Sahul
Wilayah Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua yaitu Asia
dan Australia serta terletak diantara dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia.
Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan salah satu wilayah yang
mempunyai tatanan geologi dan pola tektonik yang komplek dimuka Bumi ini.
Secara tektonik lempeng, Indonesia merupakan lokasi benturan antara tiga
lempeng utama litosfir yaitu Hindia-Australia di bagian selatan, Pasifik di sebelah
timur laut dan Eurasia di barat laut. Karena interaksi antara lempeng-lempeng
tersebut, terjadi berbagai gejala-gejala tektonik yang berkaitan dengan
pembentukan busur kepulauan, kegunungapian, kegempaan, cekungan, dan
struktur geologi yang kompleks.
Sejarah pembentukan Kepulauan Nusantara di sabuk khatulistiwa itu
menghasilkan tiga kawasan biogeografi utama, yaitu: Paparan Sunda, Wallacea,
dan Paparan Sahul. Masing-masing kawasan biogeografi adalah cerminan dari
sebaran bentuk kehidupan berdasarkan perbedaan permukaan fisik buminya yaitu:
Gamb
ar 3. Rekonstruksi Evolusi Lempeng-lempeng Tektonik di Kawasan Asia
Tenggara dari Jura Akhir sampai Eosen Awal (Hall dkk., 2009 ).
Sekitar 25 juta tahun kemudian (Kapur Awal – Gambar 3) India terpisah dari
Australia. Blok Argo mendekati Sundaland dan pemekaran pada Ceno-Tethys
yang berarah NW-SE berhenti. Pusat pemekaran antara India-Australia
berkembang ke arah utara. Terjadi subduksi di bagian selatan Sumatra dan
tenggara Kalimantan. Pada 90 juta tahun yang lalu (Kapur Tengah – Gambar 3),
Blok Argo mendekati Kalimantan sebelah barat laut Kalimantan dan Busur Woyla
mendekati tepian Sumatra. Koalisi-koalisi tersebut menyebabkan subduksi yang
berlangsung sebelumnya berhenti. India terus bergerak ke utara melalui subduksi
pada Busur Incertus. Australia dan Papua mulai bergerak perlahan menjauhi
Antartika. Pada Kapur Akhir, India bergerak cepat ke utara dikarenakan
pemekaran yang cepat di bagian selatan dan terbentuk sesar-sesar tranform. Tidak
ada pergerakan yang signifikan antara Australia dengan Sundaland serta tidak
terjadi subduksi di bawah pulau Sumatra dan Jawa. Sekitar 55 juta tahun yang
lalu (Eosen Awal – Gambar 3), pergerakan Australia-Sundaland menyebabkan
terbentuknya subduksi sepanjang barat tepi Sundaland, di bawah Pulau Sumba
dan Sulawesi Barat, dan mungkin menerus ke utara. Batas antara lempeng
Australia-Sundaland pada bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip
sedangkan pada selatan Sumatra berupa zona strike-slip tangensional. Busur
Incertus dan batas utara dari Greater India bergabung dan terus bergerak ke utara.
Gamb
ar 5. Evolusi Tektonik dari 45 juta tahun yang lalu sampai saat ini (Slide mata
kuliah Geologi Indonesia). Menunjukan pembentukan pergerakan Australia,
Papua, dan India yang memisah diri dari arah selatan. Pergerakan dan tumbukan
yang terjadi mempengaruhi dinamika geologi pada daerah Asia Tenggara.
Pada 45 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah – Gambar 4 dan Gambar 5),
Australia dan Papua mulai bergerak dengan cepat menjauhi Antartika. Terbentuk
cekungan di sekitar daerah Celebes dan Filipina serta jalur subduksi yang
mengarah ke selatan pada proto area Laut Cina Selatan. Pada 35 juta tahun yang
lalu (Gambar 5), daerah Sundaland mulai berotasi berlawanan dengan arah jarum
jam, bagian timur Kalimantan dan Jawa secara relatif bergerak ke utara. Rotasi
tersebut berlangsung disebabkan karena adanya interaksi lempeng India ke Asia.
Lalu pada 15 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah – Gambar 4), bagian kerak
samudra pada Blok Banda yang berumur lebih tua dari 120 juta tahun yang lalu
mencapai jalur subduksi pada selatan Jawa. Palung berkembang ke arah timur
sepanjang batas lempeng sampai bagian selatan dari Sula Spur. Australia dan
Papua mendekat ke posisi sekarang ini dan lengan-lengan dari Sulawesi mulai
bergabung. Lalu 5 juta tahun yang lalu (Gambar 5) jalur-jalur subduksi dan
gunung berapi berkembang hampir mendekati keadaan saat ini. Australia dan
Papua terus bergerak ke utara.
Polar Circle (Lingkaran Kutub Utara)
Polar Circle (Lingkaran Kutub Utara) adalah salah satu dari lima besar lingkaran
lintang yang menandai peta dari Bumi . Untuk Epoch 2011, itu adalah paralel dari
lintang yang berjalan 33 '44 "66 ° (atau 66,5622 °) utara Equator .
Bagian utara wilayah lingkaran ini dikenal sebagai Kutub Utara , dan zona di
selatan disebut Zona Utara Beriklim . Setara lingkaran kutub di belahan bumi
selatan disebut Lingkaran Antartika .
Lingkaran Kutub Utara menandai ujung selatan hari kutub (jam diterangi matahari
hari-24, sering disebut sebagai "matahari tengah malam") dan malam polar (jam
sunless malam-24). Utara Lingkaran Arktik, matahari berada di atas cakrawala
terus menerus selama 24 jam minimal sekali per tahun dan di bawah cakrawala
selama 24 jam terus menerus minimal sekali per tahun. Pada Lingkaran Kutub
Utara peristiwa-peristiwa terjadi, pada prinsipnya, tepat satu kali per tahun, pada
bulan Juni dan Desember solstis , masing-masing.
Bahkan, karena refraksi atmosfer dan karena matahari muncul sebagai disk dan
bukan titik, bagian dari matahari tengah malam dapat dilihat pada malam titik
balik matahari musim panas di utara sampai sekitar 50 ' (90 km (56 mil)) selatan
Lingkaran Kutub Utara; sama, pada hari titik balik matahari musim dingin utara ,
bagian dari matahari bisa dilihat sampai sekitar 50 'utara Lingkaran Arktik. Itu
benar di permukaan laut; yang meningkatkan batas dengan ketinggian di atas
permukaan laut meskipun di daerah pegunungan, seringkali tidak ada
pemandangan langsung cakrawala.
Posisi Lingkaran Kutub Utara tidak tetap, tetapi langsung tergantung pada Bumi
kemiringan sumbu , yang berfluktuasi dalam margin sebesar 2 ° selama periode
tahun 40.000, terutama karena gaya pasang surut yang dihasilkan dari orbit
Bulan . Lingkaran Kutub Utara saat ini Drifting utara pada kecepatan sekitar 15 m
(49 ft) per tahun.
Ternyata kutub utara dan selatan bumi mengalami pergeseran . Pergeseran ini
tidak sekaligus terjadi, melainkan melalui proses yang cukup lama.
Setiap kurang lebih 200 ribu tahun sekali, kedua kutub planet Bumi, utara dan
selatan saling bergeser. Umumnya, pergeseran kedua kutub itu membutuhkan
waktu ribuan tahun.
Scott Bogue, geolog dari Occidental College dan Jonathan Glen, peneliti dari US
Geological Survey (USGS) yang mengamati lava di kawasan Nevada yang telah
berusia 15 juta tahun.
Hasilnya, dari penelitian, mereka menemukan bahwa kutub planet Bumi pernah
bergeser beberapa kali lipat lebih cepat dibanding kecepatan normal. Setidaknya
satu kali.
“Saat lava mendingin, ia menyimpan catatan medan magnet Bumi,” kata Bogue,
seperti dikutip dari Discovermagazine, 23 Desember 2010. “Setelah mengamati
lava yang mengalami pendinginan selama 2 tahun berturut-turut, diketahui bahwa
lava di kawasan itu bergeser 53 derajat dari timur ke arah utara dengan kecepatan
1 derajat setiap minggu,” ucapnya.
Meski para ilmuwan belum memastikan apa yang membuat bergesernya kedua
kutub, besi cair panas yang mampu menghantarkan listrik yang mengalir di perut
bumi diperkirakan menjadi penyebabnya. Apalagi zat ini jugalah yang
menimbulkan medan magnet yang ada di kutub Bumi.
Seperti dilaporkan Science News, medan magnet planet Bumi semakin melemah
selama abad terakhir. Meski demikian, pergeseran medan magnet tersebut tidak
akan terlalu banyak mempengaruhi kehidupan manusia.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
OLEH:
WIDYAWATI ISKANDAR
D 611 08 264
MAKASSAR
2011