Anda di halaman 1dari 28

MODUL 10

APRESIASI SENI RUPA ANAK

Kelompok 1
ANGGOTA KELOMPOK
01 AGATHA ANDANING

02 ANASTASIA TRI S

03 ANDI RESTIAWAN

04 ARINI DIAN N

05 AYUNI ANASYAFITRI

06 BETI MULYANI

07 DESI PRATAMA WATI

08 DEWI D K

09 DIANA PARAMITASARI

10 DWI YULIANI
MODUL 10
APRESIASI SENI RUPA ANAK

MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK

KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK

PERIODISASI GAMBAR ANAK


Apresiasi Seni Rupa Anak
MODUL
10 Pendahuluan

AGATHA Beberapa orang tua menanyakan keberadaan seni di SD misalnya dengan


pertanyaan “Apa pentingnya anak saya belajar seni rupa, karena cita-citanya
menjadi dokter?
Tapi adapula orang tua yang mencarikan guru les menggambar agar menjadi
juara menggambar.
Pertanyaan semacam itu menunjukkan adanya ketidaktahuan orang tua tentang
arti pentingnya Pendidikan seni rupa bagi anak
Pendidikan seni rupa hadir sebagai bagian integral dari prinsip Pendidikan
artinya
Pendidikan seni rupasebagi bagian dari Pendidikan umum yang mendapat
tugas utama melatih kepekaan rasa : estetis ( keindahan, maupun apresiasi
seni, melalui pembelajaran praktik berkarya seni rupa
Apresiasi Seni Rupa Anak
MODUL
10 Pendahuluan

AGATHA
Proses menggambar yang dilakukan anak bukanlah sekedar corat coret
kertas atau tembok tanpa arti tapi sebuah proses berpikir dan
merasakan
Banyak guru belum menyadari bahwa berkesenian merupakan :
1. Pembinaan berpikir koprehensif
2. Merasakan gejala alam melalui pengamatan.
Manfaat pengamatan adalah untuk mengembangkan rasa toleransi
social, rasa keindahan, rasa keagamaan untuk memahami alam.
KEGIATAN BELAJAR 1
MODUL
10 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK
USIA SD

ANASTASIA Rasa seni seseorang hadir sejak ia dilahirkan walaupun kualitas rasa
seni setiap orang tidak sama. Anak usia SD yang yang menerima
pelajaran seni diharapkan mempunyai dampak ganda.Mamfaat belajar
seni rupa adalah :
1. Seni rupa sebagai bahasa visual
2. Seni membantu pertumbuhan mental
3. Seni rupa membantu belajar bidang yang lain
4. Seni sebagai media bermain
KEGIATAN BELAJAR 1
MODUL
10 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK
USIA SD

ANASTASIA 1. Seni rupa sebagai bahasa visual

Seni merupakan kebutuhan untuk anak dalam :


1. Mengutarakan pendapat
2. Berkhayal atau berimajinasi
3. Bermain
4. Belajar
5. Memahami bentuk yang ada di sekitar anak
6. Merasakan kegembiraan, kesedihan, dan rasa keagamaan
KEGIATAN BELAJAR 1
MODUL
10 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK
USIA SD

ANASTASIA
Komunikasi dengan seni rupa sebagai bahasa rupa ( visual), dimana
angan dan pikiran diungkapkan lewat bentuk-bentuk.
Seni rupa pada anak juga merupakan simbol rupa karena
keinginannya diwujudkan dalam membimbing anak berkarya rupa.
Dalam hal ini menjadikan alat komunikasi.Dan agar komunikasi
tersebut interaktif maka guru dapat menjaganya agar tidak menjadi
gambar satu supaya gambar tidak kabur. Orang primitif juga
menggunakan komunikasi gambar sebagai alat komunikasi.
KEGIATAN BELAJAR 1
MODUL
10 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK
USIA SD

ANDI R
2. Seni Membantu Pertumbuhan Mental

Usia anak sekitar 7 sampai dengan 8 tahun (antara kelas 1 dan 2 )


merupakan usia perkembangan penalaran anak, pikiran dan perasaan
anak pun mulai berkembang memisah. Ketika pertumbuhan badan
(biological age) anak lebih cepat daripada perkembangan pikiran
(mental age). Ketidaksejajaran perkembangan anak tersebut
berpengaruh terhadap perkembangan gambar.
KEGIATAN BELAJAR 1
MODUL
10 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK
USIA SD

ANDI R
3. Seni Rupa Membantu Belajar Bidang yang lain

1. Dalam mendidik dan membimbing anak diperlukan


pengembangan kecerdasan, yang berupa: Linguistik (bahasa,
matematika, visual/special, kinestetik/perasa, musical,
interpersonal, maupun intuisi.

2. kedudukan pendidikan seni dalam keseluruhan mata pelajaran.


KEGIATAN BELAJAR 1
MODUL
10 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK USIA SD

4. Seni Sebagai Media Bermain

ARINI Manusia adalah makhluk bermain (homo luden), hampir setiap saat
orang memperlakukan kondisi untuk bermain. Bermain merupakan
bentuk ekspresi bebas paling jelas ada pada anak-anak dan sesuatu
yang paling murni.
Sifatnya spontan dan timbul dengan sendirinya. Bermain dapat
dikategorikan sebagai belajar karena dalam bermain terjadi pelatihan
pemahaman dan pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Misalnya
dalam belajar seni rupa di SD, siswa dapat bermain dalam bentuk
latihan menggambar, membentuk pola, dan melukis. Pada hakikatnya
siswa SD masih dalam taraf bermain ide, gagasan, fisik, maupun
imajinasi, oleh karenanya jika belajar apapun dikemas dalam bentuk
permainan akan menarik siswa.
KEGIATAN BELAJAR 1
MODUL
10 MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK USIA SD

4. Seni Sebagai Media Bermain

ARINI Perhatikan skema perkembangan strategi belajar berikut ini:


KB 2. Karakteristik Seni Rupa Anak
MODUL
10
I. Istilah Menggambar dan Melukis

AYUNI
Istilah Menggambar dan Melukis berasal dari bahasa inggris yaitu, to draw
dan to paint.
• Melukis bagi anak adalah kegiatan membayangkan, atau berimajinasi.
• Menggambar bagi anak adalah perilaku naluriah. Tetapi, menggambar bagi
anak hampir sama dengan melukis sebab agak sulit dibedakan antara
menggambar dan melukis .
• Menggambar bagi orang dewasa merupakan kinerja detail untuk
menciptakan gambar, baik melalui goresan, mengecat atau alat rekam.
• Sedangkan, melukis bagi orang dewasa adalah kegiatan mengekspresikan
bayangan yang ada dalam benak seorang seniman.
KB 2. Karakteristik Seni Rupa Anak
MODUL
10 2. TEMA KARYA SENI RUPA ANAK

BETI M
Tema adalah masalah pokok yang ditawarkan yang akan dibahas atau
menjadi pembahasan. Jika dikaitkan dengan lukisan maka yang
dimaksudkan tema adalah ide pokok dalam sebuah cerita yang
dikemukakan senimannya, tentu saja lewat medium karya lukis
KB 2. Karakteristik Seni Rupa Anak
MODUL
10 2. TEMA KARYA SENI RUPA ANAK

BETI M Tema – tema yang sering dijadikan dorongan berkarya bagi anak
adalah:
a. Lingkungan
b. Keikutsertaan dalam peristiwa
c. Kejadian yang menimpa anak
d. Keinginan anak
e. Pikiran masa depan
f. Apa yang pernah dilihat dalam peristiwa sekejap
g. Imajinasi
h. Cerita Kepahlawanan
MODUL
10 2. TEMA KARYA SENI RUPA ANAK

BETI M
Faktor – faktor yang mempengaruhi tema – tema yang muncul dari
anak:
a. Tingkat kemampuan berpikir atau kecerdasannya
b. Sesuai dengan kemampuan gerakan otot yang sedang mengalami
pertumbuahn kuantitatif
c. Sesuai dengan perkembangan usia, mental, dan pengetahuannya.
d. Media yang dia inginkan
e. Hasratnya
KB 2. Karakteristik Seni Rupa Anak
MODUL
10 3. Ciri Umum Lukisan Anak

DESI P a. Gaya lukisan anak yang dapat kita jumpai anatara lain:
1) Gaya wiracarita (heroisme), menggambarkan cerita kepahlawanan,
kepatriotan.
2) Gaya dekoratif, ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konturistik
(berupa garis) dan jika warna yang dipilih berupa blok warna dengan
sedikit nuansa.
3) Gaya komik, mirip dengan cerita bergambar (cergam).
4) Gaya potret, merupakan gambar wajah seseorang, baik tokoh idola
maupun tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari.
KB 2. Karakteristik Seni Rupa Anak
MODUL
10 3. Ciri Umum Lukisan Anak

DESI P b. Komposisi Karya Seni Rupa Anak-anak dapat berupa :


1) Posisi Tumpang-Tindih (Juxta position), dalam menggambar anak
meletakkan posisi objek yang jauh berada di atas.
2) Bertumpu Pada Garis Dasar (Folding Over), karakteristik lukisan
berkomposisi berdiri di atas garis dasar ini merupakan kebiasaan
anak.
3) Rebahan (Rabatement), penggambaran objek secara rebahan atau
tidur.
4) Stereo Type, susunan elemen bentuk yang diulang-ulang.
5) X-Ray atau Transparent.
KB 2. Karakteristik Seni Rupa Anak
MODUL
10 3. Ciri Umum Lukisan Anak

DESI P
a. Type gambar anak diantaranya adalah :
1) Haptic
2) Non-Haptic
3) Willing type
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 1. Masa Coreng Moreng : usia 1-4 tahun

DEWI a. Judul gambar yang berubah-ubah


- Pada usia perkembangan garis (1-2 tahun), anak masih melatih diri
mengkoordinasikan bentuk garis yang sempurna maupun yang
kurang tepat.
- Taraf pandang anak masih berbentuk benda global, artinya objek
masih menyatu seperti bentuk bulatan dan garis miring.
- Jika anak sudah bisa memberi judul pada gambar atau lukisannya,
maka judul tersebut masih berubah-ubah.
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 1. Masa Coreng Moreng : usia 1-4 tahun

DEWI b. Mulai mengidentifikasi objek dengan judul yang mantab


- Gambar anak akan berubah seiring dengan perkembangan usia
biologis dimana mata telah mampu melihat objek dengan detail.
- Bulatan-bulatan semula sebagai susunan yang tidak berbentuk
figur manusia mulai berubah menjadi bulatan yang bersinar
(bentuk matahari) yang diandaikan sebagai wajah manusia yang
ceria.
- Anak masih suka mengekspresikan ide dan gagasan secara
spontan, namun anak sudah memberi judul dengan tetap dan
mantab.
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 2. Masa Prabagan (Preschematic): Usia 4-7 tahun

DIANA
 Pada masa prabagan ini anak sudah mulai mengenal dirinya, baik
jenis kelamin maupun eksistensi dirinya dalam hubungan keluarga
maupun masyarakat sosialnya.
 Perkembangan gambar anak mulai meningkat dari figure manusia
kepala-kaki menjadi manusia- tulang, atau manusia – batang.
 Gambar manusia maupun yang lain masih berupa bagan maka
dikatakan masa prabagan.
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 3. Masa Bagan (Schematic): Usia 7-9 tahun

DIANA  Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas.


 Anak cenderung mengulang bentuk.
 Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah (tampak pada
penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan
badan jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan).
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 4. Masa realisme awal (drawing realism) usia 9-11 tahun

DWI YULIANI Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai
kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan
penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam lingkungan.
Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun hambatan dalam
menggambar adalah mengkoordinasikan tekanan-tekanan objek.
Beberapa anak yang telah dilatih cara menggambar,emosi dapat
dikendalikan dengan mengarahkan kepada tata susun yang benar,
sehingga gambar dapat dilihat secara utuh.Selain dikenalnya warna
dan ruang, penguasaan unsur desain seperti keseimbangan dan
irama mulai dikenal pada periode ini.
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 4. Masa realisme awal (drawing realism) usia 9-11 tahun

DWI YULIANI Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih
senang menggambar dari hasil pengamatannya melihat film seri di tv
seperti Batman,Robort sebagai objek yang dirasakan paling menarik
,sedangkan pada anak perempuan lebih suka menggambar
berdasarkan pengamatan terhadap objek sebenarnya seperti bunga
dan taman.
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 5. Masa realisme semu (pseudo Realism) usia 11-14
tahun

DWI YULIANI
Seiring dengan perkembangan biologi anak 11-14 tahun sudah
dapat membedakan dengan jelas kedudukan dirinya dan fungsi
masing-masing organ tubuh.Pita suara sudah berubah dari anak
menuju dewasa/remaja.Cara berfikirnya pun sudah realistis sehingga
posisi dirinya tidak mau dikatakan usia anak. Sedangkan dilihat dari
usia mentalnya masih belum dewasa.
KB 3. PERIODISASI GAMBAR
MODUL ANAK
10 5. Masa realisme semu (pseudo Realism) usia 11-14
tahun

DWI YULIANI Gambar anak usia ini sudah detail,namun masih mengalami kesulitan
mengungkapkan bentuk-bentuk visual.
Bagi anak pada masa ini sudah menyadari akan makna keindahan dan
estetika berani mempertahankan gambarnya.
Jika diminta menggambar anak pada usia ini lebih suka menggambar
teknik,ornamen,presfektif krena menganggap dengan menggambar
teknik(dengan media garis maupun yang lain,komputer dst) kesalahan
akan berkurang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai