Anda di halaman 1dari 4

Nabila Novasari S

12014041
TUGAS 2 GEOLOGI INDONESIA

PAPARAN SUNDA (SUNDA LAND)

Wilayah Indonesia dihasilkan oleh evolusi dan pemusatan lempeng kontinental Eurasia,
lempeng lautan Pasifik, dan lempeng Australia Lautan Hindia (Hamilton, 1979). disepakati bahwa
pengaturan fisiografi kepulauan Indonesia dikuasai oleh daerah paparan kontinen, letak daerah
Paparan Sunda di barat, daerah paparan Sahul atau Arafura di timur. Antara Indonesia bagian timur
dan barat, terdapat perbedaan fisiografis yang mencolok. Di Indonesia bagian barat terdapat busur-
busur kepulauan, yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 200 meter dan
membentuk suatu paparan yang luas yang dikenal dengan Paparan Sunda (Sundaland). Paparan
Sunda yang dahulu diperkirakan menjadi satu dengan benua Asia.

Gambar 1. Wilayah Indonesia yang menempati Paparan Sunda

Area paparan Sunda menunjukkan perkembangan bagian tenggara di bawah permukaan air
dari lempeng kontinen Eurasia dan terdiri dari Indoshina, Sumatra, Jawa, Kalimantan.

Tatanan tektonik Indonesia bagian Barat merupakan bagian dari sistim kepulauan
vulkanik akibat interaksi penyusupan Lempeng Hindia- Australia di Selatan Indonesia. Interaksi
lempeng yang berupa jalur tumbukan (subduction zone) tersebut memanjang mulai dari kepulauan
Tanimbar sebelah barat Sumatera, Jawa sampai ke kepulauan Nusa Tenggara di sebelah Timur.
Hasilnya adalah terbentuknya busur gunungapi (magmatic arc).

sHall dkk. (2009) melakukan rekontruksi tentang perkembangan Sundaland dan


interaksinya dengan lempeng tektonik disekitarnya. Pada Jurasic Akhir (150 juta tahun yang
lalu Gambar 3) diperkitakan Blok Banda yang sebelumnya bergabung dengan Gondawa
terpisah dan menjauhi Sula Spur. Blok Argo lalu terpisah kemudian melalui proses
pemekaran
Nabila Novasari S
12014041
TUGAS 2 GEOLOGI INDONESIA
(spreading). Pemekaran berkembang ke barat menerus sampai pada margin dari Greater
India 2. Busur kepulauan dan fragmen-fragmen benua bergerak menjauh dari Gondawa
sebagai hasil dari rollback dari subduksi.

Pada 135 juta tahun yang lalu (Kapur Awal Gambar 3), India mulai terpisah dari
Australia dan Papua yang masih bergabung dengan Antartika. Pemekaran di Ceno Tethys
memiliki orientasi rata-rata NW-SE. Blok Argo dan Busur Woyla bergerak ke Asia Tenggara.

Gambar 2. Rekonstruksi Evolusi Lempeng-lempeng


Tektonik di Kawasan Asia Tenggara dari Jura Akhir sampai
Eosen Awal (Hall dkk., 2009 ).

Sekitar 25 juta tahun kemudian (Kapur


Awal Gambar 2) India terpisah dari
Australia. Blok Argo
mendekati Sundaland dan pemekaran
pada Ceno-Tethys yang berarah NW-SE berhenti.
Pusat pemekaran antara India- Australia
berkembang ke arah utara. Terjadi subduksi di
bagian selatan Sumatra dan tenggara
Kalimantan. Pada 90 juta tahun yang lalu (Kapur
Tengah Gambar 2), Blok Argo mendekati
Kalimantan sebelah barat laut Kalimantan dan
Busur Woyla mendekati tepian Sumatra. Koalisi-
koalisi tersebut menyebabkan subduksi yang
berlangsung sebelumnya berhenti.

India terus bergerak ke utara melalui subduksi pada Busur Incertus. Australia dan
Papua mulai bergerak perlahan menjauhi Antartika. Pada Kapur Akhir, India bergerak cepat
ke utara dikarenakan pemekaran yang cepat di bagian selatan dan terbentuk sesar-sesar
tranform. Tidak ada pergerakan yang signifikan antara Australia dengan Sundaland serta
tidak terjadi subduksi di bawah pulau Sumatra dan Jawa.

Sekitar 55 juta tahun yang lalu (Eosen Awal Gambar 2), pergerakan Australia-
Sundalandmenyebabkan terbentuknya subduksi sepanjang barat tepi Sundaland, di bawah
Pulau Sumba dan Sulawesi Barat, dan mungkin menerus ke utara. Batas antara lempeng
Australia-Sundaland pada bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip sedangkan pada
selatan Sumatra berupa zonastrike-slip tangensional. Busur Incertus dan batas utara dari
Greater India bergabung dan terus bergerak ke utara.

Gambar 3. Rekonstruksi Evolusi Lempeng-lempeng Tektonik di Kawasan Asia Tenggara dari Eosen
Tengah sampai Miosen Tengah (Hall dkk., 2009).
Nabila Novasari S
12014041
TUGAS 2 GEOLOGI INDONESIA
Sekitar 25 juta tahun kemudian (Kapur Awal Gambar 2) India terpisah dari
Australia. Blok Argo mendekati Sundaland dan pemekaran pada Ceno-Tethys yang berarah
NW-SE berhenti. Pusat pemekaran antara India-Australia berkembang ke arah utara. Terjadi
subduksi di bagian selatan Sumatra dan tenggara Kalimantan. Pada 90 juta tahun yang lalu
(Kapur Tengah Gambar 2), Blok Argo mendekati Kalimantan sebelah barat laut Kalimantan
dan Busur Woyla mendekati tepian Sumatra. Koalisi-koalisi tersebut menyebabkan subduksi
yang berlangsung sebelumnya berhenti.

India terus bergerak ke utara melalui subduksi pada Busur Incertus. Australia dan
Papua mulai bergerak perlahan menjauhi Antartika. Pada Kapur Akhir, India bergerak cepat
ke utara dikarenakan pemekaran yang cepat di bagian selatan dan terbentuk sesar-sesar
tranform. Tidak ada pergerakan yang signifikan antara Australia dengan Sundaland serta
tidak terjadi subduksi di bawah pulau Sumatra dan Jawa.

Sekitar 55 juta tahun yang lalu (Eosen Awal Gambar 2), pergerakan Australia-
Sundalandmenyebabkan terbentuknya subduksi sepanjang barat tepi Sundaland, di bawah
Pulau Sumba dan Sulawesi Barat, dan mungkin menerus ke utara. Batas antara lempeng
Australia-Sundaland pada bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip sedangkan pada
selatan Sumatra berupa zonastrike-slip tangensional. Busur Incertus dan batas utara dari
Greater India bergabung dan terus bergerak ke utara.

Gambar 4. Evolusi Tektonik dari 45 juta tahun yang lalu sampai saat ini (Slide mata kuliah
Geologi Indonesia). Menunjukan pembentukan pergerakan Australia, Papua, dan India yang

memisah diri dari arah selatan. Pergerakan dan tumbukan yang terjadi mempengaruhi
dinamika geologi pada daerah Asia Tenggara.

Pada 45 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah Gambar 3 dan Gambar 4), Australia dan
Papua mulai bergerak dengan cepat menjauhi Antartika. Terbentuk cekungan di sekitar daerah
Celebes dan Filipina serta jalur subduksi yang mengarah ke selatan pada proto area Laut Cina
Selatan.
Nabila Novasari S
12014041
TUGAS 2 GEOLOGI INDONESIA
Pada 35 juta tahun yang lalu (Gambar 4), daerah Sundaland mulai berotasi berlawanan
dengan arah jarum jam, bagian timur Kalimantan dan Jawa secara relatif bergerak ke utara.
Rotasi tersebut berlangsung disebabkan karena adanya interaksi lempeng India ke Asia.

Pada 15 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah Gambar 3), bagian kerak samudra pada Blok
Banda yang berumur lebih tua dari 120 juta tahun yang lalu mencapai jalur subduksi pada
selatan Jawa. Palung berkembang ke arah timur sepanjang batas lempeng sampai bagian
selatan dari Sula Spur. Australia dan Papua mendekat ke posisi sekarang ini dan lengan-
lengan dari Sulawesi mulai bergabung.

Pada 5 juta tahun yang lalu (Gambar 4) jalur-jalur subduksi dan gunung berapi berkembang
hampir mendekati keadaan saat ini. Australia dan Papua terus bergerak ke utara.

DAFTAR PUSTAKA

http://geoenviron.blogspot.co.id/2011/11/paparan-sunda-dan-paparan-sahul.html (diakses Minggu 5


Januari 2017 pukul 14.00)

http://sitinurwatin.blogspot.co.id/2009/06/paparan-sunda.html (diakses Minggu 5 Januari 2017 pukul


13.30)

Anda mungkin juga menyukai