Anda di halaman 1dari 9

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

A. Letak Geografis Indonesia

Posisi geografis adalah merupakan kedudukan suatu objek pada suatu wilayah yang
luas. Negara Indonesia terletak di belahan bumi timur sebelah timur garis bujur 00 apabila
dilihat dari posisi di permukaan bumi, sehingga demikian sering juga disebut negara
timur. Wilayah Indonesia adalah terletak di benua asia, yaitu di kawasan Asia Tenggara dan
berada di posisi silang dari lalu lintas internasional dari Asia menuju benua Amerika dan
Benua Eropa. Teman-teman dapat melihat di peta untuk lebih jelasnya.

B. Posisi geografis Indonesia terbagi atas letak astronomis dan juga letak geografis
1. Letak astronomis

Letak astronomis merupakan letak suatu wilayah dalam hal ini Negara Indonesia yang
didasarkan pada garis lintang dan garis bujur.

Jika garis lintang diteruskan dari barat ke timur atau sebaliknya maka garis tersebut
akan bertemu dan menjadi sebuah lingkaran, dan lingkaran inilah yang sering disebuat
sebagai lingkaran ekuator atau lingkaran khatulistiwa atau garis lini. Dengan demikian
lingkaran khatulistiwa akan membagi bumi menjadi belahan bumi utara (Northern
Hemisphere) dan belahan bumi selatan (Southern Hemisphere). Di belahan bumi utara
disebut juga sebagai lintang utara (LU), sedangkan di belahan bumi selatan
dinamakan lintang selatan (LS). Ekuator atau garis khatulistiwa hanya ada satu dan
merupakan lingkaran terbesar di permukaan bumi. Kutub Utara dan Kutub Selatan adalah
titik terjauh dari katulistiwa. Jaraknya 900 pada busur lingkaran bujur. Garis lintang

1
230 Lintang Utara dinamakan juga garis balik utara (The Tropic of Cancer) sedangkan garis
lintang 230 Lintang Selatan dikenal dengan sebutan garis balik selatan (The Tropic of
Capricorn). Pengertian garis tropik yaitu garis balik (to hope - membalik). Sedangkan
wilayah yang di antara dua garis tropik ini dinamakan daerah tropik. Pada daerah tropik
memiliki suhu yang paling panas dibandingkan dengan daerah yang lainnya, hal ini
disebabkan pada daerah tropis mendapatkan sinar matahari yang paling banyak. Garis lintang
660Lintang Utara dan 660 Lintang Selatan disebut sebagai lingkaran kutub. Daerah kutub
adalah daerah yang berada di dalam lingkaran. Titik pusat lingkaran kutub adalah Kutub
Utara dan Kutub Selatan. Berbalikan dengan daerah tropis, di daerah kutub utara dan kutub
selatan adalah daerah yang paling dingin yang ada di permukaan bumi ini karena pada daerah
ini tidak terena sinar matahari. Pengertian garis bujur atau garis meridian adalah busur
lingkaran yang membujur/ sejajar dengan sumbu bumi melalui Kutub Utara dan Kutub
Selatan, serta tegak lurus pada ekuator.
Adanya perbedaan garis bujur menimbulkan perbedaan waktu yaitu untuk bujur di
sebelah timur lebih dahulu jika dbandingkan dengan bujur di sebelah baratnya. Letak
astronomis wilayah Indonesia adalah di antara 60 LU – 110 LS dan 950 BT–1410 BT. Wilayah
Indonesia yang paling utara yaitu Pulau Weh yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam
terletak 60 Lintang Utara, sedangkan untuk yang paling selatan adalah Pulau Roti yang berada
di Nusa Tenggara Timur terletak 110 Lintang Selatan. Untuk wilayah paling barat adalah
ujung utara Pulau Sumatra 950 Bujur Timur dan paling timur adalah Kota Merauke yang ada
di Pulau Papua yang terletak di 1410 Bujur Timur.

2. Letak Geografis

2
Wilayah negara Indonesia adalah terletak di antara 2 benua yaitu Benua Asia dan
Benua Australia. Selain itu wilayah negara Indonesia juga terletak di antar 2 samudera yaitu
antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Wilayah Indonesia adalah memiliki posisi
silang jalur lalu lintas dunia karena kondisi geografis tersebut, hal ini sangat menguntungkan
bagi Bangsa Indonesia.

C. Hubungan Posisi Geografis dengan Iklim di Indonesia


1. Letak Indonesia di antara dua benua

Pengaruh dari letak Indonesia yang berada di antara dua benua (Benua Asia dan
benua Australia) mengkibatkan wilayah Indonesia memiliki iklim muson (musim). Secara
geografis Indonesia juga terletak di antara 2 samudera, hal ini jua akan mempunyai pengaruh
yaitu menyebabkan wilayah Indonesia beriklim laut.

2. Letak Indonesia di daerah khatulistiwa

Iklim yang ada di wilayah Indonesia adalah berupa iklim tropis yaitu iklim muson laut
tropis. Angin muson akan mempengaruhi iklim muson. Angin muson (musim) adalah
merupakan angin yang secara periodik akan berganti arah untuk setiap setengah tahun.
Penjelasan mengenai pergantian arah tersebut dapat adalah sebagai berikut:

a. Angin muson barat


Matahari akan berada di belahan bumi bagian selatan pada bulan Oktober hingga
bulan April, sehingga dengan demikian di wilayah Benua Australia mempunyai tekanan
rendah (minimum), sedangkan pada wilayah Benua Asia udaranya bertekanan tinggi
(maksimum). Dari kondisi tersebut maka angin akan bertiup dari Benua Asia menuju ke
benua Australia. Angin inilah yang sering dikenal sebagai angin muson barat. Angin tersebut
akan membawa banyak uap air karena angin muson barat melewati lautan yang luas,
sehingga yang terjadi karena banyak mengandung uap air maka antara bulan Oktober hingga
April di wilayah Indonesia akan terjadi musim penghujan. Coba teman-teman perhatikan
gambar terjadinya angin muson barat berikut ini.

3
b. Angin muson timur
Berkebalikan dengan angin muson barat, pada bulan April hingga bulan Oktober di
wilayah Benua Australia terjadi tekanan udara yang tinggi (maksimum) sedangkan pada
wilayah benua Asia udarannya bertekanan rendah (minimum). Dari kondisi tersebut maka
terjadi angin yang bertiup dari Benua Australia menuju benua Asia. Angin tersebut dikenal
sebagai angin muson timur. Karena angin muson timur hanya melewati lautan sempit, maka
angin memiliki sifat kering. Sebagai akibatnya maka pada bulan April hingga bulan Oktober
di wilayah Indonesia akan terjadi musim kemarau. Prosesnya angin muson timur dapat dilihat
dari gambar berikut ini.

Kita sering mendengar musim pancaroba, teman-teman semua tahukah apa pengertian
musim pancaroba? Definisi dari musim pancaroba adalah musim peralihan antara musim
penghujan dan musim kemarau. Musim pancaroba yang terjadi antara musim penghujan ke
musim kemarau terjadi pada bulan April sampai bulan Mei. Bagi orang jawa sering dikenal
sebagai mangsa mareng. Sedangkan untuk musim pancaroba antara musim kemarau ke

4
musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Oktober. Di jawa
disebut juga mangsa labuh. Ciri - ciri musim pancaroba adalah ditandai dengan adanya arah
dari angin yang tidak menentu arahnya, hujan yang sedikit tetapi disertai oleh adanya
halilintar, terdapat awan mendung tetapi tidak terjadi hujan serta biasanya di badan terasa
tidak enak.

D. Flora dan Fauna Indonesia

Dahulu, pada saat permukaan bumi sebagian besar masih menyatu (zaman zaman
glasial) dimana wilayah Indonesia pada bagian barat masih menyatu dengan Asia dan
wilayah Indonesia bagian timur masih menyatu dengan Australia. Dengan kedan yang masih
menyatu tersebut maka hewan-hewan yang ada di australia atau di asia dapat dengan mudah
mengalami perpindahan ke wilayah Indonesia. Setelah es mencair maka wilayah
Indonesia menjadi terpisah dengan australia dan asia, terdapat pada kawasan tertentu yang
jenis flora maupun fauna yang mirip dengan hewan yang ada di kawasan asia dan australia.
Kawasan atau wilayah yang mempunyai keragaman flora dan fauna yang mirip
dengan yang ada di Benua Asia disebut sebagai kawasan Asiatis. Kawasan Asiatis di paparan
Sunda, meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Pada kawasan asiatis
ini dahulunya kawasan Indonesia bagian barat yang menyatu dengan Asia pada saat zaman
glasial. Sedangkan untuk wilayah yang mempunyai flora dan fauna yang mirip dengan
wilayah australia disebut dengan nama kawasan Australis. Kawasan ini meliputi paparan
Sahul terdiri dari Papua dan kepulauan Maluku. Pada kawasan ini merupakan kawasan
Indonesia pada bagian timur yang menyatu pada saat zaman glasial dengan Australia. Di
antara kawasan tersebut terdapat adanya wilayah/ kawasan yang merupakan kawasan
peralihan antara flora dan fauna antara Asia dan Australia. Kawasan peralihan tersebut
dinamakan kawasan Australasiatis. Untuk Kawasan Australasiatis adalah wilayah
Indonesia pada bagian tengah yang tidak menyatu dengan benua asia dan australia pada saat
zaman glasial. Kawasan Australasiatis terdiri atas Sulawesi dan kepulauan di Nusa Tenggara.
Di kawasan ini adalah jenis flora dan faunanya hanya dapat ditemukan di daerah Indonesia
saja. Ketiga kawasan tersebut terdapat garis tanda pemisah yang disebut garis Wallace dan
Webber. Garis Wallace merupakan garis yang memisahkan kawasan flora dan fauna Asiatis
dengan kawasan peralihan Australia. Sedangkan untuk garis Webber merupakan garis yang
membatasi garis flora dan fauna Australasiatis dengan wilayah Australia.

5
E. Persebaran flora di Indonesia

Negara Indonesia kaya akan flora dan fauna, hal ini dapat dibuktikan dengan terdapat
jenis flora sekitar 4.000-an jenis pohon-pohonan, 1.500-an jenis pakis-pakisan, dan 5.000-an
jenis anggrek. Hal yang mempengaruhi adanya keberagaman jenis flora ini adalah kondisi
iklim, jenis tanah, keadaan air, topografi yang ada untuk masin-masing daerah.
Berikut merupakan pembagian jenis flora di Indonesia yaitu:
a. Flora Asiatis yang terletak di Indonesia bagian Barat. Jenisnya meliputi: anggrek,
bunga raflesia, jati, pinus, beringin raleseta, kayu meranti, rotan, kayu kina, dan
kamper.
b. Flora Australia yang terletak di Indonesia Timur. Jenisnya meliputi: matoa, sagu.
c. Flora peralihan atau Australasiatis berada di bagian tengah. Jenis flora misalnya kayu
cendana, kemiri, cemara geseng.

1. Persebaran Fauna di Indonesia

Dengan adanya kondisi iklim dan juga jenis tumbuhan serta wilayah Indonesia yang
terdiri dari kepulauan akan mempengaruhi persebaran fauna di Indonesia. Pembagian fauna
di Indonesia yaitu:

a. Fauna Indonesia Asiatis. Pada jenis hewan di daerah mempunyai kemiripan dengan
fauna Asia. Adapun jenis fauna asiatis antara lain:
 Harimau terdapat di Jawa, Madura, dan di Bali.
 Beruang terdapat di Sumatra dan di Kalimantan.
 Gajah terdapat di Sumatra, mirip dengan gajah yang ada di Negara India.
 Badak terdapat di Sumatra, Jawa, mirip dengan badak yang ada di Negara
Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Negara India.
 Banteng terdapat di Jawa dan di Kalimantan.
 Orang utan(Mawas) terdapat di Kalimantan dan di Jawa.
 Siamang (kera berwajah hitam dan tidak berekor) terdapat di Sumatra.
 Tapir terdapat di Sumatra dan juga di Kalimantan.
 Kera babon terdapat di Sumatra dan wilayah Kalimantan.

b. Fauna Indonesia Australis. Jenis fauna ini mirip dengan yang ada di Australia. Contoh
jenis faunanya adalah:
 Kanguru pohon (hewan berkantong di Papua)
 Timus berkantong dan musang berkantong di daerah Maluku bagian Timur dan
juga Papua.
 Burung Kaswari di Papua, Kepulauan Aru, dan pulau Seram.
 Burung cendrawasih di Papua dan dan Kepulauan Aru.
 Burung kakatua berjambul merah dan berbulu jambul putih di wilayah Maluku.

6
c. Fauna bagian tengah/ fauna peralihan. Jenis fauna di wilayah tengah ini adalah
merupakan campuran antara fauna Asiatis dengan fauna Australis. Selain itu di
wilayah ini terdapat adanya fauna-fauna yang khas Indonesia. Sebagai contonhya
adalah :
 Biawak dan komodo yang ada di pulau Komodo, NTT (Nusa Tenggara Timur).
 Anoa (hewan yang mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi.
 Babi rusa yang memiliki taring panjang dan melengkung yang terdapat di
Sulawesi dan Maluku bagian Barat.
 Burung Maleo ada di Sulawesi dan juga di kepulauan Sangihe.

Perbedaan ciri-ciri fauna Asiatis dan Australis antara lain:

Dalam rangka melindungi dan melestarikan flora dan fauna maka pemerintah
membuat undang undangyang berkaitan denga binatang liar dan satwa langka serta membuat
suatu kawasan yang dinamakan suaka margasatwa dan cagar alam. Dengan adanya
pelestarian tersebut maka generasi berikutnya dapat menikmati potensi alam kita.

F. Tanah

Pengertian tanah adalah lapisan atas bumi yang terbentuk dari pelapukan batuan induk
(anorganik), jasad tumbuhan, dan juga binatang yang mudah mati (organik). Karena adanya
dari pengaruh suhu udara, angin, hujan, akan menyebabkan batuan dan jasa makhluk hidup
mengalami pelapukan, mineralnya akan terlepas dan terbentuklah tanah. Mengapa jenis tanah
antara daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda? Ini semua dikarenakan oleh batuan
induk, curah hujan, penyinaran matahari, dan juga tumbuhan penutup tanah.

7
Berikut jenis tanah yang ada di Indonesia yaitu:
1. Tanah vulkanik
Adalah tanah hasil dari proses pelapukan abu vulkanis yang terdiri dari tanah regosol
dan tanah latosol. Tanah regosol mempunyai ciri-ciri antara lain memiliki butiran yang kasar,
berwarna kelabu, kadar organiknya rendah. Wilayah yang banyak terdapat tanah regosol
antara lain di Pulau Sumatra, Jawa, dan kepulauan Nusa Tenggara. Pada jenis tanah regosol
cocok untuk ditanami palawija, tembakau, dan juga buah-buahan. Tanah latosol mempunyai
ciri-ciri antara lain berwarna merah, kandungan bahan organik sedang, memiliki sifat asam.
Wilayah yang banyak terdapat tanah latosol yaitu di Sumatra Utara, Minahasa, dan juga
Papua. Tanah latosol cocok untuk ditanami tanaman padi, palawija, ketela, karet, kopi, kelapa
sawit, dan juga buah-buahan.
2. Tanah aluvial
Pegertian tanah aluvial adalah merupakan tanah hasil erosi yang diendapkan di daerah
dataran rendah. Adapun ciri-ciri dari tanah aluvial antara lain berwarna kelabu, mempunyai
sifat yang sangat subur. Wilayah yang banyak terdapat tanah aluvial yaitu di Sumatra sebelah
timur, Jawa bagian utara, Kalimantan sebelah barat dan selatan. Pada tanah aluvial baik untuk
ditanamani tanaman padi, palawija, tembakau, tebu, kelapa, dan juga buah-buahan.
3. Tanah organosol
Tanah organosol terdiri atas tanah humus dan tanah gambut. Pada tanah humus adalah
merupakan tanah hasil dari pembusukan bahan-bahan organik, yang mempunyai sifat yang
sangat subur. Adapun warna dari tanah humus adalah berwarna kecokelatan.Wilayah yang
banyak terdapat tanah humus adalah di Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan juga
Papua. Tanah ini cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan tanaman padi. Tanah gambut
merupakan hasil dari pembusukan yang kurang sempurna pada daerah yang selalu digenangi
oleh air, terutama pada daerah yang banyak rawa-rawa. Wilayah yang banyak terdapat tanah
gambut yaitu di wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, dan juga pantai Selatan
Papua. Pada tanah gambut kurang cocok untuk pertanian.
4. Tanah laterit
Adalah merupakan tanah hasil pencucian, dengan demikian kekurangan unsur hara
dan umumnya kurang subur. Warna dari tanah laterit adalah berwarna kekuning-kuningan.
Wilayah yang banyak terdapat tanah laterit adalah di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat,

8
Kalimantan Barat, dan juga Sulawesi Tenggara. Tanah ini cocok untuk tanaman kelapa dan
juga jambu mete.
5. Tanah podzol
Adalah tanah yang terbentuk oleh karena suhu yang rendah dengan curah hujan yang
tinggi. Pada tanah ini tidak subur dan kandungan haranya rendah. Untuk kondisi fisik
warna tanahnya adalah berwarna merah dan ada yang berwarna kuning. Wilayah yang
banyak terdapat tanah podzol adalah di daerah pegunungan tinggi di Sumatra, Jawa Barat,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan juga Papua. Tanah ini cocok untuk tanaman kelapa dan
juga jambu mete.
6. Tanah litosol
Adalah merupakan tanah hasil dari proses pelapukan batuan beku dan sedimen yang
baru terbentuk, sehingga butirannya besar-besar. Kandungan hara dari tanah litosol adalah
sedikit. Wilayah yang banayak terdapat tanah litosol di Pulau Sumatra, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Maluku bagian selatan dan juga di Papua. Pada tanah litosol hanya
baik untuk pohon-pohon besar saja.
7. Tanah kapur
Tanah ini terdiri dari mediteran dan renzina. Tanah kapur adalah merupakaan tanah
hasil pembentukan pelapukan batuan gamping.
a. Tanah mediteran
Adalah merupakan tanah hasil pembentukan batu kapur keras dan batuan sedimen.
Warna tanag mediteran adalah berwarna merah dan cokelat. Wilayah yang banayak
terdapat tanah mediteran di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, dan Nusa Tenggara. Tanah mediteran baik untuk tanaman palawija, tembakau,
jati, dan juga jambu mete.
b. Tanah renzina
Adalah merupakan tanah hasil pelapukan batuan kapur di daerah yang mempunyai
curah hujan tinggi. Warna dari tanah renzina adalah berwarna hitam dan sedikit
mengandung unsur hara. Wilayah yang banyak terdapat tanah renzina adalah di daerah
bergamping misalnya di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Anda mungkin juga menyukai