Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI

“IDENTIFIKASI PENYEBARAN FLORA DAN FAUNA DI


INDONESIA SERTA USULAN UPAYA PELESTARIANNYA”

Oleh:

SRI ANZHILA MAHARANI

X MIPA 2

SMA N 3 BUKITTINGGI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita curahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan. Makalah ini disusun
dengan judul “Identifikasi Penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia Serta
Usulan Upaya Pelestariannya”.

Makalah ini penulis harap bisa menambah referensi pembaca untuk lebih
memahami tentang “Identifikasi Penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia Serta
Usulan Upaya Pelestariannya”. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak


kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik
yang membangun sehingga kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini berguna bagi teman teman dan segenap pembaca yang turut
membaca makalah ini.

Bukittinggi, 5 Oktober 2019

i
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................i

Daftar isi...............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................1-2
B. Rumusan Masalah........................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................4
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia.................................4-5
B. Karakteristik Flora dan Fauna Indonesia Bagian Barat............6-7
C. Karakteristik Flora dan Fauna Indonesia Bagian Tengah........7-8
D. Karakteristik Flora dan Fauna Indonesia Bagian Timur........9-10
E. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna di Indonesia.................10-11
BAB 3 PENUTUP..............................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................12
B. Saran..........................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki
tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya yaitu,
Brazil dan Zaire. Namun dibandingkan dengan Brazil dan Zaire,
Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal
tipeoriental, australia, dan peralihan. Selain itu, Indonesia juga memiliki
hewan langka dan endemik.
 Keanekaragaman hayati tersebut, tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Persebaran hewan yang ada di indonesia berkaitan dengan
sejarah terbentuknya wilayah kepulauan Indonesia. Indonesi bagian barat
yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil
disekitarnya, pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia bagian
timur yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, pernah
menjadi satu dengang Bemua Australia. Indonesia bagian tengah yang
meliputi pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, kepulauan Nusa
Tenggara serta kepulauan maluku, merupakan wilayah yang tidak bersatu
dengan Benua Asia maupun Benua Australia.
Ketika Alfred Russel Wallace mengunjungi Indonesia pada tahun 
1856, ia menemukan perbedaan besar fauna di beberapa daerah di
Indonesia (waktu itu Hindia Belanda). Ketika ia mengunjungi Bali dan
Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di
Bali terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan kelompok
oriental, sedangkan di Lombok hewan-hewannya mirip dengan Australia.

1
Oleh sebab itu, kemudian ia membuat garis pemisah yang memanjang
mulai dari Selat Lombok ke Utara melewati Selat Makassar dan Philipina
Selatan . Garis ini disebut garis wallace.
Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh
garis wallace. Garis wallace menbelah Selat Makassar menuju ke Selatan
hingga ke Selat Lombok. Jadi, garis wallace memisahkan wilayah
Oriental ( termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan
wilayah Auatralia ( Sulawesi, Irian, Maluku, NTB dan NTT).
Setelah wallace seorang ahli zoologi Jerman bernama Max Carl
Wihelm Weber juga mengadakan penelitian tentang persebaran hewan-
hewan di Indonesia. Weber melihat bahwa hewan-hewan yang ada di
Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokkan menjadi hewan
kelompok Australia. Hewan yang ada di Sulawesi ada yang memiliki sifat
yang sama halnya seperti hewan yang ada pada daerah Oriental. Oleh
sebab itu Weber menyebutkan bahwa fauna yang ada di Sulawesi adalah
fauna peralihan. Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada
di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara ke kepulauan Aru. Garis
ini disebut garis Weber. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas
antara wilayah Oriental dan Australia atau merupakan wilayah peralihan
yang paling mencolok.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat
beberapa poin yang akan dijelaskan dalam makalah ini. Hal itu berupa
rumusan masalah berikut:
1. Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia ?
2. Bagaimana karakteristik flora dan fauna di Indonesia Bagian Barat ?
3. Bagaimana karakteristik flora dan fauna di Indoneisa Bagian Tengah ?
4. Bagaimana karakteristik flora dan fauna di Indonesia Bagian Timur ?
5. Bagaimana upaya pelestarian flora dan fauna di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia.
2. Untuk mengetahui karakteristik flora dan fauna di Indonesia Bagian
Barat.
3. Untuk mengetahui karakteristik flora dan fauna di Indonesia Bagian
Tengah.
4. Untuk mengetahui karakteristik flora dan fauna di Indonesia Bagian
Timur.
5. Untuk mengetahui upaya pelstarian flora dan fauna di Indonesia.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Persebaran Flora dan Fuana di Indonesia


1. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia tercakup dalam kawasan Malenasia, yang terdiri
atas Indonesia, Filipina, Malaysia, Kepulauan Solomon, dan Papua
Nugini. Persebaran flora di Indonsia tidak merata. Hutan hujan tropis
di Kalimantan mempunyai keanekaragaman tumbuhan paling tinggi.
Untuh daerah Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda
mempunyai keanekaragaman paling sedikit.
Pada umumnya hutan-hutan di Indonesia didominasi oleh famili
Dipterocarpaceae (pohon yang menghasilakn biji bersayap).
Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae di antaranya
keruing, meranti, ramin, dan pohon kapur.
Selain itu, sebagian hutan di Indonesia merupakan bioma hutan
hujan tropis yang dicirikan adanya pepohonan berkanopi rapat dan
banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang tumbuh memanjat).
Tumbuhan yang mendominasi hutan ini di antaranya durian, mangga,
sukun, dan rotan.
Tumbuhan endemik di Indonesia yang terkenal yaitu Rafflesia
arnoldi (Rafflesia) di Sumatra Barat dan Ceologyne pandurata
(anggrek hitam) di Kalimantan Timur.

4
2. Persebaran Fauna di Indonesia
Berdasarkan pengamtan pada tahun 1859, Alfred Wallace, seorang
ahli Zoologi berkebangsaan Inggris, menetapkan dua wilayah
persebran fauna di Indoneisa. Wallace membuat garis pemisah abstrak
mulai dari Selat Lombok ke utara hingga Selat Sulawesi dan Filipina
Selatan.
Garis wallace memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat
(daerah Oriental) dengan bagian timur (daerah Australian). Derah
Oriental meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Madura.
Sementara itu, daerah Aautralian meliputi Sulawesi, Papua, dan pulau-
pulau di sekitarnya.
Setelah wallace, seorang ahli Zoologi berkebangsaan Jerman
bernama Weber juga melakukan penelitian tentang persebaran hewan-
hewan di Indonesia. Menurut Weber, hewan-hewan di Sulawesi tidak
dapat sepenuhnya dikelompokkan sebagai hewan-hewan kelompok
Australian. Hewan di Sulawesi ada yang memiliki sifat seperti hewan
di daerah Oriental. Berdasarkan hasil pengamatannya, Weber
membuat garis pemisah abstrak yang berada di sebelah timur Sulawesi
memanjang ke arah utara hingga Kepulauan Aru. Garis weber
memisahkan fauna Indonesia bagian timur dan tengah. Oleh karena
itu, Sulawesi merupakan wilayah peralihan yang memiliki hewan-
hewan peralihan antara wiliyah Oriental dan Australian.

5
B. Karakteristik Flora dan Fauna di Indonesia Bagian Barat
1. Karakteristik Flora Indonesa Bagian Barat
Flora Indonesia barat yaitu flora yang tumbuh di Sumatra, Jawa,
Kalimatan, serta pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Flora
Indonesia barat mempunyai kesamaan dengan tumbuhan-tumbuhan
yang terdapat di Asia. Flora Indonesia barat mempunyai kawasan
mangrove yang banyak di sekitar pantai. Mempunyai jenis tumbuhan
yang sangat beragam atau heterogen. Pada setiap tahun hutannya
selalu hijau. Kayu di dalam hutannya dapat bermanfaat dan banyak
tumbuhan di hutan yang mempunyai ketinggian 60 meter.
 Sumatera : pinus, kayu manis, beringin, kamper, meranti, kayu
besi, dan raflesia
 Jawa : pinang, bunga anggrek,jati meranti, mahoni, beringin, dan
bugenvil
 Kalimantan : meranti, besi, jelutung, bakau, ramin, kamper, pinus,
dan rotan
 Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Barat
-Terdapat banyak tumbuhan jenis meranti-merantian.
-Terdapat berbagai macam tumbuh-tumbuhan rotan.
-Tidak mempunyai hutan kayu putih.
-Mempunyai jenis tumbuhan sagu yang sedikit.
2. Karakteristik Fauna Indonesia Bagian Barat
Fauna Indonesia Barat atau tipe asiatis mempunyai wilayah
persebaran yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, dan juga Kalimantan.
Fauna Indonesia barat terdapat mamalia yang berukuran besar seperti
gajah, macan, babi hutan, orang utan, badak bercula satu, banteng,
tapir, kerbau, rusa, monyet, bekantan, dan sebagainya.

6
Tipe asiatis juga banyak terdapat jenis-jenis reptil seperti ular,
bunglon, kura-kura, buaya, tokek, kadal, biawak, dan trenggiling.
Fauna Indonesia barat mempunyai macam-macam jenis seperti burung
hantu, elang, merak, kutilang, gagak, jalak, dan berbagai macam jenis
unggas. Terdapat banyak ikan air tawar.
 Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Barat
-Memiliki spesies mamalia yang berukuran besar, seperti gajah,
harimau, dan sebagainya. Namun, jumlah mamalia berkantung
sedikit, atau hampir tidak ada.
-Terdapat berbagai jenis kera, seperti bekantan, tarsius, serta orang
utan.
-Terdapat banyak hewan endemik, seperti badak bercula satu,
binturong, monyet, tarsius, dan kukang.
-Terdapat jenis burung yang mempunyai warna bulu kurang
menarik, tetapi dapat berkicau. Seperti : jalak bali, elang jawa,
elang putih, dan sebagainya.
-Mempunyai banyak ikan air tawar.

C. Karakteristik Flora dan Fauna di Indonesia Bagian Tengah

1. Karakteristik Flora Indonesia Bagian Tengah

Flora Indonesia tengah yaitu tumbuhan yang tumbuh di Sulawesi,


Nusa Tenggara, serta Maluku. Nusa Tenggara mempunyai padang
rumput yang alami dan baik untuk daerah peternakan. Hal ini karena di
Nusa Tenggara memiliki curah hujan yang rendah. Sehingga kalau di
Nusa Tenggara pada musim saat kemarau banyak menjumpai di daerah
tersebut yang mengalami kekeringan. Selain itu, disana juga banyak
pegunungan kapur.

7
 Sulawesi : eboni, kayu besi, rotan, pinus, kayu hitam, dan berbagai
jenis bunga anggrek
 Nusa Tenggara : jati, akasia, cendana, sandelwood, dan berbagai
jenis bunga anggrek
 Maluku : gotasa, kayu besi, lenggua, jati, sagu, meranti, kayu putih,
dan anggrek
 Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Tengah
-Terdapat banyak macam tumbuhan palem.
-Terdapat banyak tumbuhan paku dan anggrek.
2. Karakteristik Fauna Indonesia Bagian Tengah
Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan. Fauna
Indonesia Tengah mencakup Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, serta
pulau-pulau disekitarnya. Fauna Indonesia tengah antara lain babi rusa,
kuskus, monyet hitam, tarsius, sapi, kuda, sapi, anoa, ikan duyung,
monyet saba, beruang, dan banteng.
Terdapat juga berbagai jenis reptil, amfibi, dan berbagai macam
burung. Reptil di fauna Indonesia tengah antara lain biawak, komodo,
buaya, dan ular. Berbagai macam jenis burung yang ada di wiliyah ini
antara lain burung maleo, burung dewata, rangkong, kakatua nuri,
mandar, dan raja udang.
 Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Tengah
-Banyak terdapat hewan asli Indonesia.
-Memiliki kemiripan dengan fauna tipe asiatis dan australis.
-Terdapat berbagai jenis hewan langka.
-Faunanya sebagai sisa dari hewan purba yang masih mampu untuk
bertahan.

8
D. Karakteristik Flora dan Fauna di Indonesia Bagian Timur
1. Karakteristik Flora Indonesia Bagian Timur
Flora Indonesia timur yaitu tumbuhan yang hidup di pulau Papua
serta pulau-pulau yang terdapat di sekitarnya. Tanaman yang dapat
dijumpai di Papua adalah tanaman jenis conifera seperti agatis alba
serta obi.
Flora di wilayah Indonesia timur mempunyai kemiripan dengan flora
yang ada di benua Australia. Memiliki ketinggian pohonnya yang
lebih rendah dibandingkan di flora Indonesia bagian barat. Terdapat
Banyak tumbuhan semak belukar, dan pepohonan yang masih jarang.
Di daerah dataran rendah Papua terdapat pohon sagu, bakau, dan
nipah.
 Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Timur
-Mempunyai jenis tumbuhan meranti-merantian yang sedikit.
-Terdapat hutan kayu putih.
-Tidak mempunyai tumbuhan rotan.
-Mempunyai banyak tumbuhan sagu.
2. Karakteristik Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia timur atau disebut tipe australis tersebar yang
mencakup wilayah Papua, Halmahera, serta Kepulauan Aru. Mamalia
di fauna Indonesia timur antara lain kanguru, beruang, walabi, landak
irian atau nokdiak, kuskus, pemanjat berkantung, kanguru pohon, dan
kelelawar. Namun, tidak ditemukan kera.
Terdapat juga berbagai jenis reptil, antara lain : biawak, buaya, ular,
serta kadal.

9
Berbagai jenis burung juga banyak ditemui di wilayah Indonesia timur
antara lain burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, serta
namudur. Namun, di wiliayah Fauna Indonesia timur memiliki jenis
ikan air tawar yang relatif sedikit.
 Ciri-Ciri Fauna Indonesia Bagian Timur
-Banyak binatang yang berkantung.
-Mempunyai berbagai jenis burung yang memiliki bulu warna-
warni.
-Ikan air tawar jumlahnya sedikit.
-Tipe ikan laut kebanyakan memiliki bentuk yang bulat panjang.
E. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna di Indonesia
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena
banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan)
maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya unntuk dijadikan
lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna
yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan
fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini
maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat
perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka
margasatwa bagi fauna.
b. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat
penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti:
• Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di
Sumatera.
• Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
• Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
10
c. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan
harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia
dengan lingkungannya.
d. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti:
Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon,
Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing
tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan
kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan,
banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
e. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
• mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
• perbaikan kondisi lingkungan hutan.
• menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.
• sistem tebang pilih.
f. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
• melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
• mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
• mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
g. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
• mencegah perusakan wilayah perairan.
• melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan
biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak.
• melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.

11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persebaran hewan di Indonesia berkaitan erat dengan peristiwa
geologi di Benua Asia dan Australia. Peneliti asal Inggris yaitu Alfred
Russel Wallace membuat garis weber yang membagi persebaran hewan
di Indonesia antara daerah tipe Oriental dan tipe peralihan. Sedangkan
peneliti asal jerman yaitu Max Carl Wihelm Weber membuat garis Weber
yang membagi persebaran hewan di Indonesia antara daerah tipe
peralihan dan tipe Australia.
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat penjelasan
didalamnya yang kurang mendetail. Dengan adanya makalah ini maka
penulis mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga kelestarian flora
dan fauna di sekitar kita.

12
Daftar Pustaka

Hadi, Wigati, Sukoco, Teo, dan Rumiyati. 2013. PR Biologi SMA/MA Kelas X
Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.

Cara, Woo. 2015. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia.

(http://woocara.blogspot.com/2015/10/persebaran-flora-dan-fauna-di-
indonesia.html)(Online diakses pada tanggal 5 Oktober 2019)

Triyono, Slamet. 2009. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna.

(http://slamet-triyono.blogspot.com/2009/08/upaya-pelestarian-flora-
dan-fauna.html)(Online diakses pada tanggal 5 Oktober 2019)

13

Anda mungkin juga menyukai