Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ATM SBY (ALAT TEMPAT MENUKAR SAMPAH SUROBOYO BIS)


BIDANG KEGIATAN
PKM-GT

Diusulkan Oleh:
Arisma Cahyani 19040274048 / 2019

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN USULAN PKM-GT

1. Judul Kegiatan : ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah


Suroboyo Bis)
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Arisma Cahyani
b. NIM : 19040274048
c. Tahun Angkatan : 2019
d. Jurusan : Pendidikan Geografi
e. Universitas : Universitas Negeri Surabaya
f. Alamat Rumah : Jl. Tempel Sukorejo I/46 Surabaya
g. No. Telp : 089509165906
h. Alamat E-Mail : arismacahyani.19048@mhs.unesa.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Ita Mardiani Zain, M.Kes
b. NIP : 195205061983011001
c. Alamat Rumah :
d. No. Telp : 08123248332

Menyetujui Surabaya, 18 Desember 2020

Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana


Kegiatan

(Dr. Bambang Sigit Widodo, S.Pd, M.Pd)


(Arisma Cahyani)
NIP. 197303032006041002
NIM.
Pembantu Rektor III
Universitas Negeri Surabaya Dosen Pendamping

(Prof. Warsono, M.S) (Dra. Ita Mardiani Zain, M.Kes)


NIP. 196005191985031002 NIP. 195205061983011001
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang
memiliki tingkat aktivitas masyarakatnya yang tergolong tinggi. Karena
aktivitas yang tinggi tersebut, maka tinggi pula jumlah kendaraan pribadi
yang menyebabkan padatnya arus lalu lintas di Kota Surabaya. Banyak sekali
masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi karena tidak adanya
transportasi umum yang aman dan nyaman. Dengan adanya Suroboyo Bus di
Kota Surabaya, diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas
pada jam kerja. Suroboyo Bus ini tidak hanya berpotensi untuk mengurangi
tingkat kemacetan lalu lintas, tetapi juga ramah lingkungan. Terdapat hal unik
yang menjadi ciri khas Suroboyo Bus ini, karena untuk menikmati layanan
Bus ini penumpang hanya perlu memberi kontribusi sampah plastik berupa
botol bekas atau gelas plastik untuk mengurangi sampah plastik yang ada di
Kota Surabaya.
Kontribusi tersebut sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Kota
Surabaya, akan tetapi terdapat Pos penampungan sampah Suroboyo Bus
(Bank Sampah) yang dinilai sulit diakses karena jarak menuju Bank Sampah
terlalu jauh. Salah satunya di Surabaya Pusat, Surabaya Barat dan Surabaya
Utara yang hanya memiliki satu pos Bank Sampah. Lalu apabila tiket atau
kartu Suroboyo Bus terbuat dari kertas, maka rentan sekali rusak apabila
terkena air. Ketika tiket atau kartu tersebut sudah rusak, maka tiket atau kartu
tersebut sudah tidak bisa lagi digunakan untuk menikmati layanan Suroboyo
Bus.
Menyikapi masalah ke-efektifan yang ada pada Bus Suroboyo, penulis
mempunyai gagasan yakni dengan mewujudkan suatu alat yang berfungsi
menyimpan dan menambah saldo untuk menikmati layanan Suroboyo Bus
dengan konsep layaknya mesin ATM yakni ATM SBY (Alat Tempat
Menukar Sampah Suroboyo Bus) sebagai solusi untuk Suroboyo Bus yang
lebih efektif.

B. Tujuan dan Manfaat


Dari paparan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat kita ketahui
tujuan serta manfaat dari gagasan ini, yakni:
1. Mempermudah masyarakat yang jarak tempuhnya jauh dengan lokasi
Bank Sampah Suroboyo Bus
2. Membuat Kartu layanan Suroboyo Bus jadi lebih praktis serta tahan
terhadap air hujan
3. Memberikan solusi kenyamanan bagi masyarakat yang ingin menikmati
layanan Suroboyo Bus sehingga diharapkan pengguna Suroboyo Bus
akan meningkat
GAGASAN
A. Kondisi Penukaran Sampah Saat Ini
Seperti yang kita tahu bahwa untuk dapat menaiki bus Suroboyo yaitu
dengan menggunakan sampah. Ada 2 cara yang dapat dilakukan bagi
penumpang yang ingin menaiki Suroboyo bus. Pertama dengan menukarkan
terlebih dahulu sampah dengan stiker pada bank sampah atau pos yang sudah
ada lalu nantinya ketika menaiki bus stiker tersebut diberikan pada petugas
untuk di lubangi dan penumpang diberikan karcis.
Saat awal diluncurkan terdapat dua pos yang dapat digunakan untuk
menukar sampah dengan plastik yaitu pos di halte Rajawali dan Terminal
Purabaya. Lalu yang kedua dengan membawa sampah langsung sesuai jumlah
orang yang akan naik dan diberikan kepada petugas yang bertugas dalam bus.
Ketentuan jumlah sampah yang dapat ditukarkan dengan stiker atau untuk
naik bus secara langsung per orang yaitu 3 botol untuk ukuran besar atau 5
botol ukuran sedang atau 10 gelas plastik.
Cara dalam mendapatkan stiker yaitu dengan mendatangi bank sampah
dengan membawa botol bekas yang akan disetorkan, lalu petugas akan
menggantinya dengan stiker dengan jumlah sesuai botol yang ditukarkan.
Namun seiring berjalannya waktu banyak orang yang tidak bertanggung
jawab melakukan kecurangan dengan menyetor sampah plastik namun tidak
berniat untuk naik tetapi malah untuk dijual kepada orang yang ingin naik
namun malas untuk menyetor sampah, maka dari itu dibuat kebijakan baru
dengan aturan satu KTP hanya boleh mendapat 10 stiker.

B. Solusi Terdahulu
Banyak masyarakat yang mengeluh mengenai jumlah pos untuk penukaran
sampah yang sangat sedikit dan letaknya jauh dari daerah mereka tinggal.
Sehingga baru-baru ini Suroboyo bus menambahkan pada setiap bagian
wilayah Surabaya, berikut rinciannya:

Surabaya Utara
 Terminal Kasuari
Surabaya Barat
 Kantor Kecamatan Lakarsantri
Surabaya Selatan
 Kantor Kecamatan Wiyung
 Kantor Kecamatan Dukuh Pakis
 Park and Ride Mayjend Sungkono
 Terminal Purabaya
Surabaya Timur
 Sentra UKM Merr
 Kantor Kecamatan Sukolilo
 Kantor Kecamatan Tambaksari
 Kantor Kecamatan Gubeng
 Kantor Kecamatan Gunung Anyar
 Tempat Parkir Arif Rahman Hakim

Maka dari itu sudah semestinya pos untuk penukaran sampah plastik ini di
tingkat dengan menggunakan teknologi terkini dan dibangun di halte – halte
untuk meningkatkan kepraktisan dan kemudahan dalam sistem penukaran
sampah plastik bagi masyarakat. Serta penempatan pos di halte sangat
memudahkan masyarakat dalam proses penukaran sampah plastik karena
sangat mudah dijangkau tempatnya. Dengan demikian Bus Suroboyo akan
semakin diminati oleh masyarakat dan dapat meningkatkan masyarakat dalam
menggunakan kendaraan umum sehingga dapat mengurangi kemacetan yang
ada di Kota Surabaya.

C. ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah Suroboyo Bis)


Penumpang yang ingin menaiki Suroboyo bus ini harus menukarkan
terlebih dahulu sampah dengan stiker apabila ditukar pada bank sampah, dan
struk atau tiket apabila di tukar pada saat langsung menaiki Suroboyo bus.
Dalam hal ini adapun gagasan yang dicetuskan guna memperbaiki keefektifan
masyarakat dalam penukaran sampah pada saat ingin menaiki Suroboyo bus
diantaranya yaitu dengan membuat ATM SBY (Alat Tempat Menukar
Sampah Suroboyo Bus) yang dimana alat ini memiliki tujuan agar para
pemumpang yang ingin menaiki bus suroboyo tidak perlu repot repot untuk
menggotong sampah ke dalam bus maupun menukarkan terlebih dahulu ke
bank sampah.
Cara dalam penggunaan ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah Bus
Suroboyo) ini yaitu dengan memasukan sampah yang dibawa kedalam tempat
yang tersedia dalam ATM SBY, kemudian sampah tersebut akan terpilah
dengan cara memencet tombol kategori sampah yang dimasukan, maka
sensor otomatis akan menghitung jumlah sampah yang masuk yang nantinya
akan di akumulasikan pada saldo di kartu khusus ATM SBY.
1,60 m Electric Motor
Sensor

0,30 m

1,87 m

1,25 m

0,89 m

0,48 m

Gambar 1. Interior ATM SBY


Selain menambah tingkat efektivitas dengan menyediakan kartu saldo, ATM SBY
memiliki desain kerja mesin seperti eskalator yang mampu membawa botol
plastik masuk ke dalam tempat sampah yang telah disediakan di dalam box. Di
dalam box sudah terdapat tempat sampah sesuai dengan kriteria sampah botol
yakni besar, sedang dan kecil (gelas). Pada bagian dalam kotak, terdapat sensor
yang terhubung dengan monitor untuk mendeteksi seberapa banyak botol yang
dimasukkan ke dalam mesin ATM SBY.
Dengan desain tersebut terdapat beberapa keuntungan bagi pihak operator bis dan
penumpang. Bagi operator desain tersebut akan memberikan ruang yang cukup
luas, karena penumpang sudah tidak lagi memberikan sampah dan menempatkan
sampah botol ke dalam bis, dengan demikian pihak operator sudah tidak
kesusahan lagi untuk memilah sampah di dalam bis.

D. Langkah-Langkah Strategis
Dalam hal ini adapun langkah-langkah strategis yang harus dilakukan
untuk memperbaiki keefektifan masyarakat dalam penukaran sampah pada saat
ingin menaiki Suroboyo bus diantaranya yaitu:
1. Tahapan pengutaraan gagasan yang dimana pada tahap ini menguhubungi
pihak terkait seperti instansi instansi yang bekerja sama dengan suroboyo
bus mengenai pembahasan gagasan yang ingin kami sampaikan
2. Tahapan perencanaan yang meliputi mencari hubungan kerja sama dengan
ahli dalam pemograman agar gagasan yang diajukan dapat bekerja sesuai
degan tujuan yang ingin dicapai
E. Pihak-Pihak yang Membantu Implementasi Gagasan
Gagasan ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah Suroboyo Bus) akan
terwujud apabila terdapat dukungan dari para pengembang (developer) serta
pemerintah dalam membuat standarisasi mendirikan fasilitas bagi masyarakat
dan menggalakkan program pengumpulan sampah plastik guna mengurangi
sampah plastik di Kota Surabaya. Namun yang terpenting adalah adanya
dukungan masyarakat akan kesadaran kebersihan lingkungan.
KESIMPULAN
Adanya pembuatan ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah Suroboyo
Bus) sebagai solusi yang tepat, dimana alat ini memiliki tujuan agar para
pemumpang yang ingin menaiki bus suroboyo tidak perlu repot repot untuk
menggotong sampah ke dalam bus maupun menukarkan terlebih dahulu ke bank
sampah.
Dan memang sudah semestinya pos untuk penukaran sampah plastik
sebelumnya di tingkat dengan menggunakan teknologi terkini dan dibangun di
halte – halte untuk meningkatkan kepraktisan dan kemudahan dalam sistem
penukaran sampah plastik bagi masyarakat. Serta penempatan pos di halte sangat
memudahkan masyarakat dalam proses penukaran sampah plastik karena sangat
mudah dijangkau tempatnya.
Namun disamping itu, untuk mencapai langkah-langkah strategis dalam
terealisasinya ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah Suroboyo Bus) pastinya
memerlukan dukungan dari developer, pemerintah dan masyarakat.
RANGKUMAN

Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang


memiliki tingkat aktivitas masyarakatnya yang tergolong tinggi. Karena aktivitas
yang tinggi tersebut, maka tinggi pula jumlah kendaraan pribadi yang
menyebabkan padatnya arus lalu lintas di Kota Surabaya.

Banyak sekali masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi karena


tidak adanya transportasi umum yang aman dan nyaman. Dengan adanya
Suroboyo Bus di Kota Surabaya, diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan
lalu lintas pada jam kerja. Suroboyo Bus ini tidak hanya berpotensi untuk
mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas, tetapi juga ramah lingkungan.

Terdapat hal unik yang menjadi ciri khas Suroboyo Bus ini, karena untuk
menikmati layanan Bus ini penumpang hanya perlu memberi kontribusi sampah
plastik berupa botol bekas atau gelas plastik untuk mengurangi sampah plastik
yang ada di Kota Surabaya.

Kontribusi tersebut sangat efektif bagi masyarakat yang ada di Kota


Surabaya, akan tetapi terdapat Pos penampungan sampah Suroboyo Bus (Bank
Sampah) yang dinilai sulit diakses karena jarak menuju Bank Sampah terlalu jauh.
Salah satunya di Surabaya Pusat, Surabaya Barat dan Surabaya Utara yang hanya
memiliki satu pos Bank Sampah.

Lalu apabila tiket atau kartu Suroboyo Bus terbuat dari kertas, maka rentan
sekali rusak apabila terkena air. Ketika tiket atau kartu tersebut sudah rusak, maka
tiket atau kartu tersebut sudah tidak bisa lagi digunakan untuk menikmati layanan
Suroboyo Bus.

Menyikapi masalah ke-efektifan yang ada pada Bus Suroboyo, penulis


mempunyai gagasan yakni dengan mewujudkan suatu alat yang berfungsi
menyimpan dan menambah saldo untuk menikmati layanan Suroboyo Bus dengan
konsep layaknya mesin ATM yakni ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah
Suroboyo Bus) sebagai solusi untuk Suroboyo Bus yang lebih efektif.

Seperti yang kita tahu bahwa untuk dapat menaiki bus Suroboyo yaitu
dengan menggunakan sampah. Ada 2 cara yang dapat dilakukan bagi penumpang
yang ingin menaiki Suroboyo bus. Pertama dengan menukarkan terlebih dahulu
sampah dengan stiker pada bank sampah atau pos yang sudah ada lalu nantinya
ketika menaiki bus stiker tersebut diberikan pada petugas untuk di lubangi dan
penumpang diberikan karcis.

Saat awal diluncurkan terdapat dua pos yang dapat digunakan untuk
menukar sampah dengan plastik yaitu pos di halte Rajawali dan Terminal
Purabaya. Lalu yang kedua dengan membawa sampah langsung sesuai jumlah
orang yang akan naik dan diberikan kepada petugas yang bertugas dalam bus.

Ketentuan jumlah sampah yang dapat ditukarkan dengan stiker atau untuk
naik bus secara langsung per orang yaitu 3 botol untuk ukuran besar atau 5 botol
ukuran sedang atau 10 gelas plastik. Cara dalam mendapatkan stiker yaitu dengan
mendatangi bank sampah dengan membawa botol bekas yang akan disetorkan,
lalu petugas akan menggantinya dengan stiker dengan jumlah sesuai botol yang
ditukarkan.

Namun seiring berjalannya waktu banyak orang yang tidak bertanggung


jawab melakukan kecurangan dengan menyetor sampah plastik namun tidak
berniat untuk naik tetapi malah untuk dijual kepada orang yang ingin naik namun
malas untuk menyetor sampah, maka dari itu dibuat kebijakan baru dengan aturan
satu KTP hanya boleh mendapat 10 stiker.

Banyak masyarakat yang mengeluh mengenai jumlah pos untuk penukaran


sampah yang sangat sedikit dan letaknya jauh dari daerah mereka tinggal.
Sehingga baru-baru ini Suroboyo bus menambahkan pada setiap bagian wilayah
Surabaya.

Maka dari itu sudah semestinya pos untuk penukaran sampah plastik ini di
tingkat dengan menggunakan teknologi terkini dan dibangun di halte – halte untuk
meningkatkan kepraktisan dan kemudahan dalam sistem penukaran sampah
plastik bagi masyarakat. Serta penempatan pos di halte yang sangat memudahkan
masyarakat dalam proses penukaran sampah plastik karena sangat mudah
dijangkau tempatnya. Dengan demikian Bus Suroboyo akan semakin diminati
oleh masyarakat dan dapat meningkatkan masyarakat dalam menggunakan
kendaraan umum sehingga dapat mengurangi kemacetan yang ada di Kota
Surabaya.

Dalam hal ini adapun gagasan yang dicetuskan guna memperbaiki


keefektifan masyarakat dalam penukaran sampah pada saat ingin menaiki
Suroboyo bus diantaranya yaitu dengan membuat ATM SBY (Alat Tempat
Menukar Sampah Suroboyo Bus) yang dimana alat ini memiliki tujuan agar para
pemumpang yang ingin menaiki bus suroboyo tidak perlu repot repot untuk
menggotong sampah ke dalam bus maupun menukarkan terlebih dahulu ke bank
sampah.

Cara dalam penggunaan ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah Bus
Suroboyo) ini yaitu dengan memasukan sampah yang dibawa kedalam tempat
yang tersedia dalam ATM SBY, kemudian sampah tersebut akan terpilah dengan
cara memencet tombol kategori sampah yang dimasukan, maka sensor otomatis
akan menghitung jumlah sampah yang masuk yang nantinya akan di
akumulasikan pada saldo di kartu khusus ATM SBY.
Selain menambah tingkat efektivitas dengan menyediakan kartu saldo,
ATM SBY memiliki desain kerja mesin seperti eskalator yang mampu membawa
botol plastik masuk ke dalam tempat sampah yang telah disediakan di dalam box.
Di dalam box sudah terdapat tempat sampah sesuai dengan kriteria sampah botol
yakni besar, sedang dan kecil (gelas).

Pada bagian dalam kotak, terdapat sensor yang terhubung dengan monitor
untuk mendeteksi seberapa banyak botol yang dimasukkan ke dalam mesin ATM
SBY. Dengan desain tersebut terdapat beberapa keuntungan bagi pihak operator
bis dan penumpang. Bagi operator desain tersebut akan memberikan ruang yang
cukup luas, karena penumpang sudah tidak lagi memberikan sampah dan
menempatkan sampah botol ke dalam bis, dengan demikian pihak operator sudah
tidak kesusahan lagi untuk memilah sampah di dalam bis.

Dalam hal ini adapun langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk
memperbaiki keefektifan masyarakat dalam penukaran sampah pada saat ingin
menaiki Suroboyo bus diantaranya yaitu:
1. Tahapan pengutaraan gagasan yang dimana pada tahap ini menguhubungi
pihak terkait seperti instansi instansi yang bekerja sama dengan suroboyo bus
mengenai pembahasan gagasan yang ingin kami sampaikan
2. Tahapan perencanaan yang meliputi mencari hubungan kerja sama dengan
ahli dalam pemograman agar gagasan yang diajukan dapat bekerja sesuai degan
tujuan yang ingin dicapai
Gagasan ATM SBY (Alat Tempat Menukar Sampah Suroboyo Bus) akan
terwujud apabila terdapat dukungan dari para pengembang (developer) serta
pemerintah dalam membuat standarisasi mendirikan fasilitas bagi masyarakat dan
menggalakkan program pengumpulan sampah plastik guna mengurangi sampah
plastik di Kota Surabaya. Namun yang terpenting adalah adanya dukungan
masyarakat akan kesadaran kebersihan lingkungan.
BIODATA PENULIS
Nama : Arisma Cahyani
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : S1 Pendidikan Geografi
NIM : 19040274048
Tempat tanggal lahir : Jombang, 18 Agustus 2001
Email : arismacahyani.19048@mhs.unesa.ac.id

Riwayat pendidikan
SD : SDN Wonorejo VII / 318 Surabaya (2007 – 2013)
SMP : SMP Negeri 10 Surabaya (2013 – 2016)
SMA : SMA Negeri 9 Surabaya jurusan IPS (2016 – 2019)

Pemakalah Seminar :-
Prestasi :-

Anda mungkin juga menyukai