Anda di halaman 1dari 16

Tugas Mandiri Hal 30

Dinar Arfiansah

X IPA 2

09

Hewan :

1. Ayam.

Manfaat : Sumber protein, bahan konsumsi makanan.

2. Sapi.

Manfaat : Sumber protein di ambil daging dan susu nya .

3. Cacing tanah

Manfaat : Sebagai protein sangat tinggi bisa menjadi bahan baku obat seperti types dan lain lain.

4. Kuda.

Manfaat : Sebagai protein tinggi di ambil susu nya dan sebagai pembantu alat transportasi
(delman/dokar/andong). .

5. Annjing.

Manfaat : Sebagai penjaga (rumah,kebun,ternak) .

6. Burung.

Manfaat : Sebagai sumber protein di ambil daging dan telur, membantu mengendalikan hama karena
memakan serangga, dll..

7. Lebah.

Manfaat : Sebagai pengumpul madu alami, pembantu proses penyerbukan tanaman.

8. Ikan. Manfaat : Di konsumsi sebagai sumber protein tinggi dan omega 3. .


9. Ular.

Manfaat : di ambil kulit nya sebagai bahan baku industri fashion, bahan baku obat dan lain sebagai nya

10. Cicak.

Manfaat : Pengendali nyamuk dan serangga malam. .

Tumbuhan :

1. Tumbuhan Sambiloto.

Manfaat : Untuk menekan sel kanker dan menjaga fungsi hati selain itu sebagai obat Tuberculosis.,
penyakit malaria, penyakit kencing manis, dan penyakit disentri.

2. Tumbuhan Kunyit.

Manfaat : Kunyit bisa mencegah penyakit kanker, mencegah penyakit Alzheimer, mencegah penyakit
anemia, mencegah diabetes dan bisa sebagai obat penyakit tifus.

3. Tumbuhan jati.

Manfaat : Daun sebagai pakan hewan dan kayu nya dimanfaatkan manusia untuk bahan industri
meubel seperti meja,kursi,lemari hingga bahan bangun rumah.

4. Belimbing wuluh.

Manfaat : dapat digunakan untuk mengobati diabetes, melancarkan pencernan, mencegah penyakit
kanker, dan mencegah hipertensi.
5. Tumbuhan kumis kucing.

Manfaat : Bahan baku obat obatan

6. Sirih.

Manfaat : Untuk mimisan, mengobati gatal-gatal yang diakibatkan oleh alergi, diare, dan gusi berdarah.

7. Tumbuhan pisang.

Manfaat : Buah mengandung vit. C, bunga jantung dan batangnya bisa di konsumsi makhluk hidup dan
digunakan sebagai olahan bahan obat.

8. Tumbuhan Kelapa

. Manfaat : Daging buah untuk konsumsi mahluk hidup, Pelepah nya bisa untuk pembuatan rumah,
jembatan dan lain lain.

9. Tumbuhan pandan.

Manfaat : Pewarna alami, pengharum dan juga sebagai pakan ternak (kambing dan sapi).

10. Tumbuhan Alga.

Manfaat : Daun sebagai bahan kosmetik, dan untuk pakan ikan.

Kesimpulan:Keragaman hayati di Indonesia sangat banyak sekali. Masing masing jenis memiliki manfaat
yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Kita sebagai manusia harus bisa melestarikan dari berbagai
keragaman hayati tersebut supaya tidak punah

Nama : Dew Laura Pasha


halaman 32

Mari Bereksplorasi
halaman 32

Mari Bereksplorasi

2). -garis Wallace merupakan garis khayal yang membatasi fauna di bagian barat atau dikenal dengan
tipe asiatis dengan yang ada di wilayah bagian tengah atau tipe peralihan. Nah yang ada di pulau lombok
berbeda dengan fauna yang ada di pulau bali, meskipun kedua pulau tersebut sangat berdekatan.

-garis weber merupakan garis yang membatasi jenis fauna indonesia di bagian tengah atau tipe
peralihan dengan bagian timur atau di bagian timur atau tipe australis yang memanjang dari selatan
timur laut banda hingga laut maluku. Dengan adanya garis wallace dan garis weber sebagai pembatas
flora dan fauna, maka ragam flora dan fauna di indonesia terbagi menjadi tiga wilayah dengan tipe yang
berbeda-beda.

Pertanyaan:

a.Apa saja flora yang tersebar di wilayah timur(australis)

b. Apa saja fauna yang tersebar di wilayah barat(asiatis)

3).Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas wilayah membentang dari
barat hingga ke timur. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia dan dua samudera yaitu
Hindia dan Atlantik. Tak pelak Indonesia memiliki ragam fauna yang bervariasi dan memiliki beberapa
kemiripan dengan negara tetangganya. Namun ada pula fauna yang hanya bisa ditemui di Indonesia dan
menjadi fauna endemik ciri khas bangsa ini.

Berikut kita bahas satu persatu penyebaran fauna di Indonesia berdasarkan jenis dan habitat aslinya di
Indonesia.

A. Pengertian Garis Wallace dan Weber

Perbedaan jenis fauna di Indonesia dipengaruhi oleh 2 garis hipotetis yaitu Garis Wallace dan Weber.
Keduanya adalah ilmuwan yang meneliti perbedaan jenis fauna di Nusantara berdasarkan hasil temuan
mereka. Kita simak terlebih dahulu profil kedua ilmuwan tersebut:
1. Garis Wallace

Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace seorang peneliti di bidang biologi, antropologi,
zoologi, dan penjelajah yang berasal dari Inggris. Pada abad ke-19, Wallace mengunjungi Hindia Timur
dan menyadari perbedaan mencolok antara fauna di Pulau Bali dan Lombok. Walaupun berjarak hanya
24 km, fauna di Pulau Bali dan Lombok memiliki ciri-ciri yang berbeda. Selanjutnya Wallace membagi
fauna Nusantara menjadi dua bagian, fauna di bagian barat yang memiliki kemiripan dengan hewan di
Benua Asia dan fauna di bagian tengah. Garis Wallace membatasi Pulau Kalimantan dan Sulawesi terus
menuju ke selatan dan melewati antara Bali dan Lombok.

2. Garis Weber

Garis Weber adalah garis hipotesis yang membagi penyebaran fauna Indonesia menjadi dua bagian,
tengah dan timur. Garis ini diprakarsai oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman-Belanda bernama Max Carl
Wilhelm Weber. Garis Weber membentang dari bagian timur Pulau Sulawesi hingga ke Kepulauan
Tanimbar di bagian selatan Indonesia. Fauna di bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna yang
berasal dari benua Australia.

Selanjutnya timbul pertanyaan, bagaimana dengan fauna yang berada tepat di bagian tengah Indonesia?
Tentunya bagian tersebut tidak masuk ke dalam bagian Garis Wallace dan Weber. Di bagian tengah
tepatnya fauna yang berada di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan beberapa bagian Kepulauan Maluku
adalah hewan endemik Indonesia atau disebut juga fauna tipe peralihan. Yang artinya Anda tidak bisa
menemui hewan-hewan tersebut di habitatnya selain di negara kita, Indonesia.

B. Pembagian dan Penyebaran Fauna di Indonesia


Selanjutnya kita akan membahasa dengan lebih detail mengenai ciri-ciri dan jenis fauna Indonesia
berdasarkan penyebarannya. Secara garis besar pembagian fauna terbagi menjadi tiga, fauna di bagian
barat (tipe fauna Asiatis), di bagian tengah (tipe Peralihan Asiatis-Australis), dan bagian timur (tipe fauna
Australis).

1. Fauna di Bagian Barat Indonesia

Fauna di bagian barat Indonesia memiliki kemiripan dengan negara – negara yang terletak di Benua Asia.
Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang hanya dapat ditemui di Indonesia dan
tidak ada di negara Asia lainnya. Seperti orang utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan
Kalimantan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri dan penjabaran dari fauna tipe Asiatis di
Indonesia:

a. Habitat : Tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.

b. Ciri – ciri :

Hewannya tidak memilki kantung.

Bisa ditemui banyak jenis kera.

Mamalia memiliki tubuh yang cukup besar.

Dapat ditemukan berbagai jenis reptil.

Jenis burung berwarna cerah sangat terbatas dan mereka berbadan kecil namun bersuara merdu.

Memiliki banyak jenis ikan tawar.

c. Contoh fauna :

Banteng, dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan.

Badak bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa. Terdapat penangkaran badak
bercula satu tepatnya di Ujung Kulon, Banten. Badak bercula satu adalah hewan langka dari lima spesies
badak di dunia. Menurut data terakhir hanya terdapat 20 ekor badak bercula satu di dunia. Perburuan
liar untuk mendapatkan cula badak memainkan peran besar dalam kepunahan badak bercula di alam
liar.

Gajah, terdapat di Sumatra.

Harimau loreng, terdapat di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1970 International Union of Conservation for
Nature (IUCN) menyatakan bahwa harimau loreng Jawa sudah dinyatakan punah. Hingga saat ini
terdapat 3 jenis harimau di dunia yang dinyatakan punah yaitu harimau Jawa, harimau Bali, dan harimau
Kaspia. Namun masih banyak kalangan yang menyangsikan kepunahan harimau Jawa. Beberapa
masyarakat menyatakan pernah melihat harimau Jawa berkeliaran di hutan liar. Tapi detik ini kesaksian
tersebut belum terbukti secara ilmiah.

Macan tutul, dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Madura.

Jalak Bali, burung khas dari Pulau Bali.

Trenggiling, dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Tapir, dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tapir adalah hewan pemakan tumbuhan yang
termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia. Tapir memiliki ciri khas tubuhnya yang berwarna hitam
dan putih.

Kijang, dapat ditemukan di Jawa, Sumatra, Bali.

Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.

Orang utan, dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang utan adalah primata bertubuh
besar yang dilindungi. Hutan tempat tinggal mereka dibabat habis oleh manusia sehingga mereka
semakin terusir dari habitat aslinya. Berbagai usaha dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya.
Salah satunya dengan membangun suaka margasatwa dan cagar alam bagi kelestarian orang utan.

Kera, banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.

Keraras, yang dapat ditemukan di Kepulauan Bangka Belitung. Keraras adalah sejenis musang berwarna
loreng hitam dan kuning yang terancam punah. Saat ini diperkirakan hanya tersisa di Indonesia, Nepal,
India, Pakistan, dan Thailand.

2.Fauna di Bagian Tengah Indonesia

Fauna yang habitatnya berada di bagian tengah adalah fauna endemik Indonesia, alias hewan asli
Indonesia yang tidak ada di negara lain. Fauna tipe peralihan biasanya hanya terpusat dalam satu
wilayah saja dan tidak tersebar di bagian lain. Hewan di bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace di
bagian barat dan garis Weber di bagian timur. Berikut penjelasan lengkapnya:
a. Habitat : Tersebar di pulau – pulau di bagian tengah Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, dan Nusa
Tenggara

b. Ciri – ciri :

Memiliki ciri fisik campuran antara tipe Asiatis dan Australis.

Bersifat endemis, hanya terdapat di satu wilayah saja.

Karena bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam punah dan sangat langka.

c. Contoh fauna :

Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo. Komodo mendapat julukan hewan
purba karena ditengarai sudah hidup ribuan tahun lalu bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo
adalah hewan langka yang dilindungi karena habitatnya yang semakin menyempit.

Anoa, dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti sapi namun dengan ukuran badan
yang lebih kecil.

Babi rusa, hanya terdapat di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi Tengah. Babi rusa memiliki taring yang
mengarah ke atas dan melengkung ke arah mata.

Burung maleo, dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian Kepulauan Maluku. Burung maleo berukuran
kecil seperti ayam dan tidak bisa terbang. Banyak orang yang memburu telurnya untuk dikonsumsi
sehingga jumlahnya semakin terbatas di alam liar.

Tarsius, dapat ditemukan di Sulawesi dan bagian selatan negara Filipina. Tarsius adalah primata
berukuran mungil hanya sebesar jempol orang dewasa dan memiliki mata yang membelalak besar.

Monyet hitam sulawesi, yang hanya ada di Pulau Sulawesi.

Kura – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.

Burung kakatua kecil jambul kuning, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur.

Kuskus beruang, hanya terdapat di Sulawesi.

3.Fauna di Bagian Timur Indonesia


Fauna di bagian timur Indonesia bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat ditemukan
di Benua Australia. Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan berhabitat asli di daerah
timur Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut:

a. Habitat : Kepulauan Maluku dan Papua

b. Ciri – ciri :

Mamalia memiliki tubuh yang relatif kecil.

Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak beragam.

Tidak ditemukan kera di hutannya.

Memiliki banyak binatang berkantong.

Memiliki jenis ikan air tawar yang terbatas.

Banyak terdapat hewan yang bertanduk.

c. Contoh fauna :

Burung cendrawasih, yang dapat ditemukan di hutan Papua. Merupakan burung yang memiliki julukan
burung surga karena keindahan bulunya. Saat ini termasuk hewan yang dilindungi dan sulit ditemukan di
alam liar.

Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis yaitu kasuari kerdil dan kasuari
gelambir tunggal. Jenis kasuari pertama memiliki tubuh paling kecil dibandingkan kasuari jenis lainnya.
Kasuari kerdil bisa dibedakan dari mahkotanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir
tunggal hanya memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.

Kangguru pohon, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku. Berbeda dengan kangguru yang
merupakan maskot Australia, kangguru pohon berbadan kecil dan menghabiskan waktu di atas pohon.

Mandar gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah hewan endemik yang hanya dapat
ditemui di Pulau Halmahera. Memiliki tubuh berwarna hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa
menemukannya di alam liar pulau ini.
Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini berbulu putih bersih yang sudah
sangat langka. Kita dapat melihatnya terbang bebas di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi
Maluku tepatnya di Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Pulau Halmahera.

Burung Bidadari, yang berhabitat asli di Maluku Utara.

Burung Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian barat. Burung ini memiliki bulu yang
indah dengan dominasi warna merah, bersayap hijau atau biru. Burung ini hidup di hutan hujan dan
hidup secara berkelompok atau berpasangan.

Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui bahwa banyak sekali ragam fauna di Indonesia yang masuk
ke dalam kategori hewan yang dilindungi. Barang siapa yang membunuh, memperjualbelikan,
memelihara hewan langka yang dilindungi akan dijerat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sanksi yang ditetapkan adalah hukuman
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda maksimal Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Sudah tugas kita sebagai warga negara Indonesia yang baik dan taat hukum untuk menjaga kelestarian
alam dan keberlangsungan fauna di Indonesia. Jangan sampai mereka punah sehingga generasi
selanjutnya hanya bisa melihat satwa langka dari buku dan fosil yang ada di museum.

4)a. Garis wallace dan garis weber menunjukkan pengaruh letak geografis indonesia di antara benua asia
dan australia,dimana fauna indonesia bagian barat dipengaruhi fauna asiatis dan fauna di indonesia
timur dipengaruhi fauna australis.

b.. 1.Fauna di Bagian Barat Indonesia

Fauna di bagian barat Indonesia memiliki kemiripan dengan negara – negara yang terletak di Benua Asia.
Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang hanya dapat ditemui di Indonesia dan
tidak ada di negara Asia lainnya. Seperti orang utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan
Kalimantan.

2.Fauna di Bagian Tengah Indonesia

Fauna yang habitatnya berada di bagian tengah adalah fauna endemik Indonesia, alias hewan asli
Indonesia yang tidak ada di negara lain. Fauna tipe peralihan biasanya hanya terpusat dalam satu
wilayah saja dan tidak tersebar di bagian lain. Hewan di bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace di
bagian barat dan garis Weber di bagian timur.

3.Fauna di Bagian Timur Indonesia


Fauna di bagian timur Indonesia bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat ditemukan
di Benua Australia. Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan berhabitat asli di daerah
timur

Nama : Vania Reva Alisandrya

3.Fauna di Bagian Timur Indonesia

Fauna di bagian timur Indonesia bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat ditemukan
di Benua Australia. Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan berhabitat asli di daerah
timur Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut:

a. Habitat : Kepulauan Maluku dan Papua

b. Ciri – ciri :

Mamalia memiliki tubuh yang relatif kecil.

Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak beragam.

Tidak ditemukan kera di hutannya.

Memiliki banyak binatang berkantong.

Memiliki jenis ikan air tawar yang terbatas.

Banyak terdapat hewan yang bertanduk.

c. Contoh fauna :

Burung cendrawasih, yang dapat ditemukan di hutan Papua. Merupakan burung yang memiliki julukan
burung surga karena keindahan bulunya. Saat ini termasuk hewan yang dilindungi dan sulit ditemukan di
alam liar.

Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis yaitu kasuari kerdil dan kasuari
gelambir tunggal. Jenis kasuari pertama memiliki tubuh paling kecil dibandingkan kasuari jenis lainnya.
Kasuari kerdil bisa dibedakan dari mahkotanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir
tunggal hanya memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.

Kangguru pohon, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku. Berbeda dengan kangguru yang
merupakan maskot Australia, kangguru pohon berbadan kecil dan menghabiskan waktu di atas pohon.

Mandar gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah hewan endemik yang hanya dapat
ditemui di Pulau Halmahera. Memiliki tubuh berwarna hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa
menemukannya di alam liar pulau ini.
Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini berbulu putih bersih yang sudah
sangat langka. Kita dapat melihatnya terbang bebas di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi
Maluku tepatnya di Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Pulau Halmahera.

Burung Bidadari, yang berhabitat asli di Maluku Utara.

Burung Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian barat. Burung ini memiliki bulu yang
indah dengan dominasi warna merah, bersayap hijau atau biru. Burung ini hidup di hutan hujan dan
hidup secara berkelompok atau berpasangan.

Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui bahwa banyak sekali ragam fauna di Indonesia yang masuk
ke dalam kategori hewan yang dilindungi. Barang siapa yang membunuh, memperjualbelikan,
memelihara hewan langka yang dilindungi akan dijerat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sanksi yang ditetapkan adalah hukuman
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda maksimal Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Sudah tugas kita sebagai warga negara Indonesia yang baik dan taat hukum untuk menjaga kelestarian
alam dan keberlangsungan fauna di Indonesia. Jangan sampai mereka punah sehingga generasi
selanjutnya hanya bisa melihat satwa langka dari buku dan fosil yang ada di museum.

4)a. Garis wallace dan garis weber menunjukkan pengaruh letak geografis indonesia di antara benua asia
dan australia,dimana fauna indonesia bagian barat dipengaruhi fauna asiatis dan fauna di indonesia
timur dipengaruhi fauna australis.

b.. 1.Fauna di Bagian Barat Indonesia

Fauna di bagian barat Indonesia memiliki kemiripan dengan negara – negara yang terletak di Benua Asia.
Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang hanya dapat ditemui di Indonesia dan
tidak ada di negara Asia lainnya. Seperti orang utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan
Kalimantan.

2.Fauna di Bagian Tengah Indonesia

Fauna yang habitatnya berada di bagian tengah adalah fauna endemik Indonesia, alias hewan asli
Indonesia yang tidak ada di negara lain. Fauna tipe peralihan biasanya hanya terpusat dalam satu
wilayah saja dan tidak tersebar di bagian lain. Hewan di bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace di
bagian barat dan garis Weber di bagian timur.

3.Fauna di Bagian Timur Indonesia

Fauna di bagian timur Indonesia bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat ditemukan
di Benua Australia. Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan berhabitat asli di daerah
timur
Nama : Maratu Hanifah

Absen : 20

Kelas : X-IPA2

Mari Bereksplorasi
(Halaman 36)

Referensi : Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui perkembangbiakan dan pembesaran


hewan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.

a.Tujuan dilakukan penangkaran satwa satwa

Agar hewan satwa tidak punah


Agar satwa dapat dikembangbiakan
Agar satwa terhindar dari pemburuan liar.
Mendapatkan specimen tumbuhan dan satwa liar dalam jumlah, mutu, kemurnian jenis dan
keanekaragaman genetik yang terjamin, untuk kepentingan pemanfaatan sehingga mengurangi
tekanan langsung terhadap populasi alam
Mendapatkan kepastian secara administrative maupun secara fisik bahwa pemanfaatan
spesimen tumbuhan atau satwa liar yang dinyatakan berasal dari kegiatan penangkaran adalah
benar-benar berasal dari kegiatan penangkaran.
b.Apakah penangkaran satwa satwa tersebut dilakukan dihabitat aslinya

penangkaran satwa dilakukan di habitat aslinya, itu benar, tetapi ada juga tempat penangkaran
satwa yang di luar habitat.misal :

taman safari

kebun binatang(penangkaran rusa di Bandung)


Taman Safari Penangkaran Rusa di Bandung

c. Pengertian Insitu adalah usaha pelestarian alam yang dilakukan dalam habitat aslinya.Konservasi insitu
merupakan konservasi tempat atau konservasi sumber daya genetikdalam populasi alami tumbuhan atau
satwa, Hal ini merupakan proses dalam melindungi spesiestanaman atau hewan yang terancam punah di
habitat aslinya, atau predator.Contoh:
cagar alam
suaka margasatwa
Taman nasional
Hutan lindung
Pengertian Exsitu adalah usaha pelestarian alam yang dilakukan di luarhabitat
aslinya.Konservasi Eksitu merupakan konservasi yang melindungi spesies tumbuhan danhewan
langka dengan mengambil dari habitat yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke perlindungan
manusia. Contoh:

taman safari
kebun binatang
kebun raya
kebun koleksi.

Nama : Lira Agustina

halaman 38

Bertindak Kreatif
Menggalakkan program reboisasi.
Penegakan hukum atas penebangan liar yang tidak bertanggung jawab.
Membuat cagar alam dan perlindungan hewan terlebih hewan langka serta
melarang keras atas perburuan liar.
Ikut serta dalam pembuatan taman wisata alam.
Melestarikan kawasan hutan.
Tidak memburu hewan-hewan yang hampir punah.
Mengadakan acara penanaman tumbuhan langka di area penduduk.
Cermati kembali

Garis Wallace adalah garis pembagi wilayah sebaran flora fauna yang
dilakukan berdasarkan adanya perbedaan ciri hewan di bagian timur
dan barat Indonesia. Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia
menjadi dua bagian, yakni bagian tengah dan timur.
Keanekaragaman fauna di bali dan lombok di sebabkan oleh faktor
keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Di daerah ini,
terdapat beberapa jenis hewan menyusui, seperti gajah, harimau, orang
utan, dan lain-lain.
Plasma nutfah adalah bagian tubuh makhluk hidup yang mempunyai
fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.
manfaatnya :
1. membuat varietas unggul pada suatu spesies.
2. mempertahankan mutu sifat dari generasi ke generasi berikutnya
3. menambah keanekaragaman gen
4. menjaga kelestarian spesies makhluk hidup
Pembiakan secara in situ adalah pembiakan yang dilakukan dalam
habitat aslinya. Sedangkan pembiakan secara ex situ adalah
pembiakan yang dilakukan diluar habitat aslinya tetapi dilingkungan
yang dibuat mirip aslinya.
A. Cagar alam adalah Kawasan suaka alam yang melindungi dan menjamin
perkembangan secara alami terhadap jenis tumbuhan yang khas di tempat
tersebut.
B. Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas
berupa Keaneragaman dan keunikan jenis satwa.
C. Taman nasional adalah kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu yang
dikembangkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi alam.

Anda mungkin juga menyukai