Anda di halaman 1dari 3

Letak Astronomis Indonesia

Yang dimaksud letak astronomis ialah letak suatu tempat dihubungkan dengan
posisi garis lintang dan garis bujur, yang akan membentuk suatu titik koordinat.

Garis lintang ialah garis-garis paralel pada pola bumi yang sejajar dengan ekuator
(khatulistiwa). Jadi, lintang utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang
terletak di sebelah utara ekuator, sedangkan lintang selatan (LS) berarti semua posisi
atau tempat yang terletak di sebelah selatan ekuator. Jarak antarlintang diukur
dengan satuan derajat. Lintang terendah adalah 0o (ekuator) dan lintang tertinggi
adalah 90o (kutub utara dan kutub selatan).

Yang dimaksud garis bujur (meridian) ialah semua garis yang menghubungkan
kutub utara dan kutub selatan, tegak lurus pada garis lintang. Semua meridian
adalah setengah lingkaran besar. Banyak sekali meridian dapat ditarik, namun agar
tidak terlalu rapat, dibuat tiap 15o. Letak astronomis Indonesia, yaitu terletak pada
6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT.

Letak astronomis yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di


daerah iklim tropis. Daerah iklim tropis terdapat di antara atau tropic of cancer, dan
atau tropic of capricorn. Hal ini mengakibatkan temperatur di Indonesia cukup
tinggi (antara 26o – 28oC), curah hujan cukup banyak (antara 700 – 7.000
mm/tahun), terjadi hujan zenital (hujan naik ekuator), dan proses pelapukan batu-
batuan cukup cepat serta terdapat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan.

Letak astronomis mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu kira-kira 3 jam


(tepatnya 46 x 4 menit = 184 menit) antara bagian paling timur dan paling barat
Indonesia.

Letak astronomis adalah letak suatu wilayah atau negara berdasarkan garis lintang dan garis
bujurnya. Secara astronomis, letak Indonesia adalah di antara 95 BT - 141 BT dan antara 6
LU – 11 LS. Letak garis lintang mengakibatkan perbedaan zona matahari dan pengaruhnya
terhadap makhluk hidup.
Akibat Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, maka Indonesia mempunyai ciri-ciri iklim
sebagai berikut :

1. Temperatur tinggi, yaitu antara 26 C – 28 C.


2. Rata-rata curah hujan yang tinggi, yaitu 2.000 mm/tahun dan sering terjadi hujan
zenithal ( naik ekuator ).
3. Pelapukan batuan-batuan lebih cepat.
4. Terdapat berbagai vegetasi hewan dan tumbuhan, serta beragam kehidupan penduduk.
5. Indonesia terbebas dari angin topan sebab selisih suhu kecil.

Akibat letak astronomis Indonesia terletak di antara 95 BT – 141 BT, maka Indonesia terjadi
3 daerah waktu, yaitu :

1. Waktu Indonesia Barat (WIB), dengan meridian standar 105°, daerahnya meliputi
Sumatera, termasuk Bangka dan Belitung, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah. Selisih waktu dengan Grenwich Mean Time (GMT) adalah 7
jam.
2. Waktu Indonesia Tengah (WITA), dengan meridian standar 120°, daerahnya meliputi
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur. Selisih waktu dengan GMT adalah 8 jam.
3. Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan meridian standar 135°, daerahnya meliputi
Maluku, Papua dan Sekitarnya. Selisih waktu dengan GMT adalah 9 jam.
Letak geomorfologis Indonesia

Letak geomorfologis adalah letak suatu daerah berdasarkan keadaan bentuk muka bumi atau
sering disebut relief. Relief Indonesia dibentuk oleh pegunungan besar dunia. Pengaruh letak
geomorfologis terhadap Indonesia antara lain :

1. Suhu yang bervariasi sehingga terdapat berbagai jenis tanaman.


2. Terdapat berbagai mineral tambang di dalam perut bumi.
3. Penyebaran penduduk tidak merata karena variasi ketinggian, tanah, dan tanaman.
4. Pembangunan sarana fisik harus memperhatikan kondisi geomorfologi wilayah.

Anda mungkin juga menyukai