DISUSUN OLEH :
DEVI ANGGRAINI
NIM : 856684149
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD4401)
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kegiatan penelitian dari
perencanaan sampai penulisan laporan PKP dapat peneliti selesaikan sesuai
dengan waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah PKP
(Pemantapan Kemampuan Profesional) yang merupakan salah satu mata kuliah S1
PGPAUD. Adapun laporan ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus Anak Melalui Kegiatan Melipat Menggunakan Media Aneka Kertas
Kelompok A Paud Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU Tahun
Ajaran 2022-2023.
Devi Anggraini
LEMBAR PENGESAHAN
TAHUN AJARAN
2022/2023
Supervisor 1
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika enulisan ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya
sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Devi Anggraini
NIM 856684149
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
i...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN.......................................................................................
iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1
A. Latar belakang.........................................................................................
1...............................................................................................................
B. Identifikasi Masalah................................................................................
3
C. Analisis Masalah.....................................................................................
4
D. Rumusan Masalah...................................................................................
4
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................
4
F. Manfaat Penelitian...................................................................................
5
5
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus..............................................................
12
BAB V PENUTUP....................................................................................................
37
A. Kesimpulan............................................................................................
37
B. Saran......................................................................................................
37
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
6
20/2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan
pendidikan nasional mempunyai fungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Dadan
Suryana. Nenny Mahyudin. Dasar-dasar Pendidikan TK)
Pendidikan Anak Usia Dini termasuk Taman kanak kanak
adalah dasar pembentukan perilaku, menanamkan nilai moral dan
Akhlak Mulia, pengembangan intelektual yang tinggi dan
pengembangan fisik motorik. Pendidikan yang dilakukan sejakusia
dini besar pengaruhnya terhadap kehidupan di masa mendatang.
Pembentukan perilaku anak sangat ditentukan pada usia 5 tahun
pertama. (Dadan Suryana. Nenny Mahyudin. Dasar-dasar
Pendidikan TK).
Dalam upaya pengembangan pembelajaran kegiatan melipat
kertas di PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji, masih
banyak ditemukan peserta didik yang belum trampil melakukan
kegiatan melipat kertas sehingga sering terjadi pada saat kegiatan
melipat kertas anak-anak tidak dapat menyelesaikan tugasnya sendiri
dan harus selalu dibantu oleh guru dari proses awal melipat hingga
akhir, dan anak-anakpun terlihat tidak semangat setiap kali guru
mengajak anak melipat kertas. Kondisi ini tentu saja menjadi
perhatian tersendiri bagi guru, kepala sekolah dan para orangtua,
mengingat kegiatan melipat merupakan bagian dari kemampuan
motorik halus anak yang sangat penting demi kemampuan anak
dalam melakukan ketrampilan dalam aktifitas sehari-hari. Dalam
hal ini tentu saja Pendidik dituntut agar dapat mengatasi hal ini,
salah satunya dengan mengevaluasi dan merefleksi diri atas
pembelajaran yang sudah dilakukan selama ini , dan melakukan
perbaikan-perbaikan dalam segala hal, selain juga kreatifitas dan
inovasi dalam menyusun perencanaan pembelajaran, membuat
metode serta teknik serta penggunaan media yang tepat, menarik
dan efisien demi meningkatkan kemampuan kegiatan melipat anak
di PAUD Tive Abadi.
Dan menjadi seorang pendidik pada satuan Pendidikan Anak Usia
Dini ( PAUD ) tidaklah mudah, bahkan paling sulit di antara jenjang
7
pendidikan lainnya. Selain harus memiliki rasa kasih sayang yang
tulus kepada anak, dan personalitas yang baik, menarik dan energik,
pendidik juga harus menguasai berbagai ilmu pendidikan
diantaranya ilmu psikologi perkembangan anak, serta konsep-kpnsep
dasar pengembangannya.
Undangan-undang Nomor 23 tahun 2003 mengenai Sistem
Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa PAUD adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
umur 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulasi
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani sehingga anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) merupakan pendidikan yang mendasar dan strategis dalam
membentuk manusia yang cerdas dan unggul sekaligus berakhlak
mulia yang akan memastikan kemajuan suatu bangsa. Fasli Jalal
(2002) mennyampaikan bahwa pemberian perhatian pada masa usia
dini menjadi hal penting untuk memperoleh sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas.
Motorik adalah semua gerakan yang gerakan yang mungkin
disapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik
dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan
pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat
hubungannya dengan perkembangan pusat motorik di otak, dan
ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf
dan otot.
Berdasarkan pengamatan di PAUD Tive Abadi Kecamatan
Semidang Aji Kabupaten OKU, penulis menemukan adanya masalah
yaitu rendahnya dalam kemampuan melipat kertas pada anak di PAUD,
hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya teknik melipat yang di
gunakan pendidik belum mampu meningkatkan kemampuan melipat
anak, serta media yang digunakan untuk melipat kurang menarik minat
anak untuk bersemngat melakukan kegiatan melipat. Dari 20 anak
yang diteliti hanya terdapat 3 anak yang dapat menyelesaikan tugasnya,
sedangkan 17 lainnya atau sekitar 85% anak masih mempunyai
kemampuan yang rendah dalan aspek pengembangan fisik motorik
halusnya khususnya dalam kegiatan melipat.
Dari uraian kondisi latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
menggali peningkatan motorik halus anak dengan melakukan penelitian
pada anak melalui kegiatan melipat dengan judul :
“ Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
8
Melipat Dengan Menggunakan Media Aneka Kertas Kelompok A
PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU Tahun
Ajaran 2022 - 2023”
B. Identifikasi Masalah
C.Analisis Masalah
9
dalam rangka meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan melipat kertas kelompok A di PAUD Tive Abadi. Metode
pengajaran dengan menggunakan kegiatan melipat dari bahan aneka
kertas merupakan salah satu teknis dalam proses pembelajaran. Melalui
kegiatan melipat kertas ini diharapkan mampu meningkatkan motorik
halus anak.
E.Rumusan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
10
Kabupaten OKU.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kemampuan
11
Soelaiman(2007:112) kemampuan adalah sifat yang dibawa
lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat
menyelesaikan pekerjaan, baik secara mental maupun fisik.
Kemampuan dan keterampilan memainkan peran utama dalam perilaku
dan kinerja individu. Keterampilan adalah sesuatu yang berhubungan
dengan tugas yang dimiliki dan digunakan oleh seseorang pada waktu
yang tepat.
Menurut Robert Kreitner(2005:185) yang dimaksud dengan
kemampuan adalah karakteristik stabil yang berkaitan dengan
kemampuan fisik seseorang secara maksimal.
Menurut Stephen P. Robins (2006:46) kemampuan (ability)
adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam
pekerjaan tertentu. Seluruh kemampuan seseorang individu pada
hakikatnya tersusun dari faktor 2 perangkat yaitu kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik.
Sedangkan menurut Mc Shane dan Glinow dalam Buyung
(2007:37) ability bakat alami dan kemampuan yang dipelajari yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sukses
(kemampuan adalah kecerdasan- kecerdasan alami dan kapabilitas yang
dipelajari yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas).
12
motorik halus anak mulai berkembang dengan cepat di usia kira-kira 3
tahun, dan perbedaan jenia kelamin juga mempengaruhi pada
perkembangan motorik halus anak, misalnya anak perempuan lebih
senang melatih ketrampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh,
sedangkan anak laki-laki lebih senang berperilaku yang membutuhkan
kecepatan dan kekuatan.
Seperti yang disampaikan oleh Trube, peningkatan motorik
halus mencakup otot-otot kecil di titik terjauh dari tubuh. Secara teratur,
peningkatan kemampuan motorik halus merujuk pada penggunaan
sesuai tahap perkembangan anak dari otot-otot kecil tangan dan kaki.
Pengembangan gerakan motorik halus yaitu memegang, menggapai,
mendorong, melipat, mengancingkan, dan lain- lainnya.
Perkembangan motorik halus anak ditandai dengan kemajuan
komponen pengembangan dan kontrol pengembangan tubuh. Selama
waktu yang dihabiskan untuk pengembangan anak, pengembangan
keterampilan motorik kasar awalnya kontras dengan keterampilan
motorik halus. Hal ini dibuktikan dengan cara anak dapat menggunakan
otot kaki mereka untuk berjalan sebelum mereka dapat memegang
tangan dan jari mereka untuk menggambar atau menggunting.
Motorik merupakan interpretasi dari “motor” yang menurut
Syamsuddin merupakan alasan alamiah bagi mekanika yang membuat
suatu perkembangan gerakan terjadi. Secara keseluruhan, gerakan
adalah cerminan suatu aktivitas yang bergantung pada siklus gerakan.
Karena motorik membuat gerakan terjadi, setiap penggunaan kata
motorik selalu dikaitkan dengan gerakan. Lokomotor motorik meliputi
seperti otak besar, saraf, otot, dan kerangka.
Soemantri mengatakan bahwa kemampuan motorik halus adalah
menyatukan penggunaan kumpulan otot-otot kecil, misalnya jari-jari
dan tangan yang secara teratur membutuhkan ketelitian dan koordinasi
dengan tangan kemampuan yang mengingat penggunaan alat – alat
untuk bekerja pada suatu benda.
Dari beberapa uraian di atas, dapat diperjelas bahwa kemampuan
motorik halus adalah pengembangan gerakan yang hanya mencakup
bagian tubuh tertentu dan dilengkapi oleh otot-otot kecil, seperti
kemampuan menggunakan jari dan pengembangan gerakan pergelangan
tangan yang tepat. Selanjutnya perkembangan ini tidak membutuhkan
banyak tenaga, perkembangan ini membutuhkan ketangkasan yang hati-
hati. Semakin banyaknya perkembangan motorik halus anak
memungkinkan anak untuk berimajinasi, seperti memotong kertas,
menggambar, mewarnai, melipat kertas, dan menganyam. Namu, tidak
13
semua anak memiliki perkembangan untuk mendominasi kapasitas ini
pada tahap yang sama.
B. Melipat Kertas
1. Pengertian Melipat Kertas
14
Melatih kemampuan berhitung dan kreativitas karena melipat kertas
dapat memberikan dorongan untuk melakukan dan mencoba sesuatu
yang baru, serta melatih anak untuk mengatasi masalahnya sendiri dan
secara tidak sadar mengajarkan kepada anak pada pengertian konsep
matematika dasar seperti : bentuk, ukuran, angka dan sebagainya.
C. Aneka Kertas
Kertas merupakan salah satu benda yang jadi kebutuhan banyak orang ,
terutama dalam dunia pendidikan ataupun dunia pekerjaan
Ada beberapa aneka jenis kertas yang dapat digunakan dalam kegiatan
melipat serta beberapa persyaratan kertas yang dapat digunakan untuk
melipat diantaranya adalah : Tidak terlalu tebal, dan mudah untuk dilipat
Adapun beberapa jenis aneka kertas yang dapat digunakan untuk melipat
adalah : Kertas Origami, kertas HVS, kertas marmer, kertas payung,
kertas buku dan lain-lain.( https ://www.kompas.com )
BAB III
RENCANA PERBAIKAN
A. SUBJEK PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok A PAUD Tive Abadi
Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU, dengan jumlah 20 peserta
didik yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan pada
semester 1 tahun pelajaran 2022/2023.
2. Waktu Penelitian
Rentang waktu pada siklus I adalah pada tanggal 1 November
2022 s.d 05 November 2022 dari pukul 08.00 – 10.30 WIB.
Rentang waktu pada siklus II adalah pada tanggal 7 November
2022 s.d 12 November 2022 dari pukul 08.00-10.30 WIB.
15
3. Tema
Tema/sub tema yang digunakan pada siklus I dan Siklus II
adalah tema kendaraan dengan mengangkat sub tema kendaraan yang
berbeda-beda disetiap RPPH nya.
4. Kelompok
Penelitian ini dilakukan pada kelompok A PAUD Tive Abadi
Kecamatan Semidang Aji dengan jumlah 20 anak yang terdiri dari 12
anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
Tabel 1.
16
9. Kakavandra P
10. Zakir L
11. Afnan Dafindra L
12. Sella Pratiwi P
13. Atta Rayyan L
14. Rizki Pratama L
15. Kiki P
16. Selvy Rahayu P
17. Arkataku L
18. Selindra P
19. Rafa L
20. Arga L
17
Dalam pelaksanaannya kegiatan pengembangan ini dilakukan
melalui dua siklus, masing- masing siklus memuat 3 hari pembelajaran
dan dalam 1 hari pembelajaran menggunakan 1 RPPH, skenario
perbaikan dan refleksi. Sedangkan di dalam pelaksanaan kegiatan
perbaikan pembelajaran dipersiapkan dan disusun secara sistematis
diantaranya dengan merancang perencanaan, pelaksanaan,
pembelajaran, lembar observasi, dan lembar refleksi yang digunakan
untuk memantau sejauh mana kondisi pembelajaran yang sudah
dilakukan baik dari segi respon anak, kelemahan atau kelebihannya,
beserta keunikan sehingga dapat dilakukan kegiatan perbaikan pada
proses pembelajaran berikutnya.
BAGAN ALUR PTK
PENGAMATAN
PENGAMATAN
Pemecahan masalah dilakukan melalui proses bersiklus, dengan tujuan untuk
meningkatkan capaian kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran dalam
sebuah kelas yang diteliti. Dalam setiap siklus peneliti menggunakan model yang
terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi (Arikunto: 1998).
1) Siklus I
a. Rencana
Dalam tahap ini peneliti melakukan perencanaan penelitian
dengan tahapan sebagai berikut :
Mempersiapkan materi pengenalan cara melipat kertas yang
sesuai dengan tema
Membuat langkah-langkah perbaikan dengan menyusun
RPPH siklus I
Membuat skenario perbaikan
Mempersiapkan media pembelajaran dan penilaian pada
anak
Mempersiapkan APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2
18
b. Pelaksanaan
1) Prosedur Pelaksanaan PTK
Dalam pelaksanaan PTK pada siklus I peneliti dibantu oleh
supervisor 1 yaitu Ibu Ribut Sumilah, S.Pd., M.M.
Supervisor 2 yaitu Yeni Putriani,S.Pd. yang menilai
pelaksanaan perbaikan pembelajaran menggunakan APKG-
PKP 1 dan APKG-PKP 2 Siklus 1 dan siklus 2, dan penilai
yaitu Ibu Selvy Jayanti, S.Pd yang menilai pelaksanaan
perbaikan pembelajaran menggunakan format penilaian
APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2 pada siklus 2 untuk menilai
sejauh mana keberhasilan proses perbaikan pembelajaran
yang dilakukan di kelas yang diteliti.
2) Prosedur Kegiatan Pembelajaran
19
Melakukan tanya jawab dengan anak tentang
kegiatan yang telah dilakukan.
Memberikan evaluasi dan penguatan kegiatan hari ini
Penutup (berdoa, salam)
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
berakhir . Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap refleksi sebagai
berikut:
1) Melakukan refleksi pada proses pembelajaran yang telah
dilakukan dengan menggunakan lembar refleksi yang sudah
tersedia.
2) Melakukan diskusi dengan supervisor 2 dari hasil pengamatan
3) Membuat perencanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus
selanjutnya
4) Melakukan evaluasi
Tindakan evaluasi perbaikan kegiatan pengembangan untuk
siklus I adalah:
Kekuatan tindakan perbaikan kegiatan pengembangan :
Bentuk lipatan kapal laut yang saya rancang sangat disukai
anak, sehingga menimbulkan motivasi tersendiri dalam diri
20
anak untuk dapat melipat kertas menjadi bentuk kapal laut.
Kelemahan tindakan perbaikan dalam kegiatan
pengembangan:
Sajak yang saya gunakan untuk mendukung kegiatan melipat
yang berjudul “ Kapal Laut “ terlalu panjang dan tidak
terdapat pengulangan kata, sehingga amat sulit untuk di ikuti
anak..
2) Siklus II
a. Rencana
Berdasarkan pengamatan dan hasil capaian belajar anak pada
siklus I kegiatan pembelajaran melipat aneka kertas belum
menunjukkan hasil yang maksimal . sehingga pada tahap ini
peneliti akan merencanakan perbaikan pembelajaran dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Menganalisis / mengevaluasi hasil siklus I
2) Mempersiapkan materi dan alat permainan edukatif yang lebih
baik yang berkenaan dengan peningkatan kemampuan motorik
halus anak melalui kegiatan melipat menggunakan aneka
kertas dan melakukan penelitian tindakan kelas.
3) Membuat langkah-langkah perbaikan kedua menyusun RPPH
siklus II
4) Membuat skenario perbaikan
5) Mempersiapkan media/ alat peraga dan lembar
penilaian untuk anak
6) Mempersiapkan lembar APKG-PKP 1 dan APKG-
PKP 2
b. Pelaksanaan
1) Prosedur pelaksanaan
Dalam pelaksanaan PTK pada siklus II peneliti dibantu oleh
supervisor 1 yaitu Ibu Ribut Sumilah, S.Pd., M.M. Supervisor
2 yaitu Yeni Putriani,S.Pd. yang menilai pelaksanaan
perbaikan pembelajaran menggunakan APKG-PKP 1 dan
APKG-PKP 2 Siklus 1 dan siklus 2, dan penilai yaitu Ibu
Selvy Jayanti, S.Pd yang menilai pelaksanaan perbaikan
pembelajaran menggunakan format penilaian APKG-PKP 1
dan APKG-PKP 2 pada siklus 2 untuk menilai sejauh mana
21
keberhasilan proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan
di kelas yang diteliti.
2) Prosedur Kegiatan Pembelajaran
Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
RPPH yang telah disusun. Dalam tahap ini peneliti
melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut :
a) Kegiatan awal (30 menit)
22
dengan anak pulang, Sedangkan evaluasi digunakan untuk
mengumpulkan data hasil
d. Refleksi
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap refleksi sebagai
berikut.
1) Melakukan evaluasi dalam hasil pembelajaran
2) Melakukan diskusi dengan supervisor 2 dari hasil
pengamatan
3) Membuat perencanaan perbaikan pembelajaran
4) Melakukan evaluasi
Tindakan evaluasi perbaikan kegiatan pengembangan untuk
siklus 2 adalah :
Kekuatan tindakan perbaikan kegiatan pengembangan adalah:
Metode dan teknik serta penyediaan media yang saya lakukan
menarik minat anak dalam melakukan kegiatan melipat.
Kelemahan tindakan perbaikan kegiatan pengembangan adalah:
Didalam akhir siklus 2 ini tidak banyak kelemahan atau kendala
yang saya hadapi, karena kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada kegiatan hariannya sudah cukup berhasil diperbaiki.
23
adalah sebagai berikut :
K= N/n x 100%
Keterangan:
K = kecenderungan
N = jumlah hasil observasi
N = jumlah sampel seluruh anak
100% = bilangan
konstanta (Diadopsi dari
Wardani, 2013:5.10)
Simbol penilaian keberhasilan anak yang
diperoleh :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang
Sesuai Harapan
BSB : Berkembang
Sangat Baik
BAB IV
24
alokasi waktu yang kurang tepat, sehingga ada beberapa kegiatan yang sudah
direncanakan tidak dapat terlaksana karena waktu pembelajaran sudah habis,
dan judul sajak sebagai pendukung kegiatan melipat terlalu panjang sehingga
sulit diikuti anak dan beberapa hal tersebut telah menjadi alasan terhambatnya
kelangsungan kegiatan melipat yang berimbas dengan terhambatnya pula
upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak.
25
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kertas origami yang akan digunkan
2. Guru memperagakan bagaiman melipat kertas tahap demi
tahap hingga selesai
3. Guru mengajari anak satu persatu bagaimana cara melipatnya
4. Anak mencoba sendiri bagaimana cara membuat kapal laut
dari kertas
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul kegiatan : Menyanyikan lagu kapal api
Pengelolaan kelas
1. Penataan ruangan : posisi kusi dan meja seperti anak
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di
kursi masing- masing
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
5. Guru meminta anak bernyanyi secara berkelompok
26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
PAUD TIVE ABADI DESA TANJUNG KURUNG KEC. SEMIDANG AJI
Materi Kegiatan :
- Mengulang kalimat sederhana Materi Pembiasaan :
- Bersyukur sebagai ciptaan tuhan
- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan
penjemputan
- Doa sebelum belajar masuk kedalam SOP pembukaan
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Alat dan Bahan : Gambar transportasi (kapal laut ) Kertas origami,
Gambar kapal laut, Buku tulis dan pesil
27
A. KEGIATAN PEMBUKA (30 menit)
1. Mengucapkan Salam
2. Berdoa
3. Mengucapkan Sajak Kapal Laut
4. Bercakap – cakap tentang Kapal Laut
B. KEGIATAN INTI (60 menit)
1. Melipat kertas
2. Menghitung jumlah gambar kapal laut
3. Meniru huruf tulisan “kapal laut”
C. ISTIRAHAT (30 menit)
1. Berdoa makan
2. Cuci tangan
3. Makan
4. Bermain di halaman
D. KEGIATAN PENUTUP (30 menit)
1. Menyanyikan Lagu kapal Api
2. Berdoa setelah kegiatan
3. Mengucapkan salam dan pulang
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN
PEMBELAJARAN
28
sehingga sulit di hafal dan di dikuti oleh anak
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan
lakukan?
29
11. Afnan dafindra
12. Sella Pratiwi
13. Attar Rayyan
14. Rizki Pratama
15. Kiki
16. Selvy Rahayu
17. Arkataku
18. Selindra
19. Rafa
20. Arga
12 6 2
Keterangan :
Tabel 2.
30
Gambar 1.
Grafik Hasil Pembelajaran Anak
Pada Siklus I
Jumla Anak
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kelompok A BB MB BSH BSB
Jumla Anak
Gambar 2.
Grafik Persentase Hasil Siklus I
Persentase Siklus I
10%
30%
60%
Kelompok A BB MB
BSH BSB
31
Dari data tabel diatas, hasil belajar anak siklus I menunjukan
bahwa terdapat 2 anak yang belum menunjukkan peningkatan
kemampuan dalam melipat sedangkan beberapa anak lainnya masuk
dalam beberapa kategori tingkatan kemampuan dalam melipat kertas
diantaranya : 6 orang anak dengan kategori sudah mulai berkembang,
dan 12 orang anak sudah mulai dapat melipat kertas sesuai dengan
harapan, sedangkan untuk capaian berkembang sangat baik belum
terlihat pada siklus I.
Secara klasikal dapat digambarkan bahwa persentase peserta didik
dengan capaian mulai berkembang (MB) dalam melipat kertas sebanyak
30%, prosentase anak yang belum berkembang (BB) sebanyak 10%,
dan yang sudah menunjukkan capaian berkembang sesuai harapan
(BSH) 60%, tetapi untuk hasil capaian berkembang sangat baik (BSB)
dalam melipat kertas belum terlihat 0%. Sehingga dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil capaian proses belajar anak belum
menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan pendidik, dilihat dari
jumlah persentase anak yang bisa melipat kertas baru mencapai 60%.
Hal ini juga mencerminkan bahwa pembelajaran belum berhasil
sehingga diperlukan upaya perbaikan pembelajaran berikutnya pada
siklus II
2. Hasil Perbaikan Siklus II
32
Judul kegiatan : Pantun Bus
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruangan : diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru membacakan pantun Bus
2. Guru meminta anak untuk menirukan cara membacakan
pantun bus
3. Guru meminta anak membawakan pantun bus secara
berkelompok.
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan : Melipat kertas bentuk bus
Pengelolaan kelas
C.
1. Penataan ruangan : diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi guru bearada disalah satu sisi
sejajar dengan anak.
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kertas origami yang akan digunakan
2. Guru memperagakan bagaiman melipat kertas tahap demi
tahap hingga selesai
3. Guru mengajari anak satu persatu bagaimana cara melipatnya
33
1. Penataan ruangan : posisi kusi dan meja dibuat dalam formasi
melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di kursi
masing- masing
Langkah –langkah perbaikan
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
5. Guru meminta anak bernyanyi secara berkelompok
34
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Alat dan Bahan : Gambar transportasi (kapal laut ) Kertas origami,
Gambar kapal laut, Buku tulis dan pesil
A.KEGIATAN PEMBUKA (30 menit)
1. Mengucapkan Salam
2. Berdoa
3. Mengucapkan Sajak Kapal Laut
4. Bercakap – cakap tentang Kapal Laut
35
LEMBAR REFLEKSI
36
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan
yang saya lakukan?
Kelebihan saya dalam pengembangan yang saya lakukan yaitu metode
dan teknik serta bahan yang saya gunakan cukup dapat menarik minat
anak dalam kegiatan melipat
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
Sebagian besar anak akhirnya menyukai kegiatan melipat sehingga
banyak yang ingin melipat dengan membuat bentuk jenis-jenis
kendaraan yang lain
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya?
Rencana saya untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya adalah saya akan tetap mempertahankan kelebihan dalam
setiap pelaksanaan pembelajaran dan menjadikan berbagai kelemahan
selama saya mengajar menjadi pengalaman untuk dapat merancang dan
melaksanakan pembelajaran lebih baik lagi
Tabel 3.
Hasil Penilaian anak siklus II Hari Ke
3
37
10. Zakir
11. Afnan dafindra
12. Sella Pratiwi
13. Attar Rayyan
14. Rizki Pratama
15. Kiki
16. Selvy Rahayu
17. Arkataku
18. Selindra
19. Rafa
20. Arga
Jumlah 2 17 1
Keterangan :
Tabel 4.
38
Gambar 3.
Grafik Hasil Pembelajaran Anak
Pada Siklus II
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kelompok A BB MB BSH BSB
Jumla Anak
Gambar 4.
Persentase Siklus II
10% 5%
85%
BB MB BSH BSB
Dari tabel dan grafik diatas, menunjukkan hasil belajar anak di siklus II
untuk kegiatan melipat kertas dengan kategori belum berkembang
39
(BB) sudah tidak terdapat lagi atau sebesar 0% , capaian mulai
berkembang (MB) sebanyak 5%, atau 1 anak, berkembang sesuai
harapan (BSH) sebanyak 85% atau sebanyak 17 anak, sedangkan
berkembang sangat baik (BSB) 10% atau sebanyak 2 anak.
Sehingga dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian hasil
belajar anak sudah sesuai dengan yang diharapkan guru. Jika
diperhatikan dari jumlah persentase anak yang berhasil melipat kertas
dengan kategori sudah berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai
85%, mulai berkembang (MB) 5%, dan berkembang sangat baik
mencapai 10%, sedangkan anak yang belum berkembang (BB) sudah
tidak terdapat lagi atau sebesar 0%. Dan dari data capaian ini
memperlihatkan bahwa perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan
sudah berhasil dengan baik.
Dari siklus I dan siklus II capaian hasil belajar anak dengan kegiatan
melipat kertas menunjukkan kemajuan peningkatan yang sangat baik.
Secara keseluruhan perkembangan hasil belajar motorik halus anak
melalui kegiatan melipat kertas dari siklus I dan siklus II dapat
digambarkan pada grafik berikut :
Gambar 5.
Grafik Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
40
siklus II
Gambar 6.
Grafik Persentase Hasil Siklus I dan Siklus II
41
beberapa anak lainnya masuk dalam beberapa kategori tingkatan
kemampuan dalam melipat kertas diantaranya : 6 orang anak dengan
kategori sudah mulai berkembang, dan 12 orang anak sudah mulai
dapat melipat kertas sesuai dengan harapan, sedangkan untuk capaian
berkembang sangat baik belum terlihat pada siklus I.
Hal ini terjadi karena pada siklus I ditemukan beberapa kelemahan
pembelajaran diantaranya adalah pemilihan warna kertas untuk melipat
kurang sesuai dengan keinginan anak sehingga anak tidak bersemangat
melakukan kegiatan melipat, perhitungan alokasi waktu yang kurang
tepat, sehingga ada beberapa kegiatan yang sudah direncanakan tidak
dapat terlaksana karena waktu pembelajaran sudah habis, dan isi sajak
sebagai pendukung kegiatan melipat terlalu panjang sehingga sulit
diikuti anak dan beberapa hal tersebut telah menjadi alasan
terhambatnya kelangsungan kegiatan melipat yang berimbas dengan
terhambatnya pula upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak.
b. Siklus II hampir semua anak berkembang sesuai harapan selama
pembelajaran yang disampaikan. Di siklus II guru tidak begitu banyak
mengalami kesulitan karena beberapa kelemahan sudah dapat
diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah mengetahui
berbagai kelemahan dan sekaligus dapat memperbaiki sehingga
kegiatan melipat berjalan dengan cukup lancar, sehingga pada siklus II
ini terdapat peningkatan capaian hasil belajar dengan anak yang dapat
berkembang sesuai harapan sebanyak 17 anak dari 20 anak yang
diteliti. Sehingga pada siklus II Peneliti memutuskan bahwa capaian
belajar anak sudah berhasil sesuai dengan yang diharapakan oleh
peneliti
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
melipat kertas dengan menggunakan media aneka kertas dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A PAUD
Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji
Kabupaten OKU tahun 2022 – 2023. Peningkatan ini dapat dilihat dari
hasil belajar anak yang berkategori berkembang sesuai harapan
( BSH ) di siklus 1 sebesar 65% dan meningkat menjadi 85% pada
akhir siklus II bahkan untuk anak dengan kategori belum berkembang
sudah tidak terdapat lagi pada siklus II.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan melipat kertas dengan menggunakan media aneka kertas
ternyata telah mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak . Selain
itu dalam kegiatan melipat ini peneliti mengenalkan bentuk-bentuk lipatan
lebih dari satu lipatan, dan di kenalkan mulai dari lipatan yang sederhana
meningkat menjadi lipatan yang lebih tinggi tingkat pengerjaannya
disesuaikan dengan tahapan kemampuan anak, Pada kegiatan melipat ini
juga fleksibel karena penerapannya dapat dipadukan dengan kegiatan
bernyanyi, demonstrasi, aneka tepuk, pantun, mengucap sajak, penugasan
unjuk kerja dan tanya jawab, sebagai pendukung agar anak semakin
termotivasi dan bersemangat selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang diselesaikan peneliti bahwa kegiatan
melipat kertas berperan penting dalam melatih kemampuan motorik halus
anak di PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji. Hal ini terlihat dari
perkembangan kemampuan motorik halus anak yang belum berkembang
sebanyak 2 anak atau sekitar 10%, mulai berkembang sebanyak 6 anak atau
sekitar 30%, berkembang sesuai harapan sebanyak 12 anak atau sekitar 60%
43
dan berkembang sangat baik belum terlihat pada siklus I. Sehingga pada
siklus I hasil pembelajaran anak dinyatakan belum berhasil. Sedangkan pada
siklus II anak mengalami peningkatan melipat kertas yang mencapai
berkembang sesuai harapan sebanyak 17 anak atau sekitar 85%, berkembang
sangat baik mencapai 2 anak atau sekitar 10%, mulai berkembang hanya ada
1 anak atau mencapai 5%, dan anak yang belum berkembang sudah tidak
terdapat lagi dalam siklus II ini, Sehingga pada siklus II ini peneliti merasa
bahwa capaian belajar anak sudah berhasil sesuai dengan yang diharapakan
oleh peneliti
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan melipat
terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepala PAUD
Perlu mengikutsertakan guru kelas dalam pelatihan –pelatihan
seputar kemampuan melipat agar guru dapat meningkatkan teknis
kemampuan melipat, sehingga dapat mendukung proses pembelajaran.
2. Kepada Guru
Guru PAUD diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran sesuai
kurikulum di PAUD, memperhatikan karakteristik dan tahap
perkembangan anak dalam memberi pembelajaran atau kegiatan, mampu
menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, kegiatan
melipat perlu diberikan secara terus menerus untuk menstimulasi
kemampuan motorik halus anak usia dini.
3. Kepada Orang Tua
Orang tua harus memberikan dukungan dan meluangkan waktu khusus
untuk melatih motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas serta
memfasilitasi anak dengan berbagai alat dan bahan yang ada dirumah
untuk mendukung perkembangan motorik halusnya.
44
DAFTAR PUSTAKA
https://www. Kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-
kemampuan-ability- menurut.html?m=1
http:/Paudalaminbumirejo.blogspot.co.id/2014/04/manfaat-seni-melipat-
kertas- origami.html
https://ojs.UNM.ac.id
https://www.kompas.com
Kemendiknas, Acua Penyusunan Kurikulum PAUD,
(Jakarta:Depdiknas,2010)h.1
Oemar Hamalik, proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara,
2001)h.100
Samsudin, Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak (Jakarta:
Litera Prenada Media Group, 2008)h.72
Sri Wahyuti, Cara Gampang Melipat Origami, (Jakarta: Dunia Cerdas,
2015)h.1
Sri Widayati, Panduan Dasar Melipat Kertas, (Yogyakarta: Gava
Media, 2014)h.7
45
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2008)h.99
Sumantri, Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini
,
(Jakarta:Depdiknas, Dirjen Dikti, 2005)h.143
Suryana Dadan. dan Nenny Mahyudin, 2016. “Dasar-dasar Pendidikan
TK”.
Tangerang Selatan. Universitas Terbuka,.
46