Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS STANDAR ISI (SI) DAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

Oleh:
Agus Supriyanto, S.Pd, M.Kom
“ Standar
Kompetensi
Lulusan (SKL)
2

3

Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa
standar kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik yang harus
dipenuhinya atau dicapainya dari suatu
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah. 4
Standar Kelulusan (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

5
Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
6
Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan Kawasan regional.
7
Pengetahuan Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.

8
Pengetahuan Konseptual
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori,
prinsip, generalisasi dan teori, yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis
dan spesifik tingkat sederhana berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
9
Pengetahuan Prosedur
Pengetahuan tentang cara melakukan
sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan
pengetahuan teknis, spesifik, algoritma,
metode tingkat sederhana berkenaan dengan
Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
10
Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari pengetahuan teknis dan
spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan
Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
11
Dimensi Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan
pendidikan dan sumber lain secara mandiri

12
Gradasi Ranah Kompetensi
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan:
a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan. 13
lanjutan

14
Standar Nasional
Pendidikan

UU No.20/2003
tentang Sisdiknas
menyatakan SNP
adalah kriteria
minimal sekolah di
Indonesia. 15
Standar ISI

16
Pasal 1 Permendiknas Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan dasar dan
Menengah

1) Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi
terdiri dari Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
2) Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
3) Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan
Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
4) Standar Isi untuk muatan peminatan kejuruan pada SMK/MAK setiap program keahlian
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

17
Lanjutan
5) Pencapaian Kompetensi Inti dan penguasaan ruang lingkup materi pada setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas pada tingkat kompetensi sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu
ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
6) Perumusan Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi Inti untuk setiap mata pelajaran sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
7) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (6) pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti disusun secara jelas.
8) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Soial sebagaimana dimaksud pada ayat
(6) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan disusun secara jelas.
9) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisah dari Peraturan Menteri ini.

18
Standar Isi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.

19
Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan
kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan,
konsep keilmuan, dan karakteristik satuan
pendidikan dan program pendidikan.

20
Tingkat Kompetensi
Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat kompetensi dirumuskan / dikembangkan berdasarkan kriteria
1) Tingkat perkembangan peserta didik,
2) Kualifikasi kompetensi Indonesia,
3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang,
4) Tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi,
5) Fungsi satuan pendidikan,
6) Keterpaduan antar jenjang yang relevan.

21
Tingkat Kompetensi dan Jenjang Pendidikan
No Tingkat Kompetensi Jenjang Pendidikan
Tingkat Pendidikan
1 TK/RA
Anak
2 Tingkat Pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A
3 Dasar SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Tingkat Pendidikan
4 SMA/MA/SMALB/Paket C
Menengah

22
TINGKAT KOMPETENSI DAN RUANG LINGKUP MATERI

23
Lanjutan

24
Lanjutan (Pengetahuan)

25
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Permendikbud No. 37 Tahun 2018
sebagai Perubahan Permendikbud No 24 Tahun 2016

26
Lanjutan

27
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ini berarti indikator
pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang
harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar (KD). Dengan demikian indikator
pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu
KD. Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator pencapaian
kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
28
Cara Menyusun Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Untuk Menyusun Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) mempertimbangkan:
1. Syarat yang harus dipenuhi
2. Menentukan Kata Kerja Operasional (KKO)
untuk tiga Ranah Pencapaian
3. Memperhatikan Tingkatan berfikir yaitu mudah
ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke
jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan
sebaliknya) 29
Syarat Menyusun Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk Menyusun Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), banyak orang menyarankan
agar menggunakan metoda SMART.

S pecific          : Indikator yang dibuat haruslah berfokus pada


satu kemampuan.
M easurable     : indikator harus dapat diukur dan dievaluasi.
A chievable      : indikator harus bisa diraih atau dicapai oleh
siswa.
R eality             : indikator harus Nyata dalam prosesnya.
T ime                : Perhitungan waktu mencukupi.
30
KKO Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
ASPEK AFEKTIF
 No  KOMPETENSI  INDIKATOR KOMPETENSI
1 Receiving Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan
mengalokasikan.
(Penerimaan)
2 Responding Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu,
melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.
(Menanggapi)
3 Valuing  Menginisiasi, mengundang, melibatkan,
mengusulkan, dan melakukan.
(Penanaman nilai)
4 Organization Memverifikasi, menyusun, menyatakan,
(Pengorganisasian) menghubungkan, dan mempengaruhi.
5 Characterization Menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup,
mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini
(Karakterisasi)

31
KKO Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
ASPEK KOGNITIF
 No  KOMPETENSI  INDIKATOR KOMPETENSI
1 Knowledge Menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan mengidentifikasi,
(Pengetahuan) mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi label, dan
melukiskan.
2 Comprehension Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasi, menguraikan, menuliskan
(Pemahaman) kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan,
mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
3 Application Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan,
(Penerapan) menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
4 Analysis  Menguraikan, membagi-bagi, memilih, dan membedakan.
(Analisis)
5 Synthesis  Merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan,
(Sintesis) dan merencanakan.
6 Evaluation  Mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi.
(Evaluasi)

32
KKO Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

ASPEK PSIKOMOTOR
No KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI
1 Observing(Pengamatan) Mengamati proses, memberi perhatian
pada tahap-tahap sebuah perbuatan,
memberi perhatian pada sebuah artikulasi
2 Imitation (Peniruan) Melatih, mengubah, membongkar sebuah
struktur, membangun kembali sebuah
struktur, dan menggunakan sebuah model.
3 Practicing(Pembiasaan) Membiasakan perilaku yang sudah
dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar
tetap konsisten.
4 Adapting(Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan
model, dan menerapkan model.
33
34
Jenis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1. Indikator Kunci
Indikator Kunci adalah indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan,
Relevansi, Keterpakaian). Kompetensi yang dituntut dalam Indikator Kunci adalah
kompetensi minimal yang terdapat pada KD. Indikator kunci harus memiliki sasaran untuk
mengukur ketercapaian standar minimal dari KD. Indikator Kunci dinyatakan secara tertulis
dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik tercapai
berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
2. Indikator Pendukung
Indikator Pendukung bertujuan untuk membantu peserta didik memahami indikator kunci.
Indikator Pendukung disebut juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajari peserta didik, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.
3. Indikator Pengayaan
Indikator Pengayaan mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi
dari standar minimal Kompetensi Dasar (KD). Indikator ini tidak selalu harus ada,
dirumuskan apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi dan perlu
peningkatan yang baik dari standar minimal KD.
35
Fungsi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Indikator berfungsi sebagai berikut.


1. Pedoman dalam mengembangkan materi
pembelajaran.
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan
pembelajaran.
3. Pedoman dalam mengembangkan bahan
ajar.
4. Pedoman dalam merancang dan
melaksanakan penilaian atau evaluasi hasil 36
belajar.
Standar Proses

37
Pasal 1 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan dasar dan Menengah
1) Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya
disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan
dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

38
Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

39
lanjutan
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental
(softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik,
dan di mana saja adalah kelas;
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas 40
pembelajaran; dan
lanjutan
Standar proses dikembangkan yang mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran. Proses pembelajaran sepenuhnya
diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
(sikap, pengetahuan dan keterampilan) tersebut
secara utuh/holistik, artinya pengembangan
ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan 41
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat
penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Perencanaan Pembelajaran meliputi:
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD).
42
PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
● Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan
penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai
kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara
utuh.
● Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial)
pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling.
● hasil penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar
Penilaian Pendidikan. 43
HOTS (Higher Order Thinking Skills)

44
Lanjutan

45
Contoh Analisis SKL, KI, KD

46
Keterkaitan SKL, KI, KD dan IPK

Sekolah : SMP ….. Kelas : ….


Mata Pelajaran : Matematika Tahun Ajaran : ……

SKL KI KD IPK

Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

47
Bagaimana cara mengisi format analisis KI-KD
1. SKL diperoleh dari Dimensi yang harus di dapatkan
siswa Standar Kompetensi Lulusan.
2. Kompetensi Inti (KI) diambil dari Permendikbud No.
37 Tahun 2019
3. Kompetensi Dasar (KD) diambil dari Permendikbud
No. 37 Tahun 2019
4. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
dikembangkan berdasarkan kompetensi yang akan
dicapai oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
Contoh:
48
Menganalisis Keterkaitan SKL, KI, KD, dan Muatan HOTS dalam
pembelajaran
SKL KI KD KETERKAITAN MUATAN HASIL
HOTS/ Literasi/ TELAAH/ANALI
4Cs/ Karakter SIS
Sikap 1. ................. 1.1 …………….      
........... 2.1 …………….
2. …………
………
Pengetahuan 1. ………… Mupel 1      
……… 3.1 …………….
Mupel 2
3.2 …………….

Keterampilan 1. ………… Mupel 1      


……… 4.1 …………….
Mupel 2
4.2 …………

49
Contoh
50
Terima Kasih

51

Anda mungkin juga menyukai