OLEH:
KELAS: 4 B
1. Suku Bangsa
Suku Lomblen
Suku bangsa Lomblen mendiami daratan Pulau Lomblen yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores
Timur, di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Suku Pantar
Suku bangsa Pantar berdiam di Pulau Pantar. Daerah tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten
Flores Tengah. Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Suku Riung
Orang Riung berdiam di Pulau Flores bagian tengah, yaitu di sebelah utara wilayah orang Ngada di
Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Suku Sikka
Suku bangsa Sikka berdiam di daerah antara Lio dan Larantuka, yang termasuk dalam wilayah
Kabupaten Sikka. Daerah tersebut berada di daratan Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Suku Solor
Suku bangsa Solor disebut juga orang Holo, Solot, atau Ata Kiwan. Mereka mendiami daratan Pulau
Solor yang terletak di sebelah selatan Pulau Adonara, di sebelah timur Pulau Flores. Daerah itu termasuk
dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Suku Sawu
Orang Sawu atau Sabu atau Savu mendiami Pulau Sawu dan Pulau Raijua di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, yaitu di Kecamatan Sawu Timur dan Sawu Barat.
Suku Sumba
Nama suku bangsa ini mungkin berasal dari kata humba yang berarti "asli". Mereka menyebut diri
sebagai Tau Humba atau penduduk asli yang mendiami Pulau Sumba. Wilayah mereka sekarang
meliputi Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Timur.
Suku Sasak
Orang Sasak mendiami Pulau Lombok di deretan pulau-pulau Nusa Tenggara (Sunda Kecil). Jumlah
populasinya sekitar 1,8 juta jiwa
2. BAHASA DAERAH
Bahasa Sasak
Bahasa Sasak banyak digunakan oleh masyarakat yang mendiami Pulau Lombok. Bahasa Sasak
memiliki tiga tingkatan yaitu lembut, sedang dan kasar. Terdapat lima dialek Bahasa Sasak salah
satunya dialek Pejangi, Selaparang dan Bayan. [12] Bahasa Sasak memiliki perpaduan antara Bahasa
Bali dan Jawa. Dari segi aspek aksara/tulisan Bahasa Sasak memiliki persamaan dengan Bahasa
Jawa-Bali, contohnya terdapat persamaan penggunaan aksara Ha, Na, Ca, Ra Ka dan lain-lain.
Tetapi ditinjau dari pelafalan Bahasa Sasak mirip dengan Bali. Sedangkan berdasarkan ethnologue
Bahasa Sasak termasuk ke dalam keluarga Bahasa Austronesia, Malayo Polinesia, Nuclear Malayo
Polinesia, Sunda-Sulawesi dan Sasak-Bali.[13]
Bahasa Sumbawa
Bahasa Sumbawa atau disebut juga Bahasa Semawa' merupakan bahasa yang tersebar di daerah
Sumbawa. Macam-macam dialeknya adalah dialek Semawa', Taliwang, Barturotok/Batulante,
Ropangsuri, Selesek, Lebah, Dado, Jeluar, Tanganam, Geranta dan Jeruek [13] Sebelum mencapai
keragamaaan dialek seperti ini, awalnya Bahasa Sumbawa terdiri dari dua bahasa yaitu pradialek
Taliwang-Jereweh-Tongo dan dialek Sumbawa besar(Cikal Bakal Bahasa Suren). Namun pada
perkembangannya, pradialek Taliwang-Jereweh-Tongo, terpecah menjadi tiga dialek yang berdiri
sendiri.[13] Berdasarkan penyebaran penggunaannya dialek Sumbawa dan Baturotok dan dialek
lainnya digunakan diwilayah Pegunungan Ropang. Sedangkan dialek Taliwang, Tongo dan Jaraweh
digunakan oleh penduduk di sebelah selatan Lunyuk. Adapun bahasa persatuan antaretnik adalah
Bahasa Sumbawa Besar[13]
Bahasa Bima
Bahasa Bima digunakan oleh penduduk yang mendiami wilayah Bima, Dompu dan juga Sangiang.
Bahasa Bima hanya memiliki dua tingkatan yaitu halus dan kasar.[14] Adapun macam ragan
dialeknya ada tiga yaitu dialek Bima, Donggo dan Sangiang. [12]
Bahasa Bali
Penggunaan Bahasa Bali di NTB tidak terlepas dari peran histori dan geografi. Secara histori Raja
Bali XVII pernah menguasai Lombok Barat, sedangkan secara geografis Provinsi NTB berdekatan
dengan Bali
3.Rumah Adat
1. Rumah Adat Dalam Loka
Rimpu merupakan pakaian adat suku Dompu. Pakaian ini khusus dikenakan oleh
perempuan dan dibedakan fungsi serta statusnya dalam kehidupan sosial. Bagi
perempuan yang telah menikah, ia mengenakan Rimpu Colo. Sedangkan yang belum
menikah disebut Rimpu Mpida.
Rimpu merupakan jilbab khas Dompu yang terdiri dari dua lembar kain sarung. Pakaian
adat ini, secara filosofis dipahami sebagai kain untuk menjaga diri, dihormati orang lain,
dan menutup aurat.Ilustrasi
2.Pakaian Adat Lambung
Kebaya yang terbuat dari tenun disebut dengan Lambung. Pakaian adat di NTB yang
wajib diketahui ialah jenis kebaya sepanjang pinggang dengan lengan pendek longgar.
Yang bikin pakaian ini khas, warna dasarnya hitam dengan kerah berpotongan ‘V’.
Kain yang dililit memiliki motif campuran. Filosofi pakaian adat NTB dari suku Sasak ini,
khususnya bagian Wiron menyimbolkan kerendah-hatian. Penutup kepala atau disebut
Sapuq memaknai penghormatan kepada Tuhan Sang Pencipta dan menjaga
kebersihan pikiran.
4. Pakaian Adat Poro
Pakaian adat selanjutnya warnanya cenderung gelap dan tak bermotif. Berwarna hitam,
biru tua, cokelat tua, dan ungu yang dikenakan untuk para ibu. Nah, untuk warna-warna
cerah, khususnya merah dipakai untuk para gadis. Sedangkan warna kuning dan hijau
dikenakan oleh perempuan bangsawan.
Bawahan dari Poro, memakai sarung Palekat dengan motif garis atau kotan-kotak.
Dipakai sepanjang mata kaki serta dilengkapi dengan aksesoris berupa gelang dan
anting.
5. Tarian tradisional
Tari Lenggo
gbr:
Budaya Nusantara
Tarian NTB pertama ada Tari Lenggo atau Mpaa Lenggo. Ini merupakan tarian peninggalan
Kerajaan Bima yang pernah berkuasa di NTB. Tari Lenggo biasa dipentaskan di kantor
pemerintahan untuk menjamu tamu resmi. Tarian ini ditarikan oleh empat orang perempuan dan
empat orang laki-laki menggunakan pakaian adat tradisional Kota Bima, yaitu Baju Bodo.
Tari Gandrung
gbr: Bobo Grid
Sekilas, tari Gandrung sangat menyerupai tari Gandrung asal Banyuwangi dan Bali. Namun,
yang membedakannya adalah kostum yang dikenakan, gerakan serta cara penyajiannya itu
sendiri.
Dulu, tari gandrung Lombok dijadikan sebagai tarian untuk menghibur para prajurit ketika
pulang dari medan perang. Tetapi seiring perkembangan zaman, tarian ini dijadikan sebagai
hiburan rakyat setempat yang memiliki nilai sejarah dan seni di dalamnya.
Tari tradisional yang satu ini bisa dikatakan sangat unik, sebab penari menarikan tarian sambil
memainkan alat musik gendang beleq. Alat musik Gendang beleq berasal dari suku Sasak
berbentuk besar, yang dimainkan secara berkelompok dalam bentuk orkestra.
Tarian Buja Kadanda atau Mpa’a Buja Kadanda ditarikan oleh dua orang penari laki-laki karena
gerakan tariannya merupakan gerakan bela diri. Kostum yang dikenakan yaitu kostum prajurit.
Tarian ini diciptakan khusus untuk menghargai dan mengenang jasa prajurit Bima dalam
mempertahankan wilayahnya.
1. Lagu Moree
More …
Eweta more e … …
Elele … … o songge se
Lagu Moree yang merupakan lagu daerah berasal dari Nusa Tenggara
Barat. Liriknya menggambarkan kebudayaan masyarakat setempat,
melalui ragam bahasa dan tariannya.
Lagu daerah berasal dari Nusa Tenggara Barat, dengan judul Halele U Ala
De Teang. Lagu ini adalah lagu yang menggambarkan keragaman suku
bangsa di seluruh Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Barat.
Lirik dalam Lagu Tutu Koda yang merupakan salah satu lagu daerah
berasal dari Nusa Tenggara Barat, menceritakan tentang pengalaman
hidup seorang anak yang tinggal di desa.
Lagu ini mengajarkan tentang arti kerja keras dan perjuangan. Nasehat-
nasehat yang disampaikan secara tersirat dalam lirik lagu ini sangat
menginspirasi pendengarnya.
Lagu daerah berasal dari Nusa Tenggara Barat ini juga mengajarkan
kebersamaan dalam doa.
Lagu ini bercerita tentang nasehat untuk para generasi muda, agar dapat
menjadi penerus yang memajukan daerah dan tanah air.
Aduh dende,
Aduh dende,
Mun cempake siq kembang sandat,
2. Kelewang
3. Golok
4. Tulup NTB
8. UPACARA ADAT
UPACARA U’A PU
UPAACARA BAU NYALE
NYONGKOLAN
UPACARA ADAT MERARIQ
9. MAKANAN KHAS
1. Ayam Taliwang
Rasanya kurang lengkap bila melancong ke Lombok tanpa menyantap Ayam Taliwang.
Rasa ayamnya yang mantap, dilengkapi dengan bumbu cocol gurih membuat hidangan
ini menjadi makanan khas favorit di Lombok.
2. Sate Bulayak
Sumber gambar: Merah Putih
Makanan Khas Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah Sate Bulayak. Nama bulayak dari
sate ini berasal dari ketupatnya, yakni ketupat bulayak berbentuk bulat panjang dan
dibungkus daun aren.
Bumbu yang membaluri Sate Bulayak terbuat dari adonan khusus campuran kemiri
dan Santan Kelapa.
3. Sate Pusut
Sumber gambar: Tokopedia
Selain Sate Bulayak, sate yang terkenal sebagai makanan khas Lombok adalah Sate
Pusut. Bentuk sate ini sangat mirip dengan Sate Lilit ala Bali, lengkap dengan Tusuk
Sate besar.
Bedanya, jika Sate Lilit terbuat dari bahan dasar ikan, maka kuliner khas Lombok ini
dibuat dari daging sapi dengan serpihan kelapa, memberikannya rasa gurih yang tiada
tara!
4. Sate Rembige
Sumber gambar: Detik
Nama Sate Rembige diambil dari dari nama daerah tempat sate ini berasal: Rembige,
Kota Mataram.
Makanan tradisional khas Nusa Tenggara Barat ini terkenal dengan sensasi rasa
bumbunya yang tajam, mengeluarkan aroma yang sangat menggoda ketika dibakar.
Biasanya, Sate Rembige disajikan bersamaan dengan lontong atau nasi.
5. Plecing Kangkung
Sumber gambar: Kuliner Nasional
Makanan Khas Lombok, Nusa Tenggara Barat satu ini merupakan salah satu hidangan
sayur paling populer di kalangan masyarakat NTB. Tidak lengkap rasanya menyantap
hidangan Lombok tanpa ditemani Plecing Kangkung. Selain kandungan Plecing
Kangkung yang pastinya menyehatkan, rasa sambalnya dijamin nendang!
6. Kelaq Kelor
Sumber gambar: Merah Putih
Selain Plecing Kangkung, Sayuran Segar yang juga populer di antara Makanan Khas
Nusa Tenggara Barat lainnya adalah Kelaq Kelor.
Kuliner khas Lombok ini dimasak dari daun kelor dan sayur-sayuran hijau lain yang
dimasak dengan kuah bening. Selain menyegarkan, khasiat yang terkandung pada
sayuran ini juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
7. Beberuq Terong
Sumber gambar: Kaskus
Buat pecinta olahan sayur terong, Beberuq Terong bisa jadi makanan khas NTB
favoritmu yang baru! Andalah masakan terong dari Lombok ini dibuat dari bahan dasar
lalapan terong dengan kacang panjang, dibaluri sambal tomat pedas yang lezat.
Mendengarnya saja sudah sangat menggoda selera!
8. Bebalung
Sumber gambar: Masakan Dapurku
Nama “Bebalung” berasal dari kata dalam bahasa sasak, yang berarti “tenaga”. Memang
kuliner khas Lombok Nusa Tenggara Barat yang merupakan olahan daging sapi lembut
ini dijamin untuk menjadi sumber stamina.
Sambal Bebalung sendiri biasanya terdiri dari jahe, kunyit, dan lengkuas – menghadirkan
aroma dan rasa yang menggugah lidah.
9. Cerorot
Sumber gambar: Kintamani
Kue Cerorot adalah salah satu jajanan tradisional khas yang populer di NTB. Cerorot
merupakan kue khas adat Sasak yang terbuat dari tepung beras, Santan Kelapa, dan
gula merah. Kue Cerorot dibalut dengan janur atau daun kelapa muda yang dililit
membuat bentuk menyerupai terompet.
10. Nagasari
Sumber gambar: Liputan 6
Jajanan manis khas Lombok satu