Anda di halaman 1dari 46

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI KEGIATAN MELIPAT MENGGUNAKAN MEDIA ANEKA


KERTAS KELOMPOK A PAUD TIVE ABADI KECAMATAN
SEMIDANG AJI
KABUPATEN OKU
TAHUN AJARAN 2022/2023

DISUSUN OLEH :

DEVI ANGGRAINI
NIM : 856684149

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD4401)

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kegiatan penelitian dari
perencanaan sampai penulisan laporan PKP dapat peneliti selesaikan sesuai
dengan waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah PKP
(Pemantapan Kemampuan Profesional) yang merupakan salah satu mata kuliah S1
PGPAUD. Adapun laporan ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus Anak Melalui Kegiatan Melipat Menggunakan Media Aneka Kertas
Kelompok A Paud Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU Tahun
Ajaran 2022-2023.

Alhamdulillah laporan ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan


dari para rekan guru serta bantuan dari berbagai pihak. Laporan ini dapat
terselesaikan berkat bantuan, bimbingan, pemberian motivasi dari semua pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Meita Istianda, S.IP, M.Si sebagai Kepala UPBJJ UT Palembang.

2. Ribut Sumilah, S.Pd., M.M sebagai pembimbing dalam penyusunan laporan


perbaikan pembelajaran mata kuliah PKP.
3. Selvy Jayanti,S.Pd sebagai Kepala PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang
Aji Kabupaten OKU
4. Yeni Putriani, S.Pd sebagai penilai dalam penelitian perbaikan pembelajaran.
5. Keluarga saya dan rekan-rekan guru PAUD Tive Abadi yang sudah membantu
dan menyemangati saya.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak/Ibu yang telah


banyak memberikan dukungan dan masukan selama proses penyusunan laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini, peneliti menyadari masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat peneliti harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan demi peningkatan mutu Pendidikan Anak Usia Dini.

Baturaja, November 2022

Devi Anggraini
LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK


MELALUI KEGIATAN MELIPAT MENGGUNAKAN MEDIA
ANEKA KERTAS KELOMPOK A PAUD TIVE ABADI
KECAMATAN SEMIDANG AJI KABUPATEN OKU

TAHUN AJARAN
2022/2023

Baturaja, November 2022


Mengetahui
Kepala PAUD Tive Abadi Mahasiswa

Selvy Jayanti,S.Pd Devi Anggraini


NIM 856684149

Supervisor 1

Ribut Sumilah, S.Pd., M.M.


Id 18003449
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Terbuka merupakan hasil
karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika enulisan ilmiah

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya
sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

Baturaja, November 2022

Yang membuat pernyataan,

Devi Anggraini
NIM 856684149
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
i...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN.......................................................................................
iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................
v

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1
A. Latar belakang.........................................................................................
1...............................................................................................................
B. Identifikasi Masalah................................................................................
3
C. Analisis Masalah.....................................................................................
4
D. Rumusan Masalah...................................................................................
4
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................
4
F. Manfaat Penelitian...................................................................................
5

BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................


6
A. Kemampuan Motorik Halus...................................................................
7
B. Melipat Kertas........................................................................................
8

BAB III RENCANA PERBAIKAN..........................................................................


10
A. Subjek penelitian....................................................................................
10

5
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus..............................................................
12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................


19
A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus...................................................................
19
B. Pembahasan Tiap Siklus........................................................................
35

BAB V PENUTUP....................................................................................................
37
A. Kesimpulan............................................................................................
37
B. Saran......................................................................................................
37

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan Anak usia dini mempunyai peran penting dan


menjadi penentu bagi proses perkembangan anak di tahap
selanjutnya, sebab pendidikan Anak usia dini merupakan dasar
bagi terbentuknya karakter anak. Anak yang mendapatkan
pengasuhan, pendidikan dan pendampingan sejak usia dini memiliki
peluang lebih besar untuk mencapai keberhasilan di masa
mendatang. Dengan tujuan anak akan lebih dapat mandiri dan
memaksimalkan potensi yang di dalam dirinya.
Pendidikan merupakan tonggak berdirinya bangsa: melalui
pendidikanlah negara akan berdiri mampu menjaga martabat.

6
20/2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan
pendidikan nasional mempunyai fungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Dadan
Suryana. Nenny Mahyudin. Dasar-dasar Pendidikan TK)
Pendidikan Anak Usia Dini termasuk Taman kanak kanak
adalah dasar pembentukan perilaku, menanamkan nilai moral dan
Akhlak Mulia, pengembangan intelektual yang tinggi dan
pengembangan fisik motorik. Pendidikan yang dilakukan sejakusia
dini besar pengaruhnya terhadap kehidupan di masa mendatang.
Pembentukan perilaku anak sangat ditentukan pada usia 5 tahun
pertama. (Dadan Suryana. Nenny Mahyudin. Dasar-dasar
Pendidikan TK).
Dalam upaya pengembangan pembelajaran kegiatan melipat
kertas di PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji, masih
banyak ditemukan peserta didik yang belum trampil melakukan
kegiatan melipat kertas sehingga sering terjadi pada saat kegiatan
melipat kertas anak-anak tidak dapat menyelesaikan tugasnya sendiri
dan harus selalu dibantu oleh guru dari proses awal melipat hingga
akhir, dan anak-anakpun terlihat tidak semangat setiap kali guru
mengajak anak melipat kertas. Kondisi ini tentu saja menjadi
perhatian tersendiri bagi guru, kepala sekolah dan para orangtua,
mengingat kegiatan melipat merupakan bagian dari kemampuan
motorik halus anak yang sangat penting demi kemampuan anak
dalam melakukan ketrampilan dalam aktifitas sehari-hari. Dalam
hal ini tentu saja Pendidik dituntut agar dapat mengatasi hal ini,
salah satunya dengan mengevaluasi dan merefleksi diri atas
pembelajaran yang sudah dilakukan selama ini , dan melakukan
perbaikan-perbaikan dalam segala hal, selain juga kreatifitas dan
inovasi dalam menyusun perencanaan pembelajaran, membuat
metode serta teknik serta penggunaan media yang tepat, menarik
dan efisien demi meningkatkan kemampuan kegiatan melipat anak
di PAUD Tive Abadi.
Dan menjadi seorang pendidik pada satuan Pendidikan Anak Usia
Dini ( PAUD ) tidaklah mudah, bahkan paling sulit di antara jenjang

7
pendidikan lainnya. Selain harus memiliki rasa kasih sayang yang
tulus kepada anak, dan personalitas yang baik, menarik dan energik,
pendidik juga harus menguasai berbagai ilmu pendidikan
diantaranya ilmu psikologi perkembangan anak, serta konsep-kpnsep
dasar pengembangannya.
Undangan-undang Nomor 23 tahun 2003 mengenai Sistem
Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa PAUD adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
umur 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulasi
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani sehingga anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) merupakan pendidikan yang mendasar dan strategis dalam
membentuk manusia yang cerdas dan unggul sekaligus berakhlak
mulia yang akan memastikan kemajuan suatu bangsa. Fasli Jalal
(2002) mennyampaikan bahwa pemberian perhatian pada masa usia
dini menjadi hal penting untuk memperoleh sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas.
Motorik adalah semua gerakan yang gerakan yang mungkin
disapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik
dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan
pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat
hubungannya dengan perkembangan pusat motorik di otak, dan
ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf
dan otot.
Berdasarkan pengamatan di PAUD Tive Abadi Kecamatan
Semidang Aji Kabupaten OKU, penulis menemukan adanya masalah
yaitu rendahnya dalam kemampuan melipat kertas pada anak di PAUD,
hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya teknik melipat yang di
gunakan pendidik belum mampu meningkatkan kemampuan melipat
anak, serta media yang digunakan untuk melipat kurang menarik minat
anak untuk bersemngat melakukan kegiatan melipat. Dari 20 anak
yang diteliti hanya terdapat 3 anak yang dapat menyelesaikan tugasnya,
sedangkan 17 lainnya atau sekitar 85% anak masih mempunyai
kemampuan yang rendah dalan aspek pengembangan fisik motorik
halusnya khususnya dalam kegiatan melipat.
Dari uraian kondisi latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
menggali peningkatan motorik halus anak dengan melakukan penelitian
pada anak melalui kegiatan melipat dengan judul :
“ Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan

8
Melipat Dengan Menggunakan Media Aneka Kertas Kelompok A
PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU Tahun
Ajaran 2022 - 2023”

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil observasi yang telah dilakukan di PAUD Tive Abadi


Desa Tanjung Kurung, ternyata ada beberapa masalah yang muncul
selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang perlu diidentifikasi.
Adapun identifikasi masalah tersebut yaitu:
1. Pada kegiatan melipat kertas dari 20 anak, hanya 3 anak yang
mampu menyelesaikan tugasnya secara mandiri.
2. Pada kegiatan senam, sebagian besar (15 dari 20) anak tidak
bersemangat.
3. Pada kegiatan meronce, 5 dari 20 anak mengalami kesulitan
menyelesaikan tugasnya dan 2 anak tidak selesai.
4. Pada kegiatan menyanyi, dari 20 anak 10 diantaranya tidak bisa
mengukuti lagu dan syairnya dengan baik
5. Pada saat bermain menyusun lego suasana kelas tidak terkendali
dikarenakan jumlah lego yang tidak sesuai dengan jumlah anak yang
sedang bermain.

C.Analisis Masalah

Dari kelima masalah yang sudah teridentifikasi, masalah yang


akan dipecahkan adalah anak mengalami kesulitan pada saat kegiatan
melipat kertas. Penyebab masalah tersebut adalah : kemampuan motorik
halus anak belum maksimal, media yang digunakan kurang menarik
minat anak dalam melipat sertas, serta teknis melipat yang digunakan
guru kurang mampu menstimulasi anak untuk dapat melipat dengan
benar
Maka perlu adanya perencanaan dan penyediaan media serta
latihan yang tepat untuk mengembangkan kemampuan motorik halus
anak melalui kegiatan melipat kertas.

D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti menyampaikan alternnatif tindakan

9
dalam rangka meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan melipat kertas kelompok A di PAUD Tive Abadi. Metode
pengajaran dengan menggunakan kegiatan melipat dari bahan aneka
kertas merupakan salah satu teknis dalam proses pembelajaran. Melalui
kegiatan melipat kertas ini diharapkan mampu meningkatkan motorik
halus anak.

E.Rumusan Masalah

Dengan berdasarkan permasalahan yang telah dibahas di atas,


didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan melipat
mengginakan media aneka kertas kelompok A di PAUD Tive Abadi ?”.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan


dicapai dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas kelompok A di
PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti: Dapat memahami dan mengetahui upaya


pengembangan kemampuan motorik halus anak
2. Bagi Pendidik : sebagai masukan kepada pendidik atau guru cara
mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan melipat
kertas.
3. Bagi siswa : Dengan kegiatan melipat menggunakan media aneka
kertas dapat menstimulasi kemampuan motorik halus anak agar
dapat berkembang dengan optimal.
4. Bagi Sekolah : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi pada
rendahnya kemampuan motorik halus anak sekaligus memberikan
dampak positif terhadap pengembangan motorik halus pada anak
kelompok A di PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji

10
Kabupaten OKU.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Motorik Halus

1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan merupakan hal yang sudah terdapat di dalam diri


seseorang sejak lahir, kemampuan yang terdapat pada diri manusia biasa
disebut dengan potensi, dan potensi yang terdapat pada diri manusia ini
pada dasarnya dapat diasah.
Sedangkan menurut Stepen P Robbins dalam bukunya
perilaku organisasi (2003:52) kemampuan adalah suatu kapasitas
seseorang untuk melakukan tugas dalam pekerjaan tertentu.

11
Soelaiman(2007:112) kemampuan adalah sifat yang dibawa
lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat
menyelesaikan pekerjaan, baik secara mental maupun fisik.
Kemampuan dan keterampilan memainkan peran utama dalam perilaku
dan kinerja individu. Keterampilan adalah sesuatu yang berhubungan
dengan tugas yang dimiliki dan digunakan oleh seseorang pada waktu
yang tepat.
Menurut Robert Kreitner(2005:185) yang dimaksud dengan
kemampuan adalah karakteristik stabil yang berkaitan dengan
kemampuan fisik seseorang secara maksimal.
Menurut Stephen P. Robins (2006:46) kemampuan (ability)
adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam
pekerjaan tertentu. Seluruh kemampuan seseorang individu pada
hakikatnya tersusun dari faktor 2 perangkat yaitu kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik.
Sedangkan menurut Mc Shane dan Glinow dalam Buyung
(2007:37) ability bakat alami dan kemampuan yang dipelajari yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sukses
(kemampuan adalah kecerdasan- kecerdasan alami dan kapabilitas yang
dipelajari yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas).

Menurut Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati mengartikan


kemampuan lebih pada keefektifan seseorang dalam melalkukan
berbagai pekerjaan, dalam arti kemampuan merupakan dasar dari
individu dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.

2. Pengertian Motorik Halus

Gerakan motorik halus ialah gerakan yang hanya melibatkan


sebagian tubuh tertentu saja serta dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti
kemampuan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan
yang dilakukan dengan gerakan yang tepat.
Beberapa gerakan motorik halus anak yang ditunjukkan pada anak usia
Taman Kanak-kanak adalah menggunting, menggambar , melipat dan
mewarnai, dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga di
dukung ketrampilan fisik lain serta kematangan mental, gerakan

12
motorik halus anak mulai berkembang dengan cepat di usia kira-kira 3
tahun, dan perbedaan jenia kelamin juga mempengaruhi pada
perkembangan motorik halus anak, misalnya anak perempuan lebih
senang melatih ketrampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh,
sedangkan anak laki-laki lebih senang berperilaku yang membutuhkan
kecepatan dan kekuatan.
Seperti yang disampaikan oleh Trube, peningkatan motorik
halus mencakup otot-otot kecil di titik terjauh dari tubuh. Secara teratur,
peningkatan kemampuan motorik halus merujuk pada penggunaan
sesuai tahap perkembangan anak dari otot-otot kecil tangan dan kaki.
Pengembangan gerakan motorik halus yaitu memegang, menggapai,
mendorong, melipat, mengancingkan, dan lain- lainnya.
Perkembangan motorik halus anak ditandai dengan kemajuan
komponen pengembangan dan kontrol pengembangan tubuh. Selama
waktu yang dihabiskan untuk pengembangan anak, pengembangan
keterampilan motorik kasar awalnya kontras dengan keterampilan
motorik halus. Hal ini dibuktikan dengan cara anak dapat menggunakan
otot kaki mereka untuk berjalan sebelum mereka dapat memegang
tangan dan jari mereka untuk menggambar atau menggunting.
Motorik merupakan interpretasi dari “motor” yang menurut
Syamsuddin merupakan alasan alamiah bagi mekanika yang membuat
suatu perkembangan gerakan terjadi. Secara keseluruhan, gerakan
adalah cerminan suatu aktivitas yang bergantung pada siklus gerakan.
Karena motorik membuat gerakan terjadi, setiap penggunaan kata
motorik selalu dikaitkan dengan gerakan. Lokomotor motorik meliputi
seperti otak besar, saraf, otot, dan kerangka.
Soemantri mengatakan bahwa kemampuan motorik halus adalah
menyatukan penggunaan kumpulan otot-otot kecil, misalnya jari-jari
dan tangan yang secara teratur membutuhkan ketelitian dan koordinasi
dengan tangan kemampuan yang mengingat penggunaan alat – alat
untuk bekerja pada suatu benda.
Dari beberapa uraian di atas, dapat diperjelas bahwa kemampuan
motorik halus adalah pengembangan gerakan yang hanya mencakup
bagian tubuh tertentu dan dilengkapi oleh otot-otot kecil, seperti
kemampuan menggunakan jari dan pengembangan gerakan pergelangan
tangan yang tepat. Selanjutnya perkembangan ini tidak membutuhkan
banyak tenaga, perkembangan ini membutuhkan ketangkasan yang hati-
hati. Semakin banyaknya perkembangan motorik halus anak
memungkinkan anak untuk berimajinasi, seperti memotong kertas,
menggambar, mewarnai, melipat kertas, dan menganyam. Namu, tidak

13
semua anak memiliki perkembangan untuk mendominasi kapasitas ini
pada tahap yang sama.
B. Melipat Kertas
1. Pengertian Melipat Kertas

Melipat kertas ialah suatu teknik membuat karya seni atau


kerajinan tangan yang biasanya dibuat dari bahan kertas, yang bertujuan
untuk menghasilkan bermacam-macam bentuk mainan, alat peraga,
benda fungsional dan hasil kreasi yang lain ( Sumanto 2015:99)

Sementara Maya Hirai ( 2012 ) menyatakan bahwa melipat


adalah kegiatan untuk melatih kemampuan motorik halus yang meliputi
jari-jari halus dan memberikan rangsangan postif untuk perkembangan
otak anak pada fase perkemabangannya.

2. Kegunaan dan Manfaat Melipat Kertas Bagi Anak

Adapun kegunaan dan manfaat melipat kertas bagi anak adalah


a. Mengajarkan kepada anak utnuk mengikuti perintah atau sebuah
aturan
b. Meningkatkan konsentrasi /fokus, melipat dapat meningkatkan
konsentrasi ketika melakukan perintah dengan tepat agar dapat
menjadi bnetuk sesuai dengan yang diharapkan .
c. Melatih kemampuan kognitif/kecerdasan otak, kegiatan melipat
kertas dengan cara yang sederhana dapat mendukung meningkatkan
koordinasi tangan dan mata dan meninhkatkan kemampuan aspek
kognitif

d. Melatih ketekunan dan kesabaran karena proses melipat kertas


sampai menjadi bentuk yang diharapkan bukan suatu hal yang
mudah, sehingga terkadang sulit membuat bentuk seperti yang
diinginkan walaupun sudah mencoba berulang kali dan situasi ini
membuat anak belajar mengendalikan emosi dan melatih kesabaran.
e. Meningkatkan kemampuan motorik , tentu saja kegiatan melipat
secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak
f. Meningkatkan suasana hati , karena pada saat anak melakukan
kegiatan melipat membuat suatu bentuk tertentu, anak biasanya
mempunyai imajinasi tersendiri dan seolah anak berada dalam
dunianya sendiri yang penuh dengan hal-hal yang dapat
menyenangkan anak.

14
Melatih kemampuan berhitung dan kreativitas karena melipat kertas
dapat memberikan dorongan untuk melakukan dan mencoba sesuatu
yang baru, serta melatih anak untuk mengatasi masalahnya sendiri dan
secara tidak sadar mengajarkan kepada anak pada pengertian konsep
matematika dasar seperti : bentuk, ukuran, angka dan sebagainya.

C. Aneka Kertas
Kertas merupakan salah satu benda yang jadi kebutuhan banyak orang ,
terutama dalam dunia pendidikan ataupun dunia pekerjaan
Ada beberapa aneka jenis kertas yang dapat digunakan dalam kegiatan
melipat serta beberapa persyaratan kertas yang dapat digunakan untuk
melipat diantaranya adalah : Tidak terlalu tebal, dan mudah untuk dilipat
Adapun beberapa jenis aneka kertas yang dapat digunakan untuk melipat
adalah : Kertas Origami, kertas HVS, kertas marmer, kertas payung,
kertas buku dan lain-lain.( https ://www.kompas.com )

BAB III
RENCANA PERBAIKAN

A. SUBJEK PENELITIAN

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok A PAUD Tive Abadi
Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU, dengan jumlah 20 peserta
didik yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan pada
semester 1 tahun pelajaran 2022/2023.

2. Waktu Penelitian
Rentang waktu pada siklus I adalah pada tanggal 1 November
2022 s.d 05 November 2022 dari pukul 08.00 – 10.30 WIB.
Rentang waktu pada siklus II adalah pada tanggal 7 November
2022 s.d 12 November 2022 dari pukul 08.00-10.30 WIB.

15
3. Tema
Tema/sub tema yang digunakan pada siklus I dan Siklus II
adalah tema kendaraan dengan mengangkat sub tema kendaraan yang
berbeda-beda disetiap RPPH nya.

4. Kelompok
Penelitian ini dilakukan pada kelompok A PAUD Tive Abadi
Kecamatan Semidang Aji dengan jumlah 20 anak yang terdiri dari 12
anak laki-laki dan 8 anak perempuan.

5. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah anak Kelompok A


PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU yang
berjumlah 20 anak yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak
perempuan. Memilih kelompok ini karena pada saat peneliti melakukan
observasi, kondisi kemampuan motorik halus anak berada di tingkat
yang rendah. Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan
kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di PAUD Tive Abadi
Kecamatan Semidang Aji Kab. OKU

Tabel 1.

Data Anak Kelompok A PAUD Tive Abadi

No. Nama Anak L/P Keterangan


1. Selda P
2. Rasya Alvaro L
3. Ferda P
4. Salma Firanda P
5. Dias Pranata L
6. Rashel L
7. Seno Anugrah L
8. Andra Revaldi L

16
9. Kakavandra P
10. Zakir L
11. Afnan Dafindra L
12. Sella Pratiwi P
13. Atta Rayyan L
14. Rizki Pratama L
15. Kiki P
16. Selvy Rahayu P
17. Arkataku L
18. Selindra P
19. Rafa L
20. Arga L

B. DESKRIPSI RENCANA TIAP SIKLUS


1. Rencana Pelaksanaan
Rencana kegiatan ini adalah upaya meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas menggunakan
media aneka kertas Kelompok A PAUD Tive Abadi. Dari kegiatan ini
anak berlatih gerakan motorik halus melalui kegiatan melipat kertas,
dalam kegiatan ini juga digunakan media menarik yang akan
menstimulasi anak untuk berlatih melipat kertas karena
penyampaiannya melalui bermain diharapkan capaian belajar anak
bisa lebih bermakna, sehingga begitu anak melakukan kegiatan melipat
kertas maka akan langsung melekat dalam memori anak. Selain itu
anak juga dapat mengekspresikan potensi yang ada di dalam dirinya,
kegiatan akan dilaksanakan di dalam kelas dengan penataan ruang
kelas yang berbeda sesuai dengan tema yang akan digunakan. Guru
terlebih dahulu merancang tahapan kegiatan yang akan dilakukan
bersama anak di kelas.

17
Dalam pelaksanaannya kegiatan pengembangan ini dilakukan
melalui dua siklus, masing- masing siklus memuat 3 hari pembelajaran
dan dalam 1 hari pembelajaran menggunakan 1 RPPH, skenario
perbaikan dan refleksi. Sedangkan di dalam pelaksanaan kegiatan
perbaikan pembelajaran dipersiapkan dan disusun secara sistematis
diantaranya dengan merancang perencanaan, pelaksanaan,
pembelajaran, lembar observasi, dan lembar refleksi yang digunakan
untuk memantau sejauh mana kondisi pembelajaran yang sudah
dilakukan baik dari segi respon anak, kelemahan atau kelebihannya,
beserta keunikan sehingga dapat dilakukan kegiatan perbaikan pada
proses pembelajaran berikutnya.
BAGAN ALUR PTK

REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN

PENGAMATAN
Pemecahan masalah dilakukan melalui proses bersiklus, dengan tujuan untuk
meningkatkan capaian kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran dalam
sebuah kelas yang diteliti. Dalam setiap siklus peneliti menggunakan model yang
terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi (Arikunto: 1998).
1) Siklus I
a. Rencana
Dalam tahap ini peneliti melakukan perencanaan penelitian
dengan tahapan sebagai berikut :
 Mempersiapkan materi pengenalan cara melipat kertas yang
sesuai dengan tema
 Membuat langkah-langkah perbaikan dengan menyusun
RPPH siklus I
 Membuat skenario perbaikan
 Mempersiapkan media pembelajaran dan penilaian pada
anak
 Mempersiapkan APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2

18
b. Pelaksanaan
1) Prosedur Pelaksanaan PTK
Dalam pelaksanaan PTK pada siklus I peneliti dibantu oleh
supervisor 1 yaitu Ibu Ribut Sumilah, S.Pd., M.M.
Supervisor 2 yaitu Yeni Putriani,S.Pd. yang menilai
pelaksanaan perbaikan pembelajaran menggunakan APKG-
PKP 1 dan APKG-PKP 2 Siklus 1 dan siklus 2, dan penilai
yaitu Ibu Selvy Jayanti, S.Pd yang menilai pelaksanaan
perbaikan pembelajaran menggunakan format penilaian
APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2 pada siklus 2 untuk menilai
sejauh mana keberhasilan proses perbaikan pembelajaran
yang dilakukan di kelas yang diteliti.
2) Prosedur Kegiatan Pembelajaran

Peneliti melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran


sesuai dengan RPPH yang telah disusun. Pada tahap ini
peneliti melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut
:
a) Kegiatan awal (30 menit)

 Pendahuluan (salam, berdoa, absen, bernyanyi)

 Guru membuka pembelajaran dengan menggunakan


apersepsi dan memberikan inspirasi awal melalui
berbagai media/alat peraga.
b) Kegiatan Inti (60 menit)
 Menunjukkan alat peraga yang akan digunakan
 Memberi pengertian dan pemahaman tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Meminta anak untuk melakukan kegiatanb melipat
kertas sesuai dengan tema
 Memberikan dukungan dan arahan ketika anak
melaksanakan kegiatan.
c) Istirahat (30 menit)

d) Kegiatan akhir (30 menit)

19
 Melakukan tanya jawab dengan anak tentang
kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan evaluasi dan penguatan kegiatan hari ini
 Penutup (berdoa, salam)

c. Pengamatan/Teknik Pengumpulan Data/Instrumen

 Pengamatan dan penilaian dilakukan pada saat peneliti


melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dinilai
oleh supervisor 2 dan penilai dengan menggunakan APKG-
PKP 1 dan APKG-PKP 2 dengan bimbingan dari supervisor
1, untuk mengetahui indikator yang dirancang dan dilakukan
oleh peneliti apakah sudah mencapai keberhasilan atau
belum berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.

 Teknik yang digunakan dalam penilaian ini adalah teknik


observasi dan evaluasi. Teknik observasi dilakukan selama
proses pembelajara dari awal anak datang kesekolah sampai
dengan anak pulang , Sedangkan evaluasi digunakan untuk
mengumpulkan data hasil kerja siswa pada saat kegiatan
melipat kertas.

d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
berakhir . Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap refleksi sebagai
berikut:
1) Melakukan refleksi pada proses pembelajaran yang telah
dilakukan dengan menggunakan lembar refleksi yang sudah
tersedia.
2) Melakukan diskusi dengan supervisor 2 dari hasil pengamatan
3) Membuat perencanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus
selanjutnya
4) Melakukan evaluasi
Tindakan evaluasi perbaikan kegiatan pengembangan untuk
siklus I adalah:
Kekuatan tindakan perbaikan kegiatan pengembangan :
Bentuk lipatan kapal laut yang saya rancang sangat disukai
anak, sehingga menimbulkan motivasi tersendiri dalam diri

20
anak untuk dapat melipat kertas menjadi bentuk kapal laut.
Kelemahan tindakan perbaikan dalam kegiatan
pengembangan:
Sajak yang saya gunakan untuk mendukung kegiatan melipat
yang berjudul “ Kapal Laut “ terlalu panjang dan tidak
terdapat pengulangan kata, sehingga amat sulit untuk di ikuti
anak..

2) Siklus II
a. Rencana
Berdasarkan pengamatan dan hasil capaian belajar anak pada
siklus I kegiatan pembelajaran melipat aneka kertas belum
menunjukkan hasil yang maksimal . sehingga pada tahap ini
peneliti akan merencanakan perbaikan pembelajaran dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Menganalisis / mengevaluasi hasil siklus I
2) Mempersiapkan materi dan alat permainan edukatif yang lebih
baik yang berkenaan dengan peningkatan kemampuan motorik
halus anak melalui kegiatan melipat menggunakan aneka
kertas dan melakukan penelitian tindakan kelas.
3) Membuat langkah-langkah perbaikan kedua menyusun RPPH
siklus II
4) Membuat skenario perbaikan
5) Mempersiapkan media/ alat peraga dan lembar
penilaian untuk anak
6) Mempersiapkan lembar APKG-PKP 1 dan APKG-
PKP 2

b. Pelaksanaan
1) Prosedur pelaksanaan
Dalam pelaksanaan PTK pada siklus II peneliti dibantu oleh
supervisor 1 yaitu Ibu Ribut Sumilah, S.Pd., M.M. Supervisor
2 yaitu Yeni Putriani,S.Pd. yang menilai pelaksanaan
perbaikan pembelajaran menggunakan APKG-PKP 1 dan
APKG-PKP 2 Siklus 1 dan siklus 2, dan penilai yaitu Ibu
Selvy Jayanti, S.Pd yang menilai pelaksanaan perbaikan
pembelajaran menggunakan format penilaian APKG-PKP 1
dan APKG-PKP 2 pada siklus 2 untuk menilai sejauh mana

21
keberhasilan proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan
di kelas yang diteliti.
2) Prosedur Kegiatan Pembelajaran
Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
RPPH yang telah disusun. Dalam tahap ini peneliti
melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut :
a) Kegiatan awal (30 menit)

 Pendahuluan (salam, berdoa, absen, bernyanyi)


 Guru memberikan pembelajaran dengan menggunakan
apersepsi dan memberikan inspirasi awal dengan
menggunakan berbagai media/alat peraga
b) Kegiatan Inti (60 Menit)
 Memperlihatkan alat peraga sesuai dengan tema .
 Memperagakan kegiatan melipat kertas yang akan
dilaksanakan kepada anak
 Mengajak anak untuk melipat kertas
 Memberikan motivasi ketika anak sedang melaksanakan
kegiatan melipat kertas
c) Istirahat (30 Menit)
d) Kegiatan Penutup (30 menit)

 Melakukan tanya jawab tentang kegiatan hari ini


 Memberikan penguatan terhadap kegiatan hari ini
 Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
 Penutup (salam, doa)
c. Pengamatan/Teknik Pengumpulan Data/Instrumen Pengamatan

 Pengamatan dan penilaian dilakukan pada saat peneliti


melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dinilai oleh
supervisor 2 dan penilai dengan menggunakan APKG-PKP 1
dan APKG-PKP 2 dengan bimbingan dari supervisor 1, untuk
mengetahui indikator yang dirancang dan dilakukan oleh
peneliti apakah sudah mencapai keberhasilan atau belum
berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.

 Teknik yang digunakan dalam penilaian ini adalah teknik


observasi dan evaluasi. Teknik observasi dilakukan selama
proses pembelajara dari awal anak datang kesekolah sampai

22
dengan anak pulang, Sedangkan evaluasi digunakan untuk
mengumpulkan data hasil
d. Refleksi
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap refleksi sebagai
berikut.
1) Melakukan evaluasi dalam hasil pembelajaran
2) Melakukan diskusi dengan supervisor 2 dari hasil
pengamatan
3) Membuat perencanaan perbaikan pembelajaran
4) Melakukan evaluasi
Tindakan evaluasi perbaikan kegiatan pengembangan untuk
siklus 2 adalah :
Kekuatan tindakan perbaikan kegiatan pengembangan adalah:
Metode dan teknik serta penyediaan media yang saya lakukan
menarik minat anak dalam melakukan kegiatan melipat.
Kelemahan tindakan perbaikan kegiatan pengembangan adalah:
Didalam akhir siklus 2 ini tidak banyak kelemahan atau kendala
yang saya hadapi, karena kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada kegiatan hariannya sudah cukup berhasil diperbaiki.

C. Teknis Analisis Data


Pada penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data
kualitatif. Untuk mengumpulkan data kualitatif yaitu melalui teknik
observasi dan evaluasi. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan selama
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk melihat
kemajuan kemampuan anak melipat aneka kertas selama
pelaksanaan pembelajaran dan juga untuk melihat komunikasi antar
siswa, antara siswa dengan guru yang dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan alat observasi. Beberapa hala yang menjadi perhatian
utama yang akan diamati dalam penelitian ini adalah guru, anak,
metode pembelajaran yang berpengaruh untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
Sesudah data berhasil terhimpun, kemudian hasil observasi
dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Selanjutnya
hasil belajar anak dianalisis untuk membuat perbandingan hasil
yang dicapai pada siklus 1 dan siklus 2. Sedangkan rumus yang
digunakan untuk menghitung persentase hasil belajar peserta didik

23
adalah sebagai berikut :
K= N/n x 100%
Keterangan:
K = kecenderungan
N = jumlah hasil observasi
N = jumlah sampel seluruh anak
100% = bilangan
konstanta (Diadopsi dari
Wardani, 2013:5.10)
Simbol penilaian keberhasilan anak yang
diperoleh :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang
Sesuai Harapan
BSB : Berkembang
Sangat Baik

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus

1. Hasil Perbaikan Siklus I

Berdasarkan hasil perbaikan siklus I ternyata hasil proses pembelajaran dalam


upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan melipat
dengan menggunakan media aneka kertas terlihat belum berhasil. Setelah
diadakan penelitian ternyata penyebab kendala dalam peningkatan
kemampuan motorik halus anak ada beberapa hal, diantaranya adalah
pemilihan warna kertas untuk melipat kurang sesuai dengan keinginan anak
sehingga anak tidak bersemangat melakukan kegiatan melipat, perhitungan

24
alokasi waktu yang kurang tepat, sehingga ada beberapa kegiatan yang sudah
direncanakan tidak dapat terlaksana karena waktu pembelajaran sudah habis,
dan judul sajak sebagai pendukung kegiatan melipat terlalu panjang sehingga
sulit diikuti anak dan beberapa hal tersebut telah menjadi alasan terhambatnya
kelangsungan kegiatan melipat yang berimbas dengan terhambatnya pula
upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak.

Skenario Perbaikan (SKH Ke 3)

Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui


kegiatan melipat menggunakan media aneka kertas di
PAUD TIVE ABADI Tahun 2022.
Siklus ke 1
Hari/tanggal : Rabu/26 Oktober 2022
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan 1 (Pembukaan)
 Judul kegiatan : Mengucap sajak kapal laut
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruangan : diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru membacakan sajak kapal laut
2. Guru mengajak anak mengucapkan sajak kapal laut secara
bersama-sama
3. Guru mengajak anak mengucapkan sajak kapal laut secara
berkelompok
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : Melipat kertas bentuk kapal laut
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruangan : diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi guru berada disalah satu sisinya
sejajar dengan anak.

25
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kertas origami yang akan digunkan
2. Guru memperagakan bagaiman melipat kertas tahap demi
tahap hingga selesai
3. Guru mengajari anak satu persatu bagaimana cara melipatnya
4. Anak mencoba sendiri bagaimana cara membuat kapal laut
dari kertas
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
 Judul kegiatan : Menyanyikan lagu kapal api
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruangan : posisi kusi dan meja seperti anak
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di
kursi masing- masing
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
5. Guru meminta anak bernyanyi secara berkelompok

26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
PAUD TIVE ABADI DESA TANJUNG KURUNG KEC. SEMIDANG AJI

Tema/Subtema : Kenderaan / Kapal Laut


Kelompok :A
Semester/Minggu : I /5
Hari, Tanggal : Senin / 25 Oktober 2022
Kompotensi Dasar : 1.1, 1.2, 2.2, 2.3, 2.4, 3.2, 3.6, 4.2, 4.6, 3.11, 4.11

Materi Kegiatan :
- Mengulang kalimat sederhana Materi Pembiasaan :
- Bersyukur sebagai ciptaan tuhan
- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan
penjemputan
- Doa sebelum belajar masuk kedalam SOP pembukaan
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Alat dan Bahan : Gambar transportasi (kapal laut ) Kertas origami,
Gambar kapal laut, Buku tulis dan pesil

27
A. KEGIATAN PEMBUKA (30 menit)
1. Mengucapkan Salam
2. Berdoa
3. Mengucapkan Sajak Kapal Laut
4. Bercakap – cakap tentang Kapal Laut
B. KEGIATAN INTI (60 menit)
1. Melipat kertas
2. Menghitung jumlah gambar kapal laut
3. Meniru huruf tulisan “kapal laut”
C. ISTIRAHAT (30 menit)
1. Berdoa makan
2. Cuci tangan
3. Makan
4. Bermain di halaman
D. KEGIATAN PENUTUP (30 menit)
1. Menyanyikan Lagu kapal Api
2. Berdoa setelah kegiatan
3. Mengucapkan salam dan pulang

LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN
PEMBELAJARAN

Nama : Devi Anggraini TK/KB/TPA : PAUD Tive Abadi


NIM : 856684149 Kelompok :A
Program Studi : S1 PGPAUD /PKP Pertemuan Ke:
Siklus 1Hari ke3 UPBJJ : Palembang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?

Anak-anak bersemangat selama proses pembelajaran


2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
Kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya lakukan
yaitu sajak dengan judul Kapal laut yang saya buat agak panjang

28
sehingga sulit di hafal dan di dikuti oleh anak
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan
lakukan?

Kelebihan saya dalam pengembangan yang saya lakukan yaitu


bentuk lipatan kapal laut yang saya pilih sangat disukai anak-anak
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?

Ternyata ada beberapa anak yang memasukkan hasil lipatan kapal


laut mereka di bak mandi
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya?
Rencana saya untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya adalah saya akan membuat sajak yang tidak terlalu
panjang dan banyak menggunakan pengulangan kata, agar mudah
diikuti dan di hafal oleh anak.

Hasil Penilaian anak siklus I Hari Ke 3

Dalam Kegiatan Melipat Kertas Berbentuk Kapal Laut

No. Nama Anak BSB BSH MB BB


1. Selda 
2. Rasya Alvaro 
3. Ferda 
4. Salma Piranda 
5. Dias Pranata 
6. Rhasel 
7. Seno Anugrah 
8. Andra Revaldi 
9. Kakavandra 
10. Zakir 

29
11. Afnan dafindra 
12. Sella Pratiwi 
13. Attar Rayyan 
14. Rizki Pratama 
15. Kiki 
16. Selvy Rahayu 
17. Arkataku 
18. Selindra 
19. Rafa 

20. Arga 
12 6 2

Keterangan :

BB: Belum Berkembang


MB: Mulai Berkembang
BSH: Berkembang Sesuai Harapan
BSB: Berkembang Sangat Baik

Tabel 2.

Persentase Hasil Kegiatan Melipat Kertas


Siklus I

No. Uraian Jumlah Anak %


1. Belum Berkembang 2 10
2. Mulai Berkembang 6 30
Berkembang Sesuai
3. 12 60
Harapan
4. Berkembang Sangat Baik 0 0
Jumlah 20 100

30
Gambar 1.
Grafik Hasil Pembelajaran Anak
Pada Siklus I

Jumla Anak
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kelompok A BB MB BSH BSB

Jumla Anak

Gambar 2.
Grafik Persentase Hasil Siklus I

Persentase Siklus I

10%

30%
60%

Kelompok A BB MB
BSH BSB

31
Dari data tabel diatas, hasil belajar anak siklus I menunjukan
bahwa terdapat 2 anak yang belum menunjukkan peningkatan
kemampuan dalam melipat sedangkan beberapa anak lainnya masuk
dalam beberapa kategori tingkatan kemampuan dalam melipat kertas
diantaranya : 6 orang anak dengan kategori sudah mulai berkembang,
dan 12 orang anak sudah mulai dapat melipat kertas sesuai dengan
harapan, sedangkan untuk capaian berkembang sangat baik belum
terlihat pada siklus I.
Secara klasikal dapat digambarkan bahwa persentase peserta didik
dengan capaian mulai berkembang (MB) dalam melipat kertas sebanyak
30%, prosentase anak yang belum berkembang (BB) sebanyak 10%,
dan yang sudah menunjukkan capaian berkembang sesuai harapan
(BSH) 60%, tetapi untuk hasil capaian berkembang sangat baik (BSB)
dalam melipat kertas belum terlihat 0%. Sehingga dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil capaian proses belajar anak belum
menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan pendidik, dilihat dari
jumlah persentase anak yang bisa melipat kertas baru mencapai 60%.
Hal ini juga mencerminkan bahwa pembelajaran belum berhasil
sehingga diperlukan upaya perbaikan pembelajaran berikutnya pada
siklus II
2. Hasil Perbaikan Siklus II

Setelah diadakan penelitian pada pelaksanaan siklus II ini anak-anak


menunjukkan perubahan-perubahan, diantaranya melipat kertas anak
sudah lebih baik, pada siklus II ini pembelajaran yang diberikan adalah
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan melipat
kertas kelompok A di PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji Kab.
OKU

Skenario Perbaikan (SKH Ke 3)

Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus anak


melalui kegiatan melipat aneka kertas di PAUD
TIVE ABADI tahun 2022.
Siklus ke : II

Hari/tanggal : Rabu/26 Oktober 2022


Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan 1 (Pembukaan)

32
 Judul kegiatan : Pantun Bus
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruangan : diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru membacakan pantun Bus
2. Guru meminta anak untuk menirukan cara membacakan
pantun bus
3. Guru meminta anak membawakan pantun bus secara
berkelompok.
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : Melipat kertas bentuk bus
 Pengelolaan kelas
C.
1. Penataan ruangan : diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi guru bearada disalah satu sisi
sejajar dengan anak.
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kertas origami yang akan digunakan
2. Guru memperagakan bagaiman melipat kertas tahap demi
tahap hingga selesai
3. Guru mengajari anak satu persatu bagaimana cara melipatnya

4. Anak mencoba sendiri bagaimana cara membuat Bus dari


kertas

D. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Menyanyikan lagu bus Sekolah
 Pengelolaan kelas

33
1. Penataan ruangan : posisi kusi dan meja dibuat dalam formasi
melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di kursi
masing- masing
Langkah –langkah perbaikan
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
5. Guru meminta anak bernyanyi secara berkelompok

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)


PAUD TIVE ABADI DESA TANJUNG KURUNG KEC. SEMIDANG AJI

Tema/Subtema : Kenderaan / Kapal Laut


Kelompok :A
Semester/Minggu : I /5
Hari, Tanggal : Senin / 25 Oktober 2022
Kompotensi Dasar : 1.1, 1.2, 2.2, 2.3, 2.4, 3.2, 3.6, 4.2, 4.6, 3.11, 4.11
Materi Kegiatan :
- Anak menyayangi ciptaan Tuhan
- Anak menceritakan dengn kalimat sederhana tentang polisi
- Anak melakukan gerak sesuai lagu dan irama
- Anak melipat kertas bentuk pistol
- Anak menulis dengan rapi
- Anak berbicara dengan sopan
- Mengulang kalimat sederhana Materi Pembiasaan :
- Bersyukur sebagai ciptaan tuhan
- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan
penjemputan
- Doa sebelum belajar masuk kedalam SOP pembukaan

34
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Alat dan Bahan : Gambar transportasi (kapal laut ) Kertas origami,
Gambar kapal laut, Buku tulis dan pesil
A.KEGIATAN PEMBUKA (30 menit)
1. Mengucapkan Salam
2. Berdoa
3. Mengucapkan Sajak Kapal Laut
4. Bercakap – cakap tentang Kapal Laut

B. KEGIATAN INTI(60 menit)


1. Melipat kertas
2. Menghitung jumlah gambar kapal laut
3. Meniru huruf tulisan “kapal laut”
C. ISTIRAHAT (30 menit)
1. Berdoa makan
2. Cuci tangan
3. Makan
4. Bermain di halaman
D. KEGIATAN PENUTUP (30 menit)
1. Menyanyikan Lagu kapal Api
2. Berdoa setelah kegiatan
3. Mengucapkan salam dan pulang

35
LEMBAR REFLEKSI

SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : Devi Anggraini TK/KB/TPA : PAUD Tive Abadi


NIM : 856684149 Kelompok :A
Program Studi : S1 PGPAUD /PKP Pertemuan Ke: Siklus 1Hari ke3
UPBJJ : Palembang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Anak-anak bersemangat selama proses pembelajaran
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
Di hari terahir dalam siklus ini saya tidak begitu mengalami kendala,
karena beberapa kelemahan dari pelakasanaan pembelajaran sebelumnya
sudah berhasil saya perbaiki

36
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan
yang saya lakukan?
Kelebihan saya dalam pengembangan yang saya lakukan yaitu metode
dan teknik serta bahan yang saya gunakan cukup dapat menarik minat
anak dalam kegiatan melipat
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
Sebagian besar anak akhirnya menyukai kegiatan melipat sehingga
banyak yang ingin melipat dengan membuat bentuk jenis-jenis
kendaraan yang lain
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya?
Rencana saya untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya adalah saya akan tetap mempertahankan kelebihan dalam
setiap pelaksanaan pembelajaran dan menjadikan berbagai kelemahan
selama saya mengajar menjadi pengalaman untuk dapat merancang dan
melaksanakan pembelajaran lebih baik lagi

Tabel 3.
Hasil Penilaian anak siklus II Hari Ke
3

Dalam Kegiatan Melipat Kertas Berbentuk Bus Sekolah

No. Nama Anak BSB BSH MB BB


1. Selda 
2. Rasya Alvaro 
3. Ferda 
4. Salma Piranda 
5. Dias Pranata 
6. Rhasel  
7. Seno Anugrah 
8. Andra Revaldi 
9. Kakavandra 

37
10. Zakir 
11. Afnan dafindra 
12. Sella Pratiwi 
13. Attar Rayyan 
14. Rizki Pratama 
15. Kiki 
16. Selvy Rahayu 
17. Arkataku 
18. Selindra 
19. Rafa 

20. Arga 
Jumlah 2 17 1

Keterangan :

BB: Belum Berkembang


MB: Mulai Berkembang
BSH: Berkembang Sesuai Harapan
BSB: Berkembang Sangat Baik

Tabel 4.

Persentase Hasil Kegiatan Melipat Kertas


Siklus II

No. Uraian Jumlah Anak %


1. Belum Berkembang 0 0
2. Mulai Berkembang 1 5
Berkembang Sesuai
3. 17 85
Harapan
4. Berkembang Sangat Baik 2 10
Jumlah 20 100

38
Gambar 3.
Grafik Hasil Pembelajaran Anak
Pada Siklus II
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kelompok A BB MB BSH BSB

Jumla Anak
Gambar 4.

Grafik Persentase Hasil


Siklus II

Persentase Siklus II

10% 5%

85%

BB MB BSH BSB

Dari tabel dan grafik diatas, menunjukkan hasil belajar anak di siklus II
untuk kegiatan melipat kertas dengan kategori belum berkembang

39
(BB) sudah tidak terdapat lagi atau sebesar 0% , capaian mulai
berkembang (MB) sebanyak 5%, atau 1 anak, berkembang sesuai
harapan (BSH) sebanyak 85% atau sebanyak 17 anak, sedangkan
berkembang sangat baik (BSB) 10% atau sebanyak 2 anak.
Sehingga dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian hasil
belajar anak sudah sesuai dengan yang diharapkan guru. Jika
diperhatikan dari jumlah persentase anak yang berhasil melipat kertas
dengan kategori sudah berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai
85%, mulai berkembang (MB) 5%, dan berkembang sangat baik
mencapai 10%, sedangkan anak yang belum berkembang (BB) sudah
tidak terdapat lagi atau sebesar 0%. Dan dari data capaian ini
memperlihatkan bahwa perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan
sudah berhasil dengan baik.
Dari siklus I dan siklus II capaian hasil belajar anak dengan kegiatan
melipat kertas menunjukkan kemajuan peningkatan yang sangat baik.
Secara keseluruhan perkembangan hasil belajar motorik halus anak
melalui kegiatan melipat kertas dari siklus I dan siklus II dapat
digambarkan pada grafik berikut :
Gambar 5.
Grafik Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

20 Hasil Pencapaian Anak


18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
SIKLUS I SIKLUS II

Dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan jumlah anak yang


mencapai hasil kategori berkembang sesuai harapan dari siklus I baru
mencapai 12 anak dan mengalami peningkatan mencapai 17 anak pada

40
siklus II

Gambar 6.
Grafik Persentase Hasil Siklus I dan Siklus II

Persentase Hasil Belajar Anak


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SIKLUS I SIKLUS II
Dari gambaran grafik diatas dapat kita lihat secara keseluruhan
hasil belajar anak di siklus I anak berkembang sesuai harapan (BSH)
mencapai 65 %, kemudian naik menjadi 85% pada siklus II. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui kegiatan melipat
kertas menggunakan media aneka kertas dapat meningkatkan
kemampuan motorik halus anak kelompok A di PAUD Tive Abadi
Kecamatan Semidang Aji Kab. OKU
3) Pembahasan Dari Setiap Siklus
Berdasarkan pengamatan dan observasi dari pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dalam upaya Peningkatan kemampuan fisik
motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas menggunakan
media aneka kertas kelompok A PAUD Tive Abadi Kecamatan
Semidang Aji, menunjukkan kemajuan yang sangat baik. Hal ini
ditunjukkan dengan capaian hasil belajar anak tentang kemampuan
motorik halus melalui kegiatan melipat kertas sudah sesuai dengan
yang diharapkan guru.
Hal-hal yang ditemukan dalam perbaikan pembelajaran selama
siklus I dan siklus II tentang kemampuan motorik halus anak mnelalui
kegiatan melipat kertas adalah sebagai berikut.
a. Pada siklus I menunjukan bahwa terdapat 2 anak yang belum
menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melipat sedangkan

41
beberapa anak lainnya masuk dalam beberapa kategori tingkatan
kemampuan dalam melipat kertas diantaranya : 6 orang anak dengan
kategori sudah mulai berkembang, dan 12 orang anak sudah mulai
dapat melipat kertas sesuai dengan harapan, sedangkan untuk capaian
berkembang sangat baik belum terlihat pada siklus I.
Hal ini terjadi karena pada siklus I ditemukan beberapa kelemahan
pembelajaran diantaranya adalah pemilihan warna kertas untuk melipat
kurang sesuai dengan keinginan anak sehingga anak tidak bersemangat
melakukan kegiatan melipat, perhitungan alokasi waktu yang kurang
tepat, sehingga ada beberapa kegiatan yang sudah direncanakan tidak
dapat terlaksana karena waktu pembelajaran sudah habis, dan isi sajak
sebagai pendukung kegiatan melipat terlalu panjang sehingga sulit
diikuti anak dan beberapa hal tersebut telah menjadi alasan
terhambatnya kelangsungan kegiatan melipat yang berimbas dengan
terhambatnya pula upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak.
b. Siklus II hampir semua anak berkembang sesuai harapan selama
pembelajaran yang disampaikan. Di siklus II guru tidak begitu banyak
mengalami kesulitan karena beberapa kelemahan sudah dapat
diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah mengetahui
berbagai kelemahan dan sekaligus dapat memperbaiki sehingga
kegiatan melipat berjalan dengan cukup lancar, sehingga pada siklus II
ini terdapat peningkatan capaian hasil belajar dengan anak yang dapat
berkembang sesuai harapan sebanyak 17 anak dari 20 anak yang
diteliti. Sehingga pada siklus II Peneliti memutuskan bahwa capaian
belajar anak sudah berhasil sesuai dengan yang diharapakan oleh
peneliti
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
melipat kertas dengan menggunakan media aneka kertas dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A PAUD
Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji

Kabupaten OKU tahun 2022 – 2023. Peningkatan ini dapat dilihat dari
hasil belajar anak yang berkategori berkembang sesuai harapan
( BSH ) di siklus 1 sebesar 65% dan meningkat menjadi 85% pada
akhir siklus II bahkan untuk anak dengan kategori belum berkembang
sudah tidak terdapat lagi pada siklus II.

42
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan melipat kertas dengan menggunakan media aneka kertas
ternyata telah mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak . Selain
itu dalam kegiatan melipat ini peneliti mengenalkan bentuk-bentuk lipatan
lebih dari satu lipatan, dan di kenalkan mulai dari lipatan yang sederhana
meningkat menjadi lipatan yang lebih tinggi tingkat pengerjaannya
disesuaikan dengan tahapan kemampuan anak, Pada kegiatan melipat ini
juga fleksibel karena penerapannya dapat dipadukan dengan kegiatan
bernyanyi, demonstrasi, aneka tepuk, pantun, mengucap sajak, penugasan
unjuk kerja dan tanya jawab, sebagai pendukung agar anak semakin
termotivasi dan bersemangat selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang diselesaikan peneliti bahwa kegiatan
melipat kertas berperan penting dalam melatih kemampuan motorik halus
anak di PAUD Tive Abadi Kecamatan Semidang Aji. Hal ini terlihat dari
perkembangan kemampuan motorik halus anak yang belum berkembang
sebanyak 2 anak atau sekitar 10%, mulai berkembang sebanyak 6 anak atau
sekitar 30%, berkembang sesuai harapan sebanyak 12 anak atau sekitar 60%

43
dan berkembang sangat baik belum terlihat pada siklus I. Sehingga pada
siklus I hasil pembelajaran anak dinyatakan belum berhasil. Sedangkan pada
siklus II anak mengalami peningkatan melipat kertas yang mencapai
berkembang sesuai harapan sebanyak 17 anak atau sekitar 85%, berkembang
sangat baik mencapai 2 anak atau sekitar 10%, mulai berkembang hanya ada
1 anak atau mencapai 5%, dan anak yang belum berkembang sudah tidak
terdapat lagi dalam siklus II ini, Sehingga pada siklus II ini peneliti merasa
bahwa capaian belajar anak sudah berhasil sesuai dengan yang diharapakan
oleh peneliti
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan melipat
terdapat beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepala PAUD
Perlu mengikutsertakan guru kelas dalam pelatihan –pelatihan
seputar kemampuan melipat agar guru dapat meningkatkan teknis
kemampuan melipat, sehingga dapat mendukung proses pembelajaran.

2. Kepada Guru
Guru PAUD diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran sesuai
kurikulum di PAUD, memperhatikan karakteristik dan tahap
perkembangan anak dalam memberi pembelajaran atau kegiatan, mampu
menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, kegiatan
melipat perlu diberikan secara terus menerus untuk menstimulasi
kemampuan motorik halus anak usia dini.
3. Kepada Orang Tua
Orang tua harus memberikan dukungan dan meluangkan waktu khusus
untuk melatih motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas serta
memfasilitasi anak dengan berbagai alat dan bahan yang ada dirumah
untuk mendukung perkembangan motorik halusnya.

44
DAFTAR PUSTAKA

https://www. Kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-
kemampuan-ability- menurut.html?m=1
http:/Paudalaminbumirejo.blogspot.co.id/2014/04/manfaat-seni-melipat-
kertas- origami.html
https://ojs.UNM.ac.id
https://www.kompas.com
Kemendiknas, Acua Penyusunan Kurikulum PAUD,
(Jakarta:Depdiknas,2010)h.1
Oemar Hamalik, proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara,
2001)h.100
Samsudin, Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak (Jakarta:
Litera Prenada Media Group, 2008)h.72
Sri Wahyuti, Cara Gampang Melipat Origami, (Jakarta: Dunia Cerdas,
2015)h.1
Sri Widayati, Panduan Dasar Melipat Kertas, (Yogyakarta: Gava
Media, 2014)h.7

45
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2008)h.99
Sumantri, Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini
,
(Jakarta:Depdiknas, Dirjen Dikti, 2005)h.143
Suryana Dadan. dan Nenny Mahyudin, 2016. “Dasar-dasar Pendidikan
TK”.
Tangerang Selatan. Universitas Terbuka,.

46

Anda mungkin juga menyukai