PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Astri Stania Supardi
NIM 163151009
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
ii
Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua Orangtua yang selalu
memberikan dukungan moral maupun materil serta do’a yang tak pernah putus,
dan juga limpahan kasih sayang yang tak berujung sehingga menjadi motivasi
bagi penulis agar mampu mengahadapi segala bentuk halangan dan rintangan
dalam menjalankan kehidupan ini. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Elnawati,M Pd.I, selaku dosen pembimbing
akademik sekaligus Ketua Program Studi, yang telah meluangkan waktu, tenaga,
dan pikirannya dalam memberikan arahan, bimbingan dan masukan ditengah
kesibukannya kepada penulis sehingga diberikan kelancaran dalam penyusunan
dan dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
iii
7. ................................................ Selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan
Guru Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Bandung.
8. ................................................ Selaku Dosen wali yang telah memberikan
bimbingan dan motivasinya.
9. Seluruh dosen atas ketulusannya yang telah membantu dalam memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis, serta seluruh staf perkuliahan
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang telah
membantu penulis dalam masalah akademik.
10. ................................................ selaku pembimbing di perushaan yang telah
bersedia membantu dalam memberikan bimbingan dan arahannya.
11. Rekan-rekan kelas dan rekan-rekan seperjuangan angkatan 2022 yang
telah memberikan semangat dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.
Akhir kata, penulis sangat berharap agar penyusunan skripsi ini dapat
memberikan manfaat untuk semua pihak yang membaca. Semoga Allah SWT
senantiatasa membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL............................................................................................I
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... II
DAFTAR ISI............................................................................................................................... V
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
v
3.6 METODE ANALISIS DATA DAN UJI HIPOTESIS.............................................................................47
3.6.1 Analisis Deskriptif.....................................................................................................47
3.6.2 Analisis Verifikatif.....................................................................................................49
3.6.2.1 Method of Succesive Interval (Uji MSI).......................................................................49
3.6.2.2 Koefisiensi Determinasi..............................................................................................50
3.7 UJI HIPOTESIS......................................................................................................................51
3.7.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)....................................................................................52
3.7.2 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)........................................................................................53
3.8 RANCANGAN KUISIONER........................................................................................................54
3.9 LOKASI PENELITIAN...............................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 56
vi
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
1.1 5
1.2 7
1.3 8
1.4 11
1.5 13
1.6 15
3.1 88
3.2 93
vii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
1.1 79
1.2 80
3.1 104
3.2 106
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, dilakukan melalui
baik jasmani maupun rohani agar anak memiliki kesiapan dan keterampilan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini dapat dilakukan
melalui jalur pendidikan formal, non formal maupun informal misalnya Taman
Penitipan Al-Qur’an (TPA),Pos PAUD, dan lembaga lain yang sederajat. Melalui
motorik halus dan kasar, kecerdasan kognitif yang berkaitan dengan daya pikir
serta daya cipta, sosio emosional menyangkut sikap dan emosi, dan yang terakhir
bahasa, sesuai dengan keunikan dan tahap perkembangan pada kelompok usia
yang dilalui oleh anak usia dini Artinya, bahwa perkembangan dan pertumbuhan
setiap anak itu berbeda, tergantung stimulasi yang guru atau orang tua berikan
1
2
kepadanya maupun anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada anak,
yang dibekali dengan fitrah. Hal ini sesuai Hadis Nabi sebagai berikut:
“Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang
Senam merupakan suatu olah raga yang mempunyai ruang lingkup tersendiri,
yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan
berirama.
yang berkaitan dengan daya pikir serta daya cipta, sosio emosional menyangkut
3
sikap dan emosi, salahsatunya pula dimanfaatkan untuk melatih dan menstimulus
anak, kecerdasan logika matematika sudah lama di unggulkan dan di akui sejak
lama, banyak tes psikometrik memberikan ruang yang luas untuk kecerdasan ini,
dan menjadi salah satu indikator terkuat dalam menilai anak didik yakni bisa
dikatakan cerdas dan tidak cerdas, setiap pendidik PAUD mutlak menstimulasi
memberikan dampak yang sangat luas dalam perkembangan anak karena hampir
semua aktifitas kehidupan dan berkarier tidak lepas dari kecerdasan ini.
kemampuan berpikir konkret. Oleh karena itu kemampuan ini oleh para ahli di
golongkan pada perkembangan kecerdasan logika matematika bagi anak usia dini
lingkungan lembaga PAUD itu sendiri, PAUD yang merupakan salah satu
lembaga tempat anak di bimbing di harapkan dapat memberikan peran yang baik
Salah satu jenis senam ritmik yang sering digunakan dalam pengembangan
kecerdasan logika matemtik adalah senam sehat gembira. senam sehat gembira
gerakan tubuh yang indah sesuai dengan irama musik. (Sayoga, 2015). Contoh:
rentangkan tangan kayak kapal terbang, terbang kekiri terbang kekanan dari
Kecamatan Ciracap. Luas wilayah Kecamatan Ciracap adalah 16,057 km² terbagi
menjadi 8 desa. Di awal pembentukan Kecamatan Ciracap terdiri dari 6 desa lalu
pada tahun 2008 Desa Gunungbatu dimekarkan menjadi Desa Pangumbahan dan
Ciracap.
tahun, terutama pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kecamatan ciracap
pada tahun 2022 terdapat 19 Taman Kanak-kanak sedangkan SPS, TP, Kober
5
Pada tabel 1.1 dapat terlihat perkembangan Lembaga Pendidikan Anak Usia
lembaga pendidikan yang ada, hal ini disebabkan karena kebebasan dan dukungan
Sedangkan kualitas dari hasil perkembangan Anak Usia Dini dari lembaga
Tabel 1.2
Hasil Penilaian PAUD Dinas Pendidikan Kec. Ciracap
Pada tabel 1.2 dapat terlihat penurunan yang signifikan pada tahun 2021 ke
2022, hal ini disebabkan karena perubahan sistem belajar pada masa pandemi
covid 19, lembaga pendidikan anak usia dini di kecamatan ciracap harus
6
beradaptasi dengan konsep pendidikan pada masa pandemi, sehingga keadaan ini
Untuk lebih memastikan permasalahan yang ada, maka peneliti lebih lanjut
Kabupaten Sukabumi.
Tabel 1.3
Rekapitulasi Penilaian Kemampuan anak PAUD Kec. Ciracap
Tahun
No Kriteria
2019 2020 2021 2022
1 Nilai agama dan moral BSH MB MB BSH
2 Motorik kasar MB MB BSH MB
3 Motorik halus MB MB BSH MB
4 Kognitif MB MB MB BB
5 Sosial Emosional MB MB MB MB
7 Bahasa BSH MB MB MB
8 Seni BB MB MB BSH
Sumber: Dinas Pendidikan Kecamatan Ciracap
Pada tabel 1.3 dapat terlihat hasil rekapitulasi keadaan hasil pembelajaran
tahun 2019, 2020 dan 2021, perkembangan lebih banyak ke Berkembang Sesuai
usia dini, menurut hasil penelitian pendahuluan penulis penyebab utamanya yaitu
7
kecerdasan logika matematik anak usia dini, hal tersebut dilihat dari masih
mengerti konsep abstrak dengan mudah. Hal tersebut dibuktikan pada saat peneliti
melakukan observasi, peneliti melihat bahwa anak tersebut ketika dalam proses
kecerdasan logika matematis anak usia 4-6 tahun di Wilayah Kecamatan Ciracap
serta guru harus berperan dalam kegiatan senam tersebut salah satunya melalui
senam sehat gembira. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian tentang
4-6 Tahun di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi pada tahun 2022, dapat
1. Kemampuan Kognitif
nalar.
pembelajaran.
dan menjadi titik fokus untuk diteliti lebih lanjut. Untuk itu berdasarkan latar
2022?
2022.
ilmu pendidikan anak usia dini, serta pengalaman dalam penerapan senam
logika matematik.
penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik dimasa
yang akan datang, dan guna menambah referensi dan kajian pustaka.
1. Bagi Penulis
logika matematik anak usia 4-6 Tahun pada Taman Kanak-kanak (TK) di
2. Bagi Lembaga
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Lembaga Pendidikan Anak
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi para pengambil
dengan penelitian, dimulai dari pengertian umum sampai pada pengertian yang
fokus pada permasalahan yang sedang dibahas untuk menghimpun informasi yang
relevan. Sehingga dapat menjadi sebuah acuan dasar teori untuk objek yang akan
diteliti.
secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas akan mampu
memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang
cerdas. Orang yang cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas.
Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya orang yang kelihatan tidak
cerdas (sedikitnya di sekolah) kemudian tampil lebih sukses dari dari rekan-
logis matematis menuntut seseorang berfikir secara logis, linier, teratur yang
dalam teori belahan otak di sebut berfikir konvergen, atau dalam fungsi belahan
otak, kecerdasan logis matematis merupak fungsi kerja otak sebelah kiri. (Masri
Kudrat, 2018).
12
13
( Mukarromah.L, 2019).
tunjukan dengan bentuk simbol atau lambang. Hal ini secara esensial berkitan
dengan representasi mereka sendiri. Oleh karena itu kecerdasan ini hanya
angka secara efektif. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola-pola dan
Armstrong, 2013).
menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah. Anak-
numerik dan dalam konteks pola, urutan logis, sebab-akibat, dan kategorial.
dengan rasional dan berpikir jernih. Contohnya: biasanya anak akan melihat
suatu mesin bukan dari keindahannya tetapi dari bagaimana cara kerja mesin
itu (urutan kerjanya), juga biasanya senang main ular tangga dan otomatis
Logika) sangat erat, bahkan keduanya sama-sama mengikuti hukum dasar yang
sama yakni konsentrasi, dasar-dasar makna angka yang tersambung pada tempat-
tempat tertentu pada otak. Dapat di amati melalui kemampuan anak dalam
membedakan antara benda yang besar dengan yang kecil, termasuk jumlah yang
banyak dan jumlah yang sedikit. kecerdasan logika matematika ini merupakan
kecerdasan yang paling penting dalam klasifikasinya dan lebih unggul dari
dan hubungan disamping berhitung itu sendiri. Jadi, kemampuan berhitung atau
matematika hanya sebagian kecil dari kecerdasan ini masih banyak aspek dari
Matematika
(Faridah, 2020)
kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari
jawaban atas hal yang kurang dipahaminya itu. Mereka juga sangat menyukai
2020).
numerik dan dalam konteks pola, urutan logis, sebab-akibat, dan kategorial. Anak-
anak yang cerdas dalam matematis-logis cenderung terus bertanya dan ingin tahu
ada petir, banjir, gempa bumi, dan gunung meletus. Mereka juga cenderung
berikut:
pemikiran, seperti maze, congklak, ular tangga. Anak usia 2-3 tahun sudah
tertentu
secara numerik dan dalam konteks pola urutan logis, sebab-akibat, dan kategorial.
cara terkendali seperti mencelupkan benda pada air untuk mengetahui posisi
dan ingin tahu tentang sebab akibat suatu peristiwa atau gejala dilingkungannya,
seperti mengapa ada air, banjir, gempa bumi, dan gunung meletus. Mereka juga
indikator berikut:
1) Anak memiliki kepekaan terhadap angka senang melihat angka (anak usia
2-6 tahun) dan cepat menghiting benda-benda yang dimilki (usia KB dan
dengan baik angka pada uang, serta mampu mebilang dengan cepat.
2) Anak tertarik dan terlibat dengan komputer dan kalkulator. Anak (usia 2-3
angka keluar. Anak usia 3-4 tahun dapat memainkan game sederhana,
sering mengfajukan pertanyaan berulang, anak usia 3-4 tahun lebih banyak
melaukan probbing (atau pertanyaan mengejar), dan anak usia 4-5 tahun
pemikiran seperti maze, catur,. Anak usia 2-3 tahun sudah menunjukkan
memainkannya. Anak usia 3-4 tahun sudah dapat bermain maze terlalu
rumit. Anak 4-6 tahun sudah tertarik dengan maze, tetapi belum dapat
Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut Beichler
dan Snowman anak usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun.
Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki
tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagaidefinisi, peneliti
menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan
perkembangan. Karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia
emas), yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. (Mulyasa,
2018).
masa keemasan mulai peka untuk menerima berbagai stimulus dan berbagai upaya
19
pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak sengaja. Pada masa
peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap
Anak usia dini adalah usia sejak lahir hingga 6 tahun. Sebagaimana yang telah
dibahas dalam ilmu jiwa (psikologi), tumbuh kembang dan pendidikan anak usia
memiliki pemahaman dan pengamatan yang berbeda tentang usia dini. (Djalii,
2018)
Menurut J. Black usia dini itu dimulai sejak masih dalam kandungan atau
sebelum dilahirkan (pranatal) sampai dengan usia 6 tahun. Ketika masih dalam
yang sangat pesat sekali. Setelah anak lahir, sel-sel otak ini sebagian mengalami
eliminasi, sementara yang lainnya membentuk jalinan yang sangat kompleks. Hal
ini yang menyebabkan anak bisa berpikir logis dan rasional. Ketika anak dalam
Usia dini disebut golden age karena fisik dan motorik anak berkembang dan
moral (budi pekerti). Bahkan ada yang menyatakan bahwa pada usia 4 tahun 50%
kecendrungan telah tercapai dan 80% kecerdasan tercapai pada usia 8 Tahun.
20
Dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah individu yang sedang
mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, baik fisik
maupun psikis sehingga cepat menerima stimulus dari lingkungan sekitar. Oleh
karena itu, stimulus yang tepat dan berkesinambungan perlu diberikan supaya
2. Perkembangan
Pada anak usia dini terjadi perkembangan dimana terdapat perubahan yang
nomor 58 tahun 2009 tentang Standar pendidikan anak usia dini yang
3) Perkembangan Kognitif
4) Perkembangan Bahasa
diri, sikap positif terhadap belajar, kontrol diri, dan rasa memiliki.
6) Perkembangan Seni
Menurut Imam S Hidayat menyatakan bahwa senam adalah latihan tubuh yang
dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan
dalam melakukan gerakan dan disimping itu juga sangat dibutuhkan keahlian dan
latihan kondisi fisik seperti kelenturan, keseimbangan kekuatan dan daya tahan
tubuh.
2. Tujuan Senam
Tujuan senam itu sendiri memiliki ragam yang disesuaikan dengan maksud
tertentu. Mahmudi Sholeh membagi tujuan senam pada tujuh bagian yaitu:
organ-organ tubuh.
3) Untuk memupu rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan
manyarakat
3. Manfaat Senam
manfaat fisik dan manfaat mental dan sosial. Adapun penjelasannya adalah
1) Manfaat Fisik
komponen fisik dan kemampuan fisik dan kemampuan gerak. Anak yang
2) Manfaat Mental
3) Manfaat Sosial
terwujud interaksi sosial. (Suryadi, 2018). Hal ini bisa terjadi karena
Senam sehat gembira dapat diartikan sebagai sebuah senam yang terdiri dari
perpaduan gerakan senam yang mengiringinya dengan tujuan tertentu. Tujuan dari
senam yaitu untuk menjaga kesehatan fisik perkembangan motorik kasar anak
bagi anak usia dini melalui senam sehat gembira. Betapa pentingnya
kecerdasan kinestetik anak usia dini, melalui senam ini anak dapat
terbang dari kalimat tersebut anak bukan hanya sekedar melalukan senam akan
dimasa yang akan datang, yang mana saat ini banyak terjadi anak belum mengerti
dan terkadang hanya diam. Hal ini terlihat ketika anak diminta melakukan
banyak anak yang hanya diam saja, tidak mengikuti perintah dari guru. Ada anak
yang hanya menjawab tidak sesuai dengan yang di isntruksikan, sedangkan yang
otot-otot kasar pada anak. Apabila otot-otot kasar pada anak terstimulasi dengan
baik maka perkembangan motorik kasar akan baik pula. Selain itu penggunaan
musik yang sudah sering didengar oleh anak-anak membuat anak menjadi lebih
kemampuan berhitung.
memahami istilah yang terkandung dalam skripsi ini maka penulis mendefinisikan
27
berbagai pokok yang menjadi pokok pembahasan dalam skripsi ini sebagai
berikut:
Anak usia dini adalah anak yang berada pada masa keemasan atau sering
disebut dengan golden age.(Isjoni, 2014). Anak usia dini yang dimaksud dalam
1. Kecerdasan Kinestetik
dengan tujuan tertentu. Tujuan dari senam yaitu untuk menjaga kesehatan fisik
II mencapai 78,5%, dan pada siklus III mencapai 87,3%. Maka dari itu
Surakarta.” Pernah dilakukan oleh Erika Nur Aini, Hal ini dapat
motorik kasar anak masih rendah, yang dapat dilihat di analisis desriptif
2.5 Hipotesis
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah peneliti, belum jawaban yang empirik dengan data.
masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variable atau
lebih.(Martono 2010)
yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
data yang valid dengan tujuan yang bersifat penemuan, pembuktian dan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional dan sistematis.
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, orang lain dapat mengamati dan
suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
(Sugiyono, 2018).
sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan
permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
31
32
ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari variabel itu dengan variabel
terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis
tidaknya fakta-fakta yang ada, serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel
pada tahun 2022, serta melakukan pengujian hipotesis apakah hipotesis tersebut
variabel yang harus didefinisikan dengan jelas agar tidak terjadi pengertian berarti
33
ganda. Definisi variabel juga menjadi batasan sejauh mana variabel penelitian
dapat dipahami oleh peneliti. Dengan variabel inilah penelitian biasa diolah
gembira terhadap perkembangan logika matematik anak usia 4-6 tahun di Taman
variabelnya.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
(terikat).
predictor, antecendent adalah variabel yang berpengaruh atau yang menjadi sebab
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
Penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu variable Senam
sebagai berikut:
Menurut Sugiyono (2017: 66) variabel penelitian merupakan atribut atau sifat
atau nilai dari orang atau objek dalam bidang keilmuan atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dikaji,
tersebut. Pada penelitian ini variabel independen (bebas) yang akan diteliti yaitu
logis matematis menuntut seseorang berfikir secara logis, linier, teratur yang
dalam teori belahan otak di sebut berfikir konvergen, atau dalam fungsi belahan
otak, kecerdasan logis matematis merupak fungsi kerja otak sebelah kiri. (Masri
udrat, 2013)
35
sebagai variabel terikat. Pada penelitian ini variabel dependent (terikat) yang akan
dengan tujuan tertentu. Tujuan dari senam yaitu untuk menjaga kesehatan fisik
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, operasionalisasi
seseorang atau obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
(Sugiyono, 2020)
variabel yang akan diteliti yaitu: Senam Sehat Gembir (X) sebagai variabel terikat
36
serta logika matematik (Y). Berikut ini dapat dilihat tabel mengenai konsep dan
indikator variabel:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variable
Variable & Konsep Skal
Dimensi Indikator Ukuran No Item
Variable a
KECERDASAN Meningkatnya
LOGIKA Kepekaan
kepekaan
MATEMATIKA terhadap pola dan
terhadap pola 1
hubungan yang
dan hubungan
Kecerdasan logis 1. Fluid logis
yang logis
matematis menuntut intelligen
seseorang berfikir ce (Gf) Meningkatnya
secara logis, linier, Kepekaan
kepekaan
Ordinal
teratur yang dalam teori terhadap
terhadap 2
belahan otak di sebut pernyataan dan
2. Crystalliz pernyataan dan
berfikir konvergen, atau dalil
ed dalil
dalam fungsi belahan intelligen Meningkatnya
otak, kecerdasan logis ce (Gc) Kepekaan kepekaan
matematis merupak terhadap fungsi terhadap
fungsi kerja otak 3
dan abstraksi fungsi dan
sebelah kiri. terkait lainnya abstraksi
(Masri Kudrat, 2018). terkait lainnya
SENAM SEHAT 1. Gerakan Mampu
Melakukan
GEMBIRA Sistemati melakukan
gerakan tubuh
s gerakan tubuh
secara
Senam sehat gembira secara
terkoordinasi
dapat diartikan sebagai 2. Gerak terkoordinasi 1
untuk melatih
sebuah senam yang Harmonis untuk melatih
kelenturan,keseim
terdiri dari perpaduan kelenturan,kes
bangan,dan
gerakan senam yang 3. Gerak eimbangan,dan
kelincahan.
Ordinal
Kegiatan Penelitian membutuhkan metode yang tepat dan juga harus memiliki
objek yang jelas untuk dapat mengetahui pokok permasalahannya sehingga bisa
sub bab ini, peneliti akan menjelaskan mengenai pengertian populasi dan ukuran
sampel yang akan digunakan untuk penelitian ini. Maka dari itu, pada penelitian
ini peneliti harus mengetahui populasi, sampel serta teknik sampling yang akan
digunakan.
1.3.1 Populasi
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek benda-benda alam lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu jadi
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah seluruh anak usia 4-6 tahun di Taman Kanak-kana (TK) di
1.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasinya dapat menggunakan sampel yang diambil dari
(Sugiyono, 2018). Dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu teknik
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu dengan memakai rumus Slovin.
Didalam rumus slovin konsep yang digunakan yaitu dengan cara memasukan
masih dapat ditoleransi. (Sanusi, 2017). Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
sumber primer dan sekunder. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
maka teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini
diantaranya :
Sukabumi sebagai objek penelitian. Tujuan penelitian lapangan ini adalah untuk
memperoleh data akurat. Adapun data yang diperoleh dengan cara penelitian
meliputi:
40
1. Wawancara
lapangan dengan mengadakan tanya jawab kepada siswa dan guru. Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Taman-kanak yang ada di
2. Observasi
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti pada organisasi guna mengetahui
3. Kuisioner
diperoleh dari :
2. Jurnal
41
Data-data yang bersumber dari jurnal merupakan data pendukung yang berasal
3. Internet
berhubungan dengan permasalahan penelitian baik seperti jurnal dan karya ilmiah.
Uji instrumen diperlukan dua macam pengujian yaitu uji validasi dan
reliabilitas. Yang dimaksud dari uji validasi yaitu suatu data yang dapat dipercaya
yaitu untuk mengukur konsisten obyek dan data, bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
sehingga terjadi kecocokan antar alat ulur dan aspek yang diukur.Uji validitas
42
ialah mengukur sesuai dengan yang diukur, maksudnya adalah ketepatan hasil
pengukuran sesuai subjek penelitian. Sebuah item dikatakan valid jika nilai sign
a. Jika r ≥ 0,30 maka item – item pernyataan dari kuisioner adalah valid.
b. Jika r ≤ 0,30 maka item – item pernyataandari kuisioner dianggap tidak valid.
(Sugiyono, 2020:156)
Keterangan:
validitas, menurut Sugiyono (2017:125) nilai standar dari validitas adalah sebesar
0,3. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada nilai standar maka
Package for the Social Sciences). Nilai validitas suatu butir pertanyaan atau
masing butir pertanyaan. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai 𝑟hitung
pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang
Untuk uji reliabilitas digunakan metode split half, reliabel terjadi apabila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrument yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
2020).
ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan
kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar
Keterangan:
ΣAB : Jumlah perkalian skor jawaban belahan ganjil dan belahan genap
Keterangan:
r : Nilai reliabilitas
dibandingkan dengan r tabel yang sesuai dengan jumlah responden dan taraf nyata
tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati
jika signifikansi<0,05.
46
diolah karena analisis pengolahan data berfungsi untuk menyimpulkan hasil dari
Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari setiap item instrument
yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif (Sugiyono, 2017: 93). Dengan skala likert, maka variabel yang
dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan. Untuk mendeskripsikan data dari
untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk
kedalam kategori: sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju dan
sangat setuju.
kemudian dicari kedudukan kriterianya dari skor yang didapat berdasarkan hasil
exapitulasi skor. Untuk mengetahui kriteria dari kedudukan seluruh dimensi pada
berikut:
Gambar 3.1
Garis Kontinum
48
indikator yang digunakan. Jadi, kriteria sangat rendah hingga sangat tinggi
tidakakan selalu digunakan pada seluruh garis kontinum yang nantinya akan
digunakan seperti Uji MSI, analisis regresi linier berganda, analisis korelasi, dan
menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini
Untuk data > 30 dianggap mendekati luas daerah bawah kurva normal.
Dimana :
untuk mengetahui seberapa besar persentase (%) variabel (𝑋1), terhadap variable
Kd = R2 x 100%
Keterangan:
Keterangan:
mana apabila:
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
baru didasarkan pada teori relavan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
51
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
yang empirik.
uji signifikan dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
Hipotesis nol (Ho) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada
dan tidak ada pengaruh signifikan antara variabel intervening dan variable
variable dependen.
terdapat pengaruh.
untuk diketahui tentang diterima atau ditolaknya hipotesis. Untuk melakukan uji
Keterangan:
N = Ukuran sampel
varabel yang satu dengan variabel yang lain, apakah hubungan tersebut saling
thitung dengan ttabel. Nilai thitung dapat dilihat dari hasil pengelolaan data Coeffisient,
1. Hipotesis 1
H0 : pyx1 = 0
H1 : pyx1 ≠ 0
53
t=
√ n−(k +1)
1−r ²
Dimana:
n =Jumlah sampel
atau pernyataan tertulis untuk responden dan kemudian dijawab oleh responden.
(Sugiyono, 2018). Pada penelitian ini peneliti akan menyebarkan angket langsung
kepada guru dan siswa di Taman-kanak yang ada di Kecamata Ciracap Kabupaten
Sukabumi.
pertanyaan yang akan dijawab oleh responden yaitu guru dan siswa Taman-kanak
sehat gembira terhadap kecerdasan lgika matematika anak usia 4-6 tahun
54
dimana jawaban dibatasi atau sudah ditentukan oleh penulis dan jumlah
pertanyaan.
Skala pengukuran yang digunakan yaitu Skala Likert, dimana setiap jawaban
DAFTAR PUSTAKA
Satrio, Erick Yunus. 2014. “Pengaruh Senam PAUD Ceria Terhadap Kemampuan
Motorik Kasar Di Pos PAUD Terpadu Bina Balita ( 3-4 Tahun ) Jambangan
Kota Surabaya.” Jurnal Kesehatan Olahraga 02 nomor 0: 10–19.
Sayoga, 2015. Pendidikan Kesehatan Untuk Sekolah Dasar, Jakarta: Erlangga
Sholeh, Mahmudi. 2008. Olahraga Pilihan Senam, Jakarta: Depdiknas.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode penelitian sosial, Bandung: PT Refikaditama.
Soekarno, Wuryati. 2006. Teori dan Praktek Senam Dasar, Yogyakarta: Intan
Pariwara.
Sriningsih, Nining. 2008. Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia
Dini. Bandung : Pustaka Sebelas
Sudjana Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D, Penerbit allfabeta: bandung.
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta:Rineka Cipta.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: PT. Rineka Cipta
Sujiono, Bambang. 2008. Hakekat Perkembangan Motorik Halus Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sujiono, Bambang. 2008. Metode Pengembangan Fisik, Jakarta:Universitas
Terbuka.
Sukadianto, 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik, Bandung:
Sumantri. 2008. Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta:
Dinas Pendidikan.
Sumsudin, 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Katalog
Dalam Terbitan.
Suparno, Paul. 2006. Perkembangan Kognitif Yogyakarta: Kanisius.
Suryadi, 2011. Manajemen Paud, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
59
Suryadi, Dahlia. 2013. Implementasi dan Inovasi Kurikulum Paud. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Suryadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini, jakarta: kencana.
Suwandi, Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta.
Suwandi, Basrowi. 2008. Memahami penelitian kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung
Universitas Terbuka.
Widodo, Zandra Dwanita. 2013. “Pendidikan Jasmani.” Jurnal Pendidikan
Jasmani 3.
Zulkifli. 2002. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.