Anda di halaman 1dari 33

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

KEGIATAN MERONCE DIKELOMPOK A1 BULAN DI RA MIFTAHUL JANNAH


SURAKARTA SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2022/2023

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Dalam Pemantapan Kemampuan Profresional

Disusun Oleh :
ISTIKHOMAH
NIM 857831371

S1-PGPAUD BI
UPBJJ – UT SURAKARTA POKJAR SUKOHARJO
2022
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

KEGIATAN MERONCE DIKELOMPOK A1 BULAN DI RA MIFTAHUL JANNAH

SURAKARTA SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2022/2023

Disyahkan di Surakarta Pada Tanggal:

Supervisor 1 Mahasiswa

Hj. Saliyem, S.Pd,M.Pd Istikhomah

LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional

(PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program

Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Terbuka merupakan

hasil karya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya

kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

kaidah dan etika penulisan ilmiah Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian

Laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan

sanksisanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Surakarta, November 2022

Istikhomah
NIM : 857831371

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI


KEGIATAN MERONCE DIKELOMPOK A1 BULAN DI RA MIFTAHUL JANNAH
SURAKARTA SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2022/2023

Oleh : Istikhomah

NIM :857831371
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui

kegiatan meronce pada anak TK A1 bulan di Miftahul Jannah Surakarta. Jenis penelitian

ini merupakan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif antara peneliti/guru kelas

dengan santri.. Subjek penelitian ini yaitu anak TK A1 Bulan di Miftahul Jannah Surakarta,

sejumlah 11 anak. Objek penelitian adalah kemampuan motorik halus. Pengumpulan data

akan dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis secara

deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan meronce yang

dilakukan dengan meronce menggunakan manik-manik berukuran besar, sedang, kecil ,

sedotan, gabus ati dan berbagai bahan meronce yang lainnya yang dilakukan berulang-

ulang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus. Peningkatan dapat dilihat pada hasil

penelitian. Pada kondisi awal kriteria sangat kurang sejumlah 7 anak (64%), kurang

sejumlah 0 (0%), cukup sejumlah 1 anak (9%), dan baik sejumlah 3 anak (27%). Setelah

dilakukan tindakan pada siklus I hasilnya pada kemampuan motorik halus melalui kegiatan

meronce mengalami peningkatan yang dapat diilihat yaitu untuk kriteria sangat kurang

sejumlah 2 anak (19%), kurang sejumlah 5 anak (45%), cukup sejumlah 0 anak ((0%), dan

baik sejumlah 4 anak (36%). Pada siklus II meningkat pada kriteria baik sejumlah 9 anak

(82%), cukup sejumlah 2 anak (18%) dan kriteria kurang dan sangat kurang sejumlah 0

anak (0%). Penelitian ini dihentikan sampai siklus II karena sudah memenuhi kriteria

indikator keberhasilan.

Kata kunci: motoric halus, meronce


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................…i

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..ii

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………..iii

ABSTRAK…………………………………………………………………...iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................v

KATA PENGANTAR ....................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................................


C. Tujuan Penelitian ................................................................................ …….

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

A. Fisik Motorik halus

1. Pengertian motorik halus……………………………………………….

2. Perkembangan motorik halus………………………………..,………..

3.Tujuan perkembangan motorik halus……………………………………

B. kegiatan meronce

1.Pengertian meronce………………………………………………………

2. media meronce……………………………………………………………

BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................................

B. Deskripsi Rencana Pengamatan Per Siklus................................................................

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................................................

D. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................................

E. Refleksi.....................................................................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus ................................................................................

B. Pembahasan Dari Tiap Siklus..............................................................................

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...............................................................................................................

B. Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya. Semoga keselamatan senantiasa Alloh berikan pada Nabi Muhammad

SAW dan orang-orang yang senantiasa mengikuti ajaran agama islam. Atas segala rahmat yang

senantisa Allah SWT berikan akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul

“Upaya Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce d”

Pada Anak Kelompok A1 Bulan di RA/TKIT Alama Miftahul Jannah Surakarta dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai

pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Alloh SWT yang telah memberikan rahmat serta inayahNya sehingga penulis mampu

menyelesaikan karya ilmiah dengan baik

2. Rektor Universisitas terbuka Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menyelesaikan studi pada prodi PG PAUD


3. Bapak Fariq Shiddiq Tasaufy, M.Hum selaku dosen pembimbing karya ilmiah yang

telah berkenan meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis

untuk tetap semangat menyelesaikan penelitian.

4. Ibu Tri Fitasari selaku kepala Sekolah RA/ TKIT Alam Miftahul Jannah Surakarta yang

telah mengizinkan penelitian di sekolah serta santri yang telah mendukung jalannya

penelitian

5. Suami tercinta , Keluarga dan juga kerabat terdekat yang telah mendukung serta

mendoakan penulis

6. Sahabat seangkatan yang sama-sama melakukan penelitian kelas yang selalu

memberikan pencerahan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekuranga dalam penulisan ini, dan penulis

harapkan masukan untuk peningkatan penulisan ini, semoga bermanfaat untuk penulis dan

pembaca.

Surakarta, November 2022

Penulis

Istikhomah
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan anak usia dini adalah masa yang sangat menyenangkan, dimasa ini

semua organ tubuh sedang mengalami perkembangan yang sangat aktif, baik dari

perkembangan tubuh, otak dan otot. Hal ini sangat berpengaruh besar pada masa

Pendidikan anak usia dini atau yang biasa disebut PAUD.

PAUD adalah suatu proses Pendidikan yang diperuntukkan untuk anak usia dini

sebelum masa sekolah dasar/ prasekolah yang terdiri dari TK/RA dan juga

KB/playgroup. Saat ini juga tengah berkembang untuk TPA (tempat penitipan anak).

Berdasarkan tingkatan usianya umumnya untuk TPA adalah untuk usia 3 bulan - 2

tahun, KB/ playgroup usia 3-4 dan TK/RA untuk usia 5-6 tahun.

PAUD pada hakikatnya adalah Pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan

untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh yang


menekankan pada proses pembentuk kepribadian/karakter anak. Oleh karena itu PAUD

sebaiknya dapat memfasilitasi setiap kegiatan yang menyenangkan bagi anak yang tujuan

utamanya dari kegiatan itu adalah memberikan kesempatan pada setiap anak untuk

mengembangkan setiap potensinya secara maksimal dan tanpa paksaan sesuai

kemampuan dan bakat masing-masing anak.

Semua anak mempunyai hak untuk bermain yang sama, dengan adanya PAUD

harapannya proses kegiatan bermain itu bisa direncanakan secara terarah sehingga proses

kegiatan anak tersebut mengandung unsur pembelajaran yang dapat mengembangkan

potensi anak, maka sebaiknya PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat

mengembangkan berbagai aspek perkembangan diantaranya adalah aspek nilai agama

dan moral atau biasa disebut NAM, aspek Bahasa, aspek kognitif, aspek fisik yang terdiri

dari motoric kasar dan halus, aspek sosial emosional. Apabila dari aspek ini tidak dimiliki

anak maka kegiatan/ aktivitas anak akan terganggu/ terhambat.

Dari kelima aspek perkembangan tersebut Berdasarkan tingkat pencapaian

perkembangan motorik halus anak untuk kelompok usia 5-6 tahun terdapat peningkatan

pekembangan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan serta peningkatan dalam

penguasaan motorik halus yaitu anak dapat menggunakan gunting, pensil, dll. Pada usia

5-6 tahun memiliki perkembangan fisik motorik yang baik kemampuan yang

berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-

tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan

rangsangan yang kontiniu secara rutin. Seperti bermain mozaik, kolase , meronce dengan

berbagai media.
Patmonodewo (2000) menulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa

pesatnya perkembangan motoric anak. Motoric adalah semua kegiatan / Gerakan yang

dapat dilakukan oleh seluruh tubuh.

Dalam buku balita dan masalah perkembangannya (2001) secara umum ada tiga

tahap perkembangan ketrampilan motoric anak pada usia dini, yaitu tahap kognitif,

asosiatif dan autonomos. Tahap kognitif anak berusaha memahami ketrampilan motoric

serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu Gerakan tertentu. Gerakan

motoric ada dua yaitu motoric kasar dan halus. Motoric kasar terbentuk saat anak

memiliki koordinasi dan keseimbangan hamper seperti orang dewasa. Motoric kasar

adalah Gerakan fisik yang melibatkan otot-otot besar seperti otot lengan, kaki dan leher,

misalnya meloncat, memanjat, berlari, bergelayut,dll. Sedangkan motoric halus adalah

Gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil, misalnya otot jari tangan, otot muka, dll.

Gerakan motoric halus terutama yang melibatkan otot tangan dan jari biasanya

membutuhkan kecermatan yang tinggi, ketekunan dan koordinasi antara mata dan otot

kecil . beberapa kegiatan yang dapat dikategorikan motoric halus antara lain

menggunting, merobek, menggambar, menulis, melipat , meronce, menjahit, meremas,

menggengam, Menyusun balok, dll.

Kegiatan motoric halus akan optimal asalkan mendapatkan stimulasi yang tepat di

setiap fase, anak sangat membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan

mental anak dan motoric halusnya. Ada beberapa bahan / media yang dapat digunakan

untuk mengembangkan motoric halus anak diantaranya adalah puzzle, balok,

pasir,roncean dll. kegiatan meronce merupakan salah satu media pembelajaran yang

dapat digunakan untuk melatih kreativitas , motoric dan imajinasi anak.


Berdasarkan pentingnya perkembangan motoric halus pada anak melalui kegiatan

meronce, dalam mengembangkan motoric halus pada umumnya di TK/RA mengenakan

manik-manik, kertas lipat, menggambar, menulis, menggunting, dll. pada kesempatan ini

akan menggunakan berbagai media. Pada pengamatan yang dilakukan pada kelompok

kelas A1 Bulan di Miftahul Jannah Surakarta terdapat 7 dari 11 santri memiliki

kemampuan motoric halus yang rendah . seperti yang tergambar pada table berikut :

No Nama Anak Nama kegiatan

1 naura Dapat menggunting dengan benar

2 tata Dapat menulis nama dengan mandiri

3 beryl Dapat menjiplak bentuk geometri

4 zoey Belum bisa menggambar bebas

5 nasywa Belum bisa menggunting dengan benar

6 leo Belum bisa menulis nama

7 don Belum bisa menebalkan meronce dengan baik

8 haidar Belum bisa mewarnai dengan penuh

9 shafira Belum bisa menjiplak dengan benar

10 aksa Belum bisa mengancingkan baju dengan mandiri

11 yumna Dapat menjepit kartu huruf

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, maka peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian Tindakan kelas dengan judul “Upaya meningkatkan

perkembangan motoric halus anak melalui kegiatan meronce menggunakan berbagai

media pada kelompok TK A1 Bulan di Miftahul Jannah Surakarta”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di rumuskan suatu masalah , yaitu :

Bagaimana Upaya meningkatkan perkembangan motoric halus anak melalui kegiatan

meronce dengan berbagai media di kelompok TK A1 Bulan di RA Miftahul Jannah

Surakarta Tahun Ajaran 2022/2023?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan

perkembangan motoric halus anak melalui kegiatan meronce dengan berbagai media di

kelompok TK A1 Bulan di RA Miftahul Jannah Surakarta Tahun Ajaran 2022/2023

D. Manfaat Penelitian

Bagi guru : memberikan masukan dan pengalaman serta ketrampilan guru dalam

memberikan kegiatan untuk mengembangkan f motoric halus pada anak usia dini

Bagi santri : untuk meningkatkan perkembangan fisik motoric halus pada anak terutama

santri TK A1 Bulan di Miftahul Jannah Surakarta

Bagi peneliti lain : memberikan informasi tertulis tentang perkembangan motoric halus

anak dengan kegiatan meronce dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. MOTORIK HALUS

1. Pengertian Motorik Halus

Motorik halus adalah kegiatan yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus ,

Gerakan ini menuntut koordinasi mata dengan tangan serta pengendalian yang baik yang

memungkinkan melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak.

Teori mengenai pengertian perkembangan motorik halus sangat beragam.

Perkembangan motorik halus merupakan kegiatan yang menggunakan otot-otot halus

pada jari dan tangan. Gerakan ini merupakan keterampilan bergerak (Moeslichatoen,

2004). Sejalan dengan hal tersebut, Sumantri (2005: 143) menyatakan bahwa

keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot

kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi

mata dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk

bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik,

menjahit dan lain-lain. Demikian pula menurut Bambang Sujiono (2008: 12.5)

menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari

jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini

tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi gerakan

tangan dan mata yang cermat.

Jadi, semakin baik gerakan motorik halus maka anak dapat berkreasi seperti

menggambar, mewarnai, menganyam, menempel, menggunting dan lain sebagainya.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Hildebrand (Sumanto, 2005: 124) menyatakan bahwa 8
pengembangan motorik halus merupakan kegiatan yang memerlukan kecepatan,

ketepatan, dan keterampilan menggerakkan.

Menurut Mahendra (Sumantri, 2005: 143) mengungkapkan bahwa keterampilan

motorik halus (fine motor skill) merupakan keterampilanketerampilan yang memerlukan

kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil/halus untuk mencapai pelaksanaan

keterampilan yang berhasil. Jadi perkembangan motorik halus dapat diartikan sebagai

suatu gerakan yang dipengaruhi oleh otot-otot halus, dimana gerakan tersebut dapat

mempengaruhi kelenturan anak, serta menentukan perkembangan anak di masa

selanjutnya. Kemampuan motorik halus anak dapat terlihat dalam kegiatan menggambar,

menyisir rambut, mengkancingkan baju dan lain sebagainya. Dengan demikian motorik

halus adalah gerakan otot-otot kecil seperti jari jemari yang membutuhkan kecermatan,

koordinasi mata dengan tangan, ketepatan dan keterampilan dalam menggerakkan di

mana gerakan tersebut mempengaruhi kelenturan dan menentukan perkembangan anak di

masa yang akan datang.

2. Perkembangan Motorik

Pengertian perkembangan Menurut Bambang dkk, (2012:1.12) “Perkembangan

motorik adalah proses seorang anak belajar untuk terampil menggerakkan anggota

tubuh”. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Santrock (2007:218) “perkembangan

motorik adalah penggunaan tangan, pilihan menggunakan satu tangan tertentu dan

bukan lainnya”. Menurut Rini dkk, (2014:3.12) menyatakan bahwa “Perkembangan

motorik adalah perubahan secara progresif pada kontrol dan kemampuan untuk

melakukan gerakan yang diperoleh melalui interaksi antara faktor genetik (bawaan)
dan kematangan (maturation) serta latihan/pengalaman (experiences) selama

kehidupan yang dapat dilihat melalui perubahan/ pergerakan yang dilakukan”.

Menurut Hurlock dalam (Marliza, 2012) menyatakan bahwa “perkembangan motorik

adalah suatu perkembangan pengendalian gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat

syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi”. Sedangkan menurut Beaty,

(2013:236)

“Perkembangan motorik halus melibatkan otot-otot halus yang mengendalikan

tangan dan kaki, terkait dengan anak kecil sebaiknya memberikan perhatian lebih 8

kepada kontrol, koordinasi, dan ketangkasan dalam menggunakan tangan dan

jemari”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik adalah

proses seorang anak belajar untuk terampil menggerakkan anggota tubuh dan proses

berkembang sejalan dengan kematangan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang

terkoordinasi.

3. Tujuan Perkembangan Motorik Halus

Adapun tujuan perkembangan motoric halus menurut Saputra dan Rudyanto

(2005:115), menjelaskan tujuan ketrampilan motorik halus yaitu: Mampu

memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan, Mampu mengkoordinasikan

kecepatan tangan dengan mata, Mampu mengendalikan emosi

Hal yang sama dikemukakan oleh Sumantri (20005:145) yang mengatakan

bahwa aktivitas motorik halus anak usia Taman Kanak-kanak bertujuan untuk melatih

kemampuan koordinasi mata dan anak. Koordinasi antara mata dengan tangan dapat

dikembangkan melalui kegiatan bermain, membentuk memanipulasi dari tanah liat ,


pasir, lilin, adonan, mewarnai, menempel, memalu, menggunting, merangkai benda

dengan benang (meronce), memotong, menjiplak bentuk. Kemampuan daya lihat

merupakan kegiatan kemampuan motorik halus lainnya melatih kemampuan anak

melihat ke arah kiri dan kanan, atas bawah yang penting untuk persiapan membaca

awal. 

Berdasarkan acuan di atas maka dapat simpulkan bahwa tujuan perkembangan

motorik halus adalah: 

a. Saat anak mengembangkan kemampuan motorik halusnya maka anak

akan dapat menyesuaikan lingkungan sosial dengan baik serta

menyediakan kesempatan untuk mempelajari ketrampilan sosialnya

karena setiap perkembangan tidak dapat terpisah satu sama lain,

b. Meningkatkan keterampilan motorik halus anak agar mampu

mengembangkan ketrampilan motorik halus khususnya koordinasi

mata dan tangan secara optimal

c. Semakin banyak anak melakukan sendiri suatu kegiatan maka semakin

besar juga rasa kepercayaan dirinya dan kemandiriannya.

B. Kegiatan meronce

1. Pengertian Meronce

Arti dari istilah kata meronce adalah sebuah seni merangkai suatu objek benda

dengan membuatnya menjadi satu kesatuan yang menarik dengan adanya bantuan

dari tali maupun benang. Seni meronce sendiri sudah dikenal sejak lama, dimana

pada zaman prasejarah para perempuannya sudah mulai menggunakan berbagai


perhiasan atau aksesoris berbahan batu dengan menggunakan teknik ronce baik untuk

kecantikan maupun sebagai penanda dari status sosialnya

Menurut Sumantri (2005, p. 151), arti dari kata meronce sendiri merupakan

sebuah kegiatan pengembangan motorik halus pada tingkatan TK, kegiatan yang

melibatkan menguntai dan membuat untaian dari berbagai bahan yang berlubang dan

disatukan dengan menggunakan tali maupun benang.

Meronce sendiri merupakan sebuah seni menata yang memperhatikan bentuk, warna,

serta ukuran dari benda yang digunakan. Seperti halnya irama dari musik yang

memiliki tingkat rendah, keras, lunak, dan halus kasarnya nada serta suara dari

sebuah musik. Berdasarkan perumpamaan ini, meronce juga digambarkan bukan

hanya menata atau menyusun bentuk saja, melainkan menata menggunakan irama.

2. Manfaat meronce

Mengisi waktu bersama anak-anak sekaligus melatih motoriknya juga

menyenangkan bagi pendidik maupun orang tua. Salah satu kegiatan positif bagi

motorik anak yaitu meronce atau menyusun manic-manik. Menurut Sumanto (2006:

141) . manfaat meronce antara lain:

a. Meningkatkan kemampuan motorik halus anak Dalam hal ini kemampuan

motorik halus anak dapat berkembang yang kaitannya dengan keterampilan gerak

kedua tangan. Selain itu mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan

dengan gerak jari-jemari. Hal lain yang kaitannya dengan kemampuan motorik halus

yakni kemampuan anak dalam mengkoordinasi indra mata dan aktivitas tangan.

Daalam kemampuan motorik halus khususnya kegiatan meronce anak dapat

menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya dan terutama terjadinya

koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan menulis.

b. Meningkatkan konsentrasi anak


c. Mengenal aneka warna

d. Mengenal aneka bentuk dan tekstur

e. Mengasah kesabaran anak untuk memecahkan masalah

f. Melatih koordinasi mata dan tangan

Pada dasarnya kegiatan meronce manic-manik diharapkan dapat membantu

meningkatkan konsentrasi, kreatifitas dan motorik halus anak.

3. Bahan dan Alat Meronce

Bahan dan alat yang digunakan untuk meronce manik-manik sangat sederhana.

Dalam meronce tidak hanya menggunakan manik-manik saja, bisa juga menggunakan

sedotan untuk bahan roncean. Kali ini bahan yang digunakan menggunakan berbagai

media. Untuk lebih jelasnya bahan dan alat yang digunakan sebagai berikut menurut

Sumanto (2005: 159) : Bahan dasar yang digunakan secara umum untuk meronce

meliputi bahan alam dan bahan buatan.

Bahan alam adalaah semua jenis bahan yang dapat diperoleh dari lingkungan

alam sekitar secara langsung. Contoh dari bahan alam adalah bunga segar, buah-

buahan, bunga kering, daun kering, ranting dan biji-bijian. Sedangkan bahan buatan

adalah jenis bahan yang merupakan hasil produk atau buatan manusia, baik berbentuk

bahan setengah jadi, bahan jadi atau bahan bekas. Contoh bahan buatan seperti

monte, manik-manik, pita sintetis, kertas berwarna, sedotan minuman, plastik. Selain

itu ada juga bahan pembantu untuk menambah kesan keindahan hasil rangkaian yang

dibuat antar lain berupa lem, tali, benang, cat, pernis dan lainnya.
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RA/ TKIT Alam Miftahul Jannah , yang beralamat di Jl.

Adi Sumarmo 96 A komplang , Banjarsari, Surakarta. Subjek penelitian ini yaitu

peserta didik kelompok A1 Bulan , yang berusia 4-5 tahun, pada tahun ajaran 2022-

2023, yang berjumlah 11 orang, terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa

perempuan.

B. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di semester 1 dengan 2 siklus,yaitu :

a. Siklus 1 : 4 Otober 2022 s/d 28 Oktober 2022

b. Siklus 2 : 31 Oktober 2022 sd 4 November 2022

C. Dskripsi Rencana Pengamatan Per Siklus

Siklus :1

Tema : Sayang tanaman / tanaman hias bunga

Kelompok :A

Tanggal : 24-10-2022 sd28-10-2022

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui


kegiatan meronce dikelompok A1 bulan di RA Miftahul jannah Surakarta
Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023
Identifikasi Masalah :
1. Kemampuan anak dalam meyusun kata “tanaman” dari berbagai
media yang disediakan 7 dari 11 anak masih kurang baik
2. Anak kesulitan saat mengancingkan baju, sehingga masih perlu
dibantu
3. Anak belum bisa mengenal perintah dari guru saat kegiatan
membentuk tanaman. 7 dari 11 anak belum sesuai
4. Ada 7 anak yang belum bisa membalikkan celana saat mau
memakai
5. Kemampuan anak dalam membentuk tanaman dengan media
plastisin 7 dari 11 anak kurang sesuai
6. Ada 7 dari 11 anak yangg belum bisa meroce sesuai intruksi
7. Ada anak yang belum bisa menggunting dengan baik

Analisis Masalah
Berdasarkan tujuh masalah yang teridentifikasi saat refleksi tersebut,
saya memilih masalah nomor 6 yaitu kegiatan meronce karena jumlah anak yang
belum sesuai harapan masih cukup banyak. Masalah itu muncul karena saya
kurang dalam memberikan stimulasi. Jika masalah ini tidk diperbaiki maka akan
berdampak pada kemampuan motorik halus anak yang merupakan kemampuan
untuk menulis. Saya akan memperbaiki pembelajaran ini dengan kegiatan
meronce dengan berbagai media dan anak akan dapat berlatih lebih intensif.

Perumusan Masalah : Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus


anak melalui kegiatan meronce dikelompok A1 bulan di RA Miftahul jannah
Surakarta semester 1 tahun ajaran 2022/2023?

Rencana Kegiatan :

SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP

I Menggambar bunga Meronce dengan merjan Menyusun kata “bunga”


dan tusuk sate dengan media loospart

II Bermain lego Meronce dengan bombig Mengelompokan bombig


bunga sesuai warna

III Bermain angklek Meronce dengan lidi , Menyiram tanaman


SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP

gabus ati dan sedotan

IV Bermain puzle Meronce dengan bombig Menyusun kata “daun”


laba-laba dengan kartu huruf

V Melipat sajadah Meronce dengan benang Berkreasi membuat bunga


dan merjan

Siklus :2

Tema : Sayang Tanaman

Sub Tema : Aku suka buah

Kelompok : A1 Bulan

Tanggal : 31 Oktober 2022 sd 4 November 2022

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan fmotorik halus anak melalui kegiatan meronce
dikelompok A1 Bulan di RA Miftahul jannah Surakarta Semester 1
Tahun Ajaran 2022/2023

Identifikasi Masalah :
1. Beberapa anak kurang tepat dalam meronce menggunakan
bombig sarang laba-laba, 5 dari 10
2. Kurang tepat saat memegang merjan dan tali saat meronce 3 dari
10
3. Kurang tepat saat meronce menggunakan bombig bunga
4. Kurang rapi saat meronce memasukkan sedotan dan gabus ati
Analisis Masalah : Berdasarkan 5 masalah yang teridentifikasi saat refleksi tersebut, saya
memilih masalah nomor 1, yaitu kegiatan meronce dengan bombig
sarang laba-laba (bombig ini terdiri dari 4 lubang kecil yang bisa
dipakai anak untuk meronce) karena jumlah anak yang belum sesuai
harapan masih cukup banyak. Masalah itu muncul karena bombig ini
terdapat 4 lubang kecil sehingga anak ada yang bingung Jika masalah
ini tidak diperbaiki maka akan berdampak pada kemampuan motorik
halus anak yang merupakan kemampuan untuk menulis. Saya akan
memperbaiki pembelajaran meronce ini dengan kegiatan meronce
yang bervariasi menggunakan berbagai media dan anak akan dapat
berlatih lebih intensif.

Perumusan Masalah : Bagaimana meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak


melalui kegiatan meronce yang bervariasi menggunakan berbagai
media dikelompok A1 Bulan di RA Miftahul jannah Surakarta
semester 1 tahun ajaran 2022/2023?

Rencana Kegiatan :

SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP

I Melihat pohon buah Meronce menggunakan Menyanyikan lagu tentang


mangga yang ada di bombig rantai “aku suka makan buah-
halaman sekolah buahan”

II Memetik daun manga Meronce menggunakan Tanya jawab tentang buah


yang sudah tua daun mangga kesukaan

III Memotong buah mangga Meronce menggunakan Mencoba merasakan buah


bombig peluru manga dan menceritakan
rasa makan buah mangga

IV Melihat film tentang cerita Meronce menggunakan Anak menceritakan


buah-buahan bombig kompor kegiatan yang sudah
dilakukan hari ini

V Maze menuju kebun manga Meronce menggunakan Tanya jawab tentang


tali sepatu dan berbagai kegiatan hasil karya yang
SKH Ke PEMBUKAAN INTI PENUTUP

dengan jalan jinjit kepingan bentuk geometri sudah dibuat anak-anak


Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak melalui kegiatan
meronce yang bervariasi menggunakan berbagai media dikelompok A1
Bulan di RA Miftahul jannah Surakarta Semester 1 Tahun Ajaran
2022/2023

Siklus ke :1

Hari/Tanggal : Senin, 24 Oktober 2022

Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. KEGIATAN PENGEMBANGAN 1 (Pembukaan)

Judul kegiatan mengajak anak keliling sekolah melihat aneka tanaman

Pengelolaan Kelas :

1. didalam kelas terdapat area kosong dengan tikar, ada 6 meja dan kursi untuk
kegiatan meroce , 6 meja dan kursi untuk kegiatan lain hari itu
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran dengan posisi
duduk

Langkah-langkah Perbaikan

1. Guru menggajak anak keliling sekolah melihat aneka tanaman bunga

2. Guru memberi tahu anak tentang tanaman bunga yang dilihat anak-anak

3. Guru meminta anak menyebutkan kembali nama-nama tanaman bunga

4. Guru meminta anak berbaris seperti kereta lalu berjalan mengikuti intruksi guru

5. Guru mengajak anak bernyanyi bersama


B. KEGIATAN PENGEMBANGAN II (Inti)

Judul kegiatan : meronce bebas menggunakan merjan

Pengelolaan kelas :

1. Penataan ruang : didalam kelas terdapat area kosong dengan tikar, ada 6 meja dan
kursi untuk kegiatan meroce , 6 meja dan kursi untuk kegiatan lain hari itu, serta
area kosong untuk gelaran tikar

2. Pengorganisasian : anak home pimpah yang menang duluan boleh memilih


permianan yang telah disediakan

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru menyiapkan media yang digunakan untuk bahan-bahan yang akan digunakan

2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan bermain

3. Guru menyebutkan dan menjelaskan kegiatan meronce

4. Guru meminta anak meronce

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN III (Penutup)

Judul kegiatan : tanya jawab tentang tanaman bunga yang ada di sekolah

Pengelolaan kelas:

1. Penataan ruang tetap sama, anak-anak duduk di tikar yang sudah disediakan

2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran dengan posisi
duduk

Langkah-langkah Perbaikan :

1. Guru meminta anak duduk

2. Guru meminta anak secara bergiliran menyebut tanaman bunga yang tadi mereka
lihat

3. Guru memberi reward berupa ucapan anak hebat dan mengucapkan terimakasi
D. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Penulis menggunakan lembar pengamatan untuk mencatat kemampuan anak

dalam mengikuti kegiatan perbaikan dengan pedoman penilaian yang digunakan

dalam penyusunan laporan PKP ini yaitu :

 BB. : Belum Berkembang

 MB. : Mulai Berkembang

 BSH : Berkembang Sesuai Harapan

 BSB. : Berkembang Sangat Baik

E. REFLEKSI

Setelah mengadakan pengamatan pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II

selanjutnya dapat diambil kesimpulan dengan menghitung tingkat keberhasilan

selama proses kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Selanjutnya setelah melihat

keberhasilan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II , maka dapat disimpulkan apa

kelemahan dan kelebihan dan apa penyebabnya. Jika kegiatan perbaikan tersebut

telah berhasil meningkatkan kemampuan keterampilan meronce melalui berbagai

media pada anak kelompok A di RA Miftahul Jannah Surakarta tahun pelajaran

2022/2023 sesuai yang diharapkan, maka Penelitian berhenti pada siklus II ini saja.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Ketrampilan Meronce

N0 Nama Penilaian fisik

motoric halus

BB MB BSH BSB

1 Naura V

2 Yumna V

3 Don V

4 Haidar V

5 Leo V

6 Aksa V

7 Zoey V

8 Tata V

9 Shafira V

10 Nasywa V
11 Beryl V

Keterangan kriteria penilaian :

BB : Belum Berkembang

MB : Mulai Berkembang

BSH : Berkembang Sesuai Harapan

BSB : Berkembang Sangat Baik

Tabel 2. Hasil Kegiatan Belajar Meronce

No Uraian Keterangan Jumlah anak

1 Belum berkembang Kurang mampu 0

2 Mulai berkembang Cukup mampu 3

3 Berkembang sesuai baik 8

harapan

4 Berkembang sangat Sangat baik 0

baik

Total siswa 11
F. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS

a. Kekurangan

Pada pelaksanaan pembelajaran perbaikan RPPH siklus 1 penulis belum dapat

memberikan simulasi yang tepat pada kegiatan meronce, penulis belum mampu

memberikan penjelasan cara meronce yang benar dan media yang diberikan belum

cukup bervariasi. Kemudian penulis berusaha memperbaikinya dalam pelaksanaan

pembelajaran perbaikan RPPH siklus 2.

b. Kelebihan

Meskipun ada kekurangan namun ada juga kelebihan yang diperoleh dalam Simulasi

siklus 1 dan 2 yaitu penulis mampu mengkondisikan kegiatan bermain dalam

kelompok, dilihat dari karakteristik anak kelompok A yang sangat aktif sehingga

tetap singkron dan aman dalam kegiatan meronce tersebut.


BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan dari hasil perbaikan yang telah dilakukan

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan meronce dapat melatih fisik motorik halus sebagai sarana melatih

otot-otot dan saraf yang berguna untuk awal menulis.

2. Meronce dapat melatih koordinasi tangan dan mata sehingga melibatkan

seluruh panca inderanya.

3. Kegiatan meronce dapat melatih ketekunan dankesabaran. Apalagi jika didukung

dengan media yang bervariasi dapat menarik minat anak dalam berimajinasi, bermain

dan belajar.

B. SARAN

Berdarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran-saran yang dapat

meningkatkan minat dan kemampuan Motorik halus anak yaitu sebagai berikut:

1. Untuk Guru

 Guru hendaknya menggunakan metode atau cara mengajar yang bervariasi

dan
tidak monoton.

 Guru hendaknya memotivasi diri untuk mengembangkan kreatifitas dalam

membuat media atau sumber belajar yang menarik dan mudah dimengerti anak.

 Guru hendaknya memberi motivasi dan pendekatan kepada anak-anak

sehingga

anak-anak menjadi nyaman dan merasa diperhatikan.

 Penataan ruang belajar dibuat semenarik mungkin sehingga suasana belajar

anak menjadi menyenangkan.

2. Untuk Sekolah

 Sekolah sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang

kegiatan pengembangan Motorik halus.

 Sekolah sebaiknya membuat perencanaan kegiatan yang matang untuk

meningkatkan minat dan kemampuan Motorik halus anak.

 Apabila sekolah menyediakan media sebaiknya memilih media yang sesuai

digunakan untuk anak.

 Apabila sekolah menyediakan media dilengkapi dengan tempat penyimpanan

 . Sebaiknya media yang sudah tidak layak pakai diganti dengan yang baru.

3. Untuk Orang Tua

 Hendaknya anak diberi kebebasan dalam mengembangkan kreativitas

 Orang tua harus bisa memberikan motivasi dan pujian apapun hasil karya

anak supaya anak dapat mengembangkan kreativitas yang lebih baik.

 Hendaknya orang tua jangan terlalu membatasi yang bisa membuat kreatifitas

anak terhambat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/motorik-halus-adalah/

https://www.gramedia.com/best-seller/meronce/

https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/agama_islam/article/view/283
file:///C:/Users/Dell%20Indonesia/Downloads/8030-Article%20Text-10831-1-10-20140521.pdf
http://eprints.uny.ac.id/15244/1/Ika%20Setia%20Endayanti%2811111247008%29.pdf
file:///C:/Users/Dell%20Indonesia/Downloads/6a9b0a60-2482-4292-bcf8-4ebeedc6c01a
%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai