Anda di halaman 1dari 22

Kliping Pulau Sulawesi

Nama : Ibra Albiansyah


1. Sulawesi Utara
Sulawesi Utara (disingkat Sulut) adalah salah satu provinsi yang terletak di ujung utara
Pulau Sulawesi, Indonesia, dengan ibu kota terletak di kota Manado. Sulawesi Utara atau
Sulut berbatasan dengan Laut Maluku dan Samudera Pasifik di sebelah timur, Laut Maluku
dan Teluk Tomini di sebelah selatan, Laut Sulawesi dan provinsi Gorontalo di sebelah barat,
dan provinsi Davao del Sur (Filipina) di sebelah utara.
a. Bahasa Daerah
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Utara adalah bahasa Indonesia.
Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 10 bahasa daerah di Sulawesi Utara,
walaupun sebenarnya ada lebih dari 10 bahasa yang dituturkan di Sulawesi Utara
karena satu rumpun etnis di Sulawesi Utara ada berbagai sub-etnis dengan
bahasanya masing-masing. Bahasa daerah yang ada di Sulawesi Utara antara lain:
1. Melayu Manado
2. Bolaang Mongondow
3. Bahasa Tontemboan
4. Bahasa Toulour
5. Bahasa Tombulu
6. Bahasa Tonsea
7. Bahasa Tonsea
8. Ratahan
9. Ponosakan
10. Bantik
11. Sangihe
12. Talaud.
b. Rumah Adat
 Rumah Walengwangko
Walewangko berasal dari kata wale yang artinya balai atau tempat
peristirahatan dan wangko yang artinya kepemilikan rumah. Jadi Rumah
Walewangko artinya rumah yang dimiliki oleh masyarakat adat sebagai tempat
peristirahatan. Di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai rumah
Walewangko :
1. Bagian Rumah Adat Walewangko
Rumah Adat Walewangko terdiri dari tiga bagian yakni bagian bawah,
bagian tengah dan bagian atas. Pada bagian bawah rumah, terdapat tiang-
tiang yang menyangga rumah panggung. Pada bagian tengah rumah,
terdapat beberapa ruangan. Sedangkan pada bagian atas terdapat atap yang
biasanya menggunakan rumbia atau daun nipah.
 Rumah Bolaang Mongondow

Rumah Bolaang Mongondow merupakan sebuah rumah adat yang desain


arsitekturnya terlihat lebih sederhana dibandingkan dengan rumah adat
Walewangko. Rumah Adat Bolaang Mongondow memiliki tiga bagian yakni
bagian bawah rumah, bagian tengah dan bagian atas rumah. Pada bagian
bawah rumah, terdapat tiang-tiang yang menyangga rumah panggung. Pada
bagian tengah rumah, terdapat beberapa ruangan. Sedangkan pada bagian atas
terdapat atap yang biasanya menggunakan rumbia atau daun nipah.
c. Pakaian Adat
1. Pakaian adat Minahasa

2. Baju Adat Tonaas Wangko dan Walian Wangko

3. Baju Tradisional Mukuta dan Biliu


d. Kesenian Daerah
1. Tari Maengket

2. Tari Mahambak

3. Tari Kabasaran

2. Gorontalo
Gorontalo adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau
Sulawesi. Provinsi ini lahir pada tanggal 5 Desember 2000. Kota Gorontalo kemudian
ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Gorontalo, sekaligus menjadi pusat pemerintahan,
pusat ekonomi dan perdagangan terbesar di Kawasan Teluk Tomini.
a. Bahasa Daerah
Bahasa Gorontalo (juga disebut Silita Hulontalo atau Mohulontalo) adalah salah
satu bahasa daerah di Indonesia yang digunakan oleh Suku Gorontalo yang
tersebar di Semenanjung Utara Sulawesi, utamanya di wilayah Provinsi Gorontalo.

b. Rumah Adat
 Rumah Dulohupa

Rumah Adat Dulohupa adalah rumah adat yang paling terkenal di daerah
Gorontalo. Mayoritas, rumah adat ini berada di Kecamatan Kota Selatan.
Secara arsitektur, rumah adat ini mengusung konsep rumah panggung. Akan
tetapi, makna filosofis dari rumah adat ini berbeda dengan rumah panggung
yang berada di daerah Sumatra.
 Bantayo Poboide

Rumah adat Gorontalo yang berikutnya adalah Bantayo Poboide. Rumah adat
ini terdiri dari dua kata yang mempunyai maknanya sendiri-sendiri. Dalam
Bahasa setempat, Bantayo bisa diartikan sebagai balai atau tempat pertemuan.
Sedangkan Poboide dapat diartikan sebagai berbicara atau bertukar pikiran.
Jadi, secara fungsi rumah adat ini adalah sebagai tempat bertemu atau tempat
diadakannya suatu musyawarah.
Hingga saat ini, ada dua macam Rumah Bantayo Poboide yang masih
digunakan. Yang pertama adalah Bantayo Poboide lo Lipu dan yang kedua
adalah Bantayo Poboide la Liluna. Secara garis besar, lo Lipu setara
kedudukannya dengan Kabupaten sedangkan la Liluna setara dengan
Kecamatan.
 Rumah Adat Gobel

Rumah adat Gobel merupakan salah satu rumah adat di daerah Gorontalo yang
tidak cukup terkenal. Alasan utamanya adalah karena di masa lalu rumah adat
Gorontalo hanya dimiliki oleh Kerajaan Gobel. Itu sebabnya rumah adat ini
diberi nama rumah adat Gobel.
 Rumah Ma’lihe atau Potiwaluya

Provinsi Gorontalo memiliki ragam kebudayaan dan adat istiadat, baik


kepercayaan maupun simbol-simbol sakral yang dihormati masyarakat.
Provinsi yang memiliki falsafah keislaman “adat bersendikan syarak, syarak
bersendikan kitabullah” itu berdiri pada tahun 2000, berpisah dari Provinsi
Sulawesi Utara. Walaupun tergolong provinsi baru namun masyarakat
Gorontalo sangat memengang teguh adat dan kebudayaan.
c. Pakaian Adat
1. Pakaian Biliu dan Mukuta

d. Kesenian Daerah
1. Tari Dana Dana

2. Tari Palopalo
3. Tari Tidi

3. Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah (disingkat Sulteng) adalah sebuah provinsi di bagian tengah Pulau
Sulawesi, Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Palu. Luas wilayahnya
61.841,29 km², dan jumlah penduduk sebanyak 3.021.879 jiwa (2021). Sulawesi Tengah
memiliki wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah
penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi Sulawesi Selatan.
1. Bahasa Daerah
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Tengah adalah bahasa Indonesia.
Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 21 bahasa daerah yang dipertuturkan di
Sulawesi Tengah. Kedua puluh satu bahasa tersebut adalah:
1. Bahasa Bada, terdiri dari 2 dialek, yaitu dialek Napu dan dialek Bada Tiara.
Bahasa Bada dituturkan di Kabupaten Poso yaitu dialek Napu, sedangkan
dialek Bada Tiara dituturkan di Kabupaten Parigi Moutong.
2. Bahasa Bajo, dituturkan oleh masyarakat di daerah Kabupaten Parigi
Moutong, Kabupaten Donggala, Kabupaten Tolitoli, , Tolitoli Utara,
Kabupaten Banggai, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Morowali Utara.
Selain di Sulawesi Tengah, bahasa Kaili juga dipertuturkan di Gorontalo,
Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
3. Bahasa Manado (Melayu Manado), dituturkan sebagai basantara dengan
logat khas masing–masing wilayah oleh sebagian penduduk di Kabupaten
Banggai, Kabupaten Poso, Kabupaten Buol dan sebagian wilayah Sulawesi
Tengah lainnya.
4. Dan bahasa lainnya seperti Bahasa Balaesang, Bahasa Balantak, Bahasa
Banggai, Bahasa Besoa, Bahasa Bugis, Bahasa Bungku, Bahasa Buol,
Bahasa Dondo, Bahasa Kaili, Bahasa Lauje Malala, Bahasa Moma, Bahasa
Pamona, Bahasa Pipikoro, Bahasa Saluan, Bahasa Sangir, Bahasa Seko,
Bahasa Taa, Bahasa Tomini, dan Bahasa Totoli
2. Rumah Adat
 Rumah Tambi

Rumah adat Sulawesi Tengah yang pertama adalah rumah Tambi. Rumah
Tambi adalah rumah bagi suku Kaili dan suku Lore yang berada di provinsi
Sulawesi Tengah.Desain rumah panggung seolah menjadi salah satu ciri khas
dari berbagai rumah adat yang ada di Indonesia. Rumah adat Tambi yang
berada di Sulawesi Tengah ini juga mengadopsi desain rumah panggung.
 Rumah adat Lobo

Rumah Lobo ini merupakan rumah adat khas Kulawi, Sulawesi Tenggara.
Berfungsi sebagai balai rapat tetua adat, sidang adat, upacara, perayaan panen,
dan rapat penentuan kapan membuka ladang. Rumah adat Sulawesi Tengah ini
juga berfungsi sebagai rumah singgah jika ada warga desa lain yang
kemalaman di Porelea, dapat bermalam di rumah adat ini.
 Rumah Souraja

Rumah Souraja merupakan salah satu warisan budaya rumah adat Suku Kaili
Sulawesi Tengah. Rumah Souraja adalah rumah panggung seluas 368 meter
persegi yang konstruksinya terbuat dari kayu.Rumah Souraja disebut juga
dengan Banua Oge atau Banua Mbaso dan didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi
sekitar tahun 1892, dengan tujuan sebagai tempat tinggal keluarga raja.
3. Pakaian Adat
1. Adat Suku Kaili

2. Busana Adat Suku Mori


3. Busana Adat Suku Toli Toli

4. Kesenian Daerah
1. Tari Adat Pontanu
2. Tari Torompio

3. Tari Pamonte

4. Sulawesi Barat
Sulawesi Barat (disingkat Sulbar) adalah provinsi ke-33 dalam negara Indonesia yang
dibentuk pada tahun 2004. Letak Sulawesi Barat di Pulau Sulawesi dengan garis lintang
00045'59'' - 03034'00'' Lintang Selatan dan 118048'59'' - 119055'06'' Bujur Timur.
Perbatasan wilayah Sulawesi Barat yaitu Sulawesi Tengah di bagian utara, Sulawesi
Selatan di bagian Timur dan Selatan dan Selat Makassar di bagian Barat. Pada tahun 2021,
penduduk Sulawesi Barat berjumlah 1.436.842 jiwa dengan kepadatan 85,59 jiwa/km2.
a. Bahasa Daerah
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Barat adalah bahasa Indonesia.
Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 10 bahasa daerah di Sulawesi Barat.
Kesepuluh bahasa tersebut adalah: (1) Baras, (2) Benggaulu, (3) Budong-Budong,
(4) Kone-Konee, (5) Mamasa, (6) Mamuju, (7) Mandar, (8) Pannei, (9) Pattinjo,
dan (10) Kalumpang.
b. Rumah Adat
1. Rumah Adat Suku Mandar

Rumah adat dari suku mandar disebut dengan rumah adat Boyang. Suku
mandar merupakan suku asli yang mendiami Sulawesi Barat dan jumlahnya
sangat banyak sehingga mendominasi.
2. Rumah Adat Suku Kalumpang

Keberadaan rumah adat dari suku kalumpang yang ada di Sulawesi Barat
dinamakan rumah adat banoa sibatang. Terdapat ciri khas yang paling
menonjol yaitu terdapat pada atap bangunan dan bagian bawah atap yang ada.
Berdasarkan sejarah, bahwa rumah adat suku kalumpang atau galumpang ini
memiliki kaitan dengan nenek moyang Austronesia.
c. Pakaian Adat
1. Pakaian Adat Suku Mandar

2. Pakaian Adat Suku Toraja

d. Kesenian Daerah
1. Tari Bulu Londong

2. Tari Bamba Manurung


3. Tari Ma’Bundu

5. Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan pulau
Sulawesi. Pusat pemerintahan atau ibu kota provinsi berada di kota Makassar. Pada tahun
2020, penduduk Sulawesi Selatan berjumlah 9.073.509 jiwa, dengan kepadatan 194,22
jiwa/km².
a. Bahasa Daerah
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Selatan adalah bahasa Indonesia.
Menurut Badan Bahasa pada 2019, terdapat 13 bahasa daerah di Sulawesi Selatan.
[18][19]
Ketiga belas bahasa tersebut adalah: (1) Bajo, (2) Bonerate, (3) Bugis, (4)
Bugis De, (5) Konjo, (6) Laiyolo, (7) Lemolang, (8) Makassar, (9)
Massenrengpulu, (10) Rampi, (11) Seko, (12) Toraja, dan (13) Wotu.
b. Rumah Adat
1. Rumah Tongkonan

Rumah panggung ini adalah rumah adat dari suku Toraja.Rumah Tongkonan
dibangun dengan konstruksi yang terbuat dari kayu dan didirikan di atas
tumpukan kayu. Selain itu, material utama dari rumah ini adalah kayu Uru
yang bisa dijumpai dengan mudah di Pulau Sulawesi. Hebatnya, rumah adat
ini dibuat tanpa menggunakan unsur logam, bahkan rumah ini juga dibangun
tanpa paku.
2. Rumah Balla

Jika Suku Toraja memiliki Rumah Toraja, maka Suku Makassar memiliki
rumah adat yang mereka sebut sebagai Rumah Balla. Jika Moms perhatikan,
rumah ini juga menyerupai rumah panggung dengan tinggi sekitar 3 meter.
Untuk membangun rumah ini, dibutuhkan kayu dengan lima kayu penyangga
ke arah belakang dan lima penyangga ke arah samping.
3. Rumah Adat Suku Bugis

Berbeda dengan suku lain yang ada di Sulawesi Selatan, Suku Bugis
menjunjung tinggi adat Sulawesi Selatan dan nilai-nilai agama Islam.Oleh
karena itu, rumah adat Suku Bugis memiliki perpaduan yang unik sehingga
menghasilkan desain rumah yang unik. Salah satunya adalah keharusan rumah
adat Suku Bugis untuk menghadap kiblat.
c. Pakaian Adat
1. Baju Bella Dada
2. Baju Labbu

3. Baju Pokko’

d. Kesenian Daerah
1. Tari Kipas Pakarena

2. Tari Gandang Bulo

3. Tari Pajoge

6. Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak
bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibu kota Kendari. Provinsi Sulawesi Tenggara
terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan
garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur
Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan
(laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).
a. Bahasa Daerah
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara adalah bahasa
Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 14 bahasa daerah di Sulawesi
Tenggara.[17] Keempat belas bahasa tersebut adalah: (1) Bajo, (2) Bali, (3) Cia-Cia,
(4) Culambacu, (5) Jawa, (6) Kulisusu, (7) Lasalimu-Kamaru, (8) Morunene, (9)
Muna, (10) Pulo, (11) Sasak, (12) Sunda, (13) Tolaki, dan (14) Wolio.
b. Rumah Adat
1. Rumah Adat Laikas

Rumah adat Sulawesi Tenggara satu ini, memilki bentuk seperti rumah
panggung yang terdiri dari tiga ataupun empat lantai. Uniknya, bagian bawah
atau kolom rumah tidak ditinggali oleh penghuni rumah. Uniknya lagi, rumah
adat Laikas atau Malige ini tidak menggunakan bahan logam seperti paku.
2. Rumah Adat Mekongga

Mekongga merupakan tempat tinggal bagi ketua suku Raha dan Raja. Rumah
adat Sulawesi Tenggara yang satu isi bentuknya mirip dengan rumah
panggung tanpa sekat. Sesuai dengan bentuknya, rumah adat Mekongga
tingginya mencapai 60-70 kaki di atas tanah, dengan anak tangga yang
berjumlah 30 buah. Jumlah 30 anak tangga melambangkan jumlah helai sayap
burung kongga.
c. Pakaian Adat
1. Baju Adat Tolaki

2. Pakaian Adat Buton


e. Kesenian Daerah
1. Tari Mangaru

2. Tari Malulo

3. Tari Umoara

Anda mungkin juga menyukai