikatan Kaum Sekerja
Boschwezen (PKSB), VAMOLA, Pegawai Mijn Bouw (PMB), Persatuan Kaum Verplegers (sters) van
Indie (PKVI), PPAVB, Midpost, Opiumregie, PPTR, VOLTA, PMMB, PPP dan ORBHB.

Walaupun terdapat perbedaan pendapat antara organisasi-organisasi yang tergabung dalam MRI,
namun persatuan dan kesatuan kaum Nasionalis terus dipupuk sampai masuknya Tentara Militer
Jepang.

Masa radikal
Masa moderat
Masa bertahan
Bab 7 penyimpangan sosial

Pengertian, Ciri, dan Bentuk


Penyimpangan Sosial
in Ilmu Sosial - on 18:35 - 2 comments

Kali ini kita akan membahas tentang pengertian perilaku menyimpang, ciri-ciri perilaku menyimpang,
bentuk-bentuk peyimpangan sosial dan jenis-jenis penyimpangan sosial.

PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG

Ada beberapa definisi penyimpangan sosial,yang diajukan para sosiolog :

a. James Vander Zander

Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di

luar batas batas toleransi oleh sejumlah besar orang.

b. Robert M. Z. Lawang

Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma norma

yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.


c. Bruce J. Cohen

Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang berhasil menyesuaikan diri dengan

kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

d. Paul B. Horton

Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap

norma-norma kelompok atau masyarakat.

Dari definisi-definisi di atas, pengertian perilaku menyimpang dapat diartikan sebagai

setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam

masyarakat. Perilaku-perilaku seperti ini terjadi karena seseorang mengabaikan

norma atau tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat sehingga sering

dikaitkan dengan istilah-istilah negatif.


CIRI-CIRI PERILAKU MENYIMPANG

Menurut Paul B. Horton penyimpangan sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Penyimpangan harus dapat didefinisikan

Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai berdasarkan kriteria

tertentu dan diketahui penyebabnya.

b. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak


Perilaku menyimpang tidak selamanya negatif, adakalanya penyimpangan bisa

diterima masyarakat, misalnya wanita karier. Adapun pembunuhan dan perampokan

merupakan penyimpangan sosial yang ditolak masyarakat.

c. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak

Semua orang pernah melakukan penyimpangan sosial, tetapi pada batas-batas

tertentu yang bersifat relatif untuk semua orang. Dikatakan relatif karena

perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum,

penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang

telah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi dengan

lingkungannya.

d. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal

Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok

masyarakat. Akan tetapi pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh

terhadap segenap peraturan resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan

budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya, peraturan yang telah menjadi

pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak

dilanggar.
e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan

Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi

keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakukan secara

terbuka.Jadi norma-norma penghindaran merupakan bentuk penyimpangan perilaku

yang bersifat setengah melembaga.

f. Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan)

Penyimpangan sosial tidak selamanya menjadi ancaman karena kadang-kadang

dapat dianggap sebagai alat pemikiran stabilitas sosial.

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN SOSIAL

Menurut Wilnes dalam bukunya “Punishment and Reformation“ sebab-sebab

penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:


 Faktor subjektif, adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat

pembawaan yang dibawa sejak lahir).

 Faktor objektif, adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan

rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.

Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyebab terjadinya penyimpangan

seorang individu (faktor objektif):

a. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan

Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam

kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas.

Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya

karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak (broken home). Apabila kedua

orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak

akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga.

Artikel Penunjang : Konsep dan Fungsi Keluarga

b. Proses belajar yang menyimpang


Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau

melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku

menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang. Misalnya,

seorang anak yang melakukan tindakan kejahatan setelah melihat tayangan

rekonstruksi cara melakukan kejahatan atau membaca artikel yang memuat tentang

tindakan kriminal. Demikian halnya karir penjahat kelas kakap yang diawali dari

kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan

bentuk proses belajar menyimpang. Hal itu juga terjadi pada penjahat berdasi putih

(white collar crime) yakni para koruptor kelas kakap yang merugikan uang negara

bermilyar-milyar. Berawal dari kecurangan-kecurangan kecil semasa bekerja di

kantor/mengelola uang negara, lama-kelamaan makin berani dan menggunakan

berbagai strategi yang sangat rapi dan tidak mengundang kecurigaan karena tertutup

oleh penampilan sesaat.

c. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial

Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan

perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan

seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu

sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang. Misalnya jika setiap penguasa


terhadap rakyat makin menindas maka lama-kelamaan rakyat akan berani

memberontak untuk melawan kesewenangan tersebut. Pemberontakan bisa

dilakukan secara terbuka maupun tertutup dengan melakukan penipuan-

penipuan/pemalsuan data agar dapat mencapai tujuannya meskipun dengan cara

yang tidak benar. Penarikan pajak yang tinggi akan memunculkan keinginan

memalsukan data, sehingga nilai pajak yang dikenakan menjadi rendah. Seseorang

mencuri arus listrik untuk menghindari beban pajak listrik yang tinggi. Hal ini

merupakan bentuk pemberontakan/perlawanan yang tersembunyi.

ArtikelPenunjang : Pengertian, Fungsi dan Jenis – Jenis Pajak

d. Ikatan sosial yang berlainan

Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu

mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan

mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.

e. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang

Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tindak kejahatan

(perilaku menyimpang) menyebabkan anak secara tidak sengaja menganggap bahwa

perilaku menyimpang tersebut sesuatu yang wajar. Hal inilah yang dikatakan sebagai

proses belajar dari sub-kebudayaan yang menyimpang, sehingga terjadi proses


sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan menyimpang pada diri anak dan anak

menganggap perilaku menyimpang merupakan sesuatu yang wajar/biasa dan boleh

dilakukan.

BENTUK-BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL

Bentuk-bentuk penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut:

a. Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai

berikut:

1.) Penyimpangan bersifat positif

Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak

positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan

memperkaya wawasan seseorang.


Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai

perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat

yang memunculkan wanita karir.

2.) Penyimpangan bersifat negatif

Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-

nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk.

Artikel Terkait : Pengertian, Fungsidan Macam-Macam Nilai Sosial

Bobot penyimpangan negatif didasarkan pada kaidah sosial yang dilanggar.

Pelanggaran terhadap kaidah susila dan adat istiadat pada umumnya dinilai lebih

berat dari pada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Bentuk

penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:

a.) Penyimpangan primer (primary deviation)

Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya

bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Seseorang yang melakukan

penyimpangan primer masih diterima di masyarakat karena hidupnya tidak


didominasi oleh perilaku menyimpang tersebut. Misalnya: siswa yang terlambat,

pengemudi yang sesekali melanggar peraturan lalu lintas, dan orang yang terlambat

membayar pajak.

b.) Penyimpangan sekunder (secondary deviation)

Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali

terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta mengganggu orang lain. Misalnya:

orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk,

serta seseorang yang melakukan tindakan pemerkosaan. Tindakan penyimpangan

tersebut cukup meresahkan masyarakat dan mereka biasanya dicap masyarakat

sebagai “pencuri”, “pemabuk”, “penodong” dan “pemerkosa”. Julukan itu makin

melekat pada si pelaku setelah ia ditangkap polisi dan diganjar dengan hukuman.

b. Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu sebagai berikut:

1.) Penyimpangan individual (individual deviation)


Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang

menyimpang darinorma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya:

seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan, seperti:

mencuri, menodong dan memeras.

Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima,

yaitu sebagai berikut:

a.) Pembandel yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak patuh pada nasihat

orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.

b.) Pembangkang yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak taat pada peringatan

orang-orang.

c.) Pelanggar yaitu penyimpangan yang terjadi karena melanggar norma-norma

umum yang berlaku dalam masyarakat.

d.) Perusuh atau penjahat yaitu penyimpangan yang terjadi karena mengabaikan

norma-norma umum, sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di

lingkungannya.
e.) Munafik yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak menepati janji, berkata

bohong, mengkhianati kepercayaan dan berlagak membela.

2.) Penyimpangan kelompok (group deviation)

Penyimpangan kelompok adalah tindakan sekelompok orang yang beraksi secara

kolektif dengan cara yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya:

mafia obat-obatan terlarang dan narkotika, geng, dan komplotan penjahat.

Dalam penyimpangan kelompok biasanya kejahatan yang mereka lakukan sulit

dibongkar dan dilacak pihak kepolisian.

JENIS-JENIS PENYIMPANGAN SOSIAL

Batasan perilaku menyimpang ditentukan oleh norma-norma masyarakat. Jenis

penyimpangan sosial (perilaku menyimpang), antara lain sebagai berikut:

a. Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan.

Penyimpangan seksual dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai

berikut:

1.) Perzinaan

Perzinaan adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pria dengan wanita di luar

pernikahan, baik mereka yang sudah pernah melakukan pernikahan yang sah atau

belum.

2.) Suka terhadap sesama jenis (homoseksualitas)

Suka terhadap sesama jenis dalam penyimpangan seksual dibedakan menjadi dua,

yaitu sebagai berikut:

a.) Lesbian adalah hubungan seksual yang dilakukan sesama wanita.

b.) Homoseks adalah hubungan seksual yang dilakukan sesama pria.


Seseorang menjadi homoseksual pada umumnya karena pengaruh lingkungan sosial

dan ada yang karena faktor bawaan sejak lahir. Tindakan ini bertentangan dengan

norma-norma sosial dan agama sehingga dianggap sebagai perilaku menyimpang.

3.) Hubungan seksual di luar nikah (kumpul kebo)

Hubungan seksual di luar nikah (kumpul kebo) adalah hubungan suami istri tanpa

ikatan perkawinan. Hal itu merupakan perilaku seks bebas yang mengundang

terjangkitnya penyakit kelamin yang membahayakan seperti virus HIV penyebab

penyakit AIDS.

4.) Pemerkosaan

Pemerkosaan adalah tindakan pemaksaan dengan kekerasan pada orang lain untuk

melakukan hubungan seksual.

Penyimpangan seksual selain bertentangan dengan norma, juga berbahaya bagi

pelakunya maupun bagi masyarakat. Bahaya dari penyimpangan seksual antara lain

sebagai berikut:
1.) Pencemaran dan pencampuradukan keturunan. Masyarakat Indonesia masih

menjunjung adat keturunan yang mengagungkan kesucian, kehormatan, dan

kemurnian keturunan.

2.) Penularan penyakit kelamin yang membahayakan pasangan suami istri dan dapat

mengancam keselamatan anak yang dilahirkannya. Penyakit HIV AIDS yang sangat

menakutkan juga disebabkan oleh zina.

3.) Ketidakteraturan rumah tangga sebagai akibat perceraian karena suami atau istri

berbuat zina, sehingga menghancurkan keluarga.

4.) Terlantarnya anak-anak yang tidak berdosa sebagai akibat ulah orang-orang yang

tidak bertanggung jawab (para pelaku zina), sehingga anak yang dilahirkan mendapat

julukan anak haram.

b. Penyalahgunaan narkotika
Penggunaan narkotika di bidang kedokteran, penelitian, dan pengembangan ilmu

pengetahuan dapat memberikan manfaat bagi manusia. Sebaliknya jika narkotika

digunakan tidak sesuai dengan norma agama dan masyarakat maka akan

mengakibatkan perilaku menyimpang.

Jenis-jenis narkotika antara lain ganja, candu, putaw, sabu-sabu, morfin, dan heroin.

Ada beberapa alasan orang menggunakan narkotika antara lain sebagai berikut:

1.) Ingin menghilangkan atau mengurangi rasa takut.

2.) Ingin menghilangkan rasa malu atau minder.

3.) Ingin melupakan kesulitan atau permasalahan hidup meskipun hanya sebentar.

4.) Ada yang hanya sekedar ingin coba-coba supaya tidak ingin ketinggalan zaman.

Penggunaan narkotika pada tingkatan dan waktu tertentu akan mengakibatkan

ketergantungan pada narkotika. Bahkan bisa menjadikan seseorang berbuat

menyimpang seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan.


Contoh penyalahgunaan narkotika antara lain sebagai berikut:

1.) Zat yang semestinya diberikan kepada orang sakit untuk mengurangi rasa sakit

malah dipakai orang sehat.

2.) Obat penenang semestinya untuk pasien jiwa agar tidak mengamuk justru dipakai

orang sehat.

c. Perkelahian pelajar

Perkelahian pelajar atau tawuran selalu diawali dengan adanya suatu konflik antara

dua pelajar atau lebih yang berlainan sekolah. Perkelahian pelajar atau tawuran

menjadi suatu masalah yang serius karena peserta tawuran cenderung mengabaikan

norma-norma yang ada, membabi buta, melibatkan korban yang tak bersalah dan

merusak apa saja yang ada di sekitarnya. Akibatnya, tawuran mendatangkan bentuk

penyimpangan lain seperti perusakan, penganiayaan dan bahkan pembunuhan.


d. Alkoholisme

Minuman alkohol mempunyai efek negatif terhadap saraf. Alkohol dapat

mengakibatkan mabuk dan tidak dapat berpikir secara normal. Akibatnya seorang

pemabuk mudah melakukan tindakan yang tidak terkendali baik secara fisik, sosial,

maupun psikologis sehingga merugikan dirinya maupun orang lain. penyimpangan

lain seperti perusakan, penganiayaan, dan bahkan pembunuhan.

e. Tindakan kriminal atau tindakan kejahatan

Tindakan kejahatan adalah suatu bentuk pelanggaran norma hukum, khususnya yang

menyangkut pidana dan perdata yang pada dasarnya merupakan tindakan yang

merugikan orang lain.


Tindakan kriminal antara lain adalah pencurian, pemerkosaan, dan perampokan.

Tindak kejahatan mencakup pula semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan

dan kestabilan negara seperti korupsi, makar, subversi dan terorisme.

f. Penyimpangan dalam gaya hidup yang lain dari biasanya

Penyimpangan dalam gaya hidup yang lain dan biasanya, misalnya berikut ini:

1.) Sikap arogansi adalah kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti

kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian. Sikap arogansi bisa saja dilakukan oleh

seseorang yang ingin menutupi kekurangan yang dimilikinya.

2.) Sikap eksentrik adalah perbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga

dianggap aneh, seperti anak laki-laki memakai anting-anting, perempuan memakai

anting di lidahnya, gaya rambut modern (berdiri ke atas) dan seniman berambut

gondrong.
Referensi:

Penyimpangan Sosial (Pengertian, Contoh,


Bentuk, Jenis, Ciri, Penyebab, Pencegahan)
By Ensiklopedi Asli - Thursday, May 05, 2016 -
Penyimpangan Sosial (Pengertian, Contoh, Bentuk, Jenis, Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan) -
Pada kesempatan kali ini Ensiklopediasli akan membagikan artikel tentang Penyimpangan Sosial.

Secara umum, perilaku menyimpang adalah sebuah tindakan yang menyimpang dari norma-norma
yang berlaku di suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang dalam sistem
tersebut untuk memperbaiki perilaku menyimpang itu.

Akibat banyaknya pengangguran dan tingginya biaya hidup, mendorong seseorang melakukan
berbagai jenis-jenis penyimpangan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa penyimpangan
sosial telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Lalu apa pengertian penyimpangan sosial,
contohnya, bentuknya, jenis, ciri-ciri, penyebab dan cara pencegahannya?

Berikut ini pengertian, contoh, bentuk, jenis, ciri-ciri, penyebab dan pencegahan penyimpangan
sosial.
Pengertian Penyimpangan sosial Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi penyimpangan sosial yang menurut para ahli.

 Bruce J. Cohen : Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam
masyarakat.
 James Vander Zanden : Penyimpangan sosial adalah perilaku yang dianggap sebagai hal
tecela di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
 Paul B. Horton : Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
 Robert M.Z Lawang : Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
 Ronald A. Hodert : Penyimpangan sosial adalah tindakan yang melanggar keinginan bersama
karena tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat hingga bisa dikenai sanksi.
 Becker : Penyimpangan sosial adalah perilaku menyimpang bukanlah kualitas yang dilakukan
orang, melainkan konsekuensi dari adanya suatu peraturan dan penerapan sanksi yang
dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut.

Jenis Penyimpangan Sosial

Jenis penyimpangan sosial berdasarkan kekerapannya

1. Penyimpangan sosial primer : adalah penyimpangan yang bersifat sementara (temporer).


Orang yang melakukannya masih tetap dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Karena
tidak terus menerus melanggar aturan, contohnya seperti melanggar rambu lalu lintas dan
meminum-minuman keras.
2. Penyimpangan sosial sekunder : adalah penyimpangan yang dilakukan oleh pelakunya secara
terus-menerus walaupun telah diberikan sanksi-sankis. Oleh sebab itu, setiap pelaku secara
umum dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Conohnya seperti seseorang
yang setiap hari minum-minuman keras, siswa yang sering mencontek teman sekelasnya.

Jenis penyimpangan sosial berdasarkan jumlah orang yang terlibat

1. Penyimpangan individu : adalah penyimpangan yang dilakukan sendiri tanpa dengan orang
lain. Hanya satu individu saja yang melakukan berlawanan dengan norma-norma yang
berlaku.
2. Penyimpangan kelompok : adalah penyimpangan yang terjadi jika individu tersebut
melakukan secara bersama-sama disuatu kelompok tertentu.
Jenis penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya

1. Penyimpangan bersifat negatif : adalah penyimpangan sosial yang berwujud dari tindakan ke
arah nilai-nilai sosial yang dianggap tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada.
2. Penyimpangan bersifat positif : adalah penyimpangan sosial yang memiliki dampak yang
positif terhadap sistem sosial karena dianggap ideal dalam masyarakat.

Contoh Penyimpangan Sosial

Tindakan Kriminal

Kriminalitas adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Semakin hari semakin
meningkat, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya. Kriminalitas sebenarnya bukan
semata-mata bawaan dari sejak lahir, melainkan bisa terjadi karena bersifat kondisional.

Kondisi yang mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal adalah :

 Keadaan ekonomi yang tidak teratur


 Tingginya angka pengangguran
 Timbulnya kecemburuan sosial
 Rasa ingin cepat menyelesaikan masalah

Tindakan kriminalitas pada individu dapat terjadi karena hal-hal berikut ini :

Alasan Psikologis

Penjahat seringkali melakukan aksinya karena didorong oleh keadaan bingung, putus asa, marah,
dendam dan sebagainya. Secara biologis, pelaku kejahatan memiliki kesehatan yang prima.
Contoh : Seseorang yang bertubuh kecil ketika diejek terus menerus dapat melakukan tindakan
pembunuhan terhadap lawannya yang bertubuh lebih besar. Kekuatan timbul karena motivasi yang
timbul mendorong untuk melakukan kejahatan.

Alasan Biologis

Kebutuhan untuk makan menjadi penyebab timbulnya dorongan untuk melakukan kejahatan.
Mungkin alasan ini yang paling banyak dijumpai pada kasus-kasus kejahatan.

Contoh : Orang yang tidak makan dalam beberapa hari dapat mendorong dirinya untuk mencuri
makanan milik orang lain.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan penyimpangan yang dialami para remaja atas norma yang ada.
Perbuatan remaja tersebut merupakan tindakan anti sosial. Dalam usia yang menginjak pubertas,
seringkali para remaja mencari jati dirinya, muncullah sifat sebagai jagoan, solidaritas sosial yang
melewati batas, bahkan ingin eksistensi dirinya diketahui orang lain tetapi dengan tindakan yang
menyimpang.

Para remaja seringkali membentuk sebuah kelompok (geng) yang menjadi kebanggannya. Perilaku
menyimpang para remaja ini dapat berupa tawuran, mabuk-mabukkan, balap di jalanan, bertindak
sesuka hatinya, dan lain sebagainya.

Kenakalan oleh remaja pada umumnya disebabkan oleh :

 Lingkungan keluarga yang tidak harmonis


 Kurangnya wadah untuk pengembangan diri
 Situasi yang tidak menentu
 Lingkungan masyarakat yang tidak sehat
Penyalahgunaan Narkotika

Narkotika dan obat-obatan yang terlarang sebenarnya adalah obat yang digunakan untuk
menyembuhkan penyakit. Apabila pemakaian obat ini sesuai dengan petunjuk dokter, maka tidak
akan terjadi masalah.

Penyalahgunaan narkoba oleh sebagian anggota masyarakat cukup mengkhawatirkan. Bahkan, tidak
sedikit anak-anak usia sekolah yang menjadi korban narkoba. Penyalahgunaan narkoba
menyebabkan kerugian bagi si pemakai maupun bagi masyarakat luas. Oleh karena itu,
penyalahgunaan narkoba digolongan sebagai bentuk perilaku yang menyimpang.

Penggunaan jarum suntik yang bersamaan dapat menularkan penyakit AIDS yang mematikan. Untuk
itu jangan pernah sesekali mencoba/menggunakan narkoba.

Hubungan seksual sebelum menikah

Pelacur

Pelacur dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk
melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan upah. Pada umumnya terjadi di
daerah perkotaan atau tempat-tempat yang mempunyai objek wisata. Faktor internal yang
menyebabkan pelacur adalah sifat malas, ingin hidup enak tanpa usaha, rusaknya moral. Sedangkan
faktor eksternal nya adalah faktor ekonomi dan urbanisasi yang tinggi.

Penyimpangan seks

Penyimpangan seksual dengan cara melakukan hubungan seks dengan sesama jenis. Misalnya,
seorang laki-laki dengan laki-laki yang disebut Homoseks, sedangkan seorang perempuan dengan
permpuan disebut lesbian. Salah satu negara yang sudah mengakui perkawinan homoseksual adalah
Belanda.

Bentuk Penyimpangan Sosial

Penyalahgunaan narkoba
Perkelahian antar pelajar
Penyimpangan Seksual
Tindakan kriminal atau kejahatan

Ciri-ciri Penyimpangan Sosial

Menurut Paul B. Horton, penyimpangan sosial memliki ciri-ciri sebagai berikut.

Penyimpangan harus didefinisikan

Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan
diketahui penyebabnya.

Penyimpangan bisa diterima bisa ditolak

Perilaku menyimpang tidak selamanya bersifat negatif, ada saatnya perilaku menyimpang bisa
diterima oleh masyarakat, misalnya wanita karier. Adapun pembunuhan dan perampokan
merupakan penyimpangan sosial yang tidak bisa diterima di masyarakat/ditolak masyarakat.

Penyimpangan relatif dan mutlak

Setiap orang mungkin pernah melakukan penyimpangan sosial, tetapi pada batas-batas tertentu
yang bersifat relatif bagi setiap orang. Dikatakan relatif karena perbedaannya hanya pada frekuensi
dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum, penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung
relatif. Bahkan orang yang telah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi
dengan lingkungan sekitarnya.

Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal

Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat.
Akan tetapi pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan
resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu memiliki kesenjangan.
Artinya, peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari
cenderung banyak dilanggar.

Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan

Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan oleh orang untuk memenuhi keinginan
mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakukan secara terbuka. Jadi norma-norma
penghindaaran merupakan bentuk penyimpangan yang bersifat setengan melembaga.

Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Menurut Wilnes dalam bukunya "Punishment and Reformaton" sebab-sebab penyimpangan dibagi
menjadi dua, yaitu.

 Faktor subjektif : adalah faktor yang berasal dari diri seseorang itu sendiri (sifat pembawaan
yang dibawa sejak lahir)
 Faktor objektif : adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah
tangga, seperti hubungan antara orang tua dengan anaknya yang tidak serasi.

Pencegahan Penyimpangan Sosial


 Faktor keluarga : merupakan langkah awal dari proses sosialisasi dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang mulai terbentuk dengan bak jika lahir dan
tumbuh berkembang dengan lingkungan keluarga yang baik, begitu juga sebaliknya.
 Faktor sekolah : adalah tempat untuk menimba ilmu yang memberikan pendidikan moral
selain dari pendidikan umum.
 Faktor lingkungan dan teman : adalah tempat yang sangat mempengaruhi watak seseorang
karna dalam pergaulan seseorang dituntut agar dapat beradaptasi dengan lingkungan
tempat tinggalnya.
 Faktor media massa : adalah suatu wadah sosialisasi yang mempengaruhi kehidupan
seseorang. Maka setiap orang harus dapat memilih dan memilah media massa yang berisi
informasi yang bermanfaat dan bersifat positif untuk terhindar dari penyimpangan sosial.

Bab 8 kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber


daya
Kelangkaan Sumber Daya Dan Kebutuhan Manusia Yang Tak Terbatas
A. Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan (scarcity) adalah keadaan dimana kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan
pada alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Faktor yang menyebabkan jumlah kebutuhan manusia terus bertambah :

1. Sifat dasar manusia yang terus merasa tidak pernah puas


2. Peningkatan peradaban manusia
3. Perkembangan IPTEK
4. Peningkatan kesejahteraan

Faktor yang menyebabkan alat pemenuh kebutuhan menjadi terbatas :

1. Banyaknya kebutuhan manusia


2. Terbatasnya sumber daya dan bahan baku
3. Diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya

B. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia dapat dilihat berdasarkan :
1. Intensitasnya (tingkat kepentingannya )

 Primer : Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi jika tidak akan menggangu kelangsungan
hidup manusia. (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan)
 Sekunder : Kebutuhan tambahan yang dipenuhi setelah kebutuhan primernya terpenuhi.
(TV, Meja kursi, Almari, dll)
 Tersier : kebutuhan kemewahan / kebutuhan akan barang-barang mewah. (perhiasan, Mobil
mewah, rumah mewah/vila)
2. Waktunya :

 Sekarang : kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat itu juga. (obat pada waktu sakit)
 Yang akan datang : kebutuhan yang dipenuhi mulai dari sekarang tetapi dimanfaatkan untuk
masa yang akan datang. (menabung, sekolah)
 Sewaktu-waktu/tak terduga : kebutuhan yang tidak direncanakan terlebih dahulu kapan
waktu pemenuhanya. (mendapat undangan dari teman)

3. Sifatnya :

 Jasmani : kebutuhan dipenuhi diperuntukan bagi tubuh atau fisik kita. (olah raga, makan,
pakaian, istirahat, dll)
 Rohani : kebutuhan dipenuhi untuk jiwa kita.(sembahyang, pendidikan, rekreasi, dll)

4. Subyeknya :

 Individu : kebutuhan dipenuhi untuk diri kita sendiri / pribadi. (jam tangan, sepatu, dll)
 Kelompok : kebutuhan dipenuhi untuk kepentingan bersama / masyarakat / sosial. (jalan
raya, pasar, sekolah, rumah sakit)

C. Macam-macam Barang
Barang dilihar dari :
1. Kelangkaannya :

 Ekonomis : barang yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya diperlukan


pengorbanan. (TV, Pakaian, Kendaraan, dll)
 Bebas : barang yang jumlahnya tidak terbatas dan untuk memperolehnya tidak diperlukan
pengorbanan. (udara, air, sinar matahari)
 Illith: barang jika jumlahnya sedikit akan bermanfaat tetapi jika berlebihan akan
membahayakan kehidupan manusia. (air, api, angin)

2. Kualitasnya :

 Superior :barang yang memiliki kualitas nomor satu / terbaik.


 Inferior : barang yang memiliki kualitas rendah / tidak berkualitas.

3. Jaminannya :

 Bergerak : barang yang mudah dipindah tempatkan.


 tidak bergerak : barang yang tidak mudah / sulit untuk dipindah tempatkan.

4. Wujudnya :

 Barang konkrit/nyata : alat pemuas kebutuhan manusia yang memiliki wujud fisik (materiil)
sehingga dapat dilihat, disetuh dan diraba.
 Jasa / abstrak: alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud (immateriil) sehingga
tidak dapat dilihat, disentuh, ataupun diraba tetapi dapat dirasakan manfaatnya.

5. Pemakaiannya :

 Produksi : barang yang digunakan untuk membantu proses produksi lebih lanjut.
 Konsumsi : barang yang langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

6. Hubungannya dengan barang yang lain :

 Substitusi/pengganti : barang yang dapat saling menggantikan fungsi barang yang lain.
 Komplementer/pelengkap : barang yang dapat saling melengkapi barang lain sehingga
menjadi lebih berfungsi dengan baik.

Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya sesuai urutan tingkat kepentingannya disebut
scarcity/kelangkaan.

Sarana Pembelajaran Ekonomi

 Beranda
 Tentang Saya
 Power Point
o
o
o
 Video
o
o
 Modul Ekonomi SMA
o
o
o
 Diktat Ekonomi SMP
 Album Foto
 Download
 Link
o
o

Beranda > Materi Pelajaran > KEBUTUHAN MANUSIA DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA (bab 1
kelas X)

KEBUTUHAN MANUSIA DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA (bab 1 kelas X)


11 Maret 2011 abunaya Tinggalkan komentar Go to comments

A. Pengertian Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas sehingga dicapai
kemakmuran.

B. Pengertian Kebutuhan

Kebutuhan ialah keinginan manusia terhadap barang (benda) dan jasa yang dapat
memberikan rasa kepuasan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun
kepuasan rohani.

C. Faktor Penyebab Meningkatnya Kebutuhan Manusia :

1. Perkembangan peradaban manusia


2. Perkembangan zaman
3. Perkembangan ekonomi
4. Tingkat pendapatan
5. Tingkat selera manusia

D. Macam-macam Kebutuhan Manusia

a. Kebutuhan menurut intensitas :

1. Kebutuhan primer yaitu kebutuhan manusia yang pemuasannya tidak dapat ditunda dan ini
menentukan kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan primer antara lain makanan, pakaian,
perumahan. ( sandang, pangan dan papan)
2. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat dilakukan setelah
kebutuhan primer terpenuhi. Contoh kebutuhan sekunder adalah sepatu, meja makan, tas
dll.
3. Kebutuhan Tersier (lux) atau disebut juga kebutuhan mewah adalah kebutuhan yang secara
umum nenpunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan belum dapat dijangkau oleh sebagian besar
masyarakat. Contoh jenis kebutuhan mewah adalah vila (rumah peristirahatan), mobil
mewah dan lain-lain.

b.Kebutuhan Menurut sifat

1. Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan manusia yang berkaitan secara langsung dengan
pertumbuhan fisik manusia (jasmani). Contoh kebutuhan jasmani adalah makanan.
minuman, pakaian, vitamin dan lain-lain.
2. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan manusia yang pemenuhannya atau pemuasannya
berhubungan dengan kebutuhan batin manusia atau kejiwaan. Contoh kebutuhan rohani
pendidikan, mendengarkan musik (menonton), ceramah agama dan sebagainya.

c. Kebutuhan menurut waktu :

1. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda-
tunda misalnya makanan pada waktu lapar, obat saat sakit.
2. 2. Kebutuhan masa datang adalah kebutuhan yang pemuasannya dilakukan pada masa
mendatang , akan tetapi dipersiapkannya masa sekarang .

d. Kebutuhan menurut subjek


Kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan dapat digolongkan menjadi:

1. Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang diperlukan manusia secara perseorangan atau
dari segi orang yang membutuhkan , misalnya kebutuhan petani ( cangkul, pupuk, tanah
yang subur dll), kebutuhan seorang siswa ( buku pelajaran, alat-alat tulis).
2. Kebutuhan masyarakat (umum) disebut juga kebutuhan kolektif yaitu alat pemuas
kebutuhan yang kegunaannya dilakukan secara bersama misalnya telepon umum, rumah
sakit umum, sekolah dan lain-lain.

e. Kebutuhan menurut wujud :

1. Kebutuhan berupa barang atau disebut juga kebutuhan materil yaitu kebutuhan manusia
yang berwujud (nyata = dapat diraba), misalnya makanan, minuman, rumah, kendaraan dll.
2. Kebutuhan berupa jasa atau kebutuhan inmateril (spiritual) adalah kebutuhan manusia yang
tidak dapat dilihat wujud fisiknya, tetapi manfaatnya dapat dirasakan misalnya menonton
(hiburan), ibadah, telepon dan lain-lain.

f. Kebutuhan menurut Sosial-Budaya :

1. Kebutuhan Sosial yaitu kebutuhan yang timbul karena adanya tuntutan hidup bersama
dalam masyarakat .
2. Kebutuhan Psikologis yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan sifat rohani/kejiwaan
manusia misalnya kebutuhan rasa aman , ingin dihormati, kebebasan untuk mengatur
hidupnya

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan :

1. Kondisi alam
2. Peradaban
3. Agama dan kepercayaan
4. Adat istiadat

F. Kelangkaan Sumber Daya

Kelangkaan atau Scarcity adalah kesenjangan antara jumlah kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan jumlah alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kelangkaan diantaranya :

1. Keterbatasan Sumber Daya Produksi.


2. Keterbatasan Produsen dalam Memproduksi
3. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk.
4. Perkembangan teknologi yang lambat.
5. Bencana alam.

G. Opportunity Cost / Biaya Peluang

Konsep opportunity cost (biaya peluang) adalah nilai dari kesempatan penggunaan suatu
barang ekonomi berikutnya atau biaya yang harus dikorbankan sebagai akibat kita memilih
kesempatan atau alternatif lain. Contohnya pada suatu saat kita memiliki uang sebesar Rp.
100.000,00 lalu kita dihadapkan pada pilihan untuk membeli tas sekolah seharga Rp.
80.000,00 atau sepatu seharga 90.000,00. Jika kita memutuskan untuk membeli sepatu maka
kita kehilangan tas sekolah yang harganya Rp. 80.000,00 yang berarti biaya peluang atau
opportunity costnya adalah Rp. 80.000,00

H. Masalah Pokok Ekonomi

Pada dasarnya masalah pokok ekonomi muncul apabila terjadi adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan berupa sumber-sumber ekonomi yang
tersedia.

Secara garis besar masalah pokok ekonomi adalah sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya tentang masalah pokok ekonomi adalah sebagai berikut;

1. What atau barang apa yang akan diproduksi ? mengandung konsep pengertian persoalan
jenis kebutuhan barang dan jasa apa yang akan diproduksi? berapa jumlah barang dan jasa
apa yang akan diproduksi?, bagaimana kualitas dan kuantitas barang dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat?
2. How atau bagaimana cara memproduksi ? Konsep how mengandung pengertian yang
berhubungan dengan penggunaan teknologi yang digunakan , bagaimana kombinasi faktor –
faktor produksi yang akan dipakai?
3. Who atau siapa yang melakukan proses produksi ? Konsep who mengandung pengertian
siapa yang akan memproduksi barang dan jasa ?
4. For Whom atau untuk siapa barang tersebut diproduksi? hal ini mengandung pengertian
siapa yang memerlukan barang dan jasa? masyarakat (pasar) mana yang akan menggunakan
barang dan jasa

I. Sistem Ekonomi

Melalui sistem ekonomi pemerintah atau masyarakat dapat menentukan langkah atau
tindakan yang sesuai dengan falsafah masyarakat suatu negara. Sistem ekonomi terdiri dari :

1. Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang tata cara pengaturan kehidupan
perekonomian didasarkan pada kebiasaan secara turun temurun.

Ciri-cirinya:

– Terdapat pada masyarakat yang cara hidupnya masih tradisional

– Belum mengenal penggunaan teknologi

– Barang-barang kebutuhan diproduksi dengan cara sederhana

– Tidak mengenal perdagangan, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan cara barter

– Rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga produksi tidak dibedakan 2. Sistem
ekonomi Komando merupakan sistem ekonomi yang tata cara pengaturan seluruh kegiatan
ekonomi diatur oleh pemerintah pusat (sentralisasi).

Ciri-cirinya:
– Semua faktor produksi dimiliki pemerintah, kepemilikan individu tidak diakui

– Semua kebijakan ditentukan oleh pemerintah, termasuk penentuan harga barang

– Individu dan kelompok tidak memeiliki kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi

3. Sistem ekonomi pasar (sistem ekonomi liberal) yaitu sistem permasalahan pokok ekonomi
dipecahkan oleh mekanisme pasar yaitu oleh kekuatan permintaan dan penawaran ( pembeli
dan penjual).

Ciri-cirinya:

– Setiap orang bebas berusaha dan melakukan kegiatan ekonomi

– Harga ditentukan oleh kekuatan pasar

– Pengaturan dan pengambilan keputusan mengenai kegiatan produksi, distribusi dan


konsumsi dilakukan oleh semua orang sebebas-bebasnya

4. Sistem ekonomi campuran dimana pada sistem ini masalah What dan How ditentukan
oleh masyarakat dan pemerintah.

Ciri-cirinya :

– Pemerintah dan swasta memiliki peranan yang simbang dalam kegiatan ekonomi

– Pemerintah membuat peraturan, menetapkan kebijakan dan mengawasi pelaksanaan nya

– Kepemilikan individu diakui, faktor produksi yang strategis dikuasai oleh negara

Anda mungkin juga menyukai