Anda di halaman 1dari 4

Menentukan Letak Astronomis Suatu Wilayah

Secara pengertian, letak astronomis adalah letak suatu wilayah atau daerah yang didasarkan pada
posisi garis bujur dan garis lintang astronomisnya. Letak ini merupakan letak yang mutlak dari
keseluruhan suatu wilayah.

A. Garis Bujur

Garis bujur adalah garis khayal yang membentang secara vertikal melingkari bumi, sehingga
menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi.
Garis bujur membagi bumi menjadi 2 bagian besar, yaitu:Belahan bumi bagian Barat & Belahan
bumi bagian Timur.
Pada Konferensi Meridian Internasional tahun 1884 telah ditentukan bahwa posisi titik nol derajat
adalah di Kota Greenwich, Inggris.
Titik nol derajat yang berada di kota Greenwich yang kemudian disebut dengan garis meridian .
garis meridian ini ditetapkan perhitungan waktu internasional dengan istilah Greenwich Mean
Time (GMT).

B. Garis Lintang

Garis lintang merupakan garis khayal yang membentang horizontal melingkari bumi, sehingga
membagi bumi menjadi 2 bagian yang sama besar, yaitu bumi bagian utara dan bumi bagian
selatan.
Terdapat beberapa garis lintang istimewa pada bumi, seperti :

 Garis lintang 23½ derajat biasa disebut sebagai garis balik


 Garis lintang 9 derajat biasa disebut dengan titik kutub
 Garis lintang 66½ derajat disebut sebagai garis lingkaran kutub
 Garis lintang 0 derajat disebut sebagai garis Ekuator.
Selain sebagai alat untuk menentukan letak astronomi suatu daerah, garis lintang juga biasa
digunakan sebagai tanda untuk membedakan zona iklim bumi.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:

 Garis bujur dibagi menjadi dua bagian, yaitu garis bujur barat dan garis bujur timur yang
dibatasi oleh Greenwich Mean Time.
 Garis lintang dibagi menjadi dua bagian, yaitu garis lintang utara dan garis lintang selatan
yang dibatasi oleh garis ekuator atau khatulistiwa.
Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis Indonesia merupakan letak atau posisi negara Indonesia yang ditentukan melalui
koordinat garis lintang dan garis bujur.
Letak Indonesia secara astronomis 6 derajat LU– 11 derajat LS) dan antara 95 derajat BT– 141
derajat BT.
Berdasarkan peta atau globe, maka didapat batas-batas letak astronomis Indonesia sebagai berikut:

 Paling barat Indonesia yaitu Pulau Weh berada pada titik 6 derajat LU
 Paling selatan Indonesia yaitu Pulau Roti berada pada titik 11 derajat LS
 Paling utara Indonesia yaitu ujung utara Pulau Sumatra berada pada titik 95 derajat BT
 Kota Merauke (Pulau Papua) yaitu berada pada titik 141 derajat
Sehingga dihasilkan lah titik koordinat atau letak astronomis Indonesia sebagai berikut : [6
derajat LU – 11 derajat LS dan 95 derajat BT – 141 derajat BT]
Pengaruh Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis Indonesia menyebabkan wilayah ini tergolong sebagai negara yang
beriklim tropis atau panas. Sebagai akibatnya, negara ini mempunyai beberapa pengaruh
sebagai berikut ini:

1. Pengaruh Garis Lintang Astronomis terhadap Iklim Indonesia


Berdasarkan garis lintangnya, wilayah Indonesia berada pada posisi antara 6 derajat LU –
11 derajat LS. Letak ini menunjukkan bahwa wilayah Indonesia dilalui oleh garis
khatulistiwa atau equator, sehingga dengan ini Indonesia memiliki jenis iklim tropis.
Kemudian karena berada pada posisi garis lintang tersebut maka Indonesia hanya
mempunyai dua musim saja, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

keuntungan dari letak astronomis Indonesia, yaitu sebagai berikut:

A. Indonesia Hanya Mempunyai Dua Musim

Indonesia termasuk salah satu negara yang dilalui oleh garis horizontal khatulistiwa. Hal
ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun.
Dengan hanya ada dua musim yaitu kemarau dan hujan, Indonesia memiliki perbedaan
dengan negara-negara subtropis yang mempunyai 4 musim dalam satu tahun, yaitu musim
gugur, musim panas, musim semi, dan musim dingin. Pada kondisi tersebut menyebabkan
Indonesia tidak dilalui oleh gerakan siklon dahsyat seperti badai tornado.

B. Indonesia Memiliki Hutan Hujan Tropis yang Sangat Luas


karena luasnya hutan yang ada di Indonesia, maka negara ini mendapat julukan sebagai
paru-paru dunia.

C. Indonesia Memiliki Tanah yang Subur


Berada pada iklim tropis tentunya menjadikan wilayah Indonesia sangat subur. Tumbuh-
tumbuhan di negara ini tumbuh dengan sangat subur. Hal ini dikarenakan curah hujan
yang sangat tinggi dan juga intensitas cahaya matahari yang cukup.
Maka dari itu, negara ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai daerah perkebunan dan
pertanian. Sehingga, Indonesia terkenal sebagai negara agraris.

D. Indonesia Memiliki Curah Hujan yang Tinggi


Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, antara lain adalah Bogor, Ciater,
Geumpang, Sibolga, Wonosobo, dan Putussibau. Curah hujan yang sangat tinggi juga
berdampak negatif seperti menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Meskipun secara umum wilayah Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi, namun ada
juga tempat yang memiliki tingkat curah hujan yang rendah, yaitu kota Lombok di pesisir
timur Pulau Lombok, Palu, dan Waingapu.
E. Indonesia Memiliki Keanekaragaman Flora dan Fauna
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sehingga menyebabkan
ekosistem yang seimbang.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahawa hutan-hutan di Indonesia sangat subur
sehingga mampu menyediakan makanan untuk beraneka ragam makhluk hidup yang ada
di dalamnya.

F. Sumber daya alam yang melimpah ruah.

Indonesia sebagai daerah pariwisata. Banyak spot-spot cantik yang bisa dijadikan sebagai
tempat wisata, mulai dari pantai, gunung, padang rumput, danau, sungai, dan sebagainya.
Menambah devisa negara melalui sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata turut.
Matahari bersinar selama 12 jam dalam satu hari sepanjang tahun. Hal ini tentu saja
sangat berbeda dengan daerah-daerah beriklim sub tropis yang lama siangnya tidak
menentu.

2. Pengaruh Garis Bujur terhadap Pembagian Zona Waktu


Seperti dijelaskan di atas bahwa wilayah Indonesia berada pada koordinat garis bujur (95
BT – 141 BT).
Garis-garis bujur yang lebarnya sampai sekitar 46 derajat mengakibatkan seluruh wilayah
Indonesia terbagi dalam tiga zona waktu, yaitu :

A. Waktu Indonesia Barat (WIB)


Ukuran Waktu Indonesia Barat ini dipatok pada garis bujur 105 Bujur Timur. Waktu
Indonesia Barat memiliki selisih 7 jam lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time) di
London.
Wilayah-wilayah yang tercakup oleh zona WIB ini meliputi seluruh Pulau Sumatra dan
sekitarnya, seluruh wilayah di Pulau Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan
Tengah.

B. Waktu Indonesia Tengah (WITA)


Dihitung dari garis bujur 120 Bujur Timur. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih 8
jam lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time) di London.
Wilayah Indonesia yang memiliki zona waktu ini yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Bali, NTB, NTT, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

C. Waktu Indonesia Timur (WIT)


Dihitung dari garis bujur 135 Bujur Timur. Waktu Indonesia Timur mempunyai selisih 9
jam lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time) di London.
Wilayah yang termasuk zona waktu ini antara lain Pulau Papua, Maluku, Maluku Utara,
dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
3. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia Terhadap Ekonomi
Indonesia diapit oleh dua samudra dan dua benua yang dijadikan sebagai tempat transit
oleh berbagai maskapai pelayaran dari berbagai negara. Hal ini memberikan keuntungan
sendiri terhadap Indonesia sebagai tempat yang strategis.
Selain pertanian dan perkebunan, Indonesia bisa mengandalkan sektor maritim yang tidak
hanya pada perikanan saja tetapi juga mencakup praktik distribusi sektor laut yang lebih
merata.
Di beberapa wilayah Indonesia juga sangat potensial untuk dijadikan sebagai lokasi
pertambangan dan perminyakan dikarenakan letak geologis Indonesia yang berada pada
pertemuan lempeng sehingga terdapat beberapa sumber mineral yang potensial dan
bernilai ekonomis.

4. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia terhadap Keanekaragaman Flora dan Fauna


Fauna di Indonesia memiliki ciri-ciri unik dan terlihat menonjol khususnya untuk yang
berada di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki ciri Austronesia yaitu ada
kemiripan dengan ciri-ciri hewan di Benua Australia.Flora yang tersebar di Indonesia dari
barat hingga ke timur memiliki karakteristik masing-masing, dan hal ini lah yang
mengakibatkan Indonesia sangat kaya dengan keberagaman flora dan fauna.

Kerugian Letak Astronomis Indonesia dan Cara Mengatasinya

Salah satu dampak yang paling jelas kita rasakan adalah ketika kita akan menempuh
suatu daerah ujung Indonesia, maka perlu perjuangan yang keras untuk mencapainya. Hal
ini diakibatkan letak Indonesia yang begitu luas dan juga menjangkau banyak perairan
dan pulau-pulau kecil.

Oleh karena hal tersebut pun, maka pemerataan ekonomi susah dilaksanakan. Karena
sangat susah menjangkau daerah-daerah terpencil yang jaraknya sangat jauh. Maka dari
itu, salah satu cara mengatasinya adalah dengan membangun jalan atau pun jembatan
yang bisa mendukung mobilisasi masyarakat maupun pemerintah ke daerah yang
terpencil.

Kerugian lainnya yang masih bisa dirasakan saat ini sebagai akibat dari faktor iklim
adalah risiko pergantian musim atau pancaroba yang belakangan ini semakin kurang jelas
dan sulit untuk diprediksi.

Akibatnya, tidak sedikit dari hasil panen yang mengalami kegagalan, berikut anjloknya
harga-harga produksi pada komoditas pertanian. Namun untuk mengatasi hal itu, maka
perlu dilakukan berbagai inovasi dalam teknologi pertanian. Kemudian penerapan
kebijakan ekonomi ataupun pertanian dari pemerintah harus bersahabat pada
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai