Disusun Oleh:
Wulandari
NIM. 19560122
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2021
i
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
A. Motto
akan berada pada zaman yang jauh berbeda dari zamanmu” (Ali Bin
Abi Thalib)
B. Persembahan
Dengan rasa syukur yang mendalam dengan telah selesainya tesis ini,
1. Suami tercinta Handry Kusuma dan anak- anakku Frans dan Jihan yang
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur serta doa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah menganugerahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis dengan judul, “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Bervisi SETS (Science, Environment, Tehnology, Society)
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bencana Alam di Kelas V Sekolah Dasar” dengan baik. Tesis ini penulis
susun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi
pada program studi Pendidikan Dasar Universitas PGRI Semarang. Pada
kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Sri Suciati, M. Hum., Rektor Universitas PGRI Semarang, yang
telah memberikan kemudahan bagi penulis selama menjalani kuliah di
Universitas PGRI Semarang.
2. Dr. Ngasbun Egar, S.Pd.,M.Pd., Direktur Program Pascasarjana
Universitas PGRI Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Dr. Sumarno, M.Pd., selaku Ketua Program Studi beserta Dosen
Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas PGRI
Semarang
4. Dr. Achmad Buchori, M.Pd sebagai dosen pembimbing I yang dengan
sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dai
awal hingga selesainya penyusunan tesis ini.
5. Dr. Bagus Ardi Saputro, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dalam
penyusunan tesis ini senantiasa memberikan bimbingan yang
mendalam dan memberikan motivasi dari awal sampai akhir
penyusunan tesis.
6. Kepala Sekolah beserta staf dan guru SDN Tulis 01 yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian serta telah memberikan
segala bantuan, layanan, serta semangatnya, sehingga penulis dapat
v
menyelesaikan penyusunan tesis ini dengan baik.
7. Seluruh mahasiswa/i Program Pascasarjana Universitas PGRI
Semarang, khususnya rekan-rekan mahasiswa/i Pendidikan Dasar
Batang angkatan 2022 yang telah memberikan motivasi, saran, dan
bantuan moral maupun material sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis dengan tepat waktu.
Semarang, November
2022
Penulis,
WULANDARI
NIM. 19560122
vi
DAFTAR ISI
B. Motivasi .................................................................................................. 16
1. Pengertian Motivasi............................................................................... 16
2. Ciri-Ciri Motivasi ................................................................................... 18
3. Fungsi Motivasi ...................................................................................... 19
vii
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................ 26
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 89
A. Hasil Penelitian....................................................................................... 89
1. Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bervisi SETS Pelajaran
IPA SD ........................................................................................................... 89
a. Silabus .................................................................................................... 90
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 91
c. Bahan Ajar .............................................................................................. 95
d. Perangkat Evaluasi ................................................................................. 98
2. Validitas Perangkat Pembelajaran Bervisi SETS dalam Mata Pelajaran
IPA di SD ....................................................................................................... 98
3. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Bervisi SETS Pelajaran IPA SD .. 99
4. Keefektifan Perangkat Pembelajaran Bervisi SETS Pelajaran IPA SD 110
a. Uji Prasyarat ......................................................................................... 110
b. Uji Ketuntasan ...................................................................................... 111
c. Uji Peningkatan Pengetahuan Siswa tentang Kebencanaan ................. 112
d. Uji Perbedaan Peningkatan Pengetahuan Siswa antara Kelompok
Eksperimen dan Kontrol .............................................................................. 113
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
yang cukup bagi terwujudnya kreativitas sesuai dengan bakat, minat dan
beberapa mata pelajaran salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
pendidikan karakter yaitu diantaranya rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
1
oleh Setyati (2012) dalam penelitiannya pengembangan perangkat
lingkungan. hal ini terjadi karena guru tidak terbiasa mengajak peserta didik
yang mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotorik sesuai dengan yang
2003: 28).
sehingga dirasa sulit oleh siswa. Karena materi ini sangat kompleks dan
pemahaman konsep materi alat bencana alam. Hasil belajar siswa kelas V
SDN Tulis 01 untuk materi tersebut dalam 2 tahun terakhir di bawah KKM
yang di tetapkan yaitu 7,0. Tahun pelajaran 2018 / 2019 rata- rata nilai
ulangan harian untuk materi bencana alam hanya 6,3 ketuntasan klasikal
2
nilai ulangan harian hanya mencapai 6,2 sedangkan ketuntasan klasikal hanya
kelompok yang bersifat statis dengan bantuan alat peraga berupa gambar
yang kurang menarik dan hanya sedikit membantu siswa dalam memahami
Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Bencana Alam di Kelas V Sekolah
Dasar sehingga diharapkan pencapaian hasil belajar materi IPA tidak hanya
dari aspek kognitif (pengetahuan) saja, namun juga sikap siswa untuk ikut
3
membuat siswa lebih baik, yaitu sikap siswa lebih peduli terhadap
lingkungan.
SETS adalah 85,66 dengan standar deviasi 9,625 sedangkan rata-rata hasil
muda sejak dini untuk lebih memahami bencana alam. Model pembelajaran
dilaksanakan mulai pada jenjang pendidikan dasar dengan alasan: (1) hasil
populasi yang cukup besar untuk masa depan bangsa, dan (3) merupakan
didik.
4
Kenyataannya di SDN Tulis 01 banyak siswa yang terbiasa
membuang sampah tidak di tempat sampah dan cenderung acuh pada saat ada
makhluk hidup dan lingkungan masih banyak yang di bawah KKM (70) yaitu
sebanyak 55%, dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar masih perlu
lingkungan sekitar.
masih belum cukup dan pembelajaran cenderung satu arah dan membuat
5
siswa kurang aktif. Proses pembelajaran IPA yang dilakukan lebih
pengetahuan yang dimiliki guru dan yang tertuang dalam buku. Bencana
rendah.
6
5. Kepedulian siswa terhadap lingkungan sebagai wujud untuk mencegah
1. Mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa pada materi bencana alam.
3. Perangkat pembelajaran yang disusun meliputi (1) Silabus, (2) RPP, (3)
C. Rumusan Masalah
Atas dasar uraian di atas, pertanyaan penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
belajar?
7
iii. Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran bervisi SETS dalam
belajar?
belajar?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk:
belajar.
hasil belajar.
belajar.
8
E. Manfaat Penelitian
Hasil pengembangan model pembelajaran bervisi SETS terintegrasi
1. Manfaat Teoretis
lingkungan.
datang.
perangkat pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
alam.
9
2) Diperolehnya pengetahuan dalam membantu pemerintah dalam
pembelajaran yang meliputi: (1) Silabus, (2) RPP, (3) Buku Siswa, dan (4)
pengisian lembar validasi terhadap semua perangkat yang disusun oleh ahli
10
atau pakar pendidikan dan praktisi. Dikatakan valid ketika diperoleh rata-
rata skor minimal 3,4 dengan skala penilaian dari 1 sampai dengan 5.
alam di Indonesia. Kepraktisan dapat dilihat dari uji coba perangkat melalui
guru dan siswa memiliki rata-rata minimal 3,4 dengan skala penilaian dari 1
sampai dengan 5.
sampai dengan 3.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Belajar
1. Pengertian Teori Belajar
menjelaskan bahwa setiap kegiatan ilmiah yang dilandasi oleh teori akan
Teori dapat membantu peneliti atau praktisi untuk menentukan arah dan
langkah kerjanya.
telah ada, yaitu berupa fakta, konsep, dan generalisasi yang telah
dipelajari dan diingat oleh siswa. Dimensi kedua ini merupakan proses
12
utama dalam belajar di mana materi baru terkait dengan ide-ide yang
relevan dalam struktur kognitif yang ada. Menurut Dahar (2011: 94),
pembelajaran.
13
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relative
yang dapat merubah perilaku yang baik dalam berpikir, merasa maupun
dalam bertindak.
1) Peserta Didik
2) Rangsangan (Stimulus)
yang meliputi suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan
orang. Agar peserta didik mampu belajar optimal, peserta didik harus
14
3) Memori
Memori yang ada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa
belajar sebelumnya.
4) Respon
2. Pengertian Pembelajaran
Menurut Gagne (1981) dalam Rifa‟I dan Anni (2016 : 90)
didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
15
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Beberapa definisi dari para ahli mengenai motivasi secara garis
perubahan energi yang terdapat pada diri siswa yang mendorong siswa
ingin melakukan hal yang ingin dicapai, sesuatu yang membuat siswa
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik, berupa hasrat dan
belajar. Para pendidik telah sadar akan dampak konsep diri terhadap
tingkah laku siswa di dalam kelas dan terhadap prestasinya. Oleh sebab
16
menganalisis faktor apa yang menjadikan siswa kurang termotivasi yang
belajar atau hasil belajar akan optimal kalau ada motiva si yang
17
Hamzah B. Uno (Smpn & Kerinci, 2014) menjelaskan “motivasi
yang diberikan.
di inginkan.
2. Ciri-Ciri Motivasi
Sardiman (dalam Fau, 2016) menegaskan bahwa prestasi
belajar atau hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang
18
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin
akan sesuatu).
3. Fungsi Motivasi
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak
dikerjakan.
tujuan.
a. Bentuk-Bentuk Motivasi
1) Motivasi Intrinsik
19
yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya :
sebagainya.
2) Motivasi Ekstrinsik
b. Indikator Motivasi
Indikator motivasi belajar adalah rasa ingin tahu siswa. Rasa ingin
20
akan mendorong siswa dalam menemukan apa ingin diketahuinya
dicapai dari kegiatan yang dilakukan, dan arah sikap terhadap sasaran
kegiatan.
aktivitas belajar
dalam belajar
21
d. Cara Membangkitkan Motivasi Siswa
1) Memberi angka
2) Hadiah
3) Saingan/ kompetisi
4) Ego-involvement
5) Memberi ulangan
6) Mengetahui hasil
7) Pujian
8) Hukuman
cara :
22
6. Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan
kemampuan siswa.
C. Hasil Belajar
itu sendiri adalah suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
Menurut Rifa‟i dan Anni (2016 : 71) dalam hasil belajar untuk
kompeten.
23
4. Kemahiran Motorik; Kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan
5. Sikap
pada diri peserta didik, lebih rumit karena tidak dapat diukur secara
tentang apa yang diinginkan pada diri peserta didik setelah menyelesaikan
pengalaman belajar.
syaraf.
24
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
1) Ranah kognitif
2) Ranah afektif
hubungan sosial.
25
3) Ranah psikomotor
hasil belajar melalui hasil interaksi dengan berbagai faktor yang saling
2) Faktor Internal
26
ketekunan, (5) sikap, (6) kebiasaan belajar, (7) serta kondisi
3) Faktor Eksternal
27
bahasa. Teori sosiokultural menganggap bahwa belajar merupakan
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Berikut ini adalah prinsip umum pembelajaran yang dirangkum dari
pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan
peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk
28
diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang datang dari
belajar lebih giat, karenanya adalah kewajiban bagi guru untuk bisa
menanamkan sikap positif pada diri siswa terhadap mata pelajaran yang
tertentu. Ada tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati
motivasi, ia akan :
rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar;
kegiatan tersebut;
29
3. Terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.
dalam diri peserta didik dan juga eksternal baik dari guru, orang tua, teman
dan sebagainya. Berkenaan dengan prinsip motivasi ini ada beberapa hal
berprestasi.
b. Keaktifan
Menurut pandangan psikologi anak adalah makhluk yang aktif.
dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan
juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Belajar hanya mungkin
dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri. Karena itu inisiatif harus datang
dari diri siswa sendiri, guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah.
aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak hanya menyimpan
saja tanpa mengadakan tansformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat
30
menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Hubungan
stimulus dan respon akan bertambah erat jika sering dipakai dan akan
apa yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih maka
keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik yang mudah diamati
maupun kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik bisa berupa
suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan lain
sebagainya.
c. Keterlibatan Langsung/Pengalaman
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, karena belajar
adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Tingkat
31
Gambar 2. 1 Kerucut Pengalaman Dale (Arsyad, 2016)
Sebagai contoh seseorang yang belajar membuat tempe yang paling baik
32
bermakna untuk hidup di masyarakat. Anak memiliki potensi-potensi yang
"learning by doing"-nya.
dilakukan oleh siswa secara aktif. Prinsip ini didasarkan pada asumsi
sebagai berikut: kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa
yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita
lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang
33
Hal ini menunjukkan bahwa jika guru mengajar dengan banyak
ceramah, maka peserta didik akan mengingat hanya 20% karena mereka
sebanyak 90%. Hal ini ada kaitannya dengan pendapat yang dikemukakan
oleh seorang filsof Cina Confocius, bahwa: “apa yang saya dengar, saya
lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan saya
paham. Dari kata-kata bijak ini kita dapat mengetahui betapa pentingnya
d. Kebencanaan
Kebencanaan berasal dari kata dasar bencana yang berarti musibah
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
34
bertubi-tubi. Sebagai upaya untuk mengurangi korban yang terus
api perlu mengetahui tanda-tanda gunung api akan meletus dan usaha-
ini tidak sekadar teori, tetapi harus praktik langsung atau simulasi. Anak-
apabila terjadi bencana alam. Dengan cara ini, anak-anak menjadi terbiasa
mata pelajaran lain, salah satunya adalah IPA. Guru juga diharapkan lebih
35
mengintegrasikannya dalam mata pelajaran IPA tetapi dapat juga melalui
kebencanaan.
Pendidikan bervisi SETS memberi peluang bagi para peserta didik untuk
36
berpikir komprehensif dengan menggunakan secara terintegratif berbagai
dan agama sementara tetap maju dalam dalam bidang sains tehnologi dan
mengaitkan konsep sains dengan unsur lain dalam SETS. Cara ini
keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS, baik dalam
peserta didik dapat melakukan pembelajaran dari berbagai titik awal yang
mereka kenal dekat dengan konsep sains yang akan dipelajari. Model
37
Materi
Proses Pembelajaran
Teknologi
Sains
Lingkungan Masyarakat
Sains adalah suatu cara untuk mempelajari aspek-aspek tertentu dari alam
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
38
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Masyarakat
golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu
39
instrumen penilaian bervisi SETS untuk mengukur ketercapaian tujuan
menganalisis, dan menerapkan konsep dan proses itu pada situasi yang
dari teknologi yang merupakan aplikasi dari konsep sains tersebut; dan
40
Dalam konteks kontruktivisme, siswa dapat membangun konsep dengan
melihat dari berbagai macam arah atau dari berbagai macam titik awal
masyarakat
konsep
sehari-hari.
41
penekanan pada konsep-konsep kunci yang
digali dari siswa, yaitu dengan cara tanya jawab ataupun ditulis dikertas.
Tetapi jika guru tidak berhasil memperoleh tanggapan dari siswa dapat saja
atau topik di sekitarnya, topik atau masalah ini sudah ditentukan pada tahap
kunci yang penting diketahui dalam bahan kajian tertentu. Di tahap evaluasi,
untuk menghasilkan penilaian yang benar- benar obyektif dan akhirnya bisa
42
dilakukan mengingat beragamnya hasil belajar yang diperoleh siswa melalui
kreativitas siswa;
antar siswa;
43
a. dapat meningkatkan keterampilan inkuiri, keterampilan pemecahan,
c. jika ditinjau dari segi evaluasi, ada hubungan antara tujuan, proses,
mudah.
44
Memiliki wawasan yang luas merupakan salah satu hal yang harus dimiliki
komponen SETS;
45
tinggi terhada suatu permasalahan serta pencarian isu yang memerlukan
banyak waktu.
46
otomatis perlu ditambah, sesuai dengan KD kebencanaan yang diajarkan.
alokasi waktu yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran yang diintegrasi.
Dari segi SDM, produk yang dihasilkan adalah peseta didik yang
47
hasil pekerjaan/karya peserta didik tentang materi kebencanaan yang
dipelajari.
ajar: tertulis dan tertulis. Bahan ajar dapat diperoleh dari berbagai sumber,
dalam bentuk tertulis, dapat diambil dari buku teks, jurnal, koran, CD
48
pembelajaran nyata yang tidak dalam bentuk tertulis, dapat diakses dari
penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Dalam penilaian
dilakukan oleh guru dan peserta didik, sedangkan dalam penilaian hasil
dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat
dilakukan, diukur, dan diamati. Penilaian proses dan hasil belajar itu saling
berkaitan satu dengan lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari suatu
proses belajar.
dan hasil belajar peserta didik. Teknik-teknik yang dapat diterapkan untuk
jenis tagihan tes meliputi: (1) kuis dan (2) tes harian. Untuk jenis tagihan
observasi, (2) angket, (3) wawancara,(4) tugas, (5) proyek, dan (6)
49
portofolio. Bentuk-bentuk instrumen dapat berupa: a) Tes: isian, benar-
lingkungannya.
G. Kepedulian Lingkungan
Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
50
Menurut pasal 1 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia”. Dapat diketahui bahwa
selain masyarakat, ada juga pihak terkait yakni pemerintah pusat maupun
Menurut Siahaan dalam Ruray (2012: 34) setiap orang berhak menikmati
51
berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam pasal 70 Undang-
hak dan kesempatan yang sama berperan aktif dalam perlindungan dan
dua tujuan utama: pertama, dalam hal tersedianya sumber daya alam, sampai
memang terbatas dan secara ekonomik tidak menguntungkan untuk digali dan
diolah, maka untuk selanjutnya strategi apa yang perlu ditempuh untuk
hidup sudah harus secepatnya dimiliki oleh setiap penduduk, agar setiap
52
Sikap kepedulian lingkungan menurut Kemendiknas (2010) dalam
Sya’ban (2014) adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Ada beberapa
indikator kepedulian lingkungan (BPS, 2013) antara lain, dapat dilihat dari
No Aspek Indikator
mencemari air
sampah
d. Memanfaatkan sampah
bermotor
53
bencana
simpanan air ketika di musim kemarau dan pengurangan zat-zat yang mencemari
memilah sampah organik dan non organik serta memanfaatkan sampah seperti
kompos serta tidak membakar sampah dapat mengurangi pencemaran udara dan
dimiliki oleh peserta didik sejak dini di Indonesia, karena wilayah di Indonesia
rawan terjadinya bencana. Bencana tidak hanya karena faktor alam, namun karena
ulah manusia itu sendiri, sehingga perlu upaya pencegahan agar tidak perlu terjadi
54
sekolah dasar, dengan harapan apabila pengetahuan dan sikap kepedulian
Materi tentang bencana berada di pelajaran IPA kelas V, dan materi tersebut
hanya sebatas kognitif. Materi yang ada di buku belum mengaitkan dengan
belajar karena adanya keingintahuan yang kuat. Penelitian Komariah, dkk (2015),
menyatakan bahwa aktivitas siswa dan hasil belajar saat penerapan pendekatan
mengalami peningkatan.
minat belajar, rasa ingin tahu dan prestasi belajar. Penelitian Resni (2013),
pendekatan SETS dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik kategori
Dari kondisi awal siklus I, ketuntasan belajar aspek kognitif peserta didik
Technology, and Society terhadap aktivitas belajar IPA pada Siswa Kelas IV
55
penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA melalui
pada masing-masing siklus sebagai berikut: (1) Siswa yang bekerja sama
sebanyak 9 siswa pada kondisi awal, meningkat menjadi 16 siswa atau 80%
pada kondisi akhir; (2) Siswa yang mengerjakan soal dengan hasil benar 10
siswa pada kondisi awal meningkat menjadi 17 siswa atau 85% pada kondisi
akhir; (3) Siswa yang menjawab pertanyaan dan mau bertanya kepada guru
dari 12 siswa pada kondisi awal meningkat menjadi 18 siswa atau 90% pada
pada kondisi awal meningkat menjadi 17 siswa atau 85% pada kondisi akhir.
diterima.
56
(Sets) Melalui Kerja Kelompok Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar
mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang
dikumpulkan adalah data hasil belajar IPA ranah kognitif, data tersebut
dikumpulkan dengan metode tes, jenis tes itu adalah tes objektif dengan jenis
tes pilihan ganda biasa. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan
57
melalui kerja kelompok berbasis lingkungan berpengaruh terhadap hasil
Tanggap Bencana Siswa Kelas Iv SD Swasta & Negeri (SD Kristen Imanuel
dan Negeri yang diajar dengan model TGT bervisi SETS, menentukan
belajar diperoleh melalui pemberian tes kognitif, sikap tanggap bencana dan
TGT bervisi SETS lebih baik dari NonTGT bervisi SETS dalam
belajar SD Swasta rata-rata sebesar 85, lebih baik dari rerata prestasi SD
Negeri yang sebesar 75. Rata-rata peningkatan sikap tanggap bencana pada
model TGT dan NonTGT sebesar 3, tidak ada perbedaan secara signifikan
58
disimpulkan bahwa pembelajaran kebencanaan bervisi SETS dapat diajarkan
kebencanaan dalam IPA bervisi SETS dapat diterima dengan baik pada
Semarang.
59
Environment, Technology, and Sociaty (SETS). Tujuan umum penelitian ini
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas
siklus dengan subyek penelitian adalah siswa dan guru kelas VC. Hasil
menghasilkan bahan ajar yang berupa Lembar Kerja Siswa IPA dengan
analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah
Research and Development, yang mengacu pada model Borg, W.R and Gall,
60
M.D.Hasil dari penelitian pengembangan LKS IPA dengan pendekatan SETS
memenuhi kriteria valid dengan hasil uji ahli materi mencapai tingkat
kevalidan 95%, ahli desain mencapai 92,5%, ahli isi pembelajaran mencapai
97,5%, dan hasil uji coba lapangan mencapai 89,8%, nilai rata-rata post-test
kontrol mencapai 67,96. Pada uji T manual diperoleh Thitung = 2,92 dengan
hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, karena adanya pengaruh
refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik tes dan non tes.
siklus II sebesar 35 (baik), siklus III Sebesar 40(sangat baik). Skor aktivitas
61
siswa siklus I sebesar 23,7 (cukup), siklus II sebesar27,5 (baik), siklus
III sebesar 36,5 (sangat baik). Respon siswa pada siklus I mendapat skor
101 (Kurang Baik), siklus II sebesar 119 (baik), siklus III sebesar 138
Sumber Daya Alam Dan Kebencanaan Alam Tahun 2012/ 2013. Penelitian
komik sains bervisi SETS dalam meningkatkan hasil belajar siswa SD kelas
yaitu membuat story board yang dilanjutkan membuat sketsa dan desain,
hingga tahap terakhir adalah construct dan pengemasan. Teknik analisis data
uji banding dan uji gain. Hasil uji ahli terhadap kelayakan komik berada pada
62
kategori “baik”. Uji skala terbatas menunjukkan bahwa tingkat keterbacaan
komik pada kategori ”tinggi” dengan skor 84%. Kepraktisan komik berada
komik sains bervisi SETS, hasil belajar ranah kognitif dan psikomotorik kelas
10. Ni Luh Putu Andry Handayani, dkk (2014) Penelitian yang berjudul
Data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar IPA ranah kognitif, data
tersebut dikumpulkan dengan metode tes, jenis tes itu adalah tes objektif
dengan jenis tes pilihan ganda biasa. Selanjutnya data yang terkumpul
63
berdistribusi normal dan homogen. Setelah data berdistribusi normal dan
variabel.
dalam pembelajaran IPA jarang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu perlu
64
RPP, pengembangan bahan ajar, alat penilaian bervisi SETS. Perangkat
65
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Bervisi SETS
Tahap
Peningkatan Kepedulian
pengetahuan Lingkungan
H. Hipotesis Penelitian
lingkungan.
66
BAB III
METODE PENELITIAN
(dalam Trianto, 2012). Model ini terdiri dari empat tahap yaitu: define
pembelajaran.
validitas dan uji coba produk untuk mengetahui sejauh mana motivasi dan
67
penelitian ini hanya sampai pada tahap develop dikarenakan keterbatasan
waktu penelitian.
3. Desain Penelitian
Prosedur dalam penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan pada
68
Analisis Ujung Depan
Pendefenisian
Tahap
Analisis Siswa Analisis Tugas Analisis Tugas
Spesifikasi Tujuan
(Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bervisi SETS
Perancangan
Tahap
Perancangan Awal Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Bervisi SETS
Pengembangan
Tahap
Uji Coba Skala Terbatas
Efektif dan
Uji Coba KelasEksperimen Revisi
Valid
69
Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dilakukan dalam
perangkat pembelajaran.
2) Analisis Siswa
70
3) Analisis Tugas
4) Analisis Konsep
pelajaran IPA kelas V yang sudah ada didasarkan materi yang akan
5) Spesifikasi Tujuan
dikembangkan.
71
b. Tahap Perancangan (design)
1) Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Pada penelitian ini validasi yang digunakan adalah validasi isi yang
penelitian.
dalam dua tahap yaitu uji coba lapangan awal atau uji coba
skala/kelompok terbatas.
72
3) Penerapan perangkat/tahap real teaching
digunakan atau tidak maka perlu uji coba model atau produk yang juga
b) Uji coba skala kecil. Uji coba ini dilakukan pada subjek
pembelajaran.
73
c) Uji coba skala terbatas. Uji coba skala terbatas dilakukan
Adapun desain pada uji skala luas ini disajikan seperti pada tabel 3.1
E O1 X1 O2
K O3 X2 O4
Keterangan :
E : kelompok eksperimen
K : kelompok kontrol
SETS
74
O2 : nilai post tes kelas eksperimen
a) Subjek uji coba skala kecil dan skala terbatas yaitu siswa kelas
3) Jenis data
75
digunakan untuk memastikan perangkat pembelajaran yang
Data hasil belajar kognitif siswa dibagi dua yaitu data awal dan data
Data ini diperoleh dari hasil observasi pada proses pembelajaran oleh
pembelajaran.
4. Subjek Ujicoba
Subjek ujicoba adalah siswa kelas VA, kelas VB SDN Tulis 01, dan SDN
Tulis 02.
5. Instrumen Penelitian
Data penelitian dikumpulkan melalui tes, assesmen autentik, dan angket
tanggapan guru dan siswa. Instrumen data yang digunakan pada penelitian ini
76
meliputi : 1) lembar validasi, 2) lembar observasi sikap ilmiah, 3) penilaian
1) Lembar validasi
dengan kriteria: tidak baik, kurang baik, baik dan sangat baik.
77
1. Menghargai pendapat/temuan orang lain.
1. Obyektif/jujur
3. Tidak purbasangka.
3. Kejujuran
4. Mengambil keputusan sesuai fakta.
78
pengetahuan yang telah diperoleh siswa selama pembelajaran
dan respon siswa yang positif sebagai salah satu indikator bahwa
kepraktisan.
pembelajaran.
penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat
angket, dokumentasi dan tes kepada siswa di awal dan akhir pembelajaran.
a. Observasi
diteliti pada saat pembelajaran materi bencana alam. Hal yang akan
79
diobservasi pada penelitian ini adalah keterlaksanaan pembelajaran
pembelajaran
b. Tes
melalui tes prestasi belajar dan ranah psikomotor melalui produk dari
pembelajaran.
80
C. Teknik Analisis Data
Untuk menguji perangkat pembelajaran bervisi SETS untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi bencana alam,
sebagai berikut:
2 <Va ≤ 3 Valid
Keterangan :
81
A. Peningkatan skor rata-rata pre-test dan post-test
dan post-test yang dihitung dengan menggunakan rumus gain rata rata
S post S pre
g
S maks S pre
Keterangan:
G Kriteria
82
Pengujian signifikansi dari peningkatan hasil belajar siswa dapat
Md
t
x 2d
NN - 1
(Arikunto, 2010:349)
Keterangan :
a) Analisis validitas
Validitas isi mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi
atau isi pelajaran yang diberikan. Item soal harus mengacu pada aspek
penilaian atau skoring berisi keterangan perincian tentang skor angka yang
(Arikunto, 2010).
b) Analisis reliabilitas
83
Suatu tes mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila tes tersebut dapat
hasil, artinya hasil pengukuran relatif serupa terhadap obyek yang sama
walaupun dilakukan oleh orang dan tempat yang berbeda. Reliabilitas soal
2013:122).
Rumus Alpha :
∑
r11 = ( )( )
Keterangan:
S² = varians total
84
3 0,40 <r₁ ₁ ≤ 0,60 Cukup
Uji reliabilitas soal dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas lebih dari atau
soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek (Arikunto,
dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan
Dimana:
Dalam penelitian ini tingkat kesukaran dinyatakan dalam bentuk proporsi yang
85
Tabel 3. 6 Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Fungsi tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes.
Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan butir soal yang memiliki
tingkat kesukaran sedang, untuk keperluan seleksi digunakan butir soal yang
rendah/mudah.
d) Daya Pembeda
B A BB
D PA PB
JA JB
Keterangan:
86
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
20 R < 40 Kurang
40 R < 60 Cukup
60 R < 80 Baik
Dalam penelitian ini, apabila respon siswa berada pada kriteria baik dan
87
SETS mendapatkan kategori positif dari siswa. Demikan halnya
88
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini merupakan pengembangan perangkat
(IPA) di sekolah dasar (SD). Dalam bab ini diuraikan tentang tujuan
lapangan.
89
hubungannya dengan keterampilan dasar siswa dalam : mengidentifikasi
a. Silabus
Kurikulum yang dikembangkan dalam silabus ini dari silabus
dan sumber belajar, serta materi dan alat peraga. Pengalaman belajar
b) Memotivasi
2) Kegiatan Inti
a. Tahap inisiasi
c. Pemantapan konsep
90
1) Presentasi
2) Penguatan
d. Evaluasi
3) Kegiatan Penutup
a. Membuat kesimpulan
b. Memberikan penugasan
dengan penilaian tidak hanya soal isian dari siswa, tetapi juga berupa tugas-tugas
lainnya yaitu tugas individu dan tugas kelompok. Sumber belajarnya terdiri dari
buku Sains SD kelas V dan buku bahan ajar Peristiwa Alam di Indonesia dan
didukung alat dan bahan praktik seperti botol bekas, kalender bekas, cuka dan
ada antara lain: alokasi waktu, indikator, tujuan pembelajaran, materi, skenario
menit yang terdiri dari 3 kali pertemuan ditambah 1 kali pertemuan untuk
evaluasi.
91
Pertemuan Tujuan Pembelajaran
1 Melalui pembelajaran SETS peserta didik dapat:
1. Menjelaskan jenis bencana di Indonesia
2. Menjelaskan cara terjadinya banjir rob
3. Menjelaskan cara terjadinya banjir bandang
4. Menjelaskan perbedaan banjir rob dan banjir bandang
5. Menjelaskan dampak terjadinya banjir bandang dan
banjir rob
6. Menjelaskan teknologi yang dapat digunakan
mengurangi dampak banjir rob dan banjir bandang
7. Menjelaskan cara penanganan penyelamatan saat
terjadinya banjir rob dan banjir bandang
2 1. Menjelaskan cara terjadinya tsunami
2. Menjelaskan cara terjadinya gunung meletus
3. Menjelaskan dampak terjadinya gunung meletus
4. Menjelaskan cara terjadinya tanah longsor
5. Menjelaskan dampak terjadinya tanah longsor
6. Menjelaskan teknologi yang dapat dipergunakan
mengurangi dampak gunung meletus dan tanah longsor
7. Menjelaskan cara-cara penyelamatan saat terjadinya
gunung meletus dan gunung meletus
3 1. Menjelaskan cara terjadinya gempa bumi
2. Menjelaskan dampak dari terjadinya gempa bumi
3. Menjelaskan cara terjadinya angina tornado
4. Menjelaskan dampak dari terjadinya angina tornado
5. Menjelaskan cara penyelamatan saat terjadinya gempa
bumi
6. Menjelaskan cara penyelamatan saat terjadinya angina
tornado
7. Menjelaskan teknologi untuk mengetahui gempa bumi
dan angin tornado
Sumber : RPP Penyusun, 2022
sosial. Materi awalnya mengungkap tentang bencana banjir rob dan banjir
92
bandang, tsunami, tanah lonsor, gunung meletus, gempa bumi, angin (tornado)
dan aplikasi, pemantapan konsep dan evaluasi, seperti yang tercantum pada salah
93
Bagian Kegiatan Guru Alokasi Waktu
94
Bagian Kegiatan Guru Alokasi Waktu
peserta didik sebagai bahan diskusi bersama. Pada tahap pengembangan dan
sumber, salah satunya adalah bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini.
depan kelas mengenai hasil diskusi dan guru memberikan materi penguatan-
c. Bahan Ajar
Produk bahan ajar yang dikembangkan berupa buku bacaan dengan Judul
95
Gambar 4. 1 Cover Buku Bahan Ajar
Buku untuk bahan ajar tersebut membahas tentang peristiwa alam dan
dampaknya dalam kehidupan yang meliputi bencana banjir rob dan banjir
bandang, tsunami, tanah lonsor, gunung meletus, gempa bumi, angin (tornado)
96
iklim. Di setiap pembahasan tentang peristiwa alam dikaitkan dengan aspek ilmu
lingkungan dan aspek sosialnya. Untuk mendukung agar isi materi lebih menarik
Gambar 4. 2 Contoh Cuplikan Halaman Buku Bahan Ajar yang Berisi Gambar-
gambar Pendukung
kesimpulan yang berisi komponen SETS. Di akhir buku ini, dilengkapi dengan
menjodohkan, tugas proyek dan teka-teki silang, serta evaluasi berupa soal essay.
Yang menjadi pembeda dari buku ini adalah materi tentang peristiwa alam yang
ada di Indonesia dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa,
sehingga lebih menarik dan mengaitkan materi tersebut dengan ilmu pengetahuan,
97
lingkungan, masyarakat dan teknologi. Buku ini lebih lengkap dibandingkan
d. Perangkat Evaluasi
Alat evaluasi yang dikembangkan meliputi soal evaluasi, tugas harian dan
pembelajaran bervisi SETS dalam pelajaran IPA di sekolah dasar. Soal evaluasi
berupa pre-tes dan post tes berupa soal isian untuk mengetahui pengetahuan siswa
tentang peristiwa alam sebelum dan sesudah pembelajaran. Tugas harian dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan Ajar, soal evaluasi, tugas harian dan
oleh para ahli pendidikan dan praktisi di lapangan. Hasil validasi ahli dapat dilihat
98
Tabel 4. 3 Hasil Validasi Ahli
Validator
No Perangkat Rata-rata Kriteria
1 2 3 4 5
1 Silabus 4,22 4,22 4,33 4.44 4.44 4,26 Sangat baik
2 RPP 4,41 4,48 4,52 4,45 4,55 4,48 Sangat baik
3 Bahan Ajar 4,82 4,82 4,64 4,73 4,64 4,73 Sangat baik
4 Soal Evaluasi 5 4,83 4,83 4,72 4,72 4,82 Sangat baik
Tugas Harian dan
5 4,5 4,83 4,67 4,67 4,5 4,63 Sangat baik
Proyek
Sikap kepedulian
6 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 Sangat baik
lingkungan
Sumber : Analisis Penyusun, 2022
pembelajaran bervisi SETS pada mata pelajaran IPA sekolah dasar pada interval
IPA sekolah dasar dapat dilihat dari hasil uji coba pada kelas V SD Negeri 1 Tulis
99
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran
pada pertemuan kedua mencapai 90% dan pada pertemuan ketiga mencapai 88 %
pelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat dilihat dari respon siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan. Respon siswa yang diperoleh dari pengisian angket
bahwa pembelajaran yang telah dilakukan tergolong sangat baik, dan 18,1%
Tabel 4.6.
100
Tabel 4. 6 Respon Siswa terhadap Pembelajaran Bervisi SETS pada Pelajaran
IPA di Sekolah Dasar
NO Penilaian
Indikator Penilaian
TS KS S SS
1 Kata atau kalimat dalam modul membuat 15 10
saya mudah memahami materi bencana alam.
Sampul, warna, kertas, gambar dan ilustrasi 12 13
yang disajikan dalam modul pembelajaran
2 menarik saya untuk mempelajari materi
bencana alam.
bervisi SETS pada pelajaran IPA di sekolah dasar mendapatkan respon sangat
mampu membedakan peristiwa alam yang terjadi karena aik sebab karena ulah
101
manusia dan maupun yang tidak, sehingga mereka mengetahui pentingnya
yang ada, memandang bahwa buku tersebut lebih lengkap sehingga lebih
bersemangat untuk belajar. Dengan demikian dari aspek sumber belajar yang
dikembangkan cenderung praktis dan kaya akan muatan menurut persepsi siswa.
menunjukkan bahwa siswa lebih tertarik pada cara tersebut untuk memudahkan
menyadari tentang bahaya banjir dan tanah longsor. Melalui diskusi mereka
merasa lebih berani untuk mengemukakan pendapat serta lebih percaya diri ketika
karena adanya tugas-tugas, selain itu mereka cenderung tertarik dengan tugas
yang bervariasi seperti tugas individu, tugas kelompok, tugas proyek. Mereka
102
a. Pertemuan 1
berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu siswa. Kegiatan ini sebagai
kehadiran siswa sebagai bentuk perhatian guru kepada siswa . Apersepsi dan
motivasi dilakukan sebagai prasrat memasuki kegiatan ini. Dalam kegiatan ini
guru mengingatkan kembali tentang berita banjir bandang dan banjir rob. “Masih
ingatkah anak-anak tentang banjir, apa itu banjir rob?” Guru memberikan
semua menjawab namun ada beberapa siswa yang memberikan jawaban dari
pembelajaran, agar siswa mengetahui arah yang akan dicapai dalam pembelajaran
103
Memasuki kegiatan inti, pembelajaran dilakukan menggunakan sintaks
konsep dan evaluasi. Memasuki tahap inisiasi, guru menayangkanan slide yang
berisi gambar tentang banjir bandang dan banjir rob. Guru memberikan
guru membagi kelas menjadi kelompok dengan anggota setiap kelompok 4 siswa.
saling berbagi untuk menyelesaikan tugas bersama. Salah satu sumber yang
kelompok.
104
Gambar 4. 4 Tahap Pengembangan Konsep dan Aplikasi pada Pertemuan ke-1
konsep.
diskusi dan kelompok lainnya menanggapi, untuk melengkapi hasil diskusi. Peran
guru dalam tahap ini untuk memberikan penguatan terhadap hasil diskusi. Hal-hal
yang masih dianggap kurang dari hasil diskusi diberikan masukan tambahan oleh
guru sehingga akhirnya guru bersama siswa membuat suatu kesimpulan hasil
105
Gambar 4. 5 Tahap Pemantapan Konsep
dijawab secara individu pada lembaran kertas. Kegiatan ini untuk mengetahui
1. Menurut siswa, banjir rob dan banjir bandang apakah termasuk bencana alam
yang dapat dicegah?
2. Apakah banjir rob bisa terjadi di lokasi banjir bandang begitu pula sebaliknya ?
3. Apa yang perlu kalian lakukan apabila banjir rob dan banjir bandang terjadi di
daerahmu?
untuk membaca modul tentang bencana tsunami, gunung meletus dan tanah
longsor dan memberikan tugas untuk menyiapkan bahan praktik melalui tugas
b. Pertemuan 2
mengingatkan kembali berita tentang gunung meletus pada gunung berapi dan
Kegiatan inti diawali dengan tahap inisiasi. Kegiatan di tahap ini relatif
106
praktik pembuktian terjadinya gunung meletus. Dalam kegiatan ini, siswa diajak
menuju halaman sekolah untuk membuat tugas projek dengan alat dan bahan yang
sudah dibawa karena pada pertemuan sebelumnya siswa diberi tugas menyiapkan
bentuk kerucut menyerupai bentuk gunung, lalu pada bagian atas guntung sedikit,
kemudian letakkan botol mineral kosong di dalam kerucut yang sudah d buat tadi,
Masukkan 10 sendok makan cuka ke dalam botol air mineral bekas dan masukkan
pewarna merah 1 sendok makan ke dalam botol tambahkan 3 sendok makan soda
kue ke dalam botol tadi maka gunung akan mengeluarkan lava dengan sendiri
Proses kegiatan praktik ini, siswa mendapat tugas mengamati lava yang
107
Setelah siswa melakukan praktik, guru mengajak siswa untuk masuk ke
dan kelompok lain untuk menanggapi, menambah hasil diskusi kelompok yang
maju. Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi dan bersama siswa
membuat kesimpulan.
c. Pertemuan 3
memberi salam dan salah satu siswa memimpin doa dan dilanjutkan dengan
tentang berita angin puting beliung yang sudah pernah terjadi dan dilanjutkan
108
Memasuki kegiatan ini, melalui slide, guru menayangkan gambar tentang
komentar tentang kejadian tersebut. Dalam tahap inisiasi ini, guru menayangkan
hasil diskusi dan kelompok lain untuk menanggapi, menambah hasil diskusi
kelompok yang maju. Untuk menambah hal-hal yang masih kurang, guru
kertas, guru memberikan tugas untuk mempelajari modul kembali, karena pada
109
4. Keefektifan Perangkat Pembelajaran Bervisi SETS Pelajaran IPA
SD
Keefektifan perangkat pembelajaran bervisi SETS pada pelajaran IPA di
SD dapat dilihat dari hasil uji hipotesis tentang uji ketuntasan, uji perbedaan
a. Uji Prasyarat
Sebagai prasyarat dalam pengujian hipotesis selanjutnya maka dilakukan
sebesar 0,07 dan untuk data postes sebesar 0,13, keduanya melebihi 0,05, yang
berarti bahwa data berdistribusi normal. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
Hasil uji homogenitas data menggunakan uji F dapat dilihat pada Tabel
4.8.
110
Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa nilai Fhitung = 0,430 dengan nilai sign =
0,515 > 0,05, yang berarti bahwa data kedua kelompok memiliki varians yang
b. Uji Ketuntasan
Untuk menganalisis ketuntasan belajar siswa dalam menanggapi bencana
yang terjadi. Hal ini dilihat dari nilai t test yang dihasilkan dari 2 (dua) kelompok
dengan KKM = 70. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.9.
bencana/tanggap bencana tingkat sekolah dasar mencapai 76,54. Hasil uji mean
diperoleh thitung = 6,464 dengan nilai sign = 0,01 < 0,05, yang berarti bahwa secara
belajar. Nilai yang lain diperoleh dari kelompok kontrol, dengan nilai rata-rata
sebesar 66,14 dengan thitung = 9,104 dengan nilai sign = 0,326 > 0,05, atau dapat
disimpulkan dengan rata-rata tersebut belum melebihi KKM = 70, dan artinya
kebencanaan, hal ini berbeda jauh dengan hasil sebelum dilakukan eksperimen.
111
c. Uji Peningkatan Pengetahuan Siswa tentang Kebencanaan
Untuk mengetahui pengaruh peningkatan pengetahuan siswa dalam
di dunia melalui metode pembelajaran bervisi SETS pada mata pelajaran IPA di
sekolah dasar dapat dilihat dari hasil uji paired sample t-test, seperti tercantum
pembelajaran bervisi SETS pada mata pelajaran IPA sekolah dasar mengalami
peningkatan pengetahuan tentang kebencanaan dari 46,20 menjadi 76,54. Hasil uji
paired sample t-test diperoleh nilai thitung = 2,206 dengan nilai sign = 0,037 < 0,05,
kelompok eksperimen. Sedangkan untuk kelompok kontrol, nilai pretes dan postes
meningkat menjadi 66,14. Hasil uji t diperoleh thitung = -4,437 dengan nilai sign =
0,033 < 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa pembelajaran bervisi SETS pada
mata pelajaran IPA sekolah dasar berpengaruh terhadap pengetahuan siswa pada
materi kebencanaan.
Tabel 4.11.
112
Tabel 4. 11 Gain Ternormalisasi
Kontrol Eksperimen
Interval Gain Kriteria
F % f %
g < 0,3 Rendah 4 17.5 0 0.0
0,3 < g < 0,7 Sedang 18 82.5 5 31.0
0,7 < g Tinggi 0 0.0 18 69.0
Jumlah 22 100 25 100
kelompok eksperimen, sebanyak 69% siswa memiliki peningkatan tinggi dan 31%
tergolong sedang. Dari hasil analisis tabel diatas diperoleh bahwa metode
dasar berpengaruh terhadap peningkatan yang tinggi untuk hasil belajar siswa.
eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari hasil uji independent sample t-test,
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 9.147 20 .457 5.235 .000
Residual 2.097 24 .087
Total 11.244 44
a. Dependent Variable: Status
b. Predictors: (Constant), tornado4, longsor1, tsunami1, letusan4, tornado3, longsor2, letusan1,
banjir4, banjir1, tsunami2, tornado2, letusan2, longsor4, tsunami3, letusan3, tornado1, tsunami4,
banjir2, longsor3, banjir3
113
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .486 .220 2.206 .037
tsunami1 .018 .067 .033 .265 .793
tsunami2 -.057 .116 -.078 -.491 .628
tsunami3 .295 .100 .476 2.945 .007
tsunami4 .005 .116 .010 .046 .964
letusan1 -.107 .088 -.193 -1.224 .233
letusan2 -.154 .090 -.252 -1.707 .101
letusan3 .205 .106 .366 1.931 .065
letusan4 .216 .077 .399 2.785 .010
banjir1 -.419 .132 -.725 -3.186 .004
banjir2 -.309 .160 -.484 -1.929 .066
banjir3 .282 .153 .494 1.839 .078
banjir4 -.037 .117 -.064 -.315 .756
longsor1 .104 .079 .174 1.314 .201
longsor2 -.072 .107 -.127 -.676 .506
longsor3 .036 .140 .058 .255 .801
longsor4 -.064 .101 -.119 -.630 .535
tornado1 .296 .088 .641 3.354 .003
tornado2 .026 .083 .049 .319 .752
tornado3 .152 .070 .282 2.172 .040
tornado4 .210 .061 .420 3.457 .002
a. Dependent Variable: Status
Hasil uji t diperoleh thitung tertinggi = 3,457 dengan nilai sign = 0,002 <
0,05. Pada taraf kesalahan 5% dengan dk = 25+24-2=47 diperoleh ttabel satu pihak
sebesar 0,282. Karena thitung < ttabel berarti bahwa secara nyata peningkatan (gain)
kelompok kontrol. Hal ini juga dilihat berbeda jika diperhatikan dari
114
peningkatan pengetahuan siswa tentang kebencanaan melalui pembelajaran
bervisi SETS pada pengetahuan kebencanaan masih tergolong cukup dengan rata-
rata 2,20 pada interval 1,7 – 2,3, sedangkan setelah pembelajaran meningkat
bervisi SETS pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar dapat dilihat pula dari
hasil uji paired sample ttest, seperti tercantum pada Tabel 4.15.
115
letusan4 1.82 45 .936 .140
Pair 5 Status 1.51 45 .506 .075
tornado1 1.73 45 1.095 .163
Pair 6 Status 1.51 45 .506 .075
tornado2 1.73 45 .939 .140
Pair 7 Status 1.51 45 .506 .075
tornado3 1.58 45 .941 .140
Pair 8 Status 1.51 45 .506 .075
tornado4 1.71 45 1.014 .151
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper t Df
Pair Status - -.667 1.022 .152 -.974 -.359 -4.374 44
1 letusan1
Pair Status - -.444 .918 .137 -.720 -.169 -3.246 44
2 letusan2
Pair Status - -.533 .968 .144 -.824 -.243 -3.697 44
3 letusan3
Pair Status - -.311 .949 .142 -.596 -.026 -2.199 44
4 letusan4
Pair Status - -.222 .902 .134 -.493 .049 -1.653 44
5 tornado1
Pair Status - -.222 .927 .138 -.501 .056 -1.609 44
6 tornado2
Pair Status - -.067 .889 .133 -.334 .201 -.503 44
7 tornado3
Pair Status - -.200 .968 .144 -.491 .091 -1.386 44
8 tornado4
tertinggi = -0.503 dengan nilai sign = 0,618 yang artinya terjadi peningkatan
116
pembelajaran bervisi SETS pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar berpengaruh
HASIL WAWANCARA
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10
117
A5 : Bagaimana media pembelajaran yang digunakan, apakah menarik
perhatian siswa?
terlihat dari sebanyak 60% responden yang menjawab iya (setuju), sebanyak 80%
responden setuju peserta didik harus aktif dalam pembelajaran, 100% responden
setuju jika LKPD meningkatkan sikap ilmiah siswa, 100% responden setuju jika
bahan ajar yang digunakan mudah dipahami siswa, 100% responden setuju bahwa
118
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Menurut Undang-Undang Penanggulangan Bencana No. 24 Tahun 2007,
bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
faktor alam dan/atau non alam, faktor alam maupun faktor manusia, yang
dampak psikologis.
bencana adalah suatu fenomena atau peristiwa yang mengancam atau merugikan
manusia. Suatu fenomena dapat disebut bencana jika berdampak pada kehidupan
manusia.
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Salah satu cara yang dapat
di lingkungan masyarakat sejak dini, yaitu melalui anak pada usia sekolah.
bertanggung jawab terhadap masa depan bumi. Hal ini dapat dilakukan melalui
pembelajaran bervisi SETS pada pelajaran IPA di sekolah dasar yang diharapkan
119
bagaimana menghadapi sebuah bencana dengan penjelasan teori-teori yang
2002). Pembelajaran bervisi SETS memberi peluang bagi para peserta didik untuk
agama sementara tetap maju dalam dalam bidang sains tehnologi dan ekonomi
dalam RPP dan bahan ajar yang akan digunakan serta alat evaluasinya. Silabus
terdiri dari inisiasi, pengembangan konsep dan aplikasi, pemantapan konsep dan
evaluasi. Menurut Fatchan (2014), pembelajaran SETS, pada tahap inisiasi siswa
120
perlu dikenalkan isu-isu masalah yang ada di sekitar masyarakat. Di tahap
dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap pemantapan konsep perlu diluruskan jika
pemantapan melalui penekanan pada konsep inti dari substansi yang penting
untuk diketahui terlebih dahulu. Tahap paling akhir adalah evaluasi yang
hasil belajar dengan menggunakan suplemen 3-di kelas tatap muka, berdasarkan
bumi dan letusan gunung berapi, pertemuan kedua tentang tanah longsor dan
banjir, dan pertemuan ketiga tentang angin topan dan kekeringan. Beberapa hal
yang dikembangkan dalam RPP ini antara lain peningkatan metrik keberhasilan
pembelajaran yang disusun secara lebih detail untuk setiap pertemuan, langkah
pembelajaran yang lebih detail dan mudah diikuti, dokumentasi yang detail dalam
materi edukasi, sumber belajar dan media yang digunakan tidak hanya berupa
buku, namun dikembangkan dalam bentuk bahan ajar, bahan dan alat praktik.
121
pemantapan konsep dan evaluasi, seperti tercantum pada salah satu contoh RPP
dikembangkan berisi tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia. Setiap jenis
diakhiri dengan simpulan yang mengaitkan dari keempat unsur SETS. Bahan
dari bahan ajar dicantumkan berbagai alat evaluasi seperti tugas individu, tugas
mengacu pada ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Secara
kogitif dikembangkan alat evaluasi berupa soal essay di setiap pertemuan, soal
essay untuk semua pertemuan, soal mencocokan (mix and match) dan teka-teki
adalah menggunakan alat evaluasi berupa tugas proyek pembuktian banjir dan
erosi atau tanah longsor dan letusan gunung berapi. Nantinya hal ini dapat
tanggap bencana.
122
2. Kevalidan Perangkat Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar
Validasi terhadap perangkat hasil pengembangan merupakan bagian
kriteria kualitas yang diharapkan atau tidak. Validasi perangkat dilakukan secara
dan mudah. Tingkat reliabilitas soal tergolong sangat tinggi karena di atas rata-
rata. Hasil validasi ahli menunjukkan perangkat pembelajaran bervisi SETS pada
mata pelajaran IPA sekolah dasar meningkatkan interval rata-rata hingga 4,26-5,0
dan hal ini termasuk dalam kategori sangat baik, sehingga perangkat pembelajaran
123
pengembangan ditunjukkan dengan jelas melalui hasil angket siswa tentang
terlihat bahwa sebagian besar siswa menjawab sangat praktis. Pembelajaran yang
dan melalui pembelajaran mereka cenderung merasa lebih mudah memahami dan
praktik yang memudahkan siswa dalam mempelajari materi, serta lebih berani
menjadi daya tarik siswa dan melalui pembelajaran mereka cenderung merasa
lebih aktif.
tentang kebencanaan tergolong tuntas, lebih baik dari pada kelompok kontrol,
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Shofiyah, Indriyanti & Binadja
124
kompetensi terkait pengendalian hama dan penyakit organ tumbuhan
menghasilkan produk yang dikembangkan berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS,
LDS, dan alat evaluasi. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh peserta
didik mencapai ketuntasan dengan rata-rata nilai 92 dan N-gain sebesar 0,83.
Seluruh peseta didik bersikap baik, terampil, dan aktif dan perangkat
ditunjukkan dari adanya nilai signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol
bervisi SETS tergolong tinggi. Siswa lebih mendominasi untuk bersikap peduli
yang tinggi dalam kebencanaan dan paham tentang bagaimana standar prosedur
untuk mitigasi bencana. Hasil penelitian ini ini sesuai dengan penelitian Sugiarto
125
lingkungan, dan apabila dikaitkan dengan tanggap dan peduli bencana hampir
126
BAB V
KESIMPULAN
127
2. Sebagai pendidik dirasa perlu untuk lebih kreatif dan menguasai teknologi
pada saat ini sehingga penyampaian materi dapat mengikuti perkembangan
jaman dan tidak berkesan kuno.
3. Dalam penelitian ini, pemahaman tentang kebencanaan dan bagaiaman
miitgasinya dituangkan juga dalam bahan ajar dengan media gambar yang
menarik dan aktivitas/eksperimen yang baru dan menggunakan bahan ramah
lingkungan.
4. Saran untuk penelitian lanjutan adalah menganalisis dampak pembelajaran
SETS terhadap tindakan nyata di lingkungan tentang kepeduliannya baik
terhadap bencana maupun kesiapan lingkungan sekitar dalam menghadapi
bencana yang akan datang.
128
DAFTAR PUSTAKA
129
Elfrida Novianty, dkk (2016). Peningkatan Pemahaman Konsep Daur Air Melalui
Model Pembelajaran Science, Environment, Technology, and Sociaty (SETS).
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.
Fatchan, A., Soekamto, H & Yuniarti. (2014). “Pengaruh Model Pembelajaran
Science, Environment, Technology, Society (SETS) Terhadap
Kemampuan Berkomunikasi Secara Tertulis Berupa Penulisan Karya
Ilmiah Bidang Geografi SMA”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.
volume 21 nomor 1 halaman 33-40.
Kardono, P. Dkk. (2009). Data Bencana Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Badan
Nasional Penggulangan Bencana.
Kim, M. & Wolf, M. R. (2008). “Rethinking the Etics of Scientific Knowledge: A
Case Study of Teaching the Environment in Science Classroom”. Educ.
Research Institute, 9 (4), 516-528.
Komariah, S., Azmi, N., Gloria, R.Y. (2015). “Penerapan Pendekatan Sets
(Science, Environment, Technology, Society) Dalam Pembelajaran
Biologi Berbasis Imtaq Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Pencemaran Lingkungan Di Sma Negeri 8 Kota Cirebon”.
Scientiae Educatia. Volume 5 Nomor 1 Halaman 1-11.
130
Nelly Wedyawati. (2014). Pembelajaran Ipa Bervisi Sets Untuk Peningkatan
Prestasi Belajar Dan Peningkatan Sikap Tanggap Bencana Siswa Kelas IV
SD Swasta & Negeri (SD Kristen Imanuel Nanga Pinoh & SD Negeri 1
Nanga Pinoh). Jurnal Vox Edukasi. Vol 5, No 2 Nopember 2014
Ni Luh Putu Andry Handayani, dkk (2014) Penelitian yang berjudul Pengaruh
Penerapan Pendekatan Science, Environment, Technology, And Society
(Sets) Melalui Kerja Kelompok Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar
Ipa Siswa Kelas V Sd N 9 Sesetan, Denpasar. Mimbar PGSD UNDIKSHA.
Vol. 2 No.1
Nur Khomsah, dkk. (2017). Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui
Model SETS Berbantuan Media Power Point. Jurnal Litbang Provinsi Jawa
Tengah, Vol 15 No.1
Pusat Data Bencana Indonesia (PDBI, BNPB).(2019). Data Bencana alam di
Indonesia tahun 2019. didownload dari : http://www.detikcom.
Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa.(2008). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
R.S. Widyaningtyas. (2014). Pengembangan Komik Bervisi Sets Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sd Kelas IV Materi Sumber Daya Alam
Dan Kebencanaan Alam Tahun 2012/ 2013. Jurnal Unnes. ISSN 2252-6935.
Ramly, Nadjamuddin. (2005). Membangun Lingkungan Hidup Yang Harmoni dan
Berperadaban. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.
Resni, A., Yamtinah, S., Utomo, S.B. (2013). “Penggunaan Pendekatan SETS
pada Pembelajaran Asam, Basa, dan garam untuk Meningkatkan Minat
Belajar, Rasa Ingin Tahu dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VII A
Semester I SMP N 3 Karanganyar Tahun pelajaran 2012/ 2013”. Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013: hal: 108-113.
Ruray, Syaiful Bahri. (2012). Tanggung Jawab Hukum Pemerintah Daerah dalam
Pengelolaan dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup. Bandung: P.T.
Alumni.
131
Rusilowati, A., Supriyadi, Achmad Binadja, & Sri Mulyani. (2010). Mitigasi
Bencana Berbasis Pembelajaran Kebencanaan Alam Bervisi SETS
Terintegrasi dalam Beberapa Mata Pelajaran. Laporan Penelitian.
Rusilowati, A.,(2011). Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervisi
Science Environment Technology and Society , Seminar dan
Konferensi Nasional Pendidikan IPA bervisi SETS, Semarang 30 April
2011.
Samsudi. (2006). Desain Penelitian Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press
Schunk H. D. (2012). Teori-teori Pembelajaran : Perspektif Pendidikan.
Terjemahan Eva H. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Setyawati, Senam (2015). “Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis
SETS untuk Meningkatkan Scientific Literacy dan Foundational
Knowledge”. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. Vol 1, no.2, hal 178-190
Shofiyah, Indriyanti & Binadja. (2014). “Pengembangan Perangkat pembelajaran
IPA Bervisi SETS kompetensi Terkait Pengendalian Hama dan
Penyakit Organ Tumbuhan”. Lembaran Ilmu Pendidikan. Vol 43, no 1,
hal 128 – 133.
Siti Komariyah (2016). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Materi Energi
Dan Perubahannya Dengan Pendekatan Science, Environment, Technology,
Society (SETS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI/SD.
UIN Malik Ibrahim.
Sugiarto, Djukri. (2015). “Pembelajaran Berbasis SETS Sebagai Upaya
Meningkatkan Kreativitas Dalam Pemecahan Masalah Pencemaran
Lingkungan”. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. Vol 1 no 1, hal 1 - 11.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
Supardi, Imam. (2003). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: PT.
Alumni.
132
Sya’ban, M.F. (2014). “Kepedulian Lingkungan Dengan Pembelajaran Ipa
Terintegrasi Kearifan Lokal”. Quantum, Jurnal Inovasi Pendidikan
Sains. vol.5, no.2, hal: 82-86
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
133
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI SILABUS
Kelas/semester :V/2
Peneliti : Wulandari
Petunjuk Penilaian
1. Mohon kepada Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian terhadap silabus yang telah dibu
dan ditinjau dari beberapa aspek penilaian umum dan saran-saran untuk merevisi silabus
2. Silabus sebagai acuan pengembangan RPP pada penelitian ini memuat:
a. SK/KD d. Penilaian
b. Indikator Pencapaian Kompetensi e. Sumber Belajar
c. Kegiatan Pembelajaran f. Alokasi Waktu
3. Dimohon Bapak/Ibu memberi nilai pada butir-butir pengembangan silabus IPA bervisi SET
dengan cara mencentang () angka pada kolom nilai ( 1 2 3 4 5) sesuai dengan kriteria pad
Pedoman Penilaian Lembar Validasi Silabus
Keterangan:
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
4. Untuk saran-saran yang Bapak/Ibu berikan, dimohon langsung dituliskan pada naskah yang
perlu direvisi, atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
No Uraian Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Identitas
2 Standar Kompetensi
3 Kompetensi Dasar
5 Kegiatan Pembelajaran
134
6 Penilaian
7 Sumber Belajar
8 Alokasi Waktu
JUMLAH
Rekomendasi
Setelah mengisi tabel penilaian terhadap silabus yang telah dikembangkan, Bapak/Ibu
melingkari angka di bawah ini sesuai dengan penilaian Bapak/ibu.
Silabus ini:
135
5. Sangat baik, sehingga dapat dipakai tanpa revisi
Saran-saran :
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
______________________________________________________
Validator
NPP. 118401334
136
VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Petunjuk
B. Pemilihan Kompetensi
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi dasar
C. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan KD
137
Skor
Komponen RPP No
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan SK dan KD.
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas.
G. Penilaian
1. Kesesuaian dengan teknik penilaian.
138
Skor
Komponen RPP No
1 2 3 4 5
2. Kesesuaian dengan kegiatan pembelajaran SETS
Jumlah
Saran
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................
Setelah mengisi tabel penilaian, Bapak/Ibu dapat melingkari huruf di bawah ini sesuai
dengan penilaian Bapak/Ibu
Validator
NPP.118401334
139
LEMBAR VALIDASI BAHAN AJAR
Petunjuk Pengisian
a. Mohon agar Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian terhadap modul yang telah
saya susun.
b. Penilaian terhadap buku pegangan siswa atau bahan ajar dengan pada pokok
bahasan peristiwa alam kelas V Semester genap meliputi kelayakan materi,
keterbacaan, dan grafis.
c. Untuk saran-saran, yang Bapak/Ibu berikan, dimohon langsung dituliskan pada
naskah yang perlu direvisi, atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
d. Bapak/Ibu dapat memberi tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan penilaian
Anda sesuai rubrik penilaian (terlampir).
Skor 1 apabila sangat tidak baik/sesuai
Skor 2 apabila kurang baik/sesuai
Skor 3 apabila cukup baik/sesuai
Skor 4 apabila baik/sesuai
Skor 5 apabila sangat baik/sesuai
Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Kelayakan Materi
Keterbacaan
1. Keterbacaan
2. Kejelasan informasi
140
Skor
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
4. Desain tampilan
141
Komentar/Saran Validator:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Validator
NPP.118401334
142
LEMBAR VALIDASI SOAL EVALUASI
Bapak/ibu yang terhormat, berikut ini adalah perangkat soal evaluasi untuk kelas V
semester genap.
7. Standar kompetensi
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
sumber daya alam.
7.1 Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi
makhluk hidup dan lingkungan.
Bapak/ibu dimohon memberikan memberikan justifikasi untuk mengetahui validitas
perangkat soal tersebut. Validitas Isi meliputi kesesuaian dengan indikator
1a
1b
1c
1d
3a
3b
3c
3d
4a
4b
4c
5a
5b
5c
5d
143
No Kurang Cukup Sangat
Tidak valid Valid
valid Valid valid
6a
6b
Saran
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................
Batang, ............................ 2022
Validator
NPP. 118401334
144
VALIDASI LEMBAR TUGAS HARIAN DAN PROYEK
Petunjuk
1. Mohon agar Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian dengan memberikan
tanda check (√) pada kolom penilaian.
2. Untuk saran-saran, yang Bapak/Ibu berikan, dimohon langsung dituliskan
pada naskah yang perlu direvisi, atau dituliskan pada lembar saran yang telah
disediakan.
3. Bapak/Ibu dapat member tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan
penilaian Anda sesuai rubrik penilaian (terlampir).
Skor 1 apabila sangat tidak baik/sesuai
Skor 2 apabila kurang baik/sesuai
Skor 3 apabila cukup baik/sesuai
Skor 4 apabila baik/ sesuai
Skor 5 apabila sangat baik/sesuai
SkalaPenilaian
No Uraian
1 2 3 4 5
1. Soal tugas harian sesuai dengan materi
yang direncanakan pada pertemuan tersebut
di RPP
2. Bahasa yang digunakan pada tugas harian
mudah dipahami
3. Bahasa yang digunakan pada tugas harian
tidak bias
4. Alat dan bahan sesuai dengan kegiatan
proyek yang akan dilakukan
5 Petunjuk kegiatan proyek mudah dipahami
6 Pertanyaan mengarah pada proses
pembuktian tentang terjadinya erosi dan
tanah longsor
145
Saran
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Kesimpulan penilaian secara umum
Setelah mengisi tabel penilaian, Bapak/Ibu dapat melingkari huruf di bawah
ini sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu
Validasi Lembar Tugas Harian Dan Proyek
1. Tidak baik, sehingga belum dapat dipakai, masih memerlukan konsultasi
2. Kurang baik, tetapi dapat dipakai dengan banyak revisi
3. Cukup baik, namun masih perlu direvisi
4. Baik, sehingga dapat dipakai tetapi dengan sedikit revisi
5. Sangat baik, sehingga dapat dipakai tanpa revisi
NPP. 118401334
146
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
INSTRUMEN TESIS
147
Disusun Oleh:
Wulandari
NIM. 19560122
PROGRAM PASCASARJANA
2022
Kelas/Semester : V/2
148
Pertemuan : Ke ……
B. Standar Kompetensi
7. Memahami dan mengerti jenis perubahan kondisi alam dan meningkatkan
motivasi belajar dan kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar.
C. Kompetensi Dasar
7.1 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi
makhluk hidup yang terkena.
D. Indikator
Pertemuan 1
149
13. Menjelaskan dampak terjadinya tanah longsor
14. Menjelaskan teknologi yang dapat dipergunakan mengurangi dampak gunung
meletus dan tanah longsor
15. Menjelaskan cara-cara penyelamatan saat terjadinya gunung meletus dan
gunung meletus
Pertemuan 3
E. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran SETS peserta didik dapat:
Pertemuan 1
150
7. Melalui tayangan video bencana alam, siswa dapat menjelaskan cara
penanganan penyelamatan saat terjadinya banjir rob dan banjir
bandang
Pertemuan 2
Pertemuan 3
151
5. Melalui tayangan video bencana alam, siswa dapat menjelaskan cara
penyelamatan saat terjadinya gempa bumi
6. Melalui tayangan video bencana alam, siswa dapat menjelaskan cara
penyelamatan saat terjadinya angina tornado
7. Melalui tayangan video bencana alam, siswa dapat menjelaskan
teknologi untuk mengetahui gempa bumi dan angina tornado
F. Materi
Bencana Alam di Indonesia
G. Metode Pembelajaran
Pendekatan : SETS
Model pembelajaran : Problem
Based Learning
Langkah – langkanya :
1. Orientasi Peserta didik kepada masalah
2. Mengorganisasikan Peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, percobaan
Media:
1. LKPD
2. Video tentang “Bencana Alam”
Alat:
1. LCD
2. Layar
3. Kardus
4. Kalender bekas
5. Botol bekas air mineral
6. Cuka
7. Soda Kue
8. Pewarna makanan
152
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)
Inti
Tahap Inisiasi 28. Melalui slide, guru menayangkan gambar-gambar banjir rob (Sains) 25
di Kota Pekalongan dan banjir bandang di Banjarnegara. menit
29. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan komentar tentang kejadian tersebut.
30. Usai siswa memberikan komentar, guru memberikan
tanggapan dan menayangkan slide tentang pertanyaan:
a. Apa beda antara gambar kedua banjir tersebut?
b. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan banjir rob?
c. Menjelaskan kapan terjadinya banjir rob tertinggi?
d. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan banjir bandang?
e. Apa yang menjadi penyebab terjadinya banjir rob?
f. Apa yang menjadi penyebab terjadinya banjir bandang? Sains
g. Menjelaskan dimana perbedaan lokasi terjadinya banjir
rob dan banjir bandang? Environ
h. Dampak apa yang terjadi dari kejadian banjir tersebut? ment
i. Teknologi apa yang dapat dipergunakan untuk
153
Bagian Kegiatan Guru Kompon Alokasi
en SETS Waktu
mengurangi banjir rob? Environ
j. Teknologi apa yang dapat dipergunakan untuk ment
mengurangi banjir bandang ? Society
Tehnolo
gy
Tehnolo
gy
Nment
Evaluasi 36. Guru menayangkan pada slide tentang pertanyaan untuk Sains 15
dijawab secara individu di lembaran kertas menit
d. Menurut siswa, banjir rob dan banjir bandang apakah
termasuk bencana alam yang dapat dicegah?
e. Apakah banjir rob bisa terjadi di lokasi banjir bandang
begitu pula sebaliknya ?
154
Bagian Kegiatan Guru Kompon Alokasi
en SETS Waktu
f. Apa yang perlu kalian lakukan apabila banjir rob dan
banjir bandang terjadi di daerahmu?
37. Guru memberikan tugas untuk membaca modul tentang
bencana tsunami, gunung meletus dan tanah longsor Sains
38. Guru memberikan tugas untuk menyiapkan bahan praktik
melalui tugas proyek untuk dibawa ke sekolah pada
pertemuan berikutnya
39. Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan
40. moral kepada siswaKetua kelas memimpin doa penutup
Pertemuan 2 ( 3 JP)
Inti
155
Alat dan Bahan
1. Kalender bekas
2. Botol air mineral
3. Cuka makanan
4. Pewarna merah makanan
5. Soda kue
Sains
Cara Kerja
156
kesempatan salah satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil pengamatan
8. Melalui slide, guru menayangkan gambar tentang tsunami
dan gunung meletus.
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk Environ
memberikan komentar tentang kejadian tersebut. ment
10. Usai siswa memberikan komentar, guru memberikan
tanggapan dan menayangkan slide tentang pertanyaan: Society
a. Apa yang menjadi penyebab terjadinya tsunami? Society
b. Apa yang menyebabkan terjadinya gunung meletus?
c. Bagaimana yang perlu dilakukan masyarakat saat
terjadinya bencana tsunami dan gunung meletus?
d. Dampak apa yang terjadi dari kejadian tsunami dan
gunung meletus?
Evaluasi 18. Guru menayangkan pada slide tentang pertanyaan untuk Sains 15
dijawab secara individu di lembaran kertas menit
a. Menurut Kalian, tsunami, gunung meletus dan tanah Environ
157
Bagian Kegiatan Guru Kompon Alokasi
en SETS Waktu
Pertemuan 3 (2 JP)
158
tornado dan gempa bumi menit
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan komentar tentang kejadian tersebut.
8. Usai siswa memberikan komentar, guru memberikan
tanggapan dan menayangkan slide tentang pertanyaan:
Kelompok I, II, III
d. Bagaimana proses terjadinya angin tornado ? Sains
e. Dampak apa yang terjadi dari kejadian angin tornado ? Society
f. Bagaimana yang perlu dilakukan masyarakat saat
terjadinya angin tornado? Environ
Kelompok IV, V, VI ment
4. Jelaskan apa yang menjadi penyebab gempa bumi?
5. Dampak apa dari kejadian gempa bumi?
6. Apa yang perlu dilakukan masyarakat saat terjadinya
gempa bumi?
159
Evaluasi 16. Guru menayangkan pada slide tentang pertanyaan untuk Sains 15
dijawab secara individu di lembaran kertas menit
a. Menurut Kalian, manakah yang dapat dicegah bencana Sains
angina tornado atau gempa bumi?
b. Apa yang perlu kalian lakukan apabila terjadi angin Tehnolo
tornado di daerahmu? gy
g. Dimanakah lokasi penyebab terjadinya angin tornado Sains
dan gempa bumi apakah di permukaan tanah atau
dibawah permikaan tanah ?
17. Guru memberikan tugas untuk mempelajari bahan ajar
kembali, karena pada pertemuan berikutnya akan dilakukan
tes.
18. Guru menutup pembelajaran dengan pesan moral kepada
siswa.
19. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
J. Sumber Bacaan
1. Buku Sains Kelas V SD
2. Slide tentang bencana alam di Indonesia
K. Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut ini!
160
2. Berilah penjelasan tentang dampak negatif dan dampak positif dari
terjadinya gunung meletus ?
3. Banjir merupakan bencana alam yang dapat dicegah.
a. Apa yang menjadi penyebab banjir bandang?
b. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir bandang?
c. Apakah yang perlu dilakukan agar tidak terjadi banjir bandang di
daerahmu?
d. Apa yang perlu dilakukan ketika terjadi banjir bandang terjadi?
4. Tanah longsor merupakan bencana alam yang umumnya di daerah
perbukitan atau dataran tinggi.
a. Apa yang menjadi penyebab terjadinya tanah longsor?
b. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari tanah longsor?
c. Apakah yang perlu dilakukan agar tidak terjadi tanah longsor?
5. Angin tornado merupakan bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
a. Bagaimana proses terjadinya angin tornado?
b. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari angin tornado?
c. Apa yang perlu dilakukan agar memperkecil terjadinya tornado ?
d. Apa yang perlu dilakukan ketika terjadi angin tornado?
F. Pedoman Penskoran
Total Skor = 20
Nilai = Total Skor x 5
161
Batang, ……………2022
Mengetahui
NIP.196508161986082002 NIP.198604032014062003
162
KISI-KISI SOAL EVALUASI
163
SOAL EVALUASI
Kelas/Semester : V/ 2
Waktu : 2 x 35 menit
164
c. Apa yang perlu dilakukan agar memperkecil terjadinya tornado ?
d. Apa yang perlu dilakukan ketika terjadi angin tornado?
165
Lembar Jawab Soal Evaluasi
Nama : ............................................
Kelas : ............................................
No Absen : ............................................
Jawab:
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
166
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
167
Batang, 2022
Kepada Yth.
Dr. Sumarno, M.Pd
Dosen Universitas PGRI Semarang
Di Semarang
Dengan Hormat,
Bersama surat ini saya mohon bantuan Bapak Dr. Sumarno, M.Pd, untuk
memberi judgment, saran, serta masukan terhadap pengembangan perangkat
pembelajaran IPA dalam penelitian yang berjudul, “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Bervisi SETS (Science, Environment, Tehnology, Society) untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bencana Alam di
Kelas V SD.”
Demikian permohonan dari saya, atas bantuan Bapak saya ucapkan terima
kasih.
Mengetahui
Dosen Pembimbing Pemohon
168
INSTRUMEN VALIDASI MATERI
1 2 3 4 5
Aspek Pendahuluan
Aspek Isi
169
11 Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Aspek Evaluasi
Aspek Penutup
Komentar/Saran Umum:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan:
E-Modul ini dinyatakan:
170
( ) Layak digunakan tanpa revisi
( ) Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
( ) Tidak layak digunakan
Semarang, …………..2022
Ahli Materi
171
SURAT KETERANGAN VALIDASI
Semarang, …………..2022
Ahli Materi
172
LEMBAR ANGKET
RESPON SISWA TERHADAP KEPRAKTISAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN BERVISI SETS
Nama :
NIS :
A. Tabel Penilaian
NO Penilaian
Indikator Penilaian
TS KS S SS
1 Kata atau kalimat dalam modul membuat
saya mudah memahami materi bencana alam.
Sampul, warna, kertas, gambar dan ilustrasi
yang disajikan dalam modul pembelajaran
2 menarik saya untuk mempelajari materi
bencana alam.
173
Saya senang pembelajaran dengan modul
6 pembelajaran ini karena dapat berdiskusi
secara
berkelompok.
Mempelajari modul ini membuat saya lebih
7 mandiri dalam belajar karena dapat
menemukan sendiri konsep dari pelajaran ini.
B. Saran-saran
…………………………………………………………………………………
………
…………………………………………………………………………………
………
…………………………………………………………………………………
………
…………………………………………………………………………………
………
Siswa
(……………………………)
174
LEMBAR ANGKET
RESPON GURU TERHADAP KEPRAKTISAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN BERVISI SETS
Petunjuk:
1. Berikut ini Bapak/Ibu diminta memberikan penilaian terhadap
perangkat pembelajaran bervisi SETS dengan cara memberi tanda
cek (√ ) pada skala penilaian yang sesuai. Disamping itu Bapak/Ibu
diminta memberikan komentar, berupa saran atau kritikan pada
tempat yang disediakan.
2. Keterangan skala penilaian
a. TS untuk pilihan Tidak setuju
b. KS untuk pilihan Kurang setuju
c. S untuk pilihan Setuju
d. SS untuk pilihan Sangat setuju
A. Tabel Penilaian
Penilaian
No Pernyataan
TS KS S SS
1 Bahan ajar yang digunakan
. sangat
Menarik
2 Bahan ajar mudah digunakan
. dalam
proses pembelajaran
3 Bahan ajar yang digunakan sesuai
. untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran
4. Prosedur pembelajaran pada bahan
ajar
mudah dipahami
175
5. Penyampaian materi dalam bahan ajar
dapat membantu siswa memahami
konsep dari materi tersebut
.................................................................................................................
........
.................................................................................................................
........
.................................................................................................................
........
.................................................................................................................
........
.................................................................................................................
........
.................................................................................................................
........
.................................................................................................................
........
.................................................................................................................
........
176
Batang , ............................. 2022
Guru Model
(……………………………)
177