JUDUL MAKALAH
Disusun Oleh:
i
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.4 Kegunaan
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah “Melati Putih (Jasminum
sambac) sebagai puspa bangsa Indonesia yang harus dilestarikan” ini adalah:
b. Untuk penyemaian bibit, tancapkan tiap stek pada media semai sekitar
10 hingga 15 cm dari panjang batang stek, kemudian tutup permukaan
wadah penyemaian dengan plastik bening agar udara tetap lembab.
Media penyemaian dapat menggunakan campuran tanah atau pasir
bersih dalam wadah pot besar atau polybag hingga mencapai tinggi 20
hingga 30 cm. Dasar wadah penyemaian harus diberi lubang-lubang
kecil untuk pembuangan air yang berlebihan. Untuk pemeliharaannya,
siram penyemaian/pembibitan dengan air bersih hingga basah, secara
berkelanjutan dengan frekuensi 1 – 2 kali sehari.
Usahakan bibit stek mendapatkan cukup sinar matahari di pagi hari.
Bila telah berakar cukup kuat atau saat telah berumur 1 – 23 bulan,
pindahkan penyemaian ke dalam lahan atau media yang lebih besar
3
dengan media berupa campuran tanah, pasir dan pupuk organik dengan
perbandingan 1:1:1. Pemeliharaan tidak hanya dilakukan dengan
pemupukan dan penyiraman, namun perawatan dan perlindungan
terhadap hama juga dibutuhkan. Pestisida dengan dosis rendah dapat
diberikan mulai dari saat bibit berumur 3 bulan.
c. Penanaman.
Bibit semai yang telah siap dan cukup kuat akan dipindahkan ke dalam
lahan. Lahan atau lokasi penanaman harus terlebih dahulu bebas dari
gulma atau rumput liar, pepohonan juga batu-batu sehingga
pengelolaan tanah mudah dilakukan. Tanah harus digemburkan
terlebih dahulu dengan dicangkul atau dibajak sedalam 30 – 40 cm dan
dibiarkan kering dengan angin selama sekitar 15 hari. Setelah tanah
siap, bedengan dibuat dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 30-40 cm
dengan jarak antara bedeng adalah sekitar 40 – 60 cm dengan panjang
yang disesuaikan dengan panjang lahan.
Untuk mengkondisikan tanah sesuai dengan media ideal
pertumbuhan melati, pengapuran dapat dilakukan pada tanah dengan
tingkat keasaman yang cukup tinggi (pH rendah), sehingga pH tanah
dapat ditingkatkan dan menambah unsur-unsur kalsium dan
magnesium. Pengapuran dapat dilakukan dengan kapur kalsit (CaCO3),
dolomit (CaMg(CO3)2), kapur bakar (Quick lime, CaO) atau kapur
hidrat (Slakked lime, Ca(OH)2).
Pemupukan media tanam dapat menggunakan pupuk kandang yang
dicampurkan hingga merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang
dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Lubang tanam
dibuat dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar
lubang 100 – 150 cm. Tiap lubang ditanami dengan satu bibit melati.
Untuk mempermudah dan memaksimalkan pertumbuhan, media tanam
dapat disiapkan pada musim kemarau atau 1-2 bulan sebelum musim
hujan.
d. Pemeliharaan Tanaman.
Perawatan dilakukan dengan penyiraman dan pemupukan. Untuk
mengoptimalkan pertumbuhannya, tanaman perlu disiram setiap hari
terutama pada awal pertumbuhan. Siram hingga tanaman cukup basah.
Penyiraman terutama sangat dibutuhkan pada masa awal pertumbuhan.
Pengairan dilakukan secara kontinyu hingga 1 bulan pertumbuhan
tanaman melati pada lahan, pada pagi dan sore hari.
Pemupukan dapat dilakukan secara rutin tiap tiga bulan dan lebih
diutamakan ketika melakukan pemangkasan, saat tanaman berbunga
dan ketika tanaman sedang kurang sehat. Jenis pupuk yang dapat
4
digunakan antara lain adalah pupuk urea, TSP , dan KCl dengan dosis
yang disesuaikan dengan anjuran. Pemupukan dapat dilakukan dengan
cara memendam pupuk dalam tanah dengan kedalaman antara 10 – 15
cm di sekeliling tanaman. Pemberian pupuk dapat meningkatkan
produksi melati terutama bila menggunakan pupuk yang kaya akan
unsur fosfat (P).
Pemeliharaan dengan penyulaman dilakukan juga untuk mengganti
tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal dengan bibit baru.
Teknik penanaman untuk penyulaman sama dengan teknik penanaman
awal ketika memindahkan bibit semai ke media tanam. Penyulaman
sebaiknya dilakukan dalam waktu kurang dari 1 bulan setelah
pemindahan bibit semai ke media tanam sehingga pertumbuhan semua
tanaman dapat diseragamkan. Hindari cuaca terlalu panas dan suhu
yang terlalu tinggi saat penyulaman. Lakukan di pagi atau sore hari.
Penyiangan terhadap gulma dan rumput-rumput liar harus secara
rutin dilakukan, agar tanaman tidak perlu bersaing dengan tanaman-
tanaman gulma dalam mendapatkan nutrisi dari tanah dan sinar
matahari, sehingga pertumbuhan setiap tanaman melati dapat lebih
maksimal.
e. Pmanenan.
Untuk menentukan apakah bunga telah dapat dipanen, dapat dilihat
dari beberapa ciri fisik bunga. Salah satunya ditandai oleh ukuran
kuntum bunga yang sudah besar dan masih kuncup atau setengah
mekar. Tanaman melati berbunga pada usia tanaman 7-12 bulan.
Pemanenan dapat dilakukan hingga tanaman berumur 5 – 10 tahun dan
dapat dilakukan pada sepanjang tahun selama berkali-kali. Pemanenan
dilakukan dengan memetik bunga, sebaiknya dilakukan pad apagi atau
sore hari saat matahari tidak terlalu terik dan cuaca tidak terlalu panas.
Hasil panen tertinggi biasanya dicapai pada 1 – 2 minggu awal,
kemudian akan menurun dan meningkat kembali 2 bulan kemudian.
Setiap tahun, masa berbunga tanaman melati dapat berlangsung hingga
3 bulan.
Setelah dipetik atau dipanen, untuk mempertahankan bunga tetap
segar dan tidak cepat layu, bunga dapat dihamparkan pada wadah
beralas plastik dan disimpan pada suhu dingin antara 0 – 5ºC.
f. Pascapanen
Tanaman melati selain digunakan sebagai tanaman hias taman atau
tanaman pot, juga digunakan sebagai bahan baku parfum dan kosmetik,
pewangi teh, serta obat tradisional. Disamping itu digunakan pula
sebagai bunga rampai, rangkaian atau roncean. Pascapanen bertujuan
5
g. Pascapanen.
Tanaman melati selain digunakan sebagai tanaman hias taman atau
tanaman pot, juga digunakan sebagai bahan baku parfum dan kosmetik,
pewangi teh, serta obat tradisional. Disamping itu digunakan pula
sebagai bunga rampai, rangkaian atau roncean
7. Species : I. cylindrica
Alang-alang dapat memperbanyak diri secara vegetatif melalui rhizoma dan
secara generatif melalui pembungaan dan biji. Rhizome dapat melakukan
penetrasi hingga diameter 15 sd 40 cm, sedangkan akar yang tumbuh vertikal
dapat mencapai kedalaman antara 60 sd 150 cm. rhizzoma berwarna putih ,
beruas pendek, berwarna putih, sukulen, dan berasa manis karena memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Gulma ini tumbuh hingga ketinggian
tak kurang dari 1 meter. Daun alang-alang tumbuh tegak dengan pelepah daun
yang memiliki permukaan yang halus serta tulang daun utama berwarna
keputihan. Alang-alang dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat karena
memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi pada berbagai kondisi lingkungan.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
SuperDivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Cynodon
Spesies : Cynodon dactylon
Habitatnya Cynodon dactylon adalah tumbuh paling bagus pada suhu di atas
24 °C. Jenis initoleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada
tanahberdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan. Toleran
terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalahdi atas 5.5. Juga
toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapitidak toleran terhadap
naungan.
Pencegahan dengan cara Tindakan preventif:
1. Menanam benih bebas dari biji gulma
2. Menggunakan pupuk kandang yang bebas gulma
3. Menggunakan alat panen yang bersih dan bebas gulma
4. Memberantas gulma yang tumbuh dan menyebar di sekitar daera irigasi dan
areal tanam
8
BAB 3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Pembudidayaan tanaman melati dimulai dari pembibitan, pengolahan
media tanam, penanaman, perawatan dan pemeliharaan serta pengendalian
hama dan penyakit serta pemanenan.
Contoh Organisme penggaggu tanaman (Gulma) yang menyerang
tanaman melati antara lain Alang-alang, jawan dan rumput grinting
9
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, R. (1997). Usaha Tani Melati. Jakarta: Kanisus.
id.wikipedia.org/wiki/melati_putih
http://www.plantamor.com/index.php?plant=726
http://alamendah.org/2011/02/12/bunga-melati-lambang-kesucian-nan-sederhana