Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL I

Nama : Beti Mulyani


NIM : 857790355
Mata Kuliah : Pembelajaran IPA di SD

1. Merancang pembelajaran IPA di kelas 1 (satu) SD yang masuk tahap Konkrit Operasional
perlu memperhatikan hal-hal apa saja?
Jawab :
Pada tahap operasional konkrit anak mengalami perubahan dari pemikiran yang kurang
logis ke pemikiran yang lebih logis. Operasi yang mendasari pemikirannya berdasarkan
pada yang konkret atau nyata artinya yang dapat dilihat, diraba, atau dirasa, dari suatu
benda atau kejadian. Anak pada usia ini telah menyadari bahwa jumlah atau volume suatu
benda tidak akan berubah apabila tidak terjadi penambahan maupun pengukuran, selain
perubahan-perubahan bentuk atau perubahan ketentuan (aturan). Jadi, untuk merancang
pembelajaran IPA di kelas 1 (satu) SD harus menyajikan pembelajaran yang konkret atau
nyata yang dapat dilihat, diraba, atau dirasa, dari suatu benda atau kejadian.

Anak kelas 1 SD (umur 7-8 Tahun)


Tahap operasional konkrit Pemikiran konkret atau nyata
un

Disajikan pembelajaran yang konkret yang dapat dilihat, diraba, atau dirasa, dari suatu benda atau kejadia

2. Menurut Bruner, apa peran guru dalam pembelajaran IPA di kelas SD? Jelaskan!
Jawab :
Peran guru adalah sebagai seorang penunjuk (guide) dan pengarah bagi siswanya yang
mencari informasi. Jadi guru bukan sebagai penyampai informasi.
Berikut peran guru menurut Bruner berdasarkan model pembelajaran penemuan.
Model pembelajaran Peran Guru
Model pembelajaran Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk membuat
penemuan murni daftar informasi yang mereka miliki tentang problem yang
dihadapi. Siswa atau kelompok siswa akan belajar sesuai dengan
kecepatan/kemampuan masing – masing.
Model pembelajaran Guru sedikit banyak lebih berperan dibanding pada model
penemuan terarah pembelajaran penemuan murni, guru mengarahkan dengan
memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang materi terkait.

3. Mempelajari IPA menurut Ausubel, agar belajar bermakna dapat berlangsung,


pengetahuan yang diberikan harus bagaimana? Jelaskan!

Beti Mulyani / TT 1 / Pembelajaran IPA di SD Hal. 1


Jawab :
Menurut saya, pengetahuan yang harus diberikan bisa digambarkan dalam bagan dibawah
ini.

Ausubel Belajar Bermakna

Konsep – konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif


Informasi Baru

Dikaitkan

Prinsip diferensiasi progresif


Konsep umum konsep khusus
Prinsip rekonsiliasi integratif
Konsep baru di integrasikan dan disesuaikan dengan konsep – konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

Belajar bermakna merupakan suatu proses yang dikaitkannya informasi baru pada konsep
– konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang. Pemberian pengetahuan
dilakukan dengan belajar penemuan yang menyangkut baik pembentukan hipotesis dan
pengujian hipotesis, maupun pembentukan generalisasi – generalisasi dari hal – hal
khusus. Belajar bermakna lebih mudah berlangsung bila konsep – konsep baru dikaitkan
dengan konsep yang lebih umum.

4. Salah satu pendekatan pembelajaran IPA yaitu pendekatan inkuari. Jelaskan dari segi
pengertian, langkah/prosedur dan tujuan dari pendekatan inkuiri tersebut!
Jawab :
Pendekatan Inkuiri
Pengertian Pendekatan inkuiri adalah pembelajaran dengan cara pencarian jawaban
melalui serangkaian kegiatan intelektual.
Langkah/prosedu 1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
r 2. Merumuskan Hipotesis
3. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data
4. Menguji hipotesis
5. Merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah
6. Menetapkan pemecahan masalah
Tujuan Untuk mengembangkan sifat ingin tahu, imajinasi, kemampuan berfikir,
sikap, dan ketrampilan proses.

Beti Mulyani / TT 1 / Pembelajaran IPA di SD Hal. 2


5. Buatlah contoh penerapan pembelajaran IPA di SD dengan pendekatan sejarah! Ambil
salah satu materi yaitu Energi dan Perubahannya.
Jawab :
 Pendekatan sejarah adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai
penemuan yang dihasilkan oleh para ilmuan/ahli IPA dan tentang perkembangan
temuan – temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA sendiri.
 Contoh penerapan pembelajaran IPA di SD dengan pendekatan sejarah pada materi
Energi dan Perubahannya.
a. Siswa diajak untuk membaca atau mendengarkan informasi mengenai temuan
IPA, misalnya informasi tentang Albert Einsten yang mencetuskan hukum
kekekalan energi yaitu energi tersebut tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan namun ia dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi
lain, dengan kata lain terjadi perubahan energi.
b. Kemudian siswa diajak untuk mengamati contoh perubahan energi dalam
kehidupan sehari – hari.
Misalnya lampu pijar (yang ditemukan oleh Thomas Alva Edison pada tahun
1879)
c. Selanjutnya siswa diajak menganalisis perubahan energi apa yang terjadi pada lampu
pijar.

Beti Mulyani / TT 1 / Pembelajaran IPA di SD Hal. 3

Anda mungkin juga menyukai