Anda di halaman 1dari 142

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6

TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING PADA KELOMPOK B DI PAUD


BOUGENVILLE DESA BERUAS TAHUN AJARAN 2022/2023

LIA ASMARA

NIM 856329945

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD4501)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG

TAHUN 2022 / 2023

1
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Terbuka
merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya


kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP


ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.

Beruas, November 2022

Materai

10000

LIA ASMARA
NIM 856329945

ii
HALAMAN IDENTIFIKASI DAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Lia Asmara

NIM : 856329945

Program Studi : 122/PGPAUD S1 (AKPMM)

Tempat Pelaksanaan : PAUD Bougenville Beruas

Tanggal Pelaksanaan : Siklus I tanggal 24 s/d 28 Oktober 2022

Siklus II tanggal 31 s/d 04 November 2022

Masalah yang merupakan Fokus Perbaikan :

Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan


bermain lempar tangkap bola pada anak kelompok B di PAUD Bougenville
Beruas Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat

Mengetahui Beruas,05 November 2022

Supervisor Mahasiswa,

Purnamasari, S. Psi., M. pd Lia Asmara

NIP. 197601132003122001 NIM 856329945

iii
DAFTAR ISI

Hal.
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.............................................................iii

ABSTRAK...............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR................................................................................................v

DAFTAR ISI............................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................6

B. Identifikasi Masalah............................................................................................6

C. Analisis Masalah................................................................................................6

D. Rumusan Masalah..............................................................................................6

E. Tujuan Perbaikan................................................................................................6

F. Manfaat Perbaikan..............................................................................................6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA......................................................................................6

A. Karakteristik Anak Usia Dini............................................................................6

B. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun..........................................6

C. Media Pembelajaran........................................................................................6

D. Kegiatan Melempar dan Menangkap Bola.........................................................6

E. Penelitian Yang Relevan..................................................................................6

BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN...................................................................6

A. Subjek Penelitian................................................................................................6

B. Deskripsi Persiklus.............................................................................................6

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................................6

iv
A. Hasil Penelitian Tiap Siklus................................................................................6

B. Pembahasan Tiap Siklus......................................................................................6

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................6

A. Kesimpulan........................................................................................................6

B. Saran.................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................6

LAMPIRAN..............................................................................................................6

v
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK
USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING PADA
KELOMPOK B DI PAUD BOUGENVILLE DESA BERUAS TAHUN
AJARAN 2022/2023
Oleh

Lia Asmara
NIM 856329945

ABSTRAK
Penelitian mengenai upaya meningkatkan motorik halus anak melalui metode
menggunting di PAUD Bougenville Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat.
Telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2022. Yang melatar
belakangi penelitian ini adalah pembelajaran yang dilakukan guru belum
maksimal, sehingga membuat proses pembelajaran tidak efektif sehingga hasil
belajar siswa rendah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan hasil
belajar siswa dan aktivitas siswa dalam meningkatkan profesional guru dengan
menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan metode mengajar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas melalui 2 siklus
perbaikan pembelajaran, subjek pelaku pembelajaran guru-guru di PAUD
Bougenville Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat sedangkan subjek
penerima tindakan murid di PAUD Bougenville Kecamatan Kelapa Semester 1
tahun Pelajaran 2022/2023. Data yang dikumpul melalui catatan Observasi.

Kata kunci : Motorik Halus, Anak Tk/Paud dan Kemampuan Menggunting.

vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini. Laporan ini berisi laporan
kegiatan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang saya lakukan sebagai
salah satu syarat untuk menempuh Tugas Akhir Program yang peneliti lakukan
untuk TK/PAUD.

Sejak dari awal penyusunan hingga selesainya laporan ini, ada beberapa
pihak yang telah ikut berperan dalam tahapan penyelesaian baik secara langsung
atau tidak langsung. Maka perkenenkanlah saya mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Ibu Purnamasari, S.Psi, M.Pd sebagai Supervisor 1 yang telah


membimbing hingga terselesaiya penyusunan laporan PKP ini;
2. Ibu Zahara sebagai Supervisor 2 yang telah membantu memberi saran dan
masukan;
3. Kedua orang tua saya yang selalu memberi dorongan dan semangat agar
dapat menyelesaikan tugas PKP ini dengan baik;
4. Semua rekan – rekan mahasiswa PG PAUD yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu telah mendorong dan membantu dalam
menyelesaikan laporan PKP ini;
5. Rekan kerja dilembaga PAUD BOUGENVILLE yang selalu memberi
motivasi.
Saya menyadari bahwa laporan ini belum dapat dikatakan sebagai laporan
yang sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk memperbaiki tugas dan sejenis kedepan nantinya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca, semoga bermanfaat bagi
kita semua dalam menambah pengetahuan dan wawasan dibidang pendidikan.
Beruas, 27 November 2022
Penulis

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuan
dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan
perkembangan. Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga
dibanding dengan usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya
sangat luar biasa. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik, dan berada
pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan,
dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang berlagsung
seumur hidup, bertahap dan berkesinambungan. Setiap anak bersifat unik,
sehingga belum pernah ditemua dua anak atau lebih yang sama. Setiap anak
terlahir dengan potensi yang berbeda-beda: memiliki kelebihan, bakat, dan minat
sendiri. Kenyataan menunjukkan bahwa setiap anak tidak sama, ada yang sangat
cerdas, ada yang biasa saja, dan ada yang kurang cerdas.( Menurut Beichler dan
Snowman 2003). Menurut Ki Hajar Dewantara anak lahir dengan kodrat atau
pembawaannya masing-masing. Kekuatan kodrat pada anak adalah segala
kekuatan dalam kehidupannya lahir dan batin karena kekuatan kodrat. Kodrat
itulah yang akan memberikan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dengan paham demikian, Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan
sifatnya hanya menuntun tumbuh kembangnya kekuatan-kekuatan kodrat yang
dimiliki anak. Pendidikan sama sekali tidak mengubah dasar pembawaan anak,
kecuali memberikan tuntutan agar kodrat – kodrat bawaan anak itu tumbuh ke
arah yang lebih baik. (Mutiara Magta 2013)
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditujukan untuk anak
usia 3 sampai 6 tahun, akan tetapi undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 28
menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar. Lalu, pendidikan perlu diajarkan sejak anak sejak lahir sampai

1
berusia 6 tahun. Sementara undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak dalam pasal 4 menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk
hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
deskriminasi. (Adzroil Ula Al Etivali dan Alaika M. Bagus Kurnia PS, 2017).
Salah satu penembangan potensi yag dilakukan pada pendidikan anak
usia dini adalah perkembangan motorik halus anak. Motorik halus adalah
kemampuan yang berhubungan dengan gerakan fisik. Motorik halus berfungsi
melatih otot-otot dan mengasah kepekaan anak dalam memfungsikan otot jari
dengan berbagai cara dalam kegiatan pembelajaran misalya memegang,
menggunting, menyusun, bertepuk tangan, meremas kertas menempel dan lain
sebagainya. (Fulanatin Nurhenti Dorlina Simatupang, 2015). perkembangan motorik
halus melibatkan otototot halus yang mengendalikan tangan dan kaki serta memberikan
perhatian lebih kepada kontrol, koordinasi, dan ketangkasan dalam menggunakan tangan
dan jemari. (Menurut Beaty 2013)
Perkembangan motorik adalah suatu proses atau gerak langsung yang
melibatkan otot – otot untuk bergerak dan menjadi seseorang yang mampu
menggerakkan saraf dan menjadikan ia mampu menggerakkan tubuhnya.
(Emdang Rini Sukamti 200:15).
tahap perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun dapat terlihat
dalam permainan aktif dalam jangka waktu yang lebih lama. Anak memiliki
kontrol lebih terhadap benda dengan berbagai bentuk dan ukuran. motorik halus
yang biasanya dilakukan dalam pembelajaran PAUD yaitu mewarnai,
menggunting, menempel, mengecap, melukis dengan jari, meroce dan lain-lain.
Peningkatan terhadap kontrol jari memungkinkan anak untuk memegang alat tulis
dengan pegangan yang lebih baik. Kemajuanya dalam koordinasi mata dan tangan
akan membuat anak mampu untuk menyelesaikan beberapa permainan. (Makmun
Khairani 2013).
Perkembangan motorik halus akan sejalan dengan perkembangan fisik
anak. Setiap gerakan sudah berkembangkan dan terkoordinasi dengan baik. Salah
satu kegiatan yang dapat meningkatkan motorik halus anak yaitu melalui kegiatan

2
menggunting. kegiatan menggunting juga dapat membuat anak memperhatikan
bentuk benda, warna, dan ukuran. Selain itu kegiatan menggunting akan melatih
anak memusatkan perhatian. Anak akan belajar melakukan koordinasi mata dan
tangan sehingga diharapkan kemampuan motorik halus semakin berkembang.
(Santrock, 2007) dan (Seefeldt dan Wasik, 2008).
Pengembangan motorik halus anak sangat penting, sebab dalam
mengembangkan motorik halus anak dapat memfungsikan dan menstimulasi otot-
otot kecil anak untuk melakukan gerakan-gerakan tangan, mengkoordinasikan
gerakan mata dan tangan. (Sumadi Surya Brata 1990).
Mengguting adalah kegiatan memotong atau memangkas suatu
kertas(benda) atau gambar dengan memakai gunting. Menggunting melatih anak
agar mampu menggunakan alat dan melatih keterampilan memotong objek
gambar. Menggunting akan membantu perkembangan motorik anak karena
dengan kegiatan menggunting yang tepat, memilih dimana yang harus digunting
merupakan latihan motorik dan keterampilan bagi anak. (Pamadhi 2008).
Kegiatan mengggunting adalah salah satu kegiatan motorik halus yang
dapat melatih koordinasi gerakan tangan dan mata. Kelebihan menggunting bagi
anak adalah melatih motorik halus, melatih koordinasi tangan-mata dan
konsentrasi, meningkatkan kepercayaan diri, lancar dalam menulis dan ungkapan
ekspresi. Sumantri (2005: 157). Kemampuan menggunting pada seorang individu
berkembang bermula dari cara memegang gunting yang benar, bagaimana
mengerakkan gunting dan menggunting garis lurus (Mahoney dan Markwell,
2004).
Ada pula tujuan dari pengembangan motorik halus bagi anak, yaitu,
mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan
keterampilan gerak tangan kanan dan kiri, memperkenalkan gerakan jari-jari
tangan, seperti: menulis, menggambar, dan memanipulasi benda-benda dengan
jari-jarinya sehingga anak menjadi terampil, mengkoordinasikan mata dengan
kecepatan/kecekatan tangan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru
untuk membantu meningkatkan keterampilan anak, yaitu menyediakan peralatan
atau lingkungan yang aman dan menungkinkan anak melatih keterampilan

3
motoriknya, memperlakukan anak dengan sama, memperkenalkan berbagai jenis
keterampilan motorik pada anak, meningkatkan kesabaran guru karena setiap
anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan,
aktivitas fisik yang diberikan anak bervariasi, memberikan tingkat keberhasilan
sesuai dengan tahap perkembangan anak. (Bambang Sujiono 2014)
Dalam melakukan penelitian, penulis meneliti murid kelompok B yang
berjumlah 13 anak terdiri dari 7 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Dalam
melakukan siklus 1 guru menemukan ada 4 anak yag Belum Berkembang(BB), 2
anak yang Mulai Berkembang (MB), dan 7 anak yang Berkembang Sesuai
Harapan (BSH), disaat melakukan kegiatan masih ada anak yang merasa ragu-
ragu karena takut gambarnya terpotong. Kegiatan menggutig ini perlu
pengawasan agar anak tidak terluka dan tidak merasa takut, sebagai guru peneliti
membebaskan anak menggunting dengan kreasinya sendiri-sendiri supaya anak
juga merasa tidak terganggu dan tertekan guru juga selalu bilang kemurid agar
melakukannya dengan pelan-pelan.
Dalam penelitian ini, penulis sudah menemukan masalah yang iya temui yaitu
ada empat permasalahan. Dari keempat permasalahan yang penulis temui, penulis
mengambil tentang peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan
menggunting. Menurut penulis permasalahan ini harus iya selesaikan, demi
meningkatkan kepercayaan diri anak dalam melakukan sesuatu.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan anak dalam mengembangkan
motorik halus dengan baik di PAUD Bougenville?

C. Tujuan Perbaikan
1. Bagi Anak
a. Mengembangkan kehidupan yang bermoral sedini mungkin, agar anak
mempunyai prilaku sopan, santun dan berbudi pekerti yang baik.
b. Mengembangkan kemandirian anak agar dapat merasa senang, anak bisa
mandiri dalam berkreatifitas dan dalam kehidupan sehari-harinya.

4
c. Mengembangkan kreatifitas anak, agar menjadi lebih kreatif, percaya diri,
lancar dan spontnitas dalam melalukan sesuatu.
d. Mengembangkan kemampuan gerak anak, agar anak lebih mengeksplorasi
imajinasinya dalam melakukan kegiatan.
e. Meningkatkan proses tumbuh kembang anak secara wajar dalam membentuk
anak yang berkualitas sejak usia dini dengan belajar melalui bermain.
2. Bagi Guru
Membantu mengembangkan beberapa aspek pribadi seperti sikap, nilai agama
moral, dan motorik pada anak. Demikianlah proses belajar mengejar guru tidak
terbatas sebagai penyampaian ilmu pengetahuan saja, akan tetapi lebih dari itu
bertanggun jawab dalam penyampaian akan keseluruhan perkembangan murid.
Guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang berbagai macam rupa.
Sehingga dapat merangsang anak untuk belajar secara aktif dalam memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan.

D. Manfaat perbaikan
1. Bagi Siswa
a. Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong kehasil
yang lebih baik
b. Dapat memperbaiki cara belajar kearah yang lebih baik
c. Dapat mengarah anak agar belajar mengenal hal-hal yang baik yang
merupakan persiapan saat ia dewasa
d. Dapat mengembangkan kemampuaan kepekaan dan kelenturan jari anak agar
lebih maksimal dalam pembelajaran
e. Dapat membantu anak agar hidup dalam kehidupan yang seimbang antara
fisik, mental dan sosialnya.
2. Bagi Guru
a. Menjalankan profesi secara profesional serta dapat mengatasi masalah-
masalah yang ditemui selama menjalankan profesi sebagai guru
b. Menambah pengetahuan dan wawasan pada profesi guru

5
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah
b. Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dan mutu lulusan PAUD
Bougenville Desa Beruas Kecamatan Kelapa

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Anak Usia Dini


1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada
usia tersebut, perkembangan terjadi sangat pesat. Berdasarkan hasil penelitian,
perkembangan manusia terjadi pada usia dini. Oleh karena itu, usia dini dipandang
sangat penting sehingga diistilahkan usia emas (golden age). Setiap individu
mengalami usia dini, hanya saja usia dini tersebut hanya terjadi satu kali dalam
fase kehidupan setiap manusia, sehingga keberadaan usia dini tidak boleh disia-
siakan. Usia dini adalah masa yang paling tepat untuk menstimulasi
perkembangan individu. Agar dapat memberikan berbagai upaya pengembangan,
maka perlu diketahui tentang perkembangan-perkembangan yang terjadi pada
anak usia dini. Pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini akan menjadi
modal orang dewasa untuk menyiapkan berbagai stimulasi, pendekatan, strategi,
metode, rencana, media atau alat permainan edukatif, yang dibutuhkan untuk
membantu anak berkembang pada semua aspek perkembangannya sesuai
kebutuhan anak pada setiap tahapan usianya. (dalam jurnal perkembagan anak
usia dini 2018).

2. Karakteristik Anak Usia Dini


Anak usia dini memiliki karakter unik, relatif spontan, rasa ingin tahu,
ceroboh, dan energik. Setiap anak adalah individu yang memiliki keunikannya
masing-masing dan bahwa setiap individu berbeda antara satu dengan lainnya.
Namun demikian secara umum anak usia dini memiliki karakteristik yang relatif
serupa antara satu dengan lainnya. anak memiliki keunikan tersendiri seperti
dalam gaya belajar, minat, dan latar belakang keluarga. Keunikan dimiliki anak
masing-masing sesuai dengan bawaan, minat, kemampuan dan latar belakang
budaya kehidupan yang berbeda satu sama lain. (Menurut Bredekamp 1987).

7
Pada masa ini anak akan bersikap apa adanya dan tidak pandai berpura-pura.
Mereka akan dengan leluasa menyatakan pikiran dan perasaannya tanpa
memedulikan tanggapan orang lain yang ada di sekitarnya . Anak usia dini tidak
mempertimbangkan bahaya atau memikirkan tidakannya itu benar atau salah. Jika
mereka ingin melakukan maka akan dilakukannya meskipun hal tersebut dapat
membuatnya cedera atau celaka. Anak usia dini selalu bergerak dan tidak pernah
bisa diam kecuali sedang tertidur. Maka sering kali dikatakan bahwa anak usia
dini “tidak ada matinya”. Pada umumnya anak masih bersifat egosentris, ia
melihat dunia dari sudut pandangnya dan kepentingannya sendiri. Hal itu bisa
diamati ketika anak saling berebutan main, atau menangis ketika menginginkan
sesuatu namun tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Menurut Piaget, anak usia dini
berada pada tahapan: 1) tahap sensori motorik, 2) tahap praoperasional, 3) tahap
operasional konkret. Rasa ingin tahu anak sangat tinggi sehingga anak tak bosan
bertanya “apa ini dan apa itu” serta “mengapa begini dan mengapa begitu”. Rasa
ingin tahu anak sangat baik dikembangkan untuk memberikan pengetahuan yang
baru bagi anak. Semakin banyak pengetahuan yang didapat berdasar kepada rasa
ingin tahu anak yang tinggi, semakin kaya daya pikir anak.

B. Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun


1. Pengertian Pengembangan Motorik

Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh


seluruh tubuh. Sementara itu, perkembangan motorik dapat disebut
sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak
tubuh. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan
pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan
kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan paling
sederhana pun yang dilakukan anak sebenarnya merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh
yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari
susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan
mental seseorang. Patmonodewo (2000).

8
Dengan menggabungkan berbagai strategi pembelajaran yang guru
berikan, maka akan merangsang anak untuk lebih aktif dalam
pembelajaran. Anak usia 5-6 tahun koordinasi gerakan motorik
halus anak sudah berkembang dengan pesat. Pada masa ini anak
telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti
mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan dan tubuh secara
bersamaan. Hal ini dapat dilihat ketika anak menulis atau
menggambar. Motorik halus merupakan koordinasi antara jari-jemari,
telapak tangan dan mata Saputra & Rudyanto (2015).

2. Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini


tahapan perkembang pada anak, yaitu : Pertama, pertimbangan
ketertarikan anak terhadap suatu bacaan harus dilihat sebagai kriteria seleksi yang
lebih penting dari pada anggapan kecocokan yang dilakukan oleh kacamata orang
dewasa. Kedua, pemahaman terhadap perkembangan anak secara umum dan
terhadap tahapan perkembangan secara khusus akan memberikan informasi yang
berharga dalam pemilihan bacaan anak. Ketiga, pemahaman terhadap tahapan
perkembangan anak akan membantu dalam pengembangan bahasa, tetapi itu
bukanlah sesuatu yang kaku, bukan sebuah harga mati. Konsep tahapan tersebut
mempunyai derajat prediksi dalam suasana budaya yang stabil, tetapi belum
memperhitungkan adanya perubahan budaya, waktu, dan geografi, dan karenanya
diperlukan penelitian lebih lanjut yang memperhitungkan aspek-aspek itu. Dengan
kata lain, sebenarnya masih terdapat problema validitas jika teori tahapan tersebut
dijadikan dasar yang “sempurna” dalam seleksi bacaan sastra anak. Keempat,
pemahaman kese suaian dalam pemilihan bacaan dengan tahapan perkembangan
anak perlu diperluas dengan mencakup kontribusi tiap tahapan itu. ( Saxby & Winch,
1991).
Tahapan perkembangan anak usia dini juga dapat dilihat dari beberapa
aspek, aspek sosial emosional, nilai agama dan moral, seni, kognitif, fisik motorik
dan bahasa. Dari beberapa aspek tersebut mampu membimbing tahapan

9
perkembangan anak dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang tidak fokus menjadi
fokus.

3. Macam-macam Perkembangan Motorik


Dalam dunia anak perkembangan motorik hanya ada dua yaitu
perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar, pengembangan
motorik halus terdapat beberapa kegiatan yaitu meremas, mewarnai, melukis,
menempel, menggunting, dan mengkolase, sedangkan kegiatan yang ada pada
pengembangan motorik kasar ialah, melompat, meloncat, berlari, mengangkat
kaki, dan lain sebagainya.
Pengembangan motorik halus dapat dikembangkan dengan beberapa kegiatan
pembelajara yaitu:
1. Melalui Kegiatan Meremas

Penelitian tentang bermain meremas bubur kertas di TK sudah


pernah dilakukan oleh Najamuddin (2017), peningkatan motorikhalus
anak dilakukan mulai dengan kegiatan meremas, mencetak dan
bagaimana menggunakan alat cetak dari bubur kertas yang dihasilkan
ternyata bermanfaat dalam stimulasi keterampilan anak dalam hal
mengkoordinasi otot-otot kecilnya sebagai proses awal berkembangnya
motorik anak tersebut. Pemilihan bahan ini berdasarkan
banyakditemukan di sekitar lingkungan dan sebagai upaya pemanfaatan
dari bahan bekas.
Terkait pemilihan kegiatan meremas juga sudah pernah
dilakukan oleh Fulanatin dan Simatupang, (2016) pada anak usia 3-4
tahun, yang mana hasil yang diperoleh saat capaian perkembangan
motorik halus anak mengacu pada konsep yang dikemukakan oleh
Santrock (2002) yang mana gerakan meremas, menggenggam mainan,
mengancingkan baju ataupunkegatan lain yang melibatkan
keterampilan tangan melibatkan gerakan secara halus tertata
merupakan capaian yang akan dilakaukan dalam pengembangan
khususnya motorikhalus. Anak usia 3-4 tahun memang memerlukan

10
stimulasi yang lebih sederhana kegiatannya dibandingkan dengan anak
usia lebih dari 4 tahun, karena selain fokus kegiatan, anak belum
dapat bertahan lama. Anak masih mencari teknik melenturkan
koordinasi jemarinya supaya dapat berfungsi dengan baik.Intinya,
dengan kegiatan bermain yang penuh rasasenang dan gembira, anak usia
dini belajar pengembangan apapun dengan bermain. Motorik halus
juga dirancang dengan bermain sebagai aktivitas yang dilakukan. Dalam
artikel Agustina Budiarti dkk (2020).

2. Melalui Kegiatan Mengguntig

Menurut Depdiknas (2010) menggunting adalah salah satu


aktivitas atau kegiatan memotong yang melibatkan dan membutuhkan
koordinasi antara mata, tangan dan konsentrasi. Berdasarkan pengertian
diatas dapat disimpulkan menggunting adalah salah satu kegiatan yang
dilakukan anak sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan
motorik halus. Selain untuk mengembangkan keterampilan motorik halus
menggunting juga dijadikan media pendidikan yang dapat membantu anak
meningkatkan konsentrasi, melatih koordinasi mata, dan meningkatkan 5
kemampuan gerakan tangan, pergelangan tangan dan jari. Selain itu,
menggunting juga dapat melatih anak untuk sabar, berpikir kreatif, dan
memupuk semangat untuk terus berjuang. Secara tidak langsung stimulasi
yang diberikan kepada anak usia dini akan mempengaruhi aspek-aspek
perkembangan yang ada pada diri anak. Dalam artikel Susi Iriani (2013).

Kegiatan menggunting dapat meningktkan motorik halus anak,


misalnya menggunting daun, menggunting kertas, menggunting pola dan
lain sebagainya dari kegiatn menggunting anak dapat merekam pada otak /
memorinya bahwa iya telah mengguntik bentuk, ukuran, warna apa saja
yang telah diguntingnya selain itu anak dapat meningkatkan kemampuan
kognitifnya dengan cara menghitung berapa lembar kertas, daun tau warna

11
yang telah diguntingnya. Kelemahan kegiatan menggunting ini tidak
dapat mengeksplor benda-benda yang keras, dihanya kegiatang yang
digunakan dari kertas, daun, tali dan kain, jadi jika tidak memikirkan
terlebih dalu kegiatan untuk anak maka anak akan merasa bosan karena
selalu kegiatan itu – itu saja.

3. Melalui Kegiatan Menempel


Diah Hidayah 2014 megatakan bahwa Menempel untuk anak usia dini
dilakukan dengan memperhatikan beberapa ketentuan. Ketentuan tersebut dbuat
untuk dapat memaksimalkan anak mengoptimalkan segala aspek
perkembangannya. Anak diberi kebebasan untuk membentuk apapun sesuai
dengan imajinasi dan kreativitasnya. Peran pendidik atau guru dalam
mengoptimalkan kemampuan anak tersebut adalah dengan bertindak sebagai
fasilitator dan motivator. Pendidik sebagai fasilitator dimaksudkan untuk
menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Keanekaragaman bahan yang
disediakan oleh pendidik dapat mempengaruhi pengembangkan kreativitas anak.
Bahan yang beranekaragam tersebut juga membantu pendidik untuk memberi
semangat kepada anak dalam mencegah rasa bosan yang dialami anak. Pendidik
harus berusaha mengumpulkan bahan-bahan yang unik dan belum pernah
digunakan anak untuk menempel. Bahan-bahan didapat dari lingkungan sekitar.
Bahan yang didapat dari barang bekas membuat kegiatan menempel semakin
menarik. Barang bekas untuk menempel bisa didapatkan dari kardus susu bekas,
kantong belanja, majalah, kaleng, sarung buah dan lain sebagainya. Semakin
beragam bahan yang disediakan akan semakin baik. Bahan menempel bisa juga
dibuat sendiri oleh anak. Anak membentuk kertas gambar dengan kuas dan cat
kemudian mengeringkannya dan memotong kertas tersebut sesuai dengan
keinginan. Proses kegiatan menempel untuk anak usia dini menekankan
kebebasan anak untuk berkreasi. Kreativitas anak akan tertuang dalam hasil karya
anak-anak. Dalam artikel H. Abarua (2017).

12
4. Melalui Kegiatan Mewarnai
Anak prasekolah juga senang berpartisipasi dalam aktivitas gerak ringan
seperti menggambar, mewarnai, melukis, memotong, dan menempel (Morrison,
2012: 221). Anak pra sekolah disini termasuk anak kelompok B yaitu usia 5-6
tahun yang seharusnya menyukai kegiatan mewarnai menggunakan bahan yang
beraneka ragam. Kegiatan mewarnai gambar merupakan kegiatan mewarnai yang
dilakukan menggunakan berbagai macam media seperti krayon, spidol, pensil
warna dan pewarna makanan. Dalam penelitian ini akan digunakan media
pewarna makanan. Gambar yang akan diwarnai disesuaikan dengan tema yang
sedang digunakan di taman kanakkanak. Oleh karena itu, pada usia selanjutnya
yaitu usia 5-6 tahun sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak melalui kegiatan mewarnai agar kemampuan motorik halus anak lebih
matang. Kematangan motorik halus anak kelompok B yaitu usia 5-6 tahun sangat
penting sebagai modal awal untuk kemampuan menulis yang sangat dibutuhkan
pada jenjang pendidikan selanjutnya. Kemampuan menulis sangat berhubungan
dengan kelenturan jarijemari dan pergelangan tangan serta koordinasi mata tangan
yang baik yang menjadi tujuan dalam kegiatan pengembangan motorik halus anak
usia 5- 6 tahun. Dalam artikel Mariati (2015).

Arsyad (2016) mengungkapkan beberapa pendapat mengenai fungsi dan


manfaat media pembelajaran, antara lain:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan nilai belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

13
dan lingkungan, misalnya melalui karyawisata, kunjungan ke museum,
atau kebun binatang.
Sudjana & Rivai dalam Arsyad (2016) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa sebagai berikut :
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
membutuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran lebih baik.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap
jam mata pelajaran. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemontrasikan, dan lain-lain.
Rohani (1997:3) mengemukakan beberapa pengertian media pembelajaran
sebagai berikut:
1. Segala jenis sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam
proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan instruksional. Mencakup media grafis, media yang
menggunakan alat penampil, peta, model, globe dan sebagainya.
2. Peralatan fisik untuk menyampaikan isi instruksional, termasuk buku,
film, video, tape, sajian slide, guru dan perilaku non verbal. Media
instruksional edukatif mencakup perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware) yang berfungsi sebagai alat bantu belajar.
3. Media yang digunakan dan diintegrasikan dengan tujuan dan isi
instruksional yang biasanya sudah dituangkan dalam Garis Besar Pedoman
Instruksional (GBPP) dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu
kegiatan belajar mengajar.
4. Sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara, dengan
menggunakan alat penampil dalam proses belajar mengajar untuk
mempertsinggi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instruksional,

14
meliputi kaset, audio, slide, film-strip, OHP, film, radio, televisi dan
sebagainya.

5. Melalui Kegiatan Melukis dengan Alat Kuas


Menurut Marliza (2012) dalam artikelnya Melukis dengan kuas
merupakan suatu alat yang digunakan untuk melukis yang menghasilkan suatu
gambar. Dalam permainan ini dimulai dengan bagaimana anak memegang kuas
dan cara anak menggenggam kuas. Melukis dengan kuas tidak menggunakan
seluruh jari tangan, melainkan dengan jari jempol dan jari telunjuk. Anak
diajarkan jangan lagi melukis menggunakan lengan dan bahunya untuk ikut
melakukan gerakan melukis, melainkan lebih banyak bertumpu pada gerakan jari
tangan. Permainan melukis dengan kuas ini dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus anak.
4. Manfaat Perkembangan Motorik
Manfaat perkembangan motorik pada anak ialah dapat menggerakan otot-otot
yang kaku dan memfokuskan anak pada suatu benda, warna dan lain sebagainya.
Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh
karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini
membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Oleh karena koordinasi
antara mata dan tangan sudah semakin baik maka anak sudah dapat mengurus diri
sendiri dengan pengawasan orang yang lebih tua. Gerakan motorik halus yang
terlihat saat usia TK, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat giginya,
menyisir, membuka dan memakai sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta
makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu Semakin baiknya gerakan
motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas
dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai,
menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam
kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak
memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.

15
5. Fungsi Perkembangan Motorik

Sumantri (2010: 146) menyatakan bahwa fungsi perkembangan


motorik halus anak adalah untuk mendukung perkembangan aspek lain
yaitu bahasa, kognitif dan sosial emosional karena satu aspek dengan
aspek perkembangan lain saling mempengaruhi dan tidak dapat
dipisahkan. Hurlock (1978: 163) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi
pengembangan motorik halus adalah sebagai
berikut:
1. Keterampilan untuk membantu diri sendiri
2. Keterampilan bantu sosial
3. Keterampilan bermain
4. Keterampilan sekolah

  Perkembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat berdiri sendiri


tetapi dipengaruhi dan mempengarhi aspek perkembangan lain. Mendukung aspek
perkembangan bahasa dikarenakan pengembangan aspek motorik halus perlu
dioptimalkan untuk kematangan otot-otot kecil pada jari-jemari, pergelangan
tangan serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk kemampuan
kesiapan menulis anak. Aspek emosi karena saat mewarnai anak dilatih
kesabaraannya ada anak yang mewarnai dengan cepat dan hasilnya rapi, ada anak
yang mewarnai membutuhkan waktu yng lama hasilnya juga rapi, ada anak yang
mewarnai cepat tetapi hasilnya tidak rapi, dan ada anak yang lama membutuhkan
waktu lama hasilnya tidak rapi.

3. Pengertian Motorik Halus


Conny R. Semiawan (Jalal, 2002: 16) menjelaskan bahwa “bermain bagi anak
adalah kegiatan yang serius tetapi menyenangkan, bermain adalah aktivitas yang
dipilih sendiri oleh anak karena menyenangkan, bukan karena hadiah atau pujian”.
Melalui bermain, semua aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan. Oleh
karena itu, bermain bagi anak usia dini merupakan jembatan bagi berkembangnya

16
semua aspek. Bermain adalah medium, dimana anak menyatakan jati dirinya,
bukan saja dalam fantasinya, tetapi juga benar nyata secara aktif. Selain itu,
bermain merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan belajar anak, dengan
menerapkan metode, strategi, sarana, dan media belajar yang merangsang anak
untuk melakukan eksplorasi, menemukan dan menggunakan benda-benda yang
ada disekitarnya. Permainan juga merupakan alat bagi anak untuk menjelajah
dunianya, dari yang tidak dikenali, sampai pada yang ia ketahui, dan dari yang
tidak dapat diperbuatnya hingga mampu melakukannya. Secara tegas dapat
dikatakan bahwa belajar sambil bermain bagi anak usia dini merupakan prasyarat
penting bila orang tua menginginkan anaknya sehat mental. Akan tetapi sebagian
kelompok bermain belum bisa menerapkan model pembelajaran yang lebih
mengedepankan pola bermain sambil belajar. Dalam artikel H. Abarua (2017).
Kemampuan motorik halus dipelajari dan diperoleh anak secara alami ataupun
alamiah yang beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Motorik halus juga
gerakan – gerakan yang mudah dilakukan anak, dalam kegiatan pembelajaran
motorik halus dapat dikembangkan melalui beberapa kegiatan.
Hurlock (1996) mengatakan Motorik halus adalah kemampuan untuk
mengkoordinasikan atau mengatur penggunaan bentuk gerakan mata dan tangan
secara efisien, dan tepat. Bentuk-bentuk gerak ini dapat dilakukan dalam berbagai
variasi yang mencakup semua aktivitas seperti menulis, menggambar, memberi
warna, menggunting, meronce, menganyam dan sebagainya. Pola-pola gerakan ini
ditunjukkan sebagai keterampilan koordinasi mata dan tangan. Berdasarkan
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus adalah
perkembangan pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat
syaraf dan gerak otot-otot kecil yang terkoordinasi secara tepat dan cermat.
Perkembangan pengendalian tersebut terbentuk dari kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang atau terus menerus diawali dengan gerakan refleks anak sejak baru
lahir. Dalam artikel Susi Iriani (2013).
Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan.
Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan

17
rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok,
memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat
kertas dan sebagainya. Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal
kekuatan maupun ketepatannya. perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan
anak dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai
pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan
dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada
masa-masa pertama kehidupannya. Setiap anak mampu mencapai tahap
perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat.
Dalam artikel Rita Nofianti (2020).
Susanto (2011) mengatakan bahwa motorik halus adalah gerakan halus
yang melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh tidak
memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi
yang cermat. Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat
berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus,
menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan kilp untuk
menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan
pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan
untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama dalam artikel Lolita
Indraswari.
Menurut Beaty (2013: 236) perkembangan motorik halus melibatkan
otototot halus yang mengendalikan tangan dan kaki serta memberikan perhatian
lebih kepada kontrol, koordinasi, dan ketangkasan dalam menggunakan tangan
dan jemari.

4. Media Pembelajaran
Media pembelajara adalah media yang digunakan saat memberikan
pemahaman pembelajaran kepada anak. Menurut Ginting (2014, hlm. 42) dalam
artikel Gamal Thabroni (2020) metode pembelajaran dapat diartikan cara atau
pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta

18
berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran
pada diri peserta didik.
Menurut Suyono (2014:19) Metode pembelajaran adalah seluruh
perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran
termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Pengertian seluruh
perencanaan itu jika dikaitkan dengan konsep yang berkembang ini meliputi
standar kompetisi, Kompetisi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, persiapan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta media pembelajaran, sumber
pembelajaran yang terkait sampai dengan penilaian pembelajaran.
Wanitaputra (2005), berjudul Strategi Belajar mengajar, diterbitkan oleh
UT, menyatakan bahwa kegiatan beljar mengajar pada hakikatnya merupakan
proses komunikasi. Daam proses komunikasi guru berperan sebagai
pengomunikator yang akan menyampaikan pesan ajar kepada murid sebagai
penerima pesan. Agar pesan atau bahan ajar yang akan disampaikan guru dapat
diterima dengan baik oeh anak maka diperlukan peyalur pesan yaitu media
pembelajaran. Media pembelajaran yag dirancang dega baik dapat meragsang
timbulya metal madiri pada diri murid. Media pembelajara berhasil meyalurkan
pesa ajar jika terjadi perubahan tingkah laku pada diri murid. Banyak guru yang
menggunakan media dalam pembelajaran menganggap media hanya sebagai alat
bantu semata dan boleh diabaikan manakala media tersebut tidak ada.

C. Kegiatan Menggunting
1. Pengertian kegiatan menggunting
Kegiatan mengggunting adalah salah satu kegiatan motorik halus yang dapat
melatih koordinasi gerakan tangan dan mata. Kelebihan menggunting bagi
anak adalah melatih motorik halus, melatih koordinasi tangan-mata dan
konsentrasi, meningkatkan kepercayaan diri, lancar dalam menulis dan
ungkapan ekspresi Sumantri (2005). Kegiatan menggunting dapat
mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun yaitu dapat
melatih jari-jari tangan (memegang), koordinasi antara mata dan tangan,
melatih konsentrasi, serta ketepatan anak dalam menggunting sesuai dengan

19
pola. Pada saat melakukan pengamatan, aktivitas yang dilakukan guru dalam
mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Anak
Bangsa Mandiri, yaitu guru hanya terpaku pada Lembar Kerja Anak, majalah
TK, dan menyuruh anak untuk meniru tulisan guru di papan tulis. Sehingga
anak mudah bosan, mengeluh, bercerita dengan temannya, dan asyik bermain
sendiri yang mengakibatkan kurang optimalnya kemampuan motorik halus
anak.
2. Tujuan Kegiatan Menggunting
Tujuh dan manfaat latihan menggunting untuk anak usia dini ialah sebagai
berikut:
1. Mengembangkan Koordinasi Bilateral
Koordinasi bilateral mengacu pada kemampuan anak-anak untuk
mengkoordinasikan kedua sisi tubuh mereka pada saat yang sama dengan
cara yang terkendali. Memotong kertas dengan menggunakan gunting
adalah tugas yang menunjukkan perlunya anak-anak menggunakan tangan
kiri dan tangan kanan mereka secara bersamaan untuk melakukan tugas
berbeda. Satu tangan memegang kertas dan tangan lainnya membuka dan
menutup gunting.

2. Meningkatkan Koordinasi Tangan dan Mata

Menggunting mengharuskan anak menggunakan tangan dan matanya secara


bersamaan. Si Kecil harus menggunakan mata untuk melihat apa yang
mereka potong untuk memotongnya seperti yang diharapkan.
Melakukan dua tugas secara bersamaan akan meningkatkan koordinasi
mata-tangan. Keterampilan ini juga memudahkan anak untuk makan
menggunakan garpu atau sendok, membuka-menutup ritsleting, dan
menangkap dan melempar bola. Ini juga merupakan cara yang bagus untuk
memperkuat tidak hanya jari, tetapi juga tangan. Hal ini karena
menggunakan gunting melibatkan penggunaan jari dan meremas tangan,
yang membangun otot jari.

20
3. Meningkatkan Fokus dan Perhatian Anak

Manfaat lain berlatih menggunting adalah meningkatkan fokus dan


perhatian. Saat memotong menggunakan gunting, anak akan belajar
memerhatikan detail, yang akan digunakan dalam semua aspek kehidupan
masa depan anak. Selain itu, memiliki fokus dan perhatian yang kuat sangat
penting dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu, seperti mengikuti instruksi,
mengerjakan proyek, dan mungkin memainkan alat musik.

4. Mengenalkan Anak Dengan Berbagai Bentuk

Dengan mengikuti petunjuk untuk memotong, anak akan memahami


berbagai bentuk. Misalnya, perbedaan antara garis atau kurva, dan kotak
atau lingkaran. Hal-hal ini dapat dengan mudah dipahami oleh balita ketika
ia menyadari bentuk akhir yang dapat dibentuk dengan potongan-potongan
kecil. Tak hanya itu saja, ketika memotong garis dengan selembar kertas,
balita juga akan berlatih mengalihkan arah matanya. Dengan begitu, akan
memberikan dampak yang luar biasa dan positif pada visual motornya.
Itulah tujuh manfaat latihan menggunting untuk anak usia
prasekolah. Mempelajari keterampilan menggunting pada usia yang sangat
dini adalah suatu anugerah, karena menjadi satu aktivitas menarik yang
menawarkan banyk manfaat bagi perkembangan balita.

3. Kelemahan dan Kelebihan Kegiatan Menggunting


Kelebihan kegiatan menggunting menurut Sumantri (2005) dan Indriyani, F.
(2014).
1. Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan
dengan keterampilan gerak kedua tangan.
2. Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.
3. Mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak
jari jemari: seperti kesiapan menulis, menggambar dan menggunting,
memanipulasi benda.

21
4. Mampu mengkoordinasi indra mata dan aktivitas tangan dapat
dikembangkan melalui kegiatan permainan membentuk atau
memanipulasi dari tanah liat/lilin/adonan, mewarnai, menempel,
menggunting, memotong,merangkai benda dengan benang (meronce).
5. Secara khusus tujuan keterampilan motorik halus anak usia (4-6 tahun)
adalah anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota
tubuhnya terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai
persiapan untuk pengenalan menulis.
Kekurangan kegiatan menggunting
1. Kegiatan menggunting tidak bisa diterapkan keanak usia 3-4 karena
anak usia 3-4 terlalu kecil untuk dibiarkan menggunakan benda tajam.
2. Kegitan menggunting terlalu monoton jika dilakukan berulang-ulang
sehingga dapat membuat anak merasa bosan.
3. Kegiatan menggunting harus diberi garis atau garis putus-putus yang
menggelilingi gambar.

22
BAB III
PERBAIKAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Bougenville, Desa Beruas Kecamatan
Kelapa Kabupaten Bangka Barat. Penuilis melakukan observasi awal terlebih
dahuu untuk dijadikan acuan dalam membuat rencana pembahasan. PAUD
Bougenville didirikan pada tahun 2009 yang terdiri dari jumlah murid 39 dengan
satu orang kepala sekolah dan 3 orang guru. Adapun sarana dan prasarana yang
ada di PAUD Bougenville yaitu : jungkat-jungkit, perosotan, ayunan, tangga
pelangi dan bola dunia.
2. Waktu
Penulis melakukan Penelitian pada:

No. Tanggal Pelaksanaan Siklus Tempat


1. 24-28 Oktober 2022 1 PAUD BOUGENVILLE
2. 31-04 Oktober 2022 2 PAUD BOUGENVILLE

3. Tema
tema yang akan diobservasi oleh penulis yaitu tema Binatang Peliharaan
(Bebek) untuk siklus 1 pada tanggal 24 - 28 Oktober 2022, sedagkan disiklus 2
penulis mengambil tema Binatag Peliharaan (Kucing) dilaksanaka pada tanggal 31
– 04 November 2022.

4. Karakteristik Anak
Penulis melakukan penelitian tindakan kelas pada PAUD Bougenville yang
berjumlah 13 anak dengan karakteristik anak yang berbeda-beda. Selama dua

23
minggu di dalam kelas terlihat situasi kegiatan saat pembelajaran semangkin hari
semangkin mengalami perubahan, tentunya perubahan kearah yang lebih baik
lagi. Karakter anak ini sangat lh unik, terkadang dia aktif terkadang kurang aktif
tergantung dengan kegiatan apa yang telah kita berikan, anak – anak usia 5 -6
suadah mampu menjawab, berfikir dan bertanya dengan apa yang iya ketahui
ataupun yang pernah iya lihat, maka anak – anak ini harus kita kembangkan sesuai
dengan lingkungan dan usianya dan jangan sampai anak – anak ini melewatkan
masa kanak – anak nya dengan cepat bisa disebut juga dewasa sebelum umurnya
karena kurangnya bimbingan dari orang tua, sekolah dan lingkunagnnya.

B. Sumber Data
Jenis data yang di kumpul adalah data kualitatif berupa hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada
kegiatan pembelajaran menghitung / matematika pada tahap pra
tindakan pada pelaksanaan tindakan. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui kesulitan yang dialami oleh para guru dan siswa dalam
menerapkan pembelajaran menggunting kolase gambar. Sedangkan data
dokumentasi didapat dari arsip sekolah dan berfungsi mendukung
kelengkapan laporan penelitian PKP. Sumber data dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah PAUD Bougenville Desa Beruas dan seluruh
guru serta siswa kelompok B PAUD Bougenville yang berjumlah 13
orang anak. Jumlah tersebut terdiri dari 13 laki-laki dan 13 perempuan

C. Prosedur Pengumpulan Data


Data penelitian yang diperoleh dari sumber data, dikumpul melalui
teknik observasi, wawacara, dan dokumentasi. Kegiatan observasi
dilakukan pada tahap pra tindakan dan pelaksanaan tindakan. Tim
peneliti melakukan wawancara dengan para guru dan siswa kelompok B
untuk mengungkap pengalaman yang diperoleh sselama melakukan
pelaksanaan tindakan dan kendala yang dihadapi guru dalam
melaksanakan model pembelajaran. Sementara dokumentasi digunakan

24
untuk merekam data tentang gambaran sekolah dan para siswa PAUD
Bougenville Desa Beruas secara luas ataupun umum.
Proses pengumpulan data pertama kali diawali dengan dialog
antara tim peneliti dengan seluruh guru. Hal ini dilakukan semata-mata
untuk mematangkan rencana pelaksanaan tindakan. Kegiatan
dilanjutkan dengan penyusunan RPPH atau rencana tindakan,
penyiapan instrumen yang diperlukan. Rencana yang dimaksud ialah :
penataan topik yang akan diajarkan, bahan-bahan dan alat peraga atau
APE, dan penyusunan skenario pembelajaran.
Observasi yang dilakuan berikutnya adalah dilakukan oleh tim
peneliti pada setiap pelaksanaan tindakan yang berlangsung dalam tiga
siklus. Setiap siklus peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat, sedangkan peneliti juga dibantu melakukan
observasi dan merekamnya. Hasil observasi tersebut kemudian
didiskusikan bersama kepala sekolah atau guru dalam rangka merefleksi
pelaksanaan tindakan. Selanjutnya hasil refleksi digunakan untuk
merancang tindakan selanjutnya dihari berikutnya.
Langkah berikutnya, peneliti melakukan wawancara dengan guru-
guru dan beberapa siswa/murid untuk memperoleh gambaran yang
mendalam tentang pengalamann mereka dalam proses pembelajaran
dan mengungkap kendala yang dihadapinya.

D. Tahap-tahap Penelitian
Secara keseluruhan penelitian tindakan ini dilakukan dalam 2 siklus.
Setiap siklus diawali dengan perencanaan, kemudian dilakukan penerapan
tindakan dan observasi serta diakhiri dengan refleksi. Tahap- tahap
penelitian ini selanjutnya sebagai berikut:
Tahap ini untuk mengadakan orientasi dan identifikasi masalah-
masalah yang dihadapi guru keompok B PAUD Bougenville Desa Beruas
yang berkaitan dengan pembelajaran menggunting. Kegiatan ini meliputi :

25
a. Observasi terhadap proses pembelajaran dikelas kelompok B,
persiapan mengajar anak menggunting pola gambar, serta media
belajar lainnya seperti kartu huruf.
b. Mengadakan wawancara dengan guru dan siswa tentang pengalaman
dan kesulitan yang dihadapi saat dalam kegiatan pembelajaran
menggunting
c. Peneliti melakukan diskusi dan mensosialisasi model pembelajaran
dengan menggunakan benda yang nyata yang desekitar lingkungan
anak.
d. Memilih dan menyepakati tema/subtema pembelajaran yang
dilakukan dikelas kelompok B yang akan digunakan untuk
pembelajaran model pembelajaran.
e. Menentukan dan menyepakati waktu pelaksanaan tindakan
pembelajaran.

1. Tahap Pertama
Berdasarkan kesepakatan degan Kepala Sekolah Paud Bougenville
Desa Beruas ditentukanlah pembelajaran dengan tema/subtema
Binatang/Binatang Peliharaan (Bebek). Selanjutnya dilakukan perencaaan
(RKH) hingga penerapan tindakan pertama dan refleksi. Pada tahap siklus
1 ini suasana kelas dengan model pembelajaran melalui kartu gambar.
Tahap ini terdiri:
a. Peneliti bersama Kepala Sekolah mendiskusikan materi
pembelajaran yang telah disepakati.
b. Peneliti menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan
mempersiapkan instrumen, yang meliputi: Rancangan pembelajaran,
alat bantu mengajar, berupa benda – benda yang ada disekitar murid.
c. Peneliti melaksanakan tahap 1 yaitu melaksanakan model
pembelajaran

26
d. Peneliti mewawancarai siswa da guru untuk mengungkap
pengalaman, khususnya terkait dengan kesulitan yang dihadapi dari
kegiatan pembelajaran yang baru saja berlangsung.
e. Peneliti mendiskusikan pelaksanaan tindakan tahap 1 sekaligus
merefleksi hasil kegiatan. Hasil refleksi digunakan sebagai acuan
untuk merancang tindakan pada siklus berikutnya.
2. Tahap Kedua
Dengan mengacu hasil diskusi pada tahap pertama, Peneliti dan
supervisor 2 bersama-sama meracang dan melaksanakan serta merefleksi
pelaksanaan tindakan. Topik yang disepakati pasa tahap kedua ini adalah
tindakan difokuskan pada meningkatkan partisipasi murid dalam proses
pembelajaran, dengan menggunakan media – media yang unik yang dapat
membuat anak merasa lebih percaya diri.
a. Peneliti dan supervisor 2 bersama-sama merancang rencana
perbaikan untuk diterapkan tindakan tahap 2 dengan tema/subtema
Binatang/Binatang Peliharaan (Kucing) dan (Ikan)
b. Menyusun langkah – langkah pelaksanaan tindakan dan
mempersiapkan instrumen yang diperlukan oleh guru dan murid
dalam pembelajaran.
c. Peneliti melaksanakan tindakan tahap 2 dan supervisor
mengobservasinya.
d. Melakukan diskusi dan refleksi terhadap pelaksanaan tidakan tahap
2.
E. Deskripsi Persiklus
1. Siklus 1
a. Rencana
Pada siklus 1 yang dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 24 Oktober
2022 sampai dengan 28 Oktober 2022 dangan tema “Binatang” penulis
berencana untuk menerapkan kegiatan menggunting dalam berbagai
kegiatan disaat pembeajaran.
b. Tindakan

27
Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan, pelaksanaa tidakan
dilakukan guna untuk memperbaiki (Perbaikan) atau peningkatan dalam
proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan
mengacu pada tahap penelitian tindakan kelas yaitu membuat
perecanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
c. Pengamatan / Pegumpulan Data/Instrumen
Pengamatan dilakuan terhadap pembiasaan anak dalam menerapkan
kemampua motorik halus yaitu menggunting dalam berbagai kegiatan
saat pembelajaran. Selain itu juga proses pembelajaran yag dilakukan
termasuk kedalam pembiasaan anak saat dilingkungan sekolah.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada kemampuan atau ketrampilan guru dalam
melaksanakan pembelajara. Refleksi dilakukan untuk melihat
kemampuan atau profesional guru sebagai penyampai informasi. Dalam
refleksi guru diminta meningkatkan lagi cara menarik perhatian anak
diwaktu pembukaan pembelajaran.
2. Siklus 2
a. Rencana
Pada siklus 2 yang dilaksanakan selama 5 hari dari tangal 31 Oktober
2022 sampai 04 Oktober 2022 dengan tema “Binatang” penulis
berencana untuk menerapkan kegiatan menggunting yang menyenangkan
dan dapat menumbuhkan percaya diri anak lebih tinggi lagi, penulis akan
meningkatkan kembali kegiatan yang telah dilakukan pada siklus 1
(Satu).
b. Tidakan
Dari beberapa kegiatan disekolah kemampuan anak dalam menggunting
pola gambar , mengambil peralatan untuk menggunting dan menempel.
Dapat dilihat hasil yang dicapai pada siklus 1 dan siklus 2 adanya
kemajuan, maka tindakan melalui observasi kembali dibuat perencanaan,
perbaikan dan ditingkatkan agar tercapainya tujuan kemampuan yang
diharapka melalui metode meggunting dan media yag bervariasi.

28
c. Pengamatan / Pengumpulan Data/Instrumen
Pada siklus 2 penamatan yang dilakukan terhadap pembiasaan anak saat
melakukan kegiatan mengguting, selain itu juga pada peroses
pembelajaran yang dilakukan termasuk kedalam pegguaan media da
bahan ajar.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada kemampuan atau keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Refleksi dilakukan juga untuk melihat
kemampuan atau profesional guru sebagai penyampai informasi yang
baik.

29
FORMAT RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Binatang / Bebek
Kelompok :B
Tanggal : 24-28 Oktober 2022

Tujuan Perbaikan :

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggunting Pada


Kelompok B Pada Usia 5-6 Tahun di PAUD BOUGENVILLE Desa Beruas

Identifikasi masalah :

1) Saat kegiatan bercerita, sebagian anak belum bisa merangkai kata- kata
menggunakan Bahasa Indonesia.

2) Pada kegiatan menggunting ada anak yang masih takut-takut dan masih
suka bermain sendiri.

3) Pada saat kegiatan mengkolase pola gambar, hampir semua anak


menunjukkan kurangnya kemampuan dalam beberapa kegiatan.

4) Saat kegitan meronce menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan.

Analisis Masalah :

Dari keempat masalah yang terdeteksi, masalah yang akan dipecahkan adalah
kurangnya kemampuan motorik halus dalam beberapa kegiatan saat pembelajaran.
Karena merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan masalah
baru, penyebab masalah tersebut adalah karena teknik yang digunakan tidak
sesuai dengan tingkat perkembangan Motorik Halus pada anak didik yang belum
mencapai pemahamannya. Motorik halus tersebut adalah disaat kegiatan
menggunting, selain itu saat kegiatan menggunting masih ada anak yang bermain
sendiri-sendiri.

30
Masalah penggunaan teknik oleh guru yang kurang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dan upaya peningkatan perkembangan kemampuan Motorik
Halus anak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai metode menggunting.

Perumusan Masalah :

Bagaimana meningkatkan kemampuan Motorik Halus anak kelompok B di Paud


Bougenville Desa Beruas melalui kegiatan menggunting

FORMAT RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Dua
Tema : Binatang / Kucing dan Ikan
Kelompok :B
Tanggal : 31-04 Oktober 2022

Tujuan Perbaikan :

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggunting Pada


Kelompok B Pada Usia 5-6 Tahun di PAUD BOUGENVILLE Desa Beruas

Identifikasi masalah :

1). Saat kegiatan bercerita, sebagian anak belum bisa fokus dengan cerita yang
dibacakan oleh guru

2). Pada kegiatan menggunting ada anak yang masih belum percaya diri dan
masih suka mengganggu temannya

31
3). Pada saat kegiatan mewarnai gambar, beberapa anak menunjukkan
kurangnya kemampuan dalam membedakan warna

4). Saat kegitan meronce menunjukkan hasil yang kurang sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh guru

Analisis Masalah :

Dari keempat masalah yang terdeteksi, masalah yang akan dipecahkan adalah
kurangnya kemampuan motorik halus yaitu dalam beberapa kegiatan
menggunting saat pembelajaran berlangsung. Karena merupakan masalah yang
paling berat dan dapat menimbulkan masalah baru, penyebab masalah tersebut
adalah karena teknik yang digunakan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan
Motorik Halus pada anak didik yang belum mencapai pemahamannya. Motorik
halus tersebut adalah disaat kegiatan menggunting, selain itu saat kegiatan
menggunting masih ada anak yang bermain sendiri-sendiri.

Masalah penggunaan teknik oleh guru yang kurang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dan upaya peningkatan perkembangan kemampuan Motorik
Halus anak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai metode menggunting.

Perumusan Masalah :

Bagaimana meningkatkan kemampuan Motorik Halus anak kelompok B di Paud


Bougenville Desa Beruas melalui kegiatan menggunting

32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
a. Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran
Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh penulis diperoleh
gambaran ada 6 siswa dari 13 anak yang mampu dalam memahami materi
dalam pembelajaran dengan tema Binatang/Binatang Peliharaan. Dalam
kegiatan pembelajaran anak juga mampu melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan apa yang diarahkan oleh guru. Nama anak yang mengikuti kegiatan
pembelajaran yag sudah mampu atau yang belum

No. Nama Anak Sudah Belum


(S) (B)
1. Ahmad Tirta B
2. Aprilia Arumi S
3. Arka Febian B
4. Desnita Maulidia S
5. Hafidzah Khairunnisa B
6. Hafis Al-farizi B
7. Hilda B
8. Ishita Restu Silpiana S
9. Kamiludin zuhpa S
10. Kezeni B
11. Rafardhan B
12. Rasyid Al-ahdi S
13. Wizka Valinda S

33
b. Keterlibatan Siswa Secara Aktif Dalam Kegiatan Pembelajaran
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajran yang
akan dicapai beserta indikator dan menggali pengetahuan prasyarat yang
dimiliki oleh anak yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas,
selanjutnya anak memilih kertas origami dan duduk berkelompok.
Dari kegiatan yang dilakukan anak hasil pengamatan yang penulis
lakukan beserta observator terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran yang
dirangkum dalam tabel berikut

No Keterlibatan Anak Frekuensi Prosentase%


.
1. Tidak Aktif 10 76,9%
2. Kurang Aktif 3 23,1%
3. Aktif - 0%

Dari tabel diatas tampak bahwa dari 13 anak kelompok B yang Kurang
aktif dalam kegiatan pembelajaran ada 3 anak, yang Tidak aktif 10 anak.

Hasil Penelitian Siklus I


a. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran
pada siklus I
Dari hasil test yang dilakukan oleh penulis diperoleh gambaran ada 4
anak mendapatkan penilaian yag Baik, 2 anak mendapatkan nilai Cukup Baik,
dan 7 anak yang mendapat nila yang kurang, dengan demikian penulis
melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus I anak masih
belum bisa melakukan kegiatan pembelajaran degan sesuai harapan guru. Hal
tersebut dapat dilihat dari tabel hasil belajar siklus I

No. Nama Anak Penilaian

34
BB MB BSH BSB
1. Ahmad Tirta 
2. Aprilia Arumi 
3. Arka Febian 
4. Desnita Maulidia 
5. Khafidzah Khairunnisa 
6. Hafis Al-farizi 
7. Hilda 
8. Ishita Restu Silpiana 
9. Kamiludin zuhpa 
10. Kezeni 
11. Rafardhan 
12. Rasyid Al-ahdi 
13. Wizka Valinda 

Keterangan :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik

b. Keterlibatan anak secara aktif dalam pembelajaran dengan media


meggunting
Sebelum membagikan pola gambar untuk digunting secara mandiri, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai beserta indikatornya dan
menggali pengetahuan prasyarat ang dimiliki oleh anak yang berhubungan dengan
materi yang dibahas. Dari hasil pengamatanyang dilakukan peneliti terhadap
aktivitas anak dalam pembelajaran dengan media gambar dan gunting.

No. Keterlibatan Anak Frekuensi Prosentase%

35
1. Aktif 4 30,7%
2. Kurang Aktif 3 23,1%
3. Tidak Aktif 6 46,2%

Dari tabel diatas tampak bahwa anak yang terlibat aktif dalam pembelajaran hanya
4 anak.
c. Respon anak dalam pembelajaran dengan media menggunting

Pemekrisaan dari hasil observasi yang dikerjakan oleh anak dalam siklus I,
respon anak pada pembelajaran degan menggunakan pendekatan tampak pada
tabel dibawah ini :

Respon anak pada siklus I terhadap pembelajaran dengan pendekatan

No Respon anak Frekuensi Prosentase%


1. Menyenangkan 5 38,4%
2. Kurang Menyenagkan 3 23,2%
3. Tidak Menyenangkan 5 38,4%

Terlihat dari tabel diatas anak yag merasa menyenangkan hanya ada 5 anak.

Hasil Penelitian Siklus II

a. Kemampuan anak dalam menyelesaikan kegiatan pembelajaran pada


siklus II
Dari pemeriksaan hasil yang didapat saat melakukan kegiatan oleh peulis
diperoleh gambaran ada 11 anak yang sudah Berkembang Sesuai Harapan
(BSH), 2 anak yang sudah Mulai Berkembang (MB), 1 anak yang Berkembang
Sangat Baik (BSB) dan tidak ada lagi anak yang Belum Berkembang. Dengan
ini hasil pembelajaran siklus II, terjadinya peningkatan hasil belajar yang
signifikan, penulis berkesimpulan bahwa penggunaan metode kegiatan
menggunting dengan media pola gambar dapat meingkatkan hasil belajar anak /

36
siswa di PAUD Bougenville Desa Beruas. Dengan ini dapat dilihat dari tabel
hasil belajar menggunting pola gambar pada siklus II dibawah ini.

Hasil belajar menggunting anak melalui kegiatan menggunting pola gambar


siklus II

No. Nama Anak Penilaian


BB MB BSH BSB
1. Ahmad Tirta 
2. Aprilia Arumi 
3. Arka Febian 
4. Desnita Maulidia 
5. Hafis Al-Farizi 
6. Khafidzah Khairunnisa 
7. Hilda 
8. Ishita Restu Silfiana 
9. Kamiludin Zuhpa 
10. Kezeni 
11. Rafardhan 
12. Rasyid Al-Ahdi 
13. Wizka Valinda 
Nilai Rata-Rata
Perkembangan Anak BSH

b. Keterlibatan anak secara aktif dalam pembelajaran mengunting dengan


media pola gambar ikan
Sebelum membagikan kertas pola gambar untuk digunting secara mandiri,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai beserta indikator dan
menggali pengetahuan prasyarat serta lebih meningkatkan kemampuan yang
dimiliki anak yang berhubungan dengan pembelajaran yang dibahas.

37
Dari pengamatan yang diteliti oleh penulis terhadap aktivitas siswa dalam
pembelajaran tampak pada tabel dibawah ini:
Keterlibatan anak secara aktif pada siklus II dalam hasil observasi pembelajaran
dengan kegiatan mengguting dangan media pola gambar ikan.

No. Keterlibata Anak Frekuensi Prosentase%


1. Aktif 10 76,9%
2. Kurang Aktif 3 23,1%
3. Tidak Aktif 0 0%

Dari tabel diatas terlihat bahwa anak yang aktif dalam pembelajaran ada 10 anak.

c. Respon anak dalam pembelajaran dengan kegiatan menggunting dengan


media pola gambar ikan
Dari pemeriksaan hasil belajar anak yang dilakukan anak dalam akhir siklus II
tentang respon anak pada pembelajaran dengan media pola gambar tampak pada
tabel dibawah ini:
Respon anak pada siklus II terhadap pembelajaran dengan kegiatan menggunting
pola gambar

No. Keterlibatan Anak Frekuensi Prosentase%


1. Menyenangkan 10 76,9%
2. Kurang Menyenangkan 3 23,1%
3. Tidak Menyenangkan 0 0%

Dari tabel diatas tampak bahwa respon anak terhadap pembelajaran dengan
kegiatan menggunting dengan media pola gambar ada 10 anak yang telihat
menyenangkan.
Dari data nilai yang diperoleh anak, dapat dilihat bahwa hasil
pembelajaran awal yang diikuti oleh semua anak yang berjumlah 13 orang anak,

38
diperoleh data sebagai berikut : 7 anak yag belum berkembang, 2 anak yang mulai
berkembang dan 4 anak yang berkembang sesuai harapan. Pada siklus I telihat
banyaknya anak yang belum berkembang dari pada yang telah berkembang.
Pada siklus II, merupakan perbaikan pembelajaran kompetensi dan indikator
yang sama. Pada siklus II ini terjadi peningkatan banyak anak yang sudah
berkembang sesuai harapan sebanyak 12 orang anak. Pada siklus I banyak anak
yang belum berkembang sebanyak 7 orang anak sedangkan pada siklus II
banyaknya penigkatan perkembangan ada 12 orang anak.
Berdasarkan uraian yang ada diatas, membuat penulis merasa gembira karena
telah melakukan perbaikan pembelajaran dengan cara, kegiatan dan media yang
tepat, berdasarkan perolehan perkembanga anak banyaknya anak yang tuntas dan
sudah mencapai perkembangan yang sesuai harapan, maka penulis berkesimpulan
tidak lagi melanjutkan siklus-siklus berikutnya.
Dalam penelitian, peneliti telah mengadakan perbaikan pembelajaran
sebanyak 2 siklus, terlihat dan terbukti bahwa pada siklus II dengan kegiatan
menggunting meggunakan media pola gambar dapat meningkatkan motorik halus
anak, melalui kegiatan menggunting di PAUD Bougenville Desa Beruas pada
kelompok B usia 5-6 Tahun. Penulis menyampaikan data peningkatan perolehan
hasil perkembangan anak kelompok B dengan tema/subtema Binatang/Binatang
Peliharaan, dari pembelajaran awal sampai perbaikan pembelajaran siklus II
terlihat pada tabel dibawah ini :

HASIL EVALUASI ANAK


Tema / SubTema : Binatang / Binatang Peliharaan
Keompok B :A

No. Nama Anak Nilai Setiap Siklus Ket.

Siklus I Siklus II
1. Ahmad Tirta BB BSH Meningkat
2. Aprilia Arumi BB BSH Meningkat

39
3. Arka Febian BB MB Meningkat
4. Desnita Maulidia BSH BSH Meningkat
5. Hafis Al-Farizi BB MB Meningkat
6. Khafizah Khairunnisa MB BSH Meningkat
7. Hilda BB BSH Meningkat
8. Kamiludin Zuhpa BSH BSH Meningkat
9. Ishita Restu Silpiana BSH BSH Meningkat
10. Kezeni BB BSH Meningkat
11. Rafardhan BB BSH Meningkat
12. Rasyid Al-Ahdi BSH BSB Meningkat
13. Wizka Valinda MB BSH Meningkat

Tabel kemajuan anak

No. Nilai Pembelajran


Siklus I Siklus II
1. Tuntas 6 anak 13 anak
(46,1%) (100%)
2. Belum Tuntas 7 anak 0 anak
(53,9%) (0%)

Grafik pada siklus I terlihat pada tabel dibawah ini :

40
8

5
BSH 30,7%
4
MB 15,4%
3 BB 53,9%

0
BB MB BSH BSB

Peningkatan terlihat di grafik pada siklus II pada tabel dibawah ini :

12

10

8
BSB 7,7%
6
MB 15,3%
BSH 77,0%
4

0
BB MB BSH BSB

Pada grafik diatas terlihat bahwa peningkatan anak dalam mengikuti


pembelajaran meningkat tiap siklusnya. Anak termotivasi untuk belajar
dikarenakan penggunaan kegiatan dan media yang tepat. Semua inni
terlihat pada siklus II dimana anak lebih aktif, anak mempunyai rasa ingin
tahu lebih besar dan berusaha untuk mendapatkan informasi sebanyak-
banyaknya, sehingga pembelajaran pada siklus II berlangsung
menyenangkan dan respon positif anak terhadap pembelajaran
menggunting pola gambar terlihat lebih baik.

Berdasarkan perkembangan anak pada grafik batang diatas digambarkan pula


ketuntasan perkembangan anak dalam bentuk seperti gambar dibawah ini :

41
90.0%
80.0%
70.0%
60.0%
50.0%
Siklus I
40.0% Siklus II
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
BB MB BSH BSB

Pada siklus I pembelajaran anak yang sudah tuntas 46,15% dan yang
belum tuntas 53,85% . pada siklus II nilai anak yang sudah tuntas 92,30%
da yag belum tuntas 7,7%.

B. Pembahasan
Setelah melakukan observasi siklus I tentang pengumpulan data dan
pengolahan data, hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas belum
terwujudnya peningkatan atau ketuntasan pada semua anak dalam melakukan
pembelajaran . pada siklus I banyaknya anak yang mendapat perkembanga hanya
ada 6 orang anak, dibandingkan saat pembelajaran siklus II dalam memperoleh
nilai yang terjadina peningkatan. Hal inidisebabkan adanya kekurangan
penggunaan media pembelajaran, guru belum melibatkan anak secara benar-benar
aktif. Oleh karena itu penulis merasa prlu mencari solusi yang benar-benar tepat
untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Penulis berupaya merefleksi diri dengan teman sejawat untuk mengetahui
adanya kekurangan serta hambatan yang ditemui pada saat melakukan tindakan
pertama atau pada siklus I. Dari beberapa hasil refleksi tersebut ditemukan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Pada awal pembelajaran guru belum dapat mengondisikan kelas da anak,
sehingga suasana kelas yang ribut belum mampu mengajak da memotivasi
anak untuk mengikuti aktivitas belajar.
b. Guru belum membuat anak merasa percaya diri dan belum mengajak anak
terlibat pada saat melakukan kegiatan pembelajaran.
c. Masih ada beberapa anak yang belum berbaur atau bersosialisasi dengan teman
yang ada di kelas, karena perhatian guru lebih terfokus pada lembar kerja anak.

42
d. Guru tidak pernah memberikan reward (Peghargaan) kepada anak yang telah
aktif pada saat kegiatan pembelajaran.
e. Guru belum memaksimalkan diri saat menggunakan media pembelajaran,
apalagi media yang lebih menarik dari sebelumnya
Oleh karena itu penulis merasa perlu mencari beberapa solusi yang tepat
dengan melakukan perbaikan pembelajara yang kedua atau pada siklus II.
Melalui refleksi dan bantuan dari supervisor , teman sejawat, dan kepala
sekolah untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran pada sikllus II.

Pada siklus II penulis menambah media pembelajaran berupa kartu huruf


dengan kegiatan yang berbeda dari biasanya, ternyata pembelajaran pada siklus
II ini mendapat respond positif dari anak. Setelah penulis memberikan tes
degan berbagai media pembelajaran maka dapat dijelaskan bahwa dari 13
orang anak , 13 anak medapat perkembangan anak yang Berkembang Sesuai
Harapan (BSH) dan tidak ada lagi anak yang Belum Berkembang (BB) dalam
kegiatan pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan berdasarkan, hasil belajar anak dapat meningkatkan


jauh lebih baik dari sebelumnya. Dengan menggunakan media dan kegiatan
yan tepat. Dimana penggunaan media pembelajaran mengguntig pola gambar
ternyata dapat merangsang motorik halus anak untuk lebih aktif dalam
mengikuti perkembangan pembelajaran yang mana berdampak pada
peningkatan penguasaan materi yang ditunjukkan dengan hasil belajar anak,
baik peningkatan banyaknya anak yang mendapatkan pembelajaran yang
Berkembang Sesuai Harapan (BSH), maka atas kesepakatan penulis dengan
supervisor II dan teman sejawat , memutuskan tidak perlu adanya atau
melakukan siklus III atau siklus yang lainnya.

43
FORMAT RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Binatang / Bebek
Kelompok :B
Tanggal : 24-28 Oktober 2022

Tujuan Perbaikan :

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggunting Pada


Kelompok B Pada Usia 5-6 Tahun di PAUD BOUGENVILLE Desa Beruas

Identifikasi masalah :

2) Saat kegiatan bercerita, sebagian anak belum bisa merangkai kata- kata
menggunakan Bahasa Indonesia.

5) Pada kegiatan menggunting ada anak yang masih takut-takut dan masih
suka bermain sendiri.

6) Pada saat kegiatan mengkolase pola gambar, hampir semua anak


menunjukkan kurangnya kemampuan dalam beberapa kegiatan.

7) Saat kegitan meronce menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan.

Analisis Masalah :

44
Dari keempat masalah yang terdeteksi, masalah yang akan dipecahkan adalah
kurangnya kemampuan motorik halus dalam beberapa kegiatan saat pembelajaran.
Karena merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan masalah
baru, penyebab masalah tersebut adalah karena teknik yang digunakan tidak
sesuai dengan tingkat perkembangan Motorik Halus pada anak didik yang belum
mencapai pemahamannya. Motorik halus tersebut adalah disaat kegiatan
menggunting, selain itu saat kegiatan menggunting masih ada anak yang bermain
sendiri-sendiri.

Masalah penggunaan teknik oleh guru yang kurang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dan upaya peningkatan perkembangan kemampuan Motorik
Halus anak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai metode menggunting.

Perumusan Masalah :

Bagaimana meningkatkan kemampuan Motorik Halus anak kelompok B di Paud


Bougenville Desa Beruas melalui kegiatan menggunting
Rencana Kegiatan :

SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP


I Berdo’a sebelum Meremas kertas Bermain kuis
belajar, Gerak dan menjadi bentuk dan Berdoa
Lagu telur
II Bernyanyi Lagu Menggunting Berdo’a
“Binatang” pola gambar setelah belajar
Segi Tiga
III Gerak dan Lagu Mengecap Bernyanyi lagu
“ Potong Bebek gambar Bebek “see you next
Angsa” time” dan
Berdoa
IV Bernyanyi Lagu Menggunting Menyanyi dan
“warna” pola gambar Berdoa
Bebek sesudah belajar

V Berdo’a sebelum Menggunting Berdoa dan


belajar dan Lagu pola gambar Bermain
“Ini Tempat Telur Tebak-
Ibadahku” Tebakan

45
46
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B

Semester / Minggu : I / III

Tema : Binatang (BEBEK)

Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/ Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Penilaia


Tanggal Sumber n
Belajar KB Perkembanga
M n
Aanak
Senin  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1.PEMBUKAAN
24 Oktober  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum da  Bernyanyi
sesudah kegiatan  Absen
 Menjelaskan aturan
 Selalu memberi dan bermain
membalas salam  Membangun
pengetahuan
 Menirukan gerakan
sederhana

47
2. INTI
 Mengenali bentuk,  Meremas kertas
ukuran, dan menjadi bentuk telur  Pensil warna  Semua anak
 Lembar  Semua anak
 Semua anak
kerja
mengenal bilangan  Mewarnai gambar  Kartu huruf  Semua anak
bebek  Crayon
 Mewarnai gambar  Pensil
 Menyusun kartu huruf  Penghapus
menjadi kata bebek  Kertas
origami
3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci tangan sebelum
makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan
perasaan selama hari
ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah

48
dimainkan hari ini
,mainan apa saja yang
paling disukai

 Bercerita pendek yang


berisi pesan-pesan

 Menginformasikan
kegiatan esok hari

 Berdo’a sebelum
pulang
 Salam

Beruas, 24 Oktober 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA ASMARA

49
KENARIO PERBAIKAN

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Metode


Menggunting Siklus Ke :1
Hari / Tanggal : Senin / 24 Oktober 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


 Judul kegiatan Berdo’a sebelum belajar
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang diubah sehingga dapat ruangan yang luas / kosong
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi 2 barisan dengan posisi
saling berhadapan.
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak mencuci tangan sebelum memulai kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru meminta anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : meremas kertas menjadi bentuk telur
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : sama dengan kegiatan pembuka, tetap membuat 2 baris saling
berhadapan
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dilantai dengan formasi 2 baris saling
berhadapan, posisi guru berdiri
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyiapka alat – alat sebelum memulai kegiatan
2. Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
3. Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
4. Guru meminta anak memilih kertas origami sesuai dengan warna kesukaannya
5. Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
dilakukannya

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Bermain kuis
 Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak seperti biasa

2. Pengorgaanisasian : anak duduk dikursinya masing-masing

50
 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak berdiri
2. Guru contoh cara menjawab kuis / pertanyaan
3. Guru meminta anak pertanyaan – pertanyaan yang mudah
4. Guru meminta anak mengangkat tangan jika ingin menjawab kuis

51
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 1 (1)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?


Dari 13 anak ada 8 anak yang suka mengikuti pembelajaran dengan
semangat, anak tidak malu-malu dan merasa percaya diri

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan


yang saya lakukan?
Saya sebagai guru tidak dapat memperhatikan anak secara serentak atau
bersamaan, kurang membuat media yang menarik

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan lakukan?


Saya dapat membimbing anak dengan sabar, supaya anak dapat berproses dari
yang tidak tau menjadi tau

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Dengan sepontan mereka bertanya dengan pertanyaan diluar dugaan dan ada
anak yang bertingkah lucu sehingga membuat saya tertawa

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya?
Saya sebagai guru lebih bertanggung jawab lagi dengan mengarahkan anak
kesikap, etika, dan kecerdasan kelebih baik lagi

52
RANCANGAN
KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B
Semester / Minggu : I / III

Tema : Binatang (Bebek)


Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KB Perkembangan
M Aanak

53
Selasa  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1.PEMBUKAAN
25 Oktober  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum da  Bernyanyi
sesudah kegiatan  Absen
 Menjelaskan aturan
 Selalu memberi dan bermain
membalas salam  Membangun
pengetahuan
 Menirukan gerakan  Gunting  Semua anak
sederhana 2. INTI  Origami  Semua anak
 Menggunting pola  Semua anak
 Mengenali bentuk,
gambar segi tiga
ukuran, dan

54
mengenal bilangan  Semua anak
 Menghitung pola  Lem
 Mewarnai gambar gambar yang telah  Kuas
diguting  Kartu angka
 Kertas HVS
 Menempel pola
gambar dikertas
kosong

3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan
perasaan selama hari
ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari ini
,mainan apa saja yang
paling disukai

55
 Bercerita pendek yang
berisi pesan-pesan
 Menginformasikan
kegiatan esok hari

 Berdo’a sebelum
pulang Salam

Beruas, 25 Oktober 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA ASMARA

NIM. 856329945

56
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus


Melalui Metode Menggunting
Siklus Ke :1
Hari / Tanggal : Selasa / 25 Oktober 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


 Judul kegiatan bernyanyi lagu “Binatang”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang: diubah sehingga dapat ruangan yang luas /
kosong
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi lingkaran
besar
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru meminta anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Menggunting pola gambar Binatang “Bebek”
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : sama dengan kegiatan pembuka, tetap
membuat lingkaran Besar
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dilantai dengan formasi
lingkaran Besar
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyiapka alat – alat sebelum memulai kegiatan
2. Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
3. Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
4. Guru meminta anak menggambil gunting dan lembar kerja
sendiri-sendiri
5. Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa
yang telah dilakukannya

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Berdoa Setelah Belajar
 Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak seperti biasa

57
2. Pengorgaanisasian : anak duduk dikursinya masing-masing

 Langkah –langkah perbaikan


1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi
ketua kelas hari ini
4. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

58
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN


Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 1 (2)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan menyusun kartu huruf ada 3 anak yang diam saja, karena
anak tidak mengerti dengan konsep pembelajaran yang diarahkan oleh
guru

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Mungkin pengarahan guru kurang dimengerti anak sehingga membuat
anak kurang mengerti

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Dapat mencairkan suasana disaat anak berkumpul dan kurang terfokus

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Disaat ada anak yang menangis teman yang lain menunjukkan rasa
kepedulian terhadap teman yang menangis

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Berbicara pelan-pelan dan lebih jelas agar anak lebi mengerti dan paham

59
RANCANGAN KEGIATAN
HARIAN

Kelompok :B
Semester / Minggu : I / III

Tema : Binatang (BEBEK)


Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KB Perkembangan
M Aanak
Rabu  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1.PEMBUKAAN
26 Oktober  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum da  Bernyanyi
sesudah kegiatan  Absen
 Menjelaskan aturan
 Selalu memberi dan bermain
membalas salam  Membangun
pengetahuan
 Menirukan gerakan  Biji – bijian  Semua anak
sederhana 2. INTI  Origami  Semua anak
 Membuat bentuk  Semua anak
 Mengenali bentuk,

60
ukuran, dan bebek
 Menghitug ada
Rabu  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1. PEMBUKAAN
26 Oktober  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum da  Bernyanyi
sesudah kegiatan  Absen
 Menjelaskan aturan
 Selalu memberi dan bermain
membalas salam  Membangun
pengetahuan
 Menirukan gerakan  Biji – bijian  Semua anak
sederhana 2. INTI  Origami  Semua anak
 Membuat bentuk  Semua anak
 Mengenali bentuk,
bebek
ukuran, dan
 Menghitug ada

61
mengenal bilangan berapa gambar telur  Plastisin  Semua anak
bebek  Lembar kerja
 Mewarnai gambar  Mengecap gambar  Lem
Bebek

3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan
perasaan selama hari
ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari ini
,mainan apa saja yang
paling disukai

 Bercerita pendek yang


berisi pesan-pesan
 Menginformasikan

62
kegiatan esok hari

 Berdo’a sebelum
pulang dan
salam

Beruas, 26 Oktober 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA ASMARA

NIM. 856329945

63
KENARIO PERBAIKAN

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Metode


Menggunting Siklus Ke :1
Hari / Tanggal : Rabu / 26 Oktober 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Gerak dan Lagu
“ Potong Bebek Angsa”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk dikursi masing-masing
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Mengkolase gambar Binatang “Bebek”
 Pengelola kelas :
 Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
 Pengorganisasian : anak-anak tetap duduk dikursi
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyiapka alat – alat sebelum memulai kegiatan
2. Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
3. Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
4. Guru meminta anak menggambil lembar kerja yang akan dikerjakan
5. Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
dilakukannya

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Berdoa Setelah Belajar
 Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak seperti biasa

2. Pengorgaanisasian : anak duduk dikursinya masing-masing

64
 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yng telah dikerjakan
4. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua kelas hari ini
5. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

65
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 1 (3)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?


Pada kegiatan menggunting pola, ada 7 anak yang masih ragu-ragu untuk mengguting

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya lakukan?
Pada kegiatan menggunting, guru terlalu sibuk membuat pola sehingga anak malu untuk bertanya

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan lakukan?


Saya dapat mengembalikan fokus anak untuk melakukan kegiatan pembelajaran

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Ada anak yang membantu menggunting pola temannya karena dia merasa kasihan

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya?
Lebih memperhatikan anak dan membimbing anak
66
RANCANGAN
KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B
Semester / Minggu : I / III

Tema : Binatang (BEBEK)


Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KB Perkembangan
M Aanak
Kamis  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1.PEMBUKAAN
27 Oktober  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum da  Bernyanyi
sesudah kegiatan  Absen
 Menjelaskan aturan
 Selalu memberi dan bermain
membalas salam  Membangun
pengetahuan
 Menirukan gerakan  Lembar kerja  Semua anak
sederhana 2. INTI  Pensil  Semua anak
 Bercerita binatang  Semua anak
Mengenali bentuk,
Peliharaan dirumah
ukuran, dan
 Mengurutkan gambar
mengenal bilangan
bebek dari kecil

67
 Mewarnai gambar kebesar

 Menggunting pola
gambar binatang
Bebek

3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan
perasaan selama hari
ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari ini
,mainan apa saja yang
paling disukai
 Bercerita pendek yang
berisi pesan-pesan
Menginformasikan

68
69
mengenal bilangan  Mengurutkan gambar  Penghapus
bebek dari kecil
 Mewarnai gambar kebesar

 Menggunting pola
gambar binatang
Bebek

3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan
perasaan selama hari
ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari ini
,mainan apa saja yang
paling disukai

 Bercerita pendek yang


berisi pesan-pesan

 Menginformasikan
70
kegiatan esok hari

 Berdo’a sebelum
pulang
Salam

Beruas, 27 Oktober 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA ASMARA

NIM. 856329945

71
72
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui


Metode Menggunting
Siklus Ke :1
Hari / Tanggal : Kamis / 27 Oktober 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Bernyanyi Lagu ”Warna-Warna”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk dikursi
masing-masing
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Mencontohkan Binatang “Bebek” Berjalan
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian : anak-anak tetap duduk dikursi
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
2. Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
3. Guru meminta anak maju ketengah satu persatu
4. Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
dilakukannya

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Menyanyi dan Berdoa Setelah Belajar
 Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak seperti biasa

2. Pengorgaanisasian : anak duduk dikursinya masing-masing


 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak mencuci tangan

73
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan
4. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua
kelas hari ini
5. Guru mengajak anak menyanyi bersama
6. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

74
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 1 (4)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan menempel ada anak berkelahi sambil rebutan kuas

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Kurangnya fasilitas (Kuas) guru sehingga anak berebutan

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Memberikan kegiata pembelajaran sesuai indikator yang ada

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Saat berkegiatan ada satu anak dengan sepontan bernyanyi( menciptakan
lagu sendiri dan irama sendiri)

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Menyiapkan alat sebelum memulai kegiatan pembelajaran

75
76
RANCANGAN
KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B
Semester / Minggu : I / III

Tema : Binatang (BEBEK)


Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Penilai


Sumber an
Belajar KB Perkembang
M an
Aanak
Jum’at  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1.PEMBUKAAN
28 Oktober  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum da  Bernyanyi
sesudah kegiatan  Absen
 Menjelaskan aturan
 Selalu memberi dan bermain
membalas salam  Membangun
pengetahuan
 Menirukan gerakan  Lem  Semua anak
sederhana 2. INTI  Gunting
 Mewarnai Gambar  Semua anak
77
 Mengenali bentuk, Telur Bebek
ukuran, dan

78
79
mengenal bilangan  Menggunting pola  Lembar Kerja
gambar telur  Pensil warna  Semua anak
 Mewarnai gambar  Crayon
 menempel kartu
huruf menjadi kata
Telur

3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan
perasaan selama hari
ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari ini
,mainan apa saja yang
paling disukai

 Bercerita pendek yang


berisi pesan-pesan
 Menginformasikan
kegiatan esok hari

80
 Berdo’a sebelum
pulang
Salam

Beruas, 28 Oktober 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA ASMARA

NIM. 856329945

81
82
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui


Metode Menggunting
Siklus Ke :1
Hari / Tanggal : Jum’at / 28 Oktober 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Berdoa dan Bernyanyi Lagu ”Panca Indra”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk dikursi
masing-masing
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Bercerita Tentang Binatang peliharaan Dirumah
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dibawah membuat bentuk
lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
2. Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
3. Guru meminta anak maju ketengah satu persatu
4. Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
diceritakannya

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Bermain Kuis dan Berdoa Setelah Belajar
Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak seperti biasa

2. Pengorgaanisasian : anak duduk dikursinya masing-masing


 Langkah –langkah perbaikan

83
1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan
4. Guru mengajak anak bermain tebak-tebakan
5. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua
kelas hari ini
6. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

84
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 1 (5)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan menempel ada anak berkelahi sambil rebutan kuas

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Kurangnya fasilitas (Kuas) guru sehingga anak berebutan

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Memberikan kegiata pembelajaran sesuai indikator yang ada

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Saat berkegiatan ada satu anak dengan sepontan bernyanyi( menciptakan
lagu sendiri dan irama sendiri)

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Menyiapkan alat sebelum memulai kegiatan pembelajaran

85
FORMAT RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Dua
Tema : Binatang / Kucing dan Ikan
Kelompok :B
Tanggal : 31-04 Oktober 2022

Tujuan Perbaikan :

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggunting Pada


Kelompok B Pada Usia 5-6 Tahun di PAUD BOUGENVILLE Desa Beruas

Identifikasi masalah :

1). Saat kegiatan bercerita, sebagian anak belum bisa fokus dengan cerita yang
dibacakan oleh guru

2). Pada kegiatan menggunting ada anak yang masih belum percaya diri dan
masih suka mengganggu temannya

3). Pada saat kegiatan mewarnai gambar, beberapa anak menunjukkan


kurangnya kemampuan dalam membedakan warna

4). Saat kegitan meronce menunjukkan hasil yang kurang sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh guru

Analisis Masalah :

Dari keempat masalah yang terdeteksi, masalah yang akan dipecahkan adalah
kurangnya kemampuan motorik halus yaitu dalam beberapa kegiatan
menggunting saat pembelajaran berlangsung. Karena merupakan masalah yang
paling berat dan dapat menimbulkan masalah baru, penyebab masalah tersebut
adalah karena teknik yang digunakan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan
Motorik Halus pada anak didik yang belum mencapai pemahamannya. Motorik
halus tersebut adalah disaat kegiatan menggunting, selain itu saat kegiatan
menggunting masih ada anak yang bermain sendiri-sendiri.

Masalah penggunaan teknik oleh guru yang kurang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dan upaya peningkatan perkembangan kemampuan Motorik
Halus anak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai metode menggunting.

86
Perumusan Masalah :

Bagaimana meningkatkan kemampuan Motorik Halus anak kelompok B di Paud


Bougenville Desa Beruas melalui kegiatan menggunting

Rencana Kegiatan :

SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP


I Berdo’a sebelum Membuat makanan Bermain kuis dan
belajar, Gerak dan kucing dari Berdoa
Lagu Plastisin
II Bernyanyi Lagu Meggunting pola Berdo’a setelah
“Binatang” gambar lingkaran belajar

III Gerak dan Lagu Menggunting pola Bernyanyi lagu


“Tepuk Semangat” gambar kepala “see you next
kucing time” dan Berdoa
IV Bernyanyi Lagu Menggunting pola Menyanyi dan
“warna” gambar aquarium Berdoa sesudah
belajar

V Berdo’a sebelum Menggunting pola Berdoa dan


belajar dan Lagu gambar ikan Bermain Tebak-
“Koki” Tebakan

87
88
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B

Semester / Minggu : I / IV

Tema : Binatang (Kucing)

Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KBM Perkembangan
Aanak
Senin  Menaati  Berbaris
peraturan yang 1. PEMBUKAAN
31 Oktober ada  Berdo’a
2022  Bernyanyi
 Berdo’a sebelum  Absen
da sesudah  Menjelaskan aturan
kegiatan bermain
 Membangun
 Selalu memberi
pengetahuan
dan membalas  Semua
salam 2. INTI anak

89
 Menirukan  Membuat makanan  Pensil warna  Semua
gerakan kucing dari plastisin  Lembar kerja anak
sederhana  Kartu huruf  Semua
 Mewarnai gambar  Crayon anak
 Mengenali kucing  Pensil  Semua
bentuk, ukuran, anak
 Penghapus
dan mengenal  Menghitug gambar  Kertas
bilangan tempat makanan origami
kucing
 Mewarnai
gambar 3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci tangan sebelum
makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan perasaan
selama hari ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari
ini ,mainan apa saja
yang paling disukai

90
 Bercerita pendek yang
berisi pesan-pesan

 Menginformasikan
kegiatan esok hari

 Berdo’a sebelum
pulang
Salam

Beruas, 31 Oktober
2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA


ASMARA

NIM.
856329945

91
92
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui


Kegiatan Menggunting
Siklus Ke :2
Hari / Tanggal : Senin / 31 Oktober 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

 KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Berdoa dan Bernyanyi Lagu Bebas
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk bawah
membentuk lingkaran
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

 KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)

 Judul kegiatan : Membuat makanan kucing dari plastisin


 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dibawah membuat bentuk
lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
 Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
 Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
 Guru meminta anak maju ketengah satu persatu
 Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
diceritakannya

 KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Bermain Kuis dan Berdoa Setelah Belajar
Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja disamping ruangan

2. Pengorgaanisasian : anak dan guru duduk dibawah beralaskan karpet

93
 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan
4. Guru mengajak anak bermain tebak-tebakan
5. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua
kelas hari ini
6. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

94
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 2 (1)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan mewarnai ada 2 anak yang bertengkar karena pensil warna
nya tertukar

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Mungkin guru kurang memperhatikan anak sehingga anak bertengkar

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Memberikan kegiata pembelajaran sesuai indikator yang ada dan
memberikan media pembelajaran yang aman untuk anak

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Pada saat kegiatan semua anak berebutan karena anak suka dengan
kegiatan yang sedang ditawarkan

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Sebaiknya guru menulis nama pada pensil warna masing-masing anak

95
96
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B

Semester / Minggu : I / IV

Tema : Binatang (Kucing)

Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KBM Perkembangan
Aanak
Selasa  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1. PEMBUKAAN
01 November  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum  Bernyanyi
da sesudah  Absen
kegiatan  Menjelaskan aturan
bermain
 Selalu memberi
 Membangun
dan membalas
pengetahuan
salam  Semua
2. INTI anak
 Menirukan  Gunting
 Menggunting pola  Semua
gerakan sederhana  Origami
gambar Lingkaran anak

97
 Mengenali bentuk,  Semua
ukuran, dan  Lem anak
mengenal  Menghitung pola  Kuas  Semua
bilangan gambar yang telah  Kartu angka anak
diguting  Kertas HVS
 Mewarnai gambar
 Menempel pola
gambar dikertas
kosong

3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan perasaan
selama hari ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari
ini ,mainan apa saja
yang paling disukai

 Bercerita pendek yang

98
berisi pesan-pesan
 Menginformasikan
kegiatan esok hari

 Berdo’a sebelum
pulang
Salam

Beruas, 01
November 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA


ASMARA

NIM.
856329945

99
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui


Kegiatan Menggunting
Siklus Ke :2
Hari / Tanggal : Selasa / 01 Novemberber 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

 KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Berdoa dan Bernyanyi Lagu ”Binatang”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk bawah
membentuk lingkaran
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

 KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Menggunting pola gambar Lingkaran
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dibawah membuat bentuk
lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
 Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
 Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
 Guru meminta anak maju ketengah satu persatu
 Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
diceritakannya

 KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Bermain Kuis dan Berdoa Setelah Belajar
Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja disamping ruangan

2. Pengorgaanisasian : anak dan guru duduk dibawah beralaskan karpet

100
 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan
4. Guru mengajak anak bermain tebak-tebakan
5. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua
kelas hari ini
6. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

101
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 2 (2)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan menggunting pola lingkaran ada 3 anak yang gambar nya
terpotong

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Pada kegiatan menggunting, pola yang dipilih guru terlalu sulit

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Memberikan kegiata pembelajaran sesuai indikator yang ada dan
memberikan media pembelajaran yang aman untuk anak

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Pada saat kegiatan semua anak berebutan karena anak suka dengan
kegiatan yang sedang ditawarkan

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Lebih memperhatikan anak dan membimbing anak

102
103
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B

Semester / Minggu : I / IV

Tema : Binatang (Kucing)

Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KBM Perkembangan
Aanak
Rabu  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1. PEMBUKAAN
02 November  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum  Bernyanyi
da sesudah  Absen
kegiatan  Menjelaskan aturan
bermain
 Selalu memberi
 Membangun
dan membalas
pengetahuan
salam  Semua
2. INTI anak
 Menirukan  Biji – bijian
 Menggunting pola  Semua
gerakan sederhana  Origami
gambar kepala kucing anak

104
 Mengenali bentuk,  Plastisin  Semua
ukuran, dan  Menghitug ada berapa  Lembar kerja anak
mengenal gambar kucing  Lem  Semua
bilangan  Mengecap gambar  Pola gambar anak
Kucing
 Mewarnai gambar
3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan perasaan
selama hari ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari
ini ,mainan apa saja
yang paling disukai

 Bercerita pendek yang


berisi pesan-pesan
 Menginformasikan
kegiatan esok hari

105
 Berdo’a sebelum
pulang
Salam

Beruas, 02 Novemer
2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA


ASMARA

NIM.
856329945

106
107
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui


Kegiatan Menggunting
Siklus Ke :2
Hari / Tanggal : Rabu / 02 Novemberber 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Berdoa dan Bernyanyi Lagu ”Tepuk Semangat”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk bawah
membentuk lingkaran
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Menggunting pola gambar kepala kucing
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dibawah membuat bentuk
lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
 Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
 Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
 Guru meminta anak maju ketengah satu persatu
 Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
diceritakannya

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Bermain Kuis dan Berdoa Setelah Belajar
Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja disamping ruangan

2. Pengorgaanisasian : anak dan guru duduk dibawah beralaskan karpet

108
 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan
4. Guru mengajak anak bermain tebak-tebakan
5. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua
kelas hari ini
6. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

109
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 2 (3)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan menggunting pola gambar kepala kucing ada 1 anak yang
menangis karena semua temannya sudah selai dan dia belum selesai

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Guru kurang memberitahu anak dengan suara yang jelas jika ada anak
yang belum selesai akan ibu guru temani hingga kegiatan belajar selesai

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Memberikan kegiata pembelajaran sesuai indikator yang ada dan
memberikan media pembelajaran yang aman untuk anak

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Pada kegiatan penutup anak – anak sembarangan menjawab karena ingin
cepat pulang

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Akan lebih menguasai kelas sehingga anak dapat medengarkan apa saja
arahan dari guru, dan memberikan informasi dengan suara yan jelas dan
lantang

110
111
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B

Semester / Minggu : I / IV

Tema : Binatang (Ikan)

Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KBM Perkembangan
Aanak
Kamis  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1. PEMBUKAAN
03 November  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum  Bernyanyi
da sesudah  Absen
kegiatan  Menjelaskan aturan
bermain
 Selalu memberi
 Membangun
dan membalas
pengetahuan
salam  Semua
2. INTI anak
 Menirukan  Lembar kerja
 Bercerita tentang Ikan  Semua
gerakan sederhana  Pensil anak

112
 Mengenali  Mengurutkan gambar  Penghapus  Semua
bentuk, ukuran, kucing dari kecil  Gunting anak
dan mengenal kebesar  Gambar ikan
bilangan
 Menggunting pola
 Mewarnai gambar gambar aquarium

3. ISTIRAHAT
 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan perasaan
selama hari ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari
ini ,mainan apa saja
yang paling disukai

 Bercerita pendek yang


berisi pesan-pesan

 Menginformasikan

113
kegiatan esok hari

 Berdo’a sebelum
pulang
Salam

Beruas, 03
November 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA


ASMARA

NIM.
856329945

114
115
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui


Kegiatan Menggunting
Siklus Ke :2
Hari / Tanggal : Kamis / 03 Novemberber 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

 KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Berdoa dan Bernyanyi Lagu ”Warna ”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk bawah
membentuk lingkaran
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

 KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Menggunting pola gambar aquarium
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dibawah membuat bentuk
lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
 Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
 Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
 Guru meminta anak maju ketengah satu persatu
 Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
diceritakannya

 KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Bermain Kuis dan Berdoa Setelah Belajar
Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja disamping ruangan

2. Pengorgaanisasian : anak dan guru duduk dibawah beralaskan karpet

116
 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan
4. Guru mengajak anak bermain tebak-tebakan
5. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua
kelas hari ini
6. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

117
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 2 (4)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan mengurutkan gambar ada 3 anak yang belum tau
membedakan gambar yangkecil diantara gambar yang lain

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Mungkin gambar yang diberikan guru kurang adanya perbedaan (Terlalu
sama)

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Memberikan kegiata pembelajaran sesuai indikator yang ada dan
memberikan media pembelajaran yang aman untuk anak

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Pada kegiatan penutup anak – anak sembarangan menjawab karena ingin
cepat pulang

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Sebaiknya gambar yang diberikan guru lebih besar (spesifik)

118
119
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN

Kelompok :B

Semester / Minggu : I / IV

Tema : Binatang (Ikan)

Mata kuliah : Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional

Hari/Tanggal Kemampuan / Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat dan Sumber Penilaian


Belajar
KBM Perkembangan
Aanak
Jum’at  Menaati peraturan  Berbaris
yang ada 1. PEMBUKAAN
04 November  Berdo’a
2022  Berdo’a sebelum  Bernyanyi
da sesudah  Absen
kegiatan  Menjelaskan aturan
bermain
 Selalu memberi
 Membangun
dan membalas
pengetahuan
salam  Semua anak
2. INTI
 Menirukan  Lem
 Mewarnai Gambar  Semua anak
gerakan  Gunting
Ikan

120
sederhana  Lembar  Semua anak
 Menggunting pola Kerja
 Mengenali gambar Ikan  Pensil warna
bentuk, ukuran,  Crayon
dan mengenal  menempel kartu huruf  Kartu Huruf
bilangan menjadi kata Ikan

 Mewarnai gambar 3. ISTIRAHAT


 Berdo’a sebelum
makan
 Cuci makan
 Makan
 Bermain di halaman

4. PENUTUP
 Menanyakan perasaan
selama hari ini

 Berdiskusi kegiatan
apa saja yang sudah
dimainkan hari
ini ,mainan apa saja
yang paling disukai

 Bercerita pendek yang


berisi pesan-pesan
 Menginformasikan
kegiatan esok hari

121
 Berdo’a sebelum
pulang
Salam

Beruas, 04 November 2022

Mengetahui,

Kepala PAUD BOUGENVILLE Mahasiswa

HENI SAMARA DEWI LIA


ASMARA

NIM.
856329945

122
Skenario Perbaikan

Tujuan perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui


Kegiatan Menggunting
Siklus Ke :2
Hari / Tanggal : Jum’at / 04 Novemberber 2022
Hal yang diperbaiki / ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN I (Pembukaan) :


Judul kegiatan : Berdoa dan Bernyanyi Gerak dan Lagu ”Koki ”
 Pengelola Kelas :
Penata ruang :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah dengan duduk bawah
membentuk lingkaran
 Langkah – Langkah Perbaikan :
1. Guru mengajak anak berbaris dan mencuci tangan sebelum memulai
kegiatan
2. Guru menanyakan anak siapa yang mau memimpin doa
3. Guru mengajak anak berdoa bersama
4. Guru mengajak anak bercerita pendek

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)


 Judul kegiatan : Menggunting pola gambar Ikan
 Pengelola kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga dapat ruangan yang luas
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dibawah membuat bentuk
lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
 Guru menjelaskan aturan dalam berkegiatan
 Guru menyebutkan kegiatan apa yang akan kerjakan
 Guru meminta anak maju ketengah satu persatu
 Guru bertanya untuk menguatkan ingatan anak tentang apa yang telah
diceritakannya

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III( Penutup )


 Judul kegiatan : Bermain Kuis dan Berdoa Setelah Belajar
Pengelola kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja disamping ruangan

2. Pengorgaanisasian : anak dan guru duduk dibawah beralaskan karpet

123
 Langkah –langkah perbaikan
1. Guru meminta anak mencuci tangan
2. Guru meminta anak duduk dikursi
3. Guru bertanya apa saja yang telah dikerjakan
4. Guru mengajak anak bermain tebak-tebakan
5. Guru meminta anak mengangkat tangan siapa yang mau jadi ketua
kelas hari ini
6. Guru meminta anak berdoa bersama-sama

124
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Lia Asmara TK/KB/TPA : Paud Bougenville

Nim : 856329945 Kelompok :B

Program Studi : S1 PGPAUD (AKPMM) Pertemuan : Siklus 2 (5)

UPBJJ : 15 Pangkal Pinang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Pada kegiatan mengguting gambar, ada 2 anak yang melamun dan masih
belum percaya diri

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan?
Mungkin kurangnya kebebasan anak dalam melakukan kegiatan
pembelajaran

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan


lakukan?
Memberikan kegiata pembelajaran sesuai indikator yang ada dan
memberikan media pembelajaran yang aman untuk anak

4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?


Pada kegiatan penutup anak – anak sembarangan menjawab karena ingin
cepat pulang

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Guru memberi semangat dan membuat suasana lebih gembira dan ceria
agar anak lebih percaya diri

125
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran kemampuan


motorik halus melalui kegiatan mengguting dengan menggunakan media pola
gambar secara khusus penelitian ini dapat disimpukan sebagai berikut :

1. Pembelajaran yang menggunakan kegiatan menggunting dapat meningkatkan


kualiatas pengembangan motorik halus anak untuk pemula maupun untuk
lebih meningkatkan perkembangannya lagi.
2. Penggunaan media pola gambar membuat kegiatan menggunting lebih
beragam dan lebih membuat anak terfokus secara aktif.
3. Penguasaan anak pada pembelajaran kegiatan menggunting ini setelah
melakukan siklus II > 80% , hal ini dapat dilihat dari kegiatan ang dilakukan
anak dalam menggunting pola gambar yang beragam.

B. Saran – saran

Berdasarkan pengalaman yang penulis temui pada saat melaksanakan


kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan menggunting pola
gambar diharapkan guru dapat melakukan pengembangan model atau media
pembelajaran yang serupa untuk indikator – indikator atau pokok bahasan
lainnya, serta dapat memberitahukan pengalaman dengan guru – guru yang
lainnya.

126
DAFTAR PUSTAKA

Khairi.H (2018). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini Dari 0-6


Tahun. Diunduh pada tanggal 12 Oktober 2022 dari
https://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/warna/article/viewFile/87/91

Magta.M. (2013). Konsep Pendidikan KI HAJAR DEWANTARA Pada Anak


Usia Dini. diunduh pada tanggal 12 oktober 2022 dari
https://media.neliti.com/media/publications/117803-ID-konsep-pendidikan-ki-
hajar-dewantara-pad.pdf

Etivali. Ula. A.A dan Bagus Kurnia.M.A (2017) Pendidikan Pada Anak Usia
Dini diunduh pada tanggal 15 oktober 2022 dari
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/medag/article/view/6414/pdf

Nurhenti Fulanatin.D.S. (2015). Peningkatan Kemampuan Motorik Halus


Melalui Kegiatan Meremas Kertas Pada Anak Usia 3-4 Tahun. Diunduh pada
tanggal 15 oktober 2022 dari file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/14284-
Article%20Text-18248-1-10-20160203%20(1).pdf

 Ayu Fitri.F, M.Pd. (2020). Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia


Dini. Diunduh pada tangal 16 oktober 2022 dari
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=mhn9DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=kegiatan+meng
gunting+juga+dapat+membuat+anak+memperhatikan+bentuk+benda,
+warna,+dan+ukuran.
+Selain+itu+kegiatan+menggunting+akan+melatih+anak+memusatkan+pe
rhatian.
+Anak+akan+belajar+melakukan+koordinasi+mata+dan+tangan+sehingga
+diharapkan+kemampuan+motorik&ots=XC3UIpQUiY&sig=GWsd3t1C
RARwd0n7vD-CrxOfyL4&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

127
Nurlaili, M.Pd.(2019). Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini.
Diunduh pada tanggal 17 Oktober 2020 dari
http://repository.uinsu.ac.id/7570/1/MODUL%20PENGEMB.
%20MOTORIK%20HALUS%20AUD.pdf

Abarua.H.(2017). Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak


Melalui Kegiatan Menempel di Kelompok Bermain. Diunduh pada tanggal
17 Oktober 2022 dari
Peningkatan_Kemampuan_Motorik_Halus_Anak_Melalui_K.pdf

Widayati.S. dkk. (2019). Tahapan Menggunting Meningkatkan


Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini. Diunduh pada tanggal 20
Oktober 2020 dari
https://journal2.unusa.ac.id/index.php/CEJ/article/view/1402/997

Karmila.W. (2022). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak


Melalui Kegiatan Menggunting Polaris. Diunduh pada taggal 20 oktober
2022 dari file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/6298-Article%20Text-
27608-2-10-20220615%20(3).pdf

Debi Anggara.P dan Christiana.E (2014). Pengaruh Kegiatan


Meggunting Pola Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini
Kelompok B Di TK ISLAM QOSHRUL UBUDIYAH. Diunduh pada
tanggal 21 Oktober 2022 dari file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/7584-
Article%20Text-10272-1-10-20140509%20(1).pdf

Febriana.A. dan Ersta.L.K (2018). Menigkatkan Motorik Halus Anak


Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok B Usia 5-6 Tahun.
Diunduh pada tanggal 21 Oktober 2022 dari 1971-Article Text-7041-2-
10-20180211.pdf

Khaironi.M. (2018). Perkembangan Anak Usia Dini. Diuduh pada tanggal 21


Oktober 2022
http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/739/590

128
Tatminingsih, S.M.Pd. dan Iin Cintasih, S.Pd., M.Pd. Hakikat Anak Usia
Dini diunduh pada tanggal 21 Oktober 2022 https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/CAUD010102-M1.pdf

Nurgiyantoro.B (2005). Tahapan Perkembagan Anak Dan Pemilihan Bacaan


Sastra Anak. Diunduh pada tanggal 23 oktober 2022
https://media.neliti.com/media/publications/86131-ID-tahapan-perkembangan-
anak-dan-pemilihan.pdf

Dr. Mukti Amini, M.Pd., Dr. Bambang Sujiono, M.Pd. Dr. Siti Aisyah, M.Pd.
(....). Modul PAUD4202 Edisi 2 01 Hakikat Perkembangan Motorik dan Tahap
Perkembangannya. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2022
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PAUD420202-M1.pdf

Rudyanto dan Saputra (2015). Identifikasi Perkembangan Motorik


Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK GUGUS III Kecamatan Piyungan
Bantul. Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2022
https://adoc.pub/identifikasi-perkembangan-motorik-halus-anak-usia-5-6-
tahun-.html

Bambang Sujiono dkk. Hakikat Perkembangan Motorik Anak.


Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2022
http://repository.ut.ac.id/4781/1/PGTK2302-M1.pdf

Jejak Pendidikan (2017). Tujuan dan Fungsi Perkembangan Motorik


Halus. Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2022
http://www.jejakpendidikan.com/2017/10/tujuan-dan-fungsi-
perkembangan-motorik.html
Rezeki Sri (2018). Pengaruh Kegiatan Menggunting
Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Anak
Bangsa Mandiri, Kecamatan Labuhan Deli T.A 2017/2018. Diunduh pada
tanggal 26 Oktober 2022 file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/14641-
32260-1-SM.pdf

Pop Mama (2022). 7 Manfaat Latihan Menggunting untuk Anak


Usia Prasekolah. Diunduh pada tanggal 27 Oktober 2022
https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/jemima/serial-animasi-
korea-untuk-anak-yang-tayang-di-indonesia?page=all

129
130
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP-SEMESTER 2022/2023

Nama Mahasiswa : Lia Asmara


NIM : 856329945
Tempat Mengajar : Paud Bougenville
Nama Supervisor : Zahara, S.Pd

No. Hari / Tanggal Kegiatan Pembimbingan Hasil Komentar Tindak Lanjut Bukti Bimbingan

1. Rabu, 12 Oktober Meminta tanda tangan Baik Diberikan tanda


2022 kesediaan supervisor tanggan

2. kamis, 13 Oktober Diskusi tentang masalah Masalah yang dipilih Meneliti dan mulai
2022 yang ditemukan yang benar-benar merancang RKH
bermasalah pada anak
didik

131
3. Senin, 17 Oktober Meminta masukan apa saja Jangan adanya kata- Mulai mencari
2022 yang harus diperbaiki pada kata yang susah referensi dan
Bab I dan Bab II dimengerti, pilih teori meminta masukan
yang umum dari teman yang
ada dilembaga
4. Selasa, 18 Oktober Pembahasan RKH Siklus 1 Kegiatan Mulai menyiapkan
2022 pembelajaran sudah alat-alat untuk
bagus untuk kegitan
pengembangan anak pembelajaran

5. Rabu , 19 Oktober Pembahasan RKH Siklus 2 Pemilihan kegiatan Melakukan


2022 yang sesuai dengan perbaikan
indikator dan
kompetensi anak

132
6. Jum’at 28 Oktober Pelaksanaan Siklus 1 dan Harus adanya alat / Mengubah cara
2022 perbaikan Bab III APE yang nyata mengajar pada
(telur bebek) siklus 2

7. Jum’at, 04 Pelaksanaan Siklus 2 dan Sudah lebih baik dari Melaksanakan


November 2022 perbaikan Bab IV dan V siklus 1, dalam perbaikan yang
penelitian buatlah telah diberi
gambar grafik masukan

8. Senin, 07 November Meminta masukan Kesimpulan sesuai Membuat


2022 kesimpulan, saran dan dengan apa yang dapat kesimpulan dan
persetujuan ACC membangun bagi saran
anak, guru dan
sekolah

133
Beruas, 07 November 2022

Supervisor 1 supervisor 2

Purnamasari, S.Psi, M.Pd Zahara, S.Pd

134
135

Anda mungkin juga menyukai