Anda di halaman 1dari 7

Ada beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia, yakni:

a. Terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah lintasan timur
dan berada di daerah tropis. Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa, mempunyai
karakteristik unik karena di wilayah perairannya terjadi interaksi antara masa air yang
datang dari Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Berdasarkan letak lintangnya,
Indonesia memiliki iklim tropis yang berciri-ciri
 Memiliki curah hujan tinggi.
 Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
 Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun.
 Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
b. Karena bentuk geografis Indonesia yang memanjang dari barat ke timur, akibat rotasi
bumi wilayah di bagian timur Indonesia mengalami siklus harian matahari yang lebih
dahulu dari bagian barat. Hal itulah yang menjadi alasan wilayah Indonesia dibagi dalam
tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam
 WIB (Waktu Indonesia Barat) meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pusat meridiannya
adalah 105° BT dan selisih waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time
(GMT).
 WITA (Waktu Indonesia Tengah) meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu
Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT.
 WIT (Waktu Indonesia Timur) meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulau-pulau
kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih
awal dari GMT.

Semisal, Pukul 07.00 di Kota Surabaya yang termasuk ke dalam zona waktu WIB akan
berbeda satu jam dengan Bali yang termasuk ke dalam zona waktu WITA yakni pukul
08.00 dan Pukul 07.00 di Kota Surabaya akan berbeda waktu dua jam dengan Papua yang
termasuk ke dalam zona waktu WIT.

D. Pengaruh Letak Astronomis Dunia

Letak astronomis di dunia berpengaruh terhadap perbedaan iklim di setiap wilayah.


Perbedaan iklim ini dibatasi oleh garis lintang.

Berikut adalah pembagian iklim dunia berdasarkan garis lintangnya


1. Daerah beriklim dingin utara terletak diantara 60½° LU – 90° KU (Kutub Utara)
2. Daerah beriklim sedang utara terletak diantara 40° LU – 60½° LU
3. Daerah beriklim subtropis utara terletak diantara 23½° LU – 40° LU wilayah yang
beriklim ini meliputi sebagian besar Eropa, kecuali Scandinavia. Kawasan Asia Tengah,
Asia Timur, dan Asia Barat sebelah utara. Amerika Serikat dan sekelilingnya. Afrika
Utara dan Afrika Bagian Selatan.
4. Daerah beriklim tropis terletak diantara 23½° LU – 23½° LS (Daerah Khatulistiwa)
5. Daerah beriklim subtropis selatan 23½° LS – 40° LS wilayah yang beriklim ini meliputi
Australia dan Amerika selatan bagian selatan
6. Daerah beriklim sedang selatan terletak diantara 40° LS – 60½° LS
7. Daerah beriklim dingin selatan terletak diantara 60½° LS – 90° KS (Kutub Selatan)

E. Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia

Indonesia berada diantara 6° LU – 11° LS serta berada pada garis khatulistiwa yang
menyebabkan Indonesia menjadi daerah tropis dengan dua musim, yakni musim kemarau
dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali. Hal tersebut dikarenakan

1. Peredaran semua matahari tahunan


Peredaran semu tahunan matahari merupakan peredaran matahari pada bidang ekliptika
dalam jangka waktu satu tahun. Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh oleh
matahari dalam waktu satu tahun. Pergerakan matahari dari khatulistiwa menuju garis
lintang balik utara 23½° LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis
lintang bali selatan 23½° LS dan kembali lagi ke khatulistiwa. Terdapat 2 faktor yang
mempengaruhi gerak semu tahunan matahari yaitu sumbu rotasi bumi yang miring serta
orbit bumi yang mengelilingi matahari.

Dalam gerakannya mengelilingi matahari ini, seharusnya bumi tidak memiliki gerak
semu tahunan karena jika sumbu rotasinya lurus, maka seharusnya tidak ada saat-saat
dimana matahari lebih dekat ke selatan atau utara. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan seiring dengan mengorbitnya bumi mengitari matahari. Terkadang, kutub
selatan lah yang condong ke arah matahari dan terkadang justru kutub utara bumi yang
condong menghadap matahari. Dapat dilihat pada ilustrasi diatas bahwa sumbu rotasi
bumi yang miring menyebabkan terjadinya perbedaan sisi bumi yang dekat dengan
matahari seiring dengan berputarnya bumi mengelilingi matahari. Pada bulan desember,
bagian utara bumi lebih jauh dari matahari sedangkan pada bulan juni, bagian utara bumi
lebih dekat dengan matahari. Hal yang sebaliknya terjadi pada bagian selatan bumi.
2. Terbentuknya Angin Muson
Proses terjadinya angin muson itu sendiri dipengaruhi oleh keberadaan dua benua di
dunia yang berada di belahan bumi utara dan juga belahan bumi selatan yang mengapit
dua samudera. Sebagai contoh adalah Benua Asia (bagian utara) dan Benua Australia
(bagian selatan) yang kemudian mengapit dua samudera, yakni Samudera Hindia dan
juga bagian barat daya Samudera Pasifik yang mengakibatkan tekanan udara yang
berada di Asia dan di Australia. Dengan perbedaan tekanan udara tersebut maka
terjadilah angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun (6 bulan)
berganti arah,
a. Angin Muson Barat

Angin Muson barat merupakan angin muson yang bertiup pada kurun waktu bulan
Oktober hingga April. Pada saat itu kedudukan semu matahari di belahan bumi
selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara tinggi di kawasan benua Asia dan
tekanan udara menjadi rendah di kawasan benua Australia. Pada saat demikian,
bertiuplah angin dari kawasan benua Asia ke kawasan benua Australia.
Karena angin yang bertiup tersebut melalui samudera Hindia, maka angin tersebut
mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober hingga Maret ini
Indonesia mengalami musim penghujan. Jadi terjadinya angin muson barat ini akan
membawa dampak bagi Indonesia mengalami musim penghujan. Hal ini karena
pergerakannya, angin ini melalui wiayah samudera sehingga menyebabkan angin
tersebut membawa uap air.
Adapun penjelasan lain menjelaskan angin muson barat ini adalah ketika pada bulan
Desember, matahari sedang berada di garis balik selatan atau 23,5 LS. Pada waktu
ini, daratan Asia menjadi pusat tekanan tinggi, sedangkan daratan Australia menjadi
pusat tekanan rendah. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah
yang memiliki tekanan maksimum ke daerah yang memiliki tekanan minimum. Dan
karena menuju ke arah selatah equator atau khatulistiwa, maka angin akan
dibelokkan ke arah kiri. Maka bergeraklah angin muson ini dari wilayah benua Asia
menuju ke wilayah benua Australia dan juga dari dari Samudera Pasifik bagian barat
daya melalui Indonesia bagian tengah dan juga timur menuju ke benua Australia.
b. Angin Muson Timur

Angin muson timur ini juga disebut sebagai angin muson musim panas barat daya.
Angin muson timur ini merupakan angin muson yang bertiup antara bulan April
hingga bulan Oktober di Indonesia. Angin muson timur ini bertiup ketika matahari
sedang berada di belahan bumi utara. Hal ini akan menyebabkan kawasan benua
Australia akan mengalami musim dingin sehingga mempunyai tekanan maksimum,
dan pada saat itu benua Asia akan bersuhu lebih panas sehingga mempunyai tekanan
minimum.
Hukum Buys Ballot mengatakan bahwa, angin akan bertiup dari daerah yang
mempunyai tekanan maksimum ke daerah yang mengalami tekanan minimum,
sehingga hal ini akan menyebabkan angin bertiup dari kawasan benua Australia
menuju ke kawasan benua Asia. Dan karena menuju utara equator atau khatulistiwa,
maka angin akan dibelokkan ke arah kanan.
Pada waktu yang demikian maka angin tersebut akan membawa dampak bahwa
Indonesia mengalami pembagian musim kemarau. Hal ini terjadi karena angin yang
bertiup tersebut melewati daerah gurun pasir yang terletak di bagian utara benua
Australia yang bersifat kering dan angin tersebut hanya melalui lautan yang sempit.
Akibatnya angin tidak mengandung uap- uap air dan akan menyebabkan Indonesia
mengalami musim kemarau.
Maka dari itu hal itulah yang menjadi alasan mengapa udara di Indonesia pada saat
musim kemarau terasa panas. Hal ini tidak lain karena adanya efek atau pengaruh
dari angin yang bertiup tersebut melalui gurun pasir sehingga Indonesia pun akan
mencicipi panasnya suhu udara karena angin yang bertiup pun mempunyai sifat yang
kering.

F. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Karena Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis, hal ini
menyebabkan suburnya berbagai jenis tanaman di Indonesia. Oleh karena itu, daerah tropis
dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi
kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia.

a. Persebaran Flora di Indonesia


Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara.
Pengaruh suhu udara terhadap habitat tumbuhan di Indonesia telah dikenal dengan
klasifikasi Junghuhn. Klasifikasi junghuhn membagi jenis tumbuhan berdasarkan
ketinggian tempat.

Anda mungkin juga menyukai