Anda di halaman 1dari 17

KONDISI GEOGRAFIS DAN PENDUDUK

( Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Ilmu Pengetahuan Sosial Di MI/SD” )

Dosen Pengampu : Bapak Eka Yusnaldi, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

Febiyanti (030618)

Riska Arila (0306183232)

Rizky Sari Siregar (030618)

PGMI III semester III

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
Kata Pengantar

Assalamua’alaikum Wr.Wb

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah menganuhgerahkan banyak
nikmat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah pendidikan kewarganegaraan yang
berjudul “Kondisi Geografis dan Penduduk” . Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis menghimbau agar para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.

Dalam penulisan Makalah ini , penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikan sendiri
makalah ini tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak Eka Yusnaldi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Sosial di MI/
SD yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan tugas ini.

Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu pengetahuan
bagi para pembaca sekalian.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, Oktober 2019

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3

A. Kondisi Geografis Wilayah..............................................................................................................3


B. Kondisi Geografis Peta....................................................................................................................5
C. Kondisi Geografis Penduduk.........................................................................................................13
D. Kondisi Geografis dan Potensi Daerah..........................................................................................15

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................19

A. Kesimpulan....................................................................................................................................19
B. Saran..............................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bumi merupakan satu-satunya planet di sistem tata surya yang dapat di huni
oleh makhluk hidup. Indonesia merupakan negera kepulauan atau sering disebut
juga dengan negara maritim. Indonesia memiliki keragaman bentuk muka bumi,
baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi ini ternyata mempunyai hubungan
yang erat dengan aktivitas manusianya. Satu ciri utama kajian geografi yaitu
mengkaji hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.

Aktivitas penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis


terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim,
topografi,jenis, dan kualitas tanah serta kondisi peraian.

Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada


kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk
mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan
hidupnya.

Oleh karena itu keterkaitan antara kondisi geografis dengan kondisi


penduduknya sangat erat. Kondisi geografis dan penduduk tiap wilayah di
permukaan bumi berbeda-beda, hal ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas
unsur pendukung lingkungan yang ada pada suatu wilayah

B. RUMUSAN MASALAH
Dari Latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat di ambil adalah:
1. Bagaimana kondisi geografis wilayah ?
2. Bagaimana kondisi geografis pada peta?
3. Bagaimana kondisi geografis penduduk?
4. Bagaimana kondisi geografis dan potensi daerah?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi geografis wilayah.
2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi geografis pada peta.
3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi geografis penduduk.
4. Untuk mengetahui bagaimana kondisi geografis dan potensi daerah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga


memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat
dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua
sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan
internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara
langsung dengan sepuluh negara di kawasan Asia.

Letak geografis adalah letak suatu negera berdasarkan lingkungan sekitarnya di


permukaan bumi. Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari
kenyataannya di permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu pada bola
bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah Indonesia
terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan benua
Australia serta samudera Hindia dengan samudera Pasifik.1

Kondisi Geografis wilayah terdiri atas empat faktor utama, yaitu litosfer (kerak
bumi), atmosfer (udara), hidosfer (air), dan biosfer (makhluk hidup). Kondisi
geografis yang berkaitan dengan litosfer antara lain adalah jenis batuan, jenis tanah,
dan bentuk muka bumi. Sementara itu, kondisi geografis yang berkaitan dengan
hidrosfer antara lain, keadaan air tanah, keberadaan laut, sungai atau danau disuatu
daerah. Biosfer atau makhluk hidup yang berada disuatu wilayah dapat berupa
tumbuhan, hewan dan manusia.2

1. Litosfer (Kerak Bumi)

Berbicara litosfer,tidak terlepas pula dengan jenis batuan, dan bentuk muka bumi.

1) Jenis-jenis Batuan
a. Batuan Beku, batuan yang dihasilkan dari pendinginan batuan cair pijar (magma)
yang berasal dari dalam perut bumi.
b. Batuan Sedimen (Batuan endapan),batuan yang terbentuk sebagai akibat
terkikisnya batuan dari suatu tempat, kemudian diendapkan secara berlapis-lapis
ditempat lain.
c. Batuan Malihan (Metamorfosa), batuan yang terbentuk sebagai akibat tekanan
yang berat dan mengalami suhu yang tinggi didalam bumi.3

1
M.Thayeb, Pengetahuan sosial terpadu untuk sd kelas V, (Jakarta, Erlangga, 2004). h. 8.
2
Eka Yusnaldi, Kemasyarakatan: IPS Materi MI,(Perdana Publishing, Medan, 2018) h. 83.
3
Bambang Suprobo, IPS Geografi untuk SMP dan MTS kelas VII, (Semarang,Erlangga,2009) h. 2
2) Bentuk Muka Bumi

Bentuk permukaan bumi yang posisinya miring, tegak lurus, mendatar, sejajar dan
melipat, disebabkan karena tenaga eksogen (luar bumi) dan tenaga endogen (dalam
bumi). ada 3 bentuk permukaan bumi antara lain yaitu;

a. Patahan, patahan merupakan fenomena umum yang terjadi pada batuan, terutama
pada batuan yang berlapis-lapis seperti batuan sedimen. Patahan dibedakan
menjadi dua bentuk, yaitu bentuk graben/slenk (turun) dan bentuk horst (naik)
b. Lipatan (Fenomena Pelengkungan), Lipatan mempunyai bagian punggung lipatan
yang disebut antiklinal atau lembah lipatan yang disebut sinklinal.
c. Vulkanisme, Peristiwa pembentukan muka bumi yang berhubungan dengan
aktivitas gunung api. Apabila lapisan bumi mengalami pengangkatan karena
dorongan magma hingga membentuk kubah (dome) yang lebih tinggi dari dataran
disekelilingnya, maka bentukan tersebut dinamakan pegunungan kubah (dome
mountains).4

2. Atmosfer (Lapisan Udara)

Selanjutnya Atmosfer, Atmosfer merupakan lapisan udara yang terdiri dari 4


lapisan yaitu lapisan troposfer, stratosfer, ionosfer, dan eksosfera.

a. Lapisan Troposfer, Lapisan Troposfer adalah lapisan udara yang paling dekat
dengan permukaan bumi tebalnya berkisar antara 9km diatas Kutub, dan di
daerah khatulistiwa ketinggiannya mencapai 18km. Pada lapisan ini terdapat
fenomena cuaca seperti hujan, angin, awan, tekanan udara, dan kelembaban
udara. Semakin tinggi suatu tempat dipermukaan bumi, temperatur udaranya
akan semakin turun yaitu tiap naik (100 m) dari permukaan laut suhu udaranya
akan turun rata-rata sekitar 6◦ C untuk daerah disekitar Khatulistiwa.
b. Lapisan Stratosfer, Lapisan Stratosfer adalah lapisan udara yang tinggi sekitar
18 km hingga 60 km di permukaan bumi. Pada lapisan ini semakin tinggi
posisinya akan semakin naik suhu udaranya karena kandungan uap air dan
debu hampir tidak ada, kecuali terjadi letusan gunung berapi yang sangat kuat.
c. Lapisan Ionosfer, Lapisan Ionosfer adalah lapisan udara yang tingginya sekitar
60 km hingga 1000 km di permukaan bumi.
d. Lapisan Eksosfera, Lapisan eksosfera adalah lapisan atmosfer yang paling luar
berbatasan dengan ruang angkasa luar.

Manfaat dari lapisan udara adalah sebagai pernafasan bagi makhluk hidup,
melindungi makhluk hidup dari radiasi matahari, melindungi bumi dari benturan
benda-benda angkasa karena daya tarik bumi, sebagai pemantul gelombang bunyi
bagi aktifitas telekomunikasi dan radio, pelayaran atau sumber tenaga pendorong bagi
nelayan tradisional, penerbangan dan olah raga terbang layang, menimbulkan hujan,
penggerak kincir angin, dan lain-lain.5
4
ibid. h.3
5
ibid. h.85
3. Hidrosfer ( Air)

Hidrosfer berasal dari dua kata yaitu hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Dapat diartikan bahwa hidrosfer merupakan lapisan air yang berada di
permukaan bumi. Hidsofer tersebut meliputi danau, sungai, laut, air tanah dan uap air
yang terdapat pada lapisan udara.

a. Danau

Danau adalah cekungan di daratan yang cukup luas dan terisi oleh air. Air
yang mengisi danau dapat berasal dari sungai, mata air, dan gletser yang mencair.

b. Sungai

Sungai adalah alur panjang di atas permukaan bumi atau didalam tanah yang
berfungsi menampung dan mengalirnya air hujan atau mata air dari suatu tempat
ke tempat lain.

c. Laut

Laut adalah sekumpulan air yang luas di muka bumi memisahkan dan
menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya.

d. Air Tanah

Air tanah adalah air biasa yang merupakan salah satu sumber daya alam yang
memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan di bumi.

4. Biosfer

Pengertian Biosfer adalah lapisan lingkungan habitat makhluk hidup yang terdiri


dari litosfer, hidrosfer, dan atmosfer tanpa adanya ketiga ini biosfer tidak akan
seimbang. Atau dapat dikatakan biosfer merupakan lapisan kehidupan (flora dan
fauna).

B. KONDISI GEOGRAFIS PADA PETA

Peta adalah gambaran konvensional muka bumi atau benda angkasa, yang
meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampak apabila
dilihat dari atas dengan skala tertentu. Peta berfungsi sebagai alat peraga, media
pembelajaran, catatan visual permanen, alat komunikasi, dan alat analisis.

Peta dasar atau peta umum dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk
mengetahui bentuk umum bumi, antara lain beberapai kondisi geografis mengenai
relief dan ketinggian, penggunaan lahan, kedalaman laut, dan keberadaan muka air
seperti sungai dan danau.

Peta tematik mempunyai kelebihan dalam penyajian informasi geografis. Peta


tematik juga memiliki tampilan dengan tema tertentu atau khusus. Peta tematik
meliputi beberapa jenis peta berikut;

a. Peta statistik kualitatif, yaitu peta yang menggambarkan penyebaran jenis data
tanpa memperhitungkan jumlah data.
b. Peta Dinamik, Peta yang menggambarkan suatu data, berupa simbol garis dan
panah.6

Contoh dari peta tematik adalah, peta curah hujan, peta kepadatan penduduk,
peta jenis tanah, dan peta dengan tema-tema lainnya. Untuk dapat membaca
informasi geografis pada sebuah peta harus dilakukan dengan bantuan legenda.
Legenda peta adalah berisi tentang simbol-simbol yang digunakan pada peta yang
mewakili bentuk asli dari permukaan bumi. Simbol-simbol pada peta dapat
dibedakan menurut bentuknya sebagai berikut.

1. Simbol menurut sifatnya.

Simbol menurut sifatnya terbagi atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Simbol kualitatif adalah simbol pada peta yang tidak mencerminkan


jumlah, angka-angka atau volume tertentu atau seperti simbol batas
provinsi atau letak Ibu kota.
b. Simbol kuantitatif adalah simbol yang memuat unsur nilai, angka atau
jumlah, sepeperti simbol jumlah penduduk, simbol luas lahan, jumlah
pertanian.7
2. Simbol menurut bentuknya.

Simbol menurut bentuknya terdiri dari tiga jenis ,yaitu sebagai berikut.

a. Simbol Titik, simbol yang digunakan untuk melihat kondisi geografis yang
berupa lokasi dari sebuah objek, contohnya gunung, kota, gedung, dan lain-
lain.
b. Simbol Garis, Untuk melihat kondisi objek geografis memiliki panjang,
seperti garis pantai,sungai, jalan raya, dan rel kereta api.

6
ibid. h.36
7
ibid.h.37.
c. Simbol luas, Digunakan untuk menunjukan adanya luas dari sebuah objek
geografi, contohnya danau, sawah, hutan dan lain-lain.8

C. KONDISI GEOGRAFIS PENDUDUK

Penduduk adalah seseorang yang tinggal di suatu wilayah baik selamanya ataupun
sementara. Penduduk Indonesia menduduki urutan terbanyak ke empat setelah Cina,
India dan amerika serikat. Keadaan penduduk Indonesia sangat beragam hal itu di
sebabkan penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa.

1. Permukiman

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Permukiman adalah bagian kota


wilayah besar yang khusus digunakan untuk tempat tinggal penduduk. 9 Banyak
manusia lebih memilih tinggal di wilayah dataran rendah. Dataran rendah
memiliki potensi air yang melimpah dari air tanah, dan juga dataran rendah
banyak dilewati sungai.

Pemukiman adalah tempat kediaman penduduk yang mencakup di dalamnya


segala komponen-komponen fisik, prasarana dan sarana, serta pelayanan yang
terdapat pada suatu tempat dan menjadi satu kesatuan. ada pun pola pemukiman
yang dibedakan menjadi tiga, antara lain sebagai berikut.

a. Pola pemukiman memanjang mengikuti alur sungai, jalan, dan pantai

Pola pemukiman penduduk memanjang dapat dilihat di alur sungai dan


daerah-daerah pantai yang landai dengan mata pencaharian penduduk
dibidang perikanan sebagai nelayan, perkebunan kelapa dan perdagangan.
Pemukiman pola memanjang dapat berkembang menelusuri sungai dan
pantai, sampai bertemu dengan desa pantai lainnya.

b. Pola pemukiman mengelompok

Pola pemukiman mengelompok dapat dilihat di daerah pegunungan, dan


penduduknya masih terikat dalam suatu keluarga seketurunan. Pemusatan
tempat tinggal tersebut didorong oleh rasa kegotongroyongan, dan tanpa
renca pemekaran pemukiman.

c. Pola pemukiman terbuka

Pola pemukiman terbuka dapat dilihat di dataran rendah yang terbuka dan
arah pemekaran pemukiman penduduknya ke segala jurusan. Pola
pemukiman ini bertalian erat dengan usaha pengembangan dan penggalian
sumber daya secara optimal di daerah pemukiman tersebut.

8
Eka Yusnaldi, Kemasyarakatan: IPS Materi MI,(Perdana Publishing, Medan, 2018) h. 84.
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia
1) Pemukiman di Daerah Pedesaan

Permukiman yang baik hendaknya memenuhi pesyaratan sanitasi yang


baik, memiliki perlengkapan fasilitas dan pelayanan yang memadai,
memiliki prasarana dan sarana transportasi, serta aman dari gangguan
keamanan. Untuk mendapatkan lingkungan pemukiman yang demikian,
harus ada perencanaan yang sesuai dengan kondisi daerah setempat.
Daerah pedesaan umumnya identik dengan pertanian dan pola
permukimannya masih dipengaruhi oleh pertanian.

2) Permukiman di Daerah Perkotaan

Penduduk diperkotaan sangat beraneka ragam, baik yang berkaitan dengan


jenis pekerjaan, pendapatannya, pendidikan, dan kondisi sosial
budayannya. Lokasi persebaran permukiman berkaitan erat dengan
keruangan. Lokasi dalam ruang dapat dibedakan atas lokasi absolut dan
lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan alam
atau faktor budaya, ditinjau dari posisi suatu tempat terhadap kondisi
tempat-tempat di sekitarnya.

Pada dasarnya manusia mencari kenyamanan dan keamanan untuk tempat


tinggal. Tempat tinggal yang mudah dijangkau, kondisi geografis yang tidak
berbukit-bukit menjadi pilihan bagi manusia untuk bermukim di tempat itu. Jadi,
tempat yang nyaman dan aman menjadikan prioritas bagi manusia untuk
bermukim dan menjalani kehidupannya.

Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis


terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim,
topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan. Kondisi daratan dengan
segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala
aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai
daerah puncak gunung.

2. Mata Pencaharian

Indonesia adalah negara agraris, yang 40% mata pencaharian mayoritas


penduduknya bertani. Indonesia juga merupakan negara agraris, karena sebagian
besar daratan di Indonesia dilalui oleh sepertiga lautan dari luas keseluruhan.
Negara Indonesia juga merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya
alam yang sangat melimpah. Sumber daya alam yang dikelola oleh pemerintah
dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya.10

Terdapat dalam Pasal 33 ayat (3) Undang - Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 “Bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran

10
Tim Prestasi, Pendamping Materi Geografi: untuk SMP/MTs Kelas 7, (Denpasar, Prestas,2005).h. 19.
rakyat”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mata pencaharian adalah
pekerjaan atau pencaharian utama (yang dikerjakan untuk biaya sehari-hari).

Mata pencaharian penduduk juga di pengaruhi oleh kondisi geografis.


Mengapa demikian? karena penduduk memilih mata pencarian mereka sesuai
dengan ketersediaan yang terkandung di alam , dan karena penduduk bermukim
disuatu wilayah maka dirinya juga akan mencari pekerjaan yang tidak jauh dari
tempat bermukimnya demi kelangsungan hidup sehari-harinya.

Ada 2 jenis mata pencaharian yaitu mata pencarian ekstraktif dan mata
pencaharian bersifat mengolah bumi. Terutama untuk mata pencarian ekstraktif
atau yang langsung mengambil dari alam, contohnya seperti nelayan, penebang
kayu, pencari emas, dan lain sebagainya. Dan adapun mata pencaharian yang
bersifat mengolah potensi bumi yang juga dipengaruhi oleh kondisi geografis.
Seperti pertanian dan perkebunan.11

3. Makanan dan Tempat tinggal

Yang disebut dengan manusia tentu tidak pernah terlepas dari yang namanya
sandang dan papan, atau sering disebut juga dengan pakaian dan tempat tinggal.
Sandang dan papan juga dipengaruhi oleh kondisi geografis. Para penduduk akan
membuat rumah yang aman dan nyaman bagi dirinya dan keluarganya, sebagai
contoh Rumah-rumah di daerah pantai biasanya memiliki ventilasi yang banyak
dan atap terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan agar
banyak udara dingin yang masuk ke rumah.

4. Kebudayaan

Kebudayaan dimiliki oleh setiap penduduk karena kebudayaan merupakan


keseluruhan yang rumit termasuk di dalamnnya ilmu pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang didapatkan manusia
di lingkungannya. Lingkungan budaya meliputi segala sesuatu hasil ciptaan
manusia yang bersifat abstrak dan konkret, seperti gagasan, ide, bahasa, perilaku,
model pakaian, bentuk rumah, dan alat elektronik. Bentuk kebudayaan secara
terperinci terdiri atas (a) kebudayaan kegiatan ( untuk memenuhi kebutuhan
manusia) seperti kegiatan sosial dan ekonomi; (b) kebudayaan kejiwaan rohani/
agama, ilmu pengetahuan, bahasa, kesenian, politik dan ekonomi; serta (c)
kebudayaan kebendaan seperti pakaian, alat rumah tangga, dan kendaraan.

D. Kondisi Geografis dan Potensi Daerah Indonesia.

11
Eka Yusnaldi, Kemasyarakatan: IPS Materi MI,(Perdana Publishing, Medan, 2018) h. 85.
Indonesia di sebelah utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Selat
Malaka, Selat Singapura, Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik.
Sebelah selatan berbatasan dengan Australia, Samudra Hindia, Laut Timor, dan Laut
Arafura. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia dan di timur berbatasan
dengan Papua Nugini. Indonesia merupakan negara kepulauan. Gugusan pulau yang
membentang di Indonesia merupakan bagian dari Wawasan Nusantara. Pulau-pulau
tersebut harus dijaga keutuhannya. Relief atau bentang alam di muka bumi sangat
beragam dan terbentuk melalui proses yang sangat lama dan perlahan.
1. Relief Muka Bumi

Relief wilayah Indonesia terbagi atas bentuk muka bumi yang terdapat di wilayah
perairan laut dan daratan.

a. Bentuk Relief Muka Bumi di Wilayah Perairan Laut

1)Lubuk laut adalah bentukan relief muka bumi di dasar laut berupa cekungan yang
dalam di dasar laut

.2) Gunung laut adalah bentukan berupa gunung yang muncul dari dasar laut yang
puncaknya berada di bawah permukaan laut.

3) Atol adalah gugusan batu–batu karang yang terdapat di dasar laut dan terkadang
muncul di permukaan laut membentuk bentukan yang alami.

4) Palung laut adalah bentukan berupa ruang atau celah yang sempit dengan
kecuraman lereng yang terjal di dasar laut.

b. Bentuk Relief Muka Bumi di Daratan

1) Wilayah pesisir pantai adalah zona perbatasan antara wilayah perairan darat dan
laut. Bentukan alam yang dapat ditemukan di pantai adalah delta, tanjung, dan
semenanjung.

2) Wilayah dataran rendah adalah wilayah di permukaan bumi dengan ketinggiannya


antara 0–500 mdpl. Wilayah dataran rendah banyak ditemukan di pulau-pulau besar
yang terdapat di Indonesia.

3) Wilayah dataran tinggi adalah daerah dengan ketinggian lebih dari 500 mdpl, di
antaranya dataran tinggi Dieng, dataran tinggi Alas, dan dataran tinggi Gayo di
Nanggroe Aceh Darussalam.

4) Gunung adalah bentukan yang berasal dari hasil peristiwa vulkanisme. Indonesia
memiliki banyak gunung api aktif.

5) Pegunungan merupakan rangkaian beberapa gunung yang memanjang membentuk


kesatuan. Indonesia termasuk ke dalam dua rangkaian pegunungan dunia, yaitu
Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.12

12
Nurhadi,Jelajah Cakrawala Sosial IPS untuk Kelas VIII SMP/MTS ,(CV. Citra Praya,Jakarta,2009) h.10-11.
2. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia.

Berdasarkan kondisi iklim, geologi, dan tanahnya, Indonesia menjadi negara tropis
yang memiliki keragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi. Bahkan, dapat dikatakan
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman hayati tertinggi di
dunia, setara dengan Brasil di Amerika Selatan. Kekayaan flora dan fauna tersebut
dipengaruhi oleh kondisi iklim, geologi, tanah, dan relief yang mendukung.

Curah hujan yang tinggi, penyinaran matahari yang cukup sepanjang tahun, dan tanah
yang subur menjadi syarat tumbuh bagi bermacam-macam flora. Berbagai spesies fauna
pun dapat hidup dengan nyaman dan memiliki sumber makanan yang cukup. Hutan tropis
yang lebat dan padang rumput yang luas menjadi habitat dari fauna-fauna tertentu.

Kondisi iklim, geologi, tanah, dan relief yang berbeda menyebabkan perbedaan pada
flora dan faunanya. Daerahdaerah yang tinggi dan bersuhu rendah akan memiliki flora
dan fauna yang berbeda dengan dataran rendah yang bersuhu lebih tinggi. Kesuburan
tanah pun dipengeruhi material pembentuknya. Material-material hasil letusan gunungapi
melapuk menjadi tanah yang subur. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap tumbuh-
tumbuhan yang hidup di atasnya.

Alfred Rusel Wallace dalam bukunya yang berjudul The Malay Archipelago membagi
flora dan fauna Indonesia menjadi flora dan fauna bagian barat, tengah, dan timur.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh kondisi fisik setiap wilayah.

a. Flora dan Fauna Indonesia Bagian Barat

Wilayah flora dan fauna Indonesia bagian barat, antara lain meliputi Jawa, Sumatra,
Bali, dan Kalimantan. Wilayah ini relatif memiliki kesamaan fisik dengan wilayah
Asia pada umumnya sehingga dinamakan kawasan Asiatis. Flora dan faunanya pun
dinamakan flora dan fauna Asiatis. Contoh kelompok flora Asiatis adalah hutan hujan
tropis, hutan musim, hutan mangrove, dan sabana tropik. Contoh faunanya adalah
gajah, harimau Sumatra, badak bercula satu, banteng, landak, kura-kura, trenggiling,
elang, merak, burung hantu, dan ikan pesut.

b. Flora dan Fauna Indonesia Bagian Tengah

Wilayah flora dan fauna Indonesia bagian tengah meliputi Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Biasanya disebut sebagai flora dan fauna
peralihan, khas Indonesia. Contoh kelompok flora tersebut, antara lain sabana tropik,
stepa (padang rumput), hutan mangrove seperti nipah dan bakau, hutan musim, serta
hutan pegunungan seperti cemara dan pinus. Faunanya yang khas, antara lain anoa, babi
rusa, kuskus, monyet hitam, kuda, komodo, katak terbang, dan burung nuri.

c. Flora dan Fauna Indonesia Bagian Timur

Wilayah flora dan fauna Indonesia bagian timur meliputi Halmahera dan Papua.
Biasanya disebut kawasan Australis karena memiliki banyak persamaan dengan kondisi
fisik daratan Australia. Flora dan faunanya pun dinamakan flora dan fauna Australis.
Contoh vegetasinya terdiri atas hutan tropik, hutan mangrove, dan hutan pegunungan.
Faunanya antara lain kanguru, walabi, nokdiak (landak di Papua), kuskus, kanguru
pohon, burung nuri raja, cendrawasih, kaswari, dan kakatua. 13

Mengenal kekayaan flora dan fauna dapat meningkatkan rasa cinta terhadap
Indonesia. Kita akan sadar betapa kayanya negeri kita. Kesadaran yang tumbuh tersebut
akan mendorong kita untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan bijaksana.

3. Kondisi Penduduk
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang luas dan berpenduduk
sangat banyak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 1980, jumlah penduduk
Indonesia sekitar 146,935 juta jiwa. Angka tersebut terus mengalami perubahan dari
waktu ke waktu. Pada akhir 1990 menjadi 178,5 juta jiwa, sedangkan pada 2000
mencapai angka 205,84 juta jiwa. Adanya perubahan angka-angka tersebut menjadi
barometer tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun. Faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya kemajemukan dan pertumbuhan penduduk yang
tinggi di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

a. Ragam suku Bangsa


Suku bangsa adalah satu kelompok atau kesatuan masyarakat yang terikat secara
sadar dalam suatu sistem aturan budaya masyarakat setempat.

1) Pola Persebaran Suku Bangsa di Indonesia


Suku bangsa yang terdapat di Indonesia secara umum dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu suku bangsa asli Indonesia, suku bangsa nonpribumi (asing), dan
suku bangsa pedalaman.
2) Kondisi Lingkungan Geografis Indonesia
Faktor geografis yang menunjang adanya keragaman tatanan kehidupan sosial
kemasyarakatan, antara lain sebagai berikut.
a) Letak geografis kepulauan Indonesia berada pada jalur persilangan dunia. Hal ini
memungkinkan masuk dan berkembangnya budaya luar dengan leluasa.
b) Wilayah Wawasan Nusantara yang kita cintai ini terdiri atas beribu-ribu pulau yang
tersebar luas dari Sabang sampai Merauke.
c) Setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi dan per sebaran kekayaan alam yang
berbeda-beda.

4. Dampak Gejala Geografis Pada Beberapa Daerah


Penyesuaian manusia dalam mengatur pola kehidupan yang berkaitan dengan
kondisi iklim, cuaca, dan potensi air akan terlihat dalam hal bentuk perumahan,
pakaian, kegiatan ekonomi, makanan, persebaran penduduk, dan kehidupan sosialnya.
1. Kehidupan di Dataran Rendah dan Daerah Pesisir
Dataran Rendah dan daerah pesisir laut memiliki suhu udara panas dan lembab,
tetapi sebagian besar memiliki sumber air dan lahan yang mudah diolah untuk
pertanian dan perikanan. Jenis tanaman pertanian dan perkebunan di dataran rendah

Sudarmi, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII , (Jakarta, Pusat Perbukuan,
13

Departemen Pendidikan Nasional, 2008). h. 13.


dan di daerah pesisir adalah padi, palawijaya, kelapa, kapas, tebu, karet, dan kelapa
sawit. Bidang perikanan yang dikembangkan didataran rendah dan pesisir adalah budi
daya perikanan air payau yang mengolah tambak disekitar pesisir dan mengolah air
laut menjadi garam dapur. Kegiatan ekonomi penduduk pesisir adalah sebagai
nelayan yang melaut untuk menangkap ikan.
Tempat tinggal penduduk daerah pesisir banyak yang berbentuk rumah panggung
dan berpola linear atau sejajar dengan garis pantai. Rumah di daerah pesisir dibentuk
panggung agar terhindar dari pasang naik dan pasang surut.
2. Kehidupan di Dataran Tinggi dan pegunungan
Dataran tinggi dan daerah pegunungan yang bersuhu udara sejuk di
manfaatkan oleh penduduk untuk mengolah lahan pertanian tanaman pangan dan
industri seperti tanaman hortikultura, teh, pinus, kina, dan tembakau. Peternakan yang
dikembangkan di daerah ini antara lain peternakan sapi perah, sapi pedaging, dan
ayam petelur.
Tempat tinggal penduduk di dataran tinggi atau di daerah pegunungan
bentuknya relatif agak pendek dengan pola menggerombol atau saling berdekatan
untuk mengurangi rasa dingin dan ancaman angin kencang.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Letak geografis adalah letak suatu negera berdasarkan lingkungan sekitarnya di


permukaan bumi yang terdiri atas 4 komponen litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan
biosfer. Peta adalah gambaran konvensional muka bumi atau benda angkasa, yang
meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampak apabila
dilihat dari atas dengan skala tertentu. Penduduk adalah seseorang yang tinggal di
suatu wilayah baik selamanya ataupun sementara,yang dipengaruhi oleh tempat
tinggal, mata pencaharian, dan permukiman. Letak geografis sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup para penduduk mulai dari sandang,pangan, serta papan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan


dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran  yang bersifat
membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari bapak dosen pembimbing dan
rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Suprobo, IPS Geografi untuk SMP dan MTS kelas VII,
(Semarang,Erlangga,2009)

Eka Yusnaldi, Kemasyarakatan: IPS Materi MI,(Perdana Publishing, Medan, 2018)


Kamus Besar Bahasa Indonesia

M.Thayeb, Pengetahuan sosial terpadu untuk sd kelas V, (Jakarta, Erlangga, 2004).

Nurhadi,Jelajah Cakrawala Sosial IPS untuk Kelas VIII SMP/MTS ,(CV. Citra
Praya,Jakarta,2009)

Sudarmi, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII , (Jakarta,


Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).

Tim Prestasi, Pendamping Materi Geografi: untuk SMP/MTs Kelas 7, (Denpasar,


Prestas,2005).

Anda mungkin juga menyukai