Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS DAMPAK BANJIR PADA TAHUN 2007 TERHADAP

PELAKSANAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DAN KESIAPSIAGAAN


MASYARAKAT DALAM BENCANA BANJIR DI KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

Diajukan Oleh:

SYAHRUL AZHARI

A 610 090 012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014
UNIYERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417,Fax:1151448
Surakarta 57102

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing sekripsi/tugas akhir :

Nama :Drs. M. Musiyam, M.T.P

NIP/NIK :574

Telah membacadan mencernati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Syahrul Azhan

NIM :A610090012

Program Studi : Pendidikan Geografi

Judul Skripsi :"ANALISIS DAMPAK BANJIR TERHADAP PENDIDIKAN


SEKOLAH DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM
BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOTAKAN
KECAMATAN SERENGAN SURAKARTA".

Naskah artikel tersebut, layak dan dapatdisetujui untuk di publikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 3 Juli2014

Pembimbing

rs. M. Musiyam, M.T.P

NIPA{IK:574
ANALISIS DAMPAK BANJIR PADA TAHUN 2007 TERHADAP
PELAKSANAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DAN KESIAPSIAGAAN
MASYARAKAT DALAM BENCANA BANJIR DI KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SURAKARTA

Oleh :

Syahrul Azhari, A 610 090 012, Program Studi Pendidikan Geografi,


FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2014

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis dampak


banjir pada tahun 2007 terhadap pelaksanaan pendidikan sekolah dan
kesiapsiagaan masyarakat dalam bencana banjir di Kelurahan Joyotakan,
Kecamatan Serengan, Surakarta. Dampak banjir adalah segala bentuk kerugian
baik fisik maupun materi yang di timbulkan dari terjadinya banjir. Banjir yang
besar memberikan dampak fisik dan dampak non fisik. Pengumpulan data
menggunakan teknik kuisioner, wawancara, dan dokomentasi. Alanisis data
menggunakan dua metode yaitu kulitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitia ini
yaitu dampak banjir pada tahun 2007 terhadap pelaksanaan pendidikan sekolah,
sekolah diliburkan selama kurang lebih 4 hari akikibat terendam air dan proses
belajar mengajar menjadi tidak kondusif selama satu minggu, dan juga buku-buku
dan fasilitas sekolah sebagian rusak dan tidaak dapat di gunakan lagi. Dampak
bajir pada tahun 2007 terhadap kemampuan masyarakat dalam mitigasi bencana
banjir masyarakat menjadi lebih sigap dan tanggap jika sewaktu waktu terjadi
bencana banjir di kelurahan Joyotakan, di samping itu di kelurahan Joyotakan
sudah di pasang alarm sistem peringatan dini dan jalur evakuasi pasca banjir tahun
2007.

Kata kunci: Dampak, Banjir, Kemampuan Mitigasi


Pendahuluan Indonesia (KBBI), banjir adalah
peristiwa terbenamnya daratan (yang
Di negara kita Indonesia ini biasanya kering) karena volume air
bencana merupakan sebuah peristiwa yang meningkat. Definisi kedua dari
yang sangat akrab dengan kamus tersebut, banjir adalah berair
masyarakat kita. Banyak yang banyak dan deras, kadang-kadang
mengatakan Negara Indonesia adalah meluap.
surga bencana. Bencana yang sering Dampak banjir terhadap
kita jumpai yaitu banjir. Seiring pelaksanaan pendidikan sekolah
dengan perkembangan zaman, dalam adalah segala bentuk kerugian yang
dunia perdagangan dan bisnis yang di timbulkan akibat terjadinya
kurang memperhatikan aspek bancana banjir terhadap proses
kelingkungan. pelaksanaan pendidikan sekolah.
Banjir yang pada hakekatnya Dampak banjir di lihat dari aspek
proses alamiah dapat menjadi pendidikan, salah satu contohnya
bencana bagi manusia bila proses itu yaitu banjir yang menggenang
mengenai manusia dan menyebabkan selama beberapa hari akan
kerugian jiwa maupun materi. Dalam mengganggu proses belajar mengajar
konteks sistem alam, banjir terjadi di sekolah. Siswa yang seharusnya
pada tempatnya. Banjir akan belajar pada waktu jam belajar
mengenai manusia jika mereka digantikan dengan membersihkan
mendiami daerah yang secara ruang kelas yang kotor dengan
alamiah merupakan dataran banjir. lumpur akibat banjir. Banjir di Solo
Jadi, bukan banjir yang datang, justru pada tanggal 26-30 desember 2007
manusia yang mendatangi banjir. mengakibatkan sejumlah sekolah di
Apabila hal tersebut dapat kita Surakarta di liburkan karena gedung
terima, maka bencana banjir yang gedung sekolah dan kelas terendam
dialami manusia sebenarnya adalah banjir, seperti di Serengan, Jebres,
buah dari kegagalan manusia dalam Kampung Sewu, dalam
membaca karakter alam. Kegagalan detiknews.com. Dari pernyataan di
manusia membaca apakah suatu atas dapat kita lihat bahwa banjir
daerah aman atau tidak untuk pada tahun 2007, pada bulan
didiami. Misalnya, kegagalan desember berdampak langsung
manusia membaca karakter suatu terhadap pendidikan. Dalam hal ini
daerah sehingga tidak mengetahui sekolah yang menjadi tempat siswa
daerah tersebut merupakan daerah belajar terkena banjir, sehingga
banjir. Banjir adalah suatu bencana kegiatan belajar mengajar menjadi
yang mengganggu kehidupan terganggu bahkan dampak lebih
manusia berupa genangan air dari parah lagi yaitu siswa tidak bisa
yang terkecil sampai terbesar yang pergi ke sekolah.
disebabkan faktor-faktor baik Untuk mengatasi dampak banjir
manusia maupun alam atau aliran air terhadap pendidikan di sekolah-
yang tinggi, dan tidak tertampung sekolah yang ada di kecamatan
oleh aliran sungai sehingga air itu serengan sebagian sudah menerapkan
meluap ke daratan yang lebih rendah. pola siaga banjir serta sikap-sikap
Menurut Kamus Besar Bahasa yang mencegah banjir. Misalnya
tidak membuang sampah di sungai kutipan
dan peduli lingkungan. news.okezone.com/read/2007/12/26.
Kemampuan masyarakat dalam Dengan terjadinya banjir
mitigasi bencana banjir adalah kesiap besar yang melanda kelurahan
siagaan masyarakat dalam Joyotakan, kecamatan Serengan
menanggulangi bencana banjir. Surakarta pada tahun 2007, yang
Setelah terjadinya banjir masyarakat mengakibatkan berbagai dampak
baru sadar bahwa upaya untuk yang timbul di masyarakat, sehingga
menanggulagi bencana bajiur peneliti mengangkat judul
tersebut sangat penting. “ANALISIS DAMPAK BANJIR
Berpindahnya penduduk dari daerah PADA TAHUN 2007 TERHADAP
banjir ke daerah baru juga memaksa PELAKSANAAN PENDIDIKAN
penduduk untuk beradaptasi dengan SEKOLAH, DAN
keadaan yang baru. KESIAPSIAGAAN
Pada dasarnya manusia yang MASYARAKAT DALAM
mendekati banjir bukan banjir yang BENCANA BANJIR DI
mendekati manusia. Oleh karena itu KELURAHAN JOYOTAKAN
dengan datangnya banjir, manusia KECAMATAN SERENGAN
harus menyesuaikan dengan SURAKARTA”.
lingkungan mereka yang sering
terkena banjir. Hal ini berpengaruh Metode Penelitian
terhadap kemampuan masyarakat Penelitian ini menggunakan
dalam mitigasi bencana banjir, mau metode kualitatif pada dampak banjir
tidak mau masyarakat harus merubah taerhadap pendidikan sekolah dan
perilaku dan pola pikir mereka untuk metode kuantitatif pada dampak
menghadapi banjir yang datang terhadap kemampuan masyarakat
setiap saat. dalam mitigasi bencana banjir, di
Kelurahan Joyotakan kecamatan kelurahan Joyotakan.
Serengan Surakarta merupakan salah Dalam penelitian ini yang
satu daerah yang terkena banjir menjadi populasi sasaran adalah
paling parah pada akhir tahun 2007. pelaksana pendidikan sekolah
Lurah Joyotakan pada masa itu (kepala sekolah dan guru) dan kepala
Chairul Anwar mengatakan banjir keluarga yang ada di Kelurahan
yang melanda Joyotakan menimpa Joyotakan, Kecamatan Serengan,
sejumlah Rw, masing-masing Rw 3, Surakarta. Pengambilan sampel
4, 5, dan 6. Namun dari keempat Rw dalam penelitian ini dilakukan secara
tersebut, banjir paling parah melanda acak yaitu dengan mengambil kepala
Rw 6. Banjir yang melanda sekolah, guru, dan Kepala Keluarga
Joyotakan, selain dari sungai di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan
Bengawan Solo juga luapan dari Serengan, Surakarta. Jenis teknik
sungai Tanggung dan sungai sampling menggunakan cara
Wingko. Dua sungai tersebut penentuan anggota sampel secara
bermuara di Bengawan Solo, karena acak dan sistematik ( Systematic
air di Bengawan Solo lebih tinggi, air Ramdom Sampling). Data yang
dari ke dua sungai tersebut kembali diperlukan diperoleh melalui
dan menggenangi kampung, dalam observasi, wawancara, dokumentasi,
dan angket. Angket sebelumnya telah soal angket variabel dampak banjir
diujicobakan dengan uji validitas dan terhadap kemampuan masyarakat
reliabilitas. Subjek uji coba angket dalam mitigasi bencana banjir
adalah 40 masyarakat. Uji instrument sebesar 0,519. Berdasarkan nilai
analisis yang digunakan adalah uji koefisien reliabilitas tersebut dapat
validitas dan uji reliabilitas. Uji dikatakan bahwa angket kemampuan
prasyarat analisis yaitu uji masyarakat dalam mitigasi bencana
normalitas. banjir memiliki reliabilitas yang
Hasil Penelitian dan Pembahasan cukup. Berdasarkan uji validitas dan
1. Uji Validitas reliabilitas, maka dapat simpulkan
Hasil penelitian yang valid bahwa angket tersebut sudah layak
bila terdapat kesamaan antara data untuk digunakan sebagai instrumen
yang terkumpul dengan data penelitian.
sesungguhnya terjadi pada objek 3. Uji Prasyarat Analisis
yang diteliti. Valid berarti instrument Uji Normalitas
tersebut dapat digunakan untuk Pengujian normalitas dalam
mengukur apa yang seharusnya penelitian ini menggunakan metode
diukur (Sugiyono, 2010). Validitas Kolmogrov Smirnov, adapun kriteria
hasil tiap-tiap item pertanyaan dalam data yang berdistribusi normal adalah
kuesioner diketahui dengan apabila hasil perhitungan diperoleh
membandingkan koefisien korelasi nilai p > 0,05. Hasil uji normalitas
tiap-tiap item pertanyaan dengan r data pada kelas kontrol memiliki
hitung > r tabel yang telah ditetapkan nilai sig.(-tailed) > 0,05 yaitu 0,019
pada taraf signifikansi 5%, maka sehingga data tersebut berdistribusi
butir soal tersebut valid atau normal.
sebaliknya. Pengujian validitas item
pertanyaan pada kuisioner dampak Pembahasan
banjir terhadap kemampuan Dampak banjir terhadap
masyarakat dalam mitigasi bencana pelaksanaan pendidikan sekolah
banjir dilakukan dengan bantuan adalah segala bentuk kerugian yang
program SPSS. Dengan demikian di timbulkan akibat terjadinya
soal angket yang valid dapat bancana banjir terhadap proses
digunakan sebagai instrumen pelaksanaan pendidikan sekolah.
penelitian selanjutnya. Sedangkan Dampak banjir di lihat dari aspek
untuk angket yang tidak valid pendidikan, salah satu contohnya
dihilangkan. yaitu banjir yang menggenang
2. Uji Reliabilitas selama beberapa hari akan
Uji reliabilitas dilakukan mengganggu proses belajar mengajar
untuk mengetahui tingkat keandalan di sekolah. Siswa yang seharusnya
angket. Uji reliabilitas dalam belajar pada waktu jam belajar
penelitian ini di uji dengan digantikan dengan membersihkan
menggunakan rumus Croboach ruang kelas yang kotor dengan
Alpha perhitungannya dilakukan lumpur akibat banjir. Banjir di Solo
dengan program SPSS for Windows pada tanggal 26-30 desember 2007
versi 16. Hasil uji reliabilitas mengakibatkan sejumlah sekolah di
diperoleh nilai koefisien reliabilitas Surakarta di liburkan karena gedung
gedung sekolah dan kelas terendam masyarakat dalam menghadapi
banjir, seperti di Kecamatan bencana banjir sangat penting,
Serengan. Dari pernyataan di atas karena jika salah dalam menghadapi
dapat kita lihat bahwa banjir pada bencana banjir, kerugian yang
tahun 2007, pada bulan desember ditimbulkan bisa cukup besar,
berdampak langsung terhadap bahkan bisa terdapat korban jiwa
pendidikan. Dalam hal ini sekolah yang cukup besar. Begitu juga
yang menjadi tempat siswa belajar sebaliknya jika pengetahuan dan
terkena banjir, sehingga kegiatan sikap masyarakat sudah benar maka
belajar mengajar menjadi terganggu kerugian yang ditimbulkan bisa di
bahkan dampak lebih parah lagi yaitu minimalisir.
siswa tidak bisa pergi ke sekolah. Dari dampak banjir pada
Dampak terjadinya banjir tahun 2007 pengetahuan dan sikap
pada tahun 2007 terhadap pendidikan masyarakat terhadap mitigasi
sekolah antara lain sebagai berikut bencana banjir meningkat, dan dalam
:Sekolah diliburkan selama kurang menyikapi terjadinya bencana banjir
lebih 4 hari. Jam belajar berkurang. masyarakat lebih mengerti dengan
Buku-buku di perpustakaan menjadi apa yang harus dilakukan.
rusak akibat terendam banjir. Cat-cat Pengetahuan dan sikap
tembok di sekolah sebagian rusak, masyarakat dalam mitigasi bencana
kotor, dan mengelupas akibat dari banjir antara lain:
terendam banjir. Sebagian fasilitas 1) Setelah terjadinya banjir pada
sekolah rusak, seperti komputer, tahun 2007, masyarakat
meja, kursi, papan tulis, dan pintu berupaya untuk megurangi
kelas. Proses belajar mengajar resiko dampak banjir, jika
menjadi tidak kondusif selama sewaktu waktu banjir datang
kurang lebih 1 minggu. lagi.
Dampak banjir tahun 2007 2) Untuk mempersiapkan jika
terhadap kemampuan mitigasi sewaktu waktu terjadi banjir
masyarakat Joyotakan. Dalam lagi, masyarakat mengikuti
penelitian ini menggunakan 5 pelatihan mitigasi bencana
parameter dari LIPI untuk mengukur atau sosialisai mitigasi
dampak banjir terhadap kemampuan bencana banjir.
mitigasi masyarakat, yaitu 3) Masyarakat tahu cara
pengetahuan dan sikap, kebijakan menyikapi jika terjadi banjir
dan panduan, rencana tanggap lagi, misalnya mengamankan
darurat, sistem peringatan dini, dan barang berharga di rumah.
mobilitas sumber daya. Nilai indeks pengetahuan
a. Pengetahuan Dan Sikap sikap adalah 0,664.
Dari parameter pengetahuan b. Kebijakan Dan Panduan
dan sikap, yang diambil adalah Dari parameter kebijakan dan
bagaimana tingkat pengetahuan panduan yang diambil antara lain,
masyarakat terhadap bencana banjir sudah pernahkah masyarakat
dan juga sikap masyarakat dalam mendapatkan pelajaran tentang
menghadapi bencana banjir. mitigasi bencana banjir. Kebijakan
Pengetahuan dan sikap dari dan panduan untuk mitigasi bencana
banjir termasuk penting karena sangat perlu mengikuti
menentukan sikap masyarakat dalam pelatihan atau simulasi
menyikapi pada saat terjadi bencana tentang kebencanaan,
banjir. Dan perlu di terapkan setiap terutama bencana banjir yang
orang, untuk meminimkan jumlah sering melanda Kelurahan
kerugian. Joyotakan.
Kebijakan dan panduan 2) Setelah terjadinya banjir pada
masyarakat dalam mitigasi bencana tahun 2007, di kelurahan
banjir antara lain: Joyotakan di pasang jalur
1) Masyarakat mendapatkan evakuasi untuk masyarakat.
pelajaran tentang bencana Nilai indeks rencana tanggap
banjir.. darurat adalah 0,342.
2) Pemerintah atau lembaga d. System Peringatan Dini
masyarakat memberikan atau System peringatan dini
mengadakan kegiatan adalah himbaun untuk masyarkat
sosialisasi tentang bencana untuk waspada jika akan terjadi suatu
banjir di kelurahan bencana, khususnya dalam hal ini
Joyotakan. adalah bencana banjir. Di kelurahan
Nilai indeks kebijakan dan Joyotakan sebelum terjadinya banjir
panduan adalah 0,342. pada akhir tahun 2007, belum
c. Rencana Tanggap Darurat terpasang system peringtan dini.
Rencana tanggap darurat Setelah banjir tahun 2007 tersebut
merupakan tindakan yang harus telah di pasang system peringatan
dilakukan oleh semua masyarakat dini, berupa alarm yang di letakkan
dalam menghadapi pada saat pada tanggul penahan air yang ada di
terjadinya bencana banjir. Rencana kelurahan Joyotakan. System
tanggap darurat memerlukan kerja peringatan dini yang di terapkan
sama dari semua kalangan, baik berupa alarm, jika air sudah melebihi
pemerintah, lembaga batas ketinggian yang di tentukan,
kemasyarakatan dan masyarakat itu maka alarm system peringatan dini
sendiri. Kerja sama yang baik akan secara otomatis akan berbunyi.
sangat membantu dalam menangani Jika adanya bunyi sistem
bencana banjir. peringatan dini maka warga
Adanya rencana tanggap masyarakat harus waspada terhadap
darurat bertujuan untuk mencegah banjir yang akan segera datang, dan
jatuhnya korban jiwa akibat dari segera melakukan tindakan, misalnya
bencana banjir, minimal mengurangi mengamankan barang barang
jumlah korban jiwa. Akan tetapi berharga yang ada di rumah.
lebih baik lagi tidak ada korban jiwa. Koordinasi antar warga masyarakat
Setelah terjadinya banjir pada akhir juga sangat di perlukan jika ada
tahun 2007 masyarakat menyadari warga yang memerlukan bantuan.
pentingnya rencana tanggap darurat. Begitu juga peran pemerintah yang
Aspek dari rencana tanggap darurat siap siaga untuk menyiapkan tempat
antara lain: pengungsian untuk warga.
1) Setelah terjadinya banjir pada Nilai indeks system
akhir tahun 2007, masyarakat peringatan dini adalah 0,446.
e. Mobilitas Sumber Daya banjir masyarakat
Mobilitas sumber daya menjadi lebih sigap dan
merupakan kegiatan masyarakat tanggap jika sewaktu
sehari hari. Kemampuan masyarakat waktu terjadi bencana
dalam mitigasi bencana di lihat dari banjir di kelurahan
Mobilitas sumber daya adalah Joyotakan, di samping itu
bagaima sikap dan perilaku di kelurahan Joyotakan
masyarakat sehari hari dalam rangka sudah di pasang alarm
untuk mitigasi bencana banjir. sistem peringatan dini dan
Misalnya masyarakat mengikuti jalur evakuasi pasca
kegiatan atau pelatihan P3K, dan banjir tahun 2007.
mengikuti kegiatan simulasi bencana
banjir.
Indeks mobilitas sumber daya
adalah 0,5.

Kesimpulan
Hasil analisis data dan
pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian
tentang dampak banjir pada yahun
2007 terhadap pendidikan sekolah
dan kemampuan masyarakat dalam
mitigasi bencana banjir di kelurahan
Joyotakan dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dampak banjir pada
tahun 2007 terhadap
pelaksanaan pendidikan
sekolah, sekolah
diliburkan selama kurang
lebih 4 hari akikibat
terendam air dan proses
belajar mengajar menjadi
tidak kondusif selama
satu minggu, dan juga
buku-buku dan fasilitas
sekolah sebagian rusak
dan tidaak dapat di
gunakan lagi.
2. Dampak bajir pada tahun
2007 terhadap
kemampuan masyarakat
dalam mitigasi bencana
DAFTAR PUSTAKA
Kemendiknas. Bappenas.2010.
Maryadi, dkk. 2011. Pedoman Strategi Pengarustamaan
Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: Pengurangan Resiko Bencana
BP-FKIP UMS di Sekolah. Jakarta:
Kemendiknas.
Widayanto, Joko. 2010. SPSS For
Windows Untuk Analisis http://detiknews.com/banjir/keluraha
Data Statistik dan Penelitian. n/joyotakan/2007.html
Surakarta: BP-FKIP UMS
http://news.okezone.com/read/2007/1
Gunawan, Restu; Gagalnya Sistem 2/26
Kanal Pengendalian Banjir Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Jakarta dari Masa ke Masa; Penelitian Suatu Pendekatan
Jakarta; Kompas; 2010 Praktik. Jakarta: Reineka
Cipto
http://kompas.com/kompas-
cetak/0702/08/opini/3301296.htm http://kaltim.tribunnews.com/2013/0
4/10/4.824-pelajar-dari-30-
http://korantempo.com/korantempo/2 sekolah-di-samarinda-kena-
007/02/08/Opini/krn,20070208,58.id. dampak-banjir-saat-un
html
Jumali, Surtikanti, Taurat Aly,
Depdiknas. 2005 Kamus Besar Sundari. 2008. Landasan
Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Pendidikan. Sukarta.
Depdiknas Muhammadiyah University
Press.
LIPI. 2006. Pengembangan
Framework Untuk Mengukur Syah Muhibbin. 2010. Psikologi
Kesiapsiagaan Masyarakat Pendidikan. Bandung. Rosda
Terhadap Bencana Alam. Karya.
LIPI-UNESCO/ISDR
Subadi tjipto. 2011. Inovasi
Moleong, Lexy. J. 2006 Metode pendidikan. Sukarta.
Penelitian Kualitatif. Muhammadiyah University
Bandung: PT. Remaja Press.
Rosdakarya
Burhan, Bungin. 2011. Metodologi
Sugiono. 2012. Metode Penelitian penelitian kualitatif. Jakarta:
Kuantitatif Kualitatif dan Rencana Prenada Media
R&D. Bandung: Alfa Beta. Group.

Anda mungkin juga menyukai