Disusun oleh:
HENNY SULISTIAWATI
857832176
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD4501)
Supervisor 1
Saliyem, S.Pd.,M.Pd
NIP.196010031979112003
KATA PENGANTAR
Henny Sulistiawati
LEMBAR PERNYATAAN
Sukoharjo, November
2022
Henny Sulistiawati
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting serta mempunyai andil
yang sangat besar dalam upaya memajukan suatu bangsa. Pada masa sekarang
pendidikan sudah merupakan suatu kebutuhan. Kesadaran yang tinggi dari
masyarakat bahwasanya dengan pendidikan maka manusia akan lebih maju dan
berkembang. Dengan pendidikan yang baik, maka akan memperbaiki status
hidupnya, akan lebih menjamin mendapat pekerjaan yang lebih layak, yang pada
tingkat selanjutnya akan membawa kepada kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Pendidikan
juga bisa dijalani melalui dua hal yaitu Pendidikan formal dan Pendidikan non
formal. Pendidikan formal ialah pendidikan yang didapat secara tersetruktur dan
terencana oleh badan pemerintah, contohnya adalah sekolah. Adapun Pendidikan
non formal adalah pendidikan yang didapat melalui kegiatan sehari-hari, yang
tidak terkait dengan lembaga bentukan pemerintah, contohnya belajar dari
pengalaman sendiri atau dari orang lain (https://kbbi.web.id/didik).
Pendidikan berlangsung dari manusia lahir sampai meninggal, atau boleh
dikatakan pendidikan berjalan seumur hidup. Untuk kebutuhan inilah maka
sebelum anak masuk ke jenjang Sekolah Dasar maka pemerintah memberikan
sarana dan prasarana berupa Lembaga Pendidikan bagi Anak Usia Dini (PAUD).
Adapun Pendidikan Anak Usia Dini didirikan sebagai upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak semenjak lahir hingga usia enam tahun, dengan cara
memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan memasuki
jenjang Pendidikan Dasar (Permendikbud 84 Tahun 2014 Tentang Pendirian
Satuan PAUD ). Pendidikan Anak Usia Dini menyelenggarakan kegiatan dengan
menitikberatkan pada peletakan dasar arah pertumbuhan dan enam perkembangan
yang terdiri dari Perkembangan Agama dan Moral, Fisik motorik, Kognitif,
Bahasa, Sosial Emotional serta Seni yang sesuai keunikan dan tahap-tahap tingkat
perkembangan anak, seperti yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014
tentang standar PAUD.
Adapun dua tujuan diselenggarakannya Pendidikan Anak Usia Dini
adalah: 1). Tujuan utama: membentuk anak Indonesia yang berkualitas,yaitu anak
yang tumbuh dan berkembang sesuai tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal didalam memasuki Pendidikan dasar serta
mengarungi kehidupan pada masa mereka dewasa. 2). Tujuan Penyerta: untuk
membantu anak untuk mencapai kesiapan belajar secara akademik di
sekolah,sehingga mengurangi resiko putus sekolah, serta harapan mampu bersaing
di jenjang berikutnya (https://id.m.wikipedia.org).
Kehadiran RA At-Taqwa Sapen sebagai upaya ikut andil dan berperan
aktif dalam Pendidikan anak usia dini ditengah masyarakat, khususnya di
lingkungan perumahan yang mulai padat penduduk. RA At-Taqwa Sapen
menempati tanah dan bangunan wakaf dari salah seorang warga. Pada tahun 2017
didirikanlah sekolah dengan nama TK Islam Alam At Taqwa dengan murid
sebanyak tujuh orang. Pada tahun 2018 keluar Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-0012588.AH.01.04.Tahun
2018 Tentang: Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan Wakaf Masjid At-
Taqwa Sapen Raya. Yayasan Wakaf Masjid At Taqwa inilah yang selanjutnya
menaungi TKIA At- Taqwa.
Pada perkembangan selanjutnya TKIA At-Taqwa bermaksud melegalkan
sekolah dengan mengajukan ijin pendirian sekolah ke Dinas Pendidikan. Ijin
Pendirian dari Dinas mengalami kendala dikarenakan faktor jarak antara TKIA
At- Taqwa terlalu dekat dengan TK lain yaitu TK Islam Hadi tidak memenuhi
persyaratan jarak minimal yaitu 3 km antar sekolah. Mensikapi hal tersebut maka
kemudian pihak Yayasan mengambil keputusan untuk mendaftarkan ijin pendirian
ke Kementrian Agama, dengan pertimbangan TKIA At- Taqwa jauh dari sekolah
lain yang berada di dalam naungan Kementrian Agama. Pada bulan Mei 2021
keluarlah ijin pendirian madrasah dengan nomor SK.NO.3346/KW.11.2/3/P.P
03/05/2021, dengan nama RA At- Taqwa.
Pada perkembangan selanjutnya, pada tahun ajaran 2022/2023 RA At-
Taqwa mempunyai dua kelas atau dua rombongan belajar. Kelas A dengan jumlah
murid sebanyak 18 anak dan TK B dengan 17 anak. Adapun RA At-Taqwa saat
ini memiliki satu orang kepala sekolah, tiga orang guru, dan seorang operator
sekolah. Anak-anak di RA At-Taqwa adalah anak dengan rentang usia 4-6 tahun .
Selama berkiprah kurang lebih empat tahun di dunia pendidikan anak usia
dini, muncul pemahaman yang semakin kuat bahwa pada dasarnya, anak usia dini
adalah anak dengan berbagai keunikan dalam pertumbuhannya. Mereka
mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu yang dimiliki ini,
apabila distimulasi dengan tepat oleh orang tua, orang dewasa disekitarnya,
ataupun oleh guru maka akan menjadikan anak berkembang secara maksimal di
dalam enam tahap perkembangan diantaranya adalah Perkembangan Agama dan
moral, Perkembangan fisik motorik, Perkembangan Kognitif, Perkembangan
Bahasa, Perkembangan Sosial Emotional dan Seni.
Salah satu perkembangan yang akan dibahas disini adalah perkembangan
fisik motorik anak. Perkembangan motorik anak terbagi atas dua bagian yaitu:
Gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus. Gerak motorik kasar adalah
gerakan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar anggota tubuh atau
melibatkan otot-otot besar. Contoh kegiatan Motorik kasar adalah berlari,
melompat, meloncat, menendang bola, melempar dan sebagainya. Adapun gerak
motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja,
karena dilakukan oleh otot-otot kecil, didalamnya mencakup kemampuan dan
kelenturan menggunakan jari jemari, dan pergerakan pergelangan tangan
(M.Syarif Sumantri dkk , 2020).
Gerak motorik halus juga merupakan alat untuk mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk. Pemberian rangsangan dari tahap
yang paling awal sangatlah penting dan berharga karena pada masa-masa inilah
pembentukan kemampuan motorik halus bisa berkembang dengan baik.
Kecerdasan motorik halus dari setiap anak berbeda-beda, hal ini ditentukan oleh
kekuatan dan kecepatannya dalam melakukan kegiatan. Perbedaan ini dipengaruhi
oleh pembawaan dari anak serta stimulasi yang didapat dari lingkungannya yaitu
orang tua, yang mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan
kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan yang baik akan meningkatkan
kemampuan dan kecerdasan anak dalam hal motorik halus demikian pula
sebaliknya lingkungan yang kurang stimulasi maka akan menurunkan taraf
kecerdasan anak terutama pada masa-masa pertama kehidupannya.
Pendidikan anak usia dini berguna untuk mempersiapkan anak ke jenjang
yang lebih tinggi, khususnya di Sekolah Dasar. Dengan demikian diperlukan
stimulus-stimulus agar anak bisa berkembang sesuai tingkat perkembangannya.
Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan motorik halus
anak, diantaranya adalah: mewarnai gambar, menggunting, mencetak, menjiplak,
kolase, montase, menjahit, menganyam, membentuk dengan plastisin, bermain
pasir, meronce dan sebagainya (M.Syarif Sumantri dkk , 2020).
Pada Penelitian kali ini, penulis memilih kegiatan meronce sebagai salah
satu cara meningkatkan kemampuan motorik halus, selain dikarenakan
berdasarkan hasil observasi di lapangan, khususnya di RA At- Taqwa pada tahun
ajaran 2022/2023 masih banyak ditemui anak-anak yang belum bisa
menyelesaikan tugas mewarnai ataupun menulis sesuai yang diharapkan.Anak-
anak masih banyak mengeluh tangannya yang capek.
Pada penelitian ini, diketahui jumlah anak kelompok B di RA At Taqwa
Sapen adalah 17 anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 8 perempuan. Pada saat
kegiatan mewarnai lembar kerja, diketemukan hanya ada 2 anak yang tuntas
menyelesaikan tugas mewarnainya dengan menggunakan media pensil warna.
Sebanyak 15 anak yang lain tidak bisa menyelesaikan mewarnainya degan alasan
tangannya capek. Hal ini tentu saja disebabkan karena belum kuatnya jari jemari
anak-anak. Salah satu ikhtiar atau upaya yang kita lakukan adalah menstimulasi
jari jemarinya beserta pergelangan tangannya, melatih konsentrasi, melatih
koordinasi gerakan tangan dan mata, lewat kegiatan meronce.
Pilihan kegiatan meronce yang akan dipergunakan sebagai upaya
meningkatkan motoric halusnya adalah dikarenakan meronce memiliki banyak
manfaat diantaranya adalah:
1. Dapat menstimulasi otot anak dalam tahapan perkembangan menulis.
Meronce membutuhkan kelincahan dalam mengambil benda yang akan
dironce kemudian memasukkannya ke dalam seutas tali atau benang
satu persatu.Semakin sering kegiatan ini dilakukam,semakin kuat otot
tangan yang tentunya akan sangat berguna dalam kegiatan menulis yng
membutuhkan kekuatan dan kelenturan otot tangan dalam memainkan
pena atau pensil.
2. Sebagai Stimulan kemampuan membaca anak. Suatu kata dalam bacaan
adalah susunan huruf-huruf yang terjajar rapi sesuai pola tertentu.Anak
dengan kegiatan meronce , pada awalnya mungkin belum berpola atau
acak. Namun pada perkembangannya maka lama kelamaan akan
mampu menyusun pola tertentu. Hal ini akan mempermudah baginya
dikemudian hari mengenali pola dalam susunan huruf untuk kegiatan
membaca.
3. Sebagai Pengasah Kemampuan Kognitif anak. belajar pola, belajar
bentuk, belajar berhitung, penjumlahan dan sebagainya.
4. Sebagai sarana berlatih anak belajar konsentrasi. Pada kegiatan
meronce dibutuhkan konsentrasi ketika harus memasukkan benda yang
akan di ronce kedalam seutas tali atau benang. Konsentrasi juga
diperlikan dalam pemilihan warna,bentuk,pola sehingga akan
menghasilkan karya meronce yang bagus.
5. Sebagai sarana melatih imajinasi anak. Dengan kegiatan menyusun
benda-benda yang dironce akan menghasilkan karya yang pada awalnya
tidak mereka duga.Pada tahap selanjutnya , anak akan terlatih membuat
susunan mana yang hasilnya menurutnya bagus dan dia sukai dan mana
susunan yang hasilnya kurang disukai. Dengan demikian anak akan
merasa senang dan puas. Kondisi senang, bahagia, puas dengan hasil
karyanya ini, akan mendorong minat belajar anak akan meningkat
(https://www.popmama.com/life/health/sarrah-ulfah/belajar-jadi-
orangtua-milenial-hebat-di-popmama-parenting-academy).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan di atas maka rumusan
masalah dalam Penelitian ini adalah “ Bagaimanakah meningkatkan kemampuan
motorik halus anak kelompok B usia 5 -6 tahun melalui kegiatan meronce di RA
At-Taqwa Sapen,Mojolaban,Sukoharjo?”
C. Tujuan
Tujuan Penelitian ini, secara umum adalah untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak kelompok B usia 5-6 tahun melalui kegiatan
meronce. Adapun tujuan khususnya adalah agar mendapatkan gambaran kondisi
motorik halus anak sebelum ada kegiatan meronce, selama proses kegiatan
meronce dan bagaimana kondisi motorik halus anak setelah kegiatan meronce.
D. Manfaat
1. Manfaat bagi Siswa/Anak :
Anak lebih bersemangat dalam kegiatan meronce, sehingga
kemampuan motorik halusnya dapat berkembang secara optimal,
meningkatkan konsentrasi, kesabaran dan kognitif anak sehingga anak
siap memasuki sekolah di jenjang Pendidikan berikutnya.
2. Manfaat bagi Guru :
Penelitian Tindakan Kelas bagi guru berfungsi agar guru tidak mudah
puas dengan apa yang sudah dikerjakannya selama ini, namun ada
upaya untuk meningkatkan pembelajaran agar lebih inovatif dan
kreatif. Penelitian ini juga memberikan kesadaran bagi guru untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran agar bisa sesuai
dengan tujuan materi karakteristik siswa serta kondisi pembelajaran.
3. Manfaat bagi Sekolah/ Lembaga Pendidikan:
Mampu memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara
menyeluruh sehingga akan meningkatkan citra baik sekolah di mata
masyarakat dan di dunia pendidikan pada umumnya.
4. Manfaat bagi Orang Tua Siswa/Anak:
Menambah wawasan tentang perkembangan anak, sehingga akan ada
kesinambungan antara pembelajaran di sekolah dan di rumah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
D. Pengertian Meronce
Meronce merupakan salah satu bentuk stimulasi yang bisa digunakan pada
anak usia dini untuk mengasah kemampuan motoric halus. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia meronce adalah kegiatan menyusun benda atau pernik-pernik
hiasan dengan memenuhi rasa keindahan dengan maupun tanpa ikatan.Arti lain
dari meronce adalah menata komponen dengan ikatan. Adapun alat yang
digunakan untuk mengikat adalah seutas tali (Syarif Sumantri, 2020).
E. Manfaat meronce
Masih menurut Syarif Sumantri ada beberapa manfaat dari meronce bagi
anak usia TK (Syarif Sumantri, 2020) diantaranya adalah:
1. Melatih kemampuan jari jemari untuk persiapan dalam memegang
pensil
2. Melatih kelenturan dan kekuatan otot pada jari tangan,khususnya
kekuatan pada otot ibu jari,jari telunjuk dan jari tengah.
3. Melatih koordinasi mata dan tangan
4. Melatih ketekunan,kesabaran dan ketelitian
5. Melatih konsentrasi anak
Ketrampilan anak pada aspek motorik perlu dilatih agar dapat berkembang
dengan baik. Stimulasi dan intervensi sejak dini untuk meningkatkan kemampuan
kecerdasan motorik harus dilakukan sejak dini sesuai dengan kelebihan dan
kekurangannya.
Stimulasi adalah upaya untuk mengajak anak bermain dalam suasana
penuh gembira dan kasih sayang. Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan
berinteraksi dengan anak, setiap hari, terus-menerus, bervariasi, disesuaikan
dengan usia perkembangan kemampuannya Stimulasi hendaknya dilaksanakan
pada saat suasana yang menyenangkan dan penuh kegembiraan.
Demikian juga dalam penelitian yang dilakukan kali ini adalah sebagai
upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak, dengan cara memberikan
stimulasi diantaranya adalah dengan kegiatan meronce.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. SUBJEK PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RA At Taqwa, Jln Kenanga C-7 Perum
Sapen Raya, Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten
Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2022. Waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari efektif sekolah dan
pembelajaran masing-masing siklus adalah sebagai berikut
a. Siklus Pertama (1)
Hari : Senin – Jum’at
Tanggal : 10-14 Oktober 2022
b. Siklus Kedua (2)
Hari : Senin-Jum’at
Tanggal :17-21 Oktober 2022
3. Tema Penelitian
a. Siklus Pertama (1)
Tema : Binatang
Sub tema : Binatang Peliharaan
b. Siklus Kedua (2)
Tema : Tanaman
Sub tema : Tanaman Sayuran
4. Kelompok Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada kelompok B RA At Taqwa Sapen
Mojolaban dengan jumlah siswa ada 17 anak yang terdiri dari 8 laki-
laki dan 9 perempuan dengan rentang usia 5-6 tahun.
5. Karakteristik Anak
Anak usia dini masih berda pada ego masing-masing, serta memiliki
karakter yang unik, dimana karakter anak yang satu dengan yang lainnya berbeda-
beda. Perbedaan karakter ini disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya
diantaranya adalah faktor dari keluarga, dari masyarakat maupun lingkungan
sosial tempat tinggal anak itu sendiri.
1. RENCANA PELAKSANAAN
a. Alternatif Perbaikan
Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan dalam praktek
pembelajaran motorik halus anak-anak kelompok B mengalami
kekurangan maka diadakan upaya perbaikan melalui kegiatan meronce.
Dengan diadakannya kegiatan meronce harapannya akan dapat mampu
meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari.
b. Langkah-langkah perbaikan
Perbaikan dilaksanakan di setiap siklus yang meliputi planning atau
rencana action atau tindakan observasi atau pengamatan dan relation
atau refleksi. Langkah yang dilakukan pada siklus berikutnya adalah
perbaikan yang sudah direvisi tindakan dan refleksi. Sebelum pada
masuk siklus 1 dilakukan pendahuluan berupa identifikasi masalah
dalam hal ini perbaikan yang dilakukan pada kegiatan ini direncanakan
untuk satu siklus dalam 5 hari kegiatan. Setelah diketahui dari hasil
siklus pertama kemudian dilaksanakan refleksi dan selanjutnya
dirancang kembali untuk dilaksanakan pada siklus kedua
RANCANGAN SIKLUS I
RANCANGAN SIKLUS II
2. PROSEDUR PELAKSANAAN
Pelaksanaan perbaikan penilaian dilakukan oleh penilai melalui alat yang
disebut APKS yaitu penilaian kemampuan perencanaan perbaikan kegiatan
pengembangan dan lembar penilaian melaksanakan kegiatan-kegiatan
pengembangan. Adapun tugas penilaian sebelum menilai adalah:
a. Membaca secara cermat RKH, perbaikan dan skenario perbaikan
pembelajaraan yang akan dipergunakan oleh guru untuk mengajar.
b. Mengamati secara cermat kegiatan yang sedang berlangsung.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti harus melibatkan berbagai pihak
untuk membimbing dalam pelaksanaan penelitian diantaranya adalah:
1) Ibu Aisyah Indriastuti, S.pd. sebagai supervisor 2 yang membimbing
secara intensif dalam penyusunan RKH perbaikan dan skenario
perbaikan. Beliau juga memberikan masukan terhadap kinerja kami
selaku peneliti dalam hal ini kami sebagai guru juga telah melaksanakan
perbaikan kegiatan pengembangan dengan cara memberikan bimbingan
dalam melaksanakan refleksi.
2) Ibu Saliyem sebagai penilai beliau bertugas bersama supervisor 2 menilai
RKH pada akhir siklus 1 dan LKH akhir siklus 2 yang dibuat oleh
mahasiswa dimana pelaksanaan penelitian menggunakan APKG - PKP 1
dan APKG - PKP 2.
4. RENCANA REFLEKSI
a. Refleksi direncanakan diadakan setiap selesai pelaksanaan satu RPPH /
Setiap hari
b. Refleksi akan dilakukan dengan cara merenungkan bagaimana proses
kegiatan perbaikan hari itu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan.
c. Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
kegiatan perbaikan yang telah dilakukan hari itu, sehingga bisa
melakukan perbaikan pengembangan di hari berikutnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DISKRIPSI PERSIKLUS
Siklus : Pertama
Nama Lembaga : RA At-Taqwa
Semester/Bulan/Minggu : I / Oktober / 12
Tema/Sub Tema : Binatang / binatang peliharaan
Kelas / Usia : TK B / 5-6 Tahun
Hari / Tanggal : Senin /10 Oktober 2022
1. Tujuan Perbaikan
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kelemahan di lembar refleksi, diketemukan beberapa masalah
diantaranya adalah
a. Hasil belajar anak yang tidak sesuai dengan harapan khususnya terkait
dengan motorik halus seperti dalam kegiatan mewarna ataupun
menulis
b. Dalam menyelesaikan kegiatan meronce anak terlihat kurang sabar dan
kurang telaten dalam memasukkan manik-manik ke dalam benang.
c. Anak merasa jenuh dan bosan ketika biji manik-manik itu jatuh dan
terlepas dan mereka diminta untuk mengulang kembali.
d. Alat dan media meronce yang kurang menarik dan kurang efektif bagi
motorik halus anak
3. Analisis masalah
4. Rumusan masalah
II. Langkah-langkah Perbaikan
a. Guru menyiapkan alat roncean
b. Guru menyebutkan alat yang akan digunakan
c. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam meronce
d. Guru memberikan contoh hasil meronce secara langsung dari Langkah
awal hingga akhir untuk diperlihatkanke anak .
e. Guru membagikan manik manik secara acak warnanya dan tali.
f. Anak mencoba meronce dengan bahan yang ada
g. Guru memberikan bantuan pada anak apabila ada kesulitan, khususnya
dalam mengikat benang di awal agar manik-manik tidak jatuh
h. Guru memberi semangat kepada anak agar melakukan kegiatan dengan
baik
i. Guru memberikan apresiasi kepada ana katas hasil karyanya
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya?
Saya akan lebih sabar dalam mengajarkan anak membuat pola bagi yang belum
bisa dan memberi semangat kepada anak yang masih malas untuk mengerjakan
kegiatannya dengan memberikan reward-rewet yang menarik serta memberikan
motivasi agar mereka bisa menyelesaikan kegiatannya
Penutup ( 30 menit)
Beres-beres
Tanya jawab tentang Tanya
pengalaman main dan perasaan jawab
anak.
Bersyair judul “ gajah”
Menginformasikan kegiatan
esok hari
Doa dan salam
Mengetahui Sapen,, 12 Oktober 2022
Teman Sejawat RA At-Taqwa Guru kelas
Buku
SENI 3.15 gambar, alat demonstrasi
Menggambar bebas gambar tulis,krayon
pohon tempat tinggal
monyet Manik2
kecil, tali
FM 3.5
Penutup ( 15 menit)
Beres-beres
Tanya jawab tentang
pengalaman main dan Tanya
perasaan anak. jawab
Tepuk monyet
Menginformasikan kegiatan
esok hari
Doa dan salam
Tema : Binatang
RKH ke ;1
Hari/Tanggal ; 10 Oktober 2022
Penutup ( 15 menit)
SOSEM 2.12 Beres-beres
Tanya jawab tentang
BAHASA 3.11 pengalaman main dan Tanya
SENI 3.15 jawab
perasaan anak.
Menyanyi lagu “menanam
jagung”
Menginformasikan kegiatan
esok hari
Doa dan salam
Jumlah MB 2 11,8 %
Jumlah BSH 8 47,1 %
Jumlah BSB 7 41,1 %
Meronce berdasarkan
SOSEM 2.5 pola buatan sendiri Manik- Bermain
KOG 3.6 (sederhana) Dengan manik
tali lebih kecil dan dan tali
lubang lebih kecil senar Demons
FM 4.4 dengan pola ab-ab -trasi
SENI 3.15
Mewarnai gambar Kertas, Demons
BAHASA pohon dengan cat pasta -trasi
3.11,4.11 fingerpaint
Mengenal macam- Kartu
macam sayur dengan kata
tiga bahasa
Istirahat (30 menit)
FM 2.1 Cuci tangan pakai Sabun
sabun, air mengalir Air
NAM 3.1 Doa sebelum dan mengali
sesudah makan r
SOSEM 2.6 Makan dengan tertib Bekal
Bermain bebas di APE
dalam ataupun di luar
kelas
Penutup ( 30 menit)
SOSEM 2.12 Beres-beres Tanya
BHS 3.12, 4.12 Tanya jawab tentang jawab
pengalaman main dan
perasaan anak.
SENI 3.15 Bernyanyi lagu “aku
anak sehat”
Menginformasikan
kegiatan esok hari
Doa dan salam
Mengetahui Sapen, 16
Oktober 2022
Kepala Sekolah RA At-Taqwa Guru kelas
II. Langkah-langkah Perbaikan
a. Guru menyiapkan alat roncean
b. Guru menyebutkan alat yang akan digunakan
c. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam meronce
d. Guru memberikan contoh hasil meronce secara langsung dari
Langkah awal hingga akhir untuk diperlihatkanke anak .
e. Guru membagikan manik manik pada siswa, masing-masing
mendapatkan manik-manik dua warna serta tali senar yang sudah
di potong
f. Anak mencoba meronce dengan bahan yang ada
g. Guru memberikan bantuan pada anak apabila ada kesulitan,
khususnya dalam mengikat benang di awal agar manik-manik tidak
jatuh
h. Guru memberi semangat kepada anak agar melakukan kegiatan
dengan baik
i. Guru memberikan apresiasi kepada ana katas hasil karyanya
Menghafal syair
“kelinciku suka wortel”
Menginformasikan kegiatan
esok hari
Doa dan salam
Henny Sulistiawati
II. Langkah-langkah Perbaikan
a. Guru menyiapkan alat roncean
b. Guru menyebutkan alat yang akan digunakan
c. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam meronce
d. Guru memberikan contoh hasil meronce secara langsung dari langkah
awal hingga akhir untuk diperlihatkan ke anak .
e. Guru membagikan manik manik sama bentuk,beda warna dan tali senar
f. Anak mencoba meronce dengan bahan yang ada
g. Guru memberikan bantuan pada anak apabila ada kesulitan, khususnya
dalam mengikat benang di awal agar manik-manik tidak jatuh
h. Guru memberi semangat kepada anak agar melakukan kegiatan dengan
baik
i. Guru memberikan apresiasi kepada anak atas hasil karyanya
Henny Sulistiawati
Penutup ( 30 menit)
Beres-beres
SOSEM 2.12 Tanya jawab tentang pengalaman Tanya
main dan perasaan anak. jawab
BAHASA 3.11
SENI 3.15
Membaca cerita “ Kebun
Pak Tani”
Menginformasikan kegiatan esok
hari
Doa dan salam
II. Langkah-langkah Perbaikan
a. Guru menyiapkan alat roncean
b. Guru menyebutkan alat yang akan digunakan
c. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam meronce
d. Guru memberikan contoh hasil meronce secara langsung dari langkah awal
hingga akhir untuk diperlihatkan ke anak .
e. Guru membagikan manik manik berbeda bentuk ,warna dan ukuran serta tali.
f. Anak mencoba meronce dengan bahan yang sudah disediakan
g. Guru memberikan bantuan pada anak apabila ada kesulitan, khususnya dalam
mengikat benang di awal agar manik-manik tidak jatuh
h. Guru memberi semangat kepada anak agar melakukan kegiatan dengan baik
i. Guru memberikan apresiasi kepada ana katas hasil karyanya
Penutup ( 15 menit)
SOSEM 2.12 Beres-beres
Tanya jawab tentang
BAHASA 3.11 pengalaman main dan perasaan Tanya
SENI 3.15 jawab
anak.
Menyanyi lagu “menanam
jagung”
Menginformasikan kegiatan
esok hari
Doa dan salam
II. Langkah-langkah Perbaikan
a. Guru menyiapkan alat roncean
b. Guru menyebutkan alat yang akan digunakan
c. Guru menjelaskan 65etika65-langkah dalam meronce
d. Guru memberikan contoh hasil meronce secara langsung dari 65etika65 awal
hingga akhir untuk diperlihatkan ke anak .
e. Guru membagikan manik manik berbagai warna,sedotan yang sudah dipotong
menjadi 8 juga tali
f. Anak mencoba meronce dengan bahan yang sudah disediakan
g. Guru memberikan bantuan pada anak apabila ada kesulitan, khususnya dalam
mengikat benang di awal agar manik-manik tidak jatuh
h. Guru memberi semangat kepada anak agar melakukan kegiatan dengan baik
i. Guru memberikan apresiasi kepada ana katas hasil karyanya
Kelemahannya
- Dalam kegiatan permainan tradisional dengan berbagai
kegiatan sederhana, masih belum relevan sehingga anak
masih bingung cara bagaimana melakukan kegiatan
mencetak.
- Kemampuan guru dalam menyiapkan berbagai media
masih minim , kurang bervariatif sehingga anak merasa
bosan.
- Dalam pengelolaan kelas guru belum melibatkan siswa
secara maxsimal sehingga anak tidak memahami
bagaimana caranya mengikuti kegiatan pengembangan
mencetak dengan berbagai media.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka peneliti
mempunyai beberapa saran diantaranya adalah:
1.Bagi guru
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak
dapat ditingkatkan melalui kegiatan meronce beberapa tahap. Dari tahap mudah
dengan manik-manik yang lubang lebih besar dan tali yang lebih keras, ketingkat
yang sedang dan terakhir ke tingkat yang lebih sulit. Untuk itu perlu kiranya guru
sering memberikan kegiatan meronce untuk meningkatkan kemampuan motorik
anak , terlebih bagi anak-anak yang sebelumnya kurang stimulasi dalam motorik
halusnya .
2. Bagi orang tua
Orang tua perlu memahami tumbuh kembang anak dan stimulasi yang
perlu sesuai dengan tahap perkembangannya agar anak-anak bisa tumbuh
maksimal. Stimulus untuk mengembangkan motorik halus maupun motorik kasar
bisa dilakukan di dalam rumah dengan pendampingan orang tua. Kesadaran
memberikan stimulasi ini harus dimiliki oleh setiap orang tua untuk mendapatkan
anak-anak yang berkembang sesuai tingkat perkembangannya.
3. Bagi peneliti.
Keberhasilan dalam penelitian ini kiranya dapat dijadikan pengalaman dan
pengetahuan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak usia dini
agar anak-anak didiknya dapat berkembang secara optimal
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sumber Internet
http://dessyrilia.blogspot.com/2012/11/tahap-tahapperkembangan-anak-
dalam.html.
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/pengertian-motorik-halus.html.
https://id.m.wikipedia.org
https://kbbi.web.id/didik
https://www.popmama.com/life/health/sarrah-ulfah/belajar-jadi-orangtua-
milenial-hebat-di-popmama-parenting-academy.
https://www.silabus.web.id/anak-usia-dini/
LAMPIRAN
1. BIODATA PENELITI
Kepada
Kepala UPBJJ Surakarta….…………..
Di Surakarta………………………
Sapen.,15Oktober
2022
Mengetahui,
Kepala sekolah Supervisor2
# Catatan: Nama Mahasiswa dan kepala sekolah sama dikarenakan kondisi saat ini
mahasisa atas nama tersebut diatas (Henny Sulistiawati) diamanahi menjadi
kepala sekolah di RA At Taqwa
Kepada
Kepala UPBJJ Surakarta….…………..
Di Surakarta………………………
Sapen.,15 Oktober
2022
Penilai
S
I
K
L
U
S
1
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP
1 (APKG-PKP 1)
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PERBAIKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
NAMA MAHASISWA :
HENNY SULISTIAWATI NIM 857832176
TEMPAT MENGAJAR : RA AT
TAQWA SAPEN MOJOLABAN
KELAS/KB/TPA : KELOMPOK
B
TEMA : BINATANG
SUB TEMA : BINATANG LIAR
SIKLUS KE : 1 (SATU)
WAKTU : JUM’AT
TANGGAL : 14 OKTOBER 2022
No Kegiatan Nilai
1 2 3 4 5
A SKH/RK Perbaikan
1 Merumuskan,menentukan indikator
perbaikan pembelajaran dan menentukan
kegiatan perbaikan
1.1 Merumuskan indikator perbaikan kegiatan
pengembangan
1.2 Menentukan kegiatan perbaikan yang sesuai dengan
masalah yang diperbaiki
Rata-rata butir 1 = A 4
B Skenario Perbaikan
3 Menentukan tujuan perbaikan, hal-hal yang
harus diperbaiki dan langkah-
langkah perbaikan
3.1 Menentukan tujuan perbaikan
3.2 Menentukan hal-hal yang harus diperbaiki
3.3 Menuliskan langkah-langkah perbaikan
Rata-rata butir 3 = C 4
R = A + B + C + D+
E+F6
= 4,5
Supervisor 1 Supervisor 2
NAMA MAHASISWA :
HENNY SULISTIAWATI NIM 857832176
TEMPAT MENGAJAR : RA AT TAQWA KELAS/KB/TPA
: KELOMPOK B
TEMA : BINATANG
SUB TEMA : BINATANG LIAR
SIKLUS KE : 1 (SATU)
WAKTU : JUM’AT
TANGGAL : 14 OKTOBER 2022
No Kegiatan Nilai
1 2 3 4 5
1 Menata ruang dan sumber belajar serta
melaksanakan tugas rutin
1.1 Menata ruang dan sumber belajar sesuai perbaikan
kegiatan
1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas sesuai perbaikan
kegiatan
Rata-rata butir 1 = A 4,5
3 Mengelola interaksi
3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
dengan perbaikan kegiatan pengembangan
3.2 Menangani pertanyaan dan respon anak
3.3 Menggunakan ekspresi lisan ,tulisan, isyarat dengan
gerakan badan
3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan anak
3.5 Memantapkan kompetensi anak saat perbaikan kegiatan
pengembangan
Rata-rata butir 3 = C 4,4
R = A + B + C + D+ E + F+ G
7
= 4,2
Supervisor 1 Supervisor 2
S
I
K
L
U
S
2
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP
1 (APKG-PKP 1)
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PERBAIKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
NAMA MAHASISWA :
HENNY SULISTIAWATI NIM 857832176
TEMPAT MENGAJAR : RA AT
TAQWA SAPEN MOJOLABAN
KELAS/KB/TPA : KELOMPOK
B
TEMA : TANAMAN
SUB TEMA : TANAMAN SAYUR
SIKLUS KE : 2 (DUA)
WAKTU : JUM’AT
TANGGAL : 21 OKTOBER 2022
No Kegiatan Nilai
1 2 3 4 5
A SKH/RK Perbaikan
1 Merumuskan,menentukan indikator
perbaikan pembelajaran dan menentukan
kegiatan perbaikan
1.1 Merumuskan indikator perbaikan kegiatan
pengembangan
1.2 Menentukan kegiatan perbaikan yang sesuai dengan
masalah yang diperbaiki
Rata-rata butir 1 = A 4
B Skenario Perbaikan
3 Menentukan tujuan perbaikan, hal-hal yang
harus diperbaiki dan langkah-
langkah perbaikan
3.1 Menentukan tujuan perbaikan
3.2 Menentukan hal-hal yang harus diperbaiki
3.3 Menuliskan langkah-langkah perbaikan
Rata-rata butir 3 = C 4,3
R = A + B + C + D+
E+F6
= 4,6
Supervisor 1 Supervisor 2
NAMA MAHASISWA :
HENNY SULISTIAWATI NIM 857832176
TEMPAT MENGAJAR : RA AT TAQWA KELAS/KB/TPA
: KELOMPOK B
TEMA : TANAMAN
SUB TEMA : TANAMAN SAYUR
SIKLUS KE : 2 (DUA)
WAKTU : JUM’AT
TANGGAL : 21 OKTOBER 2022
No Kegiatan Nilai
1 2 3 45
1 Menata ruang dan sumber belajar serta melaksanakan
tugas rutin
1.1Menata ruang dan sumber belajar sesuai perbaikan kegiatan
1.2Melaksanakan tugas rutin kelas sesuai perbaikan kegiatan
Rata-rata butir 1 = A 4,5
3 Mengelola interaksi
3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
dengan perbaikan kegiatan pengembangan
3.2 Menangani pertanyaan dan respon anak
3.3 Menggunakan ekspresi lisan ,tulisan, isyarat dengan
gerakan badan
3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan anak
3.5 Memantapkan kompetensi anak saat perbaikan kegiatan
pengembangan
Rata-rata butir 3 = C 4,6
R = A + B + C + D+ E + F+ G
7
= 4,3
Supervisor 1 Supervisor 2
No Kegiatan Nilai
1 2 3 4 5
A SKH/RK Perbaikan
1 Merumuskan,menentukan indikator perbaikan
pembelajaran dan menentukan kegiatan perbaikan
1.1Merumuskan indikator perbaikan kegiatan pengembangan
1.2Menentukan kegiatan perbaikan yang sesuai dengan masalah
yang diperbaiki
Rata-rata butir 1 = A
B Skenario Perbaikan
3 Menentukan tujuan perbaikan, hal-hal yang harus
diperbaiki dan langkah-langkah perbaikan
3.1Menentukan tujuan perbaikan
3.2Menentukan hal-hal yang harus diperbaiki
3.3 Menuliskan langkah-langkah perbaikan
Rata-rata butir 3 = C
Nilai APKG 1 =R
R = A + B + C + D+ E + F 6
= ………..
No Kegiatan Nilai
1 2 3 4 5
1 Menata ruang dan sumber belajar serta melaksanakan tugas rutin
1.1 Menata ruang dan sumber belajar sesuai perbaikan kegiatan
1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas sesuai perbaikan kegiatan
Rata-rata butir 1 = A
3 Mengelola interaksi
3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan perbaikan
kegiatan pengembangan
3.2 Menangani pertanyaan dan respon anak
3.3 Menggunakan ekspresi lisan ,tulisan, isyarat dengan gerakan badan
3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan anak
3.5 Memantapkan kompetensi anak saat perbaikan kegiatan pengembangan
Rata-rata butir 3 = C
Nilai APKG 1 =R
R = A + B + C + D+ E + F+ G
7
= ………..
3 Mengelola interaksi
3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
dengan perbaikan kegiatan pengembangan
3.2 Menangani pertanyaan dan respon anak
3.3 Menggunakan ekspresi lisan ,tulisan, isyarat dengan
gerakan badan
3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan anak
3.5 Memantapkan kompetensi anak saat perbaikan
kegiatan pengembangan
Rata-rata butir 3 = C
R = A + B + C + D+ E + F+ G
7
= ………….
Hari/ Hasil/
No. Tanggal Kegiatan Komentar Tindak Bukti
Sabtu,
8 Oktober Konsultasi Menyusun
1 2022 judul Disetujui RIS 1 dan II Pembimbingan
Konsultasi Skenario
Sabtu, Rancangan perbaikan
15 Oktober Siklus I dan II perlu Lanjut Bab
2 2022 perbaikan 1,2, 3
Konsultasi Bab
Sabtu, 1,2,3
22 Oktober Perbaikan Lanjut Bab
3 2022 Bab 3 4,5
4 Perbaikan
Konsultasi Bab
Sabtu, 30 Bab 5
4,5
oktober 2022
Lanjut
kelengkapan
laporan
Kelengkapan Persiapkan
Sabtu/29 Laporan untuk di
Oktober unggap dan
2022 dicetak
lengkap
5
Konsultasi
pemantapan,
cek total
Sabtu, 5
November Siap
6 2022 Bagus unggah