Letak Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh
besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk serta mempunyai
hubungan terhadap perubahan musim di Indonesia.
Letak astronomi adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis
bujurnya. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6 LU 11
LS dan antara 95 BT 141 BT.
Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau Weh di Nanggroe Aceh Darussalam yang
berada di 6 LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara
Timur yang berada pada 11 LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah di ujung utara
Pulau Sumatra yang berada pada 95 BT. Adapun wilayah Indonesia paling timur di
Kota Merauke yang berada pada 141 BT.
Kota Pontianak dijuluki sebagai Kota Khatulistiwa karena garis lintang 0 persis
berada di Kota Pontianak. Kemudian dibangunlah Tugu Khatulistiwa di Pontianak pada
tahun 1928 oleh tim ahli geografi berkebangsaan Belanda.
.
GARIS LINTANG
Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan garis
khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan
belahan selatan. Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang
0. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut
iklim matahari.
Berdasarkan letak lintangnya, wilayah Indonesia berada di antara 6 LU 11 LS. Hal
ini menyebabkan Indonesia beriklim tropis dengan ciri-ciri :
1. Memiliki curah hujan yang tinggi.
2. Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
3. Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun.
4. Banyak terjadi penguapan sehingga kelembaban udara cukup tinggi.
.
GARIS BUJUR
Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan antara
kutub utara dan kutub selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180 garis bujur timur (BT)
dan 180 garis bujur barat (BB). perhitungan garis bujur 0 dimulai dari Kota
Greenwich dekat Kota London. Garis bujur ini dipergunakan untuk menentukan
waktu suatu daerah.
Setiap selisih garis bujur 15 selisih waktunya adalah 1 jam. pergeseran arah ke timur
waktu maju, sedangkan ke arah barat adalah waktu mundur.
.
JENIS FAUNA YANG DILINDUNGI DAN UPAYA PELSETARIANNYA
Banyaknya jenis satwa yang menjadi korban perburuan manusia mengakibatkan jumlah
populasi hewan tertentu mengalami penurunan secara drastis, sehingga keberadaannya
mulai terancam kepunahan. Berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Nomor
134 dan 266 Tahun 1931, hewan yang dilindungi antara lain : Badak, Tapir, Kambing
Hutan, Trenggiling, Kancil, Burung Dara Laut, Bari Rusa, Elang Tikus atau Alap-Alap.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 421 tahun 1970 dan Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 327 tahun 1972, hewan yang dilindungi adalah Harimau Sumatera,
Harimau Jawa, Macan Kumbang, Jalak Bali, Burung Gosong, Burung Maleo, Monyet
Hitam, Kakak Tua, Rusa Bawean, Kanguru Pohon, Beo Nias, Ikan Pesut, Lumba-
Lumba, Musang.
Untuk melindungi hewan tersebut didirikan cagar alam dan suaka margasatwa, antara
lain :
Di Pulau Jawa
Cagar alam yang ada di Pulau Jawa, antara lain :
1. Cagar alam Ujung Kulon melindungi Badak, Banteng, Merak, Rusa, dan Buaya.
2. Cagar alam Cibodas, Cianjur, sebagai cadangan air karena wilayah tersebut curah
hujannya sangat tinggi.
3. Suaka margasatwa Baluran dan Meru Betiri, Banyuwangi, Jawa Timur, yang
melindungi Banteng, Kerbau Liar, Harimau Jawa, dan Rusa.
4. Cagar alam Pangandaran, yang melindungi Banteng
5. Cagar alam Gunung Gede, Bogor, yang melindungi Kijang dan Rusa.
6. Cagar alam Pulau Dua, yang melindungi Burung laut
Di Pulau Sumatera
1. Suaka margasatwa Gunung Leuser, Aceh Utara, yang melindungi Orang Utan,
Badak, Gajah, dan Harimau SUmatera.
2. Suaka margasatwa Pulau Siberut, Way Kambas, dan Gunung Sakinco, yang
melindungi Harimau, Tapir, Beruang, Rusa, Badak dan Gajah Sumatera.
3. Cagar alam Limbo Pati, Sumatera Barat, yang melindungi tapir dan Siamang.
Di Pulau Kalimantan
Cagar alam dan Suaka margasatwa Tanjung Putting dan Kutai untuk melindungi Orang
Utan, Banteng, dan Rusa Sambar.
Di Pulau Nusa Tenggara
Suaka margasatwa di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, yang melindungi Komodo,
Kerbau Liar, dan Kuda Liar.
Di Pulau SUlawesi
Suaka margasatwa Dumoga Bone dan Gunung Tangkolo di Ujung Utara Minahasa, yang
melindungi Anoa, Babi Rusa, dan Kuskus.
Di Maluku
Suaka margasatwa Wae Nua, yang melindungi burung kasuari, dan SUaka margasatwa
Pulau Baun di Kepulauan Aru untuk melindungi Burung Cenderawasih.
Adanya berbagai macam jenis tanah tersebut sedikit banyak mempengaruhi jenis
tumbuhan yang akan tumbuh pada tanah tersebut, maka secara tidak langsung
Indonesia memiliki bermacam-macam jenis tumbuhan dan hutan.