Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arisma Cahyani

Kelas : Geografi 2019 B


NIM : 19040274048

PERHITUNGAN EROSI MENGGUNAKAN METODE USLE DI QGIS

Dalam menghitung erosi dengan metode USLE di QGIS memerlukan data berupa data curah hujan
(tabel), peta tekstur tanah berupa vektor poligon, dan data raster berupa data SRTM/GDEM Aster
serta citra Landsat 8 OLI. Untuk perhitungannya kita bisa menggunakan rumus gabungan dari
faktor K, faktor R, faktor LS dan faktor CP seperti di bawah ini.

𝑈𝑆𝐿𝐸 = 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑅 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐿𝑆 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐶𝑃

A. Prosedur mencari faktor R


Untuk mencari faktor R kita bisa menggunakan data curah hujan yang didapat dari plotting
lokasi stasiun curah hujan, dimana plotting tersebut harus sudah terisi data-data dalam bentuk
tabel yang berisi rerata curah hujan, tebal hujan, serta nilai R. Nilai R yang terdapat dalam
tabel melalui proses perhitungan sebagai berikut.

𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)


1. 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 (𝑚𝑚) = 12
𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐻𝑢𝑗𝑎𝑛 (𝑚𝑚)
2. 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 (𝑐𝑚) = 10
3. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅 = −8.79 + (7.01 𝑥 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑐𝑚)
Lalu data curah hujan tersebut di proses untuk menjadi bentuk polygon thiessen dan diproses
kembali untuk menjadi data raster melalui proses rasterisasi. Data raster dari polygon thiessen
inilah yang dinamakan sebagai Faktor R

B. Prosedur mencari faktor K


Untuk mencari faktor K kita bisa menggunakan data peta tekstur tanah yang berupa vektor
poligon. Dalam peta tanah tersebut kita bisa input nilai K dalam atribut tabel seperti halnya
dengan nilai R. Untuk mencari nilai K kita bisa menyesuaikan dengan tekstur tanah. Sebagai
contoh,
Tekstur Tanah Nilai K
Silt clay – clay 0.16
Silt loam – loam 0.1
Clay loam 0.27
Silt loam 0.23

Sama seperti data curah hujan, peta tekstur tanah ini kita proses menjadi data raster. Dan peta
tekstur tanah yang sudah melalui proses rasterisasi dinamakan Faktor K.

C. Prosedur mencari faktor LS


Untuk mencari faktor LS kita bisa menggunakan data SRTM atau DEM yang sudah dipotong
sesuai dengan batas wilayah penelitian. Karena sudah berbentuk raster, proses mencari faktor
LS bisa dengan cara mencari LS Factor pada kolom search processing tools di QGIS dengan
menggunakan metode milik Boehner & Selige 2006.

D. Prosedur mencari faktor CP


Faktor C didasarkan pada klasifikasi LandUse/LandCover pada citra Landsat 8 OLI,
sementara untuk faktor P atau pengelolaan lahan dalam beberapa jurnal dapat dijadikan satu
dengan faktor C dengan asumsi bahwa pengelolaan lahan adalah seragam. Untuk dapat
menemukan faktor CP maka kita harus melakukan reklasifikasi pada klasifikasi
LandUse/LandCover citra Landsat 8 OLI. Dengan petunjuk sebagai berikut,

Land Cover Class C-Faktor


Dense Forest 0.001
Open Forest 0.001
Shrubs and bush vegetation 0.1
Low cover vegetation (fallow) 0.2
Bare soil 1
Residental areas and Home gardens 0.14

Hasil dari proses reklasifikasi tersebutlah yang dinamakan sebagai Faktor CP

E. Perhitungan dengan metode USLE


Setelah melalui berbagai proses untuk menemukan Faktor R, K, LS dan CP maka langkah
selanjutnya adalah perhitungan erosi pada tiap piksel dengan menggunakan raster kalkulator
yakni dengan memasukkan rumus sebagai berikut,

𝑈𝑆𝐿𝐸 = 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑅 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐿𝑆 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐶𝑃


Itulah cara untuk menghitung erosi menggunakan metode USLE di QGIS, selanjutnya citra erosi
tersebut akan diproses lagi untuk pembuatan Peta Bahaya Erosi. Caranya dengan me-reklasifikasi
citra erosi yang sudah dihitung dengan metode USLE dengan petunjuk sebagai berikut,

Bahaya Erosi
Sangat Ringan 0 – 16 Ton/Ha/Th
Ringan 16 – 60 Ton/Ha/Th
Sedang 60 – 180 Ton/Ha/Th
Berat 180 – 480 Ton/Ha/Th
Sangat Berat >480 Ton/Ha/Th

Demikianlah cara untuk membuat Peta Bahaya Erosi dengan menggunakan citra perhitungan
erosi dengan metode USLE pada QGIS.

Anda mungkin juga menyukai