Anda di halaman 1dari 5

1.

Evolusi Paparan Sunda (Sundaland) dan Paparan Sahul

Gambar 2.

Rekonstruksi Evolusi Lempeng-lempeng Tektonik di Kawasan Asia Tenggara dari Jura Akhir
sampai Eosen Awal (Hall dkk., 2009 ).

Hall dkk. (2009) melakukan rekontruksi tentang perkembangan Sundaland dan interaksinya
dengan lempeng tektonik disekitarnya. Pada Jurasic Akhir (150 juta tahun yang lalu –
Gambar 2) diperkitakan Blok Banda yang sebelumnya bergabung dengan Gondawa terpisah
dan menjauhi Sula Spur. Blok Argo lalu terpisah kemudian melalui proses pemekaran
(spreading). Pemekaran berkembang ke barat menerus sampai pada margin dari Greater
India 2. Busur kepulauan dan fragmen-fragmen benua bergerak menjauh dari Gondawa

This study source was downloaded by 100000780464628 from CourseHero.com on 01-08-2023 08:19:23 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/40954549/1docx/
sebagai hasil dari rollback dari subduksi. Lalu 135 juta tahun yang lalu (Kapur Awal –
Gambar 2), India mulai terpisah dari Australia dan Papua yang masih bergabung dengan
Antartika. Pemekaran di Ceno Tethys memiliki orientasi rata-rata NW-SE. Blok Argo dan
Busur Woyla bergerak ke Asia Tenggara.

Gambar 3.
Rekonstruksi Evolusi Lempeng-lempeng Tektonik di Kawasan Asia Tenggara dari Eosen
Tengah sampai Miosen Tengah (Hall dkk., 2009).

Sekitar 25 juta tahun kemudian (Kapur Awal – Gambar 3) India terpisah dari Australia. Blok
Argo mendekati Sundaland dan pemekaran pada Ceno-Tethys yang berarah NW-SE berhenti.
Pusat pemekaran antara India-Australia berkembang ke arah utara. Terjadi subduksi di bagian
selatan Sumatra dan tenggara Kalimantan. Pada 90 juta tahun yang lalu (Kapur Tengah –
Gambar 2), Blok Argo mendekati Kalimantan sebelah barat laut Kalimantan dan Busur
Woyla mendekati tepian Sumatra. Koalisi-koalisi tersebut menyebabkan subduksi yang
berlangsung sebelumnya berhenti. India terus bergerak ke utara melalui subduksi pada Busur
Incertus. Australia dan Papua mulai bergerak perlahan menjauhi Antartika. Pada Kapur Akhir,
India bergerak cepat ke utara dikarenakan pemekaran yang cepat di bagian selatan dan
terbentuk sesar-sesar tranform. Tidak ada pergerakan yang signifikan antara Australia dengan
Sundaland serta tidak terjadi subduksi di bawah pulau Sumatra dan Jawa. Sekitar 55 juta
tahun yang lalu (Eosen Awal – Gambar 2), pergerakan Australia-Sundaland menyebabkan
terbentuknya subduksi sepanjang barat tepi Sundaland, di bawah Pulau Sumba dan Sulawesi
Barat, dan mungkin menerus ke utara. Batas antara lempeng Australia-Sundaland pada
bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip sedangkan pada selatan Sumatra berupa zona
strike-slip tangensional. Busur Incertus dan batas utara dari Greater India bergabung dan terus
bergerak ke utara.

This study source was downloaded by 100000780464628 from CourseHero.com on 01-08-2023 08:19:23 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/40954549/1docx/
Gambar 5. Evolusi Tektonik dari 45 juta tahun yang lalu sampai saat ini (Slide mata kuliah
Geologi Indonesia). Menunjukan pembentukan pergerakan Australia, Papua, dan India yang
memisah diri dari arah selatan. Pergerakan dan tumbukan yang terjadi mempengaruhi
dinamika geologi pada daerah Asia Tenggara.
Pada 45 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah – Gambar 4 dan Gambar 5), Australia dan
Papua mulai bergerak dengan cepat menjauhi Antartika. Terbentuk cekungan di sekitar daerah
Celebes dan Filipina serta jalur subduksi yang mengarah ke selatan pada proto area Laut Cina
Selatan. Pada 35 juta tahun yang lalu (Gambar 5), daerah Sundaland mulai berotasi
berlawanan dengan arah jarum jam, bagian timur Kalimantan dan Jawa secara relatif bergerak
ke utara. Rotasi tersebut berlangsung disebabkan karena adanya interaksi lempeng India ke
Asia. Lalu pada 15 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah – Gambar 4), bagian kerak samudra
pada Blok Banda yang berumur lebih tua dari 120 juta tahun yang lalu mencapai jalur
subduksi pada selatan Jawa. Palung berkembang ke arah timur sepanjang batas lempeng
sampai bagian selatan dari Sula Spur. Australia dan Papua mendekat ke posisi sekarang ini
dan lengan-lengan dari Sulawesi mulai bergabung. Lalu 5 juta tahun yang lalu (Gambar 5)
jalur-jalur subduksi dan gunung berapi berkembang hampir mendekati keadaan saat ini.
Australia dan Papua terus bergerak ke utara.

This study source was downloaded by 100000780464628 from CourseHero.com on 01-08-2023 08:19:23 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/40954549/1docx/
Perbedaan paparan sahul dan paparan sunda adalah sebagai berikut :
 daerah Paparan Sunda terletak di bagian barat Indonesia, sedangkan Paparan
Sahul di bagian timur Indonesia
 Paparan Sunda meliputi daerah-daerah perairan Selat Malaka, Laut Cina Selatan
dan Laut Jawa, sedangkan Paparan Sahul meliputi daerah-daerah di selatan Laut
Banda dan Laut Aru.
 Paparan Sunda adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Oriental (Benua
Asia) dan berada di sisi barat Garis Wallace. Garis Wallace merupakan suatu garis
khayal pembatas antara dunia flora fauna di Paparan Sunda dan di bagian lebih timur
Indonesia. Garis ini bergerak dari utara ke selatan, antara Kalimantan dan Sulawesi,
serta antara Bali dan Lombok. Garis ini mengikuti nama biolog Alfred Russel
Wallace yang, pada 1858, memperlihatkan bahwa sebaran flora fauna di Sumatera,
Kalimantan, Jawa, dan Bali lebih mirip dengan yang ada di daratan Benua Asia,
sedangkan
Paparan Sahul adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Australesia
(Benua Australia) dan berada di sisi timur Garis Weber. Garis Weber adalah sebuah
garis khayal pembatas antara dunia flora fauna di Paparan Sahul dan di bagian lebih
barat Indonesia. Garis ini membujur dari utara ke selatan antara Kepulauan Maluku
dan Papua serta antara Nusa Tenggara Timur dan Australia. Garis ini mengikuti nama
biolog Max Weber yang, sekitar 1902, memperlihatkan bahwa sebaran flora fauna di
kawasan ini lebih serupa dengan yang ada di Benua Australia.

Referensi Artikel :
Hall, R., B. Clements, dan H.R. Smyth. Sundaland: Basement Character, Structure and Plate
Tectonic Development. Proceedings. Indonesian Petroleum Association, Thirty-Third Annual
Convention & Exhibition, May 2009.

Hamilton, W. Tectonics of Indonesian Region. Proceedings, Regional Conference of The


Geology of Southeast Asia, July 1973.

Hutchison, C. S. Tectonic Evolution of Sundaland: A Phanerozoic Syntesis. Proceedings,


Regional Conference of The Geology of Southeast Asia, July 1973.

2.

Pegunungan Meratus yang sebelumnya dinyatakan oleh


beberapa ahli seperti Katili, 1974 dan Hamilton, 1979 sebagai
batas Sundaland dan merupakan !alur subduksi yang dapat
dihubungan dengan mélange Ciletuh dan Karangsambung,
menurut penelitian terbaru (Satyana, 2003 HAGI & IAGI;

This study source was downloaded by 100000780464628 from CourseHero.com on 01-08-2023 08:19:23 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/40954549/1docx/
This study source was downloaded by 100000780464628 from CourseHero.com on 01-08-2023 08:19:23 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/40954549/1docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai