Anda di halaman 1dari 4

DEMOKRASI INDONESIA

1. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA PERIODE 18 AGUSTUS 1945 S.D. 27


DESEMBER 1949
Apakah suasana bernegara saat itu bisa dikatakan sebagai negara demokrasi ? Berikan
penjelasannya !
Jawab:
Tidak, karena arti demokrasi itu sendiri ialah dimana sistem pemerintahan yang kekuasaan
tertingginya berada di tangan rakyat. Pada tanggal 18 Agustus -14 November 1945 sistem
pemerintahan yang berlaku ialah Sistem Pemerintahan Presidensiil dimana kekuasaan
tertinggi suatu negara berada di tangan presiden. Karena dianggap kurang demokratis
akhirnya dikeluarkan maklumat pemerintah pada tanggal 14 November 1945. Dengan
dikeluarkan maklumat tersebut dibentuklah kabinet parlementer pertama dan beralihnya
pemerintahan ke sistem parlementer. Dalam periode tersebut terjadi berbagai peristiwa
sejarah antara lain kembalinya Belanda ke Indonesia maupun pemberontakan-pemberontakan
di tanah air. Selain itu terjadi pula jatuh bangun kabinet yang menunjukkan pemerintahan
gagal dalam berdemokrasi. Adanya sistem multipartai juga menyebabkan persaingan yang
tidak sehat di parlemen dan kabinet. Selain itu sejumlah partai cenderung menyuarakan
kepentingan kelompoknya sendiri.

2. Mengapa pada waktu itu NKRI berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) ?
Jawab:
Datangnya kembali Belanda ke Indonesia yang berkeinginan merebut kembali Indonesia
yang sudah merdeka dilakukan dengan berbagai cara salah satunya Agresi Militer Belanda II
pada 19-20 Desember 1948. Untuk mengatasi hal tersebut akhirnya Belanda memilih
berunding dengan Indonesia melalui KMB (Konferensi Meja Bundar) di Den Haag pada
tanggal 23 Agustus-2 November 1949. Salah satu isi perjanjian tersebut adalah Belanda
mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat yang
terdiri dari beberapa negara bagian. Dengan demikian Belanda bisa lebih mudah merebut
kembali Indonesia karena tidak menjadi negara kesatuan.

3. Berikan ilustrasi singkat suasana demokrasi pada saat berlakunya Konstitusi RIS !
Jawab:
Indonesia dibagi dalam 16 negara bagian. Sistem pemerintahan yang dianut adalah demokrasi
liberal. Pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri dan presiden sebagai kepala negara.
Banyaknya rakyat yang tidak setuju dengan adanya RIS sejak awal maka pada tanggal 27
Desember 1950 RIS berubah kembali menjadi NKRI.

4. Uraikan secara singkat suasana demokrasi yang bekembang pada masa itu (masa berlakunya
UUDS 1950) !
Jawab:
Sejak tahun 1950 RI Melaksanakan demokrasi parlementer-liberal dengan mencontoh sistem
parlementer barat dan masa ini disebut Masa Demokrasi Liberal. Indonesia sendiri pada
tahun 1950an terbagi menjadi 10 Provinsi yang mempunyai otonomi berdasarkan Undang-
Undang Dasar Sementara 1950 (UUDS 1950) yang juga bernafaskan liberal.

Secara umum, demokrasi liberal adalah salah satu bentuk sistem pemerintahan yang berkiblat
pada demokrasi. Demokrasi liberal berarti demokrasi yang liberal. Liberal disini dalam artian
perwakilan atau representatif.

Dengan pelaksanaan konstitusi tersebut, pemerintahan Republik Indonesia dijalankan oleh


suatu dewan menteri (kabinet) yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dan bertanggung
jawab kepada parlemen (DPR). Sistem multi partai pada masa demokrasi liberal mendorong
untuk lahirnya banyak partai-partai politik dengan ragam ideologi dan tujuan politik.

Demokrasi Liberal sendiri berlangsung selama hampir 9 tahun, dalam kenyataanya bahwa
UUDS 1950 dengan sisten Demokrasi Liberal tidak cocok dan tidak sesuai dengan kehidupan
politik bangsa Indonesia yang majemuk.

5. Bagaimana suasana kehidupan demokrasi bernegara yang berkembang pada masa demokrasi
terpimpin itu ?
Jawab:
Kinerja Dewan Konstituante yang berlarut-larut membawa Indonesia ke dalam persoalan
politik yang pelik. Kondisi negara serta tidak pasti. Landasan konstitusional tidak mempunyai
kekuatan hukum tetap karena hanya bersifat sementara. Situasi seperti ini berpengaruh besar
terhadap situasi keamanan nasional. Karena membahayakan persatuan dan kesatuan nasional.
Presiden Soekarno sebagai kepala negara melihat situasi ini sangat membahayakan bila terus
dibiarkan. Oleh karena itu untuk mengeluarkan bangsa dari persoalan pelik tersebut, Presiden
Soekarno mengeluarkan dekrit pada 5 Juli 1959 yang selanjutnya disebut Dekrit Presiden 5
Juli 1959.

6. Berikan gambaran singkat suasana demokrasi pada masa pemerintahan orde baru !
Jawab:
Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari
seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga kepresidenan adalah pengontrol utama lembaga
negara lain yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun
infrastruktur (LSM, Partai Politik dan sebagainya). Soeharto mempunyai sejumlah legalitas
yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak
Pembangunan dan Panglima Tertinggi ABRI. Berdasarkan kondisi tersebut, pelaksanaan
demokrasi Pancasila masih jauh dari harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni
dan konsekuen hanya dijadikan alat politik penguasa. Kenyataan yang terjadi, pelaksanaan
Demokrasi Pancasila sama dengan kediktatoran.

7. Apa yang melatarbelakangi munculnya gerakan reformasi ?


Jawab:
Reformasi terjadi karena kondisi politik dan ekonomi Indonesia pada saat itu “masa orde
baru” tidak terkendali, rakyat Indonesia menjadi semakin kritis dan menyatakan bahwa
pemerintahan Orde Baru tidak berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur,
adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Oleh karena itu, kemudian muncul gerakan reformasi yang bertujuan untuk memperbarui
tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dipelopori oleh para
mahasiswa. Berikut ini merupakan faktor pendorong terjadinya gerakan reformasi.

Faktor Politik
 Adanya KKN “korupsi, kolusi, dan nepotisme” dalam kehidupan pemerintahan.
 Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah orde baru yang penuh dengan nepotisme
dan merajalelanya korupsi.
 Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Mahasiswa yang menginginkan perubahan.

Faktor Ekonomi
 Adanya krisis mata uang rupiah.
 Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
 Sulitnya mendapatkan barang-barang kehidupan pokok.

Faktor Sosial Masyarakat

Seperti adanya kerusuhan pada tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan
perekonomian rakyat.

Faktor Hukum
Belum adanya keadilan perlakuan hukum yang sama diantara warga negara

8. Gambarkan secara singkat suasana demokrasi kehidupan bernegara pada masa reformasi
Jawab:
Dalam masa pemerintahan Presiden BJ Habibie muncul beberapa indikator pelaksanaan
demokrasi di Indonesia, yaitu:
 Diberikan kebebasan pers
Pada era reformasi diberikan ruang kebebasan pers sebagai ruang publik untuk
berpartisipasi dalam kebangsaan dan kenegaraan.
 Berlakunya sistem multipartai
Di era reformasi sistem multipartai diberlakukan terlihat pada Pemilihan Umum 1999.
Habibie sebagai Presiden RI membuka kesempatan pada rakyat untuk berserikat dan
berkumpul sesuai ideologi dan aspirasi politiknya.

Demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada era reformasi ini adalah demokrasi Pancasila.
Dengan karakteristik berbeda dari orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi parlementer
1950-1959. Kondisi demokrasi Indonesia periode reformasi dinilai sedang menuju sebuah
kesempurnaan. Warga negara bertugas mengawal demokrasi agar dapat teraplikasikan dalam
aspek kehidupan. Berikut ini karakteristik demokrasi pada periode reformasi:

 Pemilu lebih demokratis


 Rotasi kekuasaan dari pemerintah pusat hingga daerah
 Pola rekrutmen politik terbuka
 Hak-hak dasar warga negara terjamin

9. Bagaimana keterkaitan suasana kehidupan demokratis dengan pembangunan masyarakat


madani ?
Jawab:

Masyarakat madani merupakan penerjemah konsep civil society. Sebuah masyarakat yang


beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Sistem sosial yang
subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu
dan kestabilan masyarakat (Anwar Ibrahim). Sistem yang melindungi warga negara dari
perwujudan kekuasaan negara yang berlebihan.

Masyarakat madani merupakan tiang utama dalam kehidupan politik berdemokrasi. Wajib
bagi setiap masyarakat madani yang tidak hanya melindungi warga negara dalam berhadapan
dengan negara, tetapi masyarakat madani juga dapat merumuskan dan menyuarakan aspirasi
masyarakat

10. Berikan contoh perilaku disiplin yang mampu mengembangkan suasana demokratis dan
pengembanan masyarakat madani !
Jawab:
 Toleransi antar umat beragama dengan menghormati dan menghargai kepercayaan akan
agama masing-masing dan tidak mengganggu peribadatannya
 Negara menjamin kebebasan masyarakat untuk melakukan aktifitas yang diinginkannya
secara bebas dan merdeka tanpa tekanan dari pihak manapun
 Hidup berdampingan secara rukun dengan penduduk yang berbeda etnis maupun suku
 Taat dengan hukum yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai