Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dahrul Hujaji

Nim : 857206003
Kelas : 3E
MK : Pembelajara Kelas Rangkap

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
Jawaban
1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan
kemajuant ekno logi dewasa ini dapat mengat asi t ant angan – t ant angan yang
dihadapi dalampembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau
guru.Namun, guru perluterlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan
pembelajaran aktif, sebelumdiperkenalkan dengan model pembelajaran kelas
rangkap. Sebagai contoh pemerintahKabupaten Probolinggo, yang saat ini
melaksanakan program rintisan pembelajaran kelasr a ngk ap d i 8 s eko la h - se ko la h
ke c i l ya ng ber ad a d i Ke ca mat a n S u ka pu r a. Mo d e lpendekatan sepert i ini
sangat pent ing, t erutama di daerah-daerah t erpencil denganpopulasi penduduk
yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru atau ruangkelas. Model
seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin melakukan
pembelajaranberdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi beragam.

2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2,


yaituprinsip umum dan prinsip khusus
1. Prinsip Umum
Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
(a) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai
seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainnya
untuk mampu mencapai perkembangan yang maksimum.
(b) Membangkitkan motivasi belajar murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid
dalam belajar. Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat
menggerakkan murid untuk belajar, yakni mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu
menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR harus senantiasa memotivasi murid – muridnya
untuk mau belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru dengan belajar
secara mandiri.
(c) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan
murid.
Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus
membiasakan muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar
mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan suasana yang
hangat, menyenangkan, dan menarik.
2. Prinsip Khusus
Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :
(a) Keserempakan kegiatan pembelajaran
Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau bersamaan. Kegiatan
trsebut harus memiliki makna, artinya kegiatan itu harus sesuai dengan kebutuhan murid
dan mempunyai tujuan yang sesuai dengan kurikulim.
(b) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung
menentukan tinggi rendahnya kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak
member toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil
mengelola kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus pandai – pandai dalam mengelola
kelas karena guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
(c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk
membangkitkan motivasi muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada
muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang
bersamaan. Peran guru disini adalah mampu meyakinkan muridnya bahwa guru selalu
berada bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan tindakan
pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk,
member petunjuk dengan jelas.
(d) Pemanfaatan sumber secara efisien
Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisien.
Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat
menunjuk murid yang pandai sebagai tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu
Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA).
3. Model PKR 221
Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhi
tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap
kelas dapat berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan
karena paling efektif diantara model PKR lainnya. Namun, model ini hanya mungkin
diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau banyak ( 15 – 20 orang ).
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6,
dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah
pembelajaran pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/Waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan (10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan;
penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1 (20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2 (20’) Kerja Kelompok Ceramah, Tanya jawab
4. Kegiatan Inti 3 (20’) Ceramah, kerja kelompok Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.
Dalam menerapkan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.

1. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar
dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi
dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti
langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
2. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai
dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan
pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar
mengajar yang sesuai.
3. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir , berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak
lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau
mungkin untuk hari berikutnya.

Model PKR 222

Model PKR 222 merupakan model PKR Modifikasi untuk kondisi jumlah siswa lebih
dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Penerapan model ini
mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol
guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing – masing kelas
harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Waktu tunggu tentunya
lebih lama karena guru harus berpindah – pindah diantara 2 ruangan. Oleh karena itu,
harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara, siswa tetap
dapat belajar dengan penuh perhatian. Dalam praktik, model ini tidak seefektif Model
PKR 221.

Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas
5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6.
Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung
dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah
pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.

Kegiatan/Waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)


1. Pendahuluan (10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan
secara bersama dalam dua ruangan yang
berhubungan, penjelasan scenario dan hasil
belajar
2. Kegiatan Inti 1 (15’) Penjelasan guru Kegiatan individual
3. Kegiatan Inti 2 (15’) Tanya jawab Kegiatan individual
4. Kegiatan Inti 3 (15’) Kerja individual Tanya jawab
5. Kegiatan Inti 4 (15’) Kerja individual Tanya jawab
6. Penutup (10’) Reviuw umum, pergantian, penguatan, tindak
lanjut, tugas. Pengantar jam pelajaran
berikutnya

Untuk menerapkan model ini Anda perlu mengikuti petunjuk sebagai berikut.

1. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan
kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengarahan umum seperti yang Anda lakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin
bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak
mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di pintu yang
menghubungkan antara dua kelas.
2. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada
saatbAnda sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan
sehingga murid rebut. Atur kepindahan Anda dari ruang ke ruang secara seimbang,
artinya jangan banyak mengguakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana Anda harus
berdiri di pentu penghubung.
3. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan.
Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian
persiapan untuk jam pelajaran.
4. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu
penghubung.

Anda mungkin juga menyukai